Lampiran C Absorber [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

379



C.12 Absorber Kode : T-!01 Fungsi : Mengabsorpsi gas NO2 dengan solvent H2O menjadi HNO3 Kondisi : 50℃ at 10 atm Tujuan : a. Memilih Jenis Absorber b. Menentukan Bahan Konstruksi Absorber c. Menghitung Umpan Absorber d. Menentukan Tinggi Absorber e. Menentukan Dimensi Absorber f. Menghitung Design Seive Plate g. Menghitung Diameter Pipa Pemasukan dan Pengeluaran



1. Memilih Jenis Absorber Dalam perancangan ini dipilih kolom jenis tray dengan pertimbangan (Henley & Seader, 1981) : 1. Diameter kolom lebih dari 3 ft. 2. Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis sehingga memerlukan coil pendingin di dalam kolom. 3. Disertai reaksi kimia 4. Lebih mudah dibersihkan daripada kolom packed 5. Laju alir liquid rendah (Henley dan Seader, 1981) Sedangkan jenis tray yang digunakan adalah sieve tray dengan pertimbangan : 1. Pressure drop lebih kecil daripada valve trays 2. Lebih murah (Henley dan Seader, 1981)



380



2. Menentukan Bahan Konstruksi Absorber Pemilihan bahan konstruksi absorber dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan dalam hal kondisi operasi, sifat kimia zat dan lain – lain, diantaranya: 1.



Dapat beroperasi pada tangki bertekanan tinggi



(Gandy,2007)



2.



Dapat beroperasi pada temperatur rendah – medium



(Gandy, 2007)



3.



Telah digunakan secara komersial



4.



Memiliki resistansi korosi yang tinggi



(brightontruedge.com, 2016) (oakletsteel.com)



Dengan kebutuhan kriteria seperti di atas maka dipilih sesuai pada buku Brownell, 2003 :







Shell : Stainless steel SA 240 Grade S







Head : Stainless steel SA 240 Grade S



3. Menghitung Umpan Absorber a. Menghitung Z Umpan dan Keluar Absorber 



Z Gas Umpan Absorber



Z gas dapat dihitung menggunakan rumus (Smith, 2001)sebagai berikut:



Z =1+



BPc Pr . RTc Tr ..........................................................(Persamaan C.12.1)



Dimana Tr dan Pr masing-masing dapat dicari dengan persamaan (Smith, 1996) halaman 90 berikut:



Tr=



T Pc .....................................................................(Persamaan C.12.2)



Pr =



P Pc ..................................................................... (Persamaan C.12.3)



Nilai BPc/RTc dapat dicari dengan persamaan (Smith, 1996) halaman 90 berikut:



BPc = B0 + ω . B ' RTc ......................................................(Persamaan C.12.4)



381



Dimaan B0 dan B’ masing-masing dihitung dengan persamaan (Smith, 1996) halaman 98 berikut:



B 0 = 0 , 0863−



B ' = 0 , 139−



0 , 422 Tr 1,6 ............................................... (Persamaan C.12.5)



0 , 172 Tr 4,2 ................................................... (Persamaan C.12.6)



Z campuran = ∑ Zi . Yi



........................................... (Persamaan C.12.7)



Nilai Tc, Pc, dan ω masing-masing komponen dapat ditentukan dari (Yaws, hal.1). Keterangan: Z



= Faktor kompresibilitas



Pr



= Reduced pressure



Tr



= Reduced temperature



P



= Tekanan komponen (atm)



Pc



= Tekanan kritis komponen (atm)



T



= Suhu komponen (K)



Tc



= Suhu kritis komponen (K)



B0



= Function, generalized Second-Virial Coefficient Correlation



B’



= Second Virial Coefficient, Pressure expantion



ω



= Acentric factor



Diketahui:



T gas umpan = 323,15 K P gas umpan = 10 atm



Dengan menggunakan Persamaan (C.12.2) dan (C.12.3), nilai Tr dan Pr masing-masing untuk komponen amonia sebagai berikut: Tr



