Kuliah 6 Decision-Theoretic Evaluation [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kuliah 6 Decision Theoritic Evaluation Baca buku William dunn 338 s/d 342 Merupakan salah satu jenis evaluasi.yang melengkapi evaluasi di Kuliah 5, merupakan dari penilaian data sekunder dengan kriteria yang sudah diumumkan/ ditetapkan. Disini ada pelibatan stakeholder/ pelaku yang terkait dengan kebijakan/ program yang disusun untuk melihat suatu penilaian anggapan dari beberapa stakeholder. Kegunaannya bisa mengatasi beberapa kekurangan evaluasi formal dan semu. Jadi tak semua tujuan dan sasaran pihak2 terlibat dalam membuat kebijakan dipertimbangkan. Dalam melakukan evaluasi penting adanya kriteria untuk mengukur atau menilai kebijakan (misal kaya kuliah, kalo mau IP bagus maka ada penilaian dari kehadiran, UTS dll). Biasanya yang semu tak spesifiks ehingga ada ambiguitas/ ketidakjelasan. Maka klo ada tujuan sama dari 2 program aka nada pertentangan, tapi kalau kita nilai kita dapat memprioritaskan program paling penting. Kriteria sebenarnya memiliki bobot yang berbedabeda. Selain itu pihak-pihak yang terlibat memiliki tujuan berbeda terlibat dalam evaluasi kebijakan. Sehingga intinya kalau formal biasanya mengevaluasi ketetapan yang sudah formal sedangkan semu belum eksplisit dan mencari kriteria yang berasal dari literature untuk menilai kebijakan tersebut. Lalu tujuan dan sasaran yang digunakan biasanya suatu program memiliki 2hal ini yang digunakan sebagai dasar kita bertanya pada stakeholder, sejau mana tujuan itu sudah dicapai dll, jika asumsikan sudah ada untuk evaluasi menggunakan pendekatan ini (cara tujuan sasaran yang sudah clear). Asumsinya kita bisa cek dari kebijakan yang ada/ kebijakan yg sudah diformalkan, misal permen kebijakan Covid tuk mengatasi penurunan Covid (ini tujuannya jelas). Bisa saja tujuan ttng sampah di Kota A dan B bisa saja tujuannya akan berbeda, yang A ingin mengurangi timbunan sedangkan di B mengurangi polusi. Ada beberapa contoh masalah keputusan yang dapat digunakan misalnya:



Setiap individu yang terlibat pasti ada keputusan yang diambil. Masalah keputusan misal willingness to pay sanggup bayar berapa? Ada contoh masalah keputusan dari poin 3, yang kedua itu lebih ke keinginan individu memilih keputusan.



Semua memiliki peluang yang sama, lebih pada subjektif kita. Sehingga intuisi ini digunakan dan perlu adanya kriteria/ faktor2/ punya pegetahuan sebelumnya, namun kalau sama sekali blank ya pakai intuisi. Coontoh lain adalah sebagai berikut:



Kita punya pandangan sendiri apakah jenis bangunan tersebut, ketika mendifine okasi cocok untuk perdagangan dan jasa/ perumahan aka nada aturannya. Elemen kunci bagaimana struktur keputusannya? Ada leveling. Bagaimana cara mengevaluasi pengambilan keputusannya, mana yang lebih menguntungkan. Keputusan adalah suatu pilihan, lalu kenapa membuat keputusan itu sulit? Karena ada:



-



-



Kompleksifitas, misal klo keputusannya banyak maka akan sulit menentukan keputusan yang pasti. Ketidakpastian inherent Seperti resiko misal pandemic, ada ketidakpastian yang akan mengganggu jalannya kebijakan. Ketidakpastian masa depan jadi harus bisa mengidentifikasi resioko yang akan muncul, sehingga ada plan B, C, D dll. Tujuan ganda yang harus dicapai, misal harus menciptakan sosial yg baik tapi sisi lain juga untuk menjaga lingkungan. Perbedaan perpektif, apalagi dalam pendekatan perlu memahami berbagai karakteristik individu terkait. Tak semua tujuan dan sasaran diketahui, ada yang structure decision, ada yang sudah jelas da nada yang tak jelas/ kualitatif/ belum kita ketahui sama sekali. Aturan/ arah/ kendala berubah mengikuti waktu, pasti ada dimensi perunahan baik spasial maupun aspasial. Misal menyebrang jalan, naik motor, pulang kuliah dll Manusia adalah unequally biased, jadi setiap individu harus dicek bagaimana mengatisipasi bias dari informan ini.



Evaluability : kita analsisi sendiri tujuan dan sasaran imengenai hasil kebijakan dan minta feedback ke pemangku keentingannya. Bagaimana menyusun kerangka program, tujuan dan sasarannya. Multi atrubt : dilihat dulu kriterianya dan melakukan skoring/ lebih kompleks pada alternative yang ada. Melibatkan stakeholder dalam melakukan evaluasi kebijakan. Tergantung pada keinginan cara menggunakannya. Teknik Pelaksanaan Decision Theoritic Evaluation -



Linear Programming



-



Pohon Keputusan Policy Delphi Social Benefit Cost Analysis