Kosp Sman 1 Bima (Frisna) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DOKUMEN Kurikulum Operasional



SMAN 1 KOTA BIMA TAHUN TAHUN PELAJARAN PELAJARAN 2022-2023 2022-2023



PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2022/2023



Jl. Soekarno Hatta No. 29 Telp/ Fax 0374-43197 Raba web: sman1kotabima.sch.co.id, email: [email protected]



Tim Penyusun Kurikulum Operasional SMAN 1 Kota Bima Penanggung Jawab: Zulfikri (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Baharudin (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Dedy Rosadi (Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Bima) Ketua: Taman Firdaus (Wakil Kepala Serkolah Bidang Kurikulum) Tim Penyusun KOSP: A.M. Yusri Saad (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Yogi Anggraena (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran) Windy Hastasasi (Sekolah Cikal, Jakarta) Tracey Yani Harjatanaya (Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, Medan) Ari Dwi Kristiani (Sekolah Dian Harapan, Cikarang) Indriyanti Herutami (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan) Ardanti Andiarti (Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan) Tim Penelaah Dinn Wahyudin (Universitas Pendidikan Indonesia) Rina Imayanti (Direktoat SMA) Anggota Sucipto (SMAN 1 Kota Bima) Feny Dwi Fahmiati (SMAN 1 Kota Bima) Hasto Pancoro (SMAN 1 Kota Bima) Yudi Ananto (SMAN 1 Kota Bima) Ridwan (SMAN 1 Kota Bima) Anwar (SMAN 1 Kota Bima) Abdul Muis (SMAN 1 Kota Bima) Mujiburrahman (SMAN 1 Kota Bima) Rahmah Fitriah (SMAN 1 Kota Bima) Sukrawati (SMAN 1 Kota Bima) Penata Letak Frisna Yulinda Natasya



Lembar Pengesahan Kurikulum Operasional SMA Negeri 1 Kota Bima disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tanggal 1 Agustus 2022



Disahkan: di Kabupaten Gunungkidul Pada Tanggal: 28 Juni 2022 Ketua Komite Sekolah



Kepala SMA Negeri 1 Bima



Drs. Ihwan Budiman, M.Si



Dedy Rosadi, M.Pd. M.Sc NIP : 19760528 200212 1 008



Mengetahui An. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat Kepala Bidang Pembinaan SMA



Drs. Lalu Muhammad Hidlir NIP. 19661231 199203 1 142



Lembar Pengesahan



iii



Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya, SMAN 1 Kota Bima telah menyusun Dokumen Kurikulum Operasional sebagai acuan bersama dalam penerapan kurikulum merdeka. Penyusunan dokumen kurikulum ini merupakan salah satu upaya mengoptimalkan kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan oleh sekolah, sesuai dengan karakteristik daerah dan lingkungan serta berorientasi pada kebutuhan peserta didik. Kurikulum operasional ini memuat struktur kurikulum dan beban belajar dengan paradigma baru yang menitikberatkan pada konsep merdeka belajar. Oleh karena demikian terdapat berbagai aspek kurikulum yang memberikan ruang merdeka bagi peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya masingmasing dengan melihat dan memperhatikan laporan hasil analisis konteks. Mewujudkan hal tersebut di atas, SMA Negeri 1 Kota Bima merencanakan dan menyediakan sejumlah pengalaman belajar bagi peserta didik secara utuh dalam semangat kurikulum merdeka. Pengalaman dimaksud dalam bentuk rangkaian kegiatan intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila dan kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan dengan pendekatan yang bertumpu pada kebutuhan belajar peserta didik. Hal-hal tersebut merupakan elemen esensial yang termuat dalam dokumen kurikulum operasional ini. Pengembangan pengalaman belajar dimaksud didasarkan pada kepmendikbudristek nomor 56 Tahun 2022 dan berbagai panduan yang tersedia terkait dengan implementasi kurikulum merdeka. Selain itu, karena konteks SMA Negeri 1 Kota Bima merupakan salah satu sekolah penggerak, merupakan tantangan tersendiri untuk lebih menghadirkan pendidikan yang berkhidmat pada peserta didik. Sebagaimana dipahami bersama bahwa, program sekolah penggerak berupaya mendorong satuan pendidikan melakukan transformasi diri untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, kemudian melakukan pengimbasan ke sekolah lain untuk melakukan peningkatan mutu serupa. Secara umum, program sekolah penggerak bertujuan untuk mendorong proses transformasi satuan pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik secara holistik dalam rangka mewujudkan profil pelajar Pancasila. Transformasi yang diharapkan tidak hanya terbatas pada satuan pendidikan, melainkan dapat memicu terciptanya ekosistem



iv



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



perubahan dan gotong royong di tingkat daerah dan nasional sehingga perubahan yang terjadi dapat meluas dan terlembaga. Menjawab tantangan di atas maka dokumen kurikulum operasional SMA Negeri 1 Kota Bima ini disusun dengan memperhatikan berbagai analisis dan tantangan baik tatangan internal maupun tantangan eksternal. Di sisi lain, kurikulum operasional SMAN 1 Kota Bima juga tetap mengacu mengacu pada delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) ditetapkan oleh BSNP dan peraturan-peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi lainnya. Namun demikian, kami menyadari bahwa dokumen kurikulum operasional ini masih belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring dengan perubahan dan penyempurnaan berbagai panduan terkait kurikulum merdeka level nasional. Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada seluruh warga sekolah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu baik waktu maupun tenaganya dalam proses penyusunan dokumen kurikulum operasional ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.



Kota Bima, 25 Juli 2022 Kepala Sekolah,



Dedy Rosadi, M.Pd. M.Sc NIP : 19760528 200212 1 008



Kata Pengantar



v



Daftar Isi Lembar Pengesahan.............................................................................. iii Kata Pengantar...................................................................................... iv



1



Karakteristik Satuan Pendidikan................................................ 1 A.



Karakteristik Sosial SMAN 1 Kota Bima . ............................................................1



B.



Karakteristik Budaya SMAN 1 Kota Bima........................................................... 3



C. Karakteristik Guru dan Tenaga Kependidikan SMAN 1 Kota Bima.................. 5 D.



2



Karakteristik Peserta Didik SMAN 1 Kota Bima..................................................7



Visi, Misi, Dan Tujuan.................................................................11 A.



Visi SMAN 1 Kota Bima....................................................................................... 11



B.



Misi SMAN 1 Kota Bima......................................................................................12



C. Tujuan SMAN 1 Kota Bima..................................................................................12



3



Pengorganisasian Pembelajaran.............................................. 15 A.



Pendekatan Pembelajaran.................................................................................15



B.



Intrakurikuler.......................................................................................................16



C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila........................................................21 D.



4 5



Ekstrakurikuler.................................................................................................... 24



Perencanaan Pembelajaran......................................................26 A.



Perencanaan Pembelajaran pada Ruang Lingkup Satuan Pendidikan.......... 26



B.



Perencanaan Pembelajaran pada Ruang Lingkup Kelas................................ 29



Pendamping, Evaluasi dan Pengembangan Profesional..........37 A.



Pendampingan dan Pengembangan Profesional............................................ 37



Lampiran 1............................................................................................. 41 Lampiran 2............................................................................................66



vi



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



1



Karakteristik Satuan Pendidikan A. Karakteristik Sosial SMAN 1 Kota Bima SMA Negeri 1 Kota Bima secara kesejarahan memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Bima. Bagaimana tidak, lokasi yang ditempati saat resmi berstatus SMA Negeri 1 Kota Bima pada tahun 1961 merupakan lokasi bekas HIS (HollandschInlandsche School) pada jaman penjajahan Belanda. Sehingga pada beberapa bagian masih ditemukan bangunan lama yang menjadi simbol sosial bahwa “dou mbojo” (orang bima) adalah orang yang memiliki semangat untuk menuntut ilmu seperti yang dicontohkan oleh anak-anak pribumi bangsawan yang sekolah pada sekolah tersebut. Dengan kesejarahan ini, SMA Negeri 1 Kota Bima sejak berdiri sampai hari ini menjadi simbol utama masyarakat Bima dan Kota Bima dari sisi mutu dan parameter kemajuan SDM diberbagai bidang. Maka tidak heran, kualitas pendidikan dan pembelajaran senantiasa dijaga, dirawat dan dikembangkan dari generasi ke generasi. Selain itu, karena tingginya ekspektasi masyarakat terhadap peran dan kiprah sekolah dalam menyiapkan generasi unggul, komponen masyarakat sekitar sekolah secara simultan senantiasa terlibat intensif dalam berbagai event yang diselenggarakan oleh sekolah. Hal ini didukung oleh lingkungan sekitar sekolah yang sebagian besar merupakan masyarakat terdidik dan berlatar belakang kehidupan ekonomi dari kalangan masyarakat ekonomi menengah ke atas. Berikut bentuk pelibatan masyarakat dalam berbagai peran untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran di sekolah selama ini yaitu:



1. Komite Sekolah Sebagai salah satu komponen penting yang memfasilitasi pengembangan sekolah sebagai miniatur kehidupan masyarakat, maka komite sekolah menjadi sangat vital bagi SMA Negeri 1 Kota Bima. Komite sekolah secara rutin



Karakteristik Satuan Pendidikan



1



memberikan masukan, rekomendasi, mendorong partisipasi dan menggalang dana dalam menunjang berbagai program peningkatan kualitas kegiatan intrakurikuler, pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan kegiatan ekstrakurikuler. Dukungan dimaksud bukan hanya terkait bagaimana sistem pendanaan namun juga pemikiran mengenai strategi untuk meningkatkan mutu layanan sekolah sehingga dapat menigkatkan kepercayaan masyarakat pada layanan dan kualitas sekolah secara keseluruhan. Bentuk nyata lain dari dukungan tersebut seperti keikutsertaannya mensukseskan program unggul sekolah, pengaturan mekanisme pendanaan yang bersumber dari dana komite dan peningkatan kualitas sarpra berbasis pada pendanaan partisipasi masyarakat. Selain itu, komite secara rutin terlibat dalam diskusi dan dengar pendapat bersama seluruh komponen sekolah untuk menemukan solusi bersama terkait persoalan yang dihadapi sekolah. Tidak jarang juga komite memfasilitasi sekolah dengan beberapa pihak yang dapat berkontribusi dalam meningkatkan mutu layanan dan pengelolaan sekolah seperti para pengusaha, kelompok sosial dan pemerhati lingkungan dan pendidikan, perguruan tinggi dan komponen masyarakat lain yang dirasakan dapat berkontribusi bagi peningkatan kualitas layanan pendidikan dan pembelajaran di SMA Negeri 1 Kota Bima. Selain itu, komite juga terlibat dalam proses revisi visi, misi dan tujuan dalam memberikan gambaran utuh mengenai cita-cita bersama yang hendak diwujudkan demi kepentingan peserta didik.



2. Ikatan Alumni Alumni SMAN 1 Kota Bima telah banyak terserap didunia kerja dengan indek kepuasan yang sangat baik (Data Penelusuran Alumni Tahun 2019). Alumni sendiri memiliki wadah berhimpun per angkatan yang secara simultan tetap memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas pengelolaan di Lingkungan SMAN 1 Kota Bima. Sebagian besar kontribusi alumni dalam bentuk pemberian bantuan dana untuk perbaikan sarana dan prasarana sekolah tampak dalam gambar 2 di atas, serta dalam bentuk kegiatan kelas Inspirasi bagi adik-adiknya secara periodik.



3. Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi berperan sebagai Fasilitator program peningkatan mutu, dan pendamping bilingual. Dalam konteks ini, perguruan tinggi yang ada memiliki keterbukaan untuk menjalin kerjasama dengan SMAN 1 Kota Bima. Dalam upaya memaksimalkan Perguruan Tinggi, setiap tahun SMAN 1 Kota Bima mengundang



2



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



pakar pembelajaran dan penelitian untuk hadir berbagi praktek baik dalam hal peningkatan mutu pembelajaran berbasis hasil penelitian yang telah teruji dampaknya. Di sisi lain, kemitraan SMAN 1 Kota Bima juga terkait dengan pengembangan program pengabdian yang berpusat pada keunggulan dan kemitraan sosial yang selama ini menjadi dasar dari tri dharma perguruan tinggi pada wilayah pengabdian masyarakat.



B. Karakteristik Budaya SMAN 1 Kota Bima SMAN 1 Kota Bima memiliki beberapa budaya mutu yang sampai hari ini terus dirawat dan ditingkatkan antara lain:



1. Budaya Prestasi Sebagai salah satu sekolah unggul yang ada di Kota Bima, SMAN 1 Kota Bima memiliki budaya prestasi yang selalu terus ditingkatkan capaiannya dari tahun ke tahun. Budaya prestasi dimaksud bukan hanya terkait dalam bentuk prestasi dalam bidang akademik seperti yang terlihat pada hasil kejuaraan Kompetensi Sain Nasional yang setiap Tahun selalu menduduki peringkat 1 tingkat kabupaten/kota namun juga dalam prestasi non akademik dalam bentuk prestasi di bidang kegiatan ekstrakurikurikuler. Dalam bidang basket misalkan, SMAN 1 Kota Bima selalu unggul mengalahkan Tim Basket lainnya dalam kejuaraan ditingkat kabupaten/kota. Demikianpun pada bidang volly ball dan futsal. Hal yang sama juga berlaku pada prestasi individual melalui kejuaraan bulutangkis, dimana SMAN 1 Kota Bima menjadi penyumbang atlit bulutangkis terbanyak untuk Pemerintah Kota Bima karena didukung oleh guru olahraga yang merupakan atlet Porda dalam kejuaraan bulutangkis. Untuk bidang akademik khususnya bidang penelitian, perwakilan peneliti di lingkungan SMAN 1 Kota Bima beberapa kali masuk dalam semi final penelitian teknologi tepat guna dan rekayasa di bawah bimbingan guru-guru kelompok MIPA. Selain itu, untuk Quis Ki Hajar 2 tahun terakhir ini kontingen SMAN 1 Kota Bima berhasil menempati urutan 1 dan 2 pada level lanjut quis tersebut di tingkat provinsi. Capaian-capaian tersebut tidak lepas dari bimbingan guru-guru yang juga memiliki budaya prestasi tak kalah hebatnya dibanding murid-muridnya. Beberapa guru sering menjadi bagian dari program kementerian pendidikan nasional dalam hal ini direktorat SMA baik dalam mengembangkan e-modul, penyusun-panduan maupun menjadi pendamping praktek dan fasilitator bagi



Karakteristik Satuan Pendidikan



3



calon guru penggerak. Budaya prestasi ini juga terlihat pada kemampuan penelitian guru yang pada tahun 2021 berhasil menjadi salah satu nominator dalam lomba peneltian guru yang diadakan oleh Semolec dalam bidang pengembangan pembelajaran di masa Pandemi.



2. Budaya Literasi dan Numerasi Berangkat dari ikhtiar bersama terhadap pembudayaan literasi dikalangan komponen SMAN 1 Kota Bima, saat ini kegiatan literasi menjadi semacam “habits” dalam keseharian komponen sekolah. Perpustakaan mengalami peningkatan pengunjung dari bulan ke bulan seiring dengan kegiatan penugasan berbasis mapel yang berdimensi literasi di kalangan peserta didik. Budaya literasi ditopang oleh tradisi mutu dikalangan guru dalam pembelajaran yang memberikan penugasan untuk membuat infografis terkait konten tertentu kepada peserta didik yang memiliki relevansi dengan pembelajaran. Di samping itu, meski belum maksimal pada setiap kelas terdapat pojok buku yang mencerminkan bahwa terdapat upaya massif dan sistematis dari SMAN 1 Kota Bima untuk terus menguatkan literasi dasar dalam bentuk membaca 5 menit pada setiap jam 1 di setiap harinya. Selain itu, ikhtiar juga dilakukan dengan membentuk dewan riset sekolah untuk mendorong semakin berkembangnya budaya menulis dikalangan peserta didik. Telah di inisiasi bahwa “essay” akan menjadi salah satu syarat kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik ke depannya. Dengan sendirinya budaya literasi semakin berkembang diseluruh komponen sekolah. Sekolah juga senantiasa mendorong pengelolaan mading sekolah yang berpusat pada kreatifitas siswa melalui OSIS dan Kelompok Guru Bahasa untuk menginisasi kontenkonten mading yang inovatif, menarik dan berdimensi inspiratif bagi seluruh komponen sekolah. Kenyataan ini juga didukung dari hasil Asesmen Nasional yang terekam dalam raport pendidikan tahun 2021 bahwa kemampuan literasi dan numerasi telah “Mencapai Kompetensi Minimum” artinya Sebagian besar peserta didik telah mencapai batas kompetensi minimum untuk numerasi namun perlu upaya mendorong lebih banyak peserta didik menjadi mahir. Tabel 1.1 di bawah ini memberikan gambaran bagaimana posisi SMA Negeri 1 Kota Bima mengenai hal ini.



4



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



Tabel 1.1 Perbandingan Literasi dan Numerasi SMAN 1 Kota Bima Dengan Satuan Pendidikan Setara (Data Raport Pendidikan Tahun 2021)



Satuan Pendidikan Anda



Satuan Pendidikan Serupa di Nasional



Rata- Rata di Kab/Kota



RataRataRata Rata Provinsi Nasional



Kemampuan Literasi



2.04



2.03



1.68



1.69



1.83



Kemampuan Numerasi



1.91



1.86



1.57



1.60



1.70



Indeks Karakter



2.86



2.44



2.07



2.05



2.22



3. Budaya Konservasi Lingkungan Konservasi lingkungan merupakan hal yang tak luput dari perhatian manajemen sekolah di lingkungan SMAN 1 Kota Bima. Sekolah mengembangkan budaya “BERLIMA” yakni budaya bersih-bersih lima menit sebelum dan setelah pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan sebagai upaya bersama untuk membangun kebiasaan dini untuk mencintai kebersihan dan kelestarian lingkungan di kalangan peserta didik dan komponen sekolah yang ada. Dengan budaya “BERLIMA” tampak lingkungan kelas dan lingkungan sekolah pada umumnya selalu asri dan bersih meski cuaca tak bersahabat sekalipun. Di samping itu, peserta didik dibiasakan untuk memungut sampah setiap kali menemukan sampah yang berserakan sebagai bagian dari implementasi budaya BERLIMA di lingkungan yang lebih luas. Selain itu, sebagai upaya penguatan terhadap budaya “BERLIMA”, maka peserta didik dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila sebagian mengangkat sub tema tentang Pengembangan Budaya Bersih Ramah Lingkungan Melalui Infografis dan Poster dan Pengembangan Kerajinan Tangan Berbahan Dasar Sampah Rumah Tangga.