=



323,15 K 405,65 K



= 0,797 K Pr



=



10,13 bar 112,79 bar



= 0,090 bar



382



Dengan nilai Tr, maka nilai B0 dan B’ masing-masing dapat dihitung dengan Persamaan (C.12.5) dan (C.12.6) sebagai berikut: B0



= 0,0863 -



0,422 0,7971,6



= -1,1959 B’



= 0,139 -



0, 172 0, 7974,2



= -3,0393 Sehingga nilai BPc/RTc dapat dihitung dengan Persamaan (C.12.4), sebagai berikut:



BPc RTc



= -0,521 + (0,252 x (-0,308) = -0,598



Z untuk amonia dapat dihitung dengan Persamaan (C.12.7) sebagai berikut: Z



= 1 + (0,113× (-0,598)) = 0,933 Hasil perhitungan Z gas umpan absorber untuk masing-masing



komponen dapat dilihat pada Tabel C.12.1 berikut: Tabel C.12.1 Hasil Perhitungan Z Gas Umpan Absorber Komponen NH3 H2O N2 O2 NO NO2 HNO3



ω Tc Pc Tr Pr Bo 405,65 112,78 0,252 0,797 0,090 647,13 220,56 0,345 0,499 0,046 126,10 33,94 0,04 2,563 0,298 154,58 50,43 0,022 2,091 0,201 180,15 64,85 0,585 1,794 0,156 431,35 101,33 0,849 0,749 0,100 520,00 68,9 0,714 0,621 0,147



-0,521 -1,196 -0,007 -0,043 -0,079 -0,584 -0,817



383



Komponen B' BPc/RTc Pr/Tr Zi Yi Zi.Yi NH3 -0,308 -0,598 0,113 0,933 0,003 0,003 H2O -3,039 -2,244 0,092 0,794 0,008 0,007 N2 0,136 -0,002 0,116 1,000 0,922 0,921 O2 0,131 -0,041 0,096 0,996 0,001 0,001 NO 0,124 -0,007 0,087 0,999 0,043 0,043 NO2 -0,440 -0,957 0,133 0,872 0,016 0,014 HNO3 -1,129 -1,623 0,237 0,616 0,007 0,004 Total         1,000 0,993  Menghitung densitas gas (ρg) Densitas gas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (Smith, 2001) berikut:



ρg =



P .BM Z. R .T .........................................................(Persamaan C.12.8)



Keterangan:



ρg = Densitas gas (lb/ft3) P = Tekanan komponen (psi) BM= Berat molekul (lb/lbmol) Z = Faktor kompresibilitas R = 10,73 ft3.Psi/lbmol.R T = Suhu komponen (R) Diketahui: P



= 10 atm



T



= 323,15 K



Z



= 0,993



R



= 0,082 L.atm/mol.K



ρgcamp =



10×28,562 0,993×10× 323,15



ρg = 10,841 kg/m3 



Menghitung densitas dan viskositas larutan produk Untuk menghitung densitas larutan produk dapat dihitung dengan Persamaan (C.12.8) sebagai berikut: ρair = 0,3471 x



0,274



= 0,417 kg/m3



-(1-



3251,15 ) 647,13



0,2857



384



Dengan perhitungan yang sama, maka densitas untuk komponen lainnya dapat dilihat pada Tabel C.12.2 berikut: Tabel C.12.2 Hasil Perhitungan Densitas Larutan Produk Komponen H2O N2 O2 NO NO2 HNO3 Total



ρi (kg/m3) 417,710 175,752 292,620 411,494 587,159 722,850  



Xi ρi .Xi 0,359 150,085 4,39,E-04 0,077 1,02,E-04 0,030 2,40,E-05 0,010 0,026 15,163 0,614 444,052 609,417



