13 0 155 KB
RENCANA AKSI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL A. Definisi Penguatan Karakter Program pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan dukungan pelibatan publikdan kerja samaantara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). B. Program/Daftar Kegiatan PPK yang Akan dilakukan di Sekolah pada Tahun Pelajaran 2021/2022 Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa.Melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetis), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, serta masyarakat. Melalui Olah Hati (Etik) diharapkan siswa memiliki kerohanian mendalam, beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Lewat Olah Rasa (estetis) diharapkan siswa memiliki integritas moral, rasa berkesenian dan berkebudayaan.Dengan Olah Pikir (Literasi)
diharapkan
siswa
memiliki
keunggulan
akademis
sebagai
hasil
pembelajaran dan pembelajar sepanjang hayat.Sedangkan melalui Olah Raga (Kinestetik) diharapkan siswa sehat dan mampu berpartisipasi aktif sebagai warga negara. Nilai Utama Karakter prioritas PPK dikelompokan menjadi 5 (lima) yaitu: 1. RELIGIUS, mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. NASIONALIS,
menempatkan
kepentingan
bangsa
dan
negara
di
atas
kepentingan diri dan kelompoknya. 3. MANDIRI, tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. 4. GOTONG ROYONG, mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama. 5. INTEGRITAS, upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam implementasinya dilakukan dengan berbasis kelas, berbasis budaya, dan berbasis komuditas. 1. Pelaksanaan PPK Berbasis Kelas Adapun Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas dilakukan dengan cara: a) Integrasi proses pembelajaran di dalam kelas melalui isi kurikulum dalam mata pelajaran, baik secara tematik maupun terintegrasi. b) Memperkuat manajemen kelas dan pilihan metodologi dan evaluasi pengajaran yang tepat. c) Mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kebutuhan daerah. Pembelajaran diimplementasikan dalam interaksi belajar-mengajar yang dinamis untuk mencapai tujuan, yaitu perubahan perilaku dan pribadi peserta didik secara optimal.Perubahan yang terjadi pada peserta didik itu ditampilkan dalam karakter, sebagai perilaku yang dilandasi nilai-nilai kehidupan yang sangat luhur. Dalam rangkaian penyelenggaraan proses belajar mengajar di kelas guru memiliki kesempatan leluasa untuk mengembangkan karakter siswa. Guru dapat memilih bagian dari mata pelajarannya atau tema pelajaran untuk diintegrasikan dengan pengembangan karakter siswa. Metode mengajar yang dipilihpun dapat dijadikan sebagai media pengembangan karakter bagi peserta didik. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas dilakukan dengan: a) Mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran secara tematik atau terintegrasi dalam mata pelajaran sesuai dengan isi kurikulum. b) Merencanakan
pengelolaan
kelas
dan
metode
pembelajaran/pembimbingan sesuai dengan karakter peserta didik. c) Melalukan evaluasi pembelajaran/pembimbingan. d) Mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.
Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas dilakukan melalaui tahapan sebagai berikut: a) Menganalisis telaah nilai-nilai karakter dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran. b) Mengintegrasikan nilai karakter ke dalam rencana pembelajaran. c) Melaksanakan pembelajaran. d) Melakukan penilaian dan evaluasi pembelajaran. Dalam menganalisis telaah nilai-nilai karakter dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran langkah-langkah yang harus ditempuh guru adalah: a) Menganalisis kompetensi dasar dan materi pelajaran yang akan diajarkan. b) Menemukan nilai-nilai dalam kompetensi dasar dan materi pelajaran yang dapat diajarkan. c) Menentukan prioritas nilai yang akan diajarkan dalam satu pembelajaran atau satu kompetensi dasar. Adapun cara mengintegrasikan nilai karakter ke dalam rencana pembelajaran dengan cara: a) Memilih dan menentukan metode dan model pembelajaran. b) Menguraikan nilai karakter ke dalam langkah-langkah pembelajaran. Implementasi
Penguatan
Pendidikan
Karakter
(PPK)
dalam
pelaksanakan pembelajaran adalah dengan cara: a) Mengelola kelas. b) Melaksanakan
pembelajaran
sesuai
dengan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). c) Memperkaya dan menyeimbangkan kegiatan pembelajaran. d) Merefleksikan pelaksanaan pembelajaran melalui umpan balik, kuesioner, anekdot, dan selebrasi. Sedangkan Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam melakukan penilaian dan evaluasi pembelajaran melalui: a) Mengembangkan instrument penilaian karakter berdasarkan analisis kompetensi. b) Melaksanakan penilaian secara autentik.
