Kuliah Emulsi MG 14 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEKNOLOGI MINYAK, EMULSI DAN OLEOKIMIA MINGGU 14



APLIKASI TEKNOLOGI EMULSI 1. PRODUK PERSONAL CARE 2. PRODUK CLEANING AGENT 3. TEKNOLOGI IOR & EOR 4. PRODUK HERBISIDA



DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012



1. PERSONAL CARE PRODUCT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



SUSU PEMBERSIH (CLEANSING MILK) HAND AND BODY CREAM KHITOSAN PADA PEMBUATAN SKIN CREAM ROLL ON SABUN MANDI CAIR SABUN TRANSPARAN SHAMPOO SHOWER GEL



1.1 SUSU PEMBERSIH (CLEANSING MILK) Susu pembersih (cleansing milk) merupakan sediaan kosmetik yang digunakan untuk perawatan kulit agar kulit menjadi bersih dan sehat, terlindung dari kekeringan dan sengatan cuaca, baik panas matahari maupun dingin dan nampak segar dengan tekstur kulit yang lembut dan menarik (Wasitaatmadja, 1997). Keunggulan pemakaian krim pembersih ini adalah dapat Menghilangkan bahan kimia alami make-up pada wajah dengan mudah. Hal ini dikarenakan krim pembersih mempunyai formula spesifik yang tidak dimiliki air dan sabun, untuk melarutkan atau mengangkat pewarna make-up atau kotoran pada kulit.



FORMULASI SUSU PEMBERSIH • Formula kosmetik dapat tersusun dari bahan yang sangat bervariasi dan jumlahnya mencapai ribuan jenis. • Beberapa syarat yang perlu diperhatikan memformulasikan susu pembersih adalah :



dalam



1. Produk bersifat stabil dan berpenampilan baik. 2. Akan meleleh atau melunak ketika dioleskan di kulit. 3. Mudah diratakan tanpa tahanan, selama pemakaian tak ada rasa berlemak/berminyak. Setelah airnya menguap sisa-sisa krim tidak mengental. 4. Kerja fisik pada kulit dan pembukaan pori-pori memperlihatkan kulit kemerahan. Efek fisik ini lebih besar daripada efek absorpsinya. 5. Setelah pemakaian krim akan tertinggal film emolien tipis di kulit.



Komponen-komponen pembersih:



yang



menyusun



formula



susu



1. Emulgade ® SE-PF (gliseril stearat (and),ceteareth-20 (and), ceteareth-12 (and), setearil alkohol (and), setil palmitat). Emulgade merupakan bahan yang berfungsi sebagai emulsifier yaitu bahan yang memungkinkan tercampurnya semua bahan-bahan secara merata (homogen) (Wasitatmadja, 1997). Menurut Roeswoto (2001) umumnya suatu emulgator memiliki sifat menurunkan tegangan permukaan antara dua cairan (surfactant). Bahan ini mempunyai karakteristik berwarna putih hingga kuning terang dan memiliki pH 5,5 - 7,0. Masa simpan emulgade sekitar satu tahun pada suhu dibawah 30 0C.



2. Lannete ® O (stearil alkohol) Lannete berfungsi sebagai bahan penstabil (consistency factor) pada emulsi tipe o/w dengan cara meningkatkan kekentalan sistem emulsi. Bahan ini berwarna putih atau kuning terang dan dalam bentuk pelet. Titik leleh lannete ® O berkisar antara 49-56 0C dan mempunyai masa simpan sekitar satu tahun dalam temperatur dibawah 40 0C.



3. Isopropil Palmitat (IPP) Isopropil palmitat berfungsi sebagai bahan pelembut. Penampakan fisik dari isopropil palmitat adalah cairan tidak berwarna, mudah dituang dan berbau lemak. Isopropil palmitat tidak larut dalam air namun larut dalam aseton dan minyak jarak. Bahan ini memiliki berat jenis 0,852-0,854 g/cm3 dan masa simpan sekitar satu tahun pada suhu dibawah 30 0C. Rumus molekul IPP adalah C19H38O2 . 4. Trietanolamine (TEA) Trietanolamine merupakan surfaktan anionik dengan penampakan fisik berupa cairan kental berwarna jernih. TEA sangat sensitif terhadap cahaya sehingga penyimpanannya harus dalam wadah gelas berwarna gelap.



5. Gliserin Gliserin berfungsi sebagai bahan pelembab. Penampakan fisik gliserin adalah cairan seperti sirup, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, manis, diikuti rasa hangat dan higroskopis. Gliserin larut dalam air dan etanol, dan tidak larut dalam kloroform, eter serta dalam minyak lemak. Suhu lebur gliserin adalah 50 0C.



