LAPORAN 4 Op Amp [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PRAKTIKUM ELEKTRIKAL DAN ELEKTRONIKA APLIKASI OP-AMP Sri Ayu Safarokah#1, Prisma megantoro*1 #



Metrologi dan Instrumentasi Sekolah Vokasi, Universitas Gajah Mada, Jln. Sekip Unit 1 Catur Tunggal Yogyakarta 55281 INDONESIA 1



[email protected] , [email protected]



ABSTRAK Aplikasi Penguat Operasional (op-amp) yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada praktikum ini praktikan diharapkan mengerti dan memahami tentang operational amplifier Non-Inverting dan Inverting. Rangkaian penguat Inverting merupakan rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memperkuat dan membalik polaritas sinyal masukan. Dan Penguat non-inverting amplier merupakan kebalikan dari penguat inverting, dimana input dimasukkan pada input non-inverting sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya hambatan feedback dan hambatan input. Pada praktikum ini juga bertujuan mahasiswa diharapkan bisa memahami prinsip kerja dari aplikasi pengunaan OP AMP adalah komperator dan penguat atau amplifier. Metode praktikum yang di gunakan yaitu mengunakan rangkaian yang telah di tentukan pada rangkai kerja mengunakan IC741 dan juga mengunakan LDR juga untuk menghetahui atau melakukan pembuktian suatu rangkaian sesuai dengan niali aslinya atau tidak saat praktikum di laksanakan. Keyword_op-amp,lm741,inverting,non inverting, komperator



A. PENDAHULUAN Elektronika merupakan ilmu yang sangat penting bagi manusia sebab menyangkut tentang kelistrikan yang menjadi salah satu energy terpenting dalam kehidupan manusia. Kelistrikan juga masih menjadi bagian dari metrologi dan instrumentasi kemudian ada mata kuliah elektrikal dan elektronika, pada elektronika juga tidak cukup jika hanya dipelajari secara teori sehingga membutuhakan praktek/praktikum untuk membantu kita dalam memahami dan mengaplikasikannya. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukanlah praktikum elektrikal daan elektronika dalam prodi metrologi dan instrumentasi yang bertujuan agar mahasiswa diharapkan bisa memahami prinsip kerja dari



aplikasi pengunaan OP AMP adalah komperator dan penguat atau amplifier. Dan dapa menerapkan dalam dunia kerja nantinya. ebuah op-amp merupakan sebuah rangkaian integrasi ( IC ) linear yang mampu memberikan penguatan yang sangat besar dan dapat dioperasikan pada interval tegangan yang cukup lebar. Pemakaian op-amp amatlah luas meliputi bidang elektronika audio, pengatur tegangan dc, tapi aktif, penyerah presisi, pengubah analog ke digital dan pengubah digital ke analog, pengolah isyarat seperti cuplik tahan, penguat pengunci, pengi tegral, kendali otomatik, computer analog, elektronika nuklir, dan lain- lain. Sehingga pada praktikum kali ini, akan dilakukan beberapa penggunaan op-amp dalam



kasus sederhana yang meliputi sifat-sifat dasar op-amp, yakni sebagai penguat membalik, penguat tidak membalik, integrator dan differensiator. B. TINJAUAN PUSTAKA Dalam beberapa jurnal yang saya baca dan saya pelajari salah satunya yang berjudul Operational Amplifier Non-Inverting dan Inverting yang ditulis oleh Annisa Nur Fitriani. Pada literature hanya mempraktikan penguat Non-Inverting dan Inverting namun tidak mempraktikan penguat penjumlahan , pengurangan dan komperator seperti yang sayalakukan. Berdasar literature hasil prakyikum saya ssesuia dengan literature saat inverting nilai Vin konstan atau sama nilai Voutnya maka akan negative semua. Dan pada non inverting Vin juga konstan dan nilai Voutnya positive.



didalamnya terdapat rangkaian disamping rangkaian utama lainnya.



Op-Amp



Sebuah rangkaian Op-Amp memiliki dua input (masukan) yaitu satu Input Inverting dan satu Input Non-inverting serta memiliki satu Output (keluaran). Sebuah Op-Amp juga memiliki dua koneksi catu daya yaitu satu untuk catu daya positif dan satu lagi untuk catu daya negatif. Bentuk Simbol Op-Amp adalah Segitiga dengan garis-garis Input, Output dan Catu dayanya seperti pada gambar dibawah ini. Salah satu tipe IC Op-Amp yang populer adalah IC741. Bentuk dan Simbol IC Op-Amp Berikut dibawah ini adalah Simbol dan bentuk IC Op-Amp pada umumnya.



