KONSINYASI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Konsinyasi, yang telah kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Aplikasi Bisnis. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Akuntansi Aplikasi Bisnis ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca. .



0



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................i DAFTAR ISI ..............................................................................................................



1



BAB I DASAR TEORI..............................................................................................



2



1.1 Pengertian Penjualan Konsinyasi.........................................................................



2



1.2 Karakteristik dan Keuntungan Penjualan Konsinyasi..........................................



2



1.3 Metode Penjualan.................................................................................................



3



1.4 Operasi Konsinyasi..............................................................................................



4



1.5 Akuntansi Konsinyasi..........................................................................................



5



BAB II ANALISIS.....................................................................................................



12



BAB III KESIMPULAN............................................................................................



15



DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................



16



1



BAB I DASAR TEORI 1.1 Pengertian Penjualan Konsinyasi Pengertian konsinyasi (consignment) adalah suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barangnya kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi tertentu. Pemilik yang memiliki barang atau yang menitipkan barang disebut pengamanat (consignor), sedang pihak yang dititipi barang disebut disebut komisioner (consignee). Bagi pengamanat barang yang dititipkan kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan persyaratan tertentu biasa disebut sebagai barang-barang konsinyasi (consignment out), sedangkan bagi pihak penerima barang-barang ini disebut dengan barang-barang komisi (consignment in). Dalam transaksi konsinyasi penyerahan barang dari pengamanat kepada komisioner tidak diikuti dengan penyerahan hak milik atas barang yang bersangkutan. Meskipun diakui bahwa dalam transaksi konsinyasi itu telah terjadi perpindahan pengelolaan dan penyimpanan barang kepada komisioner, namun demikian hak milik atas barang yang bersangkutan tetap berada pada pengamanat (consignor). 1.2 Karakteristik Dan Keuntungan Penjualan Konsinyasi Karakteristk penjualan konsinyasi yang sekaligus merupakan perbedaan perlakuan akuntansi dengan transaksi penjualan yaitu : a. Barang-barang konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat karena hak milik atas barang-barang konsinyasi masih berada ditangan pengamanat. Barangbarang konsinyasi tidak boleh diakui sebagai persediaan oleh pihak komisioner (consignee). b. Pihak pengamanat (consignor) sebagai pemilik barang tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua biaya yang berhubungan dengan barang-barang konsinyasi sejak saat pengiriman sampai dengan saat komisioner berhasil menjual barang tersebut kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan lain dalam perjanjian diantara kedua belah pihak.



2



Dalam pembahasan penjualan konsinyasi ini, terdapat beberapa isitilah yang berkaitan dengan penjualan konsinyasi yaitu : a. Pengamanat (Consignor), yaitu pihak yang memiliki barang yang dititipkan kepada pihak lain untuk dijual. b. Komisioner (Consignee), yaitu pihak yang menerima titipan barang dari pengamanat untuk dijual. c. Konsinyasi keluar (Consignment-Out), yaitu rekening yang digunakan oleh pengamanat untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan barang-barang yang dititipkan kepada komisioner. d. Konsinyasi masuk (Consignment-In), yaitu rekening yang digunakan oleh komisioner untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan barang-barang milik pengamanat yang dititipkan kepadanya. 1.3 Metode Penjualan Metode pencatatan atas transaksi penjualan konsinayasi terdapat prosedur-prosedur pembukuan tersendiri yang biasanya diikuti oleh pihak konsinyor. Pada prinsipnya pendapatan dalam konsinyasi diakui pada saat penjualan terhadap barang-barang konsinyasi dilakukan oleh konsinyi kepada pihak ketiga. Jika konsinyor membutuhkan laporan penjualan dan untuk mengetahui laba atau rugi penjualan barang-barang konsinyasi, maka pencatatannya harus diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan reguler. Ada dua metode penentuan laba rugi barang konsinyasi, yaitu : a. Laba Ditentukan Tersediri Di sini pencatatan konsinyasi dilakukan dengan buku-buku tersendiri, terpisah dari pencatatan pembelian dan penjualan lainnya. Konsinyi mengakui laba penjualan konsinyasi sebelum menyusun laporan keuangan pada akhir periode dengan mendebet konsinyasimasuk dan mengkredit pendapatan komisi atau laba penjualan konsinyasi. Tagihan dan kewajiban kepada konsinyor dicatat dengan menggunakan akun ‘konsinyi-masuk’. Konsinyor harus menerima akun penjualan pada akhir tahun buku untuk mencatat laba atau