c) Mengolah hasil penilaian secara objektif. d) Melaporkan hasil penilaian melalui komunikasi yang efktif kepada orangtua. e) Menindaklanjuti hasil penilaian. Begitu kompleksnya implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas.Maka diperlukan kesungguhan guru dalam memahami metode pembelajaran dan kreatif dalam memilih model pembelajaran.Oleh karena itu diperlukan komitmen dari para guru untuk selalu belajar dan mengupdate pengetahuannyasesuai dengan perkembangan. Berikut adalah contoh RPP yang didalamnya terdapat PPK Berbasis kelas RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah
: SMA IT INSAN CENDEKIA PAYAKUMBUH
Mata Pelajaran
: Sejarah Indonesia
Kelas /Semester
: X/I
Materi Pokok
: Kehidupan Awal Masyarakat indonesia
Alokasi Waktu
: 6 JP (3 x Pertemuan)
A. Kompetensi Inti/KI KI 1: Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI4:
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.3 Menganalisis kehidupan manusia PERTEMUAN I purba dan asal-usul nenek moyang 3.3.1. Mengklasifikasikan jenis manusia bangsa Indonesia (melanesoid, proto, purba di indonesia. dan deutero melayu).
3.3.2. Menelaah
jenis-jenis manusia
purba Indonesia PERTEMUAN II 3.3.3Menganalisis keterkaitan antara rumpun proto,
bangsa deutero
melanesoid melayu
dan
dengan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia 3.3.4 Menganalisis sebab kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia. PERTEMUAN III 3.3.5. Menganalisis Kehidupan masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana 3.3.6 menganalisis kehidupan masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut 3.3.7 Menganalisis kehidupan masa
bercocok tanam 3.3.8 Menganalisis kehidupan masa 4.3.Menyajikan informasi mengenai
bercocok tanam tingkat lanjut PERTEMUAN I
kehidupan manusia purba dan asal- 4.3.1.
Membuat
laporan
mengenai
usul nenekmoyangBangsaIndonesia kehidupan manusia purba indonesia (melanesoid,
proto,
dan
melayu)dalam bentuktulisan
deutero 4.3.2. Menyajikan laporan dalam bentuk tulisan PERTEMUAN II 4.3.3Membuat laporan mengnai asalusul
nenek
moyang
bangsa
indonesia (melanesoid, proto, dan deutero melayu) dalam bentuk tulisan
yaitu
berupa
laporan
diskusi kelompok tentang asal usul
nenek
moyang
bangsa
Indonesia 4.3.4 Menyajikan informasi mengenai asal-usul nenek moyang bangsa indonesia (melanesoid, proto, dan deutero melayu) dalam bentuk tulisan
yaitu
berupa
laporan
diskusi kelompok tentang asal usul
nenek
moyang
bangsa
laporan
diskusi
Indonesia PERTEMUAN III 4.3.5
membuat
mengenai Kehidupan masyarakat Pra Aksara
Masa berburu dan
mengumpulkan makanan tingkat sederhana, lanjut, serta masa bercocok tanam. 4.3.6Menyajikan (dalam kelompok, kehidupan Aksara
masyarakat Masa
berburu
Pra dan
