Laporan Arus Kas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN ARUS KAS



6



Objektif: 1. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan pelaporan arus kas. 2. Mahasiswa dapat memahami aktivitas arus kas, metode pelaporan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. 3. Mahasiswa dapat memahami alternatif pelaporan arus kas untuk pembayaran dan penerimaan dividen dan bunga, pelaporan transaksi nonkas 4. Mahasiswa dapat menyiapkan pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dengan metode langsung dan metode tidak langsung.



6.1 TUJUAN LAPORAN ARUS KAS Laporan arus kas merupakan bagian yang tidak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Laporan arus kas dan penyajiannya diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2 (Revisi 2014). Secara garis besar, PSAK 2 (Revisi 2014) mengadopsi IAS 7 Statement of Cash Flow per 1 Januari 2014. Menurut PSAK 1 (2014) laporan keuangan perusahaan untuk suatu periode akuntansi terdiri dari : (1) Laporan posisi keuangan pada akhir periode. (2) Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode. (3) Laporan perubahan ekuitas selama periode. (4) Laporan arus kas selama periode. Selain dari empat laporan keuangan di atas, perusahaan juga harus menyiapkan catatan atas laporan keuangan yang berisi kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan selama suatu periode.



Topik 6. Laporan Arus Kas



PSAK 2 (2014) menyebutkan bahwa informasi arus kas berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.



Kegunaan Informasi Arus Kas menurut PSAK 2 (2014) (1) Memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan aset bersih entitas, struktur keuangannya (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan entitas memengaruhi jumlah dan pemilihan waktu arus kas dalam rangka penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah. (2) Memungkinkan pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flow) dari berbagai entitas. (3) Meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai entitas karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. (4) Menjadi indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. (5) Meneliti ketepatan dari penilaian masa lalu atas arus kas masa depan dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas neto, serta dampak perubahan harga. Bagi internal perusahaan, seperti manajemen perusahaan, laporan arus kas digunakan untuk mengevaluasi hasil usaha di masa lalu serta untuk membuat perencanaan investasi dan pendanaan untuk masa yang akan datang. Bagi pengguna luar, seperti investor dan kreditur, laporan arus kas digunakan untuk menilai potensi laba perusahaan dan kemampuannya melunasi kewajiban, serta membayarkan dividen. Kas yang dimaksud dalam laporan arus kas adalah kas dan setara kas. Kas (cash) terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits). Sedangkan setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan memiliki rasio perubahan nilai yang tidak signifikan.



Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



2



Topik 6. Laporan Arus Kas



6.2 PELAPORAN ARUS KAS Untuk mencapai tujuannya, maka laporan arus kas harus melaporkan arus kas perusahaan dalam tiga jenis aktivitas, yakni operasi, investasi, dan pendanaan dengan urutan sebagai berikut :



Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dan dikeluarkan dari aktivitas utama perusahaan yang menghasilkan pendapatan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang memengaruhi penetapan laba atau rugi neto. Berikut adalah beberapa contoh transaksi yang memengaruhi arus kas masuk dari kegiatan operasi. a. Penerimaan kas : (1) Penjualan barang dan jasa. (2) Royalti, fee, komisi, dan pendapatan lain. (3) Entitas asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat polis lainnya. (4) Penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan, kecuali dapat diidentifikasikan secara spesifik sebagai aktivitas pendanaan dan investasi. (5) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperjualbelikan (dealing). b. Pembayaran kas : (1) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa. (2) Pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan. (3) Pembayaran kas kepada (oleh) entitas asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat polis lainnya. (4) Pembayaran kas terkait pajak penghasilan.



Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas dari aktivitas investasi diperoleh dari transaksi perolehan dan pelepasan aset jangka panjang, serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Berikut adalah contoh transaksi yang dikelompokkan dalam arus kas dari kegiatan investasi. a. Pembayaran kas : (1) Membeli aset tetap, aset tak berwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri. Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



3



Topik 6. Laporan Arus Kas



(2) Membeli instrumen utang atau instrumen ekuitas entitas lain dan kepemilikannya dalam ventura bersama. (3) Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain, jika entitas bukan merupakan lembaga keuangan. (4) Membeli futures contracts, forward contracts, opinion contracts, dan swap contracts, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan atau jika pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.



b. Penerimaan kas : (1) Penjualan aset tetap, seperti tanah, bangunanm dan peralatan, serta aset tak berwujud, dan aset jangka pajang lain. (2) Penjualan, instrumen utang dan instrumen ekuitas entitas lain (investasi) dan kepemilikan ventura bersama. (3) Pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain, jika entitas bukan lembaga keuangan. (4) Kontrak-kontrak, seperti futures contracts, forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.



Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Aktivitas pendanaan mengakibatkan perubahan dalam jumlah, serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Berikut adalah contoh transaksi yang dikelompokkandalam arus kas dari kegiatan pendanaan. a. Penerimaan kas : (1) Emisi saham atau instrumen modal lainnya. (2) Emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang lainnya. (3) Pelunasan pinjaman. (4) Penyewa (lessee) untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan sewa pembiayaan (finance lease).



Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



4



Topik 6. Laporan Arus Kas



b. Pembayaran kas : (1) Kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham entitas. (2) Untuk pelunasan pinjaman. (3) Pembelian obligasi, wesel, hipotek, serta pinjaman jangka pendek dan jangka panjang. (4) Oleh penyewa (lessee) untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan sewa pembiayaan (finance lease).



6.3 METODE PELAPORAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Terdapat dua metode yang dapat dipilih untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan arus kas, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Kedua metode ini menghasilkan jumlah kas yang sama dari aktivitas operasi, perbedaannya hanya pada cara pelaporan arus kas dari aktivitas operasi.



Metode Langsung Metode ini mengungkapkan kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto. Metode ini lebih dianjurkan untuk digunakan karena menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Sumber utama dari penerimaan kas dari aktivitas operasi adalah kas yang diterima dari pelanggan atas penjualan barang atau jasa. Adapun sumber-sumber utama pengeluaran kas dari aktivitas operasi, antara lain adalah : kas yang dibayarkan kepada pemasok untuk pembelian bahan baku, kas yang dibayarkan untuk beban operasional, dan pembayaran pajak penghasilan. Informasi mengenai sumber utama penerimaan dan pengeluaran kas dapat diperoleh : a. Dari catatan akuntansi entitas; atau b. Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif terkait : (1) Perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode berjalan; (2) Akun nonkas lainnya; dan (3) Akun lain yang mana kasnya berdampak pada arus kas investasi dan pendanaan. Perusahaan-perusahaan yang menjual sahamnya ke publik atau perusahaan terbuka diwajibkan Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



5



Topik 6. Laporan Arus Kas



untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan metode langsung.



Metode Tidak Langsung Dengan metode ini, arus kas dari aktivitas operasi ditentukan dengan mengambil angka laba neto atau rugi neto dan menyesuaikannya dari pengaruh : a. Perubahan pada persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode berjalan; b. Akun nonkas, seperti penyusutan, pencadangan, pajak tangguhan, keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, serta laba entitas asosiasi yang belum dibagikan; dan c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Manfaat dari penggunaan metode ini adalah laporan arus kas dapat menunjukkan bahwa laba (rugi) neto berkaitan dengan saldo akhir kas yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan. Selain itu, penyusunan arus kas dengan metode tidak langsung lebih murah karena data-data yang diperlukan sudah tersaji di laporan-laporan keuangan yang lain, seperti laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi



6.4 BUNGA DAN DIVIDEN Berikut pengklasifikasian yang berbeda terhadap bunga yang dibayarkan (beban bunga) dan bunga yang diterima (pendapatan bunga dan pendapatan dividen) : a. Bagi lembaga keuangan Mengkasifikasikannya sebagai arus kas dari aktivitas operasi. b. Bagi entitas selain lembaga keuangan (1) Mengklasifikasikannya sebagai arus kas dari aktivitas operasi karena memengaruhi laba (rugi) perusahaan, atau (2) Mengklasifikasikan bunga yang dibayarkan sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan karena merupakan biaya untuk memperoleh pendanaan. Bunga diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan karena bunga berasal dari penerbitan utang yang diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan. Bunga dan dividen yang diterima diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas investasi karena merupakan imbal hasil dari investasi perusahaan (return on investments). Sementara untuk dividen yang dibayarkan dapat diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



6



Topik 6. Laporan Arus Kas



pendanaan karena merupakan biaya untuk memperoleh sumber daya keuangan (melalui penerbitan saham). Dividen dapat juga diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi, dengan maksud membantu para pengguna laporan dalam menilai kemampuan entitas membayarkan dividen dari arus kas operasi.



Berikut disajikan pengklasifikasian beberapa akun dalam laporan arus kas perusahaan.



