Laporan Agkk (Atlet Pencak Silat) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN GIZI KONDISI KHUSUS GIZI OLAHRAGA ATLET PENCAK SILAT



DISUSUN OLEH : KELOMPOK: NAMA: 1. 2. 3. 4.



Anggi Taria (041611003) Chika Meidiana (041611005) Tri Sari Wijayanti (041611034) Zaqiah Muchti Wulandari (041611038)



PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS BINAWAN JAKARTA 2019



BAB I PENDAHULUAN A. Tinjauan Pustaka Ilmu gizi olahraga adalah terapan gizi kepada atlet agar mampu mencapai prestasi yang optimal. Ilmu gizi olahraga adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara pengelolaan makanan dengan kinerja fisik yang bermanfaat untuk kesehatan, kebugaran, pertumbuhan anak serta pembinaan prestasi olahraga (Syafrizar, 2009). Fokus utama pengaturan gizi pada atlet adalah keseimbangan energi yang diperoleh melalui makanan dan minuman dengan energi yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan metabolisme, kerja tubuh dan penyediaan energi pada waktu istirahat, latihan dan sewaktu pertandingan (Syafrizar, 2009). Hasil pengamatan pada beberapa atlet dengan latar belakang berbagai cabang olahraga menunjukkan bahwa gizi dan latihan fisik secara bersama-sama akan menghasilkan prestasi yang baik (Widiastuti et al. 2009). Jika asupan gizi kurang, latihan berat pun akan menjadi kurang bermanfaat. Hal ini bukan saja disebabkan rendahnya gizi makanan atlet, melainkan buruknya kebiasaan atlet dalam hal pengaturan makan. Makanan yang sesuai dengan selera belum tentu memenuhi kebutuhan gizi atlet, sehingga atlet tidak menghasilkan prestasi yang maksimal (Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY). Berbagai cabang ilmu bela diri seperti: karate, judo, tarung drajat, dan gulat telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan prestasi atlet-atletnya. Demikian pula dengan cabang olahraga pencak silat. Pada tahun 1990-an, cabang olahraga pencak silat selalu menjadi lumbung emas bagi tim Sea Games Indonesia, namun setelah Berjaya di tahun 1997 dengan mengantongi 12 medali emas, prestasi Indonesia menurun (Fakultas Kedokteran UGM). Pada hakikatnya, pencak silat merupakan paduan pendidikan jasmani, rohani, kesenian dan warisan social, serta budaya luhur bangsa Indonesia. Pencak silat adalah salah satu cabang olahraga yang dikategorikan ke dalam salah satu aktivitas tinggi yang membutuhkan daya tahan tinggi sehingga akan banyak menghabiskan energi. Ada 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu aspek mental spiritual, aspek seni budaya, aspek olahraga dan aspek bela diri (Anggela et al. 2016). B. Tujuan Praktikum Setelah mengikuti kuliah ini, praktikan diharapkan mampu : a. Mahasiswa mampu melakukan screening dan identifikasi riwayat gizi pada atlet pencak silat b. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi masalah gizi pada atlet pencak silat c. Mahasiswa mampu melakukan penerjemahan kebutuhan gizi menjadi menu makanan untuk atlet pencak silat d. Mahasiswa mampu melakukan proses asuhan gizi sesuai kebutuhan atlet stop & go sport e. Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan atlet pencak silat dengan baik f. Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan sesame profesi kesehatan yang lain g. Mahasiswa mampu melakukan pendidikan dan pelatihan gizi untuk atlet pencak silat