mengumpulkan makanan tingkat sederhana, lanjut, serta masa bercocok tanam C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan I Melalui model Cooperative Learning tipe Number Head Together peserta didik dapat menganalisis manusia purba dan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (melanesoid, proto,dandeutero melayu) serta kehidupan Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat Pra Aksara, dengan melakukan pengamatan di lingkungan sekitar mengenai warisan kehidupan manusia Pra Aksara dan menyajikan dalam bentuk laporan kelompok serta memiliki sikap kerjasama, berani , berkarakter Islami, dan berbudaya Minangkabau D. Materi Pembelajaran 1. Manusia Purba Indonesia a. Meganthropus Paleojavanicus b. Pithecanthropus c. Homo Sapiens 2. Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia 3. Kehidupan Masyarakat Pra Aksara a. Kehidupan Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana 1) Kehidupan Sosial-Ekonomi 2) Kehidupan Budaya b. Kehidupan Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut
1) Kehidupan sosial-ekonomi 2) Kehidupan Spritual c. Kehidupan masa bercocok tanam (Neolitikum dan Megalitikum) 1) Kehidupan sosial ekonomi 2) Kehidupan Sosial-Budaya 3) Kehidupan Kepercayaan d. Kehidupan masa bercocok tanam tingkat lanjut 1) Kehidupan sosial-Ekonomi 2) Kehidupan sosial-Budaya. E. Pendekatan, Model/Metode Pembelajaran 1. Metode a. Pemberian informasi b. Diskusi kelompok c. Tanya Jawab d. penugasan 2. Model: Cooperative Learning tipe NHT F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran 1. Media a. Gambar manusia Purba dan suku bangsa Indonesia b. Gambar orang menanam padi di sawah dan kebakaran hutan c. Video berburu,mengumpulkan makanan dan bercocok tanam. 2. Alat Proyektor, spidol,papan tulis, laptop G. Sumber Belajar Poesponegoro,
Marwati
Djoned,
dkk.1993.Sejarah
Nasional
Indonesia
I.Jakarta: Balai Pustaka. Soekmono.1973. Sejarah Kebudayaan Indonesia I.Yogyakarta:Kanisius.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran Sejarahkelas XJakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku siswa Mata Pelajaran Sejarahkelas X Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan H. Kegiatan Pembelajaran PERTEMUAN I 1. Kegiatan Pendahuluan Langkah-Langkah Kegiatan Peserta didik menjawab
Nilai Karakter
salam yang diucapkan guru
Religiusitas,
Peserta didik bersama guru membaca asmaul husna dan berdo’a
untuk
memulai
Budaya sekolah
kegiatan pembelajaran.
Guru mengecek kehadiran Peserta didik, mengapresiasi Peserta didik yang hadir tepat waktu,
mengkondisikan
situasi
belajar
yang
menyenangkan
melalui
penataan tempat duduk dan membersihkan
lingkungan
ruang kelas secara bersamasama. (gotong royong)
Melakukan apersepsi dengan mennyakan
materi
lalu
Peserta
agar
minggu didik
mampu mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari hari ini.