Untuk menghitung densitas campuran dapat dihitung dengan persamaan: ρ tot = ∑ ρi .xi.........................................................(Persamaan C.12.9) Dengan Persamaan (C.12.9), sehingga densitas campuran didapatkan: ρ tot



= (417,710 kg/m3 x 0,359) + (175,752 kg/m3 x 4,39E-04) + (292,620 kg/m3 x 1,02E-04) + (411,494 kg/m3 x 2,40E-05) + (587 kg/m3 x 0,026) + ( 722,850 kg/m3 x 0,614) = 609,417 kg/m3



4. Menghitung Diameter Kolom Diameter kolom perancangan ditentukan berdasarkan perbandingan dengan diameter literatur. Hal ini dapat dilakukan karena 1. Kondisi operasi kolom sama 2. Konversi reaksi sama 3. Laju alir superfisial sama Berdasarkan referensi diketahui : Kapasitas produk HNO3 : 7453,75 kg/jam Diameter kolom : 3,2 m (Chatterjee dan Joshi, 2007)



385



Dalam perancangan ini : Kapasitas produk : 12626,260 kg/jam : 609,417 kg/m3



Ρ liquid Maka,



Q reff = V design........................................................................(Persamaan C.12.10) (Chatterjee dan Joshi, 2007) Q reff V design = Areff A design Q reff =



12500 kg/jam = 20,511 m 3 /jam 3 609,617 kg/m



Q Design =



12626,260 kg/jam =20,279 m 3 /jam 3 609,617 kg/m



20,511 kg/jam 20,279kg/jam × 1 1 ×3,14× 3,22 ×3,14× D2design 4 4 D2design



= 10,343 m2



D



= 3,216 m



5. Menentukan Tinggi Menara Jumlah stage perancangan disesuaikan berdasarkan jumlah stage literatur. Hal ini dapat dilakukan karena : 1. Kondisi operasi kolom sama 2. Konversi reaksi sama Sehingga, N aktual = 38 plate (Chatterjee dan Joshi, 2007) Jumlah tray = 38 buah



386



Direncanakan: Tray spacing = 0,4 m Tinggi menara atas L1



(Chatterjee dan Joshi, 2007) = 2 x tray spacing = (2 x 0,4) = 0,8 m



Tinggi ruang bawah L2



= 2,5 x tray spacing = (2,5 x 0,4) = 1 m



Tinggi menara (H) H = (tray-1) x tray spacing + L2 + L2 H = (38 – 1) x (0,4 +0,8 + 1) H = 16,6 m 6. Menentukan Dimensi Absorber







Menentukan Tebal Shell P operasi = 10 atm = 146,96 psi Direncanakan Shell tangki direncanakan a. Temperatur desain



: 323,15 C



b. Tekanan desain



:146,960 psi



c. Jari jari dalam (ri)



: 63.309 in



d. Effisiensi pengelasan (E)



: 85%



e. Faktor korosi (c)



: 0,125 in



f. Jenis konstruksi



: Stainless Steel SA-240 Grade S



(Brownell, Tabel 13.2 halm. 254)



g. Allowable working stress (f) : 18.750 psi



(Brownell, app. D, item 4)



Tebal shell dapat dicari dengan persamaan ts =



P × ri +C.......................................................... (Persamaan C.12.11) ( f×E ) -0,6 P (Brownell, 1959)



ts =



146,960 psi × 63,309 in +0,125 in (17.750 psi× 0,85 ) - 0,6 146,960 psi



387



ts = 0,978 in ts standart yang digunakan adalah 1,02 in (Brownel, halaman 88)







Menghitung Tebal Head (th) dan Bottom Head tangki direncanakan a. Temperatur desain



: 323,15 C



b. Tekanan desain



:146,960 psi



c. Diameter dalam (ID)



: 126,618 in



d. Effisiensi pengelasan (E)



: 85%



e. Faktor korosi (c)



