LAPORAN 2 - INSTALASI PENERANGAN Gudang Ok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM MERAKIT DAN MEMASANG INSTALASI LORONG DAN GUDANG



FAJARUDIN, S.Pd GANJAR CANDRA SUMINDAR, S.Pd



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I.



DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG BANGUNAN DAN LISTRIK MEDAN



JOBSHEET KELOMPOK 5 PKKSK TITL P4TK BBL MEDAN CPNS 2019



JUDUL JOBSHEET Memasang Instalasi Penerangan Lorong dan Gudang (1 Saklar Tunggal, 1 Saklar Seri, 2 Saklar Tukar, 2 Kotak Kontak dengan 4 Lampu)



I.



Jobsheet No. : 02 Waktu



: 60 menit



Tanggal



: 10 September 2019



Widyaiswara : Drs. B. Aritonang



TUJUAN 1. Peserta Diklat dapat memahami teknik instalasi pemipaan dan pengawatan Saklar Tunggal, Saklar Tukar, Kotak Kontak. 2. Peserta Diklat dapat memasang instalasi pemipaan dan pengawatan Saklar Tunggal, Saklar Tukar, Kotak Kontak. 3. Peserta Diklat dapat menguji coba instalasi pemipaan dan pengawatan Saklar Tunggal, Saklar Tukar, Kotak Kontak.



II. INDIKATOR 1. Peserta Diklat melakukan teknik instalasi pemipaan dan pengawatan Saklar Tunggal, Saklar Tukar, Kotak Kontak dengan baik dan benar. 2. Peserta Diklat memasang instalasi pemipaan dan pengawatan Saklar Tunggal, Saklar Tukar, Kotak Kontak sesuai ketentuan. 3. Peserta Diklat menguji coba instalasi pemipaan dan pengawatan Saklar Tunggal, Saklar Tukar, Kotak Kontak dengan benar. III. TEORI DASAR Instalasi listrik rumah tinggal adalah suatu sistem/rangkaian yang digunakan untuk menyalurkan daya listrik ke lampu atau alat -alat listrik yang lain sebagai penunjang aktifitas rumah tangga sehari-hari. Instalasi listrik pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu instalasi penerangan listrik dan instalasi daya listrik. Instalasi penerangan listrik adalah seluruh instalasi yang digunakan untuk memberikan daya listrik pada lampu. Instalasi daya listrik adalah instalasi yang digunakan untuk menjalankan alat-alat elektronik seperti mesin cuci, setrika, televisi, dan lain sebagainya. Pemasangan instalasi listrik di rumah tinggal tidak dilakukan sembarang karena berhubungan dengan keselamatan jiwa dan kenyamanan. Sebelum dilakukan pemasangan suatu instalasi listrik, terlebih dahulu haruslah dibuat gambar-gambar rencana berdasarkan denah bangunan yang akan ditempati. Hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah syarat pekerjaan, pelaksanaan, material yang digunakan, waktu yang dibutuhkan dan lain-lain sebagainya.



Sambungan Kabel Penyambungan antara 2 penghantar atau penyambungan dengan cara ekor babi (pig tail), puntir, bolak balik (turnback), sambungan kabel bernadi banyak, cabang datar (plain joint) dan cabang simpul (knotted tap joint) haruslah dipasang dengan rapat. Sesuai dengan syarat-syarat dalam PUIL 2000 tentang sambungan listrik yakni : 2.5.4.1 Semua sambungan listrik harus baik dan bebas dari gaya tarik. 2.5.4.2 Sambungan antar penghantar dan antara penghantar dan perlengkapan listrik yang lain harus dibuat sedemikian sehingga terjamin kontak yang aman dan andal. 2.5.4.3 Gawai penyambung seperti terminal tekan, penyambung puntir tekan, atau penyambung dengan solder harus sesuai dengan bahan penghantar yang disambungnya dan harus dipasang dengan baik (lihat juga 2.5.4.4). 2.5.4.4 Dua penghantar logam yang tidak sejenis (seperti tembaga dan aluminium atau tembaga berlapis aluminium) tidak boleh disatukan dalam terminal atau penyambung punter kecuali jika alat penyambung itu cocok untuk maksud dan keadaan penggunaannya. 2.5.4.5 Sambungan penghantar pada terminal harus terjamin kebaikannya dan tidak merusakkan penghantar. menyambung kabel fleksibel harus menggunakan sambung tekan (termasuk jenis sekrup), sambungan solder atau sambungan puntir, sepatu kabel harus disambungkan dengan mur baut secara baik. 2.5.4.6 Sambungan puntir harus dilaksanakan dengan: a) menggunakan penyambung puntir; atau b) cara dilas atau disolder. sebelum dilas atau disolder, sambungan itu harus dipuntir dahulu agar diperoleh sambungan yang baik secara mekanis dan listrik. 2.5.4.7 Bahan yang digunakan seperti solder, fluks, dan pasta harus terbuat dari jenis yang tidak berakibat buruk terhadap instalasi dan perlengkapan listrik. Dalam suatu instalasi listrik, biasanya digunakan beberapa macam sambungan kabel. antara lain: Pig Tail : cara menyambung kabel yang paling sederhana berbentuk ekor babi. Sambungan ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik. Sambungan Puntir : cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis lurus. ada dua macam cara sambungan puntir yaitu; sambungaan puntir bell hangers dan sambungan puntir western union. Turn Back : cara menyambung antara dua kabel yang berbentuk satu garis lurus, dimana kabel ditekuk balik, dimaksudkan untuk mendapatkan sambungan yang lebih kuat terhadap rentangan maupun tarikan, sehingga sering disebut sebagai sambungan bolak-balik. Single Wrapped Cable Spice : cara menyambung kabel yang bernadi banyak, yaitu dengan menganyam sesuai dengan arah alurnya. Knotted Tap Joint ialah cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam satu bidang datar dengan memberi suatu simpul agar sambungan lebih kuat.



