21 0 323 KB
Konsep ornamen Rumah tradisional erat kaitannya dengan berbagai motif ornamen. Namun secara umum rumah Osing tidak kaya ornamen/ragam hias dan tidak setiap rumah memilikinya. Rumah Osing yang memiliki ornamen biasanya menunjukkan status ekonomi pemiliknya lebih baik. Ornamen yang ada bersifat konstruktif dengan motif flora dan geometris. Masyarakat jawa dikenal akan kepercayaan terhadap kekuatan alam semesta terhadap keseimbangan dunia yang terbagi dalam makrokosmos dan mikrokosmos. Mereka menganggap bahwa tanpa adanya keseimbangan maka kehidupan ini tidak akan bahagia. Maka dari itu, motif flora ini banyak terdapat di bagian pintu yang memiliki makna kesuburan sebagai sumber kehidupan dimuka bumi. Motif flora tersebut antara lain peciringan (bunga matahari), anggrek dan ukel (sulur-suluran) seperti pakis, anggrek atau kangkung.
Motif sulur tanaman pada bagian pintu masuk gebyok rumah
Sementara pada motif geometris memiliki makna makna kehidupan berumah tangga seperti motif matahari, slimpet (swastika) dan kawung. Motif matahari melambangkan masa depan rumah tangga yang cerah. Motif slimpet berupa bentuk tidak ada ujung dan tidak ada pangkal yang memiliki makna belas
Motif kawung pada bagian latar
Motif slimpet pada bagian pintu masuk
kasih tak berujung. Sementara motif kawung memiliki makna larangan untuk mendua bagi yang telah menikah. (AntaraSultraNews.com)