15 0 365 KB
LAPORAN AKHIR MAGANG DI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI SUMATERA BARAT
YUDI SEPTIAN PUTRA 2012-1208756
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERDAGANGAN D III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2015 HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKHIR MAGANG
NAMA
: Yudi Septian Putra
BP/NIM
: 2012/1208756
PROGRAM STUDI
: Manajemen Perdagangan
TEMPAT MAGANG
: KPw. Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat
Padang, 20 Februari 2015 Disetujui oleh,
Supervisor,
Ike Sri Utami Kepala Unit/Manajer
Pembimbing,
Chichi Andriani, S.E.,M.Si NIP. 198401072009122003
KATA PENGANTAR
2
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir magang tepat waktu dan tanpa adanya hambatan. Laporan akhir magang ini disusun berdasarkan atas apa yang telah kami kerjakan saat dilapangan yang dimulai dari tanggal 12 Januari 2015 s/d 13 Januari 2015, pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat yang beralamat di Jalan Soedirman No. 22 Padang. Dalam penyusunan laporan akhir magang ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Yunia Warsi, Drs.,M.Si selaku Rektor Fakultas Ekonomi UNP. 2. Ibu Chichi Andriani, S.E.,M.Si selaku pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan dalam menyelesaikan laporan akhir magang ini. 3. Bapak Puji Atmoko selaku Pimpinan/Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat yang juga memberikan arahan baik langsung maupun tidak langsung sehingga pelaksanaan magang dapat berjalan dengan baik dan lancar. 4. Kepada semua Kepala Divisi, Kepala Tim, Kepala unit dan semua karyawan yang telah membantu dan membimbing saya dalam menjalankan magang. 5. Dan tentunya kepada orang tua saya yang telah mendukung setiap kegiatan yang sudah penulis jalani. Penulis mengakui bahwa laporan akhir magang tidaklah sempurna dalam penulisannya, apabila terdapat kesalahan penyampaian dalam penulisan laporan akhir
3
magang ini penulis mengharapkan kritik dan sarannya. Semoga laporan akhir magang ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii DAFTAR ISI.................................................................................................. iv DAFTAR TABEL............................................................................................. v DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vi BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1 A.
Latar Belakang....................................................................................... 1
B.
Tujuan Magang...................................................................................... 2
C.
Manfaat Magang..................................................................................... 3 4
BAB II GAMBARAN UMUM BANK INDONESIA.................................................5 A.
Sejarah Perjalanan Bank Indonesia..............................................................5
B.
Visi, Misi dan Sasaran Strategis Bank Indonesia..............................................8
C.
Tujuan dan Tugas.................................................................................. 10
D.
Profil Kantor Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat...................................11
BAB III PELAKSANAAN MAGANG................................................................16 A.
Deskripsi Unit Tempat Magang................................................................16
B.
Deskripsi Aktivitas Magang.....................................................................22
C.
Kompetensi yang Didapatkan...................................................................31
D.
Tantangan Selama Magang......................................................................32
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................34 A.
Kesimpulan......................................................................................... 34
B.
Saran................................................................................................. 34
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Pimpinan KBI Prov. Sumbar........................................................14 Tabel A.1.1 Tugas dan Produk Pokok Unit Distribusi Uang........................................17 Tabel A.2.1 Tugas dan Produk Pokok Unit Layanan Administrasi Kas..........................19 Tabel A.3.1 Tugas dan Produk Pokok Unit Pengolahan Uang.....................................20 Tabel A.4.1 Tugas dan Pokok Pengawasan, Perizinan, dan Informasi SP.......................21 Tabel A.5.1 Tugas dan Produk Pokok Unit Operasional SP Non Tunai dan Keuangan Inklusif .................................................................................................................. 23 Tabel B.1..................................................................................................... 23
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Sruktur Organisasi BI
6
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Magang merupakan kegiatan kurikuler yang menjadi mata kuliah di program D III FE UNP. Dalam mata kuliah ini kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara langsung di dunia kerja. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keahlian praktis yang sesuai dengan situasi dan kondisi kerja nyata (rill) yang tidak diperoleh di perguruan tinggi. Hasil dari kegiatan magang ini akan menjadi salah satu syarat bagi mahasiswa untuk menyeleseikan pendidikannya di Program D III FE UNP dan aspek penentu bagi keberhasilan mereka di dunia kerja setelah lulus. Setiap mahasiswa Program D III FE UNP wajib mengikuti magang yang pelaksanaannya langsung di perusahaan atau di instansi pemerintah. Magang ini merupakan satu dari sekian banyak mata kuliah yang ada di Program D III FE UNP. Mahasiswa harus melaksanakannya dengan sungguh-sungguh supaya pelaksanaan magang itu berhasil secara maksimal. 7