: 0,125 in



f. Jenis konstruksi



: Stainless Steel SA-240 Grade S



(Brownell, Tabel 13.2 halm. 254)



g. Allowable working stress (f) : 18.750 psi



Gambar C.12.1 Head Coloum Keterangan : OD



: diameter luar



ID



: diameter dalam



OA



: tinggi head bagian luar



t



: tebal dinding



sf



: standart straight of flange



icr



: inside corner radius



b



: kedalaman dish



a



: jari – jari dalam (r) ( radius of dish )



(Brownell, app. D, item 4



388



Diameter luar tangki dapat dihitung dengan persamaan (Brownell, 1959) berikut: DO = DI + 2ts.................................................................... (Persamaan C.12.12) Head yang digunakan yaitu torispherical head roof, sehingga tebal head dapat dihitung dengan persamaan (Brownell, hal.138) berikut: ts =



P × r i× ω +C........................................................ (Persamaan C.12.13) ( 2×f×E ) -0,2 P



Dimana nilai W dapat dihitung dengan persamaan (Brownell, 1959) berikut: ω =



1 r .................................................................. (Persamaan C.12.13) 3+ 4 icr



( √ )



Keterangan: DO



: Diameter luar tangki



DI



: Diameter dalam tangki



ts



: Tebal shell



C



: Faktor korosi (m)



Pi



: Tekanan Perancangan (kPa)



F



: Allowable stress (kPa)



Ri



: Jari-jari dalam (m)



th



: tebal head (m)



Dalam hubungan ini OD = 126,618 in +(2 × 1,02 in) OD = 128,659 in = 3,267 m OD = 132 (Brownel, 1959) Sehingga di tabel 5.7 Hal 90 Brownell untuk OD 128,659 in dan tebal 1,02 in diperoleh r



:



= 130 in



icr = 8in Faktor W untuk type torispherical, dididapatkan



389



W =



1 130 3+ 4 8



( √ )



W = 1,758 in Sehingga untuk tebal head : ts =1469,59 kPa ×63,312 in i× 1,758∈



¿ +0,125 ¿ ( 2×18750×0,9 ) -0,2 × 1469,59 psi



ts = 0,758 in Dari tabel 5.6 Brownell hal.88 ,untuk ts head dipilih th = 0,9 in = 0,0222 m 



Menghitung tinggi total Tabel 5.6 Brownell, hal 88 untuk th = ¾ in diperoleh : Sf Dipilih Sf



=1½ -4 = 1 ½ in



Icr



= 2 5/8 (0667 m)



r



= 130 in (3,302 m)



a



= 63,309 in



AB



= 63,309 – 2 5/8 = 65,934 in



BC



= r-icr = 130 in – 2 5/8 in = 127,375 in



AC



= (BC2-AB2) ½



AC



= (127,3752 – 65,9342) ½ =109 in



b



= r – AC = 130 in – 109 in = 21 in



OA



= sf + b + th = 1 ½ in + 21 in +0,9 in



390



= 23 in ( 0,585 m) Tinggi absorber total



= H + ( 2 × OA ) = 16,6 m + ( 2 × 0,585 m) = 17,770 m (Brownell, 1959)



7. Menentukan Desain Sieve Plate a. Pola aliran cairan Laju volumetrik cairan maksimal =



12626,260 kg/jam 3600 s × 609,416 kg/m3



Laju volumetrik cairan maksimal = 0,00575 m3/s Dari fig. 11.28 Coulson,2003 untuk laju cairan 0,00575 m3/s digunakan aliran tunggal (single pass plate) b. Design dimensi plate : Diameter kolom (Dc)



= 3,216 m



Luas kolom (Ac)



= ¼ x 3,14 x 3,216 m = 8,119 m2



Luas Down comer (Ad)



= (0,12 x 8,119 ) = 0,974 m2



Luas Net (An) = Ac – Ad



= (8,119 – 0,974) m2 = 7,145 m2



Luas Active (Aa) = Ac - 2Ad



= 8,119 - (2 x 0,974) = 6,171 m2



Luas lubang diambil 10% Aa Luas lubang (Ah)



