7 0 233 KB
LAMPIRAN B NERACA PANAS A.
B.
Data Perhitungan Kapasitas Produksi
: 41.800 kL/thn
Basis perhitungan
: 1 jam operasi
Satuan operasi
: kJ/jam
Temperatur ref
: 25oC = 298,15 K
Bahan baku
: 12.601,693 kg/jam
Properti Reaksi Kimia (∆Hf) Salah satu properti reaksi reaksi kimia yaitu panas pembentukan/entalpi (∆Hf). Panas pembentukan (∆Hf) digunakan untuk menghitung panas reaksi (∆Hf). Berikut adalah Tabel B.1 yang menyajikan data panas pembentukan (∆Hf). Tabel B.1 Panas pembentukan (∆Hf) Komponen Holoselulosa (C6H10O5)n Etanol (C2H5OH) Air (H2O) CO2 NH3
C.
(ΔHf) 298,15 (kJ/mol) -1.271,342 -277,63 -285,5 -393,5 -45,9 Sumber: (Perry 5th Edition, 1997)
Pendekatan Nilai Cp Harga Cp yang tidak ditemukan dalam referensi dapat dicari menggunakan Metode Kopp dalam buku R.K. Sinnot Chemical Engineering Design 6th Ed halaman 246. Kapasitas panas didapatkan dengan menghitung rumus senyawa kimia dan keterlibatan elemen yang nilainya dapat dilihat pada tabel 8.2. Metode ini meiliki ketidakpastian (expected uncertainly) sebesar 5%, tetapi metode ini merupakan metode yang paling akurat dan paling umum digunakan.
N
Cp =∑ nε . ∆ ε Keterangan: J E =1 mol . K N
= jumlah perbedaan elemen dalam senyawa kimia
nε
= jumlah elemen E dalam senyawa kimia
∆ε
= keterlibatan elemen E
a. Holoselulosa (Selulosa dan Hemiselulosa) Tabel B.2 Nilai Cp Holoselulosa Atom nε Δε nε . Δε C 6 7,5 45 H 10 9,6 96 O 5 16,7 83,5 Total 21 33,8 224,50 Dari data tersebut pada Tref = 298,15 K nilai Cp holoselulosa adalah 224,50 kJ/kmol.K atau 1,386 kJ/kg.K b. Glukosa Tabel B.3 Nilai Cp Glukosa Atom nε Δε nε . Δε C 6 7,5 45 H 12 9,6 115,2 O 6 16,7 100,2 Total 24 33,8 260,4 Dari data tersebut pada Tref = 298,15 K nilai Cp holoselulosa adalah 224,50 kJ/kmol.K atau 1,447 kJ/kg.K c. Lignin Tabel B.4 Nilai Cp Lignin Atom nε Δε nε . Δε C 10 7,5 75 H 13 9,6 124,8 O 3 16,7 50,1 Total 26 33,8 249,9 Dari data tersebut pada Tref = 298,15 K nilai Cp holoselulosa adalah 224,50 kJ/kmol.K atau 1,381 kJ/kg.K D.
Nilai Kapasitas Panas Cairan (Cp Cairan)
Nilai Kapasitas Panas Komponen Cair adalah Cp = A + BT + CT2 + DT3. Tabel B.5 Penentuan Nilai Cp Cairan
E.
Komponen Etanol
A 59,342
Air
92,056
H2SO4 NaOH
26,004 87,639
B 0,363
C D Cp -1,21E-03 1,80E-06 107,399 -2,11RB-0,034 5,34E-07 77,334 101 0,703 -1,39E-03 1,03E-06 139,336 -4,83E-05 -4,54E-06 1,18E-09 87,122 Sumber: (Yaws, 1999 dan Perry, 1997)
Nilai Kapasitas Panas Gas (Cp Gas) Nilai Kapasitas Panas Komponen Gas adalah Cp = A + BT + CT2 + DT3 + ET4 Tabel B.6 Penentuan Nilai Cp Gas Kompone n
1.
A
B
C
Etanol
27,091
0,11055
Air H2SO4
33,933 27,437
-0,008 0,04232
NaOH
9,486
3,37E-01
D
E
1,09RB-1,505E-07 4,66E-11 107,399 101 2,99E-05 -1,78E-08 3,69E-12 77,334 -9,55-05 3,99E-09 -2,98E-13 139,336 -3,80RB2,13E-07 -4,68E-11 87,122 101 Sumber: (Yaws, 1999 dan Perry, 1997)
Unit Reaktor Pembiakan Yeast Kode
: R-101
Fungsi : sebagai tempat pengembangbiakan mikroorganisme Air Pendingin Q30 Q29
Keterangan:
Cp
Q31
Pembiakan Yeast Air Pendingin
Q32
Q29 = input starter ke tangki pembiakan
Q30 = input udara untuk starter
Q33’ Q33
Q31 = input amonia (NH3) untuk starter
Q32 = input H2SO4
Q33’= output CO2
Q33 = ouput hasil pembikan Yeast
Kondisi Operasi P
= 1 atm
Tin = 30 oC = 303,15 K a) Perhitungan Panas Masuk Reaktor Pembiakkan Yeast Panas masuk di Q29, Q30, Q31 dan Q32 T bahan masuk
= 30oC = 303,15 K
T ref
= 25oC = 298,15 K
Q
= m x C x ΔT Tabel B.7 Perhitungan Input Reaktor Pembiakan Yeast
Aru s Q29
Kompone n Yeast Glukosa Air Q30 O2 N2 Q31 NH3 Q32 H2SO4 Total
Massa (kg/jam) 10,797 90,402 361,607 38,304 144,097 92,228 1,340 738,775
Cp (kJ/kg.K) 1,299 1,447 4,296 1,052 1,052 2,161 0,833 12,140
ΔT Q (kJ/jam) 5 5 5 5 5 5 5 35
b) Perhitungan Panas Keluar Reaktor Pembiakkan Yeast Panas masuk di Q33’ dan Q33 T bahan masuk
= 30oC = 303,15 K
T ref
= 25oC = 298,15 K
Q
= m x C x ΔT
70,127 653,906 7.767,911 201,480 757,949 996,524 5,582 10.453,480
Tabel B.8 Perhitungan Output Reaktor Pembiakan Yeast Arus Q33
Q33
