LAPORAN AKHIR Revisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BOTANI (BATIK MODERN DALAM TAS UNIK) SEBAGAI ALTERNATIF USAHA BIDANG FASHION DI ERA MEA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN



Diusulkan oleh: Rizki Shinta Puspita Sari NIM. 16812141018 Husna Munawar Sihono NIM. 16307141006 Ekie Aulia Abdurrahman NIM. 15505241059 Ayu Dian Lestari NIM. 16812141025



Angkatan 2016 Angkatan 2016 Angkatan 2015 Angkatan 2016



UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2018



PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PKM-KEWIRAUSAHAAN



Margin bawah 3 cm



1. Judul Kegiatan 2. Bidang Kegiatan 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Alamat Rumah dan No. Tel/HP



4. 5.



6. 7.



: BOTANI (Batik Modern dalam Tas Unik) Sebagai Alternatif Usaha Bidang Fashion di Era MEA : PKM-K : : : : :



Rizki Shinta Puspita Sari 16812141018 Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta Nagung RT 015/RW 006, Kedundang, Temon, Kulon Progo, Yogyakarta/HP. 082225090315 f. Email : [email protected] Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Arwan Nur Ramadhan, S.Pd., M.Pd. b. NIDK : 8814110016 c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Niron 002/020 Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta/Hp. 085643514510 Biaya Kegiatan Total a. Kemristekdikti : Rp. 7.600.000,00 b. Sumber Lain : Rp.Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan Yogyakarta, 5 Agustus 2018



Menyetujui Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta



Ketua Pelaksana Kegiatan,



(Isroah, Dra. M.Si.) NIP.19660704 199203 2003



(Rizki Shinta Puspita Sari) NIM. 16812141018



Wakil Rektor III Universitas Negeri Yogyakarta,



Dosen Pendamping,



(Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes) NIP. 19650301 199001 1 001



(Arwan Nur Ramadhan, S.Pd., M.Pd.) NIDK. 8814110016



DAFTAR ISI



HALAMAN SAMPUL........................................................................................ HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. DAFTAR ISI........................................................................................................ DAFTAR GAMBAR............................................................................................ DAFTAR TABEL.................................................................................................



i ii iii iv v



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1.2 Perumusan Masalah ................................................................................ 1.3 Tujuan...................................................................................................... 1.4 Luaran yang Diharapkan......................................................................... 1.5 Manfaat....................................................................................................



1 2 2 3 3



BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 2.1 Analisis Produk ...................................................................................... 4 2.2 Analisis Pasar.......................................................................................... 5 2.3 Perhitungan Ekonomi ............................................................................. 5 BAB 3 METODE PELAKSANAAN 3.1 Alat dan Bahan........................................................................................ 8 3.2 Proses Pembuatan.................................................................................... 8 3.3 Proses Pemasaran.................................................................................... 9 BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya ...................................................................................... 10 4.2 Jadwal Kegiatan...................................................................................... 10 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing................... 11 Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan................................................. 18 Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas....... 21 Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan............................................ 22 Lampiran 5. Desain Produk.......................................................................... 23



DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Model BOTANI Warna........................................................................ 20 Gambar 2. Model BOTANI Batik......................................................................... 20



DAFTAR TABEL Tabel 1. Rincian Harga Produk.............................................................................. 6 Tabel 2. Rincian Alat............................................................................................. 8 Tabel 3. Rincian Bahan.......................................................................................... 8 Tabel 4. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-K........................................................ 10 Tabel 5. Jadwal Rencana Kegiatan........................................................................ 10



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fashion..., tas. Tas merupakan kebutuhan Banyak bahan tas salah satunya goni. Dipasar ada tas goni tapi ...kulit



1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang muncul dapat dirumuskan: 1. Bagaimana analisis produk BOTANI sehingga menjadi produk yang berdaya saing tinggi? 2. Bagaimana bentuk desain dari produk BOTANI? 3. Bagaimana proses pembuatan produk BOTANI hingga menjadi suatu produk yang bernilai guna tinggi? 4. Bagaimana cara memasarkan produk BOTANI agar keberlangsungan usaha dapat berlanjut? 1.3 Tujuan 1. 2. 3. 4.