C. DASAR TEORI Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier) – Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional. Op-Amp umumnya dikemas dalam bentuk IC, sebuah IC Op-Amp dapat terdiri dari hanya 1 (satu) rangkaian Op-Amp atau bisa juga terdiri dari beberapa rangkaian Op-Amp. Jumlah rangkaian Op-Amp dalam satu kemasan IC dapat dibedakan menjadi Single Op-Amp, dual OpAmp dan Quad Op-Amp. Ada juga IC yang



Terminal yang terdapat pada Simbol Op-Amp (Operational Amplifier/penguat operasional) diantaranya adalah : 1. Masukan non-pembalik (Non-Inverting) + 2. Masukan pembalik (Inverting) – 3. Keluaran Vout 4. Catu daya positif +V 5. Catu daya negatif -V Karakteristik Amplifier)



Op-Amp



(Operational



Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada OpAmp pada umumnya ditentukan oleh Resistor Eksternal yang terhubung diantara Output dan Input pembalik (Inverting Input). Konfigurasi dengan umpan balik negatif (Negative Feedback)



ini biasanya disebut dengan Closed-Loop configuration atau Konfigurasi Lingkar Tertutup. Umpan balik negatif ini akan menyebabkan penguatan atau gain menjadi berkurang dan menghasilkan penguatan yang dapat diukur serta dapat dikendalikan. Tujuan pengurangan Gain dari Op-Amp ini adalah untuk menghindari terjadinya Noise yang berlebihan dan juga untuk menghindari respon yang tidak diinginkan. Sedangkan pada Konfigurasi Lingkar Terbuka atau Open-Loop Configuration, besar penguatannya adalah tak terhingga (∞) sehingga besarnya tegangan output hampir atau mendekati tegangan Vcc.



Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut : • • • • • •



Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga) Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol) Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga) Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol) Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga) Karakteristik tidak berubah dengan suhu



Pada dasarnya, kondisi Op-Amp ideal hanya merupakan teoritis dan hampir tidak mungkin dicapai dalam kondisi praktis. Namun produsen perangkat Op-Amp selalu berusaha untuk memproduksi Op-Amp yang mendekati kondisi idealnya ini. Oleh karena itu, sebuah Op-Amp yang baik adalah Op-Amp yang memiliki



karakteristik yang hampir mendekati kondisi OpAmp Ideal. Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal, dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil. Op-amp memiliki simbol seperti yang terlihat pada gambar (1).



Gambar 1 Simbol Op-Amp Secara garis besar, terdapat 4 pin utama dari OpAmp, yaitu masukan inverting (tanda minus), masukan noninverting (tanda plus), masukan tegangan positif, masukan tegangan negatif dan pin keluaran. Di samping pin tersebut terdapat satu pin untuk adjustment. Beberapa penerapan Op-Amp diantaranya adalah: Penguat Inverting Rangkaian untuk penguat inverting adalah seperti yang ditunjukkan gambar (2).



Gambar 2 Rangkaian Penguat Inverting



Penguat ini memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran memiliki beda fasa sebesar 180o. Pada rangkaian penguat yang ideal memiliki syarat bahwa tegangan masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga. Sehingga dari rangkaian tersebut dapat diperoleh rumus penguat adalah sebagai berikut :



penguat jenis ini sefasa dengan sinyal masukannya. Seperti pada rangkaian penguat inverting syarat ideal sebuah penguat adalah tegangan masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga. sehingga dari rangkaian tersebut dapat diperoleh rumus penguat adalah sebagai berikut :



dimana i- = 0, maka Substitusi persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1) sehingga diperoleh



Substitusi persamaan (2) dan (3) ke persamaan (1) sehingga diperoleh



Tanda (-) negatif menunjukkan terjadi pembalikan pada keluarannya atau memiliki beda fasa sebesar 1800 dengan masukannya.



Rangkaian penguat inverting maupun noninverting biasanya menggunakan IC Op-Amp 741. Dengan memahami prinsip kerja dari rangkaian ini, maka rangkaian pengembangan dari rangakaian Op-Amp ini seperti rangkaian ADC (Analog to Digital Converter), DAC (Digital to Analog Converter), Summing (penjumlahan) dan yang lainnya juga dapat dipahami. Berikut datasheet dari IC 741:



Penguat Non-inverting, Rangkaian untuk penguat non-inverting adalah seperti yang ditunjukkan gambar (3).