Pada saat ini, seorang mahasiswa bukan hanya dituntut berkompetensi dalam bidang kajian ilmunya tetapi juga kompetensi lainnya, seperti mandiri, mampu berkomunikasi, memiliki jaringan, mampu mengambil keputusan, dan peka terhadap perubahan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman yang terjadi di lingkungan masyarakat atau dunia luar. Dengan adanya program magang maka mahasiswa mendapatkan sarana untuk mengembangkan diri serta terwujudnya dari tujuan dan harapan dari program magang itu sendiri. Program magang akan membuka salah satu jalan mahasiswa untuk bergabung pada suatu organisasi atau perusahaan tertentu. Salah satunya adalah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera barat. B. Tujuan Magang 1. Meningkatkan proses pembelajaran melalui proses pendidikan berbasis praktik sehingga nantinya lulusan akan menjadi tenaga kerja yang berkualitas dan profesional pada kondisi kerja yang sesungguhnya. 2. Meningkatkan pengetahuan melalui pengalaman kerja yang rill yang diperoleh di dunia kerja, sebagai bekal untuk memahami dunia kerja yang nanti akan dihadapi setelah menyeleseikan pendidikan. 3. Mempunyai kompetensi dan etos kerja yang sesuai program studi yang diikuti. 4. Mampu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rutin yang berlingkup luas pada seluruh bagian yang telah dilalui dalam kegiatan magang. 5. Mampu mengelola kelompok kerja dan beradaptasi dengan lingkungan kerja tempat magang secara baik dan benar. 6. Mampu mempraktikan etika kerja dalam lingkungan magang secara memuaskan. 7. Lebih dapat memahami konsep-konsep non akademis di dunia kerja. 2
8. Meningkatkan kualitas lulusan. 9. Mendapatkan wawasan yang lebih tentang dunia kerja. C. Manfaat Magang 1. Bagi Mahasiswa a. Meningkatkan orientasi keahlian lingkungan kerja. b. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman di lapangan keja mengenai dunia kerja. c. Memperoleh informasi dari Bank Indonesia tentang peluang lapangan kerja dan kualifikasi dari tenaga kerja yang diperlukan. d. Menjalin hubungan yang mutualisme serta berkelanjutan dengan pihak Bank Indonesia. Bagi Perguruan Tinggi a. Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat
2.
pengetahuan dan keterampilan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. b. Sebagai feed back dalam melakukan penyempurnaan kurikulum dan proses pembelajaran di Program D III FE UNP yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Bagi Bank Indonesia a. Sebagai sarana pengabdian masyarakat serta negara khususnya dibidang
3.
pendidikan dalam rangka mencerdaskan bangsa. b. Mahasiswa magang dapat menjadi agen sosialisasi tentang Bank Indonesia didalam masyarakat. c. Memperoleh masukan yang objektif yang berguna meningkatkan produktifitas termasuk didalamnya efektif dan efisien dalam Bank Indonesia kedepannya.
3
BAB II GAMBARAN UMUM BANK INDONESIA
A. Sejarah Perjalanan Bank Indonesia Pada 1828 De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang.Tahun 1953, UndangUndang Pokok Bank Indonesia menetapkan pendirian Bank Indonesia untuk
4
menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank sentral, dengan tiga tugas utama di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran. Di samping itu, Bank Indonesia diberi tugas penting lain dalam hubungannya dengan Pemerintah dan melanjutkan fungsi bank komersial yang dilakukan oleh DJB sebelumnya. Pada tahun 1968 diterbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang mengatur kedudukan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral, terpisah dari bank-bank lain yang melakukan fungsi komersial. Selain tiga tugas pokok bank sentral, Bank Indonesia juga bertugas membantu Pemerintah sebagai agen pembangunan mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat. Tahun 1999 merupakan Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia, sesuai dengan UU No.23/1999 yang menetapkan tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Pada tahun 2004, Undang-Undang Bank Indonesia diamandemen dengan fokus pada aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia, termasuk penguatan governance. Pada tahun 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.2 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sistem keuangan. Amandemen dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan perbankan nasional dalam menghadapi krisis global melalui peningkatan akses perbankan terhadap Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek dari Bank Indonesia. 1. Bank Indonesia sebagai Bank Sentral
5
Bank Indonesia (BI, dulu disebut De Javasche Bank) adalah bank sentral Republik Indonesia. Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. Setelah tugas mengatur dan mengawasi perbankan dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan, tugas BI dalam mengatur dan mengawasi perbankan tetap berlaku, namun difokuskan pada aspek makroprudensial sistem perbankan secara makro. BI juga menjadi satu-satunya lembaga yang memiliki hak untuk mengedarkan uang di Indonesia. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya BI dipimpin oleh Dewan Gubernur. Sejak 2013, Agus Martowardojo menjabat sebagai Gubernur BI menggantikan Darmin Nasution. 2. Status dan Kedudukan Bank Indonesia a. Lembaga negara yang independen Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dimulai ketika sebuah undang-undang baru yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku tanggal 17 mei 1999 dan sebagaimana telah
6
diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 6/2009. Undangundang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini. Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien. b. Sebagai badan hukum Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan. B. Visi, Misi dan Sasaran Strategis Bank Indonesia 1. Visi
7
Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil. 2. Misi a. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. b. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional. c. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional. d. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan UU. 3. Nilai-Nilai Strategis Trust and Integrity – Professionalism – Excellence – Public Interest – Coordination and Teamwork. 4. Sasaran Strategis Untuk mewujudkan Visi, Misi dan Nilai-nilai Strategis tersebut, Bank Indonesia menetapkan sasaran strategis jangka menengah panjang, yaitu : a. Memperkuat pengendalian inflasi dari sisi permintaan dan penawaran. b. Menjaga stabilitas nilai tukar. c. Mendorong pasar keuangan yang dalam dan efisien. 8
d. e. f. g. h.
