Laporan Akhir Zoologi Vetebrata [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

laporan Akhir



ZOOLOGI VETEBRATA DISUSUN OLEH :



Kelompok



: III (Tiga)



Meja



: III (Tiga)



Asisten Meja



: Dian Saputri



LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAN BANDA ACEH 2020



laporan Akhir ZOOLOGI VETEBRATA



DISUSUN OLEH :



Kelompok



: III (Tiga)



Meja



: III (Tiga)



Asisten Meja



: Dian Saputri



LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAN BANDA ACEH 2020



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM AKHIR ZOOLOGI VETEBRATA Disusun Oleh : Kelompok III (Tiga) Meja III Anggota 1. Dinda Marvida



1911010001



2. Nurul Afdar



1911010006



3. Zafwidar



1911010004



4. Nur Rahmi



1911010002



Banda Aceh, 23 Desember 2020



Menyetujui Asisten Meja,



Dian Saputri NIM : Mengetahui, Dosen Pembimbing



Koordinator Praktikum



Jalaluddin S.Pd,M.Pd



Rubiah S.Si, M.Pd



NIDN. 0112048201



NIDN. 0101127702



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmatNya kami dapat mengikuti praktikum Zoologi Vetebrata.Salawat dan salam kita sanjung sajikan kepangkuan alam Nabi besar Muhammad SAW. Yang telah membawa umat manusia kea lam ilmu pengetahuan. Pada kesempatan ini, kami telah menyelesaikan laporan akhir praktikum “Zool“gi Vetebrata”. Terima kasih kami ucapkan kepada pembimbing Mata Kuliah dan Asisten yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam melakukan praktikum hingga dapat menyelesaikan laporan akhir. Apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan laporan akhir praktikum ini, penulis memohon maaf atas hal yang berkenan. Demikianlah, semoga ini bisa menjadi inspirasi dan pembelajaran lebih baik kedepan serta bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca.



Banda Aceh, 23 Desember 2020



Penulis



DAFTAR ISI Kata pengantar ...................................................................................1 Daftar Isi.............................................................................................2 Perincian dan Pertelaan......................................................................3 Praktikum Pisces.................................................................................9 Praktikum Amfibi...............................................................................21 Praktikum Aves..................................................................................30 Praktikum Mamalia............................................................................41 Praktikum Reptilia..............................................................................51



PENCIRIAN DAN PERTELAAN Dinda Marvida Prodi Pendidikan Biologi FKIP universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh Email : [email protected]



ABSTRAK Zoologi berasal dari dua kata Yunani zoion, yang berarti “hewan” dan logos, yang berarti ilmu. Jadi dapat disimpulkan bahwa defenisi zoologi adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang hewan, baik seperti perkembangan embrio, evolusi, prilaku, distribusi ekologi dan klasifikasi hewan.Sementara itu, berdasarkan cabang biologi, Zoologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang fungsi, struktur, evolusi, dan prilaku hewan. Selain itu, zoologi juga mencakup tentang anatomi perbandingan, biologi molekuler, psikologi hewan, biologi evalusioner, ekologi prilaku, paleontology dan taksonomi. Perincian hewan ditulis dalam bentuk uraian objek agar memberikan keyakinan gambaran suatu objek yang bersifat pasti. Praktikum yang berjudul “ zoologi vetebrata” telah dilaksanakan pada 18 November 2020 di Lamboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Serambi Mekkah. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui morfologi, stuktur tubuh, anatomi dari pada kelas pisces, amfibi, aves, mamalia dan reptil. Kata kunci : Pisces, Amfibi, Aves, Mamalia dan Reptil



PENDAHULUAN Kelas Pisces merupakan hewan berdarah dingin , bernafas dengan insang, tubuh ditutupi oleh sisik dan bergerak menggunakan sirip. Hidup di air tawar dan



air asin (laut). Berdasarkan tulang penyusun, kelas ini dibedakan atas ikan bertulang



sejati



(Osteichtyes)



dan



ikan



yang



bertulang



rawan



(Chondrichetyes).Kalau dilihat dari jumlah spesiesnya yang dikatakan terbanyak dari vertebrata. Penyebaran ikan boleh dikatakan hampir diseluruh permukaan bumi ditemukan di air tawar maupun air asin. (Hayati, 2011) Amphibia merupakan perintis vertebrata daratan. Paru-paru dan tulang anggota tubuh, yang mereka warisi dari moyang krosopterigia, memberikan sarana untuk lokomosi dan bernapas di udara. Atrium kedua dalam jantung memungkinkan darah yang mengandung oksigen langsung kembali ke dalamnya untuk dipompa ke seluruh badan dengan tekanan yang penuh. Sementara percampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang kurang mengandung oksigen terjadi dalam vertikel tunggal, jantung yang beruang tiga itu agaknya memberikan penigkatan yang berarti dalam efesiensi peredaran dan dengan demikian meningkatkan kemampuan untuk mengatasi lingkungan daratan yang keras dan lebih banyak berubah-ubah (Kimball, 1999). Aves adalah hewan yang paling dikenal orang, karena dapat dilihat dimanamana; aktif pada siang hari dan dan unik dalam hal memiliki bulu sebagai penutuo tubuh. Dengan bulu itu tumbuh dapat mengetur suhu dan terbang. Dengan kemampuan terbang itu aves mendiami semua habitat. Warna dan suara beberapa Aves merupakan daya tarik mata dan telinga manusia. Banyak diantaranya mempunyai arti penting dalam ekonomi, sebagian merupakan bahan makanan sumber protein. Beberapa diantaranya diternakkan (Jasin, 1984).



Dasar Teori Mamalia (Bahasa Yunani, mamal, “kelenjar susu”) merupakan salah satu anggota vertebrata yang memiliki rambut. Suatu karakteristik penentu seperti bulu terbang pada aves. Sebagian besar mamalia memiliki metabolisme yang aktif dan merupakan hewan endoterm. Sistem peredaran darah yang efisien (termasuk jantung beruang empat) mendukung laju metabolisme yang tinggi. Memiliki suatu lembaran otot yang disebut diafragma membantu mengalirkan



udara ke paru. Rambut dan lapisan lemak dibawah kulit juga membantu tubuh mempertahankan panas metabolik dalam tubuh (Team Teaching, 2013). Reptilia merupakan sekelompok vertebrata yang menyeseuaikan diri ditempat yang kering di tanah. Penandukan  atau cornificatio kulit dan squama atau carpace untuk menjaga banyak hilangnya cairan dari tubuh pada tempat yang kering atau panas. Nama kelas ini diambil dari model cara hewan berjalan (Latin : reptum =  melata atau merayap) dan studi tentang reptilian di sebut Herpetology (jelata atau merayap) dan studi tentang reptilian di sebut Herpetology (Yunani :creptes = reptil). (Jasin, 2002).



I.



Tanggal Pratikum



: 18 November 2020



II.



Judul Pratikum



:Pengamatan Pisces (Mengamati anatomi internal dan eksternal dari ikan bandeng dan ikan kakap merah).



III.



Tujuan Pratikum



:



1. Mengenal morfologi luar ikan bandeng dan ikan kakap merah. 2. Mengenal bagian-bagian tubuh ikan bandeng dan ikan kakap merah. 3. Mengamati anatomi eksternal ikan bandeng dan ikan kakap merah. IV.



Dasar Teori Ikan bandeng adalah ikan yang sering dijumpai di Indonesia, Ikan bandeng



sering dibudidayakan oleh orang Indonesia, Di asia tenggara , bandeng (Chanoschanos) adalah ikan yang popular dikonsumsi,. Ikan bandeng merupakan spesies satu-satunya yang masih ada dalam familia Chanidae (Bersama enam genus tambahan dilaporkan pernah ada namun sudah penuh). Bahasa bugis dan Makassar dikenal sebagai ikan bolu, dan dalam Bahasa inggris milkfish (Novianto, 2011). Ikan bandeng hidup di perairan pantai, muara sungai, hamparan hutan bakau, lagon, daerah genangan pasang surut dan sungai. Ikan bandeng dewasa biasanya berada di perairan littoral (Novianto, 2011). Pemisahan secara alami berlangsung dalam Kelompok keciltersebar di sekitar pantai dengan karakteristik habitat perairan jernih, dasar perairan berpasir dan berkarang dengan kedalaman antara 10-30m (Muslim, 2004). Di Indonesia terdapat beberapa jenis ikan kakap, diantaranya adalah ikan kakap merah (Red snapper, Lutjanus sanguine) dan ikan kakap kehijauan gelap



yang dikenal dengan sebutan ikan kakap saja( giant saperch atau seabass. Latescalcarifer). Kakap merah berasal dari suku Lutjanidae. (Saanim 1948). V. Alat dan Bahan A. Alat : 1.