gotong royong
Waktu 10 Menit
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Menyampaikan
penilaian
yang akan dilakukan selama proses pembelajaran. 2. Kegiatan Inti Langkah-Langkah Kegiatan Peserta didik mengamati video kehidupan berburu dan
Nilai Karakter
Waktu
Kemandirian
70 menit
(berfikir kritis, kreatif
mengumpulkan
makanan serta bercocok tanam masa Pra Aksara. Peserta didik memberikan tanggapan terhadap video yang
ditampilkan.(berfikir
kritis dan kreatif) Guru
menanggapi
beberapa tanggapan yang muncul dari peserta didik Guru peserta
mengarahkan didik
untuk
merumuskan masalah dari berbagai tanggapan teman sekelasnya sesuai dengan indikator Untuk
menyelesaikan
masalah yang muncul itu Peserta didik dibagi dalam kelompok
yang
beranggotakan 4-5 orang
Budaya kelas
kemudian
guru
memberikan nomor serta nama
kelompok
yang
berbeda kepada siswa Guru membagikan LKPD yang telah disediakan Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca wacana tentang Manusia Purba di dalam LKPD yang telah disiapkan kemudian
mengaitkan
dengan pertanyaan yang telah
mereka
rumuskan
sebelumnya Literasi Masing-masing
kelompok
mengerjakan mendiskusikan yang
dan jawaban
benar
dari
pertanyaan yang muncul, sesuai
dengan
masing-masing
nomor dengan
membaca
dan
memanfaatkan sumber
yang
berbagai relevan
Literasi dan kolaborasi Setiap
kelompok
memastikan
tiap
anggotanya
dapat
mengerjakan mengetahui jawaban
dan
Guru
memanggil
nomor
anggota, dan para Peserta didik dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan melaporkan
hasil
diskusinya di depan kelas dan Peserta didik lainya menanggapi .(HOTS dan Komunikasi) Guru dan Peserta didik menyimpulkan akhir
jawaban
dari
semua
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan
materi yang disaji 3. Kegiatan Penutup 4.
Langkah-Langkah Kegiatan Peserta didik dibawah bimbingan
guru
menyampaikan manfaat apa yang dipelajari hari ini dan menyimpulkan secara
pembelajaran
bersama,
serta
memotivasi dengan mengutip firman surat
allah QS
tentang
Nilai Karakter 10 Menit
SWT
dalam
Al-Hijr
28-29)
proses
penciptaan
manusia. Kemudian memotivasi
Guru
juga dengan
Religiositas, Integritas (jujur)
menyampaikan petatah petitih: Dimano asa titik palito
BUDAYA MASYARAKAT
Dibalik telong nan batali Dari mano asa niniak kito Dari ateh gunuang marapi
Guru
memberi
tugas
berkelompok untuk menyusun laporan pengamatan warisan kehidupan manusia pra aksara yang
masih
ada
lingkunganya
di
secara
sederhana. Tugas ini dalam bentuk portofolio dalam waktu 1 minggu .
Guru bersama Peserta didik merefleksi
proses
pembelajaran.
Guru
menginformasikan
rencana materi pembelajaran pada
pertemuan
berikutnya
dan memberikan tugas kepada Peserta
didik
untuk
mengamati jenis jenis suku yang ada dilingkungan tempat tinggalnya
Peserta
didik
dibawah
bimbingan guru berdo’a untuk mengakhiri pembelajaran.
Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam, dan
dijawab
oleh
Peserta
didik. Payakumbuh, Juni 2020 Mengetahui, Kepala SMA IT Insan Cendekia Payakumbuh
Guru Mata Pelajaran
ZULHERMAN SYAFRIL, S.PdI NIP. -
(NOVITA JAYA, S.Pd.Gr NIP. -
2. Pelaksanaan PPK Berbasis Sekolah PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) berbasis budaya sekolah memotret berbagai macam bentuk pembiasaan, model tatakelola sekolah termasuk di dalamnya pengembangan peraturan dan regulasi yang mendukung PPK. Proses pembudayaan menjadi sangat penting dalam penguatan pendidikan karakter karena daoat memberikan atau membangun nilai -nilai luhur kepada generasi muda. Budaya sekolah yang baik diharapkan dapat merubah perilaku peserta didik menjadi lebih baik. PPK berbadis budaya sekolah mengembangkan berbagai macam cirak relasi , kegiatan dan interaksi anatar individu dilingkungan sekolah yang mengatasi sekat - sekat kelas, yang membentuk ekosistem dan budaya pendidikan karakter di lingkungan sekolah. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah melalui : a. Menekankan pada pembiasaan nilai - nilai utama dalam keseharian sekolah. b. Menonjolkan keteladanan orang dewasa dilingkungan pendidikan. c. Melibatkan seluruh ekosistem pendidikan di sekolah. d. Mengembangkan dan memberi ruang yang luas pada segenap potensi siswa melakui kegiatan ko kurikuler dan ekstrakurikuler. e. Memberdayakan manajemen dan tata kelola sekolah. f.