Adapun tujuan dari penulisan PKM ini, antara lain: Mengetahui analisis produk BOTANI menjadi suatu produk yang berdaya saing tinggi. Mengetahui bentuk desain dari BOTANI. Mengetahui proses pembuatan produk BOTANI hingga menjadi suatu produk yang bernilai guna tinggi. Mengetahui strategi terbaik untuk memasarkan produk BOTANI sehingga keberlangsungan usaha dapat berlanjut



1.4 Luaran yang Diharapkan 1. Produk BOTANI mampu bersaing dengan produk tas lain yang ada di pasaran. 2. Produk BOTANI mampu meningkatkan nilai guna kain goni dan batik modern. 3. Produk BOTANI dapat diminati masyarakat Indonesia maupun mancanegara. 4. Program kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan artikel tentang kewirausahaan dan dapat bersaing di pasar bebas. 1.5 Manfaat Harapan dari proses pembuatan produk BOTANI: 1. Penulis mendapat pengalaman berwirausaha. 2. Meningkatkan nilai guna batik modern yang belum digunakan secara optimal. 3. Memperkenalkan motif batik modern kepada masyarakat Indonesia dan mancanegara. 4. Meningkatkan kreativitas inovatif mahasiswa dalam menemukan ide kreatif sebagai peluang usaha. BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA



2.1



Analisis Produk Produk ini diciptakan sebagai inovasi untuk menambah nilai jual tas goni dan melestarikan batik warisan Indonesia. Usaha ini memiliki konsep dengan mengolah motif batik modern yang terdapat pada kain maupun kulit dipadukan dengan bahan kain goni yang sudah diwarnai dengan pewarna alami untuk dijadikan sebagai tas. Produk ini memiliki beberapa keunggulan yaitu menggunakan kain goni baru, menggunakan perpaduan motif batik modern, menggunakan pewarna alami yang ramah lingkungan, memiliki harga yang terjangkau, dan memiliki desain serta model yang modern. Selain itu, produk tas tersebut juga memiliki peluang untuk dipasarkan hingga ke luar negeri. Melihat keunggulan tersebut, maka tas “BOTANI” merupakan produk kreatif dan inovatif yang layak dikembangkan menjadi wirausaha. 2.2



Analisis Pasar Analisis pasar dari produk tas ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Adapun analisis SWOT usaha ini adalah: a. Strength atau Kekuatan 1) Bahan baku mudah diperoleh. Bahan baku dalam pembuatan tas ini yaitu kain goni, kain batik modern, kulit sapi, pewarna alami dan bahan pelengkap lainnya seperti gesper, ring d, tali tas, furing, vinil, resleting, kepala resleting. 2) Menggunakan motif batik modern yang dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap batik. 3) Memanfaatkan karung goni baru. 4) Memanfaatkan pewarna alami yang ramah lingkungan. 5) Harga produk relatif terjangkau. Produk tas dari BOTANI dijual dengan kisaran harga relatif terjangkau mulai dari Rp60.000 hingga Rp100.000 sesuai dengan model dan desain. 6) Memiliki desain dan model modern. 7) Menggunakan kulit sapi yang telah diemboss motif batik modern karya BOTANI b. Weakness atau Kelemahan 1) Harga bahan baku tas yang tidak stabil. 2) Harga kulit sapi yang cenderung mahal. c. Opportunity atau Peluang 1) Memanfaatkan paduan kain batik modern, kain goni, dan kulit sapi emboss motif modern sebagai tas. 2) Menggunakan pewarna alami dalam mewarnai karung goni. 3) Memperkenalkan batik modern pada masyarakat. 4) Sebagai inovasi baru dalam pembuatan tas.



d.



2.3



5) MEA memungkinkan suatu negara menjual produk ke negaranegara di Asia Tenggara sehingga kesempatan terbuka lebar. Threat atau Ancaman Ancaman dari usaha tas ini yaitu akan muncul produk pesaing yang serupa. Maka, solusi agar usaha ini tetap berjalan dengan baik yaitu dengan selalu mengembangkan kualitas produk, menambahkan inovasiinovasi terbaru dan selalu menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk tas dari BOTANI.