Kompone n Yeast Glukosa N2 CO2 Air H2SO4
90,312 0,090 144,097 90,807 412,129 1,340
Cp (kJ/kg.K) 1,299 1,447 1,052 0,873 4,296 0,833
738,775
9,801
Massa (kg/jam)
Tota l
ΔT Q (kJ/jam) 5 5 5 5 5 5
586,5769 0,6492 757,9490 396,4565 8.853,2042 5,5823
30
10.600,418
Awal
C6H12O6 0,502
1,16O2 1,197
0,52NH3 5,425
4CH1,66N0,13O0,4 0
2,72H2O 0
2CO2 0
Reaksi
0,502
1,197
5,425
4,128
2,807
2,064
0,00050
0
0
4,128
2,807
2,064
Sisa
Tabel B.9 Perhitungan ΔH Reaksi Kompone ΔHf 289,15 (kJ/mol) Mol ΔH (kJ) n Glukosa -878,39 0,502 -440,718 O2 0 1,197 0 NH3 -45,9 5,425 -249,016 CO2 -393,5 2,064 -812,107 Yeast* -91,85 4,128 -379,121 H2O -285,5 2,807 -801,334 Total -1.695,140 16,122 -2.682,295 *) Cp yeast yang digunakan dari jurnal (Felix et al, 2014) ∆ H reaksi=∆ Hf 289 produk−∆ Hf 289 reaktan ΔHf 289 Reaktan ¿(−440,718)+(0)+ (−294,016 )=−689 , 733 ΔHf 289 Produk¿ (−812,107 )+ (−379,121) + (−801,334 ) ¿−1.992,561
kJ jam
Hf 289 Reaksi ¿ (−1.992,561 )−(−689,733 )=−1.302,828
kJ jam
kJ jam
Panas yang diserap ∆ Qc=Qout −Q ¿ +∆ H reaksi ∆ Qc=( 1 0.600,418−1 0.453,480 )−1.302,828 ∆ Qc=1.155,890
kJ jam
Kebutuhan pendingin/steam: untuk kebutuhan pendingin, dimana media pendingin dari suhu masuk 303,15 K dan suhu keluar 313,15 K. T (K) 303,15 313,15
∆H (kJ/kmol) 386,465 1158,377
∆H (kJ/kg) 21,470 64,354 (Yaws, 1999)
Sehingga kebutuhan air yang digunakan yaitu: kJ jam
∆ H =∆ H 308,15 −∆ H 303,15 =64,354−21,470=42,884 MassaCooling Water=
1.155,890 kJ =26,954 42,884 jam
Q air pendingin masuk=26,954 x 21,470=578 ,707
kJ jam
Q air pendingin keluar=26,954 x 64,354=1.7 34,597
kJ jam
Tabel B.10 Neraca Panas Reaktor Pembiakkan Yeast Komponen Q input Q output ∆ H reaksi Q cooling in Q cooling out Total 2.
Input (kJ/jam) 1.0453,480 1.302,828 578,707 12.335,015
Output (kJ/jam) 10.600,418 1.734,597 12.335,015
Unit Reaktor Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF) Kode
: R-02
Fungsi : sebagai tempat berlangsungnya proses fermentasi Air Pendingin Q33 Q34 Q37 Reaktor SSF
Q27 Q35
Q36 Air Pendingin
Q38
Keterangan:
Q27 = input dari tangki sterilisasi
Q33 = input Yeast dari reaktor pembiakan
Q34 = input H2SO4
Q35 = input enzim novozym
Q36 = input enzim selulase
Q37 = output CO2
Q38 = output reaktor SSF Pada reaktor Simultaneous Saccharification and Fermentation terjadi 2
proses yaitu sakarifikasi dan fermentasi yang berlangsung secara bersamaan atau simultan. a) Perhitungan Panas Masuk Reaktor Simultaneous Saccharification and Fermentation Panas masuk di Q27, Q33, Q34, Q35 dan Q36 T bahan masuk
= 30oC = 303,15 K
T ref
= 25oC = 298,15 K Tabel B.11 Perhitungan Input Reaktor SSF
Aru s Q27 Q31 Q32 Q33 Q34
Komponen Holoselulosa Air (NH4)2SO4 Air Yeast H2SO4 Enzim Novozym Enzim Selulase Total
Massa (kg/jam) 9.040,181 16.788,908 43,917 412,129 90,312 26,792 0,014 216,964 26.619,218
T ref
= 25oC = 298,15 K
T bahan Proses
= 40 oC = 313,15 K
Cp (kJ/kg.K) 1,386 4,296 2,594 4,296 1,299 1,422 1,732 1,421 18,446
∆T
Q (kJ/jam)
5 5 5 5 5 5 5 5 40
62.639,527 360.653,020 569,590 8.853,204 586,577 190,473 0,117 1.541,532 435.034,040
Tabel B.12 Perhitungan Proses Pada Reaktor SSF Aru s Q27 Q31 Q32 Q33 Q34
Komponen
Massa (kg/jam)
Holoselulosa Air (NH4)2SO4 Air Yeast H2SO4 Enzim Novozym Enzim Selulase Total
9.040,181 16.788,908 43,917 412,129 90,312 26,792 0,014 216,964 26.619,218
Cp (kJ/kg.K) 1,386 4,296 2,594 4,296 1,299 1,422 1,732 1,421 18,446
∆T
Q (kJ/jam)
15 187.918,582 15 1.081.959,061 15 1.708,770 15 26.559,613 15 1.759,731 15 571,418 15 0,352 15 4.624,595 120 1.305.102,121
1. Sakarifikasi Reaksi pembentukan holoselulosa menjadi glukosa Awal Reaksi Sisa
C6H10O5 55,804 53,013 2,790
H2O 955,613 53,013 902,600
C6H12O6 53,013 53,013
Tabel B.13 Data Reaksi Sakarifikasi
Holoselulosa Air Glukosa Tidak Bereaksi (NH4)2SO4 E. Novozym E. Selulase Yeast H2SO4
Massa (kg/jam) 452,009 16.246,796 9542,414 43,917 0,014 216,964 90,312 26,79
Total
26.619,218
Reaksi
Komponen
Hasil Reaksi
Cp (kJ/kg.K) 1,386 4,296 1,447 2,594 1,732 1,421 1,299 1,422 15,597
∆T