Alat bedah



2.



Baki Bedah/ Bejana lainnya



3.



Koran Bekas



4.



Tisu/ Kain lap



5.



Kertas hvs



6.



Alat tulis



B. Bahan 1.



Ikan Bandeng ( Chanos chanos)



2.



Ikan Kakap Merah (L.bitaeniatus)



VI. Cara Kerja 1. Letakkan ikan diatas koran, lalu amatilah morfologi luar dari ikan tersebut. 2. Siapkan alat bedah. 3. Letakkan ikan diatas baki bedah/ bejana lainnya. 4. Bedahlah ikan secara perlahan-lahan, lalu amatilah bagian-bagian dari ikan tersebut. 5. Setelah dilihat seluruh bagian-bagian yang perlu diamati kemudian gambarkan dan beri keterangan. 6. Buatlah laporan dari hasil pengamatan tersebut.



VII. Hasil Pengamatan A. Ikan Bandeng( Chanos chanos ) No .



Gambar



Keterangan



Asisten Meja



Dian Saputri



Asisten Meja



Dian Saputri



Asisten Meja



Dian Saputri



Asisten Meja



Dian Saputri



B. Ikan kakap merah (L.bitaeniatus ) No .



Gambar



Keterangan



Asisten Meja



Dian Saputri



Asisten Meja



Dian Saputri



Asisten Meja



Dian Saputri



Asisten Meja



Dian Saputri



A. Pembahasan  Ikan Bandeng (chanoschanos) Berdasarkan hasil pengamatansaya, Ikan bandeng inimemilikitubuhyang ramping dan ditutupi oleh sisik denga jari-jarilunak.Siripekor yang Panjang dan bercagak. Mulutsedang dan non protractile denganposisimulutsatu garis dengansisibawah bola mata dan tidak memiliki sungut. Ikan ini memiliki tubuh langsing dengan sirip ekornya bercabang sehingga mampu berenang dengan cepat. Warna tubuhnya putih keperak-perakan. Mulutnya tidak bergerigi, sehingga menyukai makanan ganggang biru yang tumbuh di dasar perairan. Ikan bandeng bentuktubuhnya ramping, mulut terminal, tipesisik cycloid, jari-jarisemuanyalunak,



jumlahsirippunggungantara13-17,



sirip



anal



9-11,



siripperut 11-12, siripekornya Panjang dan bercagak, jumlahsisik pada guratsisiada 75-80 keping, Panjang maksimum 1,7 in, biasanya 1,0 in. Secara eksternal ikan bendeng mempunyai bentuk kepala mengecil dibanding lebar dan panjang badannya. Matanya tertutup oleh selaput lender( adipose). Sisik ikan bandeng yang masih hidup bewarna perak. Mengkilap pada seluruh tubuhnya. Ikan bandeng termasukjenis ikan pelagis yang mencarimakanan di daerahpermukaan dan sering di jumpai di perairandekatpantaiataudaerahlitoral. Secarageografis ikan inihidup di daerahtropisantara 300-400 LS dan antara 400BT-100 BB. Ikan inisukahidupbergeromboldalam Kelompok kecilantar 10 ekor, berenangdipermukaanperairanpantai pada saat air pasang.







Ikan Kakap Merah (Lutjanus bitaeniatus)



Berdasarkan hasil pengamatan saya, ikan kakap merah mempunyai badan yang memanjang dan dapat mencapai ukuran 200 sentimeter. Umumnya rentang tubuhnya sekitar 25 hingga 100 sentimeter dengan bentuk gepeng, batang sirip ekor dan mulutnya lebar yang sedikit serong dengan gigi-gigi halus. Bagian



bawah penutup insang berduri kuat dan di atasnya terdapat cuping bergerigi, kepala cembung atau sedikit cekung. Jenis ikan ini umunya bermulut lebar dan agak menjorok kemuka, gigikonikel pada taring-taringnya tersusun dalam satu atau dua baris dengan serangkaian gigi caninya yang berada pada bagiandepan. Warna ikan kakap merah sangat bervariasi, mulai dari warna kemerahan, kekuningan, kecoklatan,. Ada yang mempunyai garis-garis berwarna gelap dan terkadang dijumpai adanya bercak kehitaman pada sisi



berwarna gelap dan



terkadang di jumpai adanya bercak kehitaman pada sisi tubuh sebelah atas tepat dibawah awal sirip punggung berjari lunak. Ikan kakap merah biasanya menghuni daerah perairan karang kedaerah pasang surut di muara, bahkan beberapa spesies cenderung menembus sampai keperairaan tawar. Jenis ikan kakap merah berukuran besar umumnya membentuk gerombolan yang tidak begitu besar dan berupaya kedasar perairan menempati bagian yang lebih dalam dari pada jenis yang berukuran kecil. Secara umum ikan kakap merah yang berukuran besar akan bertambah pula umur maksimumnya dibandingkan yang berukuran kecil.



B. Kesimpulan 1. Ikan bandeng adalah ikan yang seringdijumpai di Indonesia, Ikan bandeng seringdibudidayakan oleh orang Indonesia, Di asiatenggara , bandeng (Chanoschanos) adalah ikan yang popular dikonsumsi,. Ikan bandeng merupakanspesiessatu-satunya



yang



masihadadalamfamilia



Chanidae



(Bersama enam genus tambahandilaporkanpernahadanamunsudahpenuh). Bahasa bugis dan makassardikenalsebagai ikan bolu, dan dalam Bahasa inggris milkfish (Novianto, 2011). 2. Ikan bandeng termasuk jenis ikan pelagis yang mencari makanan di daerah permukaan dan sering di jumpai di perairan dekat pantai atau daerah litoral



3. Ikan kakap merah adalah spesies ikan kakap dari, samudera atlantik termasuk teluk meksiko, dimana ia mendiami lingkungan yang terkaiT dengan terumbu. Spesies ini merupakan komoditi perikanan penting dan juga dicari sebagai ikan permainan. 4. Ikan kakap merah biasanya menghuni daerah perairan karang kedaerah pasang surut di muara, bahkan beberapa spesies cenderung menembus sampai keperairaan tawar.



DAFTAR PUSTAKA Arifudin, R. 1993. Bandeng Presto. Kumpulan Hasil-hasil Penelitian Pascapanen Pfkanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta. Ahmad T. 1998. Budidaya Bandeng SecaraInsentif. Jakarta :PenebarSwadaya. Marzuki,



Sahabi



dan



Djamal,



Rachman.



1992.



"PenelitianPenyebaran,



KepadatanStok Dan Beberapa Parameter BiologiIndukKakap Merah DanKerapu



Di



PerairanLautJawa



Pen.PerikananLaut. No 68.



Dan



Kepulauan



Riau".



Jurnal



Lampiran



Gambar ikan bandeng



Gambar ikan kakap merah



KLASIFIKASI Klasifikasi ikan bandeng Kerajaan



: Animalia



Filum



: Chordata



Kelas



:Actinopteri



Ordo



:Gonorynchiformes



Famili



: Chanidae



Genus



:Chanos



Spesies



:Chanos chanos



Klasifikasi ikan kakap merah Kerajaan



: Animalia



Filum



: Chordata



Kelas



: Actinopterygii



Ordo



: Perciformes



Famili



:Lutjanidae



Genus



: Lutjanus



Spesies



:L.bitaeniatus



I.



Tanggal Pratikum



II. Judul Pratikum.



III. Tujuan Praktikum. 1.



: 18 November 2020



: Amfibi



:



Agar peserta pratikum dapat mengidentifikasi bentuk luar dan potografi alat kristal



2.



Mengenai cara pencernaan kodok



3.



Mengenai struktur kodok



4.



Mengenai cara hidup kodok



5.