Perhitungan Ekonomi a. Modal Total modal awal usaha ini yaitu Rp7.600.000,00. pengadaan alat produksi adalah sebesar Rp.2.324.000,00. Biaya tetap pada usaha ini adalah sebesar Rp.1.273.873,00. b. Produksi dan Penjualan Produksi tas BOTANI disesuaikan dengan kondisi dan pemintaan pasar, sehingga jumlah unit produksi untuk tiap tahapnya berbeda. Tas BOTANI terdiri dari 2 model utama yaitu model slingbag, model pouch, dan 1 model inovasi terbaru dari goni kulit. Setiap model memiliki biaya produksi yang berbeda-beda. Tabel 1. Biaya Produksi No.



Model Tas



Biaya Produksi per unit (Rp)



1



Tas Slingbag



65.522



2



Tas Pouch



37.617



3



Tas Goni Kulit



84.733



Produk tas BOTANI model slingbag dijual dengan harga Rp89.000, model pouch dijual dengan harga Rp60.000, dan model goni kulit dijual dengan harga Rp110.000. Apabila produk tersebut terjual



BAB 3 METODE PELAKSANAAN



3.1 Aspek Produksi Produksi tas BOTANI dilakukan selama 4 bulan sejak bulan April sampai dengan bulan Juli 2018. Lokasi produksi bertempat di daerah Godean, Yogyakarta. Alat dan bahan yang digunakan untuk proses produksi tas BOTANI yaitu: Tabel 2. Rincian Alat dan Bahan Alat Mesin jahit Meteran/metline Pensil kapur Gunting Alat emboss Tungku



Alat Kuali Cutter Kuas Ember Penggaris Karton



Bahan Kain batik Kain goni Kain vinil Kain furing Tali tas Spons ati/busa



Bahan Gesper Resleting Kepala resleting Renda Pengait Pewarna alami Kulit sapi



3.2 Proses Pembuatan Proses pembuatan produk ini tidak memerlukan waktu yang lama namun dibutuhkan kreativitas yang dapat membuat produk ini menjadi lebih bernilai guna tinggi dan bernilai jual tinggi. Tahap-tahap pembuatan produk ini yaitu: a. Tahap persiapan Pada tahap persiapan dilakukan proses mendesain tas. Pada proses mendesain tas diperlukan suatu keahlian khusus untuk membuat bentuk-bentuk tas yang diminati masyarakat umum. Pemilihan bentuk yang sederhana juga membantu dalam proses penjahitan sebab jika terlalu rumit maka sulit diwujudkan. Selain itu pada tahap ini juga dilakukan proses pemberian branding serta pembuatan logo untuk produk BOTANI yang diberi merek “BAGONI”. Kata BAGONI merupakan gabungan dari dua kata yaitu batik dan goni. b. Tahap menyiapkan alat dan bahan Proses penyiapan bahan dilakukan dengan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan terkait dengan proses produksi. Bahan yang diperlukan yaitu kain goni, kain batik modern, vinil, furing, resleting, kepala resleting, spons ati, spons busa, ring D, gesper, pewarna alami, tali tas, dan benang. Kelompok memutuskan kain goni yang dipilih adalah kain goni baru yang sudah dibersihkan sehingga tidak perlu membersihkan dengan antiseptic. Pewarna alami yang digunakan untuk mewarnai kain goni berasal dari kayu-kayuan yang biasa digunakan untuk pewarnaan kain batik. Kayu tersebut adalah Kayu