C. Karakteristik Guru dan Tenaga Kependidikan SMAN 1 Kota Bima Kepala sekolah SMAN 1 Kota Bima berkualifikasi S2 alumni salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia yaitu Universitas Gajah Mada. Sebagai guru matematika, yang bersangkutan telah sertifkat pendidik dan telah memiliki NUKS sebagai kepala sekolah. Kepala sekolah memenuhi dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial meski perlu ditingkatkan lagi. Sementara itu, semua guru (100%) telah memiliki kualifikasi akademik minimum D4 atau Sarjana (S1) sesuai mata pelajaran yang diampu, dan baru sekitar 17% telah memenuhi kualifikasi S2. Standar Kompetensi guru (kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan



Karakteristik Satuan Pendidikan



5



professional) belum 100% telah dimiliki oleh guru secara maksimal. Meski demikian terdapat kesungguhan dan komitmen dari guru-guru untuk terus meningkatkan kompetensinya sesuai yang dimanahkan oleh Undang-Undang termasuk mengadaptasi diri dengan Revolusi Industri 4.0 saat ini. Menjawab tantangan tersebut, baik kepala sekolah maupun guru terus berusaha meng-upgrade kompetensinya secara kontinyu melalui pelatihan, workshop dan bimtek yang dilaksankaan secara terencana dan berkelanjutan. Berikut data guru dan tenaga kependidikan yang dimiliki oleh SMAN 1 Kota Bima: Tabel 1.2 Data Tenaga Pendidik



NO



Jumlah Tenaga Pendidik



Nama Sekolah



1



SMA Negeri 1 Kota Bima



PNS Sertifikasi



Non Sertifikasi



S1



S2



JML



P3K



Non PNS



55



2



48



9



57



1



17



Sementara itu data tenaga kependidikan seperti yang terlihat dalam tabel berikut: Tabel 1.3 Data Tenaga Kependidikan



Jumlah Tenaga Kependudukan No.



1



Nama Sekolah



SMA Negeri 1 Kota Bima



TU PNS



TU NON PNS



L



P



JML



L



P



JML



 



 



 



 



 



 



3



5



8



9



2



11



Dengan berbagai terobosan yang dilakukan secara simultan, berbagai peningkatan dan perubahan dirasakan di lingkungan SMA Negeri 1 Kota Bima. Kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan meningkat dengan baik. Hal ini terlihat pada raport pendidikan tahun 2021 sebagaimana disajikan dalam tabel berikut.



6



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



Tabel 1.4 Data Kompetensi GTK (Sumber: Raport Pendidikan Tahun 2021)



Satuan Pendidikan Anda Proporsi GTK Bersertifikat



Satuan Rata- Rata Pendidikan di Kab/Kota Serupa di Nasional



Rata-Rata Provinsi



Rata-Rata Nasional



74.29



38.02



37.09



30.39



37.43



52.60



48.82



40.57



42.09



46.31



Kehadiran Guru di Kelas Nilai Uji Kompetensi Guru



Gambar diatas memperlihatkan kualitas GTK berada pada level BAIK dari sisi proporsi GTK bersertifikat pendidik dan level CUKUP untuk Nilai Uji Kompetensi dibandingkan dengan satuan pendidikan setara, daerah dan nasional. Sementara itu tenaga kependidikan telah berada pada level TINGGI dalam memanfaatkan TIK untuk kegiatan administrasi dan pengelolaan sekolah. Data yang diambil dalam raport pendidikan tahun 2022 menegaskan mengenai hal tersebut seperti di bawah ini. Tabel 1.5 Data Pemanfaatan TIK Dalam Administrasi (Sumber: Raport Pendidikan Tahun 2021)



Satuan Pendidikan Anda Pemanfaatan TIK Untuk Admiistrasi



35.15



Satuan Rata- Rata Pendidikan di Kab/Kota Serupa di Nasional 6.39



3.65



Rata-Rata Provinsi



Rata-Rata Nasional



5.59



7.31



D. Karakteristik Peserta Didik SMAN 1 Kota Bima Peserta didik di lingkungan SMA Negeri 1 Kota Bima pada tahun pelajaran 2021/2022 berjumlah 970 siswa dengan rincian 367 siswa laki-laki dan 603 peserta didik perempuan dengan latar pekerjaan orang tua yang bervariasi. Dalam asesemen diagnostik non kognitif memperlihatkan variasi dimaksud seperti dalam tabel berikut:



Karakteristik Satuan Pendidikan



7



1. Pekerjaan Ayah (246 Jawaban)



Gambar 1.1 Data Pekerjaan Wali Murid (Sumber: Hasil Asesmen Diagnostik Tahun 2021)



Sedangkan kondisi ekonomi keluarga terlihat pula variasi masing-masing anak seperti yang terungkap dalam data angket yang sama yaitu: 2. Penghasilan Orang Tua (244 Jawaban)



Gambar 1.2 Data Kondisi Perekonomian Wali Murid (Sumber: Hasil Asesmen Diagnostik Tahun 2021)



Dua data di atas memperlihatkan bahwa peserta didik di lingkungan SMAN 1 Kota Bima sangat heterogen sehingga memungkinkan untuk membangun dan mengembangkan kultur kebhinekaan yang menjadi salah satu sendi dalam profil pelajar Pancasila. Selain itu, dari sisi intake peserta didik jika dilihat pada data jalur masuk, dimana hanya sekitar 15 % dari 970 peserta didik yang berprestasi dari sisi akademik dan non akademik. Selebihnya adalah anak-anak normal dengan minat dan motivasi yang tinggi untuk masuk dan menjadi bagian dari keluarga besar SMAN 1 Kota Bima.



8



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



Sementara itu, dari sisi gaya belajar terlihat bahwa peserta didik memperlihatkan kecenderungan memiliki gaya belajar visual. Ini tampak pada jawaban responden yang cenderung memiliki hobi membaca dalam kesehariannya. 3. Saya Memiliki Hoby Membaca (194/250 Jawaban yang benar)



Gambar 1.3 Data Gaya Belajar Peserta Didik (Sumber: Hasil Asesmen Diagnostik Tahun 2021)



Peserta didik membutuhkan suasana yang nyaman dan tenang untuk mewujudkan kebiasaan di atas. Hal ini sejalan dengan pendapat mereka dimana sebagian besar peserta didik tidak akan mampu berkonsentrasi untuk belajar jika suasana berisik. Ini memberikan signal kuat kepada sekolah bahwa kelas harus didesain senyaman mungkin bagi berlangsungnya pembelajaran yang berpihak pada murid. Sebab, jika hal tersebut diwujudkan maka layanan tersebut telah berpusat pada data seperti tampak dalam tabel berikut: 4. Saya Tidak Mampu Berkonsentrasi untuk Belajar Jika Suasana Berisik (219/250 Jawaban yang benar)



Gambar 1.4 Data Kebutuhan Suasana Belajar Nyaman (Sumber: Hasil Asesmen Diagnostik Tahun 2021)



Karakteristik Satuan Pendidikan



9



Berangkat dari data di atas, beberapa langkah tindak lanjut yang akan ditempuh oleh sekolah terkait dengan kondisi ini yaitu: a. Menjaga input, intake, motivasi belajar, kepatuhan siswa dan dukungan orangtua siswa agar tetap tinggi, b. Dilakukan kegiatan bersama yang melibatkan banyak siswa. c. Menumbuh kembangkan kemandirian siswa melalui pelatihan-pelatihan, d. Mengarahkan siswa untuk mengikuti kegiatan pengembangan diri yang sangat diminati dan tidak menyita banyak waktu belajar mereka, e. Membatasi jumlah pilihan kegiatan pengembangan diri maksimal 2 kegiatan, f.



Mewujudkan kelas ramah dan nyaman belajar bagi anak melalui penataan ruang dan upaya kebersihan kelas yang berkelanjutan dan sistematis



g. Membuka program keterampilan untuk membekali peserta didik yang masuk ke dunia kerja. Hasil dari berbagai kebijakan di atas, dalam satu tahun terakhir iklim keamanan berada pada level AMAN. Data tersebut terekam dalam raport pendidikan tahun 2021 berikut. Tabel 1.5 Data Keamanan dan Iklim Inklusivitas (Sumber: Raport Pendidikan Tahun 2021)



Satuan Pendidikan Anda



Satuan Rata- Rata Pendidikan di Kab/Kota Serupa di Nasional



Rata-Rata Provinsi



Rata-Rata Nasional



Iklim Keamanan



2.57



2.27



2.1



2.16



2.29



Iklim Inklusivitas



1.92



1.87



1.81



1.81



1.87



Sedangkan dalam data yang sama, iklim inklusivitas masih dalam tahap MERINTIS. Meski demikian dibandingkan dengan sekolah lain, kondisi tersebut sudah jauh labih baik sebagai alas utama untuk memfasilitasi tumbuh kembang peserta didik dengan ragam minat, bakat dan kemampuannya.



10



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



2



Visi, Misi, Dan Tujuan A. Visi SMAN 1 Kota Bima “Menjadi sekolah religius, teladan, berbudaya, dan unggul dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila” Kata Kunci dan Indikator Capaian Visi



1. Religius Religius adalah tata keyakinan atas adanya yang maha mutlak dan suatu sistem norma yang mengatur hubungan antara manusia dengan sesama manusia dan alam sekitarnya sesuai dengan keimanan dan tata peribadatannya. Selaras dengan konteks ini, SMAN 1 Kota Bima senantiasa mewujudkan kehidupan yang religius dalam berbagai elemen pengelolaan sekolah. Religiusitas harus menjadi warna sekaligus karakter utama yang menjadi platform keteladanan, sikap berbudaya dan keunggulan dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).



2. Teladan. Teladan berarti hal atau sesuatu (perbuatan, perilaku, sifat dan lain sebagainya) yang patut ditiru dan baik untuk dicontoh. Teladan dalam visi tersebut dimaksudkan bahwa SMAN 1 Kota Bima memiliki suatu nilai, perbuatan, perilaku dan pemikiran yang dapat dijadikan contoh bagi sekolah-sekolah lain baik secara regional maupun nasional terutama dalam pengembangan IPTEK.



3. Berbudaya. Berbudaya adalah mempunyai pikiran dan akal yang sudah maju. Dalam konteks ini, SMAN 1 Kota Bima memiliki pemikiran visioner, dapat beradaptasi dengan kodrat zamannya secara dinamis dan fleksibel dalam pengembangan IPTEK.



Visi, Misi, Dan Tujuan



11



4. Unggul. Unggul diartikan sebagai entitas yang menunjukkan bahwa SMAN 1 Kota Bima selalu terdepan (menang, terbaik, lebih tinggi) dalam hal pengembangan IPTEK.



B. Misi SMAN 1 Kota Bima 1.



Menanamkan keimanan dan ketaqwaan melalui pengamalan ajaran agama.



2. Mengoptimalkan pengembangan budi pekerti luhur dan akhlak mulia melalui relasi sosial yang toleran dalam kerangka keragaman sebagai sebuah budaya. 3. Mengembangkan budaya riset yang bertumpu pada pengembangan IPTEK serta kemandirian berdasarkan bakat, minat, dan potensi peserta didik. 4. Mengembangkan pembelajaran dan penilaian yang berpihak pada peserta didik serta berdimensi perbaikan menuju sekolah bermutu, ramah anak, dan ramah lingkungan. 5. Mengoptimalkan pengembangan sumber daya manusia, kerjasama dengan berbagai elemen pendidikan dan sosial dalam membangun budaya mutu sebagai dasar utama menuju sekolah yang memiliki semangat selaras dengan profil pelajar Pancasila.



C. Tujuan SMAN 1 Kota Bima 1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun). a. Menghasilkan peserta didik baru melalui kegiatan seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2021/2022 dengan mengikuti juknis PPDB yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat. b. Menghasilkan peserta didik baru yang memiliki budaya unggul melalui kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan mengintegrasikan berbagai materi yang adaptif terhadap kebutuhan belajar peserta didik. c. Mengimplementasikan pembelajaran yang terdiferensiasi dengan prinsip teaching at the right level dan bertumpu pada data kesiapan belajar, minat belajar, gaya belajar dan asesmen awal pembelajaran.



12



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



d. Menghasilkan peserta didik yang memiliki kecakapan dalam baca tulis qur’an melalui program tahfids reguler sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler e. Menghasilkan berbagai model asesmen yang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memperbaiki da meningkatkan capaian pembelajarannya f.



Menghasilkan peserta didik yang mampu berkompetisi dalam berbagai tingkatan lomba melalui program pembinaan Kompetisi Sains Nasional (KSN), Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN), Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), dan kegiatan ekstrakurikuler secara terencana, sistematis dan berkesinambungan.



g. Menghasilkan peserta didik yang unggul dalam bidang penelitian dan karya ilmiah melalui bimbingan teknis penulisan karya ilmiah sebagai bagian dari upaya mengembangkan budaya meneliti berbasis mata pelajaran. h. Terwujudnya kebersamaan dengan orang tua peserta didik melalui kegiatan family gathering dan pameran gallery class pada setiap akhir semester.



2. Tujuan Jangka Menengah (3 Tahun) a. Membentuk peserta didik yang berbudaya melalui program pengembangan IPTEK yang bersifat integratif multidisipliner. b. Membentuk peserta didik yang religius di atas dasar keragaman nilai agama dalam mengembangkan IPTEK. c. Terwujudnya budaya kompetisi dengan menjaga dan menghargai perbedaan sebagai cerminan rasa cinta tanah air. d. Terwujudnya manajemen pembelajaran dengan mengoptimalkan implementasi refleksi sebagai sebuah budaya. e. Meningkatnya perolehan prestasi peserta didik dalam berbagai lomba akademik maupun non akademik. f.



Meningkatnya manajemen pengelolaan sekolah dengan bersandar pada rantai program dan umpan balik.



g. Menghasilkan peserta didik yang dapat mengembangkan komunikasi sosial melalui kemitraan yang berskala nasional maupun internasional. h. Terwujudnya kerjasama dengan sekolah unggul, perguruan tinggi, dan dunia kerja sebagai media pembudayaan semangat kerjasama dan berbagi praktek baik.



Visi, Misi, Dan Tujuan



13



3. Tujuan Jangka Panjang (5 Tahun). Menghasilkan lulusan yang menjadi pelajar sepanjang hayat dan memiliki karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Menghasilkan lulusan yang inovatif dalam pengembangan IPTEK, kreatif dalam memaksimalkan sumber daya yang berhasil guna, kompetitif dan unggul dalam berbagai kompetisi akademik dan non akademik. Menghasilkan lulusan yang religius di atas dasar keyakinan agama masing-masing, teladan dalam berprestasi, berbudaya dan unggul dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.



14



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



3



Pengorganisasian Pembelajaran A. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMA Negeri 1 Kota Bima yaitu menggunakan pendekatan bergantian dalam blok waktu terpisah (pendekatan blok) dalam mengorganisasi pembelajaran. Pemilihan pendekatan blok ini dimaksudkan untuk memberikan waktu yang cukup bagi peserta didik dalam mempelajari materi secara mendalam. Selain itu, karena waktu pembelajaran menjadi lebih banyak, memungkinkan peserta didik untuk belajar hingga tuntas dan mendalam seperti mengerjakan proyek/penelitian individu/kelompok, kolaborasi antarpeserta didik dan pendidik. Sedangkan bagi pendidik dengan blok waktu yang lebih panjang, memberikan lebih banyak waktu dalam menyelesaikan rencana pelajaran dan untuk memeriksa dan mengevaluasi pembelajaran. Dalam mengantisipasi berbagai dampak kurikulum terhadap penerapan pendekatan blok, maka beberapa kebijakan kurikulum yang akan dilakukan yaitu: 1.



Dilakukan pengaturan jam mengajar pendidk sedemikian rupa sehingga pendidik tetap memiliki beban kerja proporsional.



2. Untuk menjaga agar pengetahuan dan pemahaman peserta didik tidak hilang dalam long term memory dari mapel yang telah lewat waktu pembelajarannya maka peserta didik diberikan selipan soal untuk dikerjakan secara mandiri 3. Pembelajaran menggunakan model team teaching untuk mengantisipasi bentrokan jam dari masing-masing guru pada setiap mata pelajaran. 4. Berikut pola blok yang dimaksud.



Pengorganisasian Pembelajaran



15



Tabel 3.1 Pengorganisasian Muatan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Secara Bergantian dalam Blok Waktu Terpisah di SMA Negeri 1 Kota Bima



Semester



Kelas X



Kelas XI



 



BLOK A



BLOK B



 



Semester 1



Struktur



JP / Semester



Struktur



JP / Semester



Pendidikan Agama dan Budi Pekerti



72



Pendidikan Pancasila



54



Mapel Pilihan 2



180



Bahasa Indonesia



108



Mapel Pilihan 3



180



Matematika



108



Mapel Pilihan 4



180



Bahasa Inggris



54



Mapel Pilihan 5



72



PJOK



72



Informatika



72



Seni Rupa



54



Mapel Pilihan 1



180



 



Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila



234



Total



828



Total



IPA (Fisika, Kimia, Biologi)



216



Pendidikan Agama dan Budi Pekerti



72



IPS (Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi)



288



Pendidikan Pancasila



54



Bahasa Indonesia



108



Matematika



108



Bahasa Inggris



54



PJOK



72



Sejarah



54



Seni Tari



54



Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila



216



Total



792



792



 



Mulok Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila



72 252



Semester 2



 



Total



 



828



B. Intrakurikuler Muatan kurikulum di SMA Negeri 1 Kota Bima merujuk pada Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran mulai dari kelas X, XI dan XII.



