Konsep Dan Sejarah Perilaku Manusia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KONSEP DAN SEJARAH PERILAKU MANUSIA 1. Konsep Perilaku Manusia a. Definisi Perilaku Perilaku manusia adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri (Notoatmodjo, 2007). Secara operasional perilaku dapat diartikan suatu respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut. Perilaku dapat diartikan sebagai suatu aksi reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi yakni yang disebut rangsangan. Rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu. Perilaku dapat juga diartikan sebagai aktivitas manusia yang timbul karena adanya stimulasi dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung (Notoatmodjo, 2007). Perilaku atau aktivitas yang ada pada individu atau organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau rangsangan yang mengenai individu atau organisme itu (Darho, 2012). b. Jenis Perilaku Menurut Puspitasari (2013) dilihat dari bentuk terhadap stimulus menurut skinner, perilaku dapat dibedakan menjadi dua:  Perilaku tertutup (Covert Behavior) Seorang terhadap stimulus yang masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/ kesadaran dan sikap, belum biasa diamati oleh orang lain  Perilaku Terbuka (Overt Behavior) Seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Ini sudah jelas dilakukan atau praktik, yang sangat mudah diamati atau dilihat orang lain. Dilihat dari perspektif perilaku para ahli psikologi menyimpulkan jenis perilaku, diantaranya:  Perilaku berdasarkan sudut pandang dinamika Perilaku pengalaman masa balita, mulai fase oral-genetal  Perilaku berdasarkan perspektif humanistik Perilaku tercipta karena kurangnya pemenuhan kebutuhan pribadi



 Perilaku berdasarkan perspektif biologi Perilaku adalah berdasarkan fisiologi otak manusia  Perilaku berdasarkan sudut pandang kognitif Perilaku tercipta karena ketertarikan perasaan dan cara pandang terhadap dirinya  Perilaku berdasarkan sudut pandang sosial Perilaku individu tercipta ketika melihat posisi individu dalam hubungannya dengan individu lain dan masyarakat sebagai suatu keseluruhan. Menurut Dahro (2012) jenis perilaku dibagi menjadi dua yaitu :  Perilaku yang refleksif Perilaku yang refleksif merupakan perilaku secara spontan yang terjadi atas reaksi terhadap stimulus yang didapatkan organism tersebut  Perilaku non refleksif Perilaku ini dikendalikan atau diatur oleh kesadaran atau otak. Perilaku ini merupakan perilaku yang dibentuk dan dapat dikendalikan. Oleh karena itu, perilaku ini dapat berubah dari waktu ke waktu sebagai hasil proses belajar. c. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Menurut Sunaryo (2004) faktor yang mempengaruhi perilaku manusia yaitu :  Faktor genetik atau faktor endogen. Faktor genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Faktor genetik berasal dari dalam diri individu (endogen), antara lain: 



Jenis ras, setiap ras didunia memiliki perilaku yang spesifik, saling berbeda satu dengan yang lainnya.







Jenis kelamin, perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari. Pria berperilaku atas dasar pertimbangan rasional atau akal, sedangkan wanita atas dasar pertimbangan emosional atau perasaan. Perilaku pada pria disebut maskulin sedangkan pada wanita disebut feminin.







Sifat fisik, kalau kita amati perilaku individu akan berbeda-beda karena sifat fisiknya, misalnya perilaku individu yang pendek dan gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik tinggi kurus.







Sifat kepribadian, salah satu pengertian kepribadian yang dikemukakan oleh Maramis (1999) adalah “keseluruhan pola pikiran, perasaan, dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus menerus terhadap hidupnya”. Kepribadian menurut masyarakat awam adalah bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu lainnya.







Bakat Bakat merupakan interaksi dari faktor genetik dan lingkungan serta bergantung pada adanya kesempatan untuk pengembangan.



 Faktor eksogen atau faktor dari luar individu 



Faktor lingkungan. Lingkungan di sini menyangkut segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik fisik, biologis maupun sosial.







Pendidikan. Secara luas pendidikan mencakup seluruh proses kehidupan individu sejak dalam ayunan hingga liang lahat, berupa interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal maupun informal. Proses dan kegiatan pendidikan pada dasarnya melibatkan masalah perilaku individu maupun kelompok.