Gambar 3 Rangkaian Penguat Non-Inverting Penguat tersebut dinamakan penguat noninverting karena masukan dari penguat tersebut adalah masukan non-inverting dari Op Amp. Tidak seperti penguat inverting, sinyal keluaran



Gambar 4 IC 741 Komponen LM741 merupakan salah satu jenis IC (Integrated Circuit) dan Op-Amp (Operational Amplifier) yang memiliki kaki 8 pin. Component in bisa juga di sebut IC Op-Amp untuk jenisnya di bagi menjadi 2 macam yakni: • •



IC Op-Amp lingkaran IC Op-Amp kotak



Namun yang akan sering kalian temui yang IC Op-Amp kotak. Jika kalian belum pernah melihat bisa cari computer bekas dan liat rangkaiannya pasti ada IC Op-Amp karena IC Op-Amp/LM741 banyak di gunakan pada system analog komputer, penguat video/gambar, penguat audio, osilator, detector dll



Kedua gambar di atas saya rasa sudah cukup jelas untuk menerangkan komponen ini. Untuk harga saya kurang tau sobat bisa di beli di toko elektro terdekat. Ini gan saya kasih tau macam-macam rangkaian yang dapat di di bentuk LM741: •



Untuk cara kerja IC Op-Amp/LM741 bisa menggunakan tegangan positife atau negative pada rangkaian 12V jika kurang dari 12V maka IC Op-Amp/LM741 tidak akan bekerja. Pada tiap kaki/pin pada IC Op-Amp/LM741 memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda lihat gambar di bawah ini Helvetica, sans-serif;">Fungsi tiap pin IC OpAmp/LM741:



Untuk macam-macam IC Op-Amp/LM741 dan cara kerjanya bisa liat di bawah ini:







• • •



Detector penyilang nol yakni dapat mendeteksi tegangandi atas nol volt Detector taraf tegangan yakni mampu mendeteksi tegangan positife maupun negative yang telah di tentukan. Penguat yang biasa di sebut buffer yakni memperkuat amplitude pada outputnya Penguat 2 tingkat sama dengan cara kerja buffer namun ini menjadi 2 kali lipat Rangkaian instrument yakni untuk memperbaiki dan memperkuat differential



Komparator merupakan rangkaian elektronik yang akan membandingkan suatu input dengan referensi tertentu untuk menghasilkan output berupa dua nilai (high dan low). Suatu komparator mempunyai dua masukan yang terdiri dari tegangan acuan (Vreference) dan tegangan masukan (Vinput) serta satu tegangan ouput (Voutput). Dalam operasinya opamp akan mempunyai sebuah keluaran konstan yang bernilai"low" saat Vin lebih besar dari Vrefferensi dan "high" saat Vin lebih kecil dari Vrefferensi atau sebaliknya. Nilai low dan high tersebut akan ditentukan oleh desain dari komparator itu sendiri. Keadaan output ini disebut sebagai karakteristik output komparator. Kerja dari komparator hanya membandingkan Vin dengan Vref-nya maka dengan mengatur Vref, kita sudah mengatur kepekaan sensor



terhadap perubahan tingkat intensitas cahaya yang terjadi. Dimana semakin rendah Vref semakin sensitif komparator terhadap perubahan tegangan Vin yang diakibatkan oleh perubahan intensitas cahaya.







Rangkaian Sederhana



Komparator



Tegangan



Rangkaian Komparator



Rangkaian Komparator adalah alat yang di gunakan untuk membandingkan ukuran panjang, komparator umumnya di buat dari sebuah teleskop atau mikroskop yang di gerakan naik turun pada sebuah skala. Komparator juga bisa di sebut sebagai alat yang di gunakan untuk membuat perbandingan antara dua sinar atau warna.



Selain itu, ada juga yang di sebut dengan rangkaian komparator tegangan. Komparator tegangan adalah sebuah rangkaian yang dapat dengan cermat membandingkan besar tegangan yang di hasilkan. Rangkaian ini biasanya menggunakan komparator Op-Amp sebagai piranti utama dalam sebuah rangkaian. Saat ini terdapat dua jenis komparator tegangan, yaitu komparator tegangan sederhana dan komparator tegangan dengan histerisis.