BAB II ISI A. Studi Kasus 1. Responden 1 (Pewawancara : Anggi Taria) Yulia Ningsih, perempuan, berumur 17 tahun memiliki berat badan 53,1 kg dengan tinggi badan 160,4 cm dan lingkar lengan atas 25,45 cm. Pelajar ini rajin melakukan latihan pencak silat selama 2x/minggu dengan durasi 2 jam. 2. Responden 2 (Pewawancara : Chika Meidiana) Lulu Tyas Wati, perempuan, berumur 17 tahun memiliki berat badan 71,05 kg dengan tinggi badan 156,25 cm dan lingkar lengan atas 31,1 cm. Pelajar ini rajin melakukan latihan pencak silat selama 2x/minggu dengan durasi 2 jam. 3. Responden 3 (Pewawancara : Tri Sari Wijayanti) Cindy Azahra Putri, perempuan, berumur 17 tahun memiliki berat badan 63,95 kg dengan tinggi badan 158,45 cm dan lingkar lengan atas 27,05 cm. Pelajar SMK ini rajin melakukan latihan pencak silat selama 2x/minggu dengan durasi 2 jam. 4. Responden 4 (Pewawancara : Zaqiah Muchti W) Eva W, perempuan, berumur 16 tahun memiliki berat badan 45,9 kg dengan tinggi badan 155,6 cm dan lingkar lengan atas 23,5 cm. Pelajar SMK ini rajin melakukan pencak silat selama 2x/minggu dengan durasi 2 jam. B. Data Subjektif 1. Responden 1 (Pewawancara : Anggi Taria) Berdasarkan hasil wawancara, masalah kesehatan yang pernah dialami oleh responden yaitu asma & tifus serta sudah mengalami menstruasi. Narasumber memiliki alergi/pantangan terhadap udang. tidak mengkonsumsi obat/suplemen juga tidak memiliki riwayat penyakit keluarga. Berkaitan dengan riwayat gizi narasumber, aktifitas fisik yang ia lakukan dalam sehari yaitu sekolah dari pukul 06.30 hingga 12.00, jumlah jam tidurnya adalah 5 jam. Jenis olahraga yang ia lakukan adalah pencak silat dengan frekuensi latihan 2x/minggu yang terbagi menjadi 3 fase latihan selama 2 jam. Frekuensi bertanding narasumber selama tahun 2018 adalah 1x. Ia mengalami penurunan berat badan sebanyak 5 kg yang tidak disengaja selama 1 bulan. Yang biasanya mempersiapkan makanan di rumah yaitu ibu narasumber. Riwayat/pola makan narasumber selama latihan yaitu 2 jam sebelum latihan tidak diperbolehkan makan, kemudian minum setelah latihan lalu makannya saat malam hari. Riwayat/pola makan pertandingan yaitu makan 2 jam sebelum bertanding, sedangkan riwayat/pola makan setelah pertandingan yaitu responden biasanya makan 1 jam setelah tanding. Kebiasaan konsumsi cairan narasumber yaitu kurang dari 8 gelas/hari.



2. Responden 2 (Pewawancara : Chika Meidiana) Berdasarkan hasil wawancara, masalah kesehatan yang pernah dialami oleh responden yaitu diare dan juga belum menstruasi. Narasumber tidak memiliki alergi/pantangan suatu makanan tertentu, tetapi sering mengkonsumsi obat promaag serta memiliki riwayat keluarga anemia. Berkaitan dengan riwayat gizi narasumber, aktifitas fisik yang ia lakukan dalam sehari yaitu sekolah dari pukul 06.30 hingga 12.00, jumlah jam tidurnya adalah 5-6 jam. Jenis olahraga yang ia lakukan adalah pencak silat dengan frekuensi latihan 2x/minggu yang terbagi menjadi



3 fase latihan selama 2 jam. Frekuensi bertanding narasumber selama tahun 2018 adalah 3x. Ia tidak mengalami penambahan berat badan selama 1 bulan terakhir. Biasanya mempersiapkan makanan sendiri setiap harinya. Riwayat/pola makan narasumber selama latihan yaitu makan 2 jam sebelum latihan dengan menu makanan yaitu nasi, sayur, telur, dan ayam. Riwayat/pola makan pertandingan yaitu makan 2 jam sebelum bertanding dengan mengkonsumsi banyak sayur, sedangkan riwayat/pola makan setelah pertandingan yaitu responden biasanya makan 1 jam setelah tanding dan banyak minum cairan elektrolit pocari sweat dan air putih untuk menggantikan cairan yang hilang. Kebiasaan konsumsi cairan narasumber yaitu kurang dari 8 gelas/hari.



3. Responden 3 (Pewawancara : Tri Sari Wijayanti) Berdasarkan hasil wawancara, masalah kesehatan yang pernah dialami oleh responden yaitu diare. Ia mulai mengalami menstruasi saat ia kelas 3 SMP atau sekitar umur 15 tahun. Narasumber tidak memiliki alergi/pantangan suatu makanan tertentu, tidak mengkonsumsi obat/suplemen juga tidak memiliki riwayat penyakit keluarga. Berkaitan dengan riwayat gizi narasumber, aktifitas fisik yang ia lakukan dalam sehari yaitu sekolah dari pukul 06.30 hingga 12.00, jumlah jam tidurnya adalah 8 jam. Jenis olahraga yang ia lakukan adalah pencak silat dengan frekuensi latihan 2x/minggu yang terbagi menjadi 3 fase latihan selama 2 jam. Frekuensi bertanding narasumber selama tahun 2018 adalah 1x. Ia mengalami penambahan berat badan sebanyak 3 kg dari 60 kg menjadi 3kg yang tidak disengaja selama 1 bulan. Yang biasanya mempersiapkan makanan di rumah yaitu ibu narasumber. Riwayat/pola makan narasumber selama latihan yaitu 2 jam sebelum latihan tidak diperbolehkan makan, kemudian minum setelah latihan lalu makannya saat malam hari. Riwayat/pola makan pertandingan yaitu makan 2 jam sebelum bertanding, sedangkan riwayat/pola makan setelah pertandingan yaitu responden biasanya makan 1 jam setelah tanding. Kebiasaan konsumsi cairan narasumber yaitu kurang dari 8 gelas/hari.