Mempertimbangkan dan mengevaluasi norma, peraturan, dan tradisi sekolah.
Membangun budaya sekolah yang baik dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan di sekolah. Contoh kegiatan yang dapat dikembangkan dalam membangun budaya sekolah adalah : a. Pembiasaan dalam kegiatan literasi. b. Kegiatan ekstrakurikuler yang mengintegrasikan nilai - nilai utama PPK. c. Menetapkan dan mengevaluasi tata tertib atau peraturan sekolah. Budaya sekolah yang baik dapat mengembangkan iklim akademik yang kompetitif dan kolaboratif yang diperlukan sekolah dalam menetapkan branding sekolah.Berikut adalah contoh kegiatan PPK Berbasis sekolah. Matrik Nilai Karakter Universal dan Bentuk Kegiatannya Sebagai Budaya Sekolah No. 1.
Nilai Karakter Religius
Bentuk Kegiatan Shalat wajib berjamaah
5 waktu shalat
Shalat Dhuha
Istirahat I jam 8.55
Menghafal Al Qur’an untuk mencapai target minimal hafidz 5 Juz Mentoring/ Kajian Keislaman
Setelah Maghrib
Muhadharah
Setiap Jum’at pagi
Membudayakan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) Bersalaman bagi yang muhrim saat
Setiap saat ketika bertemu dengan sesama
Waktu
Jum’at siang
Kondisional, dan masuk
Prosedur
Pj
Seluruh siswa dan guru melaksana-kan shalat wajib 5 waktu secara berjamaah, pembina mengambil absen Siswa dan guru melaksanakan shalat sunnah dhuha, walas mengambil absen siswa. Seluruh siswa menghafal dan memurojaah hafalan dan menyetor-kannya kepada muhafidz yang telah ditunjuk Siswa dibagi per kelompok kecil untuk mendapat-kan kajian keislaman dari mentor masing-masing Siswa bergiliran sesuai jadwal memberikan ceramah didepan teman-temannya Seluruh civitas akademika membiasakan mengucapkan salam saat bertemu
Kabag Ibadah, Osis bid. Ibadah
Siswa/i bersalaman dengan guru
Seluruh siswa dan guru/ karyawan
Kabag Ibadah, Osis bid. Ibadah Kabag Tahfidz
Kabag Tarbiyah
Walas
Seluruh siswa dan guru/ karyawan
No.
2.
3.
Nilai Karakter
Jujur
Disiplin
Bentuk Kegiatan bertemu dan masuk kelas pagi Membiasakan berdoa saat akan memulai dan mengakhiri pelajaran
Waktu
Prosedur
Pj
kelas jam I Saat memulai dan mengakhiri pelajaran
Siswa dipimpin oleh ketua kelas membaca doa belajar saat memulai pelajaran dan membaca do’a kafaratul majlis saat mengakhiri pertemuan Ketua kelas mengumpulkan dan melaporkan infak temannya ke guru piket Siswa mengisi buku mutaba’ah harian sendiri
Siswa dan guru mapel
Saat Mahkamah kedisiplinan
Siswa menyampaikan fakta-fakta yang diketahuinya dengan benar
Kapala asrama
Pada setiap aktifitas
Siswa dan guru membiasakan datang lebih awal pada setiap kegiatan dilaksanakan
Seluruh siswa dan guru, Kabag kedisiplinan
Membiasakan berinfak setiap hari
Setiap pagi jam sekolah
Membiasakan siswa untuk menyampaikan apa saja kebaikan dan kesalahan yang dilakukannya setiap hari Membiasakan siswa untuk mengungkapkan fakta dengan benar Membiasakan hadir 10 menit sebelum aktifitas sekolah dan asrama dilakukan, contoh: Datang ke sekolah 10 menit sebelum bel berbunyi Datang ke Masjid untuk beribadah 10 menit
Setelah Isya’ saat evaluasi asrama dengan pembina
Kabag Ibadah, Osis bid. Ibadah Pembina asrama
No.