Q (kJ/jam)
15 15 15 15 15 15 15 15 12 0
9.395,929 1.047.022,710 207.070,373 1.708,770 0,352 4.624,595 1.759,731 571,418 1.272.153,878
Tabel B.14 Perhitungan ∆H Proses Sakarifikasi Komponen
BM
Mol
Holoselulosa 162 53,013 Air 18 53,013 Glukosa 180 53,013 Total 360 159,040
Massa (kg/jam) 8.588,172 954,241 9.542,413 19.084,827
∆Hf (kJ/mol) -1.271,342 -285,5 -878,39 -2.435,232
∆H (kJ/jam) -67.398,172 -15.135,328 -46.566,447 -129.099,948
ΔH reaksi = ΔH f 289 produk - ΔHf 289 reaktan kJ jam
ΔHf 289 Reaktan
= -67.398,172
ΔHf 289 Produk
= (-46.566,447) + (-15.135,328) = -61.701,776
Hf 289 Reaksi
= (-67.398,172) – (-61.701,776) = 5.696,397
kJ jam
kJ jam
Panas yang diserap ∆ Qc=Qout −Q ¿ +∆ H reaksi ∆ Qc=( 1. 272.153,878−1. 305.102.121 ) +5.696 , 397 ∆ Qc=38.644,640
kJ jam
Kebutuhan pendingin/steam: untuk kebutuhan pendingin, dimana media pendingin dari suhu masuk 303,15 K dan suhu keluar 313,15 K. T (K) 303,15 313,15
∆H (kJ/kmol) 386,465 1158,377
∆H (kJ/kg) 21,470 64,354 (Yaws, 1999)
Sehingga kebutuhan air yang digunakan yaitu: ∆ H =∆ H 308,15 −∆ H 303,15 =64,354−21,470=42,884 MassaCooling Water=
kJ jam
38.644,640 kJ =901,143 42,884 jam
Q air pendingin masuk=901,143 x 21,470=19.347,805
kJ jam
Q air pendingin keluar=901,143 x 64,354=57.9 92,445
kJ jam
2. Fermentasi Reaksi pembentukan etanol dari glukosa Awal Reaksi
C6H12O6 53,014 47,713
2(CO2) 92,425
2(C2H5OH) 92,425
Sisa
5,301
92,425
92,425
Tabel B.15 Data Reaksi Fermentasi
Glukosa Etanol CO2 Tidak Bereaksi Holoselulosa Air (NH4)2SO4 E. Novozym E. Selulase Yeast H2SO4
Massa (kg/jam) 954,250 4.389,552 4.198,701 452,009 16.246,796 43,917 0,014 216,964 90,312 26,792
Cp (kJ/kg.K) 1,447 1,439 0,873 1,386 4,296 2,594 1,732 1,421 1,299 1,422
Total
26.619,308
17,908
Reaksi
Komponen
Hasil Reaksi
∆T
Q (kJ/jam)
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 0
20.707,232 94.715,635 54.993,405 9.395,929 1.047.022,710 1708,770 0,352 4.624,595 1.759,731 571,418 1.235.499,777
Tabel B.16 Perhitungan ∆H Proses Fermentasi Kompone n Glukosa CO2 Etanol Total
BM
Mol
Massa (kg/jam)
180 47,713 46 95,425 44 95,425 270 238,563
8.588,253 4.389,552 4.198,701 17.176,506
∆Hf (kJ/mol) -878,390 -277,630 -393,500 -1.549,520
∆H (kJ/jam) -41.910,197 -26.492,852 -37.549,750 -105.952,799
ΔH reaksi = ΔH f 289 produk - ΔHf 289 reaktan kJ jam
ΔHf 289 Reaktan
= -41.910,197
ΔHf 289 Produk
= (-26.492,852) + (-37.549,750) = -64.042,602
Hf 289 Reaksi
= (-64.042,602) – (-41.910,197) = 22.132,405
Panas yang diserap ∆ Qc=Qout −Q ¿ +∆ H reaksi ∆ Qc=( 1.23 5.499,777−1.27 2.153,878 ) +22.132,405 ∆ Qc=58.786,506
kJ jam
kJ jam kJ jam
Kebutuhan pendingin/steam: untuk kebutuhan pendingin, dimana media pendingin dari suhu masuk 303,15 K dan suhu keluar 313,15 K. T (K) 303,15 313,15
∆H (kJ/kmol) 386,465 1158,377
∆H (kJ/kg) 21,470 64,354 (Yaws, 1999)
Sehingga kebutuhan air yang digunakan yaitu: ∆ H =∆ H 308,15 −∆ H 303,15 =64,354−21,470=42,884 MassaCooling Water=
kJ jam
58.786,506 kJ =1.3 70,825 42,884 jam
Q air pendingin masuk=1.370,825 x 21,470=29.432 , 021
kJ jam
Q air pendingin keluar=1.370,825 x 64,354=88.218 ,527
kJ jam kJ jam
Total Cooling Input
= 19.347,805 + 29.432,021 = 48.779,827
Total Cooling Output
= 57.922,445 + 88.218,527 = 146.201,973
kJ jam
b) Perhitungan Panas Keluar Reaktor Simultaneous Saccharification and Fermentation Panas keluar di Q38 T bahan keluar
= 30oC = 313,15 K
T ref
= 25oC = 298,15 K Tabel B.17 Perhitungan Proses Pada Reaktor SSF
Aru s Q38
Komponen
Massa (kg/jam)
Glukosa Etanol CO2 Holoselulosa Air (NH4)2SO4 E. Novozym E. Selulase
954,250 4.389,552 4.198,701 452,009 16.246,796 43,917 0,014 216,964
Cp (kJ/kg.K) 1,447 1,439 0,873 1,386 4,296 2,594 1,732 1,421
∆T
Q (kJ/jam)
15 15 15 15 15 15 15 15
20.707,232 94.715,635 54.993,405 9.395,929 1.047.022,710 1708,770 0,352 4.624,595
Yeast H2SO4 Total
90,312 26,792 26.619,308
1,299 1,422 17,908
15 1.759,731 15 571,418 150 1.235.499,777
Tabel B.18 Neraca Panas Reaktor Simultaneous Saccharification and Fermentation
3.
