Laporan Anatomi Fisiologi Manusia Aliran Darah Kecebong [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN I.a) Latar Belakang Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Pada masa larva (berudu/kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem transformasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat. Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruangan yaitu satu serambi dan satu bilik. Seluruh darah yang masuk ke jantung melalui vena mempunyai kadar oksigen yang rendah dan karbon dioksida yang tinggi. Darah tersebut disebut darah vena. Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang. Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, karbon dioksida dibebaskan dan oksigen diikat. Darah yang kaya oksigen disebut darah arteri. Darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh. Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan ke vena. Seiring dengan waktu, darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, dilepaskan karbon dioksida dan oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. Selanjutnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabangcabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.



1|Page



Arteri adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler. (Kartolo 1993).



I.b) Tujuan Praktikum 1. Dapat mengetahui struktur aliran darah pada kecebong. 2. Dapat mengetahui perbedaan antara pembuluh darah arteri dan vena. 3. Untuk mengetahui aliran darah antara manusia dan kecebong.



I.c) Manfaat Praktikum Dari praktikum aliran darah kecebong ini, mahasiswa dapat mengetahui struktur dan bentuk aliran darah dari kecebong yang di amati melalui mikroskop. Selain itu, setelah melihat hasil pengamatan tersebut, semoga dapat menambah wawasan dan informasi bagi praktikkan mengenai perbedaan antara pembuluh darah vena dan arteri.



2|Page



BAB II TINJAUAN PUSTAKA Arteri, Vena , dan Pembuluh Kapiler A. Arteri Arteri adalah pembuluh darah berdinding tebal yang mengangkut darah meninggalkan jantung menuju ke seluruh tubuh, kecuali arteri pulmonalis. Arteri pulmonaris pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru. Darah ini mengandung banyak oksigen. Di sini darah mengalir dengan cepat dan dengan tekanan tinggi. Oleh karena itu, arteri mempunyai dinding yang kuat. Lapisan paling dalam arteri adalah intima, indotelium. Lapisan tersebut terdiri atas suatu membran elastik yang dilekati oleh selapis tunggal sel-sel epitel pipih. Endotelium tersebut luar biasa mulus, sehingga hanya memberikan resistensi minimal terhadap aliran darah. Kemulusan semacam itu juga untuk menghindari inisiasis pembekuan darah. Lapisan tengah arteri disebut tunikamedia adalah lapisan yang paling tebal. Tunika media mengandung serabut serabut otot tak sadar, yang berbentuk sirkular, selain itu banyak terdapat serabut elastis kuning. Kontraksi fungsional arteri dilakukan oleh tunika media. Lapisan ketiga yang sangat kuat, yang dasarnya tak elastis, merupakan bagian terluar arteri. Lapisan itu disebut tunika eksterna, yang terutama tersusun atas jaringan ikat serabut putih. B. Vena Vena mirip dengan arteri pada arteri dalam hal strukturnya yang terdiri atas tiga lapisan, akan tetapi dinding-dinding vena jauh lebih tipis dan akan kolaps ketika kosong. Walaupun vena tak memiliki elastisitas seperti yang dimiliki arteri, vena dangan mudah dilatasi (melebar) oleh darah yang bergerak di dalamnya. Vena tidak memiliki tekanan pemompaan yang dihasilkan jantung untuk menjaga darah tetap mengalir. Sebagai penggantinya, vena bergantung pada serangkaian katup satu jalur yang bekerja bersamaan dengan tekanan yang dihasilkan oleh akitivitas rutin otot-otot rangka yang ada di dekat pembuluh. Tekanan dari otot-otot disekitar pembuluh menyebabkan darah bergerak dan katup-katup pada pembuluh memastikan hanya bergerak kesatu arah yaitu menuju jantung.



3|Page



Vena mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Karena tekanan disini rendah, dinding vena tipis. Vena mempunyai kemampuan menampung darah sehingga dinding vena dapat meluas sesuai dengan kebutuhan tubuh. Untuk menyesuaikan dengan keadaan tubuh, pembuluh darah dapat melebar dan menyempit yang biasa disebut dengan dilatasi (melebar) dan konstriksi (menyempit). Hal ini dapat terjadi karena pada lapisan dinding pembuluh darah terdapat otot yang dapat berkontraksi dan berelaksasi. Sistem saraf otonom mengatur pola peredaran darah. Pengaturan ini tidak dikendalikan oleh keinginan kita melainkan dapat berjalan secara otomatis sesuai dengan keadaan dan kebutuhan tubuh. Tekanan darah, kecepatan aliran darah, dan jumlah denyut jantung per menit dapat diatur oleh sistem ini. C. Pembuluh Kapiler Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik. Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi (arteri) dan cabang-cabang pembuluh balik (vena) yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis. Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung.



4|Page



BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM II. a) Waktu dan Tempat Praktikum aliran darah pada kecebong ini dilaksanakan pada hari Senin, 17 Maret 2014 pukul 13.01 di Laboratorium Anatomi Fisiologi Manusia FFS UHAMKA lantai dua.