6. Metil Paraben Metil paraben merupakan bahan pengawet produk yang berguna untuk meningkatkan masa pakai produk. Bahan pengawet digunakan untuk meniadakan pengaruh bakteribakteri terhadap kosmetik sehingga kosmetik yang dihasilkan tetap stabil. Penampakan fisik metil paraben berbentuk serbuk putih dan merupakan anti bakteri. Metil paraben merupakan bahan pengawet yang penting dan banyak digunakan dalam produk kosmetika.



7. Gelatin Nama lain dari gelatin adalah gelfoam, puragel, gel dan gelatium. Bentuk fisik dari gelatin dapat berupa lembaran, kepingan, serbuk/butiran, tidak berwarna/kekuningan, pucat, berbau dan rasa lemak. Suhu lebur gelatin pada suhu 50 0C. Gelatin merupakan bahan pengental alami yang berasal dari hidrolisat protein. Gelatin yang digunakan pada formulasi susu pembersih ini adalah gelatin tipe A yang didapatkan dari kulit sapi melalui proses asam. Gelatin larut dalam air yang bersuhu 71,1 0C dan akan membentuk gel pada suhu kurang dari 48,9 0C (Glicksman, 1969).



Isopropil palmitat (5,0 %) Emulgade SE-PF (8,0 %) Lannete O (1,0 %)



Deionized water 100 % Gelatin 0,5; 1,0;1,5 % Trietanolamine 2% Gliserin



3% Pemanasan (800C) dengan Pengadukan Menggunakan Stirer



Pemanasan (800C) dengan Pengadukan Menggunakan Stirer Sediaan A



Sediaan B Sediaan C Pengadukan



Larutan homogen Preservatif (Pengawet 2%)



Pendinginan sampai 400C Pengadukan (homogenizer)



Cleansing Milk



Diagram Alir Proses Pembuatan Susu Pembersih (Cleansing Milk)



Bahan baku Cleansing Milk



Bahan baku Cleansing Milk



Produk Cleansing milk



Standar Mutu Pembersih Muka Menurut SNI (1996) No.



Kriteria uji



1. 2. 3. 4. 5.



Penampakan pH (25 oC) Bobot jenis 25 oC Viskositas 25 oC Pengawet



6.



Pewarna



7.  



Cemaran mikroba Angka lempeng total







Satuan      Cps Sesuai Permenkes No.376/  Menkes/  Per/ VIII / 1990 Sesuai Permenkes No.376/  Menkes / Per/ VIII/ 1990 koloni/g



Persyaratan Baik 4,5-7,8 0,925-1,05 3,000-50,000



maks. 102



Perlakuan terbaik



Konsentrasi gelatin 7,55 : 0,946 g/l mikroba Viskositas



: 0,5 % pH : Bobot jenis relatif Total lempeng : 70 koloni/gram : 3814,2 cP



1.2 HAND AND BODY CREAM Cream merupakan salep yang banyak mengandung air (30–60%). Konsistensinya lebih lunak dari pada salep. Penggunaannya biasanya pada daerah– daerah yang peka atau sensitif (Imron, 1985) . Cream adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih zat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai (DepKes RI , 1995). Umumnya produk cream berbentuk O/W dengan fasa minyak dan humektan yang lebih banyak dari produk lotion. Terdiri dari



Menurut Mitsui (1997), cream berfungsi melindungi kulit dari perubahan cuaca, radiasi ultraviolet dan membuat kulit tampak indah dan sehat. Cream juga berfungsi sebagai pelembab bagi kulit, membuat tangan menjadi lembut tetapi tidak meninggalkan rasa lengket pada kulit setelah pemakaian dan mudah dioleskan. Dalam pembuatan cream digunakan beberapa bahan yaitu cremophor A 6 (ceteareth dan stearil alkohol), cremophor A 25 (ceteareth 25), gliserol monostearat, isopropil palmitat, paraffin cair, setil alkohol, dimetikon, sorbitol, metil paraben,



1. Cremophor A 6 Cremophor A 6 bentuknya seperti lilin, bewarna putih dan berbau khas yang merupakan emulsifier nonionik, pembentuk konsistensi, pengemulsi minyak dalam air, tetapi dapat membentuk efek penyabunan sehingga harus ditambah dimetikon.



2.Cremophor A 25 Cremophor A 25 berbentuk serbuk halus, bewarna putih dan berbau khas lemah yang merupakan pengemulsi minyak dalam air dan berfungsi juga sebagai emulsifier.



3.Gliserol Monostearat  Gliserol monostearat berbentuk bubuk halus, bewarna kekuningan, memiliki bau yang khas merupakan suatu campuran mono dan diester dari asam–asam stearat dan palmitat, tidak larut dengan baik dalam air.  Berfungsi sebagai emulsifier selain itu berfungsi juga sebagai antimikroba.



4.Isopropil Palmitat Isopropil palmitat berupa cairan jernih yang berfungsi sebagai pensuplai minyak dan sebagai pelembut.