Mengenai bagian organ kodok



IV. Dasar Teori Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air tawar  (tak ada yang di air laut) dan di darat. Sebagian besar mengalami metamorfosis dari berudu (akuatis dan bernapas dengan insang) ke dewasa (ampfibius dan bernapas dengan paru-paru),namun  beberapa jenis amfhibia tetap mempunyai insang selama hidupnya. Jenis-jenis yang sekarang ada tidak mempunyai sisik luar, kulit biasanya tipis dan basah (Kimball, 1999). Amphibi merupakan perintis vertebrata daratan. Paru-paru dan tulang anggota tubuh, yang mereka warisi dari moyang krosopterigia, memberikan sarana untuk lokomosi dan bernapas di udara. Atrium kedua dalam jantung memungkinkan darah yang mengandung oksigen langsung kembali ke dalamnya untuk dipompa ke seluruh badan dengan tekanan yang penuh. Sementara percampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang kurang mengandung oksigen terjadi dalam vertikel tunggal, jantung yang beruang tiga itu



agaknya memberikan peningkatan yang berarti dalam efisiensi peredaran dan dengan demikian meningkatkan kemampuan untuk mengatasi lingkungan daratan yang keras dan lebih banyak berubah-ubah (Campbell, 1999).  Ada 3 bangsa dalam kelas amphibian, yaitu Ordo Caudata (Urodela), adalah amphibia yang pada bentuk dewasa mempunyai ekor. Tubuhnya berbentuk seperti bengkarung  (kadal). Beberapa jenis yang dewasa tetap mempunyai insang, sedang jenis-jenis lain insangnya hilang,Ordo Salienta (Anura), pandai melompat, pada hewan dewasa tidak ada ekor. Hewan dewasa bernapas dengan paru-paru. Kaki dan skeleton sabuk tumbuh baik. Fertilisasi eksternal. Ordo Apoda (Gymnophiana), tengkorak kompak, banyak vertebrae, rusuk panjang, kulit lunak dan menghasilkan cairan yang merangsang. Antara mata dan hidung ada tentakel yang dapat ditonjolkan keluar (Campbell, 1999). Ciri-ciri amphibi yaitu memiliki 3 ruang jantung yang terdiri dari 2 atrium dan 1 ventrikel. Sirkulasi amphibi disebut sebagai sirkulasi ganda tertutup, yaitu ganda yang berarti dua kali melewati jantung dan tertutup yang artinya darah tidak keluar dari pembuluh darah. Amphibia bersuhu poikilotermis artinya mempunyai suhu yang berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya. Amphibi mempunyai selaput pada kaki “selaput natataria” yang berfungsi untuk berenang, juga memiliki selaput pada mata “selaput niktitans” berfungsi untuk melindungi mata dari gesekan air (Prowel, 2010). Amphibi hidup dengan dua habitat yaitu di habitat darat dan habitat air. Termasuk hewan poikoloterm (berdarah dingin). Pembagian tubuh terdiri atas kepala dan badan atau kepala, badan, dan ekor. Kulit lembap berlendir, terdiri dari dermis dan epidermis. Warna kulit bermacam-macam karena adanya pigmen di dalam dermis (biru, hijau, hitam, coklat, merah, dan kuning) tepat dibawah epidermis. Mempunyai dua lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut. Penghubung antara rongga hidung dan rongga mulut disebut koane, di kanan kiri tulang vomer yang berbentuk V, penghubung antara rongga mulut dengan rongga telinga disebut Eustachius. Endokskeleton mempunyai kolumna



vertebralis (ruas tulang belakang). Terdapat sepasang rahang, gigi, lidah, dan langit-langit (Abed, 2012). Dalam mempelajari ciri-ciri amphibian, dibedakan atas kepala, badan dan anggota gerak. Kepala berbentuk segitiga , dengan moncong yang tumpul, celah mulut lebar, bentuknya lebih kurang seperti bulan sabit. Rahang bawah tidak bergerigi, rahang atas bergerigi atau tidak. Pada umumnya vomer bergigi, kedudukan vomer terhadap nares posterior sangat penting untuk diidentifikasi. Di dalam mulut terdapat lidah yang melekat pada dasar bawah bagian anterior. Lubang hidung satu pasang terletak dekat ujung moncong mata besar dan mata atas yang tebal berdaging dan kelopak mata bawah yang lebih tipis. Di sebelah ventro caudal mata terdapat selaput pendengar yang lebar dan jelas dapat pula tertutup



kulit



sehingga



bentuknya tidak jelas



yang disebut membran



tympanum (Tim Dosen, 2011). Pada badan bufo, badannya bulat, pada rana lebih langsing, pada bufo punggung hampir rata, tanpa penonjolan, pada rana ada penonjolan pada tempat pesendian antara columna vetebralis dengan gelang panggul. Pada ujung posterior terdapat lubang kloaka. Untuk anggota gerak tungkai depan lebih pendek, dibedakan atas humerus, radio, ulna, karpus dan dilengkapi dengan 4 buah jari. tungkai belakang lebih panjang. Diantara jari-jari pada umumnya terdapat selaput tipis yang ukuran lebarnya tergantung dari jenisnya. Pada sisi ventral jari-jari kadang-kadang dilengkapi dengan tuberculum suarticulare. Pada metatarsa luaratutau tuberculum metatarsal dalam (Schaums,  1989). Banyak amphibia memperlihatkan prilaku sosial yang kompleks dan beraneka ragam, khususnya selama musim kawin. Katak umumnya merupakan makhluk yang diam, tetapi banyak spesies mengeluarkan suara-suaru untuk memanggil pasangan kawin selama musim kawin. Jantan bias bersuara keras untuk mempertahankan daerah kawin atau menarik betina(Campbell, 1999). Keadaan kulit pada amphibian dapat kasar berbintil-bintil dan kering, dapat pula licin dan lembab. Tidak dijumpai adanya sisik, kadang-kadang kulit



membentuk lipatan-lipatan tertentu baik pada badan atau pada tungkai. Warna kulit Ranaditentukan Kromathophora



oleh



yang



adanya



mengandung



kronmathophora pigmen



hitam



pada dan



kelenjar cokelat



kulit. disebut



melanophora sedangkan lipophora mengandung pigmen merah, kuning dan orange (Tim Dosen, 2011). V.



Alat dan Bahan A. Alat 1.



Alat bedah



2.



Baki Bedah/ Bejana lainnya



3.



Koran Bekas



4.



Tisu/ Kain lap



5.



Kertas hvs



6.



Alat tulis



B. Bahan 1. Katak VI.



Cara Kerja 1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan 2. Letakkan preparat pada baki bedah 3. Amati morfologi dari tubuh katak 4. Bedah katak menggunakan peralatan medis. 5. Amati anatomi tubuh dari katak tersebut.



VII. Hasil Pengamatan No .



gambar



keterangan



1.



Asisten Meja



Dian Saputri 2.



Asisten Meja



Dian Saputri



3.



Asisten Meja



Dian Saputri 4.



Asisten Meja



Dian Saputri A. Pembahasan Kelompok amfibi adalah salah satu kelas dari pada kelompok vetebrata. Hewan ini dikenal mampu hidup di dua tempat. Yaitu di air dan di darat. Amfibi memiliki ciri-ciri sebaga berikut : 1. Amfibi merupakan satu-satunya vetebrata yang mengalami metamorphosis lengkap.



2. Telur biasanya diletakkan di dalam air atau lingkungan lembab dibuahi secara eksternal. 3. Berkulit halus, tipis, berbulu, berpori. Kulit mengandung kelenjar lender dan kelenjar racun. 4. Amfibi adalah hewaan berdarah dingin. 5. Jantung terdiri dari 3 ruang, 2 antrium, 1 vertikel 6. Respirasi dapat secara terpisah atau dalam kombinasi paru-paru, kulit dan insang. 7. Memiliki peredaran darah tertutup 8. Kaki memiliki selaput 9. Anggota badan memiliki ukuran bervariasi dengan anggota bagian depan lebih kecil dari anggota bagian belakang. Berdasarkan pengamatan saya. Pada bagian tubuh kodok yang diamati dari bagian dorsal terlihat permukaan tubuhnya ditutupi oleh kulit yang kasar dan kering. Dan ujung jari-jari kaki depan tumpul, membulat atau membengkak. Tungkai bagian belakang Tungkai bagian belakang pada kodok memiliki 5 jari Pada kelas amfibi, salah satu contoh hewannya adalah katak sawah (F cancrivora) . seperti namanya kataknya ini biasa hidup di sawah, di rawa, parit dan selokan sampai rawa-rawa bakau. Katak ini umumnya bewarna gelap, dengan testuk kulitnya yang sedikit kasar. B. Kesimpulan kelas amfibi merupakan salah satu kelompok dari pada hewan yang bertulang belakang ( vetebrata). Kelas hewan ini mampu hidup di dua tempat, di darat maupun di air. Hewan ini juga termasuk hewan berdarah dingin. Salah satu contoh dari hewan ini adalah katak. Katak mempunyai bentuk tubuh yang bulat atau bias juga dibilang lonjong. Memiliki 2 pasang kaki, satu pasang kaki lebih panjang. Yang berguna untuk berenang dan melompat. Memilki tekstur kulit yang licin dan berlendir.