Komponen Q input Q output ∆ H reaksi Q cooling in Q cooling out Total Unit Distilasi 1
Input (kJ/jam) 1.305.102,121 27.828,802 48.779,829 1.381.710,750
Output (kJ/jam) 1.234.449,777 146.210,973 1.381.710,750
Fungsi : Memurnikan etanol hingga 60% Tujuan : Menghitung arus-arus panas masuk dan keluar D-101 QCW QL
E-103 QLN
Q42
Q43
QHW
D-101 QS
QVN QV
RB-101
Keterangan:
Q44
QC
Q42 = Laju alir panas produk T-112 masuk ke D-101
QV = Laju alir panas top produk D-101 masuk E-03
QL = Laju alir panas bottom produk D-101 masuk RB-101
Q43 = Laju alir panas produk etanol keluar E-03
Q44 = Laju alir panas air keluar RB-101
QLN = Laju alir panas reflux masuk D-101
QVN = Laju alir panas uap masuk D-101
QCW = Laju alir panas cold fluid masuk ke E-03
QHW = Laju alir panas hot fluid keluar E-03
QS = Laju alir panas steam masuk ke RB-101
QC = Laju alir panas condensat keluar RB-101
a) Neraca Panas Total Akumulasi = Masuk - Keluar QMasuk = QKeluar Q42 + QR = Q43 + Q44 + (-QC) 1. Menghitung panas produk hasil ACC-01 masuk ke D-101 (Q14) Dari perhitungan neraca panas ACC-01 diperoleh Q42= 361.731,425 kJ 2. Menghitung harga q a. Mencari kondisi Bubble Point feed (TBub) T = 369,145 K (Hasil trial dengan ∑ Y=1) P = 760 mmHg Tabel B. Hasil Perhitungan TBub umpan pada Menara Distilasi 1 Kompone n Etanol Air H2SO4 Total
n (kmol) 90,654 857,470 0,260 948,383
Xi
Po
Ki
Yi
0,096 1.726,692 2,272 0,217 0,904 657,570 0,865 0,782 0,000274 1 0,00131 3,60E-07 1 2385,262 3,139 1
b. Mencari nilai suhu Dew Point feed (TDew) T = 378,064 K (Hasil trial dengan ∑ Xi=1) P = 760 mmHg Tabel B. Hasil Perhitungan TDew umpan pada Menara Distilasi 1 Kompone
n (kmol)
Xi
Po
Ki
Yi
n Etanol Air H2SO4 Total
90,654 857,470 0,260 948,383
0,096 2.330,241 3,066 0,031 0,904 903,270 1,189 0,761 0,000273 1 0,00131 0,208 1 3234,510 4,256 1
c. Mencari nilai entalpi cair jenuh (QL) T = 369,145 K P = 760 mmHg
Tabel B. Hasil Perhitungan QL umpan pada Menara Distilasi 1 Komponen Etanol Air H2SO4 Total
n (kmol) 90,654 857,470 0,260 948,383
∆H (kJ/kmol) 5.051,786 2.412,713 6.183,911 13.648,410
QL (kJ) 457.963,489 2.068.828,368 2.526.791,858 5.053.583,715
d. Mencari nilai entalpi uap Jenuh (QV) a) Mencari nilai kalor uap jenuh (QV1) T
= 378,064 K
P
= 760 mmHg
Tabel B. Hasil Perhitungan QV1 umpan pada Menara Distilasi 1 Komponen Etanol Air H2SO4 Total
n (kmol) 90,654 857,470 0,260 948,383
∆H (kJ/kmol) QV1 (kJ) 5.736,292 520.016,551 2.718,305 2.330.864,063 7.011,540 2.850.880,614 15.466,137 5.701.761,227
b) Mencari nilai kalor penguapan (QV2) T
= 378,064 K
P
= 760 mmHg
Tabel B. Hasil Perhitungan Qvap umpan pada Menara Distilasi 1
Komponen
n (kmol)
Etanol
90,654
∆H (kJ/kmol) 38,858
Air
857,470
39,274
0,260
41,044
948,383
119,176
H2SO4 Total
QV2 (kJ) 3.522.617,394 33.676.028,42 7 10.660,052 37.209.305,87 2
Nilai Qv dapat dicari dengan: Qv = 5.701.761,227 kJ + 37.209.305,872 kJ Qv = 42.911.067,100 kJ e. Menentukan nilai q Nilai q dapat dihitung dengan: q¿
42 .911 . 067 , 100−361.731,425 42 . 911. 067 ,100−5 . 053. 583,715
q = 1,124 Nilai q > 1, maka umpan masuk Menara Distilasi 1 (D-101) dalam keadaan cair jenuh. 3. Menentukan parameter θ
α i ×X F Nilai θ dihitung secara iteratif sampai diperoleh
Memasukkan nilai q, maka diperoleh nilai
α i −θ
=1−q
α i ×X F =0 α i −θ
Berdasarkan perhitungan, diperoleh 1-q = -0,124 T = 303,15 K P = 760 mmHg θ = 2,215 (Hasil Trial) Tabel B. Hasil Perhitungan θ pada Menara Distilasi 1 Kompone n Etanol
n (kmol)
Xi
Po
Ki
αi
αi.Xi
αi-θ
90,654
0,095
111,938
0,147
2,62
0,25
0,41
αi.Xi / αi–θ 0,62
Air H2SO4 Total
6 0,904 1 0,000 3 1
857,470 0,260 948,383
35,497 1 148,435
0,047
1,00
0,0013 1 0,195
0,0014 9 3,620
0,90
-1,22
-0,74
4,10E-07
-2,21
0,00
1,153
-3,025
-0,124
4. Menentukan Rmin dan R a. Menentukan Kondisi Puncak Menara n
Rmin +1 = ∑ i=1
αi . xi αi. θ
P operasi = 1 atm T dew = 365,970 K Tabel B. Perhitungan T Dew Distilat Kompone n Etanol Air H2SO4 Total
n (kmol)
Yi
90,608 154,370 0
0,370 0,630 0
244,978
1
Po 1.545,82 4 584,788 1 2.131,61 2
Ki
Xi
2,034 0,182 0,769 0,819 0,0013 0 2,805
1
b. Menentukan Kondisi Dasar Menara P operasi = 1 atm T bubble = 373,154 K Tabel B. Perhitungan T Bubble Bottom Kompone n
n (kmol)
Xi
Etanol
0,045
6,44E-05
Air H2SO4
703,100 0,260
1,000 0,000369
703,405
1
Total
Po 1.979,65 8 760,063 1 2.740,72 1
Ki
Yi
2,605
0,00017
1 0,999 0,001 4,85E-07 3,606
1
c. Menentukan R min dan R T = 365,998 K P = 760 mmHg Tabel B. Perhitungan Nilai R dan R min pada Menara Distilasi 1 Kompone n Etanol Air H2SO4 Total
n(kmol/jam ) 90,608 154,370
xD
αD
0,37 0 0,63 0
2,639 0,998
0
0
0,0017
244,978
1
3,639
RMin + 1
= 1,875
RMin
= 0,875
αB
ai
2,601
2,62
0,999 0,001 3 3,601
1,00 0,001 4 3,62
αi.x d
αi . xD/αi – Ø)
0,97 0,63 0 1,60
2,392 -0,517 0 1,875