4. Responden 4 (Pewawancara : Zaqiah Muchti Wulandari) Berdasarkan hasil wawancara, masalah kesehatan yang pernah dialami oleh responden yaitu Tifus yang dialamin waktu ia kecil; amandel; dan sudah mengalami menstruasi. Narasumber tidak memiliki alergi/pantangan suatu makanan tertentu, tidak mengkonsumsi obat/suplemen tetapi memiliki riwayat penyakit keluarga yang dialami oleh ayah nya yaitu darah tinggi. Berkaitan dengan riwayat gizi narasumber, aktifitas fisik yang ia lakukan dalam sehari yaitu sekolah dari pukul 06.30 hingga 12.00, jumlah jam tidurnya adalah 8 jam. Jenis olahraga yang ia lakukan adalah pencak silat dengan frekuensi latihan 2x/minggu yang terbagi menjadi 3 fase latihan selama 2 jam. Ia mengalami perubahan berat badan yang berkurang menjadi 46 kg yang tidak disengaja. Yang biasanya mempersiapkan makanan di rumah yaitu ibunya. Riwayat/pola makan selama latihan tidak pernah ada asupan makan. Riwayat/pola makan pertandingan yaitu tidur tidak boleh malam dan pola makan biasa saja. Riwayat/pola makan setelah pertandingan narasumber tersebut tidak makan karna tunggu laper baru ia makan. Kebiasaan konsumsi cairan yaitu pocari sweat 1x/minggu. C. Data Objektif 1. Responden 1 (Pewawancara : Anggi Taria) a) Antropometri Berat badan saat ini : 53,1 kg Tinggi badan : 160,4 cm Lingkar lengan atas (LILA) : 25,45 cm Triceps skinfold : 21 mm Subscapular skinfold : 20,5 mm



Suprailliaca skinfold Calf skinfold Biepicondylus humerus Biepicondylus femur Flexed arm girth



: 15 mm : 32 mm : 4,5 cm : 5,5 cm : 26,45 cm



Medialis betis girth b) Pemeriksaan Fisik Tekanan darah Nadi



: 34,3 cm



: 89/52 mmHg : 68x/menit



c) Asupan Zat Gizi Hasil Recall-24 jam An.C Tanggal : 15 Juni 2019 jam 09.00 – 14 Juni 2019 jam 09.00 Waktu makan 15 Juni 2019 Selingan pagi (09.00) 14 Juni 2019 Selingan malam (19.00) Selingan sore (15.00) Selingan siang (12.30)



Menu



URT



Gram



Makan onde-onde



1 buah



50



Rengginang



20 biji



200



Cilok



3 buah



75



Kacang goreng



½ toples sedang



250



Cilok



3 buah



75



Berdasarkan NutriSurvey, konsumsi responden ini mengandung energi 1512,8 kkal, protein 65,5 gram, lemak 113,8 gram, dan karbohidrat 81,4 gram.



2. Responden 2 (Pewawancara : Chika Meidiana) a) Antropometri Berat badan saat ini Tinggi badan Lingkar lengan atas (LILA) Triceps skinfold Subscapular skinfold Suprailliaca skinfold b) Pemeriksaan Fisik Tekanan darah Nadi



: 71,05 kg : 156,25 cm : 31,1 cm : 24 mm : 30,5 mm : 24,5 mm



Calf skinfold Biepicondylus humerus Biepicondylus femur Flexed arm girth Medialis betis girth



: 19,5 mm : 6,5 cm : 7 cm : 32,5 cm : 39,5 cm



: 110/66 mmHg : 73x/menit



c) Asupan Zat Gizi Hasil Recall-24 jam An.C Tanggal : 15 Juni 2019 jam 11.00 – 14 Juni 2019 jam 11.00 Waktu makan 15 Juni 2019 Makan siang (11.00) Makan pagi (09.00) 14 Juni 2019 Selingan sore (15.00) Selingan siang



Menu



URT



Gram



Nasi sayur sawi telur ayam goreng Energen sari roti isi coklat



½ centong 1 sdm 1 btr 1 bks



150 13 55 29 90



Biskuit



1 keping



10



Nasi goreng



1 piring



100



(12.30)



telur ayam



1 btr



50



Berdasarkan NutriSurvey, konsumsi responden ini mengandung energi 1190,9 kkal, protein 32 gram, lemak 50,7 gram, dan karbohidrat 148,5 gram.