Menjaga SSK yang didukung dengan penguatan surveillance SP. Mewujudkan keuangan inklusif yang terarah, efisien, dan sinergis. Memelihara SP yang aman, efisien, dan lancer. Memperkuat pengelolaan keuangan BI yang akuntabel. Mewujudkan proses kerja efektif dan efisien dengan dukungan SI, kultur,
dan governance. i. Mempercepat ketersediaan SDM yang kompeten. j. Memperkuat aliansi strategis dan meningkatkan persepsi positif BI. k. Memantapkan kelancaran transisi pengalihan fungsi pengawasan bank ke OJK. C. Tujuan dan Tugas 1. Tujuan Tunggal Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia ini kelak akan dapat diukur dengan mudah. 2. Tiga Pilar Utama Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas tersebut (klik pada gambar
9
dibawah) perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. D. Profil Kantor Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat 1. Sejarah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat Sejarah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat berawal dari 142 tahun silam ketika kantor De Javasche Bank cabang Padang dibuka tanggal 29 Agustus 1864. Kantor ini merupakan kantor cabang De Javasche Bank ketiga setelah kantor cabang daerah Semarang dan Surabaya atau sebagai kantor cabang pertama diluar Pulau Jawa. Pemikiran untuk mendirikan cabang di Padang telah ada sejak awal berdirinya De Javasche Bank tanggal 24 Januari 1826, namun terhalang oleh ketentuan pasal 65 dari Octrooi De Javasche Bank yang pertama tanggal 27 Desember 1827, yang tidak memberi wewenang kepada direksi untuk memperluas usaha, kecuali di Pulau Jawa. Hal ini memang sesuai dengan ketentuan pasal 35 yang menetapkan bahwa bilyet-bilyet yang dikeluarkan bank hanya berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di Pulau Jawa dan Madura. Selanjutnya, residen Sumatera Tengah dengan suratnya tanggal 19 Agustus 1829 mengusulkan untuk dapat didirikan De Javasche Bank kantor cabang di Padang, yang juga tidak dapat disetujui karena alasan yang sama. Setelah dibentuknya “Kamer Van Koophandel en Nijverheid” (Kamar Dagang dan Kerajinan) di Jakarta (Batavia), Semarang, Surabaya, Padang dan Makassar dengan Surat Keputusan Pemerintah tanggal 29 Oktober 1863 (Indische Staatblad No. 144), badan ini telah menyampaikan gagasan kepada Direksi dan Pemerintah
10
mengenai kebutuhan kantor-kantor cabang bank di Pulau Jawa, antara lain di Padang dan Makassar. Sebagai salah satu alasannya, dikemukakan angka-angka ekspor-impor di wilayah Sumatera Tengah dan Bengkulu yang waktu itu dinilai cukup tinggi. Kamar Dagang dan Kerajinan Padang kemudian mengirimkan surat yang mengusulkan pembentukan kantor cabang itu kepada Direksi Javasche Bank, pada tanggal 23 Mei 1864. Akhirnya berdasarkan keputusan rapat umum (pemegang saham) pada tanggal 6 Agustus 1864, dapat disetujui pendirian kantorkantor cabang di Padang dan Makassar dengan 207 suara setuju dan 2 suara menolak. Setelah diperoleh persetujuan dari Gubernur Jenderal dengan Surat Keputusan No. 2 tanggal 11 Agustus 1864, maka tanggal 29 Agustus 1864 kantor cabang Padang mulai dibuka (kemudian menyusul Kantor Cabang Makassar pada tanggal 21 Desember 1864) dengan A.W Verkouteren sebagai pemimpin yang pertama. Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), terjadi likuidasi bank-bank oleh pemerintah Jepang. Pada waktu itu, peran De Javasche Bank digantikan oleh Nanpo Kaihatsu Ginko. Sesudah usainya Perang Pasifik dan Jepang menyerah kepada sekutu disusul oleh diproklamasikan kemerdekan Republik Indonesia, melalui Perpu No. 2 tahun 1946
BNI
diupayakan
sebagai
Bank
Sentral
Indonesia.Namun
dalam
pelaksanaannya BNI belum sanggup sehingga setelah Konferensi Meja Bundar, De Javasche Bank kembali berfungi sebagai bank sirkulasi sampai kemudian dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia pada tahun 1953. Pada masa
11
