Konsep Dasar Kepribadian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



A.



Latar Belakang Psikologi kepribadian merupakan salah satu cabang dari psikologi yang menguraikan struktur-struktur kepribadian manusia sebagai suatu totalitas serta mengenai pemahaman-pemahaman tingkah laku yang menjadi cirri-ciri individual. Oleh sebab itu, dalam mempelajari psikologi tidak lepas dari mempelajari tentang jiwa, kepribadian seseorang dalam setiap perbuatan tingkah laku dalam kesehariannya. Dalam mempelajari kepribadian seseorang tidak hanya dapat dilihat dari tampak luarnya saja, namun bisa dilihat dari dalamnya, karena sering kali apa yang terlihat dari luar tidak sama dengan kenyataan yang terjadi, yang dialami seseorang, semua yang tampak dari luar hanyalah sebagai topeng saja. Kepribadian juga merupakan ranah kajian psikologi dalam pemahaman tingkah laku, pikiran, perasaan, kegiatan manusia, yang memakai rasional psikologi. Di dalam makalah ini penulis mencoba untuk menelaah lebih dalam mengenai Konsep Dasar Kepribadian, dengan membahas apa pengertian kepribadian, konsep yang berhubungan dengan kepribadian serta usaha-usaha mempelajari kepribadian.



1



B.



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini yaitu : 1. Apa Pengertian Kepribadian ? 2. Apa Unsur-unsur Kepribadian ? 3. Apa Tipe Kepribadian ? 4. Apa Pembentukan Kepribadian ? 5. Apa Teori Motivasi ?



C. Tujuan Dari rumusan masalah di atas, makalah ini mempunyai tujuan, yaitu ; 1. Untuk Memahami Pengertian Kepribadian. 2. Untuk Memahami Unsur-unsur Kepribadian 3. Untuk Memahami Tipe Kepribadian 4. Untuk Memahami Pembentukan Kepribadian 5. Untuk Memahami Teori Motivasi



2



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Secara Etimologi kepribadian berasal dari kata Personality atau Person yang secara bahasa memiliki arti : (1) an individual human being (sosok manusia sebagai individu), (2) a common individual (individu secara umum), (3) a living human body (orang yang hidup), (4) self ( pribadi), (5) personal existence or identity (eksistensi atau identitas pribadi), (6) distinctive personal karakter (kekhususan karakter individu), (Abdul, 2006). Istilah Kepribadian (personality) dalam Studi Keislaman lebih dikenal dengan term Asy Syakhsiyah. Syakhsiyah berasal dari kata Syakh yang berarti “Pribadi”. Melalui pendekatan psikolog, psikologi kepribadian sebagaimana yang diungkapkan oleh Adler adalah salah satu cabang dari psikologi yang menguraikan struktur-struktur kepribadian manusia sebagai suatu totalitas serta mengenai pemahaman-pemahaman tingkah laku yang menjadi cirri-ciri individual yang normal. Definisi tersebut memiliki dua prinsip pokok, yaitu psikologi kepribadian membahasa tentang struktur-struktur kepribadian manusia sebagai suatu totalitas dan psikologi kepribadian menguraikan tingkah laku individu yang normal, (Hartati, 2004). Dalam bahasa Romawi, pengertian “persona” lebih sesuai dengan yang biasa kita pergunaan sekarang yaitu “penampilan seseorang terhadap orang lin”. Dewasa ini kepribadian diartikan sebagai “siapakah sesorang itu”, bagaimana dia merasa dan berfikir, “keseluruhan keadaan psikologisnya 3



terungkap dalam bentuk tingkah laku”. Kepribadian diartikan Woodworth dan Marquis sebagai “kualitas tingkah laku individu”. Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir. Sedangkan definisi kepribadian menurut Allport merupakan definisi kepribadian



yang



dapat



dikatakan



lengkap.



Allport



mendefinisikan



kepribadian sebagai “organisasi dinamik dalam diri individu yang tersusun dari sistem psikofisis yang menentukan penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungan”. Dalam definisi tersebut tersirat pengertian penting, yaitu : 1. Dinamik, berarti kepribadian itu pada hakekatnya selalu berubah dan terungkap dalam bentuk kualitas tingkah laku. 2. Organisasi, berarti bahwa kepribadian bukan hanya sekedar kumpulan sifat-sifat (trait) tetapi merupakan yang sifat-sifat yang mempunyai hubungan timbale balik. Bila hubungan timbale balik itu berubah, maka beberapa sifat menjadi dominan dan beberapa sifat menjadi lemah, dalam hal ini berhubungan dengan perubahan pada diri anak dan perubahan pada lingkungan. 3. Sistem psikofisis dapat diartikan sebagai kebiasaan, sikap, keyakinan, keadaan emosional, perasaan, motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar neural dan glandular (syaraf dan kelenjar), maupun keadaan fisik secara keseluruhan. Sistem ini berdasarkan pada factor