16



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



Hanya saja yang membedakan adalah pada mata pelajaran pilihan yang dipilih oleh peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya. Oleh karena itu kurikulum intrakurikuler di SMA Negeri 1 Kota Bima memuat beban belajar wajib (muatan nasional) dan beban belajar tambahan yang dilaksanakan dengan Sistem Kredit Semester (SKS). Pengaturan beban belajar dan muatan pembelajarannya diatur sebagai berikut: Tabel 3.2. Struktur Kurikulum SMAN 1 Kota Bima Alokasi waktu mata pelajaran Fase E Kelas X (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 45 menit)



Mata Pelajaran



Projek Alokasi per tahun Penguatan Profil (minggu) Pelajar Pancasila Per Tahun



Total JP Per Tahun



Pendidikan Agama dan Budi Pekerti*



72 (2)



36



108



Pendidikan Pancasila



54 (2)



18



72



Bahasa Indonesia



108 (3)



36



144



Matematika



108 (3)



36



144



Ilmu Pengetahuan Alam: Fisika, Kimia, Biologi



216 (6)



108



309



Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi, Ekonomi , Sejarah, Geografi



288 (8)



144



411



Bahasa Inggris



54 (2)



18



72



Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan



72 (2)



36



108



Informatika



72 (2)



36



108



Seni Rupa



54 (2)



18



72



Muatan Lokal: Bahasa Daerah Bima



72 (2)



-



72



1098 (32)



486 (12 JP)



1584 (44 JP)



Seni dan Prakarya



Total



Katerangan: * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.



Pengorganisasian Pembelajaran



17



Tabel 3.3. Struktur Kurikulum SMAN 1 Kota Bima Alokasi waktu mata pelajaran Fase E Kelas XI (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 45 menit)



No



Projek Penguatan Alokasi per Profil Pelajar Pancasila tahun (minggu) Per Tahun



Mata Pelajaran



Total JP Per Tahun



Kelompok Mata Pelajaran Umum 1.



Pendidikan Agama dan Budi Pekerti*



72 (2)



36



108



2.



Pendidikan Pancasila



54 (2) **



18



72



3.



Bahasa Indonesia



108 (3)



36



144



4.



Matematika



108 (3)



36



144



5.



Bahasa Inggris



54 (2) **



18



72



6.



Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan



72 (2)



36



108



7.



Sejarah



54 (2)**



18



72



8.



Seni dan Budaya***:



54 (2) **



18



72



576 (18 JP)



216



792



Seni Tari Jumlah JP Mata Pelajaran Umum Kelompok Mata Pelajaran Pilihan 1.



Biologi



2.



Kimia



3.



Fisika



4.



Informatika



5.



Matematika tingkat lanjut



6.



Sosiologi



7.



Ekonomi



8.



Geografi



9.



Antropologi



10.



Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut



11.



Bahasa Inggris Tingkat Lanjut



12.



Bahasa Jerman



13.



Prakarya dan Kewirausahaan (Budidaya, kerajinan, rekayasa, atau pengolahan)*****



792 (22 JP)****



720 – 900 (20 – 25 JP)



Muatan Lokal



72 (2) ****



-



72 ****



Total Per Tahun******:



1368 (38)



216 (6 JP)



1584 (44 JP)



Keterangan *



Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.



**



Pembelajaran reguler kelas XI tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk memenuhi alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu untuk Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, Seni, dan Sejarah.



***



Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).



18



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



****



Alokasi masing-masing mata pelajaran pilihan (selain mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan) yaitu 5 (lima) JP per minggu atau 180 (seratus delapan puluh) JP per tahun. Di SMA Negeri 1 Kota Bima memiliki kecenderungan mengambil pola 4 Mapel Pilihan + PKWU (2 JP). Sehingga total JP mata pelajaran pilihan dalam satu tahun adalah 792 (22 JP per minggu). Namun bagi anak yang memiliki kemampuan istimewa diberikan peluang untuk mengambil mapel pilihan sampai 5 mapel pilihan. Mekanisme pemilihan mapel pilihan terdapat pada bagian selanjutnya dalam dokumen kurikulum ini.



*****



Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun



****** Total JP tidak termsuk mata pelajaran Muatan Lokas dan atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satan pendidikan.



Khusus untuk pemilihan mata pelajaran pilihan, SMA Negeri 1 Kota Bima tetap merujuk pada Kepmendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022 sebagaimana telah diubah dengan Kepmendikbudristek Nomor 262/M/2022 dimana satuan pendidikan wajib membuka kelompok mata pelajaran umum serta menyiapkan mata pelajaran pilihan untuk dipilih peserta didik sesuai minat, bakat dan kemampuannya. Terkait dengan hal tersebut, maka setiap peserta didik wajib mengikuti: a. Seluruh mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran umum; dan b. Memilih 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) mata pelajaran pilihan sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya. Sementara itu, mekanisme pemilihan mata pelajaran pilihan didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain ketersediaan SDM dan daya dukung sarana dan prasarana tanpa mengurangi esensi kebebasan dalam memilih mata pelajaran pilihan oleh peserta didik. Mekanisme tersebut dimulai dari pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk memilih mapel pilihan secara terbuka (mapel berdiri sendiri). Setelah itu, peserta didik memilih mata pelajaran pilihan berdasarkan menu mata pelajaran pilihan yang dibuat sesuai hasil pilihan terbuka dan data minat profesi peserta didik untuk memudahkan pengorganisasian kelas dan penyusunan jadwal pelajaran. Berikut mekanisme dimaksud:



Gambar 3.1 Mekanisme Pemilihan Mapel Pilihan



Pengorganisasian Pembelajaran



19



Selanjutnya, pengaturan jam belajar SMA Negei 1 Kota Bima sebagaimana terlihat pada Tabel Berikut: Tabel 3.4 Periode Jam Belajar SMA Negeri 1 Kota Bima Tahun Pelajaran 2022/2023



No



Waktu



Senin • • •



Selasa



Rabu



Kamis



Jum’at



Sabtu



9



19



27



Keagamaan



39



10



20



28



35



40



5 Menit “Budaya Berlima” 2 Menit Berdoa 15 Menit Budaya Literasi



0



06.30 – 07.00



1



07.00 – 07.45



2



07.45 – 08.30



3



08.30 – 09.15



1



11



21



29



36



41



4



09.15 – 10.00



2



12



22



30



37



42



38



43



Upacara & Rapat



Istirahat 1 (15 Menit)



10.00 – 10.15 5



10.15 – 11.00



3



13



23



31



6



11.00 – 11.45



4



14



24



32



7



11.45 – 12.30



5



15



25



33



44 Keagamaan 45



Istirahat 2 (15 Menit)



12.30 – 12.45 8



12.45 – 13.30



6



16



9



13.30 – 14.15



7



17



10



14.15 – 15.00



8



18



11



15.00 – 15.15



• •



26



34



Ekstra



46



Ekstrakurikuler



5 Menit “Budaya Berlima” 2 Menit Berdoa



Catatan: •



Karena pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dikumpulkan pada 2-3 minggu di bulan tertentu maka jam tatap muka pada durasi tersebut dihimpun dalam kegiatan tatap muka sebelum pelakanaan projek. Sehingga durasi belajar untuk kelas X menjadi 46 JP per minggu (dengan mulok), 44 JP per minggu (tanpa mulok) untuk kelas XI dan 42 JP per minggu (tanpa mulok) untuk kelas XII.







Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler minimal dua kali dalam seminggu disesuaikan dengan durasi waktu yang tersedia



20



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana pencapaian profil pelajar Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Projek penguatan profil pelajar Pancasila di SMA Negeri 1 Kota Bima dilaksanakan dengan mengintegrasikan pendidikan karakter yang berpijak pada pendidikan budi pekerti yang berdampak pada akhlak sosial yang mengandung keluhuran nilai-nilai kearifan lokal yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks budaya yang ada di Kota Bima dan sekitarnya. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dilaksanakan disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan, dan kebutuhan peserta didik dengan melibatkan seluruh peserta didik pada Satuan pendidikan, dirancang pada awal tahun ajaran baru. Pelaksanaan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila pada fase E (kelas X) memiliki alokasi waktu 486 JP, sedangkan untuk fase F kelas XI sebanyak 216 JP dan kelas XII memiliki alokasi waktu 192 JP. Peserta didik kelas X menyelesaikan 3 (tiga) tema projek dalam satu tahun dengan alokasi waktu 4 minggu untuk tiap semester. Peserta didik kelas XI menyelesaikan 2 (dua) tema projek dan Peserta didik Kelas XII menyelesaikan 2 (dua) tema projek. Tema yang dipilih mengacu pada tema profil pelajar Pancasila dan pemilihan tema ditetapkan berdasarkan hasil diskusi guru pengampu dan peserta didik.



1. Muatan dan Tema Projek Projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan sesuai dengan Kepmendikbudristek Nomor 262 Tahun 2022. Beban belajar dan muatan pembelajarannya diatur sebagai berikut: Tabel 3.5 Beban Belajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMAN 1 Kota Bima



Beban Belajar Wajib



Tambahan



Pengaturan •



Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila







Muatan projek mengacu pada 7 tema projek profil pelajar Pancasila yang ditetapkan oleh Pemerintah







Projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh persen) total JP per tahun yaitu 486 JP (12 JP per minggu) untuk kelas X, 216 JP (6 JP per minggu) untuk kelas XI dan 192 JP (6 JP per minggu) untuk kelas XII







Memuat tema-tema proyek yang menjadi karakteristik SMA Negeri 1 Kota Bima







Diatur dalam kegiatan projek berbasis mata pelajaran.



Pengorganisasian Pembelajaran



21



Projek penguatan profil pelajar Pancasila diatur sebagai berikut: a. Dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah; b. Tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran; c. Merupakan kegiatan pembelajaran yang lebih fleksibel, tidak terpaku pada jadwal belajar seperti kegiatan reguler, serta lebih banyak melibatkan lingkungan dan masyarakat sekitar dibandingkan pembelajaran reguler; dan d. Peserta didik berperan besar dalam menentukan strategi dan aktivitas projeknya, sementara guru berperan sebagai fasilitator; e. Setiap semester, peserta didik menyelesaikan projek sebanyak 3 tema besar untuk kelas X, dan 2 tema besar untuk kelas XI dan XII. f.



Tema besar projek tersebut mengacu pada tema-tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dipilih dan ditetapkan oleh sekolah. Untuk Tahun Pelajaran 2022/2022 SMA Negeri 1 Kota Bima menetapkan 3 Tema Proyek yaitu: Tabel 3.6. Tema dan Dimensi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila



PROJEK 1



PROJEK 2



Bangunlah Jiwa dan Raganya



Rekayasa dan Teknologi



Kewirausahaan



Mandiri Kreatif



Mandiri Kreatif Bergotong Royong



Bergotong Royong Kreatif



X



162 JP



162 JP



162 JP



XI



108 JP



-



108 JP



XII



96 JP



96 JP



-



Tema Dimensi



Alokasi Waktu



PROJEK 3



Tiap tema besar tersebut dapat dibagi menjadi beberapa sub tema projek kecil yang dapat diselesaikan dalam durasi waktu yang disediakan.



2. Prosedur Pengembangan Sub Tema Projek a. Sub tema projek penguatan profil pelajar Pancasila dikembangkan oleh peserta didik sesuai dengan minat dan permasalahan nyata yang ditemui disekitar sekolah, lingkungan dan masyarakat. b. Dalam pengembangan sub tema, peserta didik didampingi oleh guru sebagai fasilitator projek penguatan profil pelajar Pancasila. c. Sub tema projek yang dikembangkan harus selaras dengan tema projek penguatan profil pelajar Pancasila yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.



22



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



3. Strategi Pelaksanaan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan alur sebagai berikut: Gambar 3.2. Alur Kegiatan Projek Penguatan profil pelajar Pancasila



Contoh 1 1. Pengenalan



2. Kontekstualisasi



3. Aksi



Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap tema yang sedang dipelajarai.



Menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan topik pembahasan.



merumuskan peran yang dapat dilakukan melalui aksi nyata.



4. Refleksi



5. Tindak Lanjut



Menggenapi dan membangun kesadaran peserta didik terhadap tema yang sedang dipelajari.



Menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan evaluasi dan refleksi.



Selain itu, guru sebagai fasilitator dapat menggunakan alur lain sebagaimana yang dicontohkan dalam Panduan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tahun 2022 atau juga dapat mengembangkan alur yang bersifat mandiri disesuaikan dengan kekhasan dari sub tema yang dikembangkan oleh peserta didik.



4. Waktu Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Projek penguatan profil pelajar Pancasil dilingkungan SMA Negeri 1 Kota Bima dilaksanakan dengan mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu tertentu dengan jumlah minggu yang disesuaikan dengan alokasi waktu projek profil dimana semua pendidik berkolaborasi memfasilitasi pelaksanaan projek setiap hari sesuai dengan durasi waktu yang ditentukan. Berikut perkiraan waktu pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila:



Pengorganisasian Pembelajaran



23



Tabel 3.7 Distribusi Waktu Pelaksanaan Projek Penguatan profil pelajar Pancasila



Pelaksanaan Projek No



Tema 1



Kelas JP



Waktu



Tema 2 JP Per Hari



JP



Waktu



Tema 3 JP Per Hari



JP



Waktu



JP Per Hari



JP Total/ Tahun



1



X



162



SMT 1 (18 Hari)



9 JP



162



SMT 1 (18 Hari)



9 JP



162



SMT 2 (18 Hari)



9 JP



486



2



XI



108



SMT 1 (12 Hari)



9 JP



-



-



-



108



SMT 2 (12 Hari)



9 JP



216



3



XII



96



SMT 1 (12 Hari)



8 JP



96



SMT 1 (12 Hari)



8 JP



-



-



-



192



selama pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila sesuai dengan waktu yang ditentukan tersebut, maka kegiatan intrakurikuler tidak dilaksanakan dalam kurun waktu tersebut. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka jam tatap muka kegiatan intrakurikuler didistribusikan utuh pada minggu sebelumnya sebelum pelaksanaan projek.



D. Ekstrakurikuler Setiap anak diberikan kemerdekaan untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan oleh sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan diluar jam reguler yang dibimbing oleh masing-masing satu (1) guru Pembina yang di-SK-kan oleh Kepala Sekolah di awal tahun pembelajaran. Muatan Kurikulum ekstrakurikuler wajib yaitu kegiatan kepramukaan. Sementara muatan kurikulum ekstrakurikuler tambahan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Selanjutnya, pelaksanaan



24



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



bimbingan dan pendampingan kegiatan ekstrakurikuler minimal 2 kali dalam seminggu dilakukan oleh guru pembina dan diikuti dengan kegiatan monev oleh sekolah. Berikut muatan kurikulum ekstrakurikuler dimaksud. Tabel 3.8 Muatan Kurikulum Ekstrakurikuler



No



Nama Ekstrakurikuler



Dimensi Profil Pelajar Pancasila



Keterangan



Kerohanian



Beriman dan Bertaqwa Terhadap Tuhan YME dan Berakhlaq Mulia Berkebhinekaan Global



Di Bina oleh masing-masing Guru Pembina Sesuai dengan kegiatan kerohaniasn



Ekstrakurikuler Ilmu Pengetahuan dan Teknologi KSN Fisika KSN Kebumian KSN Kimia KSN Matematika KSN Biologi KSN Astronomi KSN TIK KSN Geografi KSN Ekonomi KSN Ekonomi



Bernalar Kritis Kreatif



Di bina oleh masing-masing 1 guru Pembina



Ekstrakurikuler Olahraga Basket Volly Futsal Bulutangkis



Bergotong Royong Mandiri



Di bina oleh masing-masing 1 guru Pembina



Ekstrakurikuler Kepemimpinan OSIS PASKIB PRAMUKA



Mandiri Kreatif



Di bina oleh masing-masing 1 guru Pembina



Ekstrakurikuler Ketrampilan UKS PMR KASAMAPALA Debat BHS. Inggris Debat BHS. Indonesia



Bergotong Royong Kratif



Di bina oleh masing-masing 1 guru Pembina



Ekstrakurikuler Kesenian Monolog Puisi Tari Cipta Lagu Vokal Film Pendek Gitar Solo Komik Digital Kriya



Kreatif Berkibenekaan Globa



Di bina oleh masing-masing 1 guru Pembina



Pengorganisasian Pembelajaran



25



4



Perencanaan Pembelajaran A. Perencanaan Pembelajaran pada Ruang Lingkup Satuan Pendidikan Perencanaan pembelajaran pada ruang lingkup satuan pendidikan di SMA Negeri 1 Kota Bima terdiri dari analisis capaian pembelajaran, perumusan tujuan pembelajaran dan penyusunan alur tujuan pembelajaran. Sementara itu, merancang pembelajaran merupakan ranah dari pendidik. Berikut alur perencanaan pembelajaran dimaksud yang dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi guru untuk membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan kekhasan mata pelajaran yang diampu dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.



Gambar 4.1Alur Perencanaan Pembelajaran



1. Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran (CP) ditetapkan oleh pemerintah. CP merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari fase pondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran. Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu untuk mencapainya (fase). Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai garis finish tersebut, pemerintah membuatnya ke dalam enam etape



26



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



yang disebut fase. Tujuan dari kegiatan memahami dan menganalisis capaian pembelajaran di llingkungan SMA Negeri 1 Kota Bima adalah untuk melakukan pemetaan kompetensi dan lingkup materi yang terkandung dalam sebuah capaian pembelajaran yang pada saatnya nanti akan memudahkan guru dalam merumuskan tujuan pembelajaran.



2. Tujuan Pembelajaran Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, pendidik melakukan analisis kompetensi dan lingkup materi pada capaian pembelajaran. Tujuan pembelajaran, memuat 2 komponen utama, yaitu: a. Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. b. Lingkup materi, yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran.



3. Alur Tujuan Pembelajaran Setelah merumuskan Tujuan Pembelajaran, langkah berikutnya dalam perencanaan pembelajaran adalah mengembangkan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). ATP merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis menurut urutan dari awal hingga akhir fase. Alur ini disusun secara linier sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. Prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran mencakup: esensial, berkesinambungan, kontekstual, dan sederhana. Kegiatan menyusun Alur Tujuan Pembelajaran ini juga yang menjadi dasar guru dalam membagi secara objektif dan rasional mengenai Tujuan Pembelajaran dalam satu fase apakah dibelajarkan pada semester ganjil atau genap atau dibelajarkan pada kelas XI atau kelas XII khusus untuk fase F. Penetapan ini dilakukan dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran oleh masing-masing mata pelajaran.



Perencanaan Pembelajaran



27



Tabel 4.1 Alur Tujuan Pembelajaran (Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Fase E



Elemen dan Capaian Pembelajaran Pancasila



Undang-Undang Dasar Negara RI



Peserta didik mampu menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; peserta didik mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; peserta didik mampu menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan perumusan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban.