4.
5.
6.
Nilai Karakter
Mandiri
Tanggung jawab
Kreatif
Bentuk Kegiatan sebelum waktu adzan Melaksanakan Mahkamah Kedisiplinan Membiasakan siswa mengerjakan segala sesuatu secara bertanggung jawab dengan usaha sendiri Membiasakan siswa untuk menyelesaikan tugas/masala hnya sendiri dan mengkomunikasikannya dengan pembina atau walasnya Membiasakan siswa untuk melaksanakan piket harian dengan sadar dan tanggung jawab Membiasakan siswa menanggung resiko terhadap kesalahan yang telah dilakukan Siswa membuat dan
Waktu
Prosedur
Pj
Setelah Isya
Kabag kedisiplinan melakukan evaluasi terhadap pelanggaranpelanggaran siswa
Kabag kedisiplinan
Pada saat beraktifitas
Siswa membiasa-kan mengerjakan aktifitas yang telah di jadwalkan secara bertanggung jawab dengan usahanya sendiri
Pembina asrama
Setiap ada tugas/ masalah
Siswa berusaha sendiri untuk menyelesaikan tugas/ masalahnya sendiri
Pembina asrama, guru mapel, walas
Setiap melaksanakan tugas piket kelas/asra ma
Siswa melaksanakan tugas piket dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab terhadap tugas piket yang sudah dijadwalkan
Ketua kelas, walas, ketua asrama, dan pembina asrama
Mahkamah kedisiplinan
Siswa yang melanggar aturan melaksanakan konsekuensi atas pelanggarnya dengan tanggung jawab
Kabag kedisiplinan
Awal pelajaran
Siswa membuat dan mengkreasikan yel-yel kelas masing-masing
Ketua kelas, walas
No.
7.
8.
Nilai Karakter
Peduli Sosial
Peduli Lingkungan
Bentuk Kegiatan menyanyikan yel-yel kelas masingmasing Siswa membuat dan mengisi mading kelas dengan penuh kreatif untuk menghidupkan dan mencirikan khas kelas masingmasing Siswa menggalang dana untuk aksi sosial Siswa mengumpulkan jilbab atau pakaian bekas untuk membantu anak yatim, korban bencana alam Program Pengobatan Gratis
Waktu
Prosedur
Pj
Setiap bulan
Siswa membuat dan mengisi masing kelas sesuai dengan ide kreatifitas masingmasing kelas
Ketua kelas, walas
Saat siswa sakit, ortu meninggal, dll Hari Jilbab sedunia, atau kondisional
Osis bersama ketua kelas mengumpulkan infak sosial
Osis
Kondisional
Siswa BSMR membantu pelaksanaan program pengobatan gratis untuk warga masyarakat sekitar lingkungan sekolah Siswa menggalang aksi mengumpulkan dana untuk membantu teman mereka para korban perang di Palestina Siswa dan seluruh guru/pembina membersihkan lingkungan sekolah dan asrama Waka kesiswaan mengumumkan pemenang lomba K7 setelah penilaian
Siswa menggalang dana untuk para korban perang di timur tengah Goro bersama
Kondisional
Lomba K7
Setiap awal bulan
Setiap minggu pagi
Pada saat ada korban bencana alam, siswa menyumbangkan jilbab atau pakaian bekas
OSIS, BSMR
OSIS
kepala sekolah/ kepala asrama Waka kesiswaan
No.
9.
Nilai Karakter
Demokratis
10.
Cinta tanah air
11.
Sema-ngat Kebangsaan
12.