3. Responden 3 (Pewawancara : Tri Sari Wijayanti) a) Antropometri Berat badan saat ini Tinggi badan Lingkar lengan atas (LILA) Triceps skinfold Subscapular skinfold Suprailliaca skinfold b) Pemeriksaan Fisik Tekanan darah Nadi



: 63,95 kg : 158,45 cm : 27,05 cm : 21,5 mm : 21 mm : 22 mm



Calf skinfold Biepicondylus humerus Biepicondylus femur Flexed arm girth Medialis betis girth



: 39 mm : 4,5 cm : 6 cm : 28,1 cm : 40,05 cm



: 104/66 mmHg : 83x/menit



c) Asupan Zat Gizi Hasil Recall-24 jam An.C Tanggal : 15 Juni 2019 jam 11.00 – 14 Juni 2019 jam 11.00 Waktu makan 15 Juni 2019 Selingan pagi (11.00)



Menu



URT



Gram



Nastar



2 buah



10



Sarapan (08.30)



Chiki piattos Nasi goreng Telur goreng



1 bungkus 1 porsi 1 porsi



12 100 55



14 Juni 2019 Selingan malam (19.00)



Tahu crispy



10 buah



55



Es nutrisari Nasi



1 gelas kecil 1 centong



250 50



Sayur sop Otak-otak balado



1 ½ sendok ½ porsi



45 50



Makan siang (12.30)



Berdasarkan NutriSurvey, konsumsi responden ini mengandung energy 857,7 kkal, protein 22,3 gram, lemak 41,2 gram, dan karbohidrat 102,2 gram.



4. Responden 4 (Pewawancara : Zaqiah Muchti Wulandari) a) Antropometri Berat badan saat ini Tinggi badan Lingkar lengan atas (LILA) Triceps skinfold Subscapular skinfold Suprailliaca skinfold b) Pemeriksaan Fisik Tekanan darah Nadi



: 45,9 kg : 155,9 cm : 23,5 cm : 18 mm : 17 mm : 14,5 mm



: 87/64 mmHg : 101x/menit



Calf skinfold Biepicondylus humerus Biepicondylus femur Flexed arm girth Medialis betis girth



: 22 mm : 6 cm : 5 cm : 24,5 cm : 30 cm



c) Asupan Zat Gizi Hasil Recall-24 jam An.C Tanggal : 15 Juni 2019 jam 11.00 – 14 Juni 2019 jam 11.00



Waktu makan 15 Juni 2019 Makan siang (12.00)



14 Juni 2019 Makan malam (21.00)



Menu



URT



Gram



Nasi Sayur asem Tempe goreng Tahu goreng



½ centong 3 sdm 2 potong 2 potong



150 45 68 70



Mie goreng



1 porsi



85



Berdasarkan NutriSurvey, konsumsi responden ini mengandung energy 1022,4 kkal, protein 35,3 gram, lemak 42,8 gram, dan karbohidrat 127,8 gram. D. Asesmen (10 poin) 1. Responden 1 (Pewawancara : Anggi Taria) a) Antropometri Bila dihitung dengan rumus IMT



Hasil perhitungan Somatotype : Endomorphy 0,13



Mesomorphy -5,04



Ectomorphy 2,7



Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengukuran antropometri, responden termasuk dalam kategori normal berdasarkan Depkes RI dengan IMT sebesar 20,6 kg/m3 , sedangkan persen lemak totalnya sebesar 26,3%. Kebutuhan energi basalnya yaitu 1180 kkal. Hasil pengukuran dengan metode penentuan somatotypes, responden termasuk dalam kategori Ectomorphy. Dapat disimpulkan bahwa responden cocok menjadi atlet dengan bagian yang mendominasi tubuhnya adalah tulang. b) Fisik Klinis Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan bahwa tekanan darah responden rendah yaitu 89/52 mmHg, sedangkan pemeriksaan nadi menunjukkan hasil yang normal yaitu sebesar 68x/menit. c) Dietary  dibandingkan dengan kebutuhan, dapat menggunakan AKG Kebutuhan energi sudah terpenuhi 71% AKG. Kebutuhan protein sudah terpenuhi 111% AKG. Asupan makan responden belum memenuhi kebutuhan nutrisi dalam sehari. Kebutuhan vitamin dan mineral belum tercukupi