Alur Tujuan Pembelajaran



E.1.1. Menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara



Semester 1 (Ganjil) •



E.1.1. Menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara







E.1.2. Menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional







E.1.2. Menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional







E.1.3. Mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal dan nasional







E.2.4. Menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945







E.2.5. Mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila







E.4.9 Memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara







E.4.10. Memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara Indonesia







Peserta didik mampu menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara; Peserta didik mampu menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional; peserta didik mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal dan nasional.



28



Tujuan Pembelajaran



E.2.4. Menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945



Semester 2 (Genap) •



E.1.3. Mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal dan nasional







E.2.5. Mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila







E.3.8 Menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila







E.2.6. Menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945







E.2.6. Menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945







E.2.7. Merumuskan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban











E.2.7. Merumuskan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



Elemen dan Capaian Pembelajaran



Tujuan Pembelajaran



Bhineka Tinggal Ika







E.3.8 Menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila



Negara Kesatuan Republik Indonesia







E.4.9 Memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara







E.4.10. Memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara Indonesia



Peserta didik mampu menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila;



Peserta didik mampu memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara; Peserta didik mampu memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara Indonesia.



Alur Tujuan Pembelajaran



B. Perencanaan Pembelajaran pada Ruang Lingkup Kelas Perencanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas di SMA Negeri 1 Kota Bima dilakukan oleh setiap pendidik yang diawali dengan memahami dan menganalisis capaian pembelajaran, perumusan tujuan pembelajaran dan penyusunan alur tujuan pembelajaran dengan prinsip esensial, berkesinambungan, kontekstual dan sederhana. Dalam hal penyusunan ATP, terdapat beberapa cara guru dalam mengurutkannya yaitu dapat dengan cara pengurutan konkret ke abstrak, pengurutan deduktif, pengurutan dari mudah ke sulit, pengurutan hierarki, pengurutan prosedural dan scaffolding.



Perencanaan Pembelajaran



29



Selanjutnya dalam hal mendesain alur pembelajaran, guru mengikuti pedoman langkah sebagai berikut: 1.



Workshop pengembangan kurikulum operasional sekolah



2. Pemahaman profil pelajar Pancasila 3. Pemahaman capaian pembelajaran 4. Menguraikan CP ke tujuan-tujuan pembelajaran 5. Menentukan tujuan yang menjadi kunci (konsep dan kompetensi kunci) 6. Menentukan asesmen untuk mengukur ketercapaian tujuan-tujuan/kompetensi kunci 7.



Merangkaikan semua tujuan menjadi satu alur yang linear



8. Menentukan alokasi jam pelajaran yang dibutuhkan Kemudian dalam merancang pembelajaran, pendidik memperhatikan betul megenai prinsip pembelajaran yakni : a. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan; b. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat; c. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik; d. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan e. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan. Demikianpun dalam merancang asesmen sebagai bagian dari proses pembelajaran untuk mengumpulkan informasi dalam mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik didasarkan pada prinsip asesmen sebagai berikut: a. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya; b. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran



30



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



c. Asesmen dirancang secara adil dan proporsional dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya; d. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut; dan e. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu, guru juga perlu merencanakan pembelajaran yang bermakna yaitu sebuah roses yang bertujuan untuk membangun pemahaman konsep yang dipelajari. Agar bermakna proses ini bersifat aktif, konstruktif dan melibatkan peserta didik dalam seluruh prosesnya. Pertimbangan yang perlu dilakukan dalam merancang pengalaman belajar bermakna yaitu: • Pengetahuan yang akan dipelajari harus masuk akal bagi peserta didik (konsep yang dipelajari dan aktivitas yang dilakukan dapat dihubungkan dengan kondisi nyata, termasuk menunjukkan permasalahan yang nyata yang harus dipecahkan/diselesaikan) • Pendekatan yang berpusat pada peserta didik (ketika peserta didik lebih terlibat dalam proses belajar, mereka akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tujuan pelajaran. Guru mengajukan pertanyaan terbuka, mendorong kolaborasi dan proyek kelompok, serta memberi tugas yang melatih kemampuan refleksi dan sintesa • Melibatkan banyak referensi dan sumber belajar (belajar dari berbagai buku, majalah, jurnal penelitian, Program TV, Internet, narasumber/profesional) Berikut contoh hasil rancangan pembelajaran bermakna sebagaimana disajikan dalam skenario pembelajaran mata pelajaran Pendidkan Pancasila Fase E yang dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi pendidik di Lingkungan SMAN 1 Kota Bima. Tabel 4.2 Contoh Skenario Pembelajaran Bermakna



Tujuan Pembelajaran E.1. Melalui kegiatan Membaca jogsaw, presentasi tamu dan penjaga, brainstorming, peserta didik mampu menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara



Asesmen 1.



2. 3.



Asesmen di Awal Pembelajaran : Memberikan pertanyaan mengenai kekawatiran dan bentuk dukungan yang diharapkan selama pembelajaran serta meminta anak untuk menuliskan 3 hal yang sudah diketahui, 2 yang belum dan 1 hal yang sangat ingin didalami mengenai materi yang akan dipelajari Asesmen Formatif: Penilaian diri, penilaian antarteman, pemberian umpan balik antar teman dan refleksi Asesmen Sumatif: Tes Tertulis, Penilaian Produk dan Portofolio



Perencanaan Pembelajaran



31



Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (2 JP)



Kegiatan Pendahuluan (15 Menit) 1.



Siswa mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar, kerapian dan kebersihan ruang kelas.



2.



Siswa memimpin doa bersama yang dilanjutkan dengan membaca al-quran secara bersama selama 5 menit



3.



Siswa memperhatikan penjelasan tujuan yang harus dikuasi di akhir pembelajaran dan sekenario penilaian selama proses pembelajaran



4.



Guru meminta siswa untuk menuliskan 1 kekawatiran dan 1 bentuk dukungan yang diharapkan selama proses pembelajaran yang akan dilaksanakan



5.



Guru membangun sikap positif peserta didik terhadap materi dengan mengajak peserta didik mengisi grafik TIK/KWL tentang Pancasila untuk mengetahui apa yang telah dipelajari di kelas sebelumnya (pada jenjang SMP) serta apa yang hendak diketahui lebih mendalam.



Saya Tahu ...



Saya Ingin Tahu ...



Saya Telah Ketahui ...



diisi di awal pembelajaran



diisi di awal pembelajaran



diisi di awal pembelajaran



Keterangan: •



Pada kolom Saya Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ketahui tentang Pancasila (diisi di awal pembelajaran).







Pada kolom Saya Ingin Tahu, peserta didik menuliskan apa yag dia ingin tahu lebih banyak tentang Pancasila (diisi di awal pembelajaran)







Pada kolom Saya Telah Ketahui, peserta didik menuliskan hal baru yang mereka pelajari tentang Pancasila (diisi di akhir pembelajaran)



6.



Guru menyajikan pertanyaan kunci terkait materi yakni bagaimana perbedaan pandangan pendiri bangsa mengenai rumusan Pancasila sebagai dasar negara?



Kegiatan Inti (60 Menit) 7.



Guru meminta peserta didik untuk menonton video karikatur sejarah perumusan Pancasila melalui link https://www.youtube.com/watch?v=hwjW8Ia3BpQ



8.



32



Guru meminta peserta didik membaca materi yang berjudul “Pokok-Pokok Pikiran dalam BPUPK”. Pada tahap ini, guru menerapkan metode membaca Jigsaw.



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



9.



Setelah melakukan kegiatan membaca Jigsaw, guru melanjutkan dengan kegiatan diskusi mendalam dalam kelompok besar (kelas) dan meminta peserta didik untuk membuat membuat peta pemikiran menggunakan grafik pengorganisasian diagram venn (membandingkan) atau web organizer (deskripsi terperinci), sebagai berikut:



Penutup (15) 10. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang terangkum dalam berbagai topik tugas masing-masing kelompok. 11. meminta siswa untuk mendalami pembahasan yang dilakukan dalam kelompok secara individu di rumah 12. Guru meminta siswa untuk menyampaikan leasson learned dari proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan memeriksa pemahaman peserta didik dengan meminta mereka menjawab pertanyaan kunci pada awal diskusi menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami. Peserta didik dapat menuliskannya di kolom refleksi (Buku Siswa) atau menyampaikannya secara lisan.



Perencanaan Pembelajaran



33



1). Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah ... 2). Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin menge tahui lebih dalam tentang ... 3). Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari ... Lembar Refleksi Peserta Didik Tanggal Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah:



13. Guru meminta siswa untuk mengekspresikan perasaannya selama proses pembelajaran dengan mencentang emoji sesuai dengan perasaan yang dirasakan 14. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar



Pertemuan 2 dan 3 (4 JP)



Kegiatan Pendahuluan (15 Menit) 1.



Siswa mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar, kerapian dan kebersihan ruang kelas.



2.



Siswa memimpin doa bersama yang dilanjutkan dengan membaca al-quran secara bersama selama 5 menit



3.



Siswa memperhatikan penjelasan tujuan yang harus dikuasi di akhir pembelajaran dan skenario penilaian selama proses pembelajaran



34



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



4.



Guru meminta peserta didik untuk menuliskan kendala pembelajaran yang idrasakan dan pihak yang membantunya dalam mengatasi kendala tersebut



5.



Guru mengajak peserta didik mengingat kembali topik pembahasan pada pertemuan sebelumnya dengan mengulang kembali pertanyaan kunci pada unit ini. “Bagaimana pandangan Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno terhadap negara merdeka? Apa persamaan dan perbedaannya?“



Kegiatan Inti (60 Menit) 6.



Guru meminta peserta didik membaca materi yang berjudul “Panitia Sembilan dan Mukaddimah Dasar Negara”.



7.



Pada tahap ini, guru meminta peserta didik mencatat informasi penting terkait topik bacaan. Beberapa pertanyaan kunci yang diberikan kepada peserta didik adalah: a. Bagaimana proses perancangan dasar negara yang bernama Mukaddimah Hukum Dasar atau yang juga dikenal Piagam Jakarta? b. Apa yang menjadi inti dari isi Piagam Jakarta? c. Apa pandangan para pendiri bangsa terkait isi Mukaddimah, terutama frase “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya” ? d. Apa saja peristiwa penting saat penyusunan Mukaddimah Hukum Dasar?



8.



Setelah peserta didik selesai mencari informasi, dilanjutkan dengan membuat infografis peta pemikiran salah satu pendiri bangsa tentang rumusan Pancasila dan rancangan pembukaan hukum dasar. Tugas ini dapat dilakukan secara individual atau berpasangan. Media yang digunakan dapat berupa digital photoshop, canva, coreldraw atau ilustrasi manual.



Penutup (15) 9.



Sebelum mengakhiri pelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang terangkum dalam berbagai topik tugas masing-masing kelompok.



10. Meminta siswa untuk menyampaikan umpan balik terkait materi, guru dan aspek kerjasama dalam kegiatan pembelajaran. 11. Meminta siswa untuk mengerjakan soal uji pemahaman (Asessmen Formatif) 12. Meminta peserta didik untuk mengisi refleksi pada kolom refleksi yang disediakan (alternatif dengan menggunakan padlet)



Perencanaan Pembelajaran



35



Lembar Refleksi Peserta Didik Tanggal Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah:



Pertanyaan pemantik yang diajukan untuk menjadi bahan refleksi adalah 1). Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah ... 2). Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin mengetahui lebih dalam tentang ... 3). Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan sehari hari ... 13. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar



36



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



5



Pendamping, Evaluasi dan Pengembangan Profesional A. Pendampingan dan Pengembangan Profesional Untuk memastikan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Kota Bima terimplementasikan dengan baik, maka berikut diuraikan model Pendampingan dan Pengembangan Profesional bagi Guru di lingkungan SMAN 1 Kota Bima



1. Pendampingan Tabel 5.1. Rencana Pelaksanaan Pendampingan di SMA Negeri 1 Kota Bima



Bentuk Pendampingan Pengembangan Perangkat Ajar/MA Pengembangan Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi dan Bermakna Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pengembangan Pembelajran dan Penilaian HOTS Pengembangan Kemampuan Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar



Strategi Pendampingan • Guru berbagi melalui komite pembelajaran • Dibentuk komunitas praktisi sebagai media berbagi praktek baik pelaksanaan pembelajaran dan pemanfaatan platform merdeka mengajar yang berkhidmad pada peserta didik • Pendekatan Choching berbsis mapel dan berbasis individu



Waktu Secara periodik: Mingguan



SDM yang Terlibat • Kepala KCD • Kepala Sekolah • Pengawas Sekolah • Narasumber Luar Sekolah • Guru



Keterangan Dikemas dalam bentuk PKG/ SKP serta dalam bentuk kegiatan Workshop/ Bimtek berkelanjutan



Pendamping, Evaluasi dan Pengembangan Profesional



37



2. Pengembangan Keprofesionalan Tabel 5.2. Rencana Pengembangan Keprofesionalan



Bentuk Pengembangan Pengembangan Kompetensi perencanaan pembelajaran Pengembangan kompetensi dalam pelaksanaan pembelajaran Pengembangan kompetensi dalam penilaian Pengembangan kompetensi dalam perencaaan dan fasilitasi pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pengembangan Kompetensi Keilmuan Mata Pelajaran



38



Strategi Pengembangan



Waktu



SDM yang Terlibat



Keterangan



• IHT Tingkat sekolah secara berkala • Workshop tingkat sekolah secara berkelanjutan • Penugasan pada kegiatan MGMP Tingkat Kota • Penugasan untuk mengikuti IHT, Workshop atau yang lain yang diselenggarakan oleh Dinas maupun Pihak Swasta



Awal Tahun Pelajaran Awal Semester Libur Semester



• Kepala KCD • Kepala Sekolah • Pengawas Sekolah • Narasumber Luar Sekolah • Guru



2 – 4 Kali dalam setahun



Mengundang dosen atau pakar yang sesuai dengan mata pelajaran Penugasan pada kegiatan MGMP tingkat Kota atau Provinsi Penugasan untuk mengikuti IHT, Workshop atau yang lain yang diselenggarakan oleh Dinas maupun Pihak Swasta



Menyesuaikan



Narasumber dari luar



Menyesuaikan



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



3. Evaluasi Tabel 5.3 Rencana Pelaksanaan Evaluasi



Bentuk Pengembangan



Strategi Pengembangan



Waktu



SDM yang Terlibat



Keterangan



Evaluasi Perencanaan Pembelajaran



• Validasi Perencanaan Pembelajaran oleh Pengawas, Kepala Sekolah, atau Komite Pembelajaran • Guru-guru yang Perencanaan Pembelajarannyanya sudah kategori bagus dan sudah memahami dikoordinir untuk menjadi TIM validasi bagi perencanaan pembelajaran guru lain • Guru yang belum menyusun perencnaan pembelajaran dilakukan pendampingan khusus



Tanggal 20 – 25 Tiap Bulan



• Pengawas Sekolah • Kepala Sekolah • Komite Pembelajaran



Berkala tiap bulan dan terukur



Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran



• Validasi Kelengkapan-dan Pemahaman Rencana Pembelajaran • Supervisi kegiatan pembelajaran oleh Pengawas Sekolah/ Kepala Sekolah/ Guru Senior • Pembinaan Kepala Sekolah berdasarkan hasil Supervisi • Tindak lanjut evaluasi • Evaluasi oleh peserta didik • Evaluasi oleh orang tua



Minimal 1 kali tiap guru dalam 1 semeseter



• Pengawas Sekolah • Kepala Sekolah • Komite Pembelajaran • Siswa • OSIS • Orang Tua



Semua guru akan mendapatkan evaluasi pembelajaran pada setiap semester Minimal 1 kali dalam 1 semester evaluasi oleh siswa dan ortu



• Evaluasi Analisis Konteks: Karakteristik SMA Negeri 1 Kota Bima. • Evaluasi Pengoganisasian Pembelajaran



Mei – Juli Setiap Tahun



• Pengawas Sekolah • Kepala Sekolah • Komite Pembelajaran • TPK



Setiap Tahun



Evaluasi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan



Juni Desember



Pendamping, Evaluasi dan Pengembangan Profesional



39



Lampiran



Lampiran 1 1. Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan A. Analisis Konteks 8 Standar Nasional Pendidikan No



Komponen



Kondisi Ideal



Kondisi Riil



Tindak Lanjut



1



Standar Isi







Sesuai Standar Isi, Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022







Sudah memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, terutama prinsip berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, serta prinsip relevan dengan kebutuhan kehidupan (termasuk kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja) namun perlu penyempurnaan,



Dilakukan penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan sesuai dengan prinsip pengembangan kurikulum, terutama prinsip berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, serta prinsip yang relevan dengan kebutuhan kehidupan (termasuk kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja).



2



Standar Kompetensi Lulusan







Sesuai Standar SKL, Permendikbudristek Nomor 5 Tahun 2022







Proses penyusunannya sudah berorientasi pada pemenuhan persyaratan administrasi, tetapi juga adanya sebagian guru yang masih belum memahami esensi SKL dan hubungannya dengan standar lain.



Perlu penguatan pemahaman tentang pentingnya pengutan karakter melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila



3



Standar Proses







Standar Proses, sesuai dengan Sesuai Standar Proses, Permendikbudristek Nomor 16 Tahun 2022. Proses pembelajaran meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran







Pada aspek perencanaan pembelajaran, semua guru telah memahami alur merancang pembelajaran meskipun belum optimal.