kemerdekaan itu, Kantor Cabang Padang dibuka kembali pada tanggal 18 Oktober 1947. 2. Pimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat Daftar pimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat mulai tanggal 1 Januari 1948 sampai saat ini sebagai berikut : No . 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama Pemimpin J.L Van Verre J. Van Der Hek D. B Buys Z. J Sahusilawane Nandang Komar Bambang Soesilo A.U. Laoh Ahmad Effendi G. W Nayoan Soeparto Wigyasubrata R. H Soenarso Moerdoatmojo R. Koesmadi Sastrodipoero Sjarif Iksanoeddin R. Soejatno Kamaruddin Koesen Soekisman Moeharno Inufasil Kafrawi Abu Bakar Karim Aris Anwari Abdul Aziz M. Djaelani Soegiarto C.Y Boestal Uun S. Gunawan Romeo Rissal Pandjialam Joko Wardoyo Mahdi Mahmudy Puji Atmoko
Tanggal Dilantik Jabatan 1 Januari 1948 1 Juli 1951 30 Juni 1953 31 Juli 1958 31 Juli 1959 5 Februari 1960 27 April 1962 17 Februari 1963 12 Maret 1964 1 April 1965 31 Desember 1967 31 Maret 1971 31 Maret 1973 4 Juni 1976 29 Juni 1981 23 Juli 1984 27 Juni 1986 14 Juli 1990 13 Juli 1994 19 Oktober 1995 30 April 1998 12 Juli 2001 30 Juni 2002 26 Juli 2004 22 Agustus 2007 30 Juli 2009 14 September 2011 28 Maret 2013 18 Desember 2014 12
Tabel 1.1 Daftar Pimpinan KBI Prov. Sumbar
3. Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat
13
Gambar 1.1 Sruktur Organisasi BI
BAB III PELAKSANAAN MAGANG
14
A. Deskripsi Unit Tempat Magang Kegiatan konsentrasi magang ditempatkan di Tim Sistem Pembayaran. yaitu dibawah terletak dibawah Divisi Sitem Pembayaran, Manajemen Intern, Komunikasi dan Layanan Publik yaitu yang dikepalai oleh Bapak Mardy Fery. Tim Sistem Pembayaran itu sendiri dikepalai oleh Bapak Eddy Sukarman Dt. BP. Tim Sistem Pembayaran membawahi Unit Sistem Pembayaran Tunai yaitu (Unit Distribusi Uang, Layanan, dan Administrasi Kas, Unit Pengolahan Uang ) dan Unit Sistem Pembayaran Non Tunai yaitu (Unit Pengawasan, Perizinan dan Informasi Sistem Pembayaran, Unit Operasional Sistem Pembayaran Non Tunai dan Keuangan Inkulsif). Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan tugas pokok dan produk pokok dari masingmasing unit di Tim Sistem Pembayaran di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat. 1. Unit Distribusi Uang Tugas Pokok 1. Melaksanakan Distribusi Uang : a. Pengiriman uang b. Penerimaan uang c. Pengiriman uang kas titipan d. Pengambilan uang kas titipan
Produk Pokok a. Distribusi uang di
wilayah
kerjanya (KPwDN) b. Penerimaan/persediaan uang c. Pengiriman uang kas titipan d. Pengambilan uang kas titipan
2. Menghitung Estimasi Kebutuhan Uang a. Hasil survei kebutuhan dan (EKU) : a. Melaksanakan
survey
preferensi uang kebutuhan b. Usulan EKU kepada KP c. Evaluasi kecukupan kas d. Statistik pengelolaan uang
uang b. Menghitung EKU c. Memantau RDU d. Mengelola data statistik pengelolaan uang
15
Tabel A.1.1 Tugas dan Produk Pokok Unit Distribusi Uang 2. Unit Layanan dan Administrasi Kas Tugas Pokok 1. Memberikan pelayanan kas : a. Penarikan bank b. Setoran bank c. Penukaran d. Kas keliling e. Penarikan non bank f. Setoran non bank g. Kas titipan h. Penjualan uang rupiah khusus i. Penjualan uang kertas asing (internal)
Produk Pokok a. Layanan penarikan bank b. Layanan setoran bank c. Layanan penukaran (termasuk
uang
penggantian
uang
rusak, cacat, ditarik/dicabut dari peredaran) d. Layanan penukaran uang di luar kantor,
khususnya
wilayah
remote e. Layanan penarikan uang kepada internal, institusi dan masyarakat f. Layanan penyetoran uang kepada internal, institusi dan masyarakat. g. Administrasi Penarikan
Setoran
Bank
Peserta
dan kas
titipan h. Layanan penjualan uang rupiah khusus pada masyarakat i. Layanan penjualan uang kertas asing dalam rangka pengeluaran anggaran BI, mis : PDLN 2. Administrasi dan analisis uang palsu : a. Klarifikasi keaslian uang rupiah a. Melakukan klarifikasi keasliang b. Hasil analisis yang diinput de uang
Rupiah
dari
perbankan,
masyarakat, dan apparat penegak
database UPAL pada BICAC c. Kesaksian ahli
hukum (Kejaksaan, Polri) b. Menganalisis dan menatausahakan 16
upal pada BICAC (BI Counterfeit Analysis Center) c. Memberikan keterangan ahli 3. Administrasi dan helpdesk setoran dan a. Laporan posisi likuiditas bank, penarikan bank a. Melakukan
TUKAB dan rencana penyetoran fasilitasi
kegiatan