3



rugi penjualan barang konsinyasi. Tagihan dan kewajiban kepada konsinyi dicatat dengan menggunakan akun ‘konsinyi-keluar’. b. Laba Tidak Ditentukan Tersendiri Di sini pencatatn konsinyasi tidak dipisahkan dari pembelian dan penjualan lainnya. Jika jurnal pada saat barang konsinyasi dijual mengakui pembelian atau harga pokok barang yag dijual dan kewajiban kepada konsinyor, konsinyi tidak perlu menjurnal diakhir periode. Konsinyor mencatat potongan hasil penjualan oleh konsinyi ke akun beban yang bersangkutan. Jika barang konsinyi tidak semua terjual sampai akhir periode maka beban juga ditangguhkan pada barang konsinyasi yang belum terjual. Kas di debet atas kiriman uang dari konsinyi atau piutang di debet untuk jumlah yang tunai dari konsinyi, akun beban di debet untuk pembebanan oleh konsinyi atas barang yang telah terjual, barang dalam konsinyasi di debet untuk pembebanan konsinyi atas barang yang belum terjual, dan penjualan di kredit untuk total penjualan konsinyasi. 1.4 Operasi Konsinyasi Hak Pihak Konsinyi a) Pihak konsinyi berhak memperoleh penggantian atas pengeluaran yang dibutuhkan berkaitan dengan barang konsinyasi dan juga berhak memperoleh imbalan atas penjualan barang konsinyasi b) Pihak konsinyi berhak menawarkan garansi biasa atas barang konsinyasi yang dijual, dan sementara itu pihak konsinyor terikat pada syarat pemberian garansi. Kewajiban Pihak Konsinyi a) Pihak Konsinyi harus melindungi barang-barang pihak pemilik dengan cara yang baik dan sesuai dengan sifat barang dan kondisi konsinyasi. b) Pihak Konsinyi harus menjual barang konsinyasi dengan harga yang telah ditentukan c) Pihak Konsinyi harus memisahkan barang konsinyasi dari barang dagangan lainnya d) Pihak Konsinyi harus mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan penjualan barang konsinyasi 1.5 Akuntansi Konsinyasi



4



Faktor – faktor yang membedakan konsinyasi dari penjualan biasa harus di tetapkan dalam mencatat penyerahan barang konsinyasi dan transaksinya yang timbul kemudian. Prosedur akuntansi yang biasanya diikuti oleh pihak konsinyi dan pihak konsinyor tergantung pada apakah (1) transaksi konsinyasi harus diikhtisarkan terpisah dan laba atas masing – masing konsinyasi harus dihitung terpisah dari laba atas penjualan biasa, ataukah (2) transaksi konsinyasi harus disatukan dengan transaksi lain pihak konsinyi, tanpa pemisahan antara laba atas penjualan konsinyasi dan laba atas penjualan biasa. Apabila laba atas penjualan konsinyasi harus ditetapkan tersendiri, maka pihak konsinyasi harus menyelenggarakan sebuah perkiraan konsinyasi masuk untuk masing – masing konsinyasi. Perkiraan ini didebet untuk semua beban yang harus ditutup oleh pihak konsinyor dan dikredit untuk semua hasil penjualan konsinyasi.  Akuntansi Untuk Konsinyasi Yang Telah Selesai Sebagai contoh: Asumsikan bahwa pada tanggal 6 juni, Western Co. mengirimkan 10 buah pesawat radio kepada sdr. R.Green atas dasar konsinyasi. Pesawat-pesawat ini dijual dengan harga iklan @ $85. Pihak Konsinyi harus diberi komisi sebesar 20% dan setiap biaya transportasi yang dikeluarkan oleh pihak konsinyi harus diganti oleh pihak konsinyor. Pada tanggal 24 Juli, R. Green selaku konsinyi mengirimkan uang kas kepada pihak konsinyor untuk menyelesaikan perhitungan beserta dengan perkiraan penjualan konsinyasi, seperti yang terlihat pada halaman berikut. Catatan Pihak Konsinyi - Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri 1) Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyi Ayat jurnal memorandum untuk contoh diatas tadi, yang menggunakan harga jual, akan berbunyi sebagai berikut : Barang konsinyasi $ 850 Penerimaan Barang Konsinyasi $ 850 (Sebagai buku tambahan dapat diselenggarakan untuk memungkinkan rincian yang mendukung saldo dalam perkiraan penerimaan barang konsinyasi. Apabila barangbarang sudah terjual dan perkiraan penjualan konsinyasi dikirimkan, maka ayat jurnal memorandum diimbangi) 2) Beban Pihak Konsinyor Ditetapkan Pada Konsinyasi Pihak Konsinyi tidak dipengaruhi oleh transaksi pihak konsinyor.