2. Responden 2 (Pewawancara : Chika Meidiana) a) Antropometri Bila dihitung dengan rumus IMT



Hasil perhitungan Somatotype : Endomorphy 0,48



Mesomorphy 5,26



Ectomorphy 0,1



Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengukuran antropometri, responden termasuk dalam kategori obese 1 berdasarkan Depkes RI dengan IMT sebesar 29,19 kg/m3 , sedangkan persen lemak totalnya sebesar 32%. Kebutuhan energi basalnya yaitu 1435 kkal. Hasil pengukuran dengan metode penentuan somatotypes, responden termasuk dalam kategori Mesomorphy. Dapat disimpulkan bahwa responden cocok menjadi atlet dengan bagian yang mendominasi tubuhnya adalah lemak. b) Fisik Klinis



Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan bahwa tekanan darah responden rendah yaitu 110/66 mmHg, sedangkan pemeriksaan nadi menunjukkan hasil yang normal yaitu sebesar 83x/menit. c) Dietary  dibandingkan dengan kebutuhan, dapat menggunakan AKG



Kebutuhan energi sudah terpenuhi 56% AKG. Kebutuhan protein sudah terpenuhi 54% AKG. Asupan makan responden belum memenuhi kebutuhan nutrisi dalam sehari. Kebutuhan vitamin dan mineral belum tercukupi



3. Responden 3 (Pewawancara : Tri Sari Wijayanti) a) Antropometri Bila dihitung dengan rumus IMT



Hasil perhitungan Somatotype : Endomorphy 0,26



Mesomorphy -10,9



Ectomorphy 0,72



Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengukuran antropometri, responden termasuk dalam kategori obese 1 berdasarkan Depkes RI dengan IMT sebesar 25,47 kg/m3 , sedangkan persen lemak totalnya sebesar 31,7%. Kebutuhan energi basalnya yaitu 1323 kkal. Hasil pengukuran dengan metode penentuan somatotypes, responden termasuk dalam kategori Ectomorphy. Dapat disimpulkan bahwa responden cocok menjadi atlet dengan bagian yang mendominasi tubuhnya adalah tulang. b) Klinik



Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan bahwa tekanan darah responden rendah yaitu 104/66 mmHg, sedangkan pemeriksaan nadi menunjukkan hasil yang normal yaitu sebesar 83x/menit. c) Dietary  dibandingkan dengan kebutuhan, dapat menggunakan AKG



Kebutuhan energi sudah terpenuhi 41% AKG. Kebutuhan protein sudah terpenuhi 38% AKG. Asupan makan responden belum memenuhi kebutuhan nutrisi dalam sehari. Kebutuhan vitamin dan mineral belum tercukupi



4. Responden 4 (Pewawancara : Zaqiah Muchti Wulandari) a) Antropometri Bila dihitung dengan rumus IMT



IMT =



𝐵𝐵 ( 𝑘𝑔 ) 𝑇𝐵 (𝑚)2



=



45,9 2,421136



= 18,95 𝑘𝑔/𝑚2



Hasil perhitungan Somatotype : Endomorphy 0,32



Mesomorphy -3,4



Ectomorphy 0,82



Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengukuran antropometri, narasumber termasuk dalam kategori normal berdasarkan Asia Pasifik (18,5 – 22,9 ) dengan IMT sebesar 18,95 kg/m2 , sedangkan persen lemak totalnya sebesar 23,5%. Kebutuhan energi basalnya yaitu 1074 kkal. Hasil pengukuran dengan metode penentuan somatotypes, narasumber termasuk dalam kategori Ectomorphy. Dapat disimpulkan bahwa narasumber cocok menjadi atlet dengan bagian yang mendominasi tubuhnya adalah tulang. b) Klinik



Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan bahwa tekanan darah pasien rendah yaitu 87/64 mmHg, sedangkan pemeriksaan nadi menunjukkan hasil yang normal yaitu sebesar 101x/menit. c) Dietary  dibandingkan dengan kebutuhan, dapat menggunakan AKG