dan penarikan bank pelaporan posisi likuiditas, TUKAB b. Tata usaha perbankan dan
rencana
penyetoran
penarikan bank b. Melakukan administrasi
dan data
perbankan c. Analisis laporan proyeksi cash flow
aplikasi sitem layanan kas c. Evaluasi proyeksi cash flow dan realisasi
kas/sarana
lainnya
memantau persediaan supplies : a. Membuat laporan rencana
dan
kebutuhan
uang
perbankan
dan likuiditas uang kartal perbankan 4. Mengkoordinasikan pemeliharaan a. Laporan peralatan
pada
dan
administrasi
peralatan kas dan pelaksanaan
pemliharaan peralatan kas dan b. Rekomendasi perpanjangan
realisasi pemeliharaan peralatan kas b. Memberikan rekomendasi terkait
kontrak dan sanksi/kalim, serta
usulan pengadaan supplies kas perpanjangan kontrak pemeliharaan c. Ketersediaan supplies kas peralatan
kas,
pengenaan
sanksi/klaim (bila ada) kepada unit kerja terkait c. Memastikan perbaikan peralatan kas dan ketersediaan supplies kas Tabel A.2.1 Tugas dan Produk Pokok Unit Layanan Administrasi Kas 3. Unit Pengolahan Uang Tugas Pokok Produk Pokok 1. Melaksanakan pengolahan uang : a. Hasil sortasi uang yang a. Sortasi dan hitung ulang manual berkualitas dan akuntabel b. Sortasi uang dengan MSUK b. Hasil sortasi uang yang c. Pemusnahan uang dengan Mesin berkualitas dan akuntabel serta 17
Racik Uang Kertas (MRUK) atau peleburan uang logam 2. Melakukan pengelolaan khasanah a. Pengambilan modal kerja b. Pengembalian modal kerja c. Menatausahakan titipan pada
pemusnahan uang secara online c. Pemusnahan uang yang akuntabel dan transparan a. Modal kerja harian b. Pengembalian uang ke khasanah c. Pengelolaan titipan pada khasanah
khasanah Tabel A.3.1 Tugas dan Produk Pokok Unit Pengolahan Uang 4. Unit Pengawasan, Perizinan, dan Informasi SP Tugas Pokok 1. Melaksanakan dan mencabut penyelenggaraan
transfer
dana
Produk Pokok izin 1. Surat izin penyelenggaraan TD, dan
kegiatan usaha penukaran valutas asing
tanda
izin,
surat
keputusan
pemberian izin usaha, sertifikat, izin usaha, logo KUPVA berizin, surat
2. Melaksanakan
pengawasan
tidak
langsung terhadap penyelenggara TD dan KUPVA 3. Melaksanakan
pengawasan
langsung
terhadap penyelenggara TD dan KUPVA
pencabutan
izin
penyelenggaran TD dan KUPVA 2. Laporan hasil pengawasan tidak langsung
terhadap
penyelenggara TD dan KUPVA 3. Laporan hasil pengawasan langsung
terhadap
penyelenggara TD dan KUPVA 4. Rekomendasi pembukaan atau 4. Melakukan
perizinan
terhadap
perpanjangan
penyelenggaraan
penyelenggaraan layanan kas ooleh
layanan kas oleh pihak lain. pihak lain 5. Laporan hasil pengawasan tidak 5. Melakukan pengawasan tidak langsung langsung terhadap terhadap penyelenggara LKPL penyelenggara LKPL 6. Laporan hasil pengawasan 6. Melakukan
pengawasan
terhadap penyelenggara LKPL
langsung
langsung
terhadap
penyelenggara LKPL 18
7. Laporan hasil pengawasan tidak 7. Melakukan pengawasan tidak langsung terhadap penyelenggara Cash In Transit (CIT) 8. Melakukan
langsung
penyelenggara Cash In Transit
(CIT) langsung 8. Laporan
pengawasan
terhadap penyelenggara Cash In Transit (CIT) 9. Melakukan perizinan dan pengawasan penyelenggara kliring lokal non BI 10. Melakukan pemprosesan terkait
terhadap
hasil
pengawasan
langsung
terhadap
penyelenggara Cash In Transit (CIT) 9. Monitoring
penyelenggara
kliring lokal non BI pelaksaan penyelenggaraan kliring lokal 10. Persetujuan terkait pelaksanaan
non BI 11. Memberikan layanan informasi terkait perizinan
dan
penyelenggaraan
non BI sistem 11. Layanan
pengawasan
pembayaran di daerah
klirng
informasi
lokal terkait
perizinan dan pengawasan SP di daerah
Tabel A.4.1 Tugas dan Pokok Pengawasan, Perizinan, dan Informasi SP 5. Unit Operasional SP Non Tunai dan Keuangan Inklusif Tugas Pokok Produk Pokok 1. Melaksanakan program penggunaan alat 1. Pelaksaan program penggunaan pembayaran non tunai 2. Melaksanakan program
alat pembayaran non tunai keuangan 2. Laporan program keuangan
inklusif inklusif 3. Menjadi fasilitator program keuangan 3. Laporan pelaksanaan kegiatan inklusif fasilitasi keuangan inklusif 4. Melakukan kajian program keuangan 4. Laporan hasil kajian keuangan inklusif 5. Menyediakan