Melakukan rencana tindak lanjut antara lain berupa pengadaan workshop dan bimbingan bagaimana merancang pembelajaran yang dibuktikan dengan dokumen perencanaan pembelajaran (modul ajar atau RPP), mengefektifkan kembali kinerja MGMP sekolah dan komunitas praktisi, menigkatkan fungsi TPK, choching pembelajaran,



Lampiran 1



41



No



Komponen



4



Standar Pendidik dan Standar Tenaga Kependidikan



42



Kondisi Ideal •



Peserta didik: memenuhi standar input kompetensi (intake), Peserta didik memiliki motivasi belajar yang tinggi, Peserta didik memiliki kepatuhan belajar yang tinggi,







Pendidik dan Tenaga Kependidikan: Kepala sekolah memenuhi kualifikasi umum dan khusus, Kepala sekolah memenuhi standar kompetensi, Guru memenuhi kualifikasi akademik, Guru memenuhi Standar Kompetensi Guru, Tenaga Kependidikan seperti tenaga administrasi, tenaga kebersihan, tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar, pelatih, dan tenaga perpustakaan memenuhi kompetensi minimal dan melaksanakan tugas tanggung jawab masing-masing



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



Kondisi Riil •



Input, intake, motivasi, kepatuhan dan dukungan orang tua peserta didik tinggi, Kerja sama antar siswa cukup baik, kemandirian siswa baik dan besarnya keinginan untuk mengikuti banyak kegiatan ekstrakurikuler yang berdampak pada pengurangan porsi belajar siswa







Kepala sekolah telah memenuhi kualifikasi umum seperti: kualifikasi akademik sarjana (S1) dan (S2), Batas usia maksumal pada waktu diangkat, Pengalaman mengajar, dan pangkat terendah, Demikan juga kualifikasi khusus juga terpenuhi seperti; status sebagai guru sekolah, sertifikat pendidik dan sertifikat kepala sekolah, kepala sekolah memenuhi dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervise, dan sosial, namun perlu lebih ditingkatkan lagi.







Semua guru (100%) telah memiliki kualifikasi akademik minimum D4 atau sarjana (S1) sesuai mata pelajaran yang diampu, dan sekitar 17% telah memenuhi kualifikasi S2, standar kompetensi guru (kompetensi pedagogik, kepribadian sosial dan profesional).



Tindak Lanjut Kepala sekolah berusaha meningkatkan kompetensinya secara kontinyu, Guru perlu meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan, workshop atau melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, juga perlu terus diadakan program beasiswa belajar jenjang S2, perlu adanya pelatihan ICT dan bahasa inggris secara konsisten untuk meningkatkan kemampuan guru dalam bidang ICT dan bahasa inggris, Pemenuhan 100% kompetensi dan kualifikasi tenaga pendidikan serta peningkatan kinrja sesuai bagian/bidang masing-masing melalui pelatihan, pendampingan, dan bimbingan pihak terkait,



No 5



Komponen Standar Sarana dan Prasarana



Kondisi Ideal •



Standar Sarana-prasarana sesuai dengan Permendiknas No. 24/2007.



Kondisi Riil •



Memenuhi rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik. Kondisi dan status lahan memenuhi syarat,. Bangunan gedung memiliki syarat tata bangunan, keselamatan kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan perijinan.







Persyaratan prasarana sudah memenuhi standar sarana dan prasarana.



Tindak Lanjut Optimalisasi pemanfaatan sarana-prasarana dan dilakukan program perawatan sarana-prasarana secara berkesinambungan



6



Standar Pengelolaan







Sesuai Standar Pengelolaan Pendidikan (Permendiknas No. 19 tahun 2007)







Pengelolaan sekolah menggunakan pola Manajemen Berbasis Sekolah, namun belum dilengkapi dengan Prosedur Operasional Standar (POS)



Meningkatkan pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan berdasarkan standar yang mengacu pada pengelolaan BSNP agar tecapai pengelolaan yang transparan, akuntabel, efektif, dan efisien dengan menyusun Prosedur Operasional Standar (POS)



7



Standar Pembiayaan







Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 tahun 2008 tentang Standar Pembiayaan Pendidikan;







Biaya diperoleh dari: pemerintah dan dana masyarakat (komite), Memiliki RKJM dan RKAS yang disusun bersama Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Administrasi Sekolah (TAS),







Pengelolaan keuangan sekolah secara transparan dan akuntabel.



Mengoptimalkan pembiayaan pendidikan yang transparan, akuntabel, efektif dan efisien dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku saat ini; secara berkala menyampaikan laporan kegiatan pembiayaan kepada komite sekolah, masyarakat dan instansi terkait; secara aktif berupaya memotivasi agar meningkat peran serta orang tua/wali siswa, masyarakat, stake holder sekolah, dunia usaha dan dunia industri, serta instansi lain dalam pembiayaan penyelenggaraan sekolah,



Lampiran 1



43



No 8



Komponen Standar Penilaian Pendidikan



44



Kondisi Ideal •



Sesuai Standar Penilaian, Permendikbudristek Nomor 21 Tahun 2022



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



Kondisi Riil •



Semua rancangan pembelajaran pendidik mencantumkan kegiatan dan program penilaian baik penilaian diawal pembelajaran, asesmen formatif maupun asesmen sumatif.







Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan dan kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.







Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik belum memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa,



Tindak Lanjut Kepala sekolah melakukan choaching dengan cara berdiskusi dan memberi contoh kepada guru-guru yang belum mencantumkan kegiatan dan program penilaian dalam rancangan pembeljarannya.



B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan No 1.



Komponen Peserta didik



Kondisi Ideal •















2.



Pendidik dan Tenaga Kependidikan







Kondisi Riil



Peserta didik memenuhi standar input kompetensi (intake)







Peserta didik memiliki motivasi belajar yang tinggi







Peserta didik memiliki motivasi belajar yang tinggi







Kemandirian siswa kurang,







Besarnya keinginan untuk mengikuti banyak kegiatan ekstrakurikuler yang berdampak pada pengurangan porsi belajar siswa,



Dukungan orang tua siswa sangat tinggi



Kepala sekolah memnuhi kualifikasi umum dan khusus,



Input, intake, motivasi, kepatuhan, dan dukungan orang tua peserta didik rendah, Kerja sama antar siswa cukup baik,







Kurang dari 100% peserta didik melanjutkan belajar/ kuliah







Kepala sekolah telah memenuhi kualifikasi umum seperti; kualifikasi akademik sarjana (S1) dan (S2), Batas usia maksimal pada waktu diangkat, Pengalaman mengajar, dan pangkat terndah, Demukian juga kualifikasi khusus juga terpenuhi seperti; status sebagai guru sekolah, kepemilikan sertifikat pendidik dan sertifikat kepala sekolah



Kesenjangan •



• •







Rencana Tindak Lanjut



Input, intake, motivasi siswa • dan dukungan orang tua perlu ditingkatkan, • Kemandirian siswa perlu ditingkatkan •



Menjaga input, intake, motivasi belajar, kepatuhan siswa dan dukungan orang tua siswa tetap tinggi, Dilakukan kegiatan bersama yang melibatkan banyak siswa, Menumbuh-kembangkan kemandirian siswa melalui pelatihan-pelatihan,



Banyak siswa yang ingin mengikuti beragam kegiatan ekstra kurikuler







Satuan pendidikan merupakan sekolah umum bukan sekolah kejuruan



Mengrahkan siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang sangat diminati dan tidak menyita banyak waktu belajar mereka,







Membatasi jumlah pilihan kegiatan pengembangan diri maksimal 3 kegiatan,







Membukan program keterampilan untuk membekali peserta didik yang masuk ke dunia kerja



Tidak ada



Lampiran 1



45



46







Kepala sekolah memenuhi semua dimensi kompetensi, yaitu kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial







Kepala sekolah memnuhi • dimensi kompetensi kepribadian, untuk kompetensi yang lain perlu lebih ditingkatkan lagi







Guru memenuhi kualifikasi akedemik,







Semua Guru (100%) telah memiliki kualifikasi akademik minimum D4 atau sarjana (S1) sesuai mata pelajaran yang diampu, Sekitar 17% telah memenuhi kualifikasi S2,







Guru memenuhi Standar Kompetensi Guru,











Tenaga kependidikan seperti tenaga administrasi, tenaga kebersihan, tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar, Pelatih dan tenaga perpustakaan memenuhi kompetensi minimal dan melaksanakan tugas tanggung jawab masing-masing







Kepala sekolah belum memenuhi semua kompetensi yang disyaratkan







Melaui berbagai pelatihan dan kesempatan yang ada, kepala sekolah berusaha meng-upgrade kompetensinya secara kontinyu



Tidak ada







Guru perlu meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan, workshop atau melanjutkan studi ke jenjang S2, sehingga persentasenya minimal menjadi 30% dari jumlah guru dengan biaya mandiri atau melalui program beasiswa,



Standar Kompetensi guru (Kompetensi pedagogik, sosial, dan profesional) belum 100% dimiliki oleh guru secara keseluruhan, khususnya dalam penguasaan ICT Dan bahasa inggris,







Pemenuhan 100% standar kompetensi guru, khususnya penguasaan ICT dan Bahasa Inggris belum terpenuhi,







Perlu adanya pelatihan ICT dan Bahasa Inggris secara konsisten untuk meningkatkan kemampuan guru dalam bidang ICT dan Bahasa Inggris, melalui kursus intensif dan diklat terstruktur dari lembaga profesional,



Sekitar 80% tenaga kependidikan yang telah memenuhi standar kompetensi dan kualifikasi







Sekitar 20% tenaga kependidikan belum memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan,







Pemenuhan 100% kompetensi dan kualifikasi tenaga kependidikan serta peningkatan kinerja sesuai bagian/bidang masing-masing melalui pendidikan dan pelatihan, pendampingan, dan bimbingan pihak terkait yang profesional,



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



3.



4.



Sarana prasarana



Pembiayaan











Satuan Pendidikan memenuhi standar Sarana-prasarana (Permendiknas No. 24/2007)



Memenuhi standar Pengelolaan Pendidikan (Permendiknas No. 19 tahun 2007),







Memenuhi rasio luas lahan terhadap peserta didik,







Kondisi dan status lahan memenuhi syarat







Bangunan gedung memenuhi syarat tata bangunan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan perijinan,







Persyaratan prasarana sudah memenuhi standar sarana dan prasarana, diperlukan optimalisasi pemakaian, dan perawatan,







Biaya diperoleh dari pemerintah dan dana masyarakat (Komite Sekolah)







Memiliki RKAM yang disusun bersama Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Administrasi Sekolah (TAS),







Pengelolaan keuangan sekolah secara transparan dan akuntabel,







Beberapa sumber pembiayaan belum optimal,







Mekanisme penggunaan keuangan kurang efisien,







Pengelolaan keuangan atau dana kurang efektif (banyak yang tidak sesuai dengan RKAS)







Pemakaian dan perawatan sarana dan prasarana sekolah belim optimal,







Langkah-langkah untuk mengurangi resiko datangnya banjir,







Kontrol terhadap kondisi inventarissekolah belum dilakukan secara rutin,







Optimalisasi pemanfaatan sarana-prasarana







Dilakukan program perawatan sarana-prasarana secara berkesinambungan,







Masih ada ruang kelas yang belum memenuhi standar kenyamanan dalam belajar,







Renovasi ruang belajar yang belum memenuhi standar,







Relokasi dan optimalisasi fungsi bangunan, meliputi: mushalla, perpustakaan, gudang,







Meningkatkan kualitas sarana belajar di dalam dan di luar kelas,







Mengoptimalkan sumber pembiayaan yang ada khususnya wirausaha yang ada di sekolah dengan cara pembinaan dan pengembangan,







Optimalisasi sistem informasi keuangan yang efisien,







Membuka unit-unit usaha baru sebagai sumber pendapatan,







Membuat mekanisme dan alur pengelolaan dan sirkulasi keuangan yang lebih transparan dengan prinsip-prinsip efektifitas da efisiensi,







Adanya kesenjangan dalam pengelolaan sumber pembiayaan yang kurang optimal,







Mekanisme penggunaan keuangan sekolah yang kurang efisien,







Pengelolaan keuangan kurang efektif,







Pengelolaan keuangan kurang efektif (ada yang tidak sesuai dengan RKAS)



Lampiran 1



47



5.



48



Program Sekolah







Memiliki program yang tersusun secara sistematis sesuai dengan visi, misi, tujuan dan kebijakan mutu sekolah,







Penerapan visi, misi, tujuan dan kebijakan mutu sekolah perlu ditingkatkan secara optimal,



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima







Program-program sekolah belum sepenuhnya mengacu dan sesuai dengan Visi, Misi dan tujuan serta kebijakan mutu sekolah,







Menyusun program sekolah dengan mengacu pada visi, misi dan tujuan serta kebijakan mutu sekolah,







Mengoptimalkan pelaksanaan program sesuai dengan visi, misi, tujuan dan kebijakan mutu sekolah, melalui mekanisme control dan evaluasi pada setiap program yang disusun,



C. Analisis Kondisi Lingkungan (Aspek Eksternal) No 1.



Komponen



Kondisi Ideal



Komite Sekolah



• Komite sekolah berperan sebagai: • Pemberi pertimbangan • Pendukung finansial dan pemikiran, • Pengontrol transparansi dan akuntabilitas, • Fungsi komite sekolah adalah: • Komitmen mutu pendidikan • Melakukan kerjasama • Menampung aspirasi • Memberikan masukan dan rekomendasi • Mendorong partisipasi • Menggalang dana • Melakukan evaluasi,



Kondisi Riil Peluang • Komite sekolah selalu memberikan pertimbangan terhadap keputusan strategis yang diambil oleh sekolah, Komite sekolah mampu menghimpun dana untuk memenuhi kebutuhan program sekolah dalam mewujudkan sekolah bertaraf internasional, Komite sekolah memiliki potensi membantu sekolah dalam pemenuhan sarpras yang dibutuhkan dengan menggalang dana dari masyarakat, Komite sekolah memiliki potensi sebagai nara sumber dalam peningkatan mutu sekolah, Peningkatan sumber daya Manusia (SDM) peserta didik, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan,



Tantangan • Komite sekolah dapat mencurahkan pemikiran sepenuhnya untuk ikut membantu melakukan pertimbangan, pendukung, pengontrol dan mediator • Kemampuan komite memenuhi tuntutan program sekolah sesuai dengan visi, misi, tujuan dan kebijakan mutu sekolah • Kemampuan komite sekolah untuk berkoordinasi dengan Muspida dan berkolaborasi dengan stakeholder sekolah, pihak asing yang tidak mengikat, serta dunia usaha dan dunia kerja,



Kesenjangan • Peran dan fungsi komite sekolah perlu dioptimalkan, • Tidak semua anggota komite sekolah memiliki waktu yang luang untuk melakukan peran dan fungsinya, • Komite sekolah belum banyak tahu tentang program dan pelaksanaan program sekolah yang bersifat umum dan teknis, • Komite sekolah belum maksimal membangun kemitraan sekolah dengan pihak-pihak lain di dalam dan luar negeri pemerintah, swasta, dunia usaha dan dunia kerja serta lembaga pendidikan menengah dan perguruan tinggi



Tindak Lanjut • Mengoptimalkan pelaksanaan program sekolah • Untuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikan diberi kesempatan dan dukungan untuk menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, • Menetapkan indikator efektifitas dan efisiensi pengelolaan anggaran keuangan • Menetapkan standar prosedur penggunaan dana untuk memenuhi kriteria akuntabilitas • Menetapkan indikator transparansi, • Aktif mencari peluang membangun kemitraan sekolah dan mejadi mediator, fasilitator dan motivator dalam optimalisasi peran dan dukungan masyarakat terhadap sekolah,



Lampiran 1



49



No 4.



6.



Komponen Dunia Industri dan Dunia kerja



Ikatan Alumni



50



Kondisi Ideal



Kondisi Riil Peluang



Tantangan



• Ketersediaan data dari dunia industri dan dunia kerja tentang berbagai hal yang terkait kerjasama antara satuan pendidikan dengan berbagai hal terkait kebutuhan dunia kerja yang mampu dipersiapkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan dunia industri dan dunia kerja,



• Terciptanya kerjasama yang baik dan keberadaan data yang dapat digunakan satuan pendidikan dalam menyiapkan berbagai perangkat yang dibutuhkan



• Kurang optimalnya kerjasama antara satuan pendidikan dengan dunia industri dan dunia kerja, khususnya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan,



• Alumni ikut berkiprah terhadap tumbuh kembang satuan pendidikan,



• Dapat ikut berperan serta mewujudkan sekolah bertaraf unggul



• Alumni mempunyai tanggung jawab moral dan ikut andil dalam menumbuhkrmbangkan almamater,



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



• Karakteristik satuan pendidikan yang tidak mempersiapkan peserta didik untuk siap dalam dunia industri dan dunia kerja,



Kesenjangan • Kerjasama yang kurang optimal antara satuan pendidikan dengan dunia industri dan dunia kerja, • Satuan pendidikan memproyeksikan kebijakan yang dapat mengoptimalkan kerjasama antara satuan pendidikan dengan dunia industri dan dunia kerja,



• Kurangnya keterkaitan alumni dengan satuan pendidikan untuk bersama berkolaborasi meningkatkan mutu pendidikan di satuan pendidikan,



Tindak Lanjut • Meningkatkan kemitraan dan memperluas kerja sama antara sekolah dengan dunia industri dan dunia kerja melalui berbagai kegiatan seperti : pemagangan dan latihan keterampilan teknis dan terapan, workshop pengembangan wawasan kewirausahaan/ enterpreneurship,



• Menjaring dan menjalin ikatan alumni yang solid, • Berkolaborasi antara alumni dan stakeholder sekolah



No 7.



