Kura Kura [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

B. Trachemys scripta Morfologi Trachemys scripta Gambar Pengamatan 1



2



Keterangan Gambar 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



5



3



6



7



8



4 9



Gambar Referensi



http://taninelayanku.blogspot.co.id/2011/09/gambaranbagian-bagian-tubuh-penyu.html



Rima oris Organon visus Caput Karapaks Caudal Plastron Ekstremitas posterior 8. Ekstremitas anterior 9. Serviks



Deskripsi Morflogi Trachemys scripta : 1. Caput (kepala). Pada kura - kura caput berbentuk agak piramida, meruncing ke arah cranial dan memipih. 2. Rima oris (celah mulut), sebagai celah melintang lebar pada ujung anterior caput, labium superius dan inferius yang membatasi rima oris, organon visus, padanya tampak palpebra superior dan pelipebra inferior yang keduaanya dapat digerakkan. 3. Organon visus pada kura-kura memiliki kelopak mata yang berfungsi untuk melindungi mata dari benda-benda asing yang akan masuk ke mata. 4. Cervix (collum), ukurannya panjang dan melanjutkan diri sebagai trunchus. 5. Karapaks adalah bagian yang terdiri dari cangkang dan berfungsi untuk melindungi trunchus dibagian dorsal. 6. Caudal: Berbentuk silindris dengan pangkal tebal dan ujung meruncing 7. Plastron : bagian yang berfungsi melindungi tubuh bagian ventral 8. Ekstremitas posterior adalah anggota gerak bagian belakang. Berjumlah sepasang, terdiri dari : 1) Brachium (lengan atas) 2) Anterbrachium (lengan bawah) 3) Manus (telapak tangan), dilengkapi 5 digiti berfalcula. 9. Ekstremitas anterior adalah anggota gerak sebelah depan. Berjumlah sepasang, terdiri dari : 1) Femur (paha) 2) Crus (tungkai) 3) Pes (telapak kaki), dilengkapi 5 digiti berfalcula.  Baik ekstremitas depan maupun belakang memiliki selaput yang berfungsi untuk membantu berenang. Sumber Campbell, Neil A. 2008. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga Djuhanda, T. 2000. Anatomi dari 4 Spesies Hewan Vertebrata. Bandung : Armico Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga Kimball, J.W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga Rahardjo. 1985. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga Tim asisten 2017. Modul Praktikum Anatomi Hewan. Surakarta : FKIP Pendidikan Biologi



Topografi Trachemys scripta Gambar Pengamatan



Keterangan Gambar



4 5



6



8



7 1



2



3 9



Gambar Referensi



https://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/13-kurakura.jpg



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Esophagus Cor Hepar Ovum Ventriculum Intestium Vesika urinaria Cloaka Vesika felea



Deskripsi Topografi Trachemys scripta : 1. Pharynx : berupa saluran yang tersusun dari jaringan muscular. Berfungsi sebagai jalur masuknya makanan ke lambung 2. Cor : berwarna merah, terletak di atas paru-paru. Berfungsi sebagai alat untuk memompa darah ke seluruh tubuh 3. Hepar : berwarna coklat, berfungsi sebagai penawar racun yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan dan sebagai tempat perombakan sel darah merah yang telah tua. 4. Ovum : telur terlihat dibagian luar organ. 5. Ventriculum : berwarna putih, panjang, terletak di sebelah kiri dan melengkung ke sebelah kanan. 6. Intestium : berupa tabung lurus seperti pipa, terdiri dari intestinum tenue dan intestinum crassum. 7. Vesika urinaria : kantong berdinding tipis dimidiventral pada ujung posterior coelom. 8. Cloaka : lubang transversal yang terletak di dekat cauda, tertutup oleh sisik tanduk yang disebut lamina praecloacalis 9. Vesika felea merupakan saluran empedu. Sumber Campbell, Neil A. 2008. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga Djuhanda, T. 2000. Anatomi dari 4 Spesies Hewan Vertebrata. Bandung : Armico Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga Ismawati, 2008. Biologi. Solo : Bumi Aksara Jasin, Maskoeri. 1992. Zoology Vertebrata. Sinar Wijaya : Surabaya Kimball, J.W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga



