Kuda Lumping [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Karya Non-Benda Pembuatan Kerajinan Kuda Lumping sederhana



X MIPA 5 Nama kelompok : 1. Alita Khainur Rofilah



(3)



2. Dzaky Raihan Daffa P.



(7)



3. L. Sudirfan Afandinata



(15)



4. Made Amorin Widya P. (16) 5. Raden Dhany Rizki R.



(29)



6. Thara Zenia Kalista



(32)



SMAN 1 MATARAM



I.



KATA PENGANTAR



Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat tuhan YME, yang telah memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan laporan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tati Sumiati, S.Pd selaku guru kami yang telah memberikan tugas ini kepada kami dan membantu kami dalam penyusunan laporan ini. Kami selaku penyusun berharap semoga laporan yang telah kami susun ini bisa memberikan banyak manfaat serta menambah pengetahuan terutama dalam hal pembuatan kerajinan kuda lumping. Dalam laporan ini, kami akan melampirkan mengenai alat dan bahan, langkah kerja, serta beberapa keterangan tambahan lainnya. Kami menyadari laporan ini memiliki banyak kekurangan yang membutuhkan perbaikan , oleh karena itu kami sangat mengharapkan masukan dan kririk dari para pembaca.



ttd,



penyusun



II.



IDE KERAJINAN Dalam membuat kerajinan ini, kami terinspirasi dari salah satuan tarian daerah



Indonesia, yakni tari kuda lumping. Kami menjadikan kuda lumping sebagai pola dalam pembuatan kerajinan kami. Tahap pembuatannya yaitu dengan membuat pola kuda lumping di karton lalu di potong sesuai pola yang sudah dibuat , kemudian di cat menggunakan cat akrilik dengan motif sesuai keinginan, lalu menempel rambut dan ekor agar tampak lebih menarik.



III.



LATAR BELAKANG KESENIAN KUDA LUMPING Pada masa kekuasaan pemerintahan Jawa dijalankan dibawah kerajaan, aspirasi dan



ruang bergumul rakyat begitu dibatasi, karena perbedaan kelas dan alasan kestabilan kerajaan. Dan dalam kondisi tertekan, rakyat tidaklah mungkin melakukan perlawanan secara langsung terhadap penguasa. Rakyat sadar bahwa untuk melakukan perlawanan, tidak cukup hanya dengan bermodalkan cangkul dan parang, namun dibutuhkan kekuatan dan kedigdayaan serta logistik yang cukup. Menyadari hal itu, akhirnya luapan perlawanan yang berupa sindiran diwujudkan dalam bentuk kesenian, yaitu kuda lumping. Sebagai tontonan dengan mengusung nilai-nilai perlawanan, sebenarnya kuda lumping juga dimaksudkan untuk menyajikan tontonan yang murah untuk rakyat. Disebut sebagai tontonan yang murah meriah karena untuk memainkannya tidak perlu menghadirkan peralatan musik yang banyak sebagaimana karawitan. Diplih kuda, karena kuda adalah simbol kekuatan dan kekuasaan para elit bangsawan dan prajurit kerajaan ketika itu yang tidak dimiliki oleh rakyat jelata. Permainan Kuda Lumping dimainkan dengan tanpa mengikuti pakem seni tari yang sudah ada dan berkembang dilingkungan ningrat dan kerajaan. Dari gerakan tarian pemainnya tanpa menggunakan pakem yang sudah mapan sebelumnya menunjukkan bahwa seni ini hadir untuk memberikan perlawanan terhadap kemapanan kerajaan. selain sebagai media perlawanan, seni Kuda Lumping juga dipakai oleh para ulama sebagai media dakwah, karena kesenian Kuda Lumping merupakan suatu kesenian yang murah dan cukup digemari oleh semua kalangan masyarakat. Bukti bahwa kesenian ini adalah kesenian yang mempunyai sifat dakwah adalah dapat dilihat dari isi cerita yang ditunjukan oleh karakter para tokoh yang ada dalam tarian Kuda Lumping, tokoh-tokoh itu antara lain para prajurit berkuda, Barongan dan Celengan. Dalam kisahnya para tokoh



tersebut masing-masing mempunyai sifat dan karakter yang berbeda, simbul Kuda menggambarkan suatu sifat keperkasaan yang penuh semangat, pantang menyerah, berani dan selalu siap dalam kondisi serta keadaan apapun, simbol kuda disini dibuat dari anyaman bambu, anyaman bambu ini memiliki makna, dalam kehidupan manusia ada kalannya sedih, susah dan senang, seperti halnya dengan anyaman bambu kadang diselipkan ke atas kadang diselipkan ke bawah, kadang ke kanan juga ke kiri, semua sudah ditakdirkan oleh Yang Kuasa, tinggal manusia mampu atau tidak menjalani takdir kehidupan yang telah digariskanNya, Barongan dengan raut muka yang menyeramkan, matanya membelalak bengis dan buas, hidungnya besar, gigi besar bertaring serta gaya gerakan tari yang seolah-olah menggambarkan bahwa dia adalah sosok yang sangat berkuasa dan mempunyai sifat adigang, adigung, adiguno yaitu sifat semaunnya sendiri, tidak kenal sopan santun dan angkuh, simbul Celengan atau Babi hutan dengan gayanya yang sludar-sludur lari kesana kemari dan memakan dengan rakus apa saja yang ada dihadapanya tanpa peduli bahwa makanan itu milik atau hak siapa, yang penting ia kenyang dan merasa puas, seniman kuda lumping mengisyaratkan bahwa orang yang rakus diibaratkan seperti Celeng atau Babi hutan. Sifat dari para tokoh yang diperankan dalam seni tari kuda lumping merupakan pangilon atau gambaran dari berbagai macam sifat yang ada dalam diri manusia. Para seniman kuda lumping memberikan isyarat kepada manusia bahwa didunia ini ada sisi buruk dan sisi baik, tergantung manusianya tinggal ia memilih sisi yang mana, kalau dia bertindak baik berarti dia memilih semangat kuda untuk dijadikan motifasi dalam hidup, bila sebaliknya berarti ia memlih semangat dua tokoh berikutnya yaitu Barongan dan Celengan atau babi hutan.



IV.



ALAT DAN BAHAN o Gunting o Cutter o Cat akrilik o Kuas o Karton o Tali raffia o Lem kertas



V.



LANGKAH KERJA DAN K3



TAHAPAN



LANGKAH KERJA



BAHAN DAN METODE K3



Pembahanan







Siapkan gambar kuda lumping yang akan dijadikan pola.



pembentukan







Siapkan karton, tali rafia dan cat akrilik







Gambar pola kuda lumping yang telah Karton,Pensil, cutter/gunting,



ditentukan di kertas karton 



Kemudian potong pola kuda lumping yang garpu. telah digambar







Buat rambut dan ekor menggunakan tali Berhati-hati



saat



rafia yang sudah dipotong terlebih dahulu, menggunakan kemudian



haluskan



dengan



garpu cutter/gunting



(opsional)



pewarnaan







Mulai pewarnaan dengan kuas dan cat Kuas, cat akrilik akrilik sebagai pewarnanya . warna dan



motif disesuaikan dengan selera



finishing







Tunggu cat hingga kering







Pemberian rambut dan ekor yang telah Lem, dibuat



menggunakan



tali



rafia.



Dan



pemberian aksesoris lain sesuai keinginan



.



VI.



HASIL AKHIR