= (0,1 x 6,171)



= 0,617 m2



Dari fig.11.31 Coulson,2003 diperoleh lw/Dc : 0,74 Sehingga Sehingga Panjang weir lw = (0,74 x 3,216 ) = 2,380 m Melalui penjelasan yang tertera dalam Coulson vol.6 4th ed halaman 572 mengenai Tinggi weir dan ukuran/diameter lubang, maka dirancang: a. Tinggi weir (hw)



= 45 mm



b. Diameter lubang (dh)



= 5 mm



c. Tebal plate



= 5 mm



391



c. Cek Weeping Laju alir cairan maksimal ( Lw maks ) =



12626,260 kg/jam =3,507 kg/s 3600 s



Laju alir cairan minimum (persen turn down 70%) Laju alir cairan m inimal ( L w m in ) = 0,7 × 3,507



kg =2,455 kg/s s



Tinggi cairan pada weir (how) dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut (Coulson, 2003): how =750 ×



Lw ρL l w



2/3



( )



.......................................................... (Persamaan C.12.14)



Keterangan : how : cairan pada puncak weir (mm cairan) Lw : laju alir cairan (kg/s) Iw : panjang weir (m) ρL : densitas cairan (kg/m3) 3,507 kg/s 609,417 kg/ m 3 × 2,380 m



2/3



( ) =1 3,512 mm cairan 2,455 kg/s =750 × ( = 10,653 mm cairan 609,417 kg/ m × 2,380 m )



how maks =750 ×



2/3



how min



3



Pada laju alir minimum, hw + how min = 55,653 mm cairan. Melalui gambar 11.30 Coulson diperoleh, K2 = 33 Kecepatan gas minimum (desain) dihitung menggunakan persamaan berikut (Coulson, 2003) : uh=



[ K2 -0,9 ρv



(25,4-dh) ]



1/2



................................................... (Persamaan C.12.15)



Keterangan : uh : kecepatan gas minimum melalui lubang (m/s) dh : diameter lubang (mm) K2 : konstanta ρv : densitas gas (kg/m3)



392



uh =



[ 33-0,9 × (25,4- 5) ] 10,841 kg/ m 31/2



uh = 4,446 m/s Laju volumetrik gas =



[ 59200,173 kg . jam ] 3600 s × 10,841 kg/ m



3



=1,517 m3 /s



Laju gas minimum actual dapat dihitung dengan persamaan Coulson 2003: Laju gas minimum (act) =



70% ×laju volumetrik gas (Persamaan C.12.16) Ah



Laju gas minimum (act) =



0,7 ×1,517 m 3 /s =1,721 m/s 0,617 m 2



d. Menghitung beda tekan (ΔP) Plate 



Kecepatan maksimum gas melalui lubang Laju gas maks=



laju volumetrik gas ...........................(Persamaan C.12.17) Ah



1,517 m 3 /s uh maks = 0,617 m 2 = 2,458 m/s Dari fig. 11.34 Coulson, 2003 pada tebal plate/diameter lubang = 1 Ah/Aa = 10 diperoleh Co = 0,83 ΔP dry pada plate : uh hd = 51 × C0



2



[ ]



×



ρv ......................................................(Persamaan C.12.18) ρL (Coulson, 2003)



Dalam hubungan ini : uh : kecepatan gas melalui lubang maksimum (m/s) Co : koefisien orifice ρV : densitas uap (kg/m3) ρL : densitas cairan (kg/m3)



393



hd =51 ×



[



2,458 0,83



2



]



×



10,841 kg/ m 3 = 7,958 mm cairan 609,417 kg/m3



Residual head : hr =



1 2,5 × 103 ............................................................. ρL



(Persamaan



C.12.19) (Coulson, 2003) hr =



1 2,5 × 103 609,417 kg/ m 3



= 20,511 mm cairan



Total pressure drop plate ht = hd + hw + how maks + hr................................................... (Persamaan C.12.20) (Coulson, 2003) ht = (7,958 + 45 + 13,512 + 20,511) mm ht = 86,981 mm