Kabel NYA Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar atau kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam sesuai dengan peraturan PUIL.. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.



Sumber : http://www.anekabel.com/product/2/5/NYA-Cable



Pengkodean pada kabel NYA :  N adalah kabel tembaga pejal  Y adalah PVC  A adalah kabel berisolasi



Dalam satu kabel hanya terdiri dari satu core.Terdiri dari macam – macam warna (merah, kuning, hitam, dan biru).Untuk pemasangan tetap diluar jangkauan tangan, boleh dipasang terbuka tetapi harus menggunakan rol isolator atau pipa.



2. Saklar Seri Saklar seri adalah sebuah saklar yang dapat menghubungkan dan memutuskan dua lampu, atau dua golongan lampu baik secara bergatian maupun bersama – sama. Saklar ini sering disebut juga saklar deret. Cara pemasangan saklar seri :



 Warna Hitam muatan arus positif masuk ke terminal satu langsung juga ke terminal dua biasa dikatakan oleh beberapa teknik listrik dikople.  Warna Biru muatan arus netral langsung menuju ke bola lampu.  Warna Merah muatan arus phasa dimana bisa teraliri jika tombol ditekan. 3. Saklar Tunggal Sakelar tunggal adalah sakelar yang berfungsi untuk mengontrol atau mengendalikan satu buah lampu atau satu kelompok lampu dari satu tempat. Cara pemasangan saklar tunggal :



 Warna Hitam adalah muatan arus phasa menuju pada terminal satu (bisa



dipasang dipinggir atau ditengah)  Warna Biru adalah muatan arus netral yang langsung menuju pada bola lampu.  Warna Merahmuatan arus phasa dimana bisa teraliri jika tombol ditekan. 4. Saklar Tukar Saklar tukar atau banyak orang menyebutnya dengan nama: saklar hotel, saklar lorong, saklar tangga, adalah sebuah rangkaian instalasi listrik dengan prinsip "Kontrol satu atau beberapa lampu oleh dua saklar", Maksudnya adalah kita dapat menghidupkan dan mematikan lampu dengan dua buah saklar secara mandiri, misalnya kita memasang sebuah lampu di sebuah daerah tangga, lalu kita memasang dua buah saklar untuk lampu itu dengan posisi satu saklar diletakkan di bawah tangga sedangkan satu saklar lagi diletakkan di atas tangga, saat kita sedang berada di bawah lalu menyalakan lampu dengan saklar yang berada di bawah kemudian kita berjalan naik ke atas tangga maka untuk mematikannya tidak perlu turun ke bawah tangga lagi tetapi cukup mematikannya dengan menggunakan saklar yang berada di atas tangga.



5. Stop Kontak Stop kontak adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai muara penghubung antara peralatan listrik dan aliran listrik juga bisa disebut kotak sumber tegangan listrik yang siap pakai.  Berdasarkan tempat pemasangannya, stop kontak terbagi menjadi : a) Stop kontak in box Stop kontak yang dipasang dalam tembok. b) Stop kontak out box Stop kontak yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok jika berfungsi sebagai stop kontak portable.



 Berdasarkan bentuknya, terdapat beberapa macam stop kontak yaitu b) Stop kontak dengan hubungan tanah c) Stop kontak tahan air (tetesan air)



6. Fitting Fiting adalah tempat memasang bola lampu listrik menurut penggunaannya dapat dibagi menjadi tiga jenis :  Fiting langit-langit Pemasangan fiting langit-langit ditempelkan pada langit-langit (eternit) dan dilengkapi dengan roset.Roset diperlukan untuk meletakan atau penyekerupan fiting supaya kokoh kedudukannya pada langit-langit.



 Fiting gantung Pada fiting gantung dilengkapi dengan tali snur yang berfungsi sebagai penahan beban bola lampu dan kap lampu, serta untuk menahan konduktor dari tarikan beban tersebut.



IV. ALAT No. Nama Alat 1. Tang Kombinasi 2. Tang Potong 3. Tang Lancip 4. Test Pen 5. Multimeter 6. Obeng + (Plus) 7. Obeng – (Minus) 8. Gergaji Besi 9. Palu V. BAHAN No. Nama Alat 1. Saklar Tunggal 2. Saklar Tukar 3. Kotak Kontak 4. Lampu pijar 5. Pipa PVC 6. Klem Pipa 7. Kabel NYA 1,5 mm2 8. MCB 1 Fasa 9. Rel Omega



Spesifikasi



Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah



Spesifikasi Broco Broco Broco 15 watt clipsal clipsal Eternal 1,5 mm 2 ampere Almunium 15 cm



Jumlah 1 buah 2 buah 2 buah 4 buah 1 buah 20 buah 10 meter 1 buah 1 buah



10.