data
dan
program keuangan inklusif 6. Menatausahakan rekening kartu
specimen
inklusif informasi 5. Data dan informasi keuangan inklusif nasabah, 6. Tatausaha
tandatangan,
data
rekening
nasabah,
kartu specimen tandatangan, data
19
kepesertaan
dan
forum
kepesertaan
kepesertaan
SKNBI, data penarik cek/BG kosong,
kepesertaan
serta
penarik cek/BG kosong, serta
menerbitkan
Daftar
Hitam
Nasional (DHN) 7. Melakukan
dan SKNBI,
menerbitkan
member
certifikcation
forum
Daftar
Hitam
Nasional (DHN) 7. Pelaksanaan certifikcation
kepada calon peserta dan peserta SKNBI
data
member kepada
calon
peserta dan peserta SKNBI 8. Pengelolaan transaksi proses 8. Mengelola transaksi proses awal hari (BI
SOSA
dan
RTGS),
awal hari (BI SOSA dan RTGS),
transaksi
transaksi
realisasi anggaran, setelmen transaksi melalui
RTGS,
mencetak
setelmen
laporan
RTGS,
keuangan, dan transaksi proses akhir hari (BI SOSA dan RTGS)
dan
kliring
anggaran,
transaksi
melalui
mencetak
laporan
keuangan, dan transaksi proses akhir hari (BI SOSA dan RTGS) 9. Layanan kliring penyerahan
9. Memberikan layanan kliring penyerahan debet/kredit
realisasi
debet
pengembalian 10. Melakukan backup data transaksi kliring 11. Mengelola Business Continuity Plan
debet/kredit dan kliring debet pengembalian 10. Backup data transaksi kliring 11. Laporan pelaksanaan BCP
(BCP) penyelenggaraan kliring 12. Administrasi dan 12. Mengelola administrasi dan tata usaha KLBI dan TSL KLBI dan TSL
tata
usaha
Tabel A.5.1 Tugas dan Produk Pokok Unit Operasional SP Non Tunai dan Keuangan Inklusif B. Deskripsi Aktivitas Magang Untuk lebih jelas kegiatan harian magang yang dilakukan adalah sebagai berikut : Tabel B.1
20
No 1
Hari/Tanggal Senin /
Aktivitas yang Dilakukan Pembukaan magang yang diawali dengan perkenalan dan
pengarahan yang disampaikan oleh M. Ikhwan Cahyono. Perbekalan materi dan diskusi tanya jawab tentang gambaran
12 Januari 2015
BI dengan tema kebanksentralan termasuk di dalamnya profil
dari BI visi, misi, sejarah BI, tujuan BI dan tugas BI. Penyajian materi dan diskusi tentang Unit Pengendali Inflasi
Daerah yang disampaikan oleh Reza Pahlevi Ananda. Penjelasan materi dan diskusi tentang peran serta BI dalam mengembangkan UMKM di Sumatera Barat yang disampaikan
2
Selasa/13 Januari
oleh Farisan Aufar. Penyajian materi tentang sistem pembayaran non tunai oleh Ibu
Ike Utami dan Riyan Galuh Pratama. Penyajian materi tentang sistem pembayaran tunai oleh
Rudianto. Penjelasan dan diskusi tentang Unit SDM oleh Lizarti, Penjelasan dan diskusi tentang Unit Logistik oleh Yose Andri. Menerima materi tentang Unit Protokoler disampaikan oleh
Ilham Suwaardi. Perbekalan materi dan diskusi tentang Unit Komunikasi oleh
M. Ikhwan Cahyono dan Ayu Rahma Putri. Penerimaan materi tentang Unit Statistik dan Survey. Membuat nomor punggung buku di perpustakaan, Menginput data statistik daerah Sumatera Barat dari tahun
2015
3
Rabu/14 Januari 2015
1993-2013 yakninya tentang inflasi, jumlah penduduk, 4
Kamis/15 Januari 2015
angkatan kerja, dll. Job training ke Divisi Manajemen Intern. Mengentri data biaya pemeriksaan kesehatan pegawai KPw BI
21
5
Jumat/16 Januari
2015
6
Senin / 19 Januari 2015
7
Selasa / 20 Januari 2015
8
Rabu / 21 Januari 2015
ke dalam aplikasi BI yaitu BIKES. Mengentri data pembayaran tagihan listrik dan air rumah dinas serta kantor KPw BI tahun 2014 setiap bulannya di Microsoft
Excel. Memahami tentang proses surat masuk dan surat keluar. Job Training ke Divisi Sitem Pembayaran. Melihat pelaksaan setor tunai ke BI. Mendapat tambahan mendalam informasi tentang hal-hal yang
berkaitan dengan sistem pembayaran. Menatausahakan dan merapikan warkat kas dan warkat
akunting sesuai tangga, kode warkat, dan jurnal warkat. Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank – bank
umum yang ada di Sumatera Barat. Mengikuti wirid di Ruang Rapat Besar Bank Indonesia. Membundel warkat kas dan warkat akunting. Memberikan bukti keaslian warkat dengan cara menggunakan
alat preparator. Mengarsip warkat kas pada bulan November. Mengambil ATK di gudang ATK.