Pendingin yang digunakan untuk kondenser adalah air, dengan R/R Min = 1,15–1,5 Diambil R/RMin = 1,2 nilai R adalah: R = 1,2 x 0,875 R = 1,050 d. Perhitungan Komposisi Cairan Refluks (L) R = Lo/D D = 244,978 kmol L = 1,050 x 244,978 kmol L = 257,241 kmol Tabel B. Perhitungan Komposisi Cairan (L) Masuk Refluks Komponen Etanol Air H2SO4 Total
XD 0,370 0,630 0 1
n (kmol) 95,144 162,097 0 257,241
Massa (kg) 4.376,617 2.917,745 0 7.294,362
e. Perhitungan Komposisi Uap Refluks (V) V
= Lo+D
Nilai V adalah: V
= 257,241 + 244,978 kmol
V
= 502,219 kmol
Tabel B. Perhitungan Komposisi Uap (V) Masuk Kondensor Komponen Etanol Air H2SO4 Total
XD 0,370 0,630 0 1
n (kmol) 185,752 316,467 0 502,219
Massa (kg) 8.544,606 5.696,404 0 14.241,010
f. Perhitungan Kondisi Operasi Distilat Menara Distilasi 1 Kondisi Dew Point Distilat Menara Distilasi 1 TDew
distilat
dihitung
secara
iteratif
sampai
diperoleh
Y
∑ X i=∑ Ki =1 i
Tekanan
= 760 mmHg
TDew distilat = 365,998 K Tabel B. Hasil Perhitungan TDew Distilat pada Menara Distilasi 1 Komponen
Yi
Etanol
0,370
Air H2SO4
0,630 0
Total
1
Po 1.547,33 9 585,396 1 2.133,73 5
Ki
Xi
2,036
0,182
0,770 0,001
0,818 0
2,808
1
Kondisi Boiling Point Distilat Menara Distilasi 1 TBub
distilat
dihitung
∑ Y i =∑ K i ×X i =1
secara
iteratif
sampai
diperoleh
Tekanan
= 760 mmHg
TBub distilat = 360,173 K Tabel B. Hasil Perhitungan TBub Distilat pada Menara Distilasi 1 Komponen
Xi
Etanol
0,370
Air H2SO4
0,630 0
Total
1
Po 1.256,02 2 469,182 1 2.133,73 5
Ki
Yi
1,653
0,611
0,617 0,001
0,389 0
2,808
1
5. Menghitung panas pada kondensor a. Perhitungan panas distilat (Q43) T
= 360,173 K
TRff
= 298,15 K
Tabel B. Hasil Perhitungan Panas Distilat Menara Distilasi 1 Komponen Etanol Air H2SO4 Total
n (kmol) 90,6085 154,3700 0 244,978
∆H (kJ/kmol) 6.928,412 4.786,567 8.894,814 20.609,793
Q43 (kJ) 627.772,734 738.902,088 0 1.366.674,822
b. Perhitungan Panas Refluks (QL) T
= 360,173 K
TRff
= 298,15 K
Tabel B. Hasil Perhitungan Panas Refluks Menara Distilasi 1 Komponen Etanol Air H2SO4
n (kmol) 95,144 162,097 0
∆H (kJ/kmol) 6.928,412 4.786,567 8.894,814
Total
257,241
20.609,793
QL (kJ) 659.195,808 775.887,727 0 1.435.083,53 5
c. Perhitungan panas uap atau panas sensibel kondensor (QV1) T
= 365,998 K
TReff
= 298,15 K
Tabel Hasil B. Perhitungan Panas Sensibel kondensor D-101 Kompone n Etanol Air H2SO4 Total
n (kmol) 185,752 316,467 0 502,219
∆H (kJ/kmol) 7.611,643 5.237,926 9.752,830 22.602,399
QV1 (kJ) 1.413.880,249 1.657.629,985 0 3.071.510,234
d. Perhitungan panas panas laten kondensor (QV2) T
= 365,998 K
TReff
= 298,15 K
Tabel Hasil B. Perhitungan Panas Laten kondensor D-101 Kompone n Etanol Air H2SO4 Total
n (kmol) 185,752 316,467 0 502,219
∆H (kJ/kmol) 38.857,920 39.273,720 41.044,0001 119.175,641
QV1 (kJ) 7.217.948,120 12.428.831,950 0 19.646.780,070
e. Perhitungan panas pendingin (QC) Q masuk
= Q keluar
QV1 + QV2 = Q43 + QL + (-QC) Maka diperoleh: (-QC)
= (QV1 + QV2) – (Q43+ QL)
(-QC)
= (3.071.510,234 + 19.646.780,070) kJ – (1.366.674,822 + 1.435.083,535) kJ
(-QC)
= 19.916.531,946 kJ
f. Perhitungan Kebutuhan Pendingin Kondensor Karena temperatur keluar kondensor pada T = 360,173 K, maka digunakan air sebagai pendingin kondensor. TMasuk = 303,15 K
TKeluar = 333,15 K HMasuk = 21,470 kJ/kg HKeluar = 150,008 kJ/kg Kebutuhan Pendingin =
19.916 .531,946 kJ ( 150,008−21,47 ) kJ /kg
= 154.946,294 kg/jam Neraca Panas Total Kondensor (E-103) Hasil perhitungan neraca panas kondenser ditunjukkan pada Tabel B. berikut : Tabel B. Hasil Perhitungan Neraca Panas Kondenser Masuk
Keluar QV1 (kJ) QV2 (kJ) QL (kJ) Q43 (kJ) (-Qc) (kJ) 3.071.510,23 1.366.674,82 19.646.780,07 1.435.083,535 19.916.531,946 4 2 22.718.290,304 22.718.290,304 6. Perhitungan Kondisi Operasi Bottom Menara Distilasi 1 a. Kondisi Dew Point Bottom Menara Distilasi 1 TDew
bottom
dihitung
secara
iteratif
sampai
Y
∑ X i=∑ Ki =1 i
P
= 760 mmHg
TDew bottom
= 373,150 K
Tabel B. Hasil Perhitungan TDEW bottom pada Menara Distilasi 1 Kompone n Etanol Air H2SO4 Total
n (kmol) 0,045 703,100 0,260 703,145
Yi
Po
Ki
Xi
0,00006 19.79,340 2,604 0,000025 0,9994 759,933 1,000 1,000023 0,00037 1 0,001 0,280723 1 2.739,274 3,604 1
diperoleh
b. Kondisi Bubble Point Bottom Menara Distilasi 1 TBubble
bottom
dihitung
secara
iteratif
sampai
diperoleh
∑ Y i =∑ K i ×X i =1 P
= 760 mmHg
TBubble bottom = 373,144 K Tabel B. Hasil Perhitungan TBub Bottom pada Menara Distilasi 1 Kompone n Etanol Air
n (kmol)
Xi
Po
Ki
Yi
0,045 703,100
0,00006 0,99994
1978,961 759,779
0,00017 0,99964
0,260
0,00037
4,86E-07
703,145
1
1 2.738,74 0
2,604 1 0,001 3 3,604
1
H2SO4 Total
7. Menghitung panas pada reboiler Menara Distilasi 1 a. Perhitungan Panas yang dibawa umpan masuk Dari hasil perhitungan didapatkan nilai Q42 = 1.142.309,763 kJ b. Perhitungan panas hasil bawah (Bottom) Menara Distilasi 1 T
= 373,144 K