Akun



Arus Kas dari



Arus Kas dari



Arus Kas dari



Kegiatan



Kegiatan



Kegiatan



Operasi



Investasi



Pendanaan



Bunga yang Dibayarkan







Pendapatan Bunga







Dividen yang Dibayarkan







Pendapatan Dividen







   



6.5 TRANSAKSI NONKAS Di Indonesia menurut ketentuan yang diatur dalam PSAK 2 (Revisi 2014), transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas (transaksi nonkas) dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi nonkas harus diungkapkan pada bagian lain dalam laporan keuangan, sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan terkait aktivitas investasi dan pendanaan tersebut. Transaksi nonkas tidak dimasukkan dalam laporan arus kas karena transaksi tersebut tidak memengaruhi arus kas periode berjalan. Berikut adalah beberapa contoh transaksi nonkas yang terjadi di perusahaan. 1. Perolehan aset secara kredit atau melalui sewa pembiayaan (finance lease). 2. Akuisisi perusahaan lain melalui penerbitan saham. 3. Konversi utang menjadi modal.



Ilustrasi Laporan Arus Kas  Ilustrasi Penyusunan Laporan Arus Kas dengan Metode Tidak Langsung Berikut adalah Laporan Posisi Keuangan Komparatif PT. Sehat Tahun 2016 dan 2015, serta Laporan Laba Rugi Komprehensif PT. Sehat Tahun 2016 dan 2015. Selain itu, disajikan pula beberapa informasi tambahan yang diperlukan untuk menyusun Laporan Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



7



Topik 6. Laporan Arus Kas



Arus Kas PT. Sehat untuk tahun 2016.



PT. Sehat Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2016 dan 2015 (dalam ribuan rupiah) 2016



2015



Kas



826.700



766.700



Piutang



227.800



209.000



Persediaan



569.200



617.100



-



360.000



1.312.000



-



957.100



653.100



Akumulasi Penyusutan Peralatan



(184.800)



(148.00)



Total Aset



3.708.000



2.457.900



Utang Usaha



242.760



204.960



Beban yang Masih Harus Dibayar



62.840



52.640



Saham Biasa (nilai pari Rp 5.000)



750.000



500.000



Agio Saham Biasa



1.650.000



900.000



Saldo Laba



1.002.400



800.300



Total Liabilitas dan Ekuitas



3.708.000



2.457.900



ASET Aset Lancar



Aset Tidak Lancar Investasi Jangka Panjang Tanah Peralatan



LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek



EKUITAS



Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



8



Topik 6. Laporan Arus Kas



PT. Sehat Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 (dalam ribuan rupiah) Pendapatan Penjualan



5.372.500



Beban Pokok Penjualan



(3.160.200)



Laba Bruto



2.212.300



Beban Operasi Beban Gaji dan Upah



1.300.000



Beban Penyusutan



36.800



Beban Operasi Lainnya



576.800



Jumlah Beban Operasi



1.913.600



Laba Operasi



298.700



Pendapatan (Beban) Lain-Lain Keuntungan atas Penjualan Aset



180.000



Tetap Beban Bunga Jumlah



Pendapatan



(9.600) (Beban)



170.400



Lain-Lain Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Laba Neto



469.100 (147.000) 322.100



Informasi tambahan untuk penyusunan laporan arus kas PT. Sehat. a. Penjualan atas investasi dengan nilai buku Rp 360.000.000 yang dijual pada harga Rp 540.000.000, sehingga menghasilkan keuntungan sebesar Rp 180.000.000. b. Selama tahun 2016, dividen yang diumumkan dan dibayarkan sebesar Rp 120.000.000. c. Selama tahun 2016, perusahaan menerbitkan saham biasa senilai Rp 1.000.000.000 untuk memperoleh uang tunai. d. Perusahaan melakukan pembelian aset tetap berupa tanah senilai Rp 1.312.000.000 dan peralatan senilai Rp 304.000.000 selama tahun 2016. e. PT. Sehat mengelompokkan pembayaran bunga sebagai aktivitas operasi dan Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



9



Topik 6. Laporan Arus Kas



pembayaran dividen sebagai aktivitas pendanaan.



1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Bagian arus kas dari aktivitas operasi terdiri atas laba neto yang berasal dari laporan laba rugi dan unsur-unsur yang merupakan penambahan dan pengurangan atas laba neto. 1. Aset lancar dan liabilitas jangka pendek Unsur-unsur yang memengaruhi laba neto selain dari beban nonkas adalah kenaikan dan penurunan dari unsur aset lancar dan liabilitas jangka pendek. a. Jika akun piutang usaha bertambah (berkurang), maka dikurangkan dari (ditambahkan ke) laba neto. Kenaikan piutang usaha pada tahun 2016 sebesar Rp 18.800.000 menunjukkan bahwa penjualan kredit selama tahun 2016