Downcomer Liquid Back-Up ΔP dalam downcomer Dirancang hap = hw – 10 hap= 45 – 10 = 35 mm Luas apron, Aap = hap x lw = (45 x 10-3) x 2,379 = 0,083 2



Lw ........................................................... (Persamaan C.12.21) hdc =166× ρL × Am



[



]



(Coulson, 2003) Dalam hubungan ini : Lw : laju alir cairan dalam downcomer (kg/s) Am : luas downcomer (Ad) atau luas apron jika Aap < Ad hdc =166×



[



2



3,507 =0,792 mm (1 mm) 609,417 ×0,083



]



Back-up dalam down comer : Hb = (hw + how) + ht + hd..................................................... (Persamaan C.12.22) (Coulson, 2003) = (45 + 13,512 + 86,981 + 1) mm



394



= 146,493 mm ( 0,146 m)  Cek trial tray spacing ½( plate spacing + tinggi weir). = ½ x (0,617 + 0,045) = 0,138 m 



Cek waktu tinggal Menghitung faktor aliran cair-uap (FLV) tr=



Ad × h bc× ρL .................................................................... (Persamaan C.12.23) L wd (Coulson, 2003)



Dalam hubungan ini : tr : waktu tinggal (s) Ad : luas down comer (m2) hbc : clear liquid back-up(m) ρL : densitas cairan (kg/m3) Lwd : laju alir cairan dalam downcomer (kg/s) tr =







0,97×0,146×609,417 =24,801 S 3,507



Cek entrainment Menghitung faktor aliran cair-uap (FLV) Lw =1 5781,06 kg/jam



1 = 4,384 kg/s 3600 s



Vw =59200,173 kg/jam F lv =



1 = 16,444 kg/s 3600 s



Lw ρ × V ...............................................................(Persamaan C.12.24) Vw ρL







(Coulson, 2003) F lv =



4,384 10,841 × =0,003 16,444 609,417







Menghitung flooding vapour velocity (uf) Dari fig.11.27 (Coulson,2003) didapat K1 = 0,08



395



uf = K 1 ×







ρL - ρ V .............................................................. (Persamaan C.12.25) ρV (Coulson, 2003)



uf = 0, 0 3 ×







609,417 - 10,841 = 0,229 10,841



Mengecek entrainment Persen flooding untuk area design vg = 1,517 m3/s An = 7,145 m2 uv = 1,517 / 7,145 = 0,212 m/s % Floading =



u v kecepatan act ............................................... (Persamaan C.12.25) uf (Coulson, 2003)



% Flooding=



0,212 ×100%=95,234 % 0,223



Dari fig.11.29 Coulson,2003 pada FLV = 0,0284 diperoleh Ψ = 4







Trial Layout Perforated area : Dari fig.11.32 Coulson,2003 pada lw / Dc = 0,74, diperoleh θc = 93º Angle subtended pada tepi plate = 180-93 = 87 º Panjang rata-rata, unperforated edge strips = 3,216 – 0,0045)× 3,14 87/180 = 4,813 m Luas unperforated edge strips = 0,00813 x 3,156 m = 0,216 m2 Panjang rata-rata calming zone = (Dc – hw) sin (93/2) = (3,216 – (45x10-3)) sin (90/2) = 2,299 m Luas calming Zones



= 2 x (50x10-3) x 2,299 = 0,207 m2



Total Luas Perforasi (Ap)



= Aa – unperforated area – calming zone area = 6,171– 4,812 – 0,206 = m2



396



Ah/Ap = 0,617 / 1,152 = 0,536 Dari Fig 11.33 Coulson,2003 diperoleh ip/dh = 3,3 (berada diantara 2,5 – 4). Luas untuk 1 lubang = ¼ x 3,14 x Dh2 = 0,0000392 m2 Jumlah lubang = Ah/Ah1 = 0,617 / (0,0000392) = 15722,017 buah Jadi jumlah lubang dibulatkan menjadi 15.773 buah 8. Menghitung Diameter Pipa Pemasukan dan Pengeluaran 



Pipa Pemasukan Liquid produk dari Bottom Separator Diameter pipa pemasukan diestimasi dengan persamaan (Timmerhaus, hal. 496) berikut ini : IDOPT = 3,9 x Q



F



0,45







0,13 ..................................................................