4



keturunan yang berkembang melalui proses belajar anak melalui pengalaman-pengalamannya. Sistem psikofisis ini merupakan daya penggerak yang menentukan penyesuaian diri anak. Karena pngalaman yang dialami anak berbeda-beda, penyesuaian yang dilakukan itu bersifat unik, (Sumantri, 2006). Dalam kehidupan sehari-hari, kata kepribadian digunakan untuk menggambarkan identitas diri, jati diri seseorang, seperti “Saya seorang yang terbuka” atau “Saya seorang yang pendiam”, kesan umum sesorang tentang diri anda atau orang lain, seperti “Dia agresif” atau “Dia jujur” dan fungsi-fungsi kepribadian yang sehat atau bermasalah, seprti “Dia baik” atau “Dia pendendam”



B. Unsur-unsur Kepribadian 1. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hal mendasar yang dimiliki oleh seseorang di dalam pikirannya. Pengetahuan ini dapat berupa fantasi, pemahaman, dan konsep lahir dari pengamatan dan pengalaman mengenai berbagai macam hal yang berbeda dengan lingkungan individu tersebut. Pengetahuan didapatkan manusia dari pengalaman hidupnya. 2. Perasaan Perasaan



berasal



dari



pengetahuan



seseorang,



yang



akan



menentukan sikap baik itu positif maupun negatif. Perasaan adalah suatu keadaan alamiah yang telah dimiliki oleh seseorang sejak lahir. Seseorang



5



dalam berbuat sesuatu juga akan selalu memakai perasaannya sebagai manusia. 3. Dorongan Naluri Dorongan



naluri



atau



juga



disebut



dorongan



hati



ialah



kecendrungan sikap seseorang yang akan diambil dalammenanggapi suatu keadaan dengan pola yang telah ia tetapkan. Dorongan hati terbagi kedalam 7 hal, yaitu : a. Dorongan bergaul b. Dorongan meniru perilaku sesama c. Dorongan seksual d. Dorongan untuk berusaha mencari makan e. Dorongan berbakti f. Dorongan untuk selalu mempertahankan hidup g. Dorongan akan keindahan bentuk, suara, warna, dan gerak 4. Tipologi Kepribadian Tipologi kepribadian seseorang dapat digolongkan ke dalam salah satu dari ke enam tipologi berikut, yaitu : a. Realistis, tipe kepribadian ini ada pada seseorang yang mennyukai kegiatan fisik yang menuntut keterampilan, koordinasi, serta kekuatan sebagai dasarnya. Orang dengan tipe ini akan berpikir dan berbuat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya b. Investigatif,



orang



dengan



tipologi



kepribadian



investigative



cenderung akan terus mencari cara untuk melaksanakan suatu kegiatan.



6



Kegiatan



yang



ia



sukai



biasanya



mencakup



pemikiran,



pengorganisasian, dan pemahaman. c. Sosial, orang dengan tipologi ini cenderung lebih menyukai kegiatan yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan. d. Konvensional, seseorang dengan tipe ini akan lebih menyukai kegiatan yang memiliki aturan yang jelas dan bersifat mengikat e. Enterfising, tipologi ini biasanya dimiliki oleh orang yang menyukai kegiatan yang dapat mempengaruhi orang lain f. Artistik, sering terdapat pada seseorang yang menyukai kegiatan dalam waktu yang sama dan merupakan pribadi yang kreatif dan ekspresif. Orang ini juga memiliki karakter yang imajinatif, tidak teratur, idealis, emosional, dan tidak praktis.



C. Tipe Kepribadian Menurut Purwanto (1998), terdapat tiga tipe kepribadian yang telah dijelaskan oleh para ahli sosiologi, yaitu : 1. Kepribadian Normatif Kepribadian ini merupakan tipe kepribadian yang ideal, dimana kepribadian seseorang akan selalu menyesuaikan dengan norma-norma atau nilai yang berlaku di dalam masyarakat di lingkungan tempat ia tinggal.