Jolawe, Kayu Merbau, dan Kayu Tegeran. Kemudian alat-alat yang dibutuhkan yaitu mesin jahit, gunting, alat tulis, kapur jahit, jarum, metline, penggaris, kuas, dan alat pewarnaan. c. Tahap produksi Proses produksi dimulai pada bulan April 2018 diawali dengan pembuatan sampel, lalu diikuti dengan proses produksi masal secara bertahap. Lokasi produksi berada di Daerah Godean. Jumlah produk yang diproduksi sejak bulan April hingga minggu kedua bulan Juli 2018 yaitu 83 tas. Tas yang diproduksi terdiri dari model tas slingbag dan pouch. Pada tahap produksi ini juga dilakukan proses pewarnaan terhadap kain goni. Proses pewarnaan tersebut diawali dengan melakukan perebusan terhadap kayu yang digunakan, dengan perbandingan kayu dan air yaitu 1:10. Perebusan dilakukan hingga volume air setengah dari volume awal. Dibutuhkan ¼ kg tawas untuk fiksasi kain sepanjang 2 meter. Tawas terlebih dahulu dilarutkan dalam 1 liter air untuk setiap 50 gram tawas. Proses pewarnaan dilakukan dengan cara mengoleskan larutan pewarna alami pada kain goni dengan menggunakan kuas, kemudian masuk pada tahap fiksasi yaitu mengunci warna dengan cara merendam kain yang sudah diwarna ke dalam larutan tawas. Tahap terakhir dari proses pewarnaan adalah melakukan penjemuran kain. d. Pemasaran dan Penjualan Proses pemasaran dilakukan dengan memasarkan produk melalui media sosial yaitu instagram, whatsapp dan melalui website jual beli (online shop) yaitu tokopedia.com, blanja.com, dan discovered.us, sedangkan promosi secara langsung dilakukan dengan penjualan secara langsung serta promosi dari mulut ke mulut. Selama keberlangsungan kegiatan pemasaran dan penjualan, Tim BOTANI juga melakukan kegiatan koordinasi guna membahas kendala yang dihadapi. 3.3 Manajemen Usaha Kondisi manajemen produksi BOTANI yaitu satu meter kain goni dapat dimanfaatkan untuk membuat 5 sampai 6 buah tas tergantung pada model tas yang dibuat, satu feet kulit dimanfaatkan untuk 1 tas, satu meter kain batik dimanfaatkan untuk membuat 12 tas, Pewarna??. Tas BOTANI dibuat selama 3 sampai 7 hari disesuaikan dengan model dan jumlah yang diproduksi. Kondisi manajemen keuangan usaha BOTANI berasal dari dana Dikti sebesar Rp7.600.000,00. Dana tersebut telah digunakan untuk membeli bahan dan menunjang kegiatan operasional usaha BOTANI. Kondisi manajemen personalia BOTANI pada awalnya menggunakan tenaga kelompok yang berjumlah 4 orang, namun seiring meningkatnya



permintaan maka saat ini proses produksi tas BOTANI dibantu oleh 1 orang karyawan. Tim BOTANI tetap memegang kendali atas finishing produk dan quality control. Kondisi manajemen pemasaran BOTANI yaitu tas BOTANI aktif dipasarkan melalui media online instagram, whatsapp, dan situs jual-beli tokopedia.com dan blanja.com. Selain itu juga melalui pemasaran secara offline dari mulut ke mulut, melakukan penjualan di daerah wisata dan sekolah di Kulon Progo, serta memajang produk di Toko Gendhud Handicraft Pasar Bringharjo. Tas BOTANI juga dipasarkan ke beberapa daerah di Indonesia yaitu Jakarta, Lombok, Bali, Surabaya, dan ke luar negeri yaitu Jepang dengan bantuan relasi dari tim BOTANI. BAB 4 HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI PENGEMBANGAN 4.1 Hasil yang dicapai Pelaksanaan PKM-K sudah mencapai 100% dengan uraian sebagai berikut: a. Hasil Produk Produk tas BOTANI terdiri dari 2 model utama yaitu model slingbag, model pouch dan 1 model inovasi terbaru dari goni kulit. Sejak bulan April hingga bulan Juli 2018 BOTANI mampu memproduksi sebanyak 113 unit tas dengan rincian 45 unit tas model slingbag, 38 unit tas model pouch, dan 30 unit tas goni kulit. Total penjualan dari bulan April hingga bulan Juli 2018 yaitu sebanyak 99 unit tas dengan rincian 39 tas model slingbag, 35 tas model pouch, dan 25 tas model goni kulit. Tas BOTANI dikemas menggunakan paper bag. b. Hasil promosi Promosi tas BOTANI dilakukan secara online maupun offline. Promosi secara online dilakukan melalui media sosial instagram, whatsapp, dan situs jual beli tokopedia.com, blanja.com, discovered.us, dan ebay.com. Promosi secara offline dilakukan dengan melakukan promosi dari mulut ke mulut dan melakukan penjualan secara langsung di daerah wisata Malioboro dan Gamplong, mendatangi sekolah di Kulon Progo yaitu SMAN 1 Pengasih, MAN 1 Wates, dan MAN 2 Wates, serta memajang produk di Toko Gendhud Handicraft Pasar Bringharjo. Adanya promosi tersebut tentu meningkatkan minat masyarakat terhadap tas BOTANI. Produk tas BOTANI juga telah dipasarkan dibeberapa daerah di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Bali, Lombok, dan Magelang, serta ke luar negeri yaitu Jepang.



