LABEL [PDF]

  • Author / Uploaded
  • reva
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Latar Belakang Dalam proses pembelajaran, materi pelajaran merupakan salah satu unsur penting, namun metode pembelajaran lebih penting dari materi. Guru lebih penting lagi dari metode karena kemampuan seorang guru untuk menggunakan metode tertentu membuat materi pelajaran mudah dipahami oleh anak didik. Oleh karena itu para ahli pendidikan terus mengembangkan berbagai metode pembelajaran dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan zaman.



Beberapa tahun terakhir, dengan



berkembangnya informasi tentang cara kerja pikiran, para praktisi pendidikan telah mengembangkan cara baru dalam proses pendidikan yang disebut dengan hypnoteaching. Hypnoteaching berasal dari dua kata yaitu Hypnosis dan teaching, sehingga metode ini menggunakan unsur hipnotis atau sugesti dengan menggunakan Relaxing Music yang membuat anak tersebut lebih kreatif dan dapat membangkitkan keinginan anak dan anak lebih termotivasi. Hypnoteaching merupakan metode pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan dalam menyampaikan materi, diantaranya guru memakai bahasa-bahasa bawah sadar yang bisa menumbuhkan ketertarikan tersendiri kepada anak didik. Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut, maka para pendidik perlu membuat perencanaan, menyiapkan materi, menata unit-unit materi, menentukan sarana, menetapkan metode, dan melaksanakan kegiatan pengajaran. Dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan yang dilakukan itu, para pendidik selalu mengkaji persoalan-persoalan yang ada seputar anak didik. Hal ini dilakukan agar bimbingan (pendidikan) yang diberikan dapat memotivasi, menarik minat, dan mempersuasi anak didik untuk belajar. Dalam melakukan kegiatan seperti inilah, para pendidik terlibat dalam penggunaan retorika. Penggunaan retorika secara praktis, tampak lebih nyata dalam proses belajar-mengajar di kelas. Dalam hubungan ini, para guru



menerapkan prinsip-prinsip pendidikan yang telah dipelajari. Melalui aktivitas belajar-mengajar, guru memanfaatkan retorika sebanyakbanyaknya berdasarkan jenis materi pelajaran yang diajarkan, kondisi anak didik yang dihadapi, keadaan sekolah tempat mengajar, situasi sosial politik yang sedang berlangsung, dan faktor-faktor yang lain. Keseluruhan proses yang dilakukan guru di dalam kelas adalah tindak retorika. Jika tindak retorika tidak dimanfaatkan dalam proses ini, maka pengajaran bisa membosankan. Akibatnya, pendidikan tidak akan berhasil. Oleh karena itulah, guru yang cakap akan memanfaatkan retorika dalam pendidikan. Selanjutnya, dari latar belakang diatas, maka dalam makalah ini akan dipaparkan terkait dengan penggunaan retorika sebagai sarana hypnoteaching.