Kebutuhan energi sudah terpenuhi 48,1% AKG. Kebutuhan protein sudah terpenuhi 59,8% AKG. Asupan makan responden belum memenuhi kebutuhan nutrisi dalam sehari. Kebutuhan vitamin dan mineral belum tercukupi E. Plan/Rencana diet (30 poin) 1. Tujuan diet a. Menyiapkan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi pelajar selama berkegiatan b. Menyiapkan makanan padat kalori yang dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak c. Penyediaan makanan yang memenuhi kebetuhan energi dan zat-zat gizi makro maupun mikro sesuai dengn ukuran tubuh, aktivitas, program latihan dari olahraga pencak silat d. Menanggulangi kasus-kasus khusus yang ditemukan selama masa pembinaan dan berkaitan dengan gizi e. Memberi konsultasi dan pendidikan gizi baik secara formal dan informal terhadap atlet f. Monitoring dan evaluasi terhadap status gizi atlet 2. Prinsip dan Syarat diet a. Perhitungan energi dengan konversi aktivtas 1,4 (sedang) b. Penambahan energi olahraga 400 kkal/hari.  perhitungan dari kkal kegiatan diluar sekolah c. Kebutuhan lemak 25% dari kebutuhan energi. d. Kebutuhan karbohidrat 60-70% dari kebutuhan energi. e. Kebutuhan mineral terutama zat besi (RDA: 27 mg/hari) diperlukan untuk performan 3. Perhitungan kebutuhan sehari responden Responden 1 (Pewawancara: Anggi Taria) BB sekarang : 53,1 kg TB : 160,4 cm IMT : 20,63 kg/m² — normal



Kebutuhan energi BMR = 655 + (9,6 x BBA) + (1,8 X TB) – (4,7 X usia) = 1373, 58 kal Aktivitas fisik = = 412,074 kal = 1785, 654 kal Penambahan energi saat kegiatan olahraga = (4 kkal/menit x 120 x 2) : 7 = 137, 1 kkal TOTAL energi = 1922,754 kkal Protein = 15% x 1922,754 : 4 kal = 72,1 g Lemak = 30% x 1922,754 : 9 kal = 53,4 g Karbohidrat = 60% x 1922,754 : 4 kal = 288, 4 g Responden 2 (Pewawancara: Chika Meidiana) BB sekarang : 71,05 kg TB : 156,25 cm IMT : 29,19 kg/m² — obese I BBI : 50,6 kg Kebutuhan energi BMR = 655 + (9,6 x BBI) + (1,8 X TB) – (4,7 X usia) = 1342,35 kal Aktivitas fisik = = 402,705 kal = 1745,055 kal Penambahan energi saat kegiatan olahraga = (4 kkal/menit x 120 x 2) : 7 = 137, 1 kkal TOTAL energi = 1882 kkal Protein = 15% x 1882 : 4 kal = 70,5 g Lemak = 30% x 1882 : 9 kal = 52,3 g Karbohidrat = 60% x 1882 : 4 kal = 282,3 g Responden 3 (Pewawancara: Tri Sari Wijayanti) BB sekarang : 63,95 kg TB : 158,45 cm IMT : 25,47 kg/m² — overweight Kebutuhan energi BMR = 655 + (9,6 x BBI) + (1,8 X TB) – (4,7 X usia) = 1365,27 kal Aktivitas fisik = = 409,6 kal = 1744,9 kal



Penambahan energi saat kegiatan olahraga = (4 kkal/menit x 120 x 2) : 7 = 137, 1 kkal TOTAL energi = 1912 kkal Protein = 15% x 1912 : 4 kal = 71,7 g Lemak = 30% x 1912 : 9 kal = 53,1 g Karbohidrat = 60% x 1912 : 4 kal = 286,8 g Responden 4 (Pewawancara: Zaqiah Muchti Wulandari) BB sekarang : 45,9 kg TB : 155,6 cm IMT : 18,95 kg/m² - BB Normal BBI : 14,41 kg Kebutuhan energi BMR = 655 + (9,6 x BBI) + (1,8 X TB) – (4,7 X usia) = 998,216 kkal Aktivitas fisik = = 299,464 kkal = 1227,68 kkal Penambahan energi saat kegiatan olahraga = (4 kkal/menit x 120 x 2) : 7 = 137, 1 kkal TOTAL energi = 1022,4 kkal Protein = 15% x 1022,4 : 4 kal = 38,34 gram Lemak = 30% x 1022,4 : 9 kal = 34,08 gram Karbohidrat = 60% x 1022,4 : 4 kal = 153,36 gram



4. Perencanaan menu Responden 1 (Pewawancara : Anggi Taria) Waktu Nama Masakan Makan Jenis Pagi



Nasi gurih Ayam goreng lengkuas Tauco kacang panjang + tempe



Bahan Makanan Banyaknya URT ¾ gls 1 ptg ssg



Karbohidrat Protein hewani rendah lemak Sayur gol. B + 1 porsi + 2 ptg sdg Protein nabati