Sistem Respirasi Trachemys scripta Gambar Pengamatan



Keterangan Gambar 1. Rima oris 2. Pulmo 3. Trakea



1



3



2



Gambar Referensi



https://dosenbiologi.com/wpcontent/uploads/2016/05/reptils.png



Deskripsi Organ pada Sistem Pernapasan Trachemys scripta, yaitu : Kura kura memiliki alat pernafasan berupa pulmo yang berukuran besar berbentuk seperti jala dan mempunyai struktur yang sangat halus. Sistem respiratoria terdiri dari : a. Rima glottis : celah yang dibentuk oleh beberapa tulang rawan serta sebagai celah di belakang lingua menuju keluar laring. b. Laring : dindingnya dibentuk oleh beberapa tulang rawan. c. Trachea : sebagai lanutan laring, terletak di sebelah ventral collum, dindingnya tersusun atas lingkaran – lingkaran tulang rawan. Di daerah torak trachea bercabang menjadi broncus. d. Bronchus : pendek ada 2 yaitu dextrum (kanan) dan sinistrum (kiri). Bronchus bercabang – cabang dan percabangannya bifocatio trachea e. Pulmo : berjumlah sepasang (sinister dan dexter) yang struktur dalamnya seperti rumah tawon, struktur seperti tulang rawan. Sumber Djuhanda, T. 2000. Anatomi dari 4 Spesies Hewan Vertebrata. Bandung : Armico Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga Ismawati, 2008. Biologi. Solo : Bumi Aksara Jasin, Maskoeri. 1992. Zoology Vertebrata. Sinar Wijaya : Surabaya Rahardjo. 1985. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga Tim asisten 2017. Modul Praktikum Anatomi Hewan. Surakarta : FKIP Pendidikan Biologi



Sistem Pencernaan Trachemys scripta Gambar Pengamatan



Keterangan Gambar 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



7 2



3 4



5



1



6



Gambar Referensi



https://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/13-kurakura.jpg



Rima oris Esophagus Ventriculum Intestium Vesica felea Hepar Kloaka



Deskripsi Organ pada Sistem Pencernaan Trachemys scripta, yaitu : a. Rima oris : mempunyai maxilla (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah) yang masing- masing terdapat dentes yang berbentuk kerucut yang disebut pleurodont, berfungsi sebagai tempat masuknya makanan. b. Esophagus : saluran menuju ventriculus yang tersusun dari jaringan muscular. c. Ventriculus : pelebaran dari esophagus yang berdinding muscular tebal, berfungsi mencerna makanan sebelum masuk ke usus. d. Intestium : - Sebagai tempat mencerna makanan dan menyerap sari-sari makanan, terdiri dari duodenum, ileum, dan jejunum. (Intestinum tenue) - Berfungsi sebagai tempat pembusukan makanann dan sebagai rectum (Intestinum crassum ) e. Vellea fesica : kantong empedu, terletas di tepi caudal lobus dexter hepatis. f. Hepar : terdiri atas 2 lobi, yaitu dexter (kanan) dan sinister (kiri), berwarna merah kecoklatan. g. Kloaka : struktur amat pendek, berfungsi sebagai tempat pengeluaran sisa-sisa pencernaan. Sumber Campbell, Neil A. 2008. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga Djuhanda, T. 2000. Anatomi dari 4 Spesies Hewan Vertebrata. Bandung : Armico Kimball, J.W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga Radiopoetro. 1990. Zoologi. Jakarta : Erlangga Rahardjo. 1985. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga



Sistem Peredaran Darah Trachemys scripta Gambar Pengamatan



Keterangan Gambar 1. Cor 2. Pembuluh darah



1



2



Gambar Referensi



http://pustaka.pandani.web.id/2013/11/sistem-peredarandarah-pada-reptil.html



Deskripsi Organ Sistem Peredaran darah pada Trachemys scripta, yaitu : 1. Jantung : beruang 4, terdiri dari 2 atrium dan 2 serambi. Pada ventrikel dexter dan sinister dibatasi oleh sekat yang belum sempurna. Hal tersebut memungkinkan terjadinya pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbondioksida. Batas antara ventrikel dexter dan sinister disebut septum ventriculus. 2. Vena 1) Yang keluar dari ventrikel dexter a) Arcus aorta sinister yang membelok ke kiri dorsal b) Arteri pulmonalis yang kemudian bercabang 2 masing-masing ke pulmo 2) Yang keluar dari ventrikel sinister a) Arcus aorta dexter yang membelok ke kanan dorsal b) Arteri carotis comunis, cabang dari arcus aorta dexter 3) Yang masuk ke atrium dexter a) Sinus venosus 4) Yang masuk ke atrium sinister a) Vena pulmonalis



Sumber Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga Ismawati, 2008. Biologi. Solo : Bumi Aksara Jasin, Maskoeri. 1992. Zoology Vertebrata. Sinar Wijaya : Surabaya Kimball, J.W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga Radiopoetro. 1990. Zoologi. Jakarta : Erlangga



Sistem Eksresi dan Sistem Urogenitalia Trachemys scripta Keterangan Gambar 1. Ginjal 2. Vessika urinaria 3. Ureter 4. Hemipenis



Gambar Pengamatan



2



3



1



4



Gambar Referensi



https://4.bp.blogspot.conScg56PxIv8/Vrn17Vz3v5I/AAAAAAAAE 88/ZR4-KvfZQP0/s1600/kura-kura.jpg