Tabel B. perhitungan panas Bottom Menara Distilasi 1 Kompone n Etanol Air H2SO4 Total
n (kmol) ∆H (kJ/kmol) 0,045 703,100 0,260 703,405
5.357,309 2.549,647 6.553,663 14.460,619
Q44 (kJ) 242,830 1.792.656,143 1.702,134 1.794.601,107
c. Perhitungan panas Reboiler QR
= (Q43 + Q44 + QC) – Q42
QR
= (1.794.601,107 + 1.366.674,822+19.916.531,946) kJ – 1.142.309,763 kJ
QR
= 21.935.498,113 kJ
d. Perhitungan kebutuhan steam P
= 9,89 atm
T
= 180 K
HVap
= 2.776,3 kJ/kg
HLiq
= 763,1 kJ/kg
Maka kebutuhan steam =
21.935 .498,113 kJ ( 2.776,3−761,1 ) kJ /kg
= 10.895,837 kg Neraca Panas Total Menara Distilasi 1 (D-101) Hasil perhitungan neraca panas total D-101 ditunjukkan pada Tabel B. berikut: Tabel B. Neraca Panas Total Menara Distilasi 1 Masuk Q42 (kJ) QR (kJ) 1.142.309,76 21.935.498,113 3 23.077.807,875
(-QC) (kJ) 19.916.531,94 6
Keluar Q43 (kJ)
Q44 (kJ)
1.366.674,822 1.794.601,107 23.077.807,875
8. Perhitungan panas sekitar reboiler Reboiler yang digunakan adalah reboiler partial. Untuk mengetahui jumlah uap yang dikembalikan ke dalam kolom distilasi, maka perlu trial nilai Rv. (VN) digunakan untuk menghitung kondisi bawah kolom distilasi sehingga didapatkan harga QR mendekati harga QR dari perhitungan di atas. Rv = 0,758 Rv = Vn /W W = 703,405 kmol V N = RV x W VN = 0,758 x 703,405 kmol
VN = 533,705 kmol LN = 703,405 kmol + 533,705 kmol LN = 1.237,110 kmol a. Perhitungan panas hasil bawah keluar reboiler (Q44) Dari perhitungan neraca panas hasil bawah keluar reboiler didapatkan Q44 = 1.794.601,107 kJ b. Perhitungan panas uap atau panas sensibel reboiler (QVN) T = 373,150 K Tabel B. Hasil Perhitungan Panas Sensibel Kondensor Menara Distilasi 1 Kompone n Etanol Air H2SO4 Total
VN (kmol) 0,045 703,100 0,260 703,405
∆H (kJ/kmol) 5.357,745 2.549,842 6.554,191 1.4461,778
QVN (kJ) 242,850 1.792.793,211 1.702,271 1.794.738,332
c. Perhitungan panas penguapan (laten) reboiler (QVN2) T = 373,150 K Tabel B. Hasil Perhitungan Panas Laten Reboiler Menara Distilasi 1 Kompone n Etanol Air H2SO4 Total
VN (kmol) Hv (kJ/mol) 0,045 703,100 0,260 703,405
38,965 39,503 41,184 119,652
QVN2 (kJ) 1.766,178 27.774.254,112 10.696,350 27.786.716,641
d. Perhitungan panas cairan masuk reboiler (QLN) T = 373,144 K Tabel B. Hasil Perhitungan Panas Cairan Masuk Reboiler D-01 Kompone n Etanol Air
LN (kmol) 0,0797 1.236,574
∆H (kJ/kmol) 5.357,309 2.549,647
QLN (kJ) 427,076 3.152.825,802
H2SO4 Total
0,4568 1237,110
6.553,663 14.460,6188
2.993,620 3.156.246,499
e. Neraca Panas Reboiler (QR) Neraca panas total sekitar reboiler QMasuk
= QKeluar
QLN + QR = Q44 + QVN1 + QVN2 Maka nilai QR adalah: QR = (Q44 + QVN1 + QVN2) - QLN QR = 28.219.809,580 kJ Neraca Panas Total Sekitar Reboiler: Hasil perhitungan neraca panas sekitar reboiler Menara Distilasi 1 ditunjukkan pada Tabel B. berikut: Tabel B. Neraca Panas Total Reboiler D-101 Masuk
Keluar QLN (kJ) QR (kJ) QVN1 (kJ) QVN2 (kJ) Q44 (kJ) 3.156.246,499 28.219.809,58 1.794.738,332 27.786.716,64 1.794.601,107 31.376.056,08 31.376.056,08 4.
Unit Distilasi 2 Fungsi : Memurnikan etanol hingga 99% Tujuan : Menghitung arus-arus panas masuk dan keluar D-102 QCW QL
E-104 QLN
Q43
Q44
QHW
D-102 QVN QV
QS
RB-102 QC
Q46
Keterangan:
Q43 = Laju alir panas produk D-101 masuk ke D-102
QV = Laju alir panas top produk D-102 masuk E-04
QL = Laju alir panas bottom produk D-102 masuk RB-102
Q45 = Laju alir panas produk etanol keluar E-04
Q46 = Laju alir panas air keluar RB-102
QLN = Laju alir panas reflux masuk D-102
QVN = Laju alir panas uap masuk D-102
QCW = Laju alir panas cold fluid masuk ke E-04
QHW = Laju alir panas hot fluid keluar E-04
QS = Laju alir panas steam masuk ke RB-102
QC = Laju alir panas condensat keluar RB-102
a) Neraca Panas Total Akumulasi = Masuk - Keluar QMasuk = QKeluar Q43 + QR = Q45 + Q46 + (-QC) 1. Menghitung panas produk hasil ACC-02 masuk ke D-101 (Q14) Dari perhitungan neraca panas ACC-02 diperoleh Q43= 1.366.674,822 kJ 2. Menghitung harga q a. Mencari kondisi Bubble Point feed (TBub) T = 360,167 K (Hasil trial dengan ∑ Y=1) P = 760 mmHg Tabel B. Hasil Perhitungan TBub umpan pada Menara Distilasi 2 Kompone n Etanol
n (kmol) 90,608
Xi
Po
Ki
Yi
0,370 1.255,772 1,652 0,611
Air Total
154,370 244,978
0,630 469,083 0,617 0,389 1 1.724,855 2,270 1
b. Mencari nilai suhu Dew Point feed (TDew) T = 365,992 K (Hasil trial dengan ∑ Xi=1) P = 760 mmHg
Tabel B. Hasil Perhitungan TDew umpan pada Menara Distilasi 2 Kompone n Etanol Air Total
n (kmol) 90,608 154,370 244,978
Xi
Po
Ki
Yi
0,370 1.547,055 2,036 0,182 0,630 585,282 0,770 0,818 1 2.132,337 2,806 1
c. Mencari nilai entalpi cair jenuh (QL) T = 360,167 K P = 760 mmHg Tabel B. Hasil Perhitungan QL umpan pada Menara Distilasi 2 Kompone n Etanol Air Total
n (kmol) ∆H (kJ/kmol) 90,608 154,370 244,978
4.373,962 2.105,715 6.479,676
QL (kJ) 396.317,909 325.059,076 721.376,9843