Agama merupakan tempat mencari makna hidup yang terakhir atau penghabisan. Agama sebagai suatu keyakinan hidup yang masuk ke dalam konstruksi kepribadian seseorang sangat berpengaruh dalam cara berfikir, bersikap, bereaksi, dan berperilaku individu.







Sosial ekonomi telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial dapat menyangkut sosial budaya dan sosial ekonomi.







Kebudayaan merupakan ekspresi jiwa terwujud dalam cara-cara hidup dan berpikir, pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama, rekreasi dan hiburan.



 Faktor-Faktor Lain 



Susunan Saraf Pusat Menegang peranan penting karena merupakan sarana untuk memindahkan energi yang berasal dari stimulus melalui



neuron ke system saraf tepi yang setrusnya akan berubah menjadi perilaku. 



Persepsi merupakan proses diterimanya rangsangan melalui panca indera yang didahului oleh perhatian (attention) sehingga individu sadar tentang sesuatu yang ada didalam maupun diluar dirinya.







Emosi adalah manifestasi perasaan atau efek karena disertai banyak komponen fisiologik, biasanya berlangsung tidak.



d. Domain Perilaku Menurut Sunaryo (2004) pengukuran perilaku manusia dapat dibagi ke dalam tiga domain:  Cognitive domain, ini dapat diukur dari knowledge (pengetahuan) seseorang.  Affective domain, ini dapat diukur dari attitude (sikap) seseorang.  Psychomotor



domain,



ini



dapat



diukur



dari



psychomotor/



practice



(ketrampilan) seseorang. Terbentuknya perilaku baru, khususnya pada orang dewasa dapat dijelaskan sebagai berikut. Diawali dengan Cognitive domain, yaitu individu tahu terlebih dahulu terhadap stimulus berupa obyek sehingga menimbulkan pengetahuan baru pada individu. Affective domain, yaitu timbul respon batin dalam bentuk sikap dari individu terhadap obyek yang diketahuinya. Berakhir pada psychomotor domain, yaitu obyek yang telah diketahui dan disadari sepenuhnya yang akhirnya menimbulkan respon berupa tindakan.



2. Sejarah Perkembangan Psikologi Manusia Setiap



makhluk



hidup



tentunya



akan



mengalami



sebuah



perubahan



dan



perkembangan. Perubahan dan perkembangan tersebut meliputi fisik dan psikiologis. Dapat dikatakan jika perkembangan merupakan serangkaian perubahan yang progresif baik fisik ataupun psikologi yang mana diperuntukkan mencapai kedewasaan dan kematangan. Perkembangan fisik dikenal sebagai pertumbuhan yang mana dapat berlangsung secara terus menerus hingga usia tertentu dan setelah itu berhenti. Semisal tinggi badan, berat bada, serta kemampuan motorik. Sedangkan dalam sisi psikologisnya meliputi beberapa hal, antara lain adalah:



 Perkembangan perseptual, semisal perubahan dalam penglihatan, penciuman, pendengaran, dan pengecapan.  Perkembangan kognitif, semisal perubahan pola pikir, kemampuan ingat, kemampuan angka, dan kemampuan bahasa.  Perkembangan sosial meliputi perkembangan dalam mengenali orang lain, mengenali



lingkungan,



menyesuaikan



diri



dengan



lingkungan,



hingga



berhubungan dengan orang lain.  Perkembangan kepribadian meliputi identitas diri dan perkembangan konsep diri. 



Perkembangan emosi meliputi Emosi dalam psikologi seperti senang, benci, marah, takut, dan lainnya.



a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Ada beragam faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perkembangan manusia. Perbedaan tersebut dikarenakan adanya latar belakang mengenai perbedaan sudut pandang oleh beberapa ahli. Namun dapat disimpulkan beberapa faktor-faktor tersebut antara lain adalah:  Perkembangan manusia yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau teori belajar



behavioristik. Tokoh yang mempopulerkannya adalah John Locke dengan teori tabulaasa yang mana memiliki pengertian jika bayi lahir layaknya kertas kosong yang dapat ditulis dengan apapun nantinya. Yang menorehkan tulisan-tulisan tersebut adalah lingkungan dimana tempat dimana anak dibesarkan. Sehingga perkembangan manusia akan snagat ditentukan oleh faktor pengasuhan atau lingkungan.  Faktor bawaan yang berasal dari individu yang bersangkutan atau teori nativistik dengan tokoh Charles Darwin. Teori menegaskan jika perkembangan manusia akan sangat dipengaruhi oleh bawaan dari individu tersebut yang telah diwariskan oleh kedua orang tuanya. Oleh sebab itu lah manipulasi apapun yang mungkin dilakukan untuk bisa mengubah seseorang akan sangat terbatas dengan adanya faktor bawaan dari individu tersebut. a. Perkembangan Manusia dalam Teori