DAFTAR PUSTAKA Campbell.Neil  A. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga.1999. Djarubito, Mukayat. 1989. Zoologi Dasar.  Jakarta: Erlangga Jasin, Maskoeri. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Sinar Wijaya. 1992. Kimball, J,W. 1999. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga Kimball, J,W. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga. 1999. Mukayat, Djarubito. Zoologi Dasar.  Jakarta: Erlangga. 1989. Pratiwi, dkk. 2004. Buku Panduan Biologi SMA jilid 2 untuk kelas XI. Jakarta : Erlangga Schaums. Tss Biologi Ed. 2. Erlangga.: Jakarta.1989. Sianipar, Prowel. 2010. Biologi. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Yogyakarta : Fakultas MIPA Universitas Negri Yogyakarta. Syamsuri, Iskandar.2004. Biologi 2A untuk SMA kelas XI semester 1.Jakarta; Erlangga. Tim Dosen. Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata. Makassar : Universitas Islam Negeri. 2011. Winarni, susi. 2009. Diklat Anatomi Hewan. Semarang ; IAIN Walisongo Semarang.



Lampiran :



Gambar katak sawah (F cancrivora) Klasifikasi katak sawah : Kerajaan



: Animalia



Filum



: chordate



Kelas



: amphibian



Ordo



: Anura



Family



: Ranidae



Genus



: Fejervarya



Spesies



: F cancrivora



1.



I.



Tanggal Pratikum



: 23 Desember 2020



II.



Judul Pratikum



: Mengamati Dasar Tubuh Aves



III.



Tujuan Pratikum



:



Agar peserta pratikum dapat mengidentifikasi bentuk luar dan fotografi alat literal merpati ( Columba Livia )



2.



Agar peserta pratikum dapat mengidentifikasi bentuk dalam sistem pencernaan pada merpati ( Columba Livia )



3.



Agar peserta pratikum dapat mengidentifikasi bentuk sistem pernafasan pada merpati ( Columba Livia )



4.



Agar peserta pratikum dapat mengidentifikasi bentuk sistem reproduksi pada merpati ( Columba Livia )



IV.



Dasar Teori Aves adalah hewan yang paling dikenal orang, karena dapat dilihat dimana-



mana; aktif pada siang hari dan dan unik dalam hal memiliki bulu sebagai penutuo tubuh. Dengan bulu itu tumbuh dapat mengetur suhu dan terbang. Dengan kemampuan terbang itu aves mendiami semua habitat. Warna dan suara beberapa Aves merupakan daya tarik mata dan telinga manusia. Banyak diantaranya mempunyai arti penting dalam ekonomi, sebagian merupakan bahan makanan sumber protein. Beberapa diantaranya diternakkan (Jasin, 1984). Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx. Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh



dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas aves (Mayakapu, 2013). Burung



masa



kini



telah



berkembang



sedemikian



rupa



sehingga



terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk (Campbell dll, 2012). Anatomi eksternal maupun anatomi internal dari aves lebih maju jika dibandingkan dengan kelas reptilia. Oleh kearena itu perlu dilakukan pengamatan secara langsung menggunakan Burung Columba livia sebagai objek pengamatan supaya praktikan lebih memahami tentang struktur dan anatomi aves. V.



Alat dan Bahan A. Alat 1. Alat tulis 2. Baki bedah 3. Alat bedah 4. Kertas hvs 5. tissu B. Bahan 1. Burung merpati (Columba livia)



VI.



Cara kerja 1.



Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan



2.



Letakkan preparat pada baki bedah



3.



Amati morfologi dari tubuh merpati



VII. No.



4.



Bedah merpati menggunakan peralatan medis.



5.



Amati anatomi tubuh dari merpati tersebut.



Hasil Pengamatan Gambar



Keterangan



Asisten Meja



Dian Saputri



Asisten Meja



Dian Saputri



Asisten Meja



Dian Saputri



Asisten Meja



Dian Saputri



A. Pembahasan Dari praktikum kelas aves dengan mengamati Morfologi, Cavum Oris, bulu-bulu di beberapa bagian tubuh burung, Anatomi dan otak dari merpati (Columba livia) dapat diketahui bagian-bagiannya. 



Pengamatan Morfologi Pada pengamatan morfologi dari merpati diketahui bahwa penutup tubuh



merpati adalah kulit yang bermodifikasi menjadi bulu-bulu. Anggota depannya (extrimitas anterior) berubah menjadi sepasang sayap. Tubuh aves terbagi menjadi 4 bagian, yaitu caput, cervix, truncus, dan cauda. Pada bagian caput Columba livia  ini terdapat rostrum, nares eksternal, dan porus acusticus externus. Memiliki paruh yang tidak bergigi yang dibentuk oleh maxilla dan mandibula yang bertipe pemakan biji-bijian, karena paruh pendek bentuk conus, bagian basal (depan) paruh besar meruncing ke arah ujung. Selain itu juga terdapat nares (lubang hidung), cera, organon visus, dan porus acusticus externus. Nares terdapat pada bagian lateral rostrum bagian atas. Cera merupakan tonjolan kulit yang lemah pada basis rostrum bagian atas. Organon visus dikelilingi oleh kulit yang berwarna kuning kemerah-merahan, selain itu terdiri dari pupil dan membrane nicytan yang terdapat pada sudut medial mata. Porus acusticus externus terletak disebelah dorsal-caudal mata dan membrane tympani terdapat di sebelah dalamnya berguna untuk menangkap getaran suara. Mulut berbentuk memanjang dan meruncing dilapisi zat tanduk, pada bagian atas mandibula terdapat dua lubang hidung, mata berukuran besar berukuran lateral, masing-masing dilengkapi dengan kelopak atas dan bawah, dibawahnya terdapat membran nikitan yang bebas digerakan menutupi mata. Di belakang mata agak ke bawah terdapat lubang telinga, yang tersembunyi di balik bulu Aves memiliki kepala yang terpisah, leher panjang yang fleksibel yang memisahkan antara kepala dan badan serta bentuk tubuh terbentuk melengkung. Bagian cervix merupakan perpanjangan caput sampai ke bagian truncus. Truncus sebagian besar ditutupi oleh bulu. Truncus merupakan bagian tubuh sebagai tempat berbagai sistem metabolisme tubuh. Alat gerak bagian



depan berupa sepasang sayap dan belakang berupa sepasang kaki. Dua anggota tubuh bagian depan berupa sayap, melekat agak tinggi di punggung dilengkapi bulu panjang, sayap terlipat seperti hurup Z pada saat istirahat, dan membuka jika digunakan untuk terbang. Kakinya merupakan kaki petengger, memiliki 4 digiti. dengan tipe passerine yaitu 1 kaki kebelakang dan 3 kaki ke depan. Tipe sisiknya scutelata, sisik bagian depan saling menutupi teratur dan berwarna kemerahan. Menurut Jasin (1984), pada setiap kaki bagian bawah terdiri dari sedikit otot dengan tendon dan di tutupi kulit bersisik, dan dilengkapi empat jari yang di bagian ujungnya terdapat cakar keras dan pada ekor yang pendek terdapat sejumlah bulu yang panjang. Pada bagian cauda (ekor) hanya terdiri dari bulu-bulu yang di bawahnya terdapat retrikes dan kloaka. Ekor ini akan menguncup saat keadaan tidak terbang. Dan mengembang saat terbang karena berfungsi sebagai kemudi. 



