Konsep Komunikasi Bahasa Banjar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Pengertian Konsep Komunikasi dalam Bahasa Banjar 1. Pengertian Komunikasi dan Bahasa Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komunikasi dapatterjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yangmenerima pesan. Soedjono soekanto, (kamus sosiologi) :communication adalah proses penyampaian pesan dri satu pihak ke pihak lain, sehingga terjadi pengertian bersama. Jika tidak terjadi kesamaan antara kedua aktor komunikasi “communication actors” yaitu komunikator dan komunikan itu, dengan lain perkataan komunikan tidak mengerti pesan yang diterimanya,maka komunikasi tidak terjadi. Dalam rumusan lain situasi tidak komunikatif. Hakikat komunikasi adalah suatu proses pernyataan antar manusia,yang dikatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang laindengan menggunakan Bahasa sebagai alat penyalurnya Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting keberadaanya. Setiap manusia tentunya membutuhkan alat komunikasi yang berupa bahasa guna sebagai interaksi dan alat bertutur dalam kehidupan bermasyarakat. Kehadiran bahasa ditengah-tengah masyarakat sangat berguna sebagai alat penghubung antar anggota masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat Badudu (dalam Nurbiana, 2005:8) menjelaskan bahwa bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginannya. 2. Pengertian Bahasa Banjar Bahasa Banjar adalah sebuah bahasa Austronesia yang dipertuturkan oleh Suku Banjar di Kalimantan Selatan, Indonesia, sebagai bahasa ibu. Bahasa Banjar merupakan anak cabang bahasa yang berkembang dari Bahasa Melayu. Asal bahasa ini berada di provinsi Kalimantan Selatan yang terbagi atas Banjar Kandangan, Amuntai, Alabiu, Kalua, Alai, dan lain-lain. Bahasa Banjar dihipotesiskan sebagai bahasa proto-Malayik, seperti halnya bahasa Minangkabau dan bahasa Serawai (Bengkulu). Selain di Kalimantan Selatan, Bahasa Banjar yang semula sebagai bahasa suku bangsa juga menjadi bahasa lingua franca di daerah lainnya, yakni Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur serta di daerah kabupaten Indragiri Hilir, Riau, sebagai bahasa penghubung antar suku. Bahasa Banjar banyak dipengaruhi oleh bahasa Melayu, Jawa dan bahasa-bahasa Dayak. Bahasa Banjar diduga mempunyai hubungan dengan bahasa Kedayan (Brunei) dan bahasa Banjar sering



pula disebut Bahasa Melayu Banjar. Dalam perkembangannya, bahasa Banjar ditengarai mengalami kontaminasi dari intervensi bahasa Indonesia dan bahasa asing. Bahasa Banjar berada dalam kategori cukup aman dari kepunahan karena masih dimanfaatkan sebagai bahasa sehari-hari oleh masyarakat Banjar maupun oleh pendatang. Saat ini, Bahasa Banjar sudah mulai diajarkan di sekolah-sekolah di Kalimantan Selatan sebagai muatan lokal.