Job training ke Unit Komunikasi dan Layanan Publik. Meringkas berita dan mengetik ke dalam Microsoft Office yang terkait tentang inflasi (harga-harga barang), BBM, dan
9
Kamis / 22 Januari 2015
Perekonomian. Job training ke Unit Pelaksanaan Pengembangan UMKM. Mengentri data-data biaya, pendapatan, dan laba ke Microsoft Excel yaitu data UMKM yang berada di bawah arahan KPw BI
Sumatera Barat. Diskusi tentang job training selama 6 hari yaitu pengalaman
22
yang telah dilalui dan pengumuman penempatan tetap magang untuk 16 hari kedepan, yaitu ditetapkan di Tim Sistem 10
Jumat /
Pembayaran. Mengikuti senam kesehatan jasmani bersama karyawan Bank
Indonesia. Menyusun dan mengarsip warkat realisasi anggaran dari
pertengahan November 2014 termasuk jurnal per batch. Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank – bank
umum. Sharing Information yaitu berkumpulnya semua karyawan di
23 Januari 2015
11
Senin / 26 Januari 2015
Tim Sistem Pembayaran di dalam satu ruang, lalu diadakan diskusi antar karyawan yang berkaitan dengan nilai strategis Bank Indonesia dan tambahan informasi dari Kepala Tim Sistem Pembayaran yang berlangsung sekitar 20 menit sampai
30 menit. Mendapat tambahan materi dari Bapak Agusman Piliang (Kepala Unit Pengawasan, Perizinan, dan Informasi SP) tentang pengetahuan tentang warkat kas dan kliring termasuk
12
Selasa /
didalamnya tentang membuktikan warkat itu asli. Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank – bank
umum. Menyusun dan mengarsip warkat realisasi anggaran dari bulan
Desember 2014 termasuk jurnal per batch. Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank – bank
27 Januari 2015
umum.
23
13
Rabu /
Melanjutkan mengarsip warkat realisasi anggaran bulan
Desember 2014 dan selesei pada hari tersebut. Memberikan nomor bundel ke bundel yang belum diberi
nomor, nomor tersebut sesuai dengan periodenya. Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank – bank
umum. Mengarsip warkat kas bulan Desember 2014, dan mendapat
pengarahan langsung bagaimana cara mengarsip warkat kas. Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank – bank
umum. Merapikan warkat kas bulan Desember 2014 yang belum
diarsip. Mengarsip warkat kas bulan Desember 2014. Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank – bank
umum. Sharing Information yaitu berkumpulnya semua karyawan di
28 Januari 2015
14
Kamis / 29 Januari 2015
15
Jumat / 30 Januari 2015
16
Senin / 2 Februari 2015
Tim Sistem Pembayaran di dalam satu ruang, lalu diadakan diskusi antar karyawan yang berkaitan dengan nilai strategis Bank Indonesia dan tambahan informasi dari Kepala Tim Sistem Pembayaran yang berlangsung sekitar 20 menit sampai
30 menit. Melanjutkan mengarsip warkat kas bulan Desember 2014 dan
selesei pada hari tersebut. Mengabungkan warkat pelimpahan pajak bank – bank umum ke dalam satu bundel per bulan artinya satu bundel ada warkat pelimpahan pajak yaitu misalnya bulan Januari. 24
17
Selasa / 3 Februari 2015
18
Rabu /
Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank – bank
umum. Mengikuti wirid di Ruang Rapar Besar Bank Indonesia. Mengarsip warkat kas bulan Januari 2015. Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank – bank
umum. Mendapat pendalaman materi dan diskusi tentang pengadaan
4 Februari 2015
terkait unit logistik, sekretariat, dan anggaran yang disampaikan oleh Bapak Agusman Piliang (Kepala Unit
19
Kamis / 5 Februari 2015
Pengawasan, Perizinan, dan Informasi Sistem Pembayaran). Memasang papan informasi tentang nilai-nilai strategis BI. Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank – bank
umum. Mengarsip warkat kas bulan Januari 2015. Memberikan bukti keaslian warkat dengan cara menggunakan alat preparator yaitu warkat kas dan akunting bulan Januari
20
Jumat /
2015. Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank – bank
umum. Melanjutkan mengarsip warkat kas bulan Januari 2015 dan
selesei pada hari itu. Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank – bank
umum. Memberikan bukti warkat dengan cara menggunakan alat
6 Februari 2015
21
Senin/ 9 Februari 2015
preparator untuk warkat kas untuk Februari 2015 untuk
minggu pertama. Mengarsip warkat kas untuk minggu pertama Februari tahun
25
22
Selasa/
2015. Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank – bank
umum. Melanjutkan mengarsip warkat kas untuk minggu pertama
Februari tahun 2015. Mengambil ATK di gudang ATK di lantai 3 BI. Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank – bank
umum. Memberikan bukti warkat untuk warkat realisasi anggaran
untuk bulan Januari 2015. Mengarsip warkat realisasi anggaran bulan Januari 2015. Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank – bank
umum. Melanjutkan mengarsip warkat realisasi anggaran bulan Januari
2015. Mencatat warkat tahun 2012 yang akan dipindahkan ke
khasanah arsip. Memberikan stempel warkat pelimpahan pajak bank – bank
umum. Mengikuti senam kesehatan jasmani bersama karyawan BI. Mengangkut semua warkat tahun 2012, baik itu warkat realisasi
10 Februari 2015
23
Rabu/ 11 Februari 2015
24
Kamis/ 12 Februari 2015
25
Jumat/ 13 Februari 2015
anggaran, pelimpahan pajak bank-bank umum, dan warkat kas
ke khasanah arsip. Berpamitan dengan
semua
karyawan
di
Tim
Pembayaran.