c. Hasil penjualan Usaha BOTANI telah dijalankan selama 4 bulan sejak bulan April 2018 dengan menghasilkan penjualan sebanyak 99 unit tas. Adapun grafik penjualan tas BOTANI yaitu : Produk tas BOTANI telah mampu bersaing dengan tas lain yang ada di pasar. Produk ini terjual sebanyak 99 unit tas. Konsumen produk tas BOTANI terdiri dari berbagai kalangan baik pelajar, mahasiswa, wisatawan, guru, dosen, dan masyarakat umum. Produk tas BOTANI yang terjual terdiri dari 39 tas model slingbag, 35 tas model pouch, dan 25 tas model goni kulit. Hasil penjualan tersebut diperoleh dari penjualan melalui whatsapp maupun penjualan secara langsung. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan 99 unit tas yaitu sebanyak Rp.... dengan total keuntungan Rp..... d. Analisis BEP (Break Event Point) 4.2 Potensi Pengembangan Usaha a. Mendirikan toko offline, sehingga konsumen produk BOTANI dapat mengunjungi toko BOTANI dan melihat secara langsung tas karya BOTANI. b. Mendirikan rumah produksi BOTANI, sehingga proses produksi tas BOTANI dapat dilakukan di satu tempat dan menyerap tenaga kerja untuk membantu proses produksi agar usaha ini tetap berlanjut. Selain itu adanya penyerapan tenaga kerja juga sebagai salah satu cara dalam mengatasi keterbatasan lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. c. Menjalin kerjasama dengan berbagai toko kerajinan baik di Yogyakarta maupun diluar kota Yogyakarta, sehingga produk BOTANI dapat dijumpai diberbagai outlet tidak terbatas pada outlet resmi milik BOTANI saja. d. Berinovasi lebih lanjut mengembangkan usaha goni tidak hanya untuk tas tetapi juga untuk souvenir pernikahan, dan aksesoris busana. e. Produk tas BOTANI berpotensi untuk dipasarkan ke luar negeri. BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pelaksanaan kegiatam PKM-K BOTANI dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:



1. Tim PKM telah berhasil memproduksi tas sebanyak 113 buah sesuai dengan kondisi dan permintaan pasar. Pada awalnya tas BOTANI terdiri dari model slingbag dan model pouch, namun seiring meningkatnya permintaan konsumen kini tas BOTANI menambah inovasi terbaru yaitu model tas goni kulit motif batik. Harga jual untuk produk tas slingbag yaitu Rp89.000,00., untuk produk tas pouch yaitu Rp60.000,00., dan untuk tas goni kulit yaitu Rp110.000,00. 2. Pemasaran produk BOTANI dilakukan dengan cara online maupun offline. Pemasaran online dilakukan melalui media sosial whatsapp, instagram, dan website jual beli yaitu tokopedia.com, blanja.com, discovered.us, dan ebay.com, sedangkan pemasaran secara offline dilakukan melalui promosi dan penjualan dari mulut ke mulut, penjualan secara langsung di daerah wisata Malioboro dan Gamplong, mendatangi sekolah di Kulon Progo yaitu SMAN 1 Pengasih, MAN 1 Wates, dan MAN 2 Wates, serta memajang produk di Toko Gendhud Handicraft Pasar Bringharjo. Promosi tersebut membuat produk BOTANI terjual sebanyak 99 unit tas. 3. Penjualan dan keuntungan yang didapatkan oleh Tim BOTANI mengalami peningkatan, sehingga usaha tas BOTANI memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan menjadi usaha berkelanjutan. 5.2



Saran Bagi