(Persamaan C.12.26)



Diasumsikan waktu pengisian tangki adalah 10 jam, Di opt



=3,9×0 , 3120,45 × 30,964 0,13 = 3,608 in



Dalam perancangan digunakan pipa standar dengan ukuran sebagai berikut:







o



Dnominal



= 3,068 inch,



o



OD



= 4,50 inch,



o



ID



= 3,826 inch



o



Schedule No,



= 80



(D,Q Kern, 1973 hal.844)



Pipa Pemasukan Gas produk Bottom Separator Diameter pipa pemasukan diestimasi sebagai berikut ini : Diopt



=3,9 (33,689 0,45) (1,076 0,13) = 19,168 in



Dalam perancangan digunakan pipa standar dengan ukuran sebagai berikut : o



D nominal



= 19,168 inch,



397







o



OD



= 20 inch,



o



ID



= 19,25 inch



o



Schedule No,



= 20



(D,Q Kern, 1973 hal.844)



Pipa Pemasukan Gas Produk Splitter Diameter pipa pemasukan diestimasi sebagai berikut ini : Diopt =3,9 (0,366 0,45) (29,239 0,13) = 3,847 in Dalam perancangan digunakan pipa standar dengan ukuran sebagai berikut :







o



D nominal



= 3,84 inch,



o



OD



= 6,625 inch,



o



ID



= 5,761 inch



o



Schedule No,



= 80



(D,Q Kern, 1973 hal.844)



Pipa Pemasukan Feed Air Diameter pipa pemasukan diestimasi sebagai berikut ini : Diopt



=3,9 (0,042 0,45) (26,452 0,13) = 1,436 in



Dalam perancangan digunakan pipa standar dengan ukuran sebagai berikut :







o



D nominal



= 1,436 inch,



o



OD



= 1,9 inch,



o



ID



= 1,5 inch



o



Schedule No,



= 80



(D,Q Kern, 1973 hal.844)



Pipa Pengeluaran Bottom Produk Absorber Diameter pipa pengeluaran diestimasi sebagai berikut ini : Diopt =3,9 (0,059 0,45) (178,810 0,13) = 2,059 in Dalam perancangan digunakan pipa standar dengan ukuran sebagai berikut :



398







o



D nominal



= 2,059 inch,



o



OD



= 2,38 inch,



o



ID



= 2,067 inch



o



Schedule No,



= 40



(D,Q Kern, 1973 hal.844)



Pipa Pengeluaran Top Produk Absorber Diameter pipa pengeluaran diestimasi sebagai berikut ini : Diopt



=3,9 (0,196 0,45) (184,735 0,13) = 3,694 in



Dalam perancangan digunakan pipa standar dengan ukuran sebagai berikut : o



D nominal



= 3,694 inch,



o



OD



= 4,5 inch,



o



ID



=3,826 inch



o



Schedule No,



= 80



(D,Q Kern, 1973 hal.844)



399



Kode Fungsi



Rangkuman : Absorber T-101 : Tempat terjadinya absorpsi gas NO2 dengan H2O



Kondisi opersai Jenis Jenis tray Jumlah tray Diameter Tebal shell Tebal head Tinggi head Tinggi menara



menjadi HNO3 . : 10 atm (50 ℃) : Tray tower : Sieve tray : 38 : 3,216 m : 0,0256 m : 0,0222 m : 0,584 m : 17,769 m



400