Bulu Burung merpati Terdapat tiga macam bulu pada burung merpati. Jenis bulu Plumae



terdapat pada bagian bulu ekor, bulu sayap, bulu dada, bulu punggung kepala dan leher. Warna dari bulu-bulu tersebut adalah perpaduan antara warna, putih dan cokelat muda. Pada jenis bulu Plumulae ditemukan di bagian dada. Untuk bulu rambut tersebar diseluruh bagian tubuh burung, dan letaknya tersembunyi. Yang membedakan bulu dari tia bagian adalah simetri dan ukurannya. Pada bulu ekor ukurannya paling besar dan simetri bilateral. Kemudian pada bulu sayap besar namun tidak simetri karena melengkung ke atas lalu ke bawah. Pada bulu punggung dan dada memiliki ukuran yang tidak terlalu besar atau kecil (sedang). Bulu kepala dan leher memiliki ukuran paling kecil dan hampir menyerupai tipe bulu plumulae. 



Anatomi Columba livia Setelah diamati morfologinya, burung di bedah menggunakan pisau bedah,



setelah itu diketahui organ-organ yang berperan dalam beberapa sistem tubuh merpati. Organ-organ tersebut antara lain:



1) Esophagus pada basis leher melebar menjadi ingluvies (tembolok) 2) Trachea, berupa pipa. 3) Ingluvies (tembolok) merupakan pelebaran esophagus untuk reservoir makanan yang dapat diisi dengan cepat. Tembolok pada burung pemakan biji- bijian berupa tonjolan dari esophagus di sebelah ventral. Pada burung carnivore tembolok berupa tonjolan esophagus yang meliputi daerah yang agak panjang. 4) Proventriculus, juga disebut lambung kelenjar, berdinding tipis, pada burung pemakan biji; batas dengan ventriculus tampak jelas dari luar. 5) Cor, ukuran relatif besar jika dibandingkan dengan ukuran burung, terletak di tengah-tengah dekat dengan provertculus, berbentuk kerucut, dibungkus oleh pericardium. 6) Hepar, berwarna kemerah- merahan ,terdiri atas 2 lobi (dexter dan sinister). 7) Pulmo, sepasang hanya dapat mengembang sedikit, melekat pada dinding dorsal thorax, dibungkus oleh selaput yang disebut pleura. 8) Ventriculus (lambung pengunyah), dinding berotot tebal, kelenjar pylorusnya menghasilkan secret; bagian ini menjadi lembaranlembaran keranitoid. 9) Intestinum crassum: berupa rectum. 10) Pancreas, terletak antara pars ascendens dan pars descendens duodeni, biasanya memiliki 3 saluran yang bermuara pada pars ascendens duodenum. 11) Cloaca, terletak di bagian paling bawah sebagian saluran pembuangan setelah dari rectum Sistem pencernaan pada burung merpati (Columba livia) terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaaan. Sistem pencernaan pada Columbia livia yaitu esophagus, ingluvies, ventriculus, pancreas, intestinum, rectum, dan berakhir pada kloaka. Menurut Hickman (2003) dalam Ferry (2013), pada sistem



digestivum, tractus digestivirus terdiri dari cavum oris. Didalamnya terdapat lingua kecil runcing yang dibungkus oleh lapisan zat tanduk sebagai lanjutannya adalah faring yang pendek. Kemudian oesophagus yang panjang dan pada beberapa burung terjadi perluasan yang disebut ”crop”, sebagai tempat penimbunan bahan makanan sementara dan pelunakan dari crop masuk dalam yang dapat dibedakan atas proventriculus dan ventriculus yang disebut ”gizard”, proventriculus menghasilkan cairan lambung, sedang ventriculus berdinding tebal berlapis jaringan epitel keras sebelah dalam yang menghasilkan sekresi. Di dalam gizard sering terdapat kerikil yang berfungsi membantu penggilingan bahan makanan. Pada beberapa aves, memiliki vesica fellea sebagai penampung billus. Sistem pernapasan pada Columbia livia terdiri atas cavum oris, trachea, dan pulmo. Menurut Jasin (1992), alat respirasi terdiri atas nostril yang terletak pada paruh, cavum nasalis, cavum oris, larynx yang tersusun atas tulang rawan, terhubungkan denga cavum oris oleh rima glottis. Bagian daripada larynx yang bercelah disebut glottis. Dari larynx saluran bersambung dengan trachea sebagai pipa tersusun atas selang-gelang tulang rawan dan bercabang menjadi bronchium dextrum, dan bronchium sinistrum. Tempat percabangan disebut bifurcatio. Pada bagian caudal, terdapat suatu tulang rawan yang melintang dari dorsal ke caudal yang disebut pessulus. Bagian ini menyokong suatu lipatan yang berasal dari selaput lendir dan lipatan ini disebut membrane semilunaris. B. kesimpulan Dari praktikum Kelas Aves dengan objek pengamatan Merpati (Columba livia), didapatkan beberapa kesimpulan, diantaranya: 1) Tubuh Columbia livia terdiri atas 4 bagian, yaitu caput, cervix, truncus, dan cauda. 2) Tubuh burung memiliki penutup tubuh berupa kulit yang ditumbuhi oleh bulu-bulu yang berbeda bentuk dan ukurannya pada tiap-tiap bagiannya. 3) Burung merpati memiliki paruh yang disesuaikan dengan makanannya berupa bijian-bijian. Peruh terdiri atas maksila atau paruh bagian atas dan mandibula atau paruh bagian bawah.



4) Lubang telinga (membran nicitans) berbulu dan terdapat penutup dari bulu. 5) Kaki: mempunyai kulit dengan sisik-sisik tanduk, jarinya terdapat empat buah dan arahnya 3 kebelakang dan 1 kedepan.



DAFTAR PUSTAKA Campbell, Neil A, Jane B. Reece, Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, dan Robert B. Jackson. 2012. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Erlangga: Jakarta. Ferry, Dw Restu Suhendra. 2013. Makalah Praktikum Struktur Hewan. http: //ferry dwirestuhendra. blogspot.com/2013/07 /makalah- praktikum- stukturhewan. html, Diakses Jumat, 23 Mei 2014 , Pukul 22.30 WIB. Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya: Surabaya. Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata untuk Perguruan Tinggi. Sinar Wijaya: Surabaya. Marine. 2010. Struktur Hewan Aves. Website: http://marinebiologi.blogspot.com/ 2010/04/praktikum-struktur-hewanaves.html(27122011), Diakses Jumat, 23 Mei 2014 , Pukul 22.30 WIB. Mayapaku. 2013. Laporan Praktikum Biologi Vertebrata. Website: http://maya kapu. blogspot.com/2013/04/laporan-praktikum-biologi-vertebrata_ 21. html, Diakses Jumat, 23 Mei 2014 , Pukul 22.30 WIB. Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.



Lampiran



:



Gambar morfologi luar merpati ( Columba Livia )



Klasifikasi



: Merpati ( Columba Livia )



Klasifikasi ilmiah : Kerajaan



: animalia



Filum



: Chordata



Kelas



: Aves



Ordo



: Columbiformes



Famili



: Columbidae



Genus



:Columba



Spesies



: Columba livia



Gambar sistem organ merpati ( Columba Livia )



I.



Tanggal Praktikum : 23 Desember 2020



II.



Judul Praktikum



III.



Tujuan Praktikum :



: Mengamati dasar tubuh Mamalia



1. Agar peserta paktikum dapat mengidentifikasi bentuk luar dan fotografi alat literal kelinci (Lepus nigricollis ) 2. Agar peserta praktikum dapat mengidentifikasi bentuk dalam sistem pencernaan pada kelinci (Lepus nigricollis) 3. Agar peserta praktikum dapat mengidentifikasi bentuk sistem pernapasan pada kelinci (Lepus nigricollis ) 4. Agar peserta praktikum dapat mengidentifikasi bentuk sistem reproduksi pada kelinci (Lepus nigricollis ) IV.