d. Mencari nilai entalpi uap Jenuh (QV) c) Mencari nilai kalor uap jenuh (QV1) T
= 365,992 K
P
= 760 mmHg
Tabel B. Hasil Perhitungan QV1 umpan pada Menara Distilasi 2 Kompone n Etanol
n (kmol) ∆H (kJ/kmol) 90,608
4.812,468
QV1 (kJ) 436.050,274
Air Total
154,370 244,978
2.304,833 7.117,301
355.797,011 791.847,285
d) Mencari nilai kalor penguapan (QV2) T
= 365,992 K
P
= 760 mmHg
Tabel B. Hasil Perhitungan Qvap umpan pada Menara Distilasi 2 Kompone n Etanol Air Total
n (kmol) ∆H (kJ/kmol) 90,608 154,370 244,978
810,737 1.915,342 2.726,079
QV2 (kJ) 73.459.645,243 295.671.207,676 369.130.852,918
Nilai Qv dapat dicari dengan: Qv = 791.847,285 kJ + 369.130.852,918 kJ Qv = 369.922.700,204 kJ e. Menentukan nilai q Nilai q dapat dihitung dengan: q¿
369.922.700,204−1.366 .674,822 369.922 .700,204−7 21.376,984
q = 0,998 3. Menentukan parameter θ
Nilai θ dihitung secara iteratif sampai diperoleh
Memasukkan nilai q, maka diperoleh nilai
α i ×X F =0 α i −θ
Berdasarkan perhitungan, diperoleh 1-q = 0,002 T = 373,144 K P = 760 mmHg
α i ×X F =1−q α i −θ
θ = 1,651 (Hasil Trial) Tabel B. Hasil Perhitungan θ pada Menara Distilasi 2 Kompone n Etanol Air Total
n (kmol)
Xi
Po
Ki
αi
αi.Xi
αi-θ
90,608
0,370
1.978,96 1
2,604
2,67
0,99
1,02
0,97
154,370
0,630
759,779
0,9997 1
1,00
0,63
-0,65
-0,97
244,978
1
2.738,74 0
3,604
3,667
1,616
0,366
0,002
4. Menentukan Rmin dan R a. Menentukan Kondisi Puncak Menara n
Rmin +1 = ∑ i=1
αi . xi αi. θ
P operasi = 1 atm T dew = 351,735 K Tabel B. Perhitungan T Dew Distilat Kompone n Etanol Air Total
n (kmol) 90,563 12,181 102,744
Yi
Po
Ki
Xi
0,881 915,831 1,205 0,731 0,119 335,440 0,441 0,269 1 1.251,271 1,646 1
b. Menentukan Kondisi Dasar Menara P operasi = 1 atm T bubble = 373,154 K Tabel B. Perhitungan T Bubble Bottom Kompone n Xi Po Ki Yi n (kmol) Etanol 0,045 0,00032 1.979,658 2,605 0,00083 Air 142,189 0,99968 760,063 1 0,99976 Total 142,234 1 2.739,721 3,605 1 c. Menentukan R min dan R
αi.Xi / αi–θ
T = 351,735 K P = 760 mmHg Tabel B. Perhitungan Nilai R dan R min pada Menara Distilasi 2 Kompone n
n(kmol/jam )
xD 0,881 4 0,118 6 1
90,563
Etanol
12,181
Air Total
αD
102,744 RMin + 1
= 2,131
RMin
= 1,131
αB
ai
2,730 2,605 2,67 1
1
1
αi.x d
αi . xD/αi –Ø)
2,35
2,313
0,12
-0,182
3,730 3,605 3,67
2,130
Pendingin yang digunakan untuk kondenser adalah air, dengan R/R Min = 1,15–1,5 Diambil R/RMin = 1,2 nilai R adalah: R = 1,2 x 1,131 R = 1,357 d. Perhitungan Komposisi Cairan Refluks (L) R = Lo/D D = 102,774 kmol L = 1,050 x 102,774 kmol L = 139,440 kmol Tabel B. Perhitungan Komposisi Cairan (L) Masuk Refluks Komponen Etanol Air Total
XD 0,881 0,119 1
n (kmol) 226,743 30,498 257,241
e. Perhitungan Komposisi Uap Refluks (V) V
= Lo+D
Nilai V adalah:
Massa (kg) 10.430,185 548,957 10.979,142
V
= 102,744 + 139,440 kmol
V
= 242,184 kmol
Tabel B. Perhitungan Komposisi Uap (V) Masuk Kondensor Komponen Etanol Air Total
XD 0,881 0,119 1
n (kmol) 442,678 59,541 502,219
Massa (kg) 2.0363,176 1.071,746 21.434,922
f. Perhitungan Kondisi Operasi Distilat Menara Distilasi 2 Kondisi Dew Point Distilat Menara Distilasi 2 TDew
distilat
dihitung
secara
iteratif
sampai
diperoleh
Y
∑ X i=∑ Ki =1 i
Tekanan
= 760 mmHg
TDew distilat = 351,735 K Tabel B. Hasil Perhitungan TDew Distilat pada Menara Distilasi 2 Komponen Etanol Air
Yi 0,881 0,119
Total
1
Po 915,830 335,439 1.251,26 9
Ki 1,205 0,441
Xi 0,731 0,269
1,646
1
Kondisi Boiling Point Distilat Menara Distilasi 2 TBub
distilat
dihitung
secara
iteratif
sampai
∑ Y i =∑ K i ×X i =1 Tekanan
= 760 mmHg
TBub distilat = 348,950 K Tabel B. Hasil Perhitungan TBub Distilat pada Menara Distilasi 2 Komponen Etanol Air
Xi 0,881 0,119
Po 822,094 299,053
Ki 1,082 0,393
Yi 0,953 0,047
diperoleh
Total
1
1.251,26 9
1,646
1
5. Menghitung panas pada kondensor a. Perhitungan panas distilat (Q45) T
= 348,950 K
TRff
= 298,15 K
Tabel B. Hasil Perhitungan Panas Distilat Menara Distilasi 2 Komponen Etanol Air Total
n (kmol) 90,5631 12,1810 102,744
∆H (kJ/kmol) 5.629,895 3.918,940 9.548,836
Q45 (kJ) 509.861,070 47.736,647 557.597,717
b. Perhitungan Panas Refluks (QL) T
= 348,950 K
TRff
= 298,15 K
Tabel B. Hasil Perhitungan Panas Refluks Menara Distilasi 2 Komponen Etanol Air Total
n (kmol) 226,743 30,498 257,241
∆H (kJ/kmol) 5.629,895 3.918,940 9.548,836
QL (kJ) 1.276.540,269 119.518,347 1.396.058,617
c. Perhitungan panas uap atau panas sensibel kondensor (QV1) T
= 351,735 K
TReff
= 298,15 K
Tabel Hasil B. Perhitungan Panas Sensibel kondensor D-102 Kompone n Etanol Air Total
n (kmol) 442,678 59,541 502,219
∆H (kJ/kmol) 5.949,939 4.133,990 10.083,929
QV1 (kJ) 2.633.905,684 246.143,737 2.880.049,422
d. Perhitungan panas panas laten kondensor (QV2) T
= 351,735 K
TReff
= 298,15 K
Tabel Hasil B. Perhitungan Panas Laten kondensor D-102 Kompone n Etanol Air Total
