Konsep Dan Prinsip Dalam Asuhan Keperawatan Transkultural [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Konsep dan Prinsip dalam Asuhan Keperawatan Transkultural Linggar Pratiwi 1006770860 Fakultas Ilmu Keperawatan Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan melakukan kontak langsung dengan pasien lebih lama jika dibandingkan dengan dokter. Hal tersebut mengharuskan perawat untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan pasien agar perawat dapat memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien serta terjalin hubungan yang harmonis antara perawat dan pasien. Salah satu hal yang berkaitan dengan pasien yaitu kebudayaan dan etnik yang dimilki oleh pasien. Hal tersebutlah yang mengharuskan seorang perawat dapat melaksanakan asuhan keperawatan transkultural. Berikut ini akan diuraikan mengenai asuhan keperawatan transkultural, paradigma transkultural nursing, serta keputusan dalam asuhan keperawatan Asuhan keperawatan transkultural mengharuskan seorang perawat untuk dapat memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya pasien. Asuhan keperawatan transkultural memiliki definisi sebagai penelitian perbandingan budaya untuk memahami persamaan (budaya universal) dan perbedaan (budaya-tertentu) di antara kelompok manusia.(Potter & Perry, 2009). Dengan demikian seorang perawat harus dapat membedakan budaya yang universal dan budaya tertentu yang hanya berlaku bagi sebagian orang. Apabila seorang menyamaratakan asuhan keperawatn kepada setiap pasien yang memilki kebudayaan yang berbeda-beda maka akan terjadi penolakan budaya oleh pasien. Penolakan budaya terjadi saat individu menolak budaya baru karena pengalaman negativ dengan budaya baru atau budaya berbeda (Leininger, 2002 dalam Potter & Perry, 2009). Hal lain yang akan terjadi yaitu apabila seeorang perawat tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan kebudayaan dan kepercayaan pasien yakni



pasien akan mengalami Cultural shock (Rahayu, 2010). Cultural shock dapat membuat pasien tidak nyaman akan asuhan yang diberikan oleh perawat. Perawat dalamm memberikan asuhan keperawatan transkultural harus memperhatikan Paradigma Transcultural Nursing. Leininger (1985 dalam Rahayu 2010) mengartikan paradigma keperawatan transkultural sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya terhadap empat konsep sentral keperawatan yaitu : manusia, sehat, lingkungan dan keperawatan (Andrew and Boyle, 1995 dalam Rahayu 2010). 1. Manusia



manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995). 2. Sehat



Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit yang adaptif (Andrew and Boyle, 1995). Dalam hal ini, perawat mengusahakan seorang pasien yang sakit agar lekas sembuh. 3. Lingkungan



Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan simbolik. Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau diciptakan oleh manusia. Lingkungan sosial adalah keseluruhan struktur sosial yang berhubungan dengan sosialisasi individu. Lingkungan simbolik adalah keseluruhan bentuk dan simbol yang



menyebabkan individu atau kelompok merasa bersatu seperti musik, seni, riwayat hidup, bahasa dan atribut yang digunakan (Rahayu, 2010). 4. Keperawatan



Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya (Rahayu, 2010). Asuhan keperawatan transkultural mengharuskan perawat mengidentifikasi tiga keputusan dan tindakan keperawatan untuk mencapai pelayanan yang sesuai denagan budaya (Leinenger, 1991 dalam Potter & Perry, 2009) yaitu 1. Pemeliharaan atau pengelolaan pelayanan budaya, 2. Akomodasi atau negosiasi pelayanan budaya, dan 3. Pembentukan kembali atau restrukturisasi pelayanan budaya. Dengan demikian, seorang perawat harus dapat menerapkan asuahan keperawtan transkultural kepada pasien. pasien dari berbagai budaya dan etnik yang diasuh oleh seorang perawat yang mampu melakukan asuhan keperawatan transkultural akan dapat dengan nyaman merasakan asuhan keperawatan yang diberikan perawat tersebut.



Daftar Pustaka : Buku teks Potter, P., & Perry, A. (2009). Fundamental of Nursing: Buku 1 Edisi 7 (Terj. dr. Adrina Ferderika). Jakarta: Salemba Medika. Website



Iskandar, Rahayu. “Aplikasi Teori Transcultural Nursing dalam Proses Keperawatan.” Style Sheet. http://askep-askeb.cz.cc/2010/08/transkulturaldalam-keperawatan.html#axzz12Ijx6Oum (14 Okt . 2010)