5.Paraffin Cair  Paraffin cair merupakan cairan yang tidak berwarna, jernih dan tidak berbau serta tidak larut dalam alkohol dan air, berfungsi sebagai pelembut kulit yang sangat baik kerena bersifat tidak aktif dan tidak menembus kedalam kulit, tidak memiliki atau hanya sedikit memiliki potensi komedogenik.  Sifat lemaknya, dapat membentuk suatu lapisan film pada kulit yang dapat meningkatkan hidrasi dengan cara memblok evaporasi air secara normal, selain itu berfungsi juga sebagai pembentuk konsistensi.



6. Setil Alkohol  Setil alkohol berbentuk butiran atau serpihan kecil dan licin, bewarna putih tidak larut dalam air yang berfungsi sebagai stiffening agent (2 – 10 %), pelembut (2 – 5 %) dan emulgator lemah (2–5 %).  Memperbaiki stabilitas emulsi O/W, memperbaiki konsistensi atau zat pembentuk.  Berfungsi juga sebagai surfaktan nonionik selain itu merupakan pelembut yang efektif pada produk cream.



7. Dimetikon Dimetikon berbentuk cairan jernih, tidak berbau dan tidak larut dalam air yang merupakan minyak hidrofobik dengan



8. Sorbitol Sorbitol berbentuk cairan agak kental yang merupakan humektan untuk mengontrol perubahan kelembaban antara produk dengan udara pada kulit. Berat molekular dan viskositasnya tinggi dan nonvolatil. Dengan digunakannya sorbitol maka konsistensi produk cream akan menjadi sedang, selain itu berfungsi juga sebagai plastisizer.



9. Metil Paraben Metil paraben berbentuk serbuk halus dengan warna putih adalah bahan pengawet yang efektif terhadap jamur dan mikroba



Cremophor A 6 1% CremophorA 25 1 % GMS 2, 5 % Setil alkohol 1, 5 % Parafin cair 3 % Dimetikon 0, 1 %



Sorbitol 3 % Metil paraben 0, 1 % Gelatin 0;0,5;1;1,5 % Aquades + 100 %



Pemanasan dan pengadukan hingga homogen ( 70 – 75oC) selama 5 menit



Pemanasan dan pengadukan hingga homogen (70 – 75oC) selama 5 menit



Pendinginan hingga 50 – 60oC



Pendinginan hingga 50 – 60oC



Sediaan I



Sediaan II Pengadukan pada suhu 50 – 60oC selama 15 menit



Hand and body cream



Diagram Alir Proses Pembuatan Hand and Body Cream



Standar Mutu Sediaan Tabir Surya No.



Kriteria uji



1. 2. 3. 4. 5.



Penampakan pH Bobot jenis, 20oC Viskositas, 25oC Cemaran mikroba



Sumber : SNI (1996)



Satuan



Persyaratan



cp Koloni/g



Homogen 4,5 – 8, 0 0, 95 – 1, 05 2000 – 50000 maks. 102



1.3 SKIN CREAM  Skin cream merupakan produk emulsi yang dalam formulanya menggunakan suatu bahan yang berfungsi sebagai humektan.  Humektan adalah suatu zat yang ditambahkan ke dalam sediaan kosmetik yang berfungsi mempertahankan kandungan air produk pada permukaan kulit saat pemakaian.  Humektan yang digunakan dalam pembuatan cream saat ini ada yang bersifat alami misalnya sorbitol atau yang berupa zat-zat kimia yang seperti polyetilen glikol.  Humektan sintetis dapat menyebabkan masalah pada kulit. Zat humektan tadi dapat menyerap air dari kulit manusia, sehinggga kulit akan berubah menjadi kering sehingga kulit mengalami iritasi.



 Skin cream merupakan produk emulsi yang dalam formulanya menggunakan suatu bahan yang berfungsi sebagai humektan.  Humektan adalah suatu zat yang ditambahkan ke dalam sediaan kosmetik yang berfungsi mempertahankan kandungan air produk pada permukaan kulit saat pemakaian.  Humektan yang digunakan dalam pembuatan cream saat ini ada yang bersifat alami misalnya sorbitol atau yang berupa zat-zat kimia yang seperti polyetilen glikol.  Humektan sintetis dapat menyebabkan masalah pada kulit. Zat humektan tadi dapat menyerap air dari kulit manusia, sehinggga kulit akan berubah menjadi kering sehingga kulit mengalami iritasi.



Komponen penyusun skin cream : • Pelembut • Pelembab • Pengemulsi • bahan pengisi • Pembersih • bahan aktif • pelarut • pewangi • pengawet



Cremophor A6 1,5% Cremophor A25 1,5% Gliserol monostearat 3,5% Paraffin liquid 4,0% Setil alkohol 3,0% Dimetichon 2,0%



Air hingga 100% Metil Paraben 0,1% Khitosan (0; 1; 2; 3%)



Pemanasan dan pengadukan hingga homogen (70-75C)



Pemanasan dan pengadukan hingga homogen (70-75C)



Sediaan 1



Sediaan 2



Pendinginan dan pengadukan (