7



2. Kepribadian Otoriter Tipe kepribadian yang satu ini merupakan kepribadian dengan ciri seseorang akan selalu mementingkan kepentingan pribadinya daripada kepentingan orang lain. Kepribadian ini sering terbentuk pada anak-anak tunggal yang sejak kecil telah mendapat dukungan yang lebih dari kedua orang tuanya. 3. Kepribadian Perbatasan Kepribadian perbatasan adalah tipe kepribadian yang sering berubah-ubah, sehingga sering dikatakan bahwa orang dengan kepribadian tipe ini memiliki kepribadian ganda. Seseorang dikatakan memiliki kepribadian perbatasan jika ia memiliki dualism budaya, sehingga ia akan mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda



D. Pembentukan Kepribadian 1. Warisan Biologis (genetik) Kepribadian seseorang telah ada sejak ia lahir. Kepribadian itu merupakan sifat yang diturunkan oleh kedua orang tuanya dalam bentuk gen. hal inilah yang dapat menjelaskan mengapa seorang anak memiliki sifat yang mirip sekali dengan ayah atau ibunya. Namun, warisan sifat dari kedua orang tua tersebut tidak semuanya berasal dari orang tua. Di dalam diri seseorang juga telah tertanam bentuk kepribadiannya sendiri. Tidak ada orang yang memiliki kerpibadian yang



8



sama di dunia ini, walaupun anak tersebut merupakan kembar identik sekalipun. 2. Warisan Lingkungan Setiap bentuk kepribadian juga dipengaruhi oleh lingkungan tempat ia tinggal. Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam di wilayahnya akan menyebabkan setiap orang menyesuaikan diri terhadap alam. Jadi, dengan sendirinya orang tersebut telah membentuk bentuk kepribadiannya. 3. Warisan Sosial atau Kebudayaan Manusia akan selalu berusaha untuk mengubah atau merekayasa bentuk alam agar sesuai dengan kebudayaannya. Hal tersebut ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kebudayaan juga akan berpengaruh terhadap bentuk kepribadian seseorang. Contohnya seperti kepribadian orang suku Batak yang terkenal dengan pribadi yang keras, berbeda halnya dengan suku Madura yang berperawakan lemah lembut. 4. Pengalaman Kelompok Manusia merupakan makhluk sosial, artinya seseorang pasti akan melakukan hubungan dengan orang lain. Seseorang dengan orang lainnya yang memiliki visi dan misi yang sama lama kelamaan akan membentuk sebuah kelompok. Setiap kelompok tersebut akan mewariskan pengalaman khasnya yang tidak diberikan oleh kelompok yang lain. Oleh karena itu, kepribadian seseorang dalam kelompok tertentu cenderung berbeda dengan kelompok yang lainnya.



9



5. Pengalaman Unik Setiap individu pasti memiliki pengalaman hidup yang berbeda dengan orang lain. Pengalaman tidaklah sekedar bertambah, akan tetapi ia akan menyatu ke dalam kepribadian seseorang. Pengalaman seseorang akan memberi warna tertentu dalam kepribadian orang tersebut.



E. Teori Motivasi Pengertian Motivasi dan Teori-teori Motivasi



– Sebuah



perusahaan Manufakturing, pada umumnya memiliki jumlah karyawan yang banyak. Agar karyawan-karyawan perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik sehingga mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan, diperlukan Motivasi yang cukup dalam bekerja. Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu “Movere” yang artinya adalah “Menggerakkan. 1. Teori Hierarki Maslow Teori Hierarki ini dikemukakan oleh seorang psikolog yang bernama Abraham Maslow pada tahun 1943. Teori ini mengemukakan 5 kebutuhan hidup manusia berdasarkan Hirarkinya yaitu mulai dari kebutuhan yang mendasar hingga kebutuhan yang lebih tinggi. Teori ini kemudian dikenal dengan Teori Maslow atau Teori Hirarki Kebutuhan. Hirarki kelima Kebutuhan tersebut diantaranya adalah :



a. Kebutuhan



Fisiologis (Physiological



needs),



yaitu



kebutuhan



terhadap makanan, minuman, air, udara, pakaian, tempat tinggal dan



10



kebutuhan untuk bertahan hidup. Kebutuhan Fisiologis merupakan kebutuhan yang paling mendasar. b. Kebutuhan Keamanan (Safety needs), yaitu kebutuhan akan rasa aman dari kekerasan baik fisik maupun psikis seperti lingkungan yang aman bebas polusi, perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja serta bebas dari ancaman. c. Kebutuhan Sosial (Social needs), yaitu kebutuhan untuk dicintai dan mencintai. Manusia merupakan makhluk sosial, Setiap orang yang hidup di dunia memerlukan keluarga dan teman. d. Kebutuhan Penghargaan (Esteem needs), Maslow mengemukan bahwa setelah memenuhi kebutuhan Fisiologis, Keamanan dan Sosial, orang tersebut berharap diakui oleh orang lain, memiliki reputasi dan percaya diri serta dihargai oleh setiap orang. e. Kebutuhan Aktualisasi diri (Self-Actualization), Kebutuhan ini merupakan



kebutuhan



tertinggi



menurut



Maslow,



Kebutuhan



Aktualisasi diri adalah kebutuhan atau keinginan seseorang untuk memenuhi ambisi pribadinya.