5



3) Beban Pihak Konsinyi Ditetapkan Pada Konsinyasi Pihak konsinyi mencatat beban yang harus ditutup oleh pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan aktiva yang bersangkutan atau perkiraan konsinyi dibebani semua dengan beban yang harus ditutup oleh pihak konsinyor, seluruhnya atau sebagian, maka perkiraan Konsinyasi-Masuk dibebani (didebet) dan perkiraan beban dikredit sebesar jumlah yang harus dibebankan oleh pihak konsinyor. 4) Penjualan Oleh Pihak Konsinyi Pihak Konsinyi mencatat penjualan konsinyasi dengan mendebet perkiraan aktiva bersangkutan dan mengkredit perkiraan Konsinyasi-Masuk. 5) Komisi atau Laba Yang Masih Harus Diterima Bagi Konsinyi. Pihak konsinyi mencatat komisi atau laba atas penjualan konsinyasi dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan Mengkredit perkiraan pendapatan yang bersangkutan. 6) Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Konsinyi Pihak Konsinyi mencatat pengiriman uang kas kepada pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan kas. Jika pembayaran menyangkut seluruh jumlah yang terhutang, maka ayat jurnal untuk mencatat pembayaran ini menutup perkiraan Konsinyasi Masuk. Catatan Pihak Konsinyi - Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersendiri 



Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyi. Pihak konsinyi mencatat barang







konsinyasi dengan ayat jurnal memorandum Beban Pihak Konsinyor Ditetapkan Pada Konsinyasi. Pihak konsinyi tidak dipengaruhi







oleh transaksi pihak konsinyor Beban pihak konsinyi ditetapkan pada konsinyasi. Pihak konsinyi mendebet perkiraan pihak konsinyor untuk beban yang harus dibebankan pada pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan aktiva atau perkiraan kewajiban yang bersangkutan atau perkiraan







beban jika beban dicatat semula dalam perkiraan beban. Komisi atau Laba Yang Masih Harus Diterima Bagi Pihak Konsinyi. Pihak konsinyi







tidak membuat ayat jurnal untuk komisi atau laba atas penjualan konsinyasi. Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Konsinyi. Pihak konsinyi mencatat pembayaran kepada pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan kas.