Rangkaian komparator ini dapat kita rangkai menggunakan Vref yang di hubungkan ke V Supply, kemudian kedua resistor di gunakan sebagai pembagi tegangan, sehingga nilai tegangan yang di hasilkan dari komparator OpAmp adalah semakin besar. Komparator Op-Amp akan membandingkan nilai tegangan pada kedua tegangan, apabila sebuah tegangan (-) lebih besar dari tegangan masukan (+) maka keluaran OpAmp akan menjadi sama v Supply. Untuk OpAmp yang sesuai dengan pemakaian pada rangkaian Op-Amp untuk komparator biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM339 yang banbyak di pasaran. •



Rangkaian Histerisis



Komparator



Tegangan



Tujuan Rangkaian komparator ini adalah untuk meminimalkan efeknois pada tegangan masukan. Misalnya tegangan referinsanya di set 3,3 V, sedangkan rangkaian ini juga memiliki nois sebesar 0,1 V, maka tegangan inputnya menjadi tepat 3,3 V dan keluarannya juga akan berfuktuatif sesuai dari noisnya. Dengan menggunakan komparator histerisis, maka



keluaranya tidak akan berlogika sebelum input melewati batas dan sebaliknya. Dengan menggunakan komparator LM324 maka tegangan sinyal ramp yang di hasilkan oleh rangkaian generator ini akan di bandingkan dengan tegangan dari potensiometer. Tegangan potensiometer tersebut bervariasi antara 0 volt sampai 10 volt DC. Pada saat rangkaian ramp berada di bawah tegangan potensiometer maka output dari komparator LM324 adalah 10 Volt sehingga terdapat arus yang mengalir pada R7. Apabila tegangan ramp lebih tinggi dari pada tegangan potensiometer maka output dari LM324 adalah 0 volt. Arus ini merupakan arus aktivasi optocoupler pada bagian triac.



Sebuah rangkaian komparator pada Op Amp akan membandingkan tegangan yang masuk pada satu saluran input dengan tegangan pada saluran input lain, yang disebut tegangan referensi. Tegangan output berupa tegangan high atau low sesuai dengan perbandingan Vin dan Vref. Besar tegangan keluaran dari komparator tidak bersifat linier secara proporsional terhadap besar tegangan input. Terdapat dua macam komparator, antara lain : 1. Komparator Tak-Membalik (Non-Inverting Comparator ) 2. Komparator Membalik (Inverting Comparator)



Non-Inverting Comparator Prinsip Kerja Komparator Komparator adalah komponen elektronik yang berfungsi membandingkan dua nilai kemudian memberikan hasilnya, mana yang lebih besar dan mana yang lebih kecil. Komparator bisa dibuat dari konfigurasi open-loop Op Amp. Jika kedua input pada Op Amp pada kondisi open-loop, maka Op Amp akan membandingkan kedua saluran input tersebut. Hasil komparasi dua tegangan pada saluran masukan akan menghasilkan tegangan saturasi positif (+Vsat) atau saturasi negatif (-Vsat).



Pada Non-Inverting Comparator, tegangan input dipasang pada saluran non-inverting (+) dan tegangan referensi pada saluran inverting (-). Pada rangkaian Non-Inverting Comparator, jika Vin lebih besar dari Vref, maka tegangan output adalah +Vsat (mendekati tegangan +VCC). Jika Vin lebih kecil dari Vref, maka tegangan output adalah -Vsat (mendekati tegangan -VEE).



Inverting Comparator Pada Inverting Comparator tegangan input (Vin) dihubungkan pada saluran inverting (-) dan tegangan referensi (Vref) pada saluran noninverting (+). Tegangan referensi dapat menggunakan sumber catu daya tegangan konstan atau rangkaian pembagi tegangan. Pada saat Vin lebih kecil dari Vref, tegangan output Vo adalah +Vsat (≈ +VCC). jika Vin lebih besar dari Vref, maka tegangan output adalah Vsat (≈ +VEE).



Gambar . Rangkaian Op-amp komparator



D. METODE METODE PENGUKURAN •



Tempat pelaksanaan



Praktikum kapasitansi dan karakter kapasitor dilaksanakan di Gedung Herman Yoharnes ruang S-203. Pada hari kamis, 1 Maret 2018 program studi metrologi dan instrumentasi, Universitas Gajah Mada. •