Gram 100 40 100 + 50



Melon potong



Buah



1 ptg sdg



190



Selingan pagi



Martabak telur



Karbohidrat + protein hewani lemak sedang



2,5 sdm + 1 btr



25 + 55



Siang



Nasi



Karbohidrat



¾ gls



100



Daging kuri Capcay kuah Tahu goreng Pisang ambon



Protein lemak sedang Sayuran gol. B Protein nabati Buah



1 ptg sdg



40



1 porsi 1 bj bsr I bh kcl



100 110 50



Selingan siang



Risoles isi sayuran



Karbohidrat + sayuran gol.B



5 sdm + ½ porsi sayur



50 + 50



Malam



Nasi Ikan kembung balado



Karbohidrat Protein hewani lemak sedang Protein nabati Sayur gol. B Buah



¾ gls 1/3 ekr sdg



100 30



1 bj bsr 1 porsi 2 ptg sdg



110 100 180



Tahu goreng tepung Tumis kangkung Semangka



Responden 2 (Pewawancara : Chika Meidiana) Waktu Nama Masakan Bahan Gram Makanan Pagi Nasi putih Nasi 50 Omelet telur Telur 55 Minyak 2,5 Tahu kecap Tahu 55 Sayur bening bayam Bayam 50 Melon Melon 190 Susu Susu sapi 100 Selingan Sandwich buah Roti 35 pagi (10.00) Pisang 100 ambon Keju 17,5 Mentega 2,5 Makan Nasi putih Nasi 150 siang Ayam kecap Ayam 40 tanpa kulit Minyak 2,5 Sup telur Wortel 25 Buncis 25 Kol 25 Tomat 25 Telur 55 ayam Tumis tempe Tempe 50 Minyak 2,5 Melon Melon 190 Selingan Mie goreng Mie 50 sore kering (15.00) Sawi 50



Energi



Protein



90 84,72 22,1 44 8 70,3 61 86,8



1,5 6,8



Lemak



KH 19,9 0,36



5,9 0,45 1,1 3,2 2,8



0,15 5,96 2,5 2,5 0,2 0,7 1,75 0,42



108



1



0,8



24,3



163 18,5 270



11,4 0,01 4,5



10,15 2 0,45



6,5 0,03 59,7



119,2



7,28



10



22,1 9 0,25 7 6 84,72



0,2 0,02 0,3 0,3 6,8



2,5 0,1 0,002 0,05 0,1 5,9



75 22,1 70,3 169,5



7



14



0,44 1,45 14,8 4,3 17,5



1,9 0,06 1,3 0,8 0,36 4,5



1,1 5



3,8 2,5 0,7 0,85



1,15



0,15



2



14,8 3,15



Salad buah



Makan Malam



Nasi putih Telur dan tahu semur Tumis terong balado Melon Susu



Minyak Melon Mangga Apel Anggur Yoghurt Nasi



2,5 47,5 22,5 21,25 31,25 100 100



22,1 17,5 10,35 12,32 9,37 52 180



Telur Tahu Terong Minyak Melon Susu sapi



55 55 100 5 190 100



84,72 44 28 44,2 70,3 52



Responden 3 (Pewawancara : Tri Sari Wijayanti) Waktu Nama Masakan Bahan Gram Makanan Pagi Nasi putih Nasi 50 Telur orak arik Telur 27,5 ayam Minyak 2,5 Tumis kacang Tempe 25 panjang + tempe Kacang 75 panjang Minyak 2,5 Pisang Pisang 50 ambon Susu Susu sapi 100 Selingan Roti isi selai Roti putih 70 pagi (10.00) Selai 15 kacang tanah Mentega 5 Susu Susu sapi 200 Makan Nasi Nasi putih 100 siang Balado udang Udang 27 Tahu goreng Tahu 110 Minyak 2,5 Tumis buncis Buncis 100 Minyak 2,5 Semangka Semangka 180 Selingan Biskuit Biskuit 40 sore (15.00) Susu Susu sapi 200 Makan Nasi putih Nasi 100 malam Cumi tumis Cumi-cumi 38 Minyak 2,5 Tempe goreng Tempe 25