6



Catatan Pihak Konsinyor-Jika laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri 



Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyi. Pihak Konsinyor mencatat penyerahan barang kepada pihak konsinyi dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Keluar dan mengkredit perkiraan persediaan, jika untuk saldo persediaan diselenggarakan sistem persediaan perpetual. Perkiraan Pengiriman Barang Konsinyasi ditangani sebagai suatu pos pengurang dari jumlah persediaan awal dan







pembelian dalam menetapkan harga pokok barang yang tersedia untuk dijual. Beban Pihak Konsinyor Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi. Pihak konsinyor mencatat beban yang berkaitan dengan konsinyasi dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Keluar dan mengkredit perkiraan kas atau perkiraan kewajiban. Apabila perkiraan beban semula dibebani dengan beban yang berkaitan dengan konsinyasi, maka perkiraan Konsinyasi Keluar didebet dan perkiraan beban dikredit



   



dengan jumlah yang ditetapkan pada konsinyasi. Beban pihak Konsinyi Yang ditetapkan Pada Konsinyasi Penjualan Oleh Pihak konsinyi Pembebanan Komisi Oleh Pihak Konsinyi Pihak konsinyor tidak menyusun ayat jurnal untuk trnsaksi pihak konsinyi sampai ia menerima laporan dari pihak konsinyi Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan Konsinyasi Oleh Pihak Konsinyi Pada waktu pihak konsinyor menerima laporan perkiraan penjualan konsinyasi, perkiraan kas didebet sebesar uangn kas yang dikirimkan, perkiraan Konsinyasi-Keluar didebet untuk total beban yang dibebankan pada perkiraan pihak konsinyor oleh pihak konsinyi, dan perkiraan Konsinyasi-keluar dikredit sebesar penjualan kotor yang dilaporkan oleh pihak konsinyi. Dapat juga, perkiraan kas didebet dan perkiraan Konsinyasi-Keluar dikredit sebesar hasil penjualan konsinyasi bersih. Jika prosedur ini diikuti, maka ayat jurnal untuk transaksi diatas akan terbaca sebagai berikut : Kas $ 655 Konsinyasi-Keluar-R.Green $ 655



Catatan Pihak Konsinyor - Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersedia 



Penyerahan Barang Kepada Pihak Konsinyi Apabila pihak konsinyor tidak menyelenggarakan catatan, persediaan perpetual maka penyerahan barang kepada pihak konsinyi dicatat dengan sebuah ayat jurnal memorandum dalam buku harian atau dalam perkiraan tersendiri yang diselenggarakan



7



untuk tujuan ini. Sebuah catatan pelengkap harus diselenggarakan, yang menunjukkan semua rincian yang bertalian dengan barang konsinyasi. Ayat jurnal memorandum untuk transaksi pada bagian (1) dalam contoh dimuka akan berbunyi : Barang Konsinyasi-R.Green $ 500 Penyerahan Barang Konsinyasi $ 500 (Sebuah catatan tambahan yang dibuat akan menunjukkan rincian guna mendukung saldo dalam perkiraan Barang Konsinyasi. Pada waktu barang konsinyasi dijual, ayat jurnal memorandum diimbangi.) Dalam hal diselenggarakan catatan persediaan perpetual, maka penyerahan barang konsinyasi membutuhkan ayat jurnal sebagai berikut : Barang Konsinyasi-R.Green $ 500 Persediaan Barang (atau Barang Jadi) 



  







$ 500



Beban Pihak Konsinyor Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi. Perkiraan biasanya dibebani dengan beban konsinyasi, tanpa pemisahan antara beban konsinyasi dan beban yang berkaitan dengan penjualan biasa Beban Pihak Konsinyi Yang Ditetapkan Pada Konsinyasi Penjualan Oleh Pihak Konsinyi Pembebanan Komisi Oleh Pihak Konsinyi Pihak konsinyor tidak menyusun ayat-ayat jurnal untuk transaksi yang diselesaikan oleh pihak konsinyi sampai pihak konsinyor menerima laporan dari pihak konsinyi Pengiriman Uang Kas dan Perkiraan Penjualan konsinyasi, maka perkiraan kas didebet sebesar uang kas yang disertakan laporan, perkiraan beban didebet sebesar beban yang dibebankan pada perkiraan pihak konsinyor oleh pihak konsinyi, dan perkiraan penjualan dikredit sebesar penjualan kotor yang dilaporkan oleh pihak konsinyi. Dalam hal tidak diselenggarakan catatan persediaan perpetual maka sebuah ayat



jurnal dibuat untuk persediaan akhir dan untuk menetapkan harga pokok penjualan periode itu. Sebaliknya, jika diselenggarakan catatan persediaan perpetual, maka saldo harga pokok penjualan dalam buku yang berkaitan dengan penjualan biasa harus dinaikkan dengan harga pokok penjualan yang berkaitan dengan penjualan konsinyasi, dengan ayat jurnal sebagai berikut: Harga Pokok penjualan Barang Konsinyasi-R.Green