Alat dan Bahan a) Power supply b) LM741 c) LDR d) Resistor, Kapasitor, dan yang lain diperlukan e) Multimeter Digital f) Project Board • Langkah Keja a) Pastikan semua alat dan bahan sudah tersedia untuk masing masing kelompok b) Pastikan semua sumber tegangan sudah tersedia dan terukur dengan benar i. +12 V untuk sumber tegangan simetris op amp pada PSU HITAM ii. -12 V untuk sumber tegangan simetris op amp pada PSU HITAN iii. +5 V untuk sumber tegangan VIN dan VIN1 (input) pada PSU HITAM iv. +3 V untuk sumber tegangan VIN2 dan PSU CHI-TRMINAL 12 V v. +1 V untuk sumber tegangan VIN2 pada PSU CHI-TERMINAL 5 V NOTE: karena mengunakan 2 psu, pasrikan semua port GND tersambung satu sama lain c) Kerjakan rangkaian penguat pembalik seperti pada GAMBAR 1. Tentukan sendiri nilai RF supaya penguatnya (GAIND = Vout/Vin) bernilai -1/2 kali , -1 kali dan -2 kali dengan rumus dibawah ini



𝑅𝐹 𝑉𝑜𝑢𝑡 = − ( ) × 𝑉𝑖𝑛 𝑅1 d) Ukur tegangan pada titik VIN dan VOUT serta cata nilai RF dan nilai R1 yang di gunakan pada TABEL 1 e) Lakukan point d-e untuk rangkaian non pembalik seperti GAMBAR 2, tentukan sendiri nilai RF supaya penguatnya (gain= Vout/Vin) bernilai 1 kali, 2 kali, dan 3 kali, dengan rumus di bawah ini : 𝑉𝑜𝑢𝑡 = (1 +



𝑅𝐹 ) × 𝑉𝑖𝑛 𝑅1



f) Kerjakan rangkaian penguat pengurang pada GAMBAR 3, hitung dengan rumus di bawah : g) Ukur tegangan pada titik VIN1, VIN2 dan VOUT serta catat nilai R1, R2, RF dan RG yang di gunakan h) Kerjakan rangkain penguat penjumlahan, variasikankedua tegangan input VIN1 dan VIN2 sesuai TABEL 3, hitung dengan rumus dibawah ini: i) Ukur tegangan pada titik VIN1 dan VIN2 dan VOUT serta catat nilai R1, R2, RF dan RG yang di gunakan j) Kerjakan rangkaian komprator seperti pada GAMBAR 5 k) Tutup/buka LDR untuk mrngrtahui respon rangkaian l) Ukur dancatat tegangan pada kaki 2,3, dan 6 pada IC741 tersebut ketika lampu hijau menyala dan ketika lampu merah menyala pada TABEL 5.



E. Hasil data dan analisis Tabel 1. Hasil data pengamatan rangkaian pembalik No Rf R1 V in V out 1 560Ω 1kΩ 4.98 -2.7171 2 1kΩ 1kΩ 4.98 -5 3 2kΩ 1kΩ 4.98 -9.561



Gain -0.556 1.009 -1.92



Tabel 2. Hasil data pengamatan rangkaian non pembalik No Rf R1 V in V out Gain 1 100 Ω 1kΩ 4.98 5.57 1.118 2 1 kΩ 1kΩ 4.98 9.9 1.988 3 2 kΩ 1kΩ 4.98 11.2 2.249 Tabel 3. Hasil data pengamatan rangkaian penguat pengurangan No Vin1 Vin2 Vout Gain 1 4.98 2.973 2.083 -2.007 2 4.98 0.99 3.72 -3.99 3 2.975 0.989 2.023 -1.986 Tabel 4. Hasil data pengamatan rangkaian penguat penjumlahan No Vin1 Vin2 Vout Gain 1 4.98 2.975 8.14 2.955 2 4.98 1.448 6.6 6.428 3 2.975 0.993 3.8 3.968 Tabel 5. Hasil data pengamatan rangkaian komparator Vkaki 2 1.791 Vkaki 2 4 Lampu Vkaki 3 2.495 Lampu Vkaki 3 2.491 hijau merah Vout/kaki Vout/kaki 3.78 2.048 6 6 ANALISIS Penguat operasional adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran. Dalam percobaan ini hanya menggunakan op-amp biasa yaitu dimana tegangan keluaran sebanding dengan beda tegangan antara kedua isyarat masukan, yaitu masukan inverting (inv atau -) dan masukan noninverting (non inv atau +). Op-amp merupakan penguat, maka tegangan masukan harus lebih besar dari tegangan