Dalam ilmu psikologi, ada 4 teori tentang manusia yaitu teori psikoanalisis, behaviorisme, kognitif, dan humanistik. Teori psikoanalisis menjelaskan tentang interaksi antara komponen biologis atau id, komponen psikologis atau ego, dan komponen sosial atau superego. 1. Teori Psikoanalisis Id merupakan dorongan biologis yang berujung pada pencapaian kesenangan. Ego bergerak berdasarkan pada prinsip realitas yang membawa manusia dalam kenyataan. Dan superego merupakan hati nurani yang bertindak sebagai polisi kepribadian. Teori ini dikembangkan langsung oleh Sigmund Freud dan pengikutnya yang mana mempelajari psikologi perilaku manusia. 2. Teori Behaviorisme Teori behavorisme menyatakan jika perilaku manusia akan sangat ditentukan oleh reinforcement, yang mana tindakannya didasarkan pada ganjaran maupun hukuman yang ada. Sedangkan kemampuan potensial dalam berperilaku didapatkan melalui cara imitation atau meniru dalam proses belajar sosial. Sistem psikologi behaviorismen ini adalah transisi yang berasal dari sistem sebelumnya. 3. Teori Belajar Kognitif Teori selanjutnya adalah teori belajar kognitf yang merupakan kajian studi ilmiah yang mempelajari proses mental maupun pikiran. Di dalam proses ini meliputi bagiamana sebuah informasi didapatkan, dipresentasikan, hingga ditransfermasikan dalam bentuk ilmu pengetahuan. Pengetahuan tersebut nantinya akan dimunculkan sebagai petunjuk dalam perilaku serta sikap manusia. Untuk itu lah psikologi kognitif seringkali pula dikenal dengan psikologi pemrosesan informasi. Aspek kognitif disini meliputi kematangan individu yang diiringi dengan pertambahan usia, sehingga semakin matang usia akan semakin bijaksana seseorang. Ada pula yang mengkaitkannya dengan pengalaman yang menunjukkan pada hasil interaksi yang terjadi dengan orang lain. Kemudian ada pula transmisi sosial yang merujuk pada hubungan sosial serta komunikasi yang disesuaikan dengan lingkungan. Dan yang terakhir adalah Equilibrasi yang menuju pada perpaduan antara proses transmisi sosial dan pengalaman.



4. Teori Humanistik Psikologi humanistik adalah salah satu aliran di dalam ilmu psikologi yang muncul pada 1950an dengan pola pikir yang berasal dari kalangan eksistensialisme yang kemudian berkembang pada masa abad pertengahan. Menjelang akhir tahun 1950 an, ahli-ahlipsikologi seperti Abraham Maslow, Clark Moustakas, dan Carl Roger mendirikan asosiasi profesional yang bekerja untuk mengkaji khusus mengenai keunikan manusia.  Mulai dari self, aktualisasi diri, harapan cinta, kreativitas, kesehatan, hakikat, individualitas, dan lainnya. James Bugental (1964) menjelaskan tentang 5 dalil utama di dalam psikologi humanistik, yaitu:  Keberadaan manusia yang tidak dapat direduksi ke dalam ke bentuk komponen-komponen  Manusia mempunyai keunikan tersendiri yang berkaitan dengan manusia lainnya  Manusia memiliki kesadaran diri sendiri tentang mengadakan hubungan dengan orang lainnya  Manusia memilki pilihan-pilihan serta bisa dipertanggung jawabkan mengenai pilihan-pilihannya  Manusia memiliki kesadaran serta sengaja untuk mencari nilai, kreativitas dan makna.



https://dosenpsikologi.com/perkembangan-psikologi-manusia http://eprints.umpo.ac.id/4056/3/BAB%202.pdf