Dasar teori



:



Dasar Teori Mamalia (Bahasa Yunani, mamal, “kelenjar susu”) merupakan salah satu anggota vertebrata yang memiliki rambut. Suatu karakteristik penentu seperti bulu terbang pada aves. Sebagian besar mamalia memiliki metabolisme yang aktif dan merupakan hewan endoterm. Sistem peredaran darah yang efisien (termasuk jantung beruang empat) mendukung laju metabolisme yang tinggi. Memiliki suatu lembaran otot yang disebut diafragma membantu mengalirkan udara ke paru. Rambut dan lapisan lemak dibawah kulit juga membantu tubuh mempertahankan panas metabolik dalam tubuh (Team Teaching, 2013). Kelenjar mammae yang menghasilkan susu adalah ciri yang membedakan mamalia seperti halnya juga rambut. Karena pada mamalia, biasanya induk memberikan makan anaknya dengan susu, ketika masa awal perkembangannya. Sebagian besar mamalia dilahirkan dan tidak ditetaskan. Fertilisasi terjadi secara



internal, dan embrio berkembang di dalam uterus dari saluran reproduksi betina. Pada mamalia eutheria (berplasenta) dan marsupial, lapisan uterus induk dan membrane ekstra embrionik yang berasal dari embrio bersama-sama membentuk plasenta, tempat nutrient berdifusi masuk ke dalam darah embrio (Solang, 2009). Mamalia umumnya memiliki otak yang lebih besar di bandingkan dengan vertebrata yang lain dengan ukuran tubuh yang sama, dan banyak spesiesnya mampu belajar. Mamalia juga memiliki durasi pengasuhan anak yang relatif lama dikarenakan untuk memperpanjang waktu bagi si anak untuk mempelajari kemampuan dan keterampilan penting untuk kelangsungan hidupnya proses meniru orang tuanya. Hewan pada kelas Mammalia memiliki ciri-ciri umum tubuhnya tertutup rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas maupun dingin, pada betina terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang tumbuh baik, tetrapoda dengan anak yang diberi makan dari kelenjar susu betina, diagfragma yang menventilasi paru-paru, mempunyai kantung amniotik, tubuh yang endoterm atau berdarah panas, bernafas melalui paru-paru, mempunyai cuping telinga, dan gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar (Carters, 1978: 67).  Adapun ciri-ciri khusus dari kelas mamalia adalah tubuhnya biasanya diliputi bulu atau rambut yang lepas secara periodic, kulitnya banyak mengandung kelenjar, yaitu kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu. Cranium atau tempurung kepala memiliki occipitale condyle, tulang lehernya biasanya terdiri atas 7 ruas, ekor biasanya panjang dan dapat digerak-gerakkan. Memiliki empat anggota atau kaki (kecuali anjing laut dan singa laut tidak memiliki kaki belakang, masingmasing kaki memiliki kurang lebih 5 jari yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan keperluan berjalan, lari, memanjat, membuat lubang, berenang atau meloncat, jari-jari berkait tanduk atau berkuku atau berteracak dengan bantalan-bantalan daging. Jantung sempurna terbagi atas empat ruangan (dua auricular, dua ventricular), pernapasannya hanya dengan paru-paru. Laring



mempunyai tali suara, memiliki vesica urinaria dan hasil ekskresi berupa cairan urine (Campbell, 1999). Kelas Mammalia dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan habitatnya, yakni mammalia darat dan mammalia laut. Mammalia darat merupakan mammalia yang sebagian besar aktivitasnya dilakukan di darat, sedangkan mammalia laut melakukan aktivitasnya sebagian besar di laut. Contoh dari mammalia darat, yakni monyet-ekor panjang, macan tutul, tikus, serta kuda. Mammalia laut, antara lain pesut, dugong, dan paus (Jenkins, 2002: 125). Salah satu ciri khas Mamalia yang membedakannya dengan hewan vertebrata lain adalah punya kelenjar mamae. Menghasilkan air susu untuk diberikan kepada anaknya ketika lahir. Reproduksinya secara melahirkan, yang termasuk mammalia adalah manusia (Homo sapiens) (Radiopoetro, 1996). Pada akhir zaman Trias mamalia  pertama  kali timbul. Mereka merupakan hewan kecill yang sangat aktiv, disebabkan karena kemampuannya untuk memellihara suhu badan dengan tetap. Makanannya terdiri dari insekta, giginya mengalami spesialisasi untuk menyobek, memotong dan menggiling makanan (Kimball, 1999). Di dalam mamalia terdapat dua subklas yaitu Prothoteria yang terbagi dalam satu ordo saja yaitu Monotremata dan dan sukelas yang kedua yaitu Theruia yang mempunyai



17



ordo



di



antaranya



:



Rodentia,



Marsupalia,



primate, , Lagomorpha, Insectivora dan lain – lain. Secara umum ciri-ciri dari hewan mamalia adalah mempunyai banyak kelenjar (Kelejar keringat, kelenjar bau dan kelenjar mamae), memiliki rambut (ada yang hanya pada fase embrio contohnya Paus), melahirkan anak kecuali pada dalam mamalia yang paling sederhana), gigi umumnya heterodont kecuali paus, dan terdiri dari 2 set gigi ( gigi susu dan permanen), mempunyai telinga, rangkanya mengalami penyederhanaan, mempunyai cerebree corteks yang mengalami diferensiasi (Tim Taksonomi Hewan Vertebrata, 2011). V.



Alat dan Bahan



:



a. Alat



:



1. Alat tulis 2. Alat bedah 3. Kertas hvs b. Bahan 1. kelinci VI.



VII. No . 1.



Cara Kerja



:



1.



Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan



2.



Letakkan preparat pada baki bedah



3.



Amati morfologi dari tubuh kelinci



4.



Bedah kelinci menggunakan peralatan medis.



5.



Amati anatomi tubuh dari kelinci tersebut.



Hasil Pengamatan Gambar



keterangan



Asisten Meja Dian Saputri



2.



Asisten Meja Dian Saputri 3.



Asisten Meja Dian Saputri



4.



Asisten Meja Dian Saputri A. Pembahasan



:



Tubuh kelinci(Lepus nigricollis)dibagi menjadi empat bagian yaitu:Caput (kepala), Cervix (leher), Truncus, (Badan) dan Cauda (Ekor). Pada caput terdapat rima oris (rongga mulut), vibrisae, nares, organo visus dan telinga yang panjang. Tubuh bagian luar kelinci(Lepus nigricollis)di lapisi oleh kulit dan ditumbuhi oleh banyak rambut. Bangun hidung silindris. Mempunyai gigi seriyang di gunakan



untuk



memotong-



motong



makanan



sebelum



makanan



ditelan.Mempunyai daun telinga yang panjang dan menghadap ke depan. Kaki berjumlah dua pasang, kaki bagian depan lebih pendek daripada bagian belakang. Kelinci memiliki mata yang besar yang terletak di bagian samping kepala. Pada kepala juga terdapat rongga mulut yang terdapat diantara bibir kelinci. Lubang hidung terletak di mocong. Pada hidung terdapat vibrissae yaitu rambutrambut kaku yang berfungsi sebagai pendeteksi makanan saat berada di dalam tanah.



Organ pencernaan pada kelinci terdiri dari mulut, esophagus, perut, usus halus, usus besar, caecum, rectum, dan anus. Sistem ekskresi pada kelinci (Lepus nigricollis)berupa ginjal yang berbentuk seperti biji kacang. Ruang median ginjal disebut pelvis renalis dan berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Urin dikeluarkan oleh duaginjal yang di salurkan di ureter dan ditampung di kantung urinaria (urinaria bladder), dinding otot bekerja secara voluntery sehingga memaksa urin keluar dariuretra (Boolotion) Kelinci bernafas dengan paru-paru. Untuk organ reproduksi pada kelinci Sistem reproduksi tersusun atas sistem genital interna dan eksterna. Padahewan betina organ interna berupa sepasang ovarium dan uterus. Ovarium terletak sebelah kaudal dari ren dan didalamnya terdapat folikel-folikel Graaf berbentuk gelembung. Uterus berjumlah sepasang dan berkelok-kelok dan terbagi atasinfundirambutm, tuba, dan uterus. Organ ksterna tersusun atas vagina, vulva,labium majus, labium ninus, dan clitoris Kelinci



terkenal



karena



kemampuan



reproduksinya,



yang



betina



berevolusisegera setelah senggama sehingga pembuahan terjamin. Selain itu kelinci betinamempunyai sistem reproduksi yang istimewa, yaitu mampu mengandung 2rumpun anak sekaligus karena memiliki rahim ganda. Pembuahan pada rahimyang 1 tidak menghalangi ovulasi pada rahim yang satunya lagi. Gejala ini disebutSuperfetasi, dan meskipun langka dianggap cukup sering terjdi Sedangkan pada jantan memiliki organ reproduksi interna dan eksterna. Padaorgan interna terdiri dari testis dan epididimis. Testis terdapat sepasang yangterletak dalam scrotum. Testis merupakan pengahasil sperma terus dikeluarkanmelalui epididimis yang merupakan tempat pematangan kemudian kevasdeferens. Sedangkan pada organ eksterna berupa penis. Penis ini merupakanmerupakan alat kopulasi dan tersusun dari corpus cavernosusm penis dan corpusgavernosum urethrae. Disamping itu juga terdapat kelenjar-kelenjar yangmembantu sistem reproduksi. Pemaparan tersebut sebagaimanayang telah dilakukannya pengamatan dengan menghasilkan hasil seperti itu pula.