Deskripsi 1. Organon Uropoeticum Alat ekskresi pada hewan reptil ada tiga macam, yaitu ginjal, paru-paru, dan kulit. Namun alat ekskresi yang paling dominan adalah ginjal. a. Paru-paru Di dalam paru-paru ada struktur yang disebut dengan alveolus. Alveolus merupakan kantung udara yang kecil namun kaya akan pembuluh darah. Karena strukturnya yang kaya akan pembuluh darah kapiler, maka pada paru-paru inilah proses pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida dilakukan. b. Kulit memiliki peran yang sama yaitu dalam pertukaran gas. Perbedaannya, di sini kulit hanya berperan sebagai organ pernapasan pembantu. Jadi jika paru-paru sedang tidak berfungsi optimal, maka kulit akan mengambil alih sebagian dari peran paru-paru. c. Mesonephros (ginjal) Merupakan alat ekskresi yang paling dominan pada reptilian. Berjumlah sepasang, berwarna merah kecoklatan, terdiri dari 2 lobi. Lobus posterior agak pipih dan berlekatan satu sama lain, terletak retroperitoneal (di luar dan di belakang peritoneum) di daerah sacrum d. Ureter Berjumlah sepasang, keluar dari sisi ventral agak medial dari ren. Pada jantan, sebelum bermuara ke kloaka bersatu dulu dengan vas deferens, tapi pada betina bermuara langsung. e. Vesica urinaria Seagai kantong tipis, merupakan tonjolan dinding ventral kloaka  Mekanisme : Ginjal metanefros pada reptile akan menyaring urin yang masuk. Urin pada reptile akan masuk melalui pembuluh-pembuluh yang menuju ke metanefros. Kemudian di sana urin akan disaring. Metanefros akan membuang asam urat yang terkandung dalam urin. Metanefros mengekskresikan sebagian besar metabolism reptile dalam bentuk asam urat. Ini karena asam urat dapat berbahaya bila disimpan terus-menerus dalam tubuh. Karena pembuangan dalam bentuk asam urat inilah maka reptile tak memerlukan banyak air untuk membuang nitrogen dalam darah. Asam urat akan diproses terlebih dahulu dalam metanefros. Sehingga asam urat yang keluar dalam tubuh reptile akan berwarna putih dan tak lagi beracun bagi tubuhnya. Sementara itu air yang masih dibutuhkan akan diserap kembali oleh saluran metanefros dan diedarkan kembali ke tubuh reptile. 2. Organon Genitalia 1) Organon genitale betina : a) Ovarium : berjumlah sepasang. Terletak pada ventral columna vertebralis dan alat penggantungnya disebut mesovarium. Berfungsi memproduksi ovum. b) Oviduct : berdinding tipis dan banyak glandula yang member kulit pada ovum yang sudah dibuahi. Bermuara di kloaka di dinding dorsal agak cranial, bermuara di ureter. Alat penggantungnya disebut mesorchium.



2) Organon genitale jantan : a) Testis : berjumlah sepasang, berbentuk oval dan kecil serta agak putih. b) Epididimis : pada saluran yang amat berbelok, sebelah lateral testis. c) Vas deferens : bagian dari epididimis ke cauda bersatu dengan ureter untuk kemudian bermuara di kloaka. d). Hemipenis : sebagai alat kopulasi, sebagai tonjolan dinding kloaka Sumber Campbell, Neil A. 2008. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga Djuhanda, T. 2000. Anatomi dari 4 Spesies Hewan Vertebrata. Bandung : Armico Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga Ismawati, 2008. Biologi. Solo : Bumi Aksara Jasin, Maskoeri. 1992. Zoology Vertebrata. Sinar Wijaya : Surabaya Tim asisten 2017. Modul Praktikum Anatomi Hewan. Surakarta : FKIP Pendidikan Biologi



Sistem Saraf Trachemys scripta Gambar Pengamatan



Keterangan Gambar 1. Otak 2. Sumsum tulang belakang



1 2



Gambar Referensi



https://4.bp.blogspot.conScg56PxIv8/Vrn17Vz3v5I/AAAAAAA AE88/ZR4-KvfZQP0/s1600/kura-kura.jpg



Deskripsi A. Sistem Saraf Pusat 1. Otak (ensefalon) Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: a. Otak besar (serebrum) : merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. b. Otak tengah (mesensefalon) : terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. c. Otak kecil (serebelum) : mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. d. Jembatan varol (pons varoli) : berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang. e. Sumsum sambung (medulla oblongata) : berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain. 2. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) : merupakan bagian sistem saraf pusat yang memanjang mulai dari foramen magnum sampai ke ujung ekor. Di dalam medulla spinalis terdapat salurna memanjang yang disebut saluran central (canalis centralis) yang dilapisi sel – sel epindema. Pada kadal, medulla spinalis memanjang disepanjang canalis vertebralis (pertumbuhan tulang punggung) yang hampir mencapi ujung ekor. Pertumbuhan medulla spinalis sampai keujung ekor. A. Sistem Saraf Tepi : terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.



Sumber Ismawati, 2008. Biologi. Solo : Bumi Aksara Jasin, Maskoeri. 1992. Zoology Vertebrata. Sinar Wijaya : Surabaya Kimball, J.W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta : Erlangga Radiopoetro. 1990. Zoologi. Jakarta : Erlangga Rahardjo. 1985. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga Tim asisten 2017. Modul Praktikum Anatomi Hewan. Surakarta : FKIP Pendidikan Biologi