$ 500 $ 500



8



(Penyesuaian lebih lanjut harus dilakukan atas penjualan, harga pokok penjualan, dan beban beban yang menggambarkan gabungan operasi konsinyasi dan operasi Biasa)  Akuntansi Untuk Konsinyasi Yang Tidak Diselesaikan Dengan Tuntas Laba dari penjualan konsinyasi ditetapkan oleh pihak konsinyi atau pihak konsinyor setelah semua barang konsinyasi terjual dan seluruh pengiriman uang kasnya dilakukan. Jika barang konsinyasi tidak terjual seluruhnya pada waktu pihak konsinyi dan pihak konsinyor menyusun laporan keuangan, maka laba yang direalisasi atas barang yang sudah terjual harus dihitung. Sebagai Contoh: Pihak Konsinyi dan Pihak Konsinyor menyusun Laporan keuangan masing-masing pada tanggal 30 Juni. Pada tanggal ini baru terjual 6 buah pesawat radio, dan pihak konsinyi mengirimkan laporan perkiraan penjualan konsinyasi. Catatan Pihak Konsinyi-Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri Pihak konsinyi harus menetapkan laba atas penjualan konsinyasi, dengan mendebet perkiraan Konsinyasi-Masuk dan mengkredit perkiraan pendapatan untuk komisi atau laba atas penjualan konsinyasi sampai dengan tanggal itu. Saldo kredit dalam perkiraan Konsinyasi-Masuk setelah ayat jurnal ini menunjukkan, bahwa hasil dari penjualan konsinyasi melebihi beban bagi pihak konsinyor, akan menimbulkan kewajiban kepada pihak konsinyor; saldo kredit dilapporkan dalam neraca sebagai kewajiban lancar. Catatan Pihak Konsinyi-Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan Tersendiri Tidak dibutuhkan penyusunan ayat jurnal pada akhir periode jika ayat-ayat jurnal telah dibuat pada waktu barang konsinyasi dijual, yang menetapkan pembelian atau harga Pokok Penjualan dan kewajiban kepada pihak konsinyor. Saldo kredit dalam perkiraan pihak konsinyor pada akhir periode dilaporkan dalam neraca sebagai kewajiban lancar; sedangkan saldo debet dilaporkan sebagai aktiva lancer (piutang). Catatan Pihak Konsinyor-Jika Laba Konsinyasi Ditetapkan Tersendiri Pihak konsinyor membutuhkan laporan penjualan konsinyasi (account sales) pada akhir periode fiskalnya sendiri, agar ia Dapat mencatat laba atau rugi atas penjualan barang Konsinyasi sampai dengan tanggal itu. Sebagai Contoh: perkiraan konsinyasi-keluar



9



menunjukkan beban sebesar $ 687, yang terdiri dari harga pokok barang Konsinyasi sebesar $ 500; beban pengangkutan kepada pihak konsinyi sebesar $ 60, beban angkutan masuk sebesar $ 25, dan komisi sebesar $ 102. 