Paku Skrup



15 mm



30 buah



11.



T-dus tiga arah



clipsal



7 buah



12



Box MCB



10x20 cm



1 buah



VI. KESELAMATAN KERJA 1. Gunakan alat pelindung diri 2. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 3. Gunakan warna kabel sesuai standar 1 fasa 4. Selalu hati-hati dalam melakukan pengawatan 5. Periksa kembali rangkaian dengan melapor kepada instruktur sebelum diuji coba



VII. LANGKAH KERJA 1. Siapkan alat dan bahan, serta periksa performa/ kondisi 2. Gunakan alat pelindung diri (Wearpack, Sarung Tangan, Sepatu Safety) 3. Buat gambar pengawatan pada diagram tata letak dengan menyesuaikan jenis alat yang digunakan (menggambar kembali sesuaikan dengan peralatan yang digunakan) 4. Rangkailah sesuai gambar pengawatan 5. Lakukan pengecekan menggunakan testpen/multimeter 6. Lakukan uji coba rangkaian dengan menyambungkan kesumber tegangan 7. Lakukan uji coba dengan menggunakan beban yang sesuai (lampu) 8. Bongkar rangkaian dan kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya 9. Bersihkan dan rapikan tempat praktek sesuai kondisi awal VIII. GAMBAR KERJA Adapun gambar kerja sebagai berikut: 1. Diagram Garis Tunggal



2. Diagram Pengawatan



3. Diagram Pemipaan



IX. HASIL KERJA RANGKAIAN 1. MCB ON, Arus Listrik mengalir maka rangkaian berfungsi. 2. MCB OFF, Arus Listrik tidak mengalir maka rangkaian tidak berfungsi. 3. Seluruh Rangkaian diamankan oleh MCB. 4. Saklar 1 (Saklar Tunggal 1) ON maka L1 menyala. 5. Saklar 1 (Saklar Tunggal 1) OFF maka L1 padam. 6. Saklar 2a (Saklar Seri 1 ) ON maka L2 menyala. 7. Saklar 2a (Saklar Seri 1) OFF maka L2 padam. 8. Saklar 2b (Saklar Seri 2 ) ON maka L3 menyala. 9. Saklar 2b (Saklar Seri 2) OFF maka L3 padam. 10. Saklar 3 (Saklar Tukar 1) ON maka L4 menyala. 11. Saklar 3 (Saklar Tukar 1) OFF maka L4 padam. 12. Saklar 4 (Saklar Tukar 2) ON maka L4 menyala. 13. Saklar 4 (Saklar Tukar 2) OFF maka L4 padam. 14. Kotak Kontak 1 dan 2 tetap mengalir arus saat Saklar 1, Saklar 2, Saklar 3, Saklar 4 baik dalam kondisi ON maupun OFF.



X. HASIL INSPEKSI (PADA KELOMPOK 1) INSPEKSI A.



SESUAI



TIDAK SESUAI



KETERANGAN







Pemasangan Baut fitting L1 kurang kencang



PERENCANAAN



1.



Gambar single line diagram







2.



Gambar pemipaan







B.



PELAKSANAAN



1.



Sesuai dengan rencana







2.



sesuai dengan peraturan PUIL / SNI







3.



Besar/warna penghantar yang dipakai







4.



Pemasangan komponen







a. posisi







b. kekuatan pemasangan komponen



c. sambungan







5.



Besar pengaman







6.



pemasangan pentanahan







C.



PENGUKURAN



1.



Besar tahanan isolasi







>1000 MΩ



2.



Besar tegangan pada stop kontak







228,8 Volt



D. 1.



KEBENARAN/KETEPATAN FUNGSI a. Saklar 1







b. Saklar 2







c. Saklar 3







d. Saklar 4







e. Lampu 1







f. Lampu 2







g. Lampu 3







h. Lampu 4







i. Stop kontak 1







j. Stop kontak 2







XI. INSTRUMEN PENILAIAN No.



Kriteria Penilaian



Bobot



1.



Persiapan Kerja



5



2.



Pelaksanaan Kerja



20



3.



Keselamatan Kerja



10



4.



Hasil Kerja :



5.



A. Pemasangan Komponen



30



B. Fungsi Rangkaian



30



Waktu Kerja JUMLAH NILAI



Nilai yang diperoleh



Keterangan



5 100



XII.CATATAN .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................



Medan, 10 September 2019 Peserta 1,



Peserta 2,



Fajarudin, S.Pd NIP. 19890531 201903 1 006



Ganjar Candra Sumindar, S.Pd NIP. 19900529 201903 1 008 Menyetujui,



Instruktur PKKSK BBL Medan



Drs. B. Aritonang NIP. 19630502 198803 1 003