Komponen Perguruan Tinggi



Kondisi Ideal • Perguruan Tinggi berperan sebagai: • Fasilitator program peningkatan mutu • Pendampingan bilingual • Pendukung program • Perguruan Tinggi berfungsi sebagai: • Komitmen mutu pendidikan



Kondisi Riil Peluang



Tantangan



• Sekolah mengundang dosen dari Perguruan Tinggi sebagai pendamping guru mata pelajaran



• Perguruan Tinggi belum berperan secara maksimal dalam pendampingan bilingualnya



• Sekolah mengontrak satu dosen Perguruan Tinggi sebagai fasilitator program



• Perguruan Tinggi kurang mendapatkan kontra prestasi dan kerjasama



• Sekolah mengundang sejumlah dosen sebagai nara sumber



Kesenjangan • Perguruan Tinggi belum bisa maksimal dalam mengimplementasikan fungsinya pada pokok pengabdian pada masyarakat • Sekolah kurang berhasil dalam membangun komitmen anggota sekolah



Tindak Lanjut • Mengundang pihak Perguruan Tinggi sebagai nara sumber dalam penyusunan program sekolah • Mengundang Perguruan Tinggi untuk bersma-sama berkomitmen dalam rangka peningkatan kualitas diri sebagai pendidik



• Melakukan pengabdian pada masyarakat • Melakukan kerjasama • Memberikan masukan dan rekomendasi



Lampiran 1



51



2. Rencana Kerja Sekolah A. Program Unggulan Sman 1 Kota Bima INDIKATOR CAPAIAN PROGRAM UNGGULAN Sma Negari 1 Kota Bima Tahun Pelajaran 2021/2022 Branding Sekolah: “Sekolah Cendekia Berbasis Penelitian Berkarakter Religius” No Program Implementasi Branding 1



Pembelajaran dengan Paradigma baru



52



Indikator Capaian Progam A



Tersusunnya KOSP sebagai inspirasi penerapan pembelajaran dengan paradigma baru



B



Tersedianya peraturan akademik



c



Tersedianya Panduan Pembimbingan Akademik



D



Terlaksananya kegiatan pembelajaran/ pengayaan sesuai fase



E



Tersedianya Dokumen Tugas dan Tatib Tendik dan Kependidikan



F



Tersedianya rancangan pembelajaran dalam bentuk modul ajar/RPP



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



Rencana Implementasi Program Program tersebut akan dilaksanakan secara bertahap berdasarkan skala kebutuhan



Pihak yang Terlibat Guru



Out Put Dokumen KOSP PEraturan Akademik, Panduan Pembibingan Akademik, Jadwal Program Pembelajaran dengan pendekatan blok, Tugas dan Tatib, modul ajar/RPP



2



3



4



Smansa Festival Program



Smansa Back to Village Program



Smansa Green Zone Program



A



Terlaksananya kegiatan bazar dan pameran produk prakarya siswa



B



Terlaksananya pentas seni



C



Terlaksananya pameran colase kegiatan dan prestasi siswa



D



Terlaksananya lomba film pendek siswa bertema lingkungan dan kehidupan sosial



A



Terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat berbasis PAR dengan pendekatan lintas mapel di tengah masyarakat Bima



B



Terlaksananya pentas seni dan budaya Bima



C



Terlaksananya Program Sister School



A



Tersedianya taman baca yang nyaman dan kondusif



B



Tertatanya lingkungan sekolah yang nyaman dan ramah anak



C



Tertatanya ruang kelas hijau berbasis tanaman hidroponik



D



Tersedianya lahan kebun botani sebagai media praktek dan penelitian bio hayati siswa dan guru



Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan secara simultan dan sistematis pada bulan November



Siswa, Guru, Ortu, masyarakat dan Dunia Usaha



Meningkatnya budaya inovasi, kreatifitas dikalangan siswa dan guru yang berkontribusi bagi semakin dinamisnya kehidupan masyrakat dan dunia usaha dalam menangkap peluang kreatifitas dikalangan siswa



Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan secara simultan dan sistematis pada bulan Mei melalui pendekatan integrasi program dengan Pemerintah Kota Bima dan Pemerintah Kelurahan Terkait



Siswa, Guru, Ortu, masyarakat, Pemerintah Kota Bima dan Dunia Usaha



Terjalinnya kerjasama yang bersifat partisipatif dan sinergis antara sekolah sebagai basis keilmuan dan penelitian dasar dengan masyarakat dan pemerintah daerah sebagai pengguna terutama dalam menanggulangi masalah sosial dan pewarisan seni dan budaya lokal



Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan secara Bertahap dan sistematis selama periode bulan Oktober sampai dengan bulan April



Siswa, Guru dan Tenaga Kependidikan



Terciptanya sekolah sebagai zona hijau ramah lingkungan sebagai pijakan dalam mengembangkan green community



Lampiran 1



53



5



6



7



Smansa Join Learning and Partnership Program



Smansa Intelectual Zone Program



Smansa Spiritual Core Program



54



A



Terlaksananya program pertukaran pelajar



B



Terlaksananya kerjasama pengembangan mutu dengan sekolah lainnya



A



Tersedianya zona literasi



B



Terlaksananya lomba “Reading Contes”



C



Terlaksananya kegiatan Field Trip dan Magang pada DUDI



D



Tersedianya hasil penelitian dasar berbasis mata pelajaran



E



Terlaksanananya program pemantapan bahasa asing, OSN, dan FLS2N



A



Terselenggaranya kegiatan Smansa “Berdzikir”



B



Terselenggaranya kegiatan Smansa “Mengaji”



C



Terlaksananya Program Pondok Rohani Smansa



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan pada bulan Oktober



Siswa, Guru dan Tenaga Kependidikan



Terjalinnya kerjasama dengan sekolah lain yang memiliki kualitas rata-rata di atas Standar Nasional Pendidikan



Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan secara Bertahap dan sistematis selama periode bulan Oktober sampai dengan bulan April



Siswa, Guru, DUDI dan Perguruan Tinggi



Tersedianya berbagai penelitian dasar yang dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan ke ilmuan berbasis mata pelajaran dengan pendekatan interdisipliner maupun mandiri, dan terjalinnya kerjasama dengan para pelaku usaha dan dunia industri sebagai tempat magang siswa dalam megembangkan semangat interpreneurship serta perguruan tinggi sebagai basis penelitian lanjutan



Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan secara Bertahap dan sistematis Selama Satu Tahun Pembelajaran



Siswa, Guru dan Perguruan Tinggi Islam



Terciptanya sekolah yang berkarakter religius dengan program kemitraan bersama Perguruan Tinggi Islam



8



Program Zero Waste



A



Tersedianya Bank Sampah



B



Tersedianya hasil prakarya siswa dari sampah daur ulang



C



Terlaksananya lomba kebersihan kelas dan penataan taman kelas



Seluruh Rangkaian Kegiatan Dilaksanakan secara Bertahap dan Sistematis Selama Satu Tahun Pembelajaran



Siswa, Guru dan Komunitas Peduli Lingkungan



Terciptanya lingkungan sekolah yang bebas dari sampah dengan memaksimalkan inovasi dan kreatifitas siswa dalam megelola sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang berguna serta terjalinnya kerjasama dengan berbagai komunitas peduli lingkungan



3. Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah Lembar Rencana Kegiatan Dan Anggaran Sekolah (Rkas) Unit Kerja Pemerintah Kota Bima Tahun Anggaran 2022 Urusan Pemerintahan : 1.01 - Pendidikan, Organisasi : 50204732 - Sman 1 Kota Bima Kode Rekening



Uraian



Jumlah (Rp)



1



2



3



 



Jumlah Pendapatan



1,468,500,000



5



Belanja



1,468,500,000



5.1



Belanja Operasi



1,464,122,000



5.1.02



Belanja Barang Dan Jasa



1,464,122,000



5.1.02.01



Belanja Barang



173,582,500



5.1.02.02



Belanja Jasa



439,615,500



5.1.02.03



Belanja Pemeliharaan



806,914,000



5.1.02.04



Belanja Perjalanan Dinas



44,010,000



5.2



Belanja Modal



4,378,000



5.2.02



Belanja Modal Peralatan Dan Mesin



0



5.2.05



Belanja Modal Aset Tetap Lainnya



4,378,000



 



Jumlah Belanja



1,468,500,000



Defisit



0



Lampiran 1



55



4. Dokumen Perencanaan Pembelajaran A. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan Pembelajaran Fase E Analisis Capaian Pembelajaran Nama



:



Taman Firdaus, M.Pd (SMAN 1 Kota Bima)



Mata Pelajaran



:



Pendidikan Pancasila



Fase



:



E



Capaian Pembelajaran Per Elemen Pancasila



Peserta didik mampu menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara; Peserta didik mampu menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional; peserta didik mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal dan nasional.



56



Identifikasi Kompetensi Dan Lingkup Materi Kompetensi



• Menganalisis • Mengenali • Menggunakan



Lingkup Materi



• Cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara • Fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional • Budaya lokal dan nasional



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



Tujuan Pembelajaran



Aw



• E.1.1. Menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara • E.1.2. Menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional • E.1.3. Mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal dan nasional



6 JP



6 JP



4 JP



Capaian Pembelajaran Per Elemen Undang-Undang Dasar Negara RI



Peserta didik mampu menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; peserta didik mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; peserta didik mampu menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan perumusan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban.



Bhineka Tinggal Ika



Peserta didik mampu menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila;



Negara Kesatuan Republik Indonesia



Peserta didik mampu memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara; Peserta didik mampu memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara Indonesia.



Identifikasi Kompetensi Dan Lingkup Materi Kompetensi



• Menganalisis • Mendemontrasikan • Merumuskan



Lingkup Materi



• Hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 • Kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila • Kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban



Kompetensi



• Menginisiasi



Lingkup Materi



Tujuan Pembelajaran



Aw



• E.2.4. Menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 • E.2.5. Mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila • E.2.6. Menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 • E.2.7. Merumuskan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban



6 JP



4 JP



6 JP



4 JP



• E.3.8 Menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila



6 JP



• E.4.9 Memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara • E.4.10. Memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara Indonesia



6 JP



• Gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari



Kompetensi



• Memberi Contoh • Memahami



Lingkup Materi



6 JP



• Hak dan kewajiban warga negara • Peran dan kedudukan sebagai warga negara



Total JP



54 JP



Lampiran 1



57



B. Alur Tujuan Pembelajaran Elemen Dan Capaian Pembelajaran



Tujuan Pembelajaran



Pancasila



• E.1.1. Menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara • E.1.2. Menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional • E.1.3. Mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal dan nasional



Undang-Undang Dasar Negara RI



• E.2.4. Menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 • E.2.5. Mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila • E.2.6. Menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 • E.2.7. Merumuskan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban



Peserta didik mampu menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara; Peserta didik mampu menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional; peserta didik mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal dan nasional.



Peserta didik mampu menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; peserta didik mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; peserta didik mampu menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan perumusan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban.



Bhineka Tinggal Ika



• E.3.8 Menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila



Negara Kesatuan Republik Indonesia



• E.4.9 Memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara • E.4.10. Memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara Indonesia



Peserta didik mampu menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia berdasarkan nilainilai Pancasila; Peserta didik mampu memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara; Peserta didik mampu memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara Indonesia.



58



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



Alur Tujuan Pembelajaran Semester 1 (Ganjil)



• E.1.1. Menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara • E.1.2. Menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional • E.2.4. Menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 • E.2.5. Mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila • E.4.9 Memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga negara • E.4.10. Memahami peran dan kedudukannya sebagai warga negara Indonesia



Semester 2 (Genap)



• E.1.3. Mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal dan nasional • E.3.8 Menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila • E.2.6. Menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 • E.2.7. Merumuskan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban



C. Modul Ajar Modul Ajar Ppkn Kelas X Materi: Cara Pandang Pendiri Bangsa tentang Rumusan Pancasila No. A



Komponen



Deskripsi/Keterangan



Informasi Umum Nama Penyusun



Taman Firdaus, M.Pd



Nama Sekolah



SMA Negeri 1 Kota Bima



Tahun Penyusunan



2021



Kelas



10



Alokasi Waktu



6 Jam Pelajaran (JP) = 6 x 45 Menit = 270 Menit



Fase Capaian Pembelajaran (CP)



Fase E



Kompetensi Awal



Peserta didik telah peserta didik telah memahami bagaimana cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara.



Profil Pelajar Pancasila



1. 2. 3.



Sarana dan Prasarana



Bernalar Kritis Memproses informasi dan gagasan: menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara Kreatif Berbagi: Memiliki kesediaan yang saling berbagi informasi dan membangun pengetahuan secara kolaboratif Mandiri Pemahaman diri dan situasi: Menyadari bahwa perbedaan cara pandang pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara merupakan suatu nilai yang dapat diteladani karena meski berbeda nammun semua demi kepentingan bangsa



LCD Post It Leptop Jaringan Internet Kertas Plano Spidol Buku UUD NRI Tahun 1945 Kertas Plano Lakban



Lampiran 1



59



B



Target Peserta Didik



Peserta didik reguler (Di sekolah kami tidak terdapat peserta didik berkebutuhan khusus dan Cerdas Istimewa)



Model Pembelajaran Yang digunakan



Tatap Muka Luring



Komponen Inti Tujuan Pembelajaran



E.1.1. Melalui kegiatan Membaca jogsaw, presentasi tamu dan penjaga, brainstorming, peserta didik mampu menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara



Asesmen (Instrumen Terlampir)



1.



2. 3.



Asesmen di Awal Pembelajaran : Memberikan pertanyaan mengenai kekawatiran dan bentuk dukungan yang diharapkan selama pembelajaran serta meminta anak untuk menuliskan 3 hal yang sudah diketahui, 2 yang belum dan 1 hal yang sangat ingin didalami mengenai materi yang akan dipelajari Asesmen Formatif: Penilaian diri, penilaian antarteman, pemberian umpan balik antar teman dan refleksi Asesmen Sumatif: Tes Tertulis, Penilaian Produk dan Portofolio



Pemahaman Bermakna



• •



Pancasila sebagai daasr negara merupakan sumber dari segala sumber hukum Memahami adanya perbedaan cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara akan memantik berkembangnya toleransi kebangsaan



Pertanyaan Pemantik







Bagaimana sikap mu jika suatu waktu ditemukan terdapat warga negara yang kukuh mempertahankan pendiriannya dan menghiraukan masukan dari orang lain ? Bagaimana seandainya kamu menemukan bahwa penyelenggara negara tidak memberikan kebebasan berpendapat kepada warga negara?



• Kegiatan Pembelajaran



Pertemuan 1 (2 JP)



Kegiatan Pendahuluan (15 Menit) 1. Siswa mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar, kerapian dan kebersihan ruang kelas. 2. Siswa memimpin doa bersama yang dilanjutkan dengan membaca al-quran secara bersama selama 5 menit 3. Siswa memperhatikan penjelasan tujuan yang harus dikuasi di akhir pembelajaran dan sekenario penilaian selama proses pembelajaran



60



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



4. 5.



Guru meminta siswa untuk menuliskan 1 kekawatiran dan 1 bentuk dukungan yang diharapkan selama proses pembelajaran yang akan dilaksanakan Guru membangun sikap positif peserta didik terhadap materi dengan mengajak peserta didik mengisi grafik TIK/KWL tentang Pancasila untuk mengetahui apa yang telah dipelajari di kelas sebelumnya (pada jenjang SMP) serta apa yang hendak diketahui lebih mendalam.



Saya Tahu ...



Saya Ingin Tahu ...



Saya Telah Ketahui ...



diisi di awal pembelajaran



diisi di awal pembelajaran



diisi di awal pembelajaran



Keterangan: • Pada kolom Saya Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ketahui tentang Pancasila (diisi di awal pembelajaran). • Pada kolom Saya Ingin Tahu, peserta didik menuliskan apa yag dia ingin tahu lebih banyak tentang Pancasila (diisi di awal pembelajaran) • Pada kolom Saya Telah Ketahui, peserta didik menuliskan hal baru yang mereka pelajari tentang Pancasila (diisi di akhir pembelajaran) 6.



Guru menyajikan pertanyaan kunci terkait materi yakni bagaimana perbedaan pandangan pendiri bangsa mengenai rumusan Pancasila sebagai dasar negara?



Kegiatan Inti (60 Menit) 7. Guru meminta peserta didik untuk menonton video karikatur sejarah perumusan Pancasila melalui link https://www.youtube.com/watch?v=hwjW8Ia3BpQ 8.



Guru meminta peserta didik membaca materi yang berjudul “Pokok-Pokok Pikiran dalam BPUPK”. Pada tahap ini, guru menerapkan metode membaca Jigsaw.



Lampiran 1



61



9.



Guru Setelah melakukan kegiatan membaca Jigsaw, guru melanjutkan dengan kegiatan diskusi mendalam dalam kelompok besar (kelas) dan meminta peserta didik untuk membuat membuat peta pemikiran menggunakan grafik pengorganisasian diagram venn (membandingkan) atau web organizer (deskripsi terperinci), sebagai berikut:



Penutup (15) 10. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang terangkum dalam berbagai topik tugas masing-masing kelompok. 11. Meminta siswa untuk mendalami pembahasan yang dilakukan dalam kelompok secara individu di rumah 12. Guru meminta siswa untuk menyampaikan leasson learned dari proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan memeriksa pemahaman peserta didik dengan meminta mereka menjawab pertanyaan kunci pada awal diskusi menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami. Peserta didik dapat menuliskannya di kolom refleksi (Buku Siswa) atau menyampaikannya secara lisan. 1). Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah ... 2) Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin menge tahui lebih dalam tentang ... 3). Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari ... Lembar Refleksi Peserta Didik Tanggal Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah:



62



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



13. Guru meminta siswa untuk mengekspresikan perasaannya selama proses pembelajaran dengan mencentang emoji sesuai dengan perasaan yang dirasakan 14. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar Pertemuan 2 dan 3 (4 JP)



Kegiatan Pendahuluan (15 Menit) 1. Siswa mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar, kerapian dan kebersihan ruang kelas. 2. Siswa memimpin doa bersama yang dilanjutkan dengan membaca alquran secara bersama selama 5 menit 3. Siswa memperhatikan penjelasan tujuan yang harus dikuasi di akhir pembelajaran dan skenario penilaian selama proses pembelajaran 4. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan kendala pembelajaran yang idrasakan dan pihak yang membantunya dalam mengatasi kendala tersebut. 5. Guru mengajak peserta didik mengingat kembali topik pembahasan pada pertemuan sebelumnya dengan mengulang kembali pertanyaan kunci pada unit ini. “Bagaimana pandangan Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno terhadap negara merdeka? Apa persamaan dan perbedaannya?“ Kegiatan Inti (60 Menit) 6. Guru meminta peserta didik membaca materi yang berjudul “Panitia Sembilan dan Mukaddimah Dasar Negara”. 7.



Pada tahap ini, guru meminta peserta didik mencatat informasi penting terkait topik bacaan. Beberapa pertanyaan kunci yang diberikan kepada peserta didik adalah: a) Bagaimana proses perancangan dasar negara yang bernama Mukaddimah Hukum Dasar atau yang juga dikenal Piagam Jakarta? b) Apa yang menjadi inti dari isi Piagam Jakarta? c) Apa pandangan para pendiri bangsa terkait isi Mukaddimah, terutama frase “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya” ? d) Apa saja peristiwa penting saat penyusunan Mukaddimah Hukum Dasar?



Lampiran 1



63



8.



Setelah peserta didik selesai mencari informasi, dilanjutkan dengan membuat infografis peta pemikiran salah satu pendiri bangsa tentang rumusan Pancasila dan rancangan pembukaan hukum dasar. Tugas ini dapat dilakukan secara individual atau berpasangan. Media yang digunakan dapat berupa digital photoshop, canva, coreldraw atau ilustrasi manual.