Jika pihak konsinyor tidak mencatat beban pada perkiraannya yang dibebankan oleh pihak konsinyi, maka ia hanya hanya mengkredit perkiraan konsinyasi untuk hasil







bersih dan penjualan konsinyasi, dengan ayat jurnal per 30 Juni sebagai berikut : Kas $383 Konsinyasi-Keluar-R.Green $383 Hal-hal seperti ini dapat terjadi dimana pihak konsinyi, dalam mengirimkan laporan penjualan konsinyasi kepada pihak konsinyor gagal untuk mengirimkan seluruh jumlah yang terhutang. Dalam situasi ini, pihak konsinyor mendebet perkiraan piutang usaha sebagai pengganti perkiraan kas. Misalnya, jika sdr. R. Green dalam contoh dimuka, melaporkan Penjualan 6 buah pesawat radio tetapi ia hanya mengirimkan uang kas Sebesar $510, maka dibuat ayat jurnal sebagi berikut : Kas……………………………………….$150 Piutang Usaha-R.Green…………………. 233 Konsinyasi-Keluar-R.Green…………….. 127 Konsinyasi-Keluar.R.Green……………………$510 (Penerimaan uang kas pada tanggal selanjutnya akan dicatat dengan mendebet perkiraan Kas dan mengkredit perkiraan Piutang Usaha-R. Green)



 Catatan pihak konsinyor-Jika Laba Konsinyasi Tidak Ditetapkan tersendiri Apabila laba konsinyasi tidak ditetapkan tersendiri oleh pihak konsinyor, maka beban yang dikeluarkan oleh pihak konsinyi dan yang dibebankan Pada hasil penjualan konsinyasi akan ditetapkan dalam buku pihak Konsinyor dengan mendebet perkiraan beban yang bersangkutan. Akan Tetapi, jika barang konsinyasi belum terjual seluruhnya pada akhr Periode fiskal, maka beban yang ditetapkan pada barang konsinyasi yang belum terjual harus ditangguhkan. Dalam contoh dimuka, saldo sebesar $234 dalam perkiraan barang Konsinyasi terdiri dari harga pokok awal barang sebesar $200; beban yang ditangguhkan pihak konsinyi sebesar $10; dan beban yang Ditangguhkan pihak konsinyor sebesar $24.



10



BAB II ANALISIS Konsinyasi adalah penyerahan barang oleh pihak penjual atau pemilik barang kepada pihak lain yang bertindak sebagai pihak yang menjualkan barang tersebut, namun secara hukum hak atas barang – barang ini tetap berada di tangan pemilik sampai barang ini terjual oleh pihak yang dititipi (sebagai agen penjual). Pihak yang memiliki barang ini disebut konsinyor (consignor), sedangkan pihak yang dititipi barang ini untuk dijual disebut sebagai konsinyi (konsignee), faktor atau bisa disebut juga sebagai pedagang komisi. Penyerahan atas barang ini harus dirinci dalam persetujuan yang dibuat antara konsinyor



dan konsinyi.



Konsinyor



menetapkan



konsinyi



sebagai



pihak yang



bertanggungjawab atas barang – barang ini hingga barang – barang ini terjual kepada pihak ketiga. Atas penjualan barang ini, konsinyor mengakui penyerahan hak atas barang – barang ini dan hasil penjualannya. Sedangkan konsinyi tidak dapat mengakui atas kepemilikan barang – barang tersebut dan konsinyi tidak memiliki kewajiban kepada konsinyor selain pertanggungjawabannya atas barang yang diserahkan padanya.