B. Kesimpulan



:



Kelinci memiliki anggota badan yang terdiri dari kepala, leher, badan dan ekor. Pada kepala terdapat mata, hidung, telinga, rongga mulut , gigi dan hidung. Kelinci mempunyai dua pasang kaki, satu pasang pendek yang terletak di depan, dan kaki yang panjang terdapat di belakang. Kalinci mempunyai ekor yang pendek. Badan kelinci dilapisi oleh kulit dan bulu yang lebat. Kelinci bernafas dengan paru-paru. Sistem ekskresi pada kelinci (Lepus nigricollis) berupa ginjal berbentuk seperti



biji



kacang.



Sistem



reproduksi



pada



kelinci (Lepus



nigricollis)  betina terdiri atas organ interna berupa sepasang ovarium dan ueterus.Organ eksterna tersusun atas vagian, vulva, labium minus, dan clitoris.



DAFTAR PUSTAKA Campbell. Neil A. 1999. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga Jasin, M. 1992.  Zoologi Vertebrata. Sinar Jaya: Surabaya Kimball, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga. Jakarta. Mukayat, D. 1990. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Erlangga Radiopetro,1994, M.Pd. Mahardono dkk. 2009. Zoologi Vertebrata. Bandung. UIN SGD. Susanto,1994.Iqbalali. 2010. Zoologi Dasar. Bandung: Erlangga Anonymous,http://animaldiversity.ummz.umich.edu/site/accounts/classification/L epus_nigricollis.htmlAnonymous,http://www.aquavet.il2.com/rabbit.html Anonymous,http://www.geocities.com/dewa_ihp/hadits12.htmBoolotion, Richard A. 1979. Zoology an Introduction to the Study AnimalsNewYork: Macmillan Publishing.Co.inc.Hlm 289-294Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1989.  Zoologi Dasar.Jakarta: Erlangga. Hlm218-226Djuhanda, Tatang.1982.  Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata II.Bandung : Armico.Hlm: 6073Groove, A. J. and Newell, Greece. 1942.  Animal Biology.London: UniversitasIntorial press. Hlm 286415Http://Bebas.Vlsm.Org/V12/Sponsor/Sponsorpendamping/Praweda /Biologi/0066%20bio%202-5d.HtmHttp://jv.Wilkipedia.org/wilki/proyek : Prakawir.Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematika Hewan. Jakarta: Sinar Wijaya. Hlm284-294Kastawi, Yusuf. 1992. Vertebrata Bagian II.Malang: Departemen PendidikanDan Kebudayaan IKIP Malang Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas.Hlm 94-118Oliver, James A. 1984.  Ilmu Pengetahuan Populer.Jakarta: PT.Widya Dara. Hlm228-230Tim Dosen Anatomi Hewan. 1991. Diktat Asistensi Anatomi Hewan Zoologi.Yogjakarta: Laboratorium Anatomi Hewan Jurusan Zoologi fakultasBiologi UGM Yogjakarta. Hlm 49-82



Lampiran :



gambar kelinci Klasifikasi kelinci : Kerajaan



: Animalia



Superfilum



: Chordata



Filum



: Vetebrata



Kelas



: Mamalia



Ordo



: Lagomorpha



Family



: leporidae



Spesies



: Lepus sp.



I.



Tanggal Pratikum



:



II.



Judul Pratikum



:Pengamatan reptile (Mengamati anatomi internal dan eksternal dari kadal).



III.



Tujuan Pratikum



:



1. Mengenal morfologi luar dari pada kadal. 2. Mengenal bagian-bagian tubuh dari pada kadal. 3. Mengamati anatomi eksternal dari pada kadal. IV.



Dasar Teori Reptilia merupakan sekelompok vertebrata yang menyeseuaikan diri



ditempat yang kering di tanah. Penandukan  atau cornificatio kulit dan squama atau carpace untuk menjaga banyak hilangnya cairan dari tubuh pada tempat yang kering atau panas. Nama kelas ini diambil dari model cara hewan berjalan (Latin : reptum =  melata atau merayap) dan studi tentang reptilian di sebut Herpetology (jelata atau merayap) dan studi tentang reptilian di sebut Herpetology (Yunani :creptes = reptil). (Jasin, 2002). Kadal (Mobouya multifasciata) masuk dalam ordo Lacertilia (sauria) yang mempunyai cirri-ciri antara lain kuku panjang, tapi kurang dari 30 cm, kaki 4 buah yang kadang- kadang tereduksi atau hilang sama sekali. Mandibula menyatu di bagian anterior, tulang kuadrat berkontrak dengan pterigoid, sehingga terbukanya mulut terbatas (tidak seperti ular). Kelopak mata biasanya dapat digerakan. Kadal (Mabouya multifasciata) memiliki lidah yang ujungnya bercabang dan mengeluarkan kelenjar lidah,  bagian yang paling spektakuler dari system pencernaan reptile adalah lidah yang ujungnya bercabang (Brotowidjoyo, 1993).



Kadal merupakan hewan berkaki empat, kebanyakan hidup di atas tanah berumput, bebatuan, pepohonan, ada juga yang hidup di gurun pasir. Umumnya kulit mengkilap dan berwarna kehijauan sampai coklat. Kulit pada reptilia tidak berfungsi untuk pertukaran gas sehingga tidak ada percampuran darah dalam dan darah berasal dari luar. Fertilisasi reptil terjadi secara internal dan sebagian besar dari reptil bersifat ovovivipar dan telur berkembang di luar tubuh (Manter, 1959). Tubuh kadal memanjang, tertekan lateral, berkaki empat, kuat dan dapat digunakan untuk memanjat. Mandibula bersatu di bagian anterior dan tulang pterigoid, berkontak dengan tulang kuadrat. Kelopak mata dapat digerakkan. Sabuk pectoral dapat berkembang baik dan mulut lengkap. Ekornya digunakan untuk keseimbangan gerak ketika berlari (Ville, 1998). Subordo lacertilia pada bagian rahang bawah bersatu sehingga kadal kurang dapat membuka mulutnya. Hewan ini mempunyai dua pasang anggota badan yang bersifat pentadactil. Membran thympani tidak cembung dan celah auris external jelas terlihat. Palpebra superior dan inferior dapat digerakkan, juga membran nictitansnya (Radiopoetro, 1977). Mabouya multifasciata mempunyai kemampuan bergenerasi pada bagian ujung ekor yang lepas. Hal ini terjadi jika ekor kadal dipegang, maka vertebrata ini akan melepaskan ekornya untuk melarikan diri (Storer, 1957). Kelas reptilia dibagi dalam sub klas berdasarkan atas anatomi tengkoraknya. Berdasarkan ada tidaknya fosa temporalis dan posisinya di kenal 5 tipe tengkorak yaitu anapsip yaitu tipe tengkorak anapsid (Ordo chelonian),