C. Kompetensi yang Didapatkan
26
Sistem
Setelah melalui proses magang di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat tepatnya di Tim Sistem Pemabayaran, kompetensi yang didapatkan yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mengetahui cara penukaran uang rusak di BI. Mengetahui proses kliring antar bank peserta kliring di BI. Mengetahui cara kerja BI-RTGS dan BI-SOSA. Mengetahui proses atau alur transaksi BI yakninya internal dan eksternal. Cara menatausahakan warkat. Mengetahui tentang bagaimana proses sebelum uang dihancurkan dan
disortasi. 7. Semua transaksi yang terjadi di SP berarti semua bagian ikut serta dalam alurnya. 8. Mengetahui jadwal waktu bank-bank umum untuk membayar pajak perharinya. 9. Mendapatkan arahan tentang nilai-nilai yang harus dimiliki ketika bekerja. D. Tantangan Selama Magang Terdapat tantangan yang dihadapi ketika melaksanakan magang antara lain, 1. Harus teliti dan rapi dalam menyusun warkat ketika ini dilakukan secara asalasalan akan mengakibatkan warkat tidak rapid an terkadang salah penyusunan, jika ini terjadi maka dalam menyusun kembali warkat bisa sobek dan ini fatal akibatnya karena itu data transaksi pada hari itu. 2. Kita harus disiplin waktu dalam bekerja, ketika kita tidak tepat waktu dalam bekerja, maka pekerjaan itu akan menumpuk contohnya yaitu ketika menyusun warkat ketika warkat tidak disusun secepatnya maka akan membuat warkat menumpuk karena warkat dalam satu hari saja itu cukup banyak. Dan ketika tidak on time atau terlambat saja dalam kliring maka ini dapat
27
mengakibatkan cek dan bilyet-bilyet akan lama diproses dan mengakibatkan proses transaksi antar bank akan terhambat. Sejauh ini didalam melaksanakan magang tantangan yang didapat yaitu intinya kita harus cepat, tepat dan teliti dalam bekerja, konsentrasi yang kuat akan memudahkan tiga hal itu dalam bekerja. Jika tidak maka keefesienan dalam bekerja akan terganggu yang mengakibatkan perusahaan itu sendiri yang terkena imbasnya karena masalah internal. Intinya disiplin dengan waktu adalah salah satu kunci seseorang dalam bekerja. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Aktivitas magang yang dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan dan kegiatan kurikuler yang menjadi mata kuliah di Program D III FE Universitas Negeri Padang. Kegiatan ini bertujuan agar terbiasa dengan dunia kerja nyata yang tidak ditemukan di perguruan tinggi. Berdasarkan aktivitas magang yang telah dilakukan dari tanggal 12 Januari 2015 – 13 Februari 2015 dapat disimpulkan yaitu : 1. Bertambahnya wawasan tentang Bank Indonesia baik tugas, peran, dan hal – hal penting yang belum diketahui sebelum magang di Bank Indonesia tepatnya di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat. 2. Mengetahui pekerjaan dan tugas masing-masing divisi, unit di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat.
28
3. Bertambahnya pengalaman bagaimana menempatkan diri didalam dunia kerja yang nyata. B. Saran Berdasarkan aktivitas yang dilalui dan pengamatan selama mengikuti aktivitas magang di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat. Penulis dapat memberikan saran untuk kemajuan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat yaitu : 1. Meningkatkan silaturrahmi yang kuat dengan sesama karyawan disemua lini posisi. 2. Meningkatkan keterbukaan antara semua karyawan baik itu dengan jabatan yang diatas dengan dibawahnya. 3. Meningkatkan keamanan dan pemeriksaan sebelum peserta kliring agar tidak terhindar dari segala kemungkinan yang merugikan. 4. Lebih meningkatkan tentang sosialisasi dalam pengetahuan tentang keaslian uang dan sosialisasi tentang perpustakaan ke masyarakat umum akan hal ini akan menciptakan sebuah pelayanan masyarakat yang prima. DAFTAR PUSTAKA
29
30