11



Konsinyasi ini memiliki keuntungan bagi pihak pemilik atau konsinyor, yaitu konsinyasi sebagai sarana produsen untuk memasarkan produknya lebih luas, konsinyor dapat memiliki spesialis penjualan, konsinyor dapat megendalikan harga jual eceran produknya karena kepemilikan barang tersebut masih dimiliki olehnya. Sedangkan keuntungan di pihak konsinyi yaitu konsinyi tidak memiliki resiko atas barang tersebut jika tidak laku terjual, resiko kerusakan fisik dan fluktuasi harga dapat dihindari, kebutuhan modal kerja berkurang karena konsinyi tidak perlu menetapkan harga pokok produk tersebut. Dalam penyerahan barang tersebut, pihak konsinyor dan konsinyi harus membuat perjanjian tertulis yang menunjukkan sifat hubungan antara pihak yang menitipkan barang – barang tersebut dan pihak yang menerima barang tersebut. Biasanya perjanjian ini memuat hal – hal: syarat kredit yang harus diberikan pihak konsinyi kepada pembeli (customers), beban yang dikeluarkan konsinyi diganti oleh konsinyor, komisi yang diberikan konsinyor kepada konsinyi atas penjualan barang – barangnya, pingiriman uang atas hasil penjualan konsinyi dan pengiriman laporan yang dikirim konsinyi kepada konsinyor. Prosedur yang digunakan oleh pihak konsinyi dan pihak konsinyor tergantung pada apakah transaksi konsinyasi diikhtisarkan terpisah dan laba atas masing – masing konsinyasi harus dihitung terpisah dari laba atas penjualan biasa, dan apakah transaksi konsinyasi harus disatukan dengan transaksi lain pihak konsinyi, tanpa pemisahan antara laba atas penjualan konsinyasi dan laba atas penjualan biasa. Pada metode penentuan laba rugi barang konsinyasi yang ditentukan sendiri, pencatatan konsinyasi dilakukan terpisah dari pencatatan pembelian dan penjualan lainnya. Konsinyi mengakui laba dengan mendebet konsinyasi-masuk dan mengkredit pendapatan komisi atau laba penjualan konsinyasi. Tagihan dan kewajiban kepada konsinyor dicatat dengan menggunakan akun ‘konsinyi-masuk’. Konsinyor harus menerima akun penjualan pada akhir tahun buku untuk mencatat laba atau rugi penjualan barang konsinyasi. Tagihan dan kewajiban kepada konsinyi dicatat dengan menggunakan akun ‘konsinyi-keluar’.



12



Pada metode penentuan laba tidak ditentukan tersendiri, pencatatan konsinyasi tidak dipisahkan dari pembelian dan penjualan lainnya. Jika jurnal pada saat barang konsinyasi dijual mengakui pembelian atau harga pokok barang yang dijual dan kewajiban kepada konsinyor, konsinyi tidak perlu menjurnal diakhir periode. Konsinyor mencatat potongan hasil penjualan oleh konsinyi ke akun beban yang bersangkutan. Jika barang konsinyi tidak semua terjual sampai akhir periode maka beban juga ditangguhkan pada barang konsinyasi yang belum terjual. Kas di debet atas kiriman uang dari konsinyi atau piutang di debet untuk jumlah yang tunai dari konsinyi, akun beban di debet untuk pembebanan oleh konsinyi atas barang yang telah terjual, barang dalam konsinyasi di debet untuk pembebanan konsinyi atas barang yang belum terjual, dan penjualan di kredit untuk total penjualan konsinyasi Perlakuan akuntasi untuk kasus konsinyasi dibedakan menjadi dua: (1) akuntansi untuk konsinyasi yang telah selesai, dan (2) akuntansi untuk konsinyasi yang tidak diselesaikan dengan tuntas. Akuntasi untuk konsinyasi yang telah selesai terjadi apabila pihak konsinyi dapat menjual barang – barang yang dititipkan padanya dapat terjual habis. Sedangkan akuntansi untuk konsinyasi yang tidak diselesaikan dengan tuntas terjadi apabila konsinyi tidak dapat menjual habis barang – barang yang diserahkan padanya hingga jangka waktu perjanjian yang telah disepakati oleh pihak konsinyi dan pihak konsinyor. Pada kasus akuntansi untuk konsinyasi yang tidak diselesaikan dengan tuntas, pihak konsinyi mencatat penjualan yang telah terjual dan sisa barang yang belum terjual dan dilaporakan kepada pihak konsinyor.



13



BAB III KESIMPULAN



14



DAFTAR PUSTAKA Drebin, Allan R,.Advanced Accounting 5th Ed. South Western Publishing Co, Ciccinnati, Ohio. 1992. http://upysaputra.blogspot.co.id/2014/05/penjualan-konsinyasi.html http://dilarang-go.blogspot.co.id/2012/01/konsinyasi-rangkuman-materi.html



15