keluaran. Hal ini dapat dilihat pada tabel pengamatan dimana tegangan output yang didapat lebih kecil dari tegangan yang masuk. Inverting ampilifier ini, input dengan outputnya berlawanan polaritas. Jadi ada tanda minus pada rumus penguatannya. Penguatan inverting ampilifier adalah bisa lebih kecil nilai besaran dari 1, misalnya -0,2 , -0,5 , -0,7 , dst dan selalu negative. Maka pada hasil praktikum pun didapat nilai yang negative untuk tegangan out put . Namun niali gaind nya pada rangkaian no 2 nilinya positif yang liannya negative. Rangkaian



penguat inverting ini merupakan rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memperkuat dan membalik polaritas sinyal masukan, maka terdapat tanda minus pada rumusnya. Hasil dari penguatan inverting ini bisa lebih kecil dari 1. Berdasarkan hasil data pengamatan pada tabel 1 untuk penguat inverting dapat dilihat semua nilai vout yang di dapat bernilai negative. Kita ambil salah satunya untuk rf=1kω dan r1=1kω, dan nilai vin 4.98 v, maka didapat nilai vout nya -5 v untuk penguat inverting. Untuk percobaan kedua yaitu penguat tak membalik atau non-inverting yang merupakan kebalikan dari penguat inverting. Penguat ini dimana input dimasukan pada input noninverting, sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input. Namun input ini memiliki penguat yang tergantung dari besarnya hambatan feedback dan hambatan input. Penguat tak membalik dapat dipasang untuk membentuk penguat tak membalik dimana isyarat dihubungkan dengan masukan tak membalik (+) pada op-amp. Balikan melalui rf dan r1 tetap dipasang pada masukan membalik agar membentuk balikan negatif. Berdasarkan tabel pengamatan 2 untuk percoban non-inverting dapat dilihat nilai vout yang didapat semua bernilai positif dan lebih dari satu. Hal ini dikarenakan pada rangkaian non-inverting hasil tegangan output pasti akan lebih dari satu dan selalu bernilai positif, kebalikan dari rangkaian inverting yang hasilnya akan kurang dari satu dan bernilai negative. Pada tabel pengamatan 3 penguat pengurangan dengan mengunakan 2 input. Dan dapat di analisis nilai tertinggi vout terdapat pada vin1 4.98 dan vin2 0.99 yaitu 3.72 dan nilai gaid -3.99. Pada praktikum ini niali gaid bernilai negative itu tidak di sebabkan karena nilai vin1 dan 2 tinggi mau pun. Pada tabel pengamatn 4 penguat nilai penjumlahan sama halnya dengan percobaan 3 dengan 2 input yang berbeda di hasilkan vout yang berbeda dan vout terbesar terdapat pada



vin1 4.98 dan vin2 2.975 dengan v out 8.14. Namun gaid yang terbesar terdapat pada vin1 2.975 dan vin2 0.993 yaitu 6.428. Perbedaan nilai vin mempengaruhi. Pada tabel 5 rangkaian komparator mengunakan ldr untung mengetahui respon rangkaian. Pada lampu hijau vout pada kaki6 di hasilkan 3.78 mendekati niali 4 dan vin nya pada kakik 2 dan 3 yaitu 1.791 dan 2.495 bila di jumlahkan nilainya 4.286. Dan pada nilai vout lampu merah yaitu 2.048 dan nilai vin pada kaki 2 dan 3 yaitu 4.0 dan 2.491. F. KESIMPULAN Dari praktikum ini dapat di simpulkan 1. Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. 2. Rangkaian penguat Inverting merupakan rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memperkuat dan membalik polaritas sinyal masukan. Maka, ada tanda minus pada rumus penguatnya. 3. Penguat non-inverting amplier merupakan kebalikan dari penguat inverting, dimana input dimasukkan pada input non-inverting sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya hambatan feedback dan hambatan input. 4. Pada tabel 3 sesuai judulnya penguat pengurangan nilai v out di peroleh dari pengurangan Vin1 dan Vin 2. 5. Tabel 4 penguat penjumlahan dengan judulnya yaitu penjumlahan antara Vin 1 dan 2 6. Pada tabel 5 ldr sepagai perespon rangkaian IC LM741. Dan niali lampu hijau dan merah berbeda.



G. DAFTAR PUSTAKA http://teknikelektronika.com/pengertian-op-ampoperational-amplifier/ http://pentassaya.blogspot.co.id/2014/12/penguat -inverting-dan-non-inverting.html



LAMPIRAN



http://www.hoo-tronik.com/2015/05/fungsi-danpengertiankomponen-lm741.html https://www.scribd.com/doc/211795176/Rangka ian-Komparator https://www.scribd.com/document/245696782/L aporan-Modul-3-Op-Amp-Non-Inverting-DanInverting-1