Energi 90 42,3



0,25 0,07 0,06 0,1 3,3 3 6,8 5,9 1,1 1,1 3,3



Protein



2,5 0,17 0,02 0,08 0,06 2,5 0,3 5,96 2,5 0,2 5 0,7 2,5



3,7 2,5 3,1 2,1 4 39,8 0,36 0,44 5,5 14,8 4



Lemak



KH



1,5 3,4



0,15 2,9



19,9 0,19



22,1 37,5



3,5



2,5 2



2,3



23,25



1,7



0,075



3,9



22,1 54



0,5



2,5 0,4



12,5



61 173,6



3,2 5,6



3,5 0,84



4,3 35



88,5



4,05



7,35



3



37,1 122 180



0,025 6,4 3



4,08 7 0,3



0,07 8,6 39,8



24,5 88 22,1 34 22,1 50,4 183,2



5,6 12



0,02 0,8



0,9 2,76



0,05 5,2 2,5 0,3 2,5 0,3 5,7630,04



122 180



6,4 3



7 0,3



8,6 39,8



28,5 22,1 37,5



6,1



0,2 2,5 2



0,03



2,4



3,5



7,2 12,4



2,3



Cah kangkung Melon Susu



Minyak Kangkung Minyak Melon Susu sapi



2,5 100 2,5 190 100



Responden 4 (Pewawancara : Zaqiah Muchti W) Waktu Nama Masakan Bahan Gram Makanan Pagi Nasi putih Nasi 50 Sayur sawi putih Tempe 50 Minyak 2,5 Melon potong Melon 95 Susu segar Susu sapi 100 10.00 Tempe orak-arik sayur Tempe 25 Telur 27,5 ayam Wortel 50 Minyak 2,5 Smoothies pisang Pisang 25 ambon Susu sapi 100 Siang Nasi Nasi 50 Tumis caisim dan Caisim 50 wortel Wortel 50 Minyak 2,5 Buah potong Semangka 90 Susu segar Susu sapi 100 16.00 Bubur kacang hijau Kacang 10 dan roti putih hijau Roti putih 35 Buah potong Manga 45 Malam Nasi Nasi 50 Capcay sayur Bakso 85 Wortel 50 Minyak 2,5 Pepes tahu Tahu 55 Melon potong Melon 95



22,1 28 22,1 70,3 61



Energi



3,4 1,14 3,2



Protein



2,5 0,7 2,5 0,7 3,5



Lemak



3,9 14,8 4,3



KH



60 8,5 21,7 7,8 4,3 4,55 0,7



1,2 1,5 0,02 0,6 3,2 7 12,4



0,2 0,1 2,4 0,4 3,5 3,85 10,8



13 1,1 0 37 61 75 154



18 6,0



0,5 1,0 0,2



0,3 99,0 0,2



3,9 870 27



4,3 60 10



3,2 1,2 0,8



3,5 0,2 0,2



61 13 1,7



18 25,2 4,3 1,8



0,5 1,0 0,45 3,2 0,85



0,3 99,0 0,18 3,5 0,05



3,9 870 6,21 61 10,9



17,5 5,5 60 0,0 18 2,5 7,8



2,8 0,3 1,2 18,8 0,5 1,0 9,7 0,6



0,42 0 0,2 14,0 0,3 99,0 8,5 0,4



86,8 23,4 13 201 1,7 870 115 37



F. Pembahasan (15 poin) Responden 1 (Pewawancara Anggi Taria) Berdasarkan perhitungan kebutuhan menggunakan rumus Harris Benedict, responden kebutuhan energinya sebesar 1922,7 kkal, protein 72,1 g, lemak 53,4 dan karbohidrat 288,4 g. Maka dari itu, saya menyusun menu dengan kebutuhan sebesar Responden 2 (Pewawancara Chika Meidiana) Berdasarkan perhitungan kebutuhan menggunakan rumus Harris Benedict, responden kebutuhan energinya sebesar 1882 kkal, protein 70,5 g, lemak 52,3 dan karbohidrat 282,3 g. Maka dari itu, saya menyusun menu responden dengan kebutuhan sebesar 1975 kkal, protein 71 g, lemak 52,5 dan karbohidrat sebesar 293 g. Jumlah diet tersebut masih masuk dalam toleransi dari kebutuhan. Diharapkan menu yang dibuat atlet dapat diterima dengan baik. Responden 3 (Pewawancara Tri Sari Wijayanti) Berdasarkan perhitungan kebutuhan menggunakan rumus Harris Benedict, responden



kebutuhan energinya sebesar 1912 kkal, protein 71,7 g, lemak 53,1 dan karbohidrat 286,8 g. Maka dari itu, saya menyusun menu responden dengan kebutuhan sebesar 1925 kkal, protein 71 g, lemak 52,5 dan karbohidrat sebesar 282 g. Jumlah diet tersebut masih masuk dalam toleransi dari kebutuhan. Diharapkan menu yang dibuat atlet dapat diterima dengan baik.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan  Masalah gizi pada An. Lulu adalah berat badan berlebih disebabkan karena kurangnya pengetahuan dalam mengatur pola makan, hal tersebut juga berkaitan dengan hasil asupan makan yang masih dibawah kebutuhan, pemberian diet rendah lemak dan edukasi gizi agar atlet dapat menurunkan berat badan mencapai ideal  Berdasarkan hasil assessment, An. Cindy didiagnosa gizi bahwa asupan oralnya tidak mencukupi kebutuhan sebesar 100%. Jika dilihat dari hasil recall 24 jam yang sudah dilakukan, asupan energi dan proteinnya masih berada di kategori kurang yaitu dengan persentase