Penutup (15) 9. Sebelum mengakhiri pelajaran, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang terangkum dalam berbagai topik tugas masing-masing kelompok. 10. Meminta siswa untuk menyampaikan umpan balik terkait materi, guru dan aspek kerjasama dalam kegiatan pembelajaran. 11. Meminta siswa untuk mengerjakan soal uji pemahaman (Asessmen Formatif) 12. Meminta peserta didik untuk mengisi refleksi pada kolom refleksi yang disediakan (alternatif dengan menggunakan padlet) Lembar Refleksi Peserta Didik Tanggal Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah:



Pertanyaan pemantik yang diajukan untuk menjadi bahan refleksi adalah • Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah ... • Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin mengetahui lebih dalam tentang ... • Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan sehari hari ... • Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar



64



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



13. Setelah melakukan kegiatan membaca Jigsaw, guru melanjutkan dengan kegiatan diskusi mendalam dalam kelompok besar (kelas) dan meminta peserta didik untuk membuat membuat peta pemikiran menggunakan grafik pengorganisasian diagram venn (membandingkan) atau web organizer (deskripsi terperinci), sebagai berikut: Refleksi Peserta Didik dan Guru



a.



Refleksi Peserta Didik. Seluruh peserta didik diajak untuk berdiri dan membentuk satu lingkaran besar, beberapa orang cara bergantian akan menjawab pertanyaanrefleksi pada kolom refleksi yang disediakan (alternatif dengan menggunakan padlet) Lembar Refleksi Peserta Didik



Tanggal Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah:



1). 2). 3). 4). b.



Pertanyaan pemantik yang diajukan untuk menjadi bahan refleksi adalah Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah ... Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin mengetahui lebih dalam tentang ... Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan sehari hari ...



Refleksi Guru. Guru melakukan releksi mengenai apa yang telah berjalan dengan baik dan apa yang masih kurang sehingga perlu ditingkatkan, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1). Apakah ada sesuatu yang menarik selama pembelajaran? 2). Apa saja pertanyaan yang muncul selama pembelajaran? 3). Jika ada, apa yang ingin saya ubah dari cara mengajar pada kegiatan ini? 4). Apa yang saya sukai dan tidak sukai dari kegiatan pembelajaran kali ini? 5). Pelajaran apa yang saya dapatkan selama pembelajaran? 6). Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan dan hasil pembelajaran? 7). Dua hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut setelah kegiatan ini? 8). Dengan pengetahuan yang saya miliki sekarang, apa yang akan saya lakukan jika harus mengajar kegiatan yang sama di kemudian hari? 9). Langkah keberapakah yang paling berkesan bagi saya? Mengapa? 10). Pada langkah keberapa murid paling banyak belajar? 11). Pada momen apa murid menemui kesulitan saat mengerjakantugas akhir mereka? 12). Bagaimana mereka mengatasi masalah tersebut dan apa peran saya pada saat itu? 13). Kapan atau pada bagian mana saya merasa kreatif ketika mengajar? Mengapa?



Lampiran 1



65



Lampiran 2 1. Lembar Kerja Peserta Didik Nama



:



Taman Firdaus, M.Pd (SMAN 1 Kota Bima)



Kelas



:



X



Materi



:



Hubungan Erat Pancasila Dengan Uud Nri Tahun 1945



A. Tujuan Pembelajaran E.1. Melalui kegiatan Membaca jogsaw, presentasi tamu dan penjaga, brainstorming, peserta didik mampu menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara



B. Aktifitas Belajar Dan Penugasan 1. Aktivitas Belajar 1 Pada bagian ini, pertama-tama kalian diminta untuk mengisi tabel KWL. KWL adalah singkatan dari What I Know, What I Want to Know, dan What I Learned, yang berarti “Apa yang saya tahu”, “Apa yang saya ingin ketahui”, dan “Apa yang telah saya ketahui”. Pertama-tama kalian perlu mengisi dua kolom di awal pembelajaran. Berikut panduan pertanyaan untuk mengisi tabel KWL: a. Berdasarkan materi PPKn pada kelas sebelumnya, apa yang telah kalian ketahui tentang Pancasila? Secara lebih spesiik, apa yang kalian ketahui tentang sejarah lahirnya Pancasila? b. Berdasarkan pengetahuan kalian sebelumnya, tuliskan apa yang ingin kalian ketahui lebih mendalam tentang Pancasila?



66



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



2. Aktivitas Belajar 2 MEMBACA JIGSAW a. Kalian akan dibagi ke dalam tiga kelompok ahli: 1) Kelompok Yamin; 2) Kelompok Soepomo; dan 3) Kelompok Soekarno. b. Setiap kelompok ahli akan membaca dan mendiskusikan pokok-pokok pikiran yang ditugaskan tentang ide pendiri bangsa mengenai dasar negara. c. Setelah selesai berdiskusi dengan anggota kelompok ahli, kalian akan berkumpul membentuk kelompok baru yang terdiri atas anggota kelompok ahli lainnya dan saling bertukar informasi. d. Setelah selesai bertukar informasi dengan anggota kelompok ahli lainnya, kalian bisa memberikan informasi yang didapat dalam kelompok besar (kelas). e. Catatlah informasi penting yang didapat menggunakan tabel pengorganisasian di bawah ini. GRAFIK PENGORGANISASIAN 1



3. Aktivitas Belajar 3 Bacalah materi tentang Panitia Sembilan dan Mukadimah Dasar Negara



Lampiran 2



67



C. Ringkasan Materi Pembelajaran Sebalum anda membaca materi tentang Ide Pendiri Bangsa tentang Dasar Negara, simaklah Video Karikatur Sejarah PErumusan Pancasila melalui link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=hwjW8Ia3BpQ



1. Ide Pendiri Bangsa Mengenai Dasar Negara Perjuangan bangsa Indonesia untuk keluar dari penjajahan melewati fase yang panjang dan berliku. Dalam catatan sejarah, disebutkan bahwa kekalahan Belanda atas Jepang dalam perang Asia Timur Raya menyebabkan bangsa Indonesia terlepas dari penjajahan Belanda menuju ke penjajahan Jepang. Jepang dapat menguasai wilayah Indonesia setelah Belanda menyerah di Kalijati, Subang, Jawa Barat pada 8 Maret 1942. Jepang menggunakan sejumlah semboyan, seperti “Jepang Pelindung Asia”, “Jepang Cahaya Asia”, dan “Jepang Saudara Tua” untuk menarik simpati bangsa Indonesia. Namun, kemenangan Jepang ini tidak bertahan lama. Pihak Sekutu (Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda) melakukan serangan balasan kepada Jepang untuk merebut kembali Indonesia. Sekutu berhasil menguasai sejumlah daerah. Mencermati situasi yang semakin terdesak itu, pada peringatan Pembangunan Djawa Baroe tanggal 1 Maret 1945, Jepang mengumumkan rencananya untuk membentuk Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan



68



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



Kemerdekaan/BPUPK). Jepang pun mewujudkan janjinya dengan membentuk BPUPK pada 29 April 1945, bersamaan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. BPUPK beranggotakan 62 orang yang terdiri dari tokoh-tokoh Indonesia dan perwakilan Jepang. BPUPK melaksanakan dua kali sidang; 1) pada 29 Mei-1 Juni 1945 membahas tentang Dasar Negara, 2) pada 10-17 Juli 1945 membahas tentang Rancangan Undang-Undang Dasar. Pada sidang pertama 29 Mei-1 Juni 1945, Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno menyampaikan pidato tentang dasar-dasar negara. Ketiganya memiliki pemikiran yang berbeda tentang dasar negara, sebagaimana tercermin dalam pidato yang disampaikan ketiganya pada saat sidang BPUPK yang pertama. Dalam pidatonya, Mohammad Yamin menyampaikan lima dasar bagi Negara merdeka, yaitu: 1) peri kebangsaan, 2) peri kemanusiaan, 3) peri ketuhanan, 4) peri kerakyatan, dan 5) kesejahteraan sosial. Setelah menyampaikan pidato, Mohammad Yamin baru kemudian menuliskan konsep dasar negara merdeka. Ternyata, konsep tertulisnya berbeda dengan yang dipidatokan. Dalam naskah tertulisnya, Mohammad Yamin menuliskan 5 dasar bagi negara merdeka: 1) ketuhanan yang maha esa, 2) kebangsaan persatuan indonesia, 3) rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, 4) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan 5) keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Pada hari berikutnya, Soepomo juga menyampaikan pidato yang berisi lima dasar negara merdeka, yaitu: 1) persatuan, 2) kekeluargaan, 3) keseimbangan lahir dan batin, 4) musyawarah, dan 5) keadilan rakyat. Hari terakhir sidang pertama BPUPK, Soekarno menyampaikan dasar Negara yang menurutnya juga merupakan philosophische grondslag atau weltanschauung. Istilah



Lampiran 2



69



Pancasila philosophische grondslag berasal dari bahasa Belanda, sebuah terminologi yang sudah dipahami oleh anggota BPUPK. Kata philosophische bermakna ilsafat, sementara grondslag berarti norma (lag), dasar (grands). “Apa Philosoische grodslag dari Indonesia merdeka?” tanya Soekarno dalam sidang BPUPK. “Itulah fundamen, filosofi, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat, yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia merdeka yang kekal dan abadi,” jelas Soekarno. Soekarno menyampaikan lima dasar yang dinamainya sebagai Pancasila. Kelima dasar negara merdeka itu adalah: 1) kebangsaan Indonesia, 2) internasionalisme atau peri kemanusiaan, 3) mufakat atau demokrasi, 4) kesejahteraan sosial, 5) ketuhanan yang berkebudayaan. Dari ketiga rumusan di atas, terlihat perbedaan konsep dan cara pandang mengenai idealnya negara merdeka, meskipun juga terdapat kesamaan/kemiripan konsep dari ketiganya. Tak hanya ketiga tokoh tersebut, tokoh-tokoh lain yang menjadi anggota BPUPK juga terlibat secara aktif dalam mendiskusikan dan merumuskan tentang negara merdeka dan dasar negara.



2. Panitia Sembilan dan Mukaddimah Dasar Negara Seusai sidang pertama BPUPK, dibentuklah panitia kecil yang bertugas me ngumpulkan berbagai usulan para anggota untuk kemudian dibahas pada sidang berikutnya. Ada banyak usulan yang masuk mengenai Indonesia Merdeka mulai dari soal dasar negara, bentuk negara dan kepala negara, warga negara, hingga soal relasi agama dan negara. Untuk mengerucutkan usulan dan pembahasan mengenai dasar negara, dibentuklah panitia kecil yang berjumlah sembilan orang, sehingga dikenal dengan Panitia Sembilan, yang diketuai oleh Soekarno. Panitia Sembilan menggelar rapat pada 22 Juni 1945 tentang dasar negara. Diskusi berlangsung alot ketika membahas mengenai relasi agama dan negara. Akhirnya, disepakatilah rancangan pembukaan hokum dasar, yang oleh Soekarno dinamai Mukaddimah, sementara Mohammad Yamin menyebutnya Piagam Jakarta, dan Sukirman Wirjosandjojo menyebutnya Gentlement’s Agreement. Dalam alenia keempat Mukaddimah, terdapat rumusan dasar negara, yaitu: 1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya; 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;



70



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



3. Persatuan Indonesia; 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan; dan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hasil keputusan Panitia Sembilan tersebut kemudian dilaporkan ke hadapan seluruh anggota BPUPK pada 22 Juni 1945. Karena dianggap telah menyelesaikan tugasnya, BPUPK dibubarkan pada 7 Agustus 1945. Agenda berikutnya adalah menyiapkan dan mematangkan serta mengesahkan hal-hal penting untuk persiapan kemerdekaan Indonesia. Maka pada tanggal 9 Agustus 1945 dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI belum menjalankan tugas, sementara situasi Indonesia semakin memanas seiring dengan dibomnya Nagasaki dan Hiroshima. Pada 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada sekutu. Bersamaan dengan itu, terjadi kekosongan kekuasaan, sehingga situasi tersebut dimanfaatkan oleh para pendiri bangsa untuk mempercepat kemerdekaan Indonesia. Akhirnya, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, tepatnya 18 Agustus 1945, PPKI melaksanakan sidang. Dalam sidang inilah, peristiwa penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta terjadi. Mohammad Hatta adalah salah satu tokoh penting di balik ide penghapusan tujuh kata tersebut. Alasannya, sejumlah pihak “keberatan” dengan adanya tujuh kata tersebut sehingga berpotensi terjadi perpecahan. Diskusi dan lobi-lobi dilakukan kepada sejumlah tokoh yang selama ini mengusulkan Indonesia berasaskan Islam, seperti Ki Bagus Hadikusumo dan K.H.A. Wachid Hasjim. Para tokoh Islam itu pun berbesar hati dan mendahulukan kepentingan bersama, yakni menjaga keutuhan bangsa. Mereka akhirnya sepakat dengan penghapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta tersebut.



3. Pengayaan dan Remidial a. Pengayaan: kegiatan pembelajaran pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik yang menurut guru telah mencapai Capaian Pembelajaran. Bentuk pengayaan yang dapat diberikan oleh guru adalah: 1. Memberikan sumber bacaan lanjutan yang sesuai dengan topik untuk dipelajari oleh peserta didik, kemudian disampaikan oleh peserta didik yang bersangkutan pada sesi pertemuan berikutnya. 2. Membantu peserta didik lain yang belum mencapai Capain Pembelajaran, sehingga sesama peserta didik dapat saling membantu untuk mencapai Capaian Pembelajaran.



Lampiran 2



71



b. Remedial: kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai Capaian Pembelajaran, untuk membantu mereka dalam mencapainya. Dalam kegiatan remedial, beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru, di antaranya: 1. Melakukan pertemuan satu per satu (one on one meeting) dengan peserta didik untuk menanyakan hambatan belajarnya, meningkatkan motivasi belajarnya, dan memberikan umpan balik kepada peserta didik. 2. Memberikan aktivitas belajar tambahan di luar jam pelajaran, baik dilakukan secara mandiri maupun bersama temannya, dengan catatan: 1) menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik, 2) membantu menyelesaikan hambatan belajarnya.



D. Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik Sumber Utama • Bacaan Unit 1 Buku Guru • Materi Pembelajaran Buku Siswa kelas 10 • Laman “Pameran Arsip Virtual Lahirnya Pancasila” https://anri.go.id • Yamin, M. 1959. Naskah Persiapan Undang-undang Dasar 1945. Jilid 1, Jakarta: Yayasan Prapantja.



Sumber Pengayaan • Video Karikatur Pancasila: https://www.youtube.com/watch?v=hwjW8Ia3BpQ • Laman “Pameran Arsip Virtual Lahirnya Pancasila” https://anri.go.id • Artikel “May Rosa Zulfatus Soraya, Kontestasi Pemikiran Dasar Negara Dalam Perwujudan Hukum di Indonesia” https://journal.uny.ac.id/index.php/humanika/ article/download/3329/2800



E. Glosarium BPUPKI



: Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia



PPKI



: Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia



Philosophische



: Filsafat



Gransdlag



: Norma



Mukadimah



: Pembukaan



Piagam Jakarta



: Naskah/Dokmen yang merupakan hasil penetapan dalam rapat BPUPKI tanggal 22 Juni 1945 tentang rumusan dasar negara



Gentlement’s Agreement : Kesepakatan bersama mengenai dasar negara



72



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



F. Daftar Pustaka Bakry, Noor Ms. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Riyanto, Astim. (2006). Negara Kesatuan; Konsep, Asas, dan Aplikasinya. Bandung: Yapemdo Kemdikbud (2016). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kemdikbud Hatim dkk (2021). Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kemdikbudristek Abdul Waidl (2021). Buku Panduan Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kemdikbudristek UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945



2. Contoh Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 1. Modul Projek Kelas X 1 Tema



:



Gaya Hidup Berkelanjutan



Sub Tema



:



Pengembangan Apotik Hidup Dan Taman Giji Sebagai Media Belajar Di Lingkungan Sekolah



Komponen A



Deskripsi/Keterangan



Informasi Umum Kelas



X 1 SMA Negeri 1 Kota Bima NTB



Alokasi Waktu



3 Minggu



Fase Capaian Pembelajaran (CP)



Fase E



Sarana dan Prasarana



• • • •



Target Peserta Didik



Peserta didik reguler (Di sekolah kami tidak terdapat peserta didik berkebutuhan khusus dan Cerdas Istimewa)



Relevansi Tema dan Sub Tema Untuk Satuan Pendidikan



Tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan sub tema/topik “Pengembangan Apotik Hidup dan Tman Giji Sebagai Media Belajar di Lingkungan Sekolah” selaras dengan misi SMA Negeri 1 kota Bima yang ingin mengembangkan pembelajaran dan penilaian yang berpihak pada peserta didik serta berdimensi perbaikan menuju sekolah bermutu, ramah anak, dan ramah lingkungan.



Lahan Media Tanam Sistem pengairan yang baik Perlengkapan bercocok tanam



Lampiran 2



73



Komponen B



Deskripsi/Keterangan



Komponen Inti Deskripsi Singkat Projek



• • • •



Modul Projek Fase E Tema : Gaya Hidup Berkelanjutan Topik : Apotik Hidup dan Taman Giji Total Waktu : 9 JP



Dimensi dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila



1.



Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia (Akhlak Kepada Alam dengan indikator capaian yaitu (1) Memahami keterhubungan ekosistem bumi; (2) Menjaga Lingkungan Alam Sekitar yaitu mampu menjaga lingkungan alam sekitar dengan membiasakan bersyukur atas lingkungan alam sekitar dan berlatih menjaganya)



2.



Bergotong Royong (Kolaborasi dengan indikator (1) Kerjasama yaitu mampu menerima dan melaksanakan tugas serta peran yang diberikan kelompok dalam sebuah kegiatan bersama; (2) Koordinasi Sosial yaitu mampu melaksanakan aktifitas kelompok sesuia dengan kesepakatan bersama dengan bimbingan dan saling mengingatkan dalam pelaksanaanya)



3.



Kreatif (Menghasilkan Karya dan Tindakan yang Orisinal yaitu mampu mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serpa mengapresiasi tindakan yang dihasilkan



Tujuan Spesifik Projek (Fase E)



Peserta didik mampu menciptakan Apotik Hidup dan Taman Giji Sebagai Media Belajar di Lingkungan Sekolah dengan melibatkan beberapa narasumber luar untuk menggali dan meningkatkan pemahaman serta magang pada beberapa praktisi tanaman hias dengan media tanam lingkungan sekolah dan sampah botol plastik untuk meningkatkan fungsi lahan dan mengurangi pencemaran lingkungan.