Cinta Damai
Bentuk Kegiatan Goro dengan masyarakat Menanam apotek hidup
Waktu Kondisional Kondisional
Prosedur Siswa dan guru ikut bakti lingkungan Siswa menanam apotek hidup di lingkungan asrama dan kelas Siswa ikut aktif dalam kegiatan OSIS
Pj
Kabag. Kesehatan
Aktif di organisasi sekolah/ OSIS
Kondisional
Kabag kesiswaan
Pemilihan ketua OSIS oleh seluruh siswa Pemilihan ketua kelas/struktur kelas masingmasing Mengikuti upacara bendera merah putih Memperingati hari besar negara
Awal tahun pelajaran
Siswa memilih ketua OSIS sesuai dengan pilihan masing-masing
Awal tahun pelajaran
Siswa memilih ketua kelas dan struktur kelas sesuai dengan kriteria dan pilihan masingmasing
Walas
Setiap hari senin pagi
Seluruh civitas akademika mengikuti upacara bendera
Kepala Sekolah
Kondisional
Kepala sekolah
Membiasakan musyawarah mufakat dan menghindari kekerasan
Kondisional
Siswa dan guru berperan aktif dalam memperingati hari besar negara Siswa menghindari perselisihan
Menjalin ukhuwah islamiyah antar sesama
Setiap saat
Siswa dan guru menjalin ukhuwah islamiyah seperti budaya 5S
Civitas akademika
Civitas akademika
3. Pelaksanaan PPK Berbasis Komunitas Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Berbasis Masyarakat dilakukan oleh sekolah untuk membentuk karakter siswa dengan melibatkan masyarakat. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Berbasis Masyarakat diperlukan karena: a. Publik memiliki berbagai fungsi dan peran untuk membantu sekolah mewujudkan kegiatan dan program pendidikan karakter.
b. Masyarakat dapat menjadai salah satu kontributor bagi sekolah untuk memcahkan masalah yang terjadi di lingkungan sekitarnya. c. Sekolha membuka diri untuk berkolaborasi dengan pihak luar agar dapat melaksnakan visi dan misinya. Berikut ini adalah langkah-langkah Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis masyarakat: a. Identifikasi dan analisis kebutuhan sekolah. b. Identifikasi partisipasi masyarakat. c. Membangun jejaring dan kolaborasi. d. Medesain kegiatan Pendidikan Karakter (PPK). e. Implementasi program. f.
Evaluasi program.
g. Menjaga keberlanjutan kolaborasi. Adapun bentuk program kolaborasi yang dapat dilakukan dalam rangka Implementasi PPK Berbasis Masyarakat adalah: a. Penguatan dan pengayaan pengetahuan peserta didik. b. Penyediaan dana dan fasilitas pendidikan. c. Sosialisasi atau kampanye sosial. d. Pemberdayaan lingkungan dan pengembangan tanggung jawab sosial. e. Publikasi program dan implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Praktik yang
dilakuakan
sekolah
mengenai
program Penguatan
Pendidikan Karakater Berbasis Masyarakat dilakukan dengan menjalin komunikasi dengan stakeholder dan pihak lain, membuat forum komunikasi dengan paguyuban kelas, mempublikasikan prestasi dan kegiatan sekolah lewat majalah, menyampaikan program kegiatan PPK kepada komite sekolah dan orang tua siswa. Di samping itu, sekolah juga menginformasikan dan mengundang orang tua untuk merencanakan program yang berkaitan dengan pendidikan karakter, adanya buku penghubung antara guru kelas dan orang tua, adanya penyuluhan anti narkoba dari pihak kepolisian, penyuluhan makanan sehat dari puskesmas, perpustakaan keliling, kunjungan ke
perpustakaan, pojok buku, ikut serta pengajian rutin antar mushola di lingkungan sekolah, langganan koran dan majalah, selalu melibatkan wali murid dalam kegiatan peserta didik, dan mengadakan pertemuan rutin dengan orang tua baik secara kolektif maupun tidak.