2. Teori ERG Alderfer Pada tahun 1969, Clayton Alderfer mempublikasikan artikel tentang kebutuhan manusia yang berjudul “An Empirical Test of a New Theory of Human Need”. Teori tersebut merupakan Teori Alternatif terhadap Teori Hirarki Maslow. Teori ini mengemukan Tiga kebutuhan Manusia yaitu :



11



a. Kebutuhan Eksistensi (Existence needs) yaitu kebutuhan akan pemenuhan faktor fisiologis dan Materialistis termasuk kebutuhan akan rasa aman. b. Kebutuhan Hubungan (Relatedness needs) yaitu kebutuhan untuk memiliki hubungan dengan orang lain. c. Kebutuhan Pertumbuhan (Growth needs) yaitu kebutuhan atau keinginan untuk bertumbuh dan mencapai potensi diri secara maksmal. Teori yang dikemukakan oleh Clayton Alderfer ini kemudian dikenal dengan Teori ERG Alderfer yaitu singkatan dari Existance, Relatedness dan Growth. 3. Teori Kebutuhan McClelland Seorang



Psikolog



Amerika



Serikat



yang



bernama



David



McClelland mengemukan hubungan antara kebutuhan pencapaian, afiliasi dan kekuasaan pada akhir 1940-an.



Teori Kebutuhan McClelland



diantaranya adalah : a. Kebutuhan akan Pencapaian (need for achievement) b. Kebutuhan akan Afiliasi (need for affiliation) c. Kebutuhan akan kekuasaan (need for power)



4. Teori Motivator-Hygiene Herzberg Frederick Herzberg adalah seorang Psikolog Amerika Serikat yang mengemukan Teori Motivator-Hygiene Herzberg. Teori tersebut didapat dari penelitian terhadap 203 akuntan dan teknisi di area Pittsburgh, Amerika Serikat. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan dua faktor yang



12



berbeda yaitu kepuasan dan ketidakpuasan dalam bekerja. Teori Motivator-Hygiene Herzberg juga dikenal dengan Teori Dua Faktor. a. Kepuasan bekerja, yaitu faktor yang berkaitan dengan pengakuan, prestasi, tanggung jawab yang memberikan kepuasan positif. Faktor ini sering disebut juga dengan Faktor Motivator. b. Ketidakpuasan bekerja, yaitu faktor yang berkaitan dengan gaji, keamanan bekerja dan lingkungan kerja yang seringkali memberikan ketidakpuasan. Faktor ini sering disebut dengan Faktor Hygiene.



5. Teori Harapan Vroom Seorang professor Kanada yang bernama Victor Vroom pada tahun 1964 dalam bukunya yang berjudul “Work and Motivation” mengemukan sebuah Teori Motivasi yang beranggapan bahwa orang-orang termotivasi untuk melakukan sesuatu karena menginginkan suatu hasil yang diharapkan. Teori tersebut kemudian dikenal dengan sebutan Teori Harapan atau Expectancy Theory. Terdapat 3 konsep Teori Harapan Vroom, yaitu : a. Harapan (Expectancy), yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu usaha



akan



menghasilkan



kinerja



tertentu. Effort (Usaha)



→ Performance (Kinerja). b. Instrumentally, yaitu kepercayaan seseorang bahwa suatu kinerja akan mendapatkan hasil tertentu. Performance (Kinerja) → Outcome (Hasil) c. Valensi (Valence), yaitu mengarah pada nilai positif dan negative yang dirujuk oleh orang-orang terhadap sebuah hasil.



13



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir. Struktur kepribadian manusia itu terdiri dari id, ego dan superego. Sedangkan konsep yang berhubungan erat dengan kepribadian: Character (karakter), Temperament (temperamen), Traits (sifat-sifat), Type atttibute (ciri), Habit (kebiasaan). Kepribadian juga memiliki tipe-tipe, yaitu : Tipe extrovert, yaitu orangorang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya. Dan Tipe introvert, yaitu orang-orang yang perhatiannya lebih mengarah pada dirinya. Menurut Freud, kepribadian orang terbentuk pada beberapa tahap, yaitu: tahap oral (0-2 tahun), tahap anal (2-4 tahun), tahap palus (4-6 tahun), tahap laten (6-12 tahun), tahap genetal (12-18 tahun), tahap dewasa (dewasa awal, usia setengah baya dan usia senja).



14



B. Saran Semoga pembahasan makalah di atas dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, dan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Penulis mengakui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Demikian dari penulis apabila ada salah dan khilaf, Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.



15



DAFTAR PUSTAKA



Abdul Mujib, Kepribadian dalam Psikologi islam, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006. Netty Hartati,dkk., Islam dan Psikologi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, Hlm.128. Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar BIasa, PT Refika Aditama, Bandung, 2006.



16