Pertanyaan Pemantik







Alur Kegiatan Projek



A. Pengenalan 1. Melakukan asesmen diagnostik non kognitif dan kognitif untuk mengukur kesiapan melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan memetakan kompetensi awal peserta didik mengenai tema projek yang akan dilaksanakan







Bagaimana sebaiknya solusi efektif untuk mengantisipasi semakin punahnya bahan obat herbal tradisional disekitar kita? Menurut penilaianmu, apakah memungkinkan jika disekolah kita mengmebngkan apotik hidup? Mengapa



2.



Perkenalan Tentang Apotik Hidup dan Taman Giji: Bersama peserta didik menonton video tentang “Ide bertani omset jutaan yang jarang orang ketahui” pada Link https://www. youtube.com/watch?v=6i0LHd29MqI Video Tentang, “Jutawan Lansia dari Lidah Buaya” pada Link https://www.youtube.com/ watch?v=LO6rdyj7Q38



3.



Eksplorasi Isu : Bersama peserta didik menemukan informasi mengenai apotik hidup dalam bacaan dan video mengenai Apotik Hidup pada link https://www.youtube.com/watch?v=oaIxgXIl0wc https://www.youtube.com/watch?v=XJTeRa-TkyU



4.



Refleksi awal : Guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi terhadap informasi yang didapatkan pada sesi perkenalan dan eksplorasi isue dengan menggunakan model refleksi 4 P.



5.



Kunjungan Awal: Bersama murid melakukan kunjungan ke tempat pembudidayaan tanaman hias dan obat-obatan herbal (termasuk kedinas terkait)



6.



Diskusi Kritis: Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok untuk melakukan telaah dan diskusi krotis mengenai pentingnya pengembangan Apotik Hidup dan Taman Giji Sebagai Media Belajar di Lingkungan Sekolah



B. Kontekstualisasi 1. Membimbing peserta didik membuat schedule kegiatan selama 4 minggu yaitu dari tanggal 3 Oktober sampai dengan 4 Oktober 2021.



74



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



Komponen



Deskripsi/Keterangan 2.



Pengumpulan, Pengorganisasian dan Penyajian Data: Mengorganisasi peserta didik secara berkelompok untuk mengumpulkan dan menyajikan data tentang survei kebutuhan apotik hidup, jenis tanaman herbal dan harapan warga sekolah terhadap keberadaan apotik hidup.



3.



Pengorganisasian data secara mandiri: Membimbing siswa untuk melakukan pengumpulan data secara mandiri mengenai jenis dan model media tanam Apotik hidup



4.



Asesmen Formatif: Membimbing peserta didik secara mandiri untuk melaksanakan presentasi tentang Jenis dan Model Media Tanam Apotik Hidup



C. Aksi 1. Mendampingi peserta didik dalam mengikuti sesi pembelajaran dari narasumber dan praktisi pengembang apotik hidup 2.



Mendampingi peserta didik belajar lapangan pada praktisi pengembang apotik hidup



3.



Melakukan aksi nyata berupa pengembangan apotik hidup di lingkungan sekolah



4.



Asesmen Formatif: mendampingi peserta didik dalam membuat video dokumenter proses pengembangan apotik hidup dan menyebarkan melalui chanel yotube kelas dan sekolah.



5.



Mendampingi peserta didik dalam menyiapkan bahan tayang (video, infografis dan poster) untuk “Festival Panen Karya”



D. Refleksi dan Tindak Lanjut 1. Refleksi : Mendampingi peserta didik melaksanakan refleksi program dengan model refleksi “Teknik 6 Topi”



Lampiran 2



75



Komponen



Deskripsi/Keterangan Petunjuk Refleksi a. Topi putih (Fact atau Fakta): tuliskan informasi sebanyak-banyaknya terkait pengalaman yang terjadi selama pelaksanaan projek. Informasi ini harus berupa fakta; bukan opini



Asesmen (Instrumen Terlampir)



Topi merah (Feelings atau Perasaan): gambarkan perasaan Anda tselama pelaksanaan projek, misalnya perasaan saat belajar dengan narasumber, bersama fasilitator, kerja kelompok, pada saat pembuatan projek dan festifal panen karya.



c.



Topi kuning (Benefits atau manfaat): tuliskan hal-hal positif yang terkait dengan pelaksanaan projek.



d.



Topi hitam (Cautions atau Kendala): tuliskan kendala, hambatan, atau risiko dari yang dihadapi selama pelaksanaan projek.



e.



Topi hijau (Creativity/Ide atau Gagasan): jabarkan ide-ide yang muncul setelah melaksankan projek



f.



Topi biru (Process atau Kesimpulan) : tarik kesimpulan dari aktivitas projek yang sudah dilaksanakan, dengan mempertimbangkan kelima sudut pandang lainnya. Bandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.



2.



Asesmen Sumatif : Mendampingi peserta didik melaksanakan “Festival Panen Karya” (Moderasi Terpisah).



3.



Mendampingi peserta didik membuat laporan projek dengan format yang disepakati



4.



Memastikan produk projek dapat dirawat dan bermanfaat sebagai media pembelajaran



1.



Asesmen di awal kegiatan projek : (1) Memberikan pertanyaan mengenai kekawatiran dan bentuk dukungan yang diharapkan selama pelaksanaan projek; (2) memberikan pertanyaan untuk mengukur kompetensi awal peserta didik mengenai substansi projek yang akan dilaksanakan Asesmen Formatif: Lembar penilaian video dokumenter proses pelaksanaan projek, presentasi dan proses selama pelaksanaan projek 4. Asesmen Sumatif: Penilaian terhadap Festival Panen Karya dengan rubrik lembar penilaian kinerja yang disediakan



2. 3. Pengayaan dan Remidial



b.



1.



Pengayaan: kegiatan pembelajaran pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik yang menurut guru telah mencapai tujuan pelaksanaan projek. Bentuk pengaya an yang dapat diberikan oleh guru adalah: a. Memberikan sumber bacaan lanjutan yang sesuai dengan topik projek untuk dipelajari oleh peserta didik, kemudian disampaikan oleh peserta didik yang bersangkutan pada sesi pelaksanaan projek berikutnya. b.



3.



Remedial: kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai Kriteria Pencapaian Tujuan Projek, untuk membantu mereka dalam mencapainya. Dalam kegiatan remedial, beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru, di antaranya: a. Melakukan pertemuan satu per satu (one on one meeting) dengan peserta didik untuk menanyakan hambatan belajarnya, meningkatkan motivasi dan memberikan umpan balik kepada peserta didik. b.



76



Membantu peserta didik lain yang belum mencapai tujuan projek, sehingga sesama peserta didik dapat saling membantu untuk mencapai Capaian Pembelajaran.



Memberikan aktivitas pendalaman projek di luar jam pelaksanaan projek, baik dilakukan secara mandiri maupun bersama temannya, dengan catatan: 1) menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik, 2) membantu menyelesaikan hambatan belajarnya.



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



Komponen Refleksi Peserta Didik dan Guru



Deskripsi/Keterangan 1.



Refleksi Peserta Didik. Seluruh peserta didik diajak untuk mengisi lembar “Segitiga Refleksi” yang disediakan



1.



Refleksi Guru. Guru melakukan releksi mengenai apa yang telah berjalan dengan baik dan apa yang masih kurang sehingga perlu ditingkatkan, dengan menjawab pertanyaanpertanyaan berikut ini. a. Apakah ada sesuatu yang menarik selama pelaksanaan projek? b. Apa saja hal yang perlu saya perbaiki dan tingkatkan agar proses fasilitasi projek pada periode berikutnya berjalan dengan lebih baik lagi? c. Apa yang saya sukai dan tidak sukai selama proses memfasilitasi pelaksanaan projek bersama peserta didik? d. Pelajaran apa yang saya dapatkan selama kegiatan memfasilitasi pelaksanaan projek? e. Dua hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut setelah kegiatan ini? f. Dengan pengetahuan yang saya miliki sekarang, apa yang akan saya lakukan jika harus memfasilitasi kegiatan yang sama di kemudian hari? g. Langkah keberapakah yang paling berkesan bagi saya? Mengapa? h. Pada langkah keberapa murid paling banyak belajar? i. Pada momen apa murid menemui kesulitan saat melaksanak projek? j. Bagaimana mereka mengatasi masalah tersebut dan apa peran saya pada saat itu?



Lampiran 2



77



3. SK Tim Pengembang Kurikulum dan Uraian Tugasnya PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sma Negeri 1 Kota Bima Jalan Soekarno Hatta No.29 Telp/Fax.0374-43197 Raba Website: Sman1kotabima.sch.co.id Email: [email protected]



SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 1 KOTA BIMA Nomor :



/421.A1/A/2022



TENTANG TIM PENYUSUN KOSP DAN KTSP SMA NEGERI 1 KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN 2022/2023 Dengan Rahmat Tuhan yang Maha Esa Kepala SMA Negeri 1 Kota Bima, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Menimbang : 1.



Bahwa kurikulum di pendidikan menengah merupakan instrumen yang mendasar bagi kelancaran prosses pembelajaran.



2.



Bahwa penyusunan kurikulum diperlukan untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dan dinamika sosial masyarakat.



3.



Bahwa untuk terwujudnya kedua hal tersebut di atas pada point 1 dan 2 maka perlu ditetapkan Tim Penyusun Kurikulum SMA Negeri 1 Kota Bima Tahun Pelajaran 2021/2022



Mengingat : 1.



UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional



2.



PP No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.



3.



Permendikbud No. 36 Tahun 2016 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah



4.



Permendikbud No. 64 Tahun 2014 Tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah



5.



Permen No.17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan



6.



Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.35 tahun 2010 tentang PetunjukTeknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;



7.



Permendikbud No.20 Tahun 2016 Tentang SKL Pendidikan Dasar dan Menengah



8.



Permendikbud No.21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Dikdasmen.



9.



Permendikbud No.22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan.



10. Permendikbud No.23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian hasil Belajar.



11. Permendikbud No. 37 Tahun 2018 Tentang Standar Kompetensi Inti dan Kompetensi



12. Kepmendikbud Ristek Nomor 162/M/2021 Tentang Program Sekolah Penggerak 13. Program Kerja SMA Negeri 1 Kota Bima tahun pelajaran 2022/2023.



14. Hasil Rapat Pimpinan, Tanggal 31 Juli 2022



78



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama



: Mengangkat yang namanya tersebut dalam lampiran keputusan ini sebagai Tim Penyusun Kurikulum SMA Negeri 1 Kota Bima Tahun Pelajaran 2022/2023



Kedua



: Tim Penyusun Kurikulum bertugas untuk melakukan analisa dan pengembangan kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta selaras dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (Lamp. 1).



Ketiga



: Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan, dan apabila jika dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Raba Pada Tanggal : 2 Agustus 2022 Kepala Sekolah,



Dedy Rosadi, M.Pd. M.Sc NIP : 19760528 200212 1 008



Tembusan disampaikan Yth. : 1.



Kepala KCD Dikbud Bima dan Kota Bima



2. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB 3. Yang bersangkutan. 4. Arsip.



Lampiran 2



79



Lampiran 1 : Surat Keputusan Kepala SMA Negeri 1 Kota Bima Nomor



:



/421.A1/A/2022



Tanggal



: 2 Agustus 2022



TIM PENYUSUN KOSP DAN KTSP SMA NEGERI 1 KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN 2022/2023 No



Nama



Jabatan



Kedudukan Dalam TIM



Kepala Sekolah



Penanggung Jawab



Wakasek Kurikulum



Ketua



TPK/Guru IPS



Sekretaris



1.



Dedy Rosadi, M.Pd. M.Sc



2.



Taman Firdaus, M.Pd



3.



Sucipto, S.Pd



4.



Feny Dwi Fahmiati



TPK



Anggota



5.



Ridwan, S.Pd



TPK



Anggota



6.



Hasto Pancoro, M.Pd



Guru Fisika/IPA



Anggota



7.



Mujiburahman, M.Pd.I



Guru PAI & BP



Aggota



8.



Drs. Anwar, M.Pd



Guru Bahasa



Anggota



9.



Rahmah Fitriah, S.Sn



Guru Seni



Anggota Ditetapkan di : Raba Pada Tanggal : 2 Agustus 2022 Kepala Sekolah,



Dedy Rosadi, M.Pd. M.Sc NIP : 19760528 200212 1 008



80



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



Lampiran 2 : Surat Keputusan Kepala SMA Negeri 1 Kota Bima Nomor



:



/421.A1/A/2022



Tanggal



: 2 Agustus 2022







RINCIAN TUGAS TIM PENYUSUN KOSP DAN KTSP SMA NEGERI 1 KOTA BIMA TAHUN PELAJARAN 2022/2023 No 1.



Jabatan Penanggung Jawab



Rincian Tugas Bertanggung jawab terhadap seluruh rangkaian kegiatan tim pengembang kurikulum



2.



Ketua TIM



1.



Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan proses pengembangan Kurikulum dari perencanaan sampai dengan pengadaan.



2. Mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada anggota TIM. 3. Memastikan tupoksi dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab 3.



Sekretaris TIM



Bertanggung jawab terhadap kesiapan, pengarsipan dan pelaporan kerja tim pengembang kurikulum



4.



Anggota



1.



Memberi masukan dan data yang dibutuhkan dalam penyusunan pengembangan Kurikulum.



2. Membantu koordinator bilamana diperlukan demi kelancaran proses penyusunan pengembangan Kurikulum. 3. Bersama anggota TIM melaksanakan tugas sesuai tupoksi Ditetapkan di : Raba Pada Tanggal : 2 Agustus 2022 Kepala Sekolah,



Dedy Rosadi, M.Pd. M.Sc NIP : 19760528 200212 1 008



Lampiran 2



81



4. Instrumen Validasi Dok. Kos INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KOS SEKOLAH MENENGAH ATAS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT



PETUNJUK PENGISIAN 1.



Perhatikan dokumen KOS yang akan divalidasi/diverifikasi.



2. Tuliskan identitas sekolah, alamat, nama kepala sekolah, nama dan jabatan petugas validasi/ Verifikasi. 3. Bubuhkan tanda cek (v) pada kolom ”Ada” atau ”Tidak” sesuai keberadaan butir-butir pernyataan. 4. Catatan petugas validasi/verifikasi diisi dengan temuan, komentar dan saran berdasarkan hasil validasi/verifikasi. Ditulis dengan singkat namun jelas. 5. Validasi/verivikasi dapat dilakukan oleh PENGAWAS satuan pendidikan.



NAMA SEKOLAH : ............................................................................ ALAMAT : ............................................................................ NAMA KEPALA SEKOLAH : ............................................................................ TANGGAL VALIDASI/VERIFIKASI : ............................................................................



82



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KOS : . . . . . . . . . . . . . . .



Nama Sekolah



Nama Kepala Sekolah : . . . . . . . . . . . . . . . Alamat Sekolah



: . . . . . . . . . . . . . . .



Kabupaten/Kota



: . . . . . . . . . . . . . . .



No



Penilaian



Komponen KOSP/Indikator



Ya



Catatan



Tdk



COVER/HALAMAN JUDUL 1. Logo sekolah dan atau daerah 2. Judul: Kurikulum SMA ............ 3. Tahun pelajaran 4. Alamat sekolah LEMBAR PENGESAHAN 1. Rumusan kalimat pengesahan 2. Tanda tangan kepala sekolah dan stempel/cap sekolah 3. Tanda tangan ketua komite sekolah dan stempel/cap Komite Sekolah 4. Tempat untuk tanda tangan kepala/ pejabat dinas pendidikan provinsi DAFTAR ISI Kesesuaian dengan halaman I



KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN



 



 



 



1. Karakteristik Sosial 2. Karakteristik Budaya 3. Karakteristik Guru dan Tenaga Kependidikan 4. Karakteristik Peserta Didik II



Visi Misi dan Tujuan A. Visi 1.



Ringkas dan mudah dipahami



2. Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang dan nilai-nilai yang dituju 3. Berorientasi pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik . 4. Berorientasi pada kepentingan daerah, nasional dan internasional. 5. Berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 6. Memberi inspirasi dan tantangan dalam meningkatkan prestasi secara berkelanjutan untuk mencapai keunggulan



Lampiran 2



83



No



Komponen KOSP/Indikator 7.



Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan



8. Mengarahkan langkah-langkah strategis yang konsisten dengan penjabaran misi satuan pendidikan. B. Misi 1.



Misi menjawab bagaimana sekolah mencapai visi



2. Seluruh indikator visi 3. Sebagian dari indikator visi C. Tujuan 1.



Tujuan menggambarkan patok-patok (milestone) penting dan selaras dengan misi



2. Terdapat Strategi sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya 3. Terdapat Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan sekolah tersebut dan selaras dengan profil pelajar Pancasila III



PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN 1.



Terdapat Pendekatan Pembelajaran



2. Terdapat Pengaturan Muatan Kurikulum Intrakurikuler 3. Terdapat Pengaturan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 4. Terdapat Pengaturan Muatan Kurikulum Ekstrakurikuler IV



PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1.



Terdapat Perencanaan Pembelajaran Pada Ruang Lingkup Satuan Pendidikan



2. Terdapat Perencanaan Pembelajaran Pada Ruang Lingkup Kelas V



PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL 1.



Terdapat pola pendampingan dan pengembangan profesional



2. Terdapat pola evaluasi KOSP VI



LAMPIRAN Hasil Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Rencana Kerja Sekolah RKAS Dokumen Perencanaan Pembelajaran a) Analisis Capaian Pembelajaran b) Alur Tujuan Pembelajaran c) Modul Ajar



84



Kurikulum Operasional KOSP SMA Negeri 1 Bima



Penilaian Ya



Tdk



Catatan



No



Penilaian



Komponen KOSP/Indikator



Ya



Tdk



Catatan



Contoh Satu Perangkat Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SK TPK dan Uraian Tugas Tim Penyusun Instrumen Verifikasi/Validasi Dok.KOS Rekomendasi Petugas Validasi/Verifikasi untuk Dokumen KOSP: --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Petugas Validasi/Verifikasi



__________________



NIP.



Lampiran 2



85