Kritik Terhadap Karya Ilmiah Populer [PDF]

Citation preview

KRITIK TERHADAP KARYA ILMIAH POPULER “ILUSI POLITIK TANPA MAHAR” OLEH : REZA SYAWAWI KOMPAS EDISI SENIN 5 FEBRUARI 2018



Kritik : 1. Tata bahasa Bahasa yang digunakan penulis dalam membuat artikel karya ilmiah populer menggunakan tata bahasa yang baik dan benar. Bahasa yang digunakan oleh penulis juga mudah dipahami oleh pembaca. Kata – kata yang berbahasa Inggris juga



ditulis



dengan



cara



dicetak



miring



oleh



penulis,



seperti



kata



“Ultimumremediumí”. 2. Struktur kalimat a. Latar belakang Latar belakang dalam karya ilmiah populer ini disusun dengan jelas dan disertai dengan data yang mendukung. Seperti yang tertera pada paragraph 1 sampai 3. b. Perumusan masalah Perumusan masalah yang dibuat oleh penulis sudah cukup baik. Hanya saja, letak permasalahannya tidak diletakkan pada paragraph yang berurutan. Seperti berikut : Paragraph 9 membahas kesiapan penegak hukum dan penyelenggara pemilu dalam merspon tindak pidana mahar politik. Paragraph 13 membahas mengenai sulitnya penegak hukum maupun penyelenggara pemilu untuk mengusut kasus tersebut. Paragraph 18 membahas tentang ketidakmampuan penegak hukum dan penyelenggara pemilu untuk menangain tindak pidana politik uang yang begitu massif.



Paragraph 20 membandingkan antara tindak pidana mahar politik dengan tindak pidana politik uang sebagai akibat dari lemahnya penegakan hukum pidana pemilu. c. Pembahasan Pembahasan yang ditulis tentang masalah yang ada dalam artikel tersebut sudah terjawab pada paragraph 22 dan 23 namun pembahasan yang ditulis belum membahas tentang solusi dari permasalahan yang ada dalam artikel ilmiahnya. d. Alur berpikir penulis Dalam artikel “Ilusi Politik Tanpa Mahar” alur berpikir penulis mudah untuk diikuti. Karena penulis hanya berfokus pada satu pokok permasalahan saja dan tidak berputar – putar. Selain itu pembahasan dari masalah yang ditulis sudah dijawab dengan baik meskipun belum menyelesaikan permasalahan yang ditulis.