Euripsida



tipe



tengkorak



euripsid,



lhthyopterigea



tipe



tengkoraknya parapsid (semua punah), acrosaura tipe tengkorak diapsid (Ordo crocodila), sinapsida tipe tengkorak diapsid, lepidosauria tipe tengkorak diapsid (Ordo squamata) dan (Rhyncochepalia). (Kimball, 1999). Reptilia memiliki ciri khusus, yaitu tubuhnya dibungkus oleh kulit yang menanduk (tidak licin) biasanya dengan sisik atau bercarapace; beberapa ada



yang memiliki kelenjar permukaan kulit. Mempunyai dua pasang anggota, yang masing-masing 5 jari dengan kuku-kuku yang cocok untuk lari, mencengkram dan naik pohon. Pada yang masih hidup di air kakinya mempunyai bentuk dayung, dan pada ular bahkan tidak memilikinya. Skeletonnya mengalami penulangan secara sempurna; tempurung kepala mempunyai satu condylus occipitalis. Jantung tidak sempurna, terdiri atas 4 ruangan, dua auricular dan sebuah ventericulus (pada crocodalia menjadi dua tapi masih berlubang yang disebut foramen panizzae). Terdapat oval biconvex dan dengan nukleus. Pernapasannya selalu dengan paru-paru; pada penyu bernapas juga dengan kloaka, memiliki 12 nevri cranialis, fertilisasi terjadi di dalam tubuh, biasanya mempunyai alat kopulasi ; telur besar dengan banyak yolk, berselaput kulit lunak atau becangkok tipis. Telur biasanya diletakkan di suatu tempat dibiarkan menetas sendiri, tapi pada beberapa hewan misalnya kadal dan ular dierami oleh sang betina (Jasin, 2002). Secara



eksternal,



dalam



hubungannya



dengan



skeleton,



penyu



berspesialisasi tinggi, namun secara internal berpola sederhana seperti nenek moyang mamalia. Tubuh terlindungi di antara karapaks dan plastron. Plastron itu terbagi-bagi transversal sehingga memudahkan bergerak, sedang karapaks kurang memungkinkan  pergerakan. Panjang tubuh kurang lebih 1 m, dengan berat kurang lebih 200 kg, kepala dengan leher, ekor dan kaki semuanya menonjolke luar di antara karapaks dan plastron. Dua lubang hidung di dekat ujung anterior kepala. Mata lateral, dengan kelopak mata atas dan bawah, mempunyai membrane niktitans. Tidak ada telinga luar. Membran timpani tertutup dengan selapis kulit. Pinggiran mulut terbentuk dari rahang berzatbertanduk, tidak ada gigi. Kaki dengan 5 jari, yang dilengkapi dengan cakar. Lubang kloaka ventral pada dasar ekor (Mukayat, 1989). Tiga ordo reptilia hidup yang terbesar dan paling beraneka ragam adalah Chelonia (kura-kura), Squama (kadal dan ular), dan Crocodila (buaya dan alligator). Kura-kura berkembang selama zaman mezoikum dan hanya sedikit berbah sejak saat itu. Cangkangnya yang umumnya  keras suatu adaptasi yang



melindungi dirinya dari predator. Kadal adalah reptilian yang paling banyak jumlahnya dan beraneka ragam yang hidu saat ini. Sebagian besar di antaranya berukuran relatf kecil. Mungkin mereka mampu bertahan hidup melewati bencana. Ular sebenarnya adalah keturunan kadal yang memakai gaya hidup bersarang dalam lubang. Saat ini, sebagian besar hidup di atas permukaan tanah. Buaya dan alligator merupakan sebagian dari reptilia hidup yang paling besar. Mereka menghabiskan sebagian hidupnya dalam air, dan menghirup udara melalui lubang hidungnya yang membuka ke atas (Campbell, 1999). Menurut



Sukiya



(2005),



menyatakan



bahwa



Kadal



(Mabouya



multifasciata) hidup di daerah tanah basah atau lembab. Tubuh kadal terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala (caput) yang terdiri dari mata, lubang hidung dan telingga. Badan (truncus) yang terdiri dari telingga hingga kloaka dan yang terakhir yaitu bagian ekor (cauda) yang memiliki bentuk bulat meruncing ke ujung. Kadal mempunyai sepasang anggota depan (extrimitas anterior) dan sepasang anggota belakang (extrimitas posterior). Masing-masing terdiri atas lima jari dan kuku-kuku yang cocok untuk berlari, mencengkeram, dan naik ke pohon. Reptilia mempunyai kepala, hidung, badan, ekor, dan 4 kaki. Tiap kaki terdapat 5 jari cakar dan memiliki indera penglihatan dan pendengaran yang baik. Telinga terdiri dari membran timpani dan pada telinga tengah terdapat tulang kolumela. Reptil mempunyai 3 kelopak mata yang dapat bergerak dan lidah yang tak bercabang. Badan terdiri atas caput, cervix, truncus, dan cauda. Caput berbentuk agak pyramidal, meruncing kearah dorsal dan memipih dalam arah dorsoventral. Caput terdapat rima oris yang dibatasi oleh labium superius dan inferius. Organum visus dilindungi oleh palpebra superior dan inferior yang keduanya dapat digerakkan. Cervix (collum), truncus, dan convex lebih panjang, pada bagian dorsal berwarna cokelat kekuningan dan bagian ventral putih (Sukiya, 2005).



V.



Alat dan Bahan A. Alat



:



1. Alat tulis 2. Alat bedah 3. Kertas hvs B. Bahan 1. kadal VI.



VII. No. 1.



Cara Kerja



:



6.



Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan



7.



Letakkan preparat pada baki bedah



8.



Amati morfologi dari tubuh kadal



9.



Bedah kadal menggunakan peralatan medis.



10.



Amati anatomi tubuh dari kadal tersebut.



Hasil Pengamatan Gambar



keterangan



Asisten Meja Dian Saputri



2.



Asisten Meja Dian Saputri 3.



Asisten Meja Dian Saputri



4.



Asisten Meja Dian Saputri A. Pembahasan. Menurut pengamatan saya kadal adalah salah satu hewan crocodilian (reptil), tempat hidup nya daratan dan juga tempat yang lembab. Nama latin kadal adalah Mobouya mltifasciata. Morfologi atau ciri ciri kadal dapat dikenali antara lain: 



Kadal memiliki bentuk kepala dan leher yang seolah menyatu.







Penampakan tubuhnya kokoh dan berbentuk segi empat tumpul.







Bagian atas kadal berwarna keemasan jika diterpa sinar matahari. Sementara, ada sisik dengan pola garis panjang yang terputus – putus.







Sisi bagian lateral berwarna hitam atau cokelat berbintik putih pada betina.







Sisi bawah tubuh berwarna abu abu putih atau kuning.







Sisik kepala di sebelah belakang halus, sedangkan sisik di atas moncong saling bersentuhan.







Mempunya 2 pasang kaki dengan masing-masing 4 jari kaki







Pada kaki kadal memiliki kuku yang tajam.







Mempunya ekor yang panjang, dan juga dapat terputus dengan sendirinya untuk pertahanan diri dari musunya.



B. Kesimpulan. 1. Anatomi Kadal (Mabouya multifasciata) terdiri atas tiga bagian yaitukepala(caput),badan (truncus),dan ekor (cauda). 2.



Kadal memiliki beberapa system yaitu system pernapasan, system ekskresi,systemreproduksi, system persarafan dan system peredaran darah.



3.



Kadal jantan memiliki hemipenis,memiliki sepasang testis (testis yang sebelah kirilebih tinggi daripada yang kanan), sedangkan pada kadal betina memiliki ovum.



4.



Sistem pencernaan Kadal terdiri dari hepar, gastrum, pankreas, duodenum, ductuscholeodocus,rectum dan kloaka.



5.



Sistem respirasi pada kadal terdiri dari trachea, laring, bronchus, dan pulmo.



6. Sistem ekskresi pada kadal terdiri dari ginjal, kantung kemih, dan urete



DAFTAR PUSTAKA Brotowidjoyo, M. 1993. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga Campbell.Neil  A. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 2.  Erlangga : Jakarta. Jasin, M. 1992. Zoologi Vertebrata Untuk Perguruan Tinggi. Sinar Jaya. : Surabaya Kimball, J,W. 1992. Biologi Edisi Kelima Jilid 3.  Erlangga : Jakarta. Manter & Miller. 1959. Introduction to Zoology. New York: Harper and Row Publisher Mukayat, Djarubito. 1989. Zoologi Dasar.  Erlangga : Jakarta. Radiopoetro. 1977. Zoologi. Jakarta: Erlangga Sukiya. 2005. Biologi vertebrata. Malang: UNM



Lampiran :



gambar kadal



klasifikasi kadal : kingdom



: Animalia



kelas



: Reptilia



Ordo



: Squamata



Famili



: Scincidae



Genus



: Mabouya.



Spesies



: Mabouya multifasciata.