∆H (kJ/kmol) 39.397,009 40.468,493 79.865,502
n (kmol) 442,678 59,541 502,219
QV1 (kJ) 17.440.178,65 2.409.552,768 19.849.731,41
e. Perhitungan panas pendingin (QC) Q masuk
= Q keluar
QV1 + QV2 = Q45 + QL + (-QC) Maka diperoleh: (-QC)
= (QV1 + QV2) – (Q45+ QL)
(-QC)
= 20.776.124,501 kJ
f. Perhitungan Kebutuhan Pendingin Kondensor Karena temperatur keluar kondensor pada T = 351,735 K, maka digunakan air sebagai pendingin kondensor. TMasuk = 303,15 K TKeluar = 333,15 K HMasuk = 21,470 kJ/kg HKeluar = 150,008 kJ/kg Kebutuhan Pendingin =
20.776 .124,501 kJ ( 150,008−21,47 ) kJ /kg
= 1.616.133,737 kg/jam Neraca Panas Total Kondensor (E-104) Hasil perhitungan neraca panas kondenser ditunjukkan pada Tabel B. berikut : Tabel B. Hasil Perhitungan Neraca Panas Kondenser Masuk QV1 (kJ)
QV2 (kJ)
QL (kJ)
Keluar Q45 (kJ)
(-Qc) (kJ)
2.880.049,42 19.849.731,41 1.396.058,617 557.597,7174 20.776.124,501 2 22.729.780,835 22.729.780,835 6. Perhitungan Kondisi Operasi Bottom Menara Distilasi 2 a. Kondisi Dew Point Bottom Menara Distilasi 2 TDew
bottom
dihitung
secara
iteratif
sampai
diperoleh
Y
∑ X i=∑ Ki =1 i
P
= 760 mmHg
TDew bottom
= 373,150 K
Tabel B. Hasil Perhitungan TDEW bottom pada Menara Distilasi 2 Kompone n Etanol Air Total
n (kmol) 0,045 142,189 142,234
Yi
Po
Ki
Xi
0,00032 1.979,340 2,604 0,000122 0,99968 759,933 1,000 0,999769 1 2.739,274 3,604 1
b. Kondisi Bubble Point Bottom Menara Distilasi 2 TBubble
bottom
dihitung
secara
iteratif
sampai
∑ Y i =∑ K i ×X i =1 P
= 760 mmHg
TBubble bottom = 373,144 K Tabel B. Hasil Perhitungan TBub Bottom pada Menara Distilasi 2 Kompone n Etanol Air Total
n (kmol) 0,045 142,189 142,234
Xi
Po
Ki
Yi
0,00032 1.978,961 2,604 0,00083 0,99968 759,779 1,000 0,99939 1 2.738,740 3,604 1
7. Menghitung panas pada reboiler Menara Distilasi 2 a. Perhitungan Panas yang dibawa umpan masuk
diperoleh
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai Q46 = 1.792.898,973 kJ b. Perhitungan panas hasil bawah (Bottom) Menara Distilasi 2 T
= 373,144 K
Tabel B. perhitungan panas Bottom Menara Distilasi 2 Kompone n Etanol Air Total
n (kmol) ∆H (kJ/kmol) 0,045 142,189 142,234
5.357,745 2.549,842 7.907,587
Q46 (kJ) 242,729 362.559,309 362.802,038
c. Perhitungan panas Reboiler QR
= (Q43 + Q44 + QC) – Q42
QR
= 19.903.625,283 kJ
d. Perhitungan kebutuhan steam P
= 9,89 atm
T
= 180 K
HVap
= 2.776,3 kJ/kg
HLiq
= 763,1 kJ/kg
Maka kebutuhan steam =
19.903.625,283 kJ ( 2.776,3−761,1 ) kJ /kg
= 9.886,561 kg Neraca Panas Total Menara Distilasi 1 (D-102) Hasil perhitungan neraca panas total D-102 ditunjukkan pada Tabel B. berikut: Tabel B. Neraca Panas Total Menara Distilasi 2 Masuk Q43 (kJ) QR (kJ) 1.792.898,97 19.903.625,283 3 21.696.524,256
(-QC) (kJ) 20.776.124,50 1
Keluar Q45 (kJ)
Q46 (kJ)
557.597,7174 362.802,0376 21.696.524,256
8. Perhitungan panas sekitar reboiler Reboiler yang digunakan adalah reboiler partial. Untuk mengetahui jumlah uap yang dikembalikan ke dalam kolom distilasi, maka perlu trial nilai Rv. (VN) digunakan untuk menghitung kondisi bawah kolom distilasi sehingga didapatkan harga QR mendekati harga QR dari perhitungan di atas. Rv = 1,048 Rv = Vn /W W = 142,234 kmol V N = RV x W VN = 1,048 x 142,234 kmol VN = 149,061 kmol LN = 142,234 kmol + 149,061 kmol LN = 291,296 kmol a. Perhitungan panas hasil bawah keluar reboiler (Q46) Dari perhitungan neraca panas hasil bawah keluar reboiler didapatkan Q46 = 362.802,038 kJ b. Perhitungan panas uap atau panas sensibel reboiler (QVN) T = 373,150 K Tabel B. Hasil Perhitungan Panas Sensibel Kondensor Menara Distilasi 2 Kompone n Etanol Air Total
VN (kmol) ∆H (kJ/kmol) 0,047 149,014 149,061
5.357,745 2.549,842 7907,587
QVN (kJ) 254,379 379.962,156 380.216,535
c. Perhitungan panas penguapan (laten) reboiler (QVN2) T = 373,150 K Tabel B. Hasil Perhitungan Panas Laten Reboiler Menara Distilasi 2 Kompone n
VN (kmol) Hv (kJ/mol)
QVN2 (kJ)
Etanol Air Total
0,047 149,014 149,061
38,965 39,503 78,468
1.850,029 5.886.437,659 5.888.287,689
d. Perhitungan panas cairan masuk reboiler (QLN) T = 373,144 K Tabel B. Hasil Perhitungan Panas Cairan Masuk Reboiler D-01 Kompone n Etanol Air Total
LN (kmol) ∆H (kJ/kmol) 0,0928 291,203 291,296
5.357,309 2.549,647 7.906,955
QLN (kJ) 497,068 742.464,696 742.961,763
e. Neraca Panas Reboiler (QR) Neraca panas total sekitar reboiler QMasuk
= QKeluar
QLN + QR = Q44 + QVN1 + QVN2 Maka nilai QR adalah: QR = (Q46 + QVN1 + QVN2) - QLN QR = 5.888.344,499 kJ Neraca Panas Total Sekitar Reboiler: Hasil perhitungan neraca panas sekitar reboiler Menara Distilasi 2 ditunjukkan pada Tabel B. berikut: Tabel B. Neraca Panas Total Reboiler D-102 Masuk QLN (kJ) QR (kJ) 742.961,76 5.888.344,499 3 6.631.306,262
Keluar QVN1 (kJ) QVN2 (kJ) 380.216,535 5.888.287,68 4 9 6.631.306,262
Q46 (kJ) 362.802,038