II. b) Alat dan Bahan  1. 2. 3.



Alat : Mikroskop Kaca preparat Cover glass







Bahan : Kecebong



II. c) Prosedur Kerja 1. Siapkan alat dan bahan untuk praktikum aliran darah pada kecebong. 2. Nyalakan tombol on pada mikroskop yang telah dihubungkan dengan stop contact. 3. Letakkan kecebong dalam posisi berbaring dengan keadaan miring ke samping di atas kaca preparat. 4. Tutup ekor kecebong menggunakan cover glass. Alasan mengamati kecebong pada bagian ekor adalah untuk memudahkan melihat aliran darah pada arteri dan vena dikarenakan permukaan ekor kecebong yang tipis. 5. Letakkan di atas meja mikroskop, kecebong yang sudah diletakkan di kaca preparat dengan menjepit kaca preparat pada penjepit meja objek di mikroskop. 6. Atur mikroskop dalam perbesaran lensa objektif 10x, gunakan pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan meja preparat. 7. Gunakan pengatur halus untuk memperjelas objek yang dihasilkan oleh lensa okuler. 8. Kemudian amati aliran darah pada kecebong tersebut.



5|Page



BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan No. 1 2 3 4



Kategori Arah aliran Diameter pembuluh darah Kecepatan aliran darah Dinding pembuluh darah



Arteri Kepala menuju ekor Kecil Lebih cepat Tebal



Vena Ekor menuju kepala Besar Lambat Tipis



Pembahasan Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriole, kapiler, venula, dan vena. Arteri (kuat dan lentur) mengangkut darah dari jantung menuju seluruh tubuh dan menanggung tekanan darah yang paling tinggi. Kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah di antara denyut jantung. Arteri yang lebih kecil dan arteriole memiliki dinding berotot yang menyesuaikan diameternya untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu. Kapiler merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah kembali ke jantung). Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah. Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung. Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri; sehinga vena mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan.



Tabel. Tebal Dinding Pembuluh Darah, Diameter Lumen dan Luas Penampang Lintang (Area) Pembuluh Darah



6|Page



Aorta adalah pembuluh darah besar bagian dari sistem sirkulasi sistemik, yang keluar dari jantung dan berfungsi untuk membawa darah jantung yang penuh berisi oksigen ke pembuluh arteri. Dari pembuluh aorta yang besar kemudian bercabang menjadi beberapa pembuluh darah arteri yang ukurannya lebih kecil dan membawa darah dari percabangan aorta keseluruh tubuh, kecuali arteri paruparu yang berfungsi sebaliknya (Guyton, 2000; High beam encyclopedia, 2008; Farlex, 2008). Di target organ, pembuluh darah arteri bercabang-cabang dan berakhir menjadi pembuluh darah yang lebih kecil yang disebut dengan arteriol. Arteriol bekerja sebagai katup pengatur di mana darah dilepaskan ke dalam kapiler. Kapiler adalah pembuluh darah terkecil yang berfungsi untuk menukar cairan dan bahan gizi di antara darah dan ruang interstisial (Guyton, 2000). Venula mengumpulkan darah dari kapiler-kapiler. Secara berangsurangsur mereka bergabung menjadi vena-vena yang makin lama makin besar. Vena adalah pembuluh darah yang berfungsi sebagai penyalur yang membawa darah dari jaringan kembali ke jantung (Guyton, 2000). Secara histoanatomik, ketebalan dinding ketiga sistem ini berbeda, sesuai dengan fungsi utamanya masing-masing. Aorta dan pembuluh darah arteri, karena fungsinya untuk menyalurkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, mengalami tekanan yang tinggi. Sehingga pembuluh darah arteri memiliki dinding vaskuler yang kuat dan darah mengalir dengan cepat ke jaringan-jaringan. Arteriol yang berfungsi sebagai katup pengatur dari sistem arteri, memiliki dinding otot yang kuat yang dapat menutup sama sekali arteriol tersebut sehingga



7|Page



memungkinkannya untuk berdilatasi beberapa kali, dengan demikian dapat mengubah aliran darah ke kapiler. Kapiler, karena fungsinya sebagai penukar cairan dan bahan gizi, memiliki dinding yang sangat tipis dan permeabel terhadap zat yang bermolekul kecil. Selanjutnya dari kapiler darah kemudian berlanjut menuju venula-venula yang kemudian bergabung menjadi pembuluh darah vena. Vena, karena berfungsi mengalirkan darah kembali ke jantung, memiliki tekanan dinding yang sangat rendah dan sebagai akibatnya dinding vena tipis. Tetapi walaupun begitu, dinding vena berotot yang memungkinkannya untuk mengecil dan membesar, sehingga vena mampu menyimpan darah dalam jumlah kecil atau besar tergantung kepada kebutuhan badan.



BAB IV PENUTUP DAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan yang dibuat dapat disimpulkan bahwa sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Pembuluh arteri mengalirkan darah yang mengandung oksigen dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh vena mengalirkan darah yang mengandung karbon dioksida dari seluruh tubuh ke jantung Aliran pembuluh arteri lebih kuat dibandingan dibandingkan vena karena adanya tekanan pompa dari jantung. Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri; sehingga vena mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan. Arteri memiliki dinding yang elastis dan tebal dan umumnya berada pada bagian dalam permukaan tubuh. Tekanan darahnya lebih kuat daripada tekanan darah pembuluh vena sehingga memungkinkan untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler.



8|Page



DAFTAR PUSTAKA



Frandson, 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: Gadjah Mada University press Pearce, E.,2004. Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Syaifuddin,2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : EGC. http://www.pps.unud.ac.id/disertasi/pdf_thesis/unud-29-2075511676bab%20ii_penuaan%20pembuluh%20darah_laporan%20disertasi_terbuka.pdf (Diakses pada hari Minggu, 23 Maret 2014 pukul 10.09)



9|Page



LAMPIRAN



Gambar tersebut adalah aliran darah kecebong pada bagian ekor yang dilihat melalui mikroskop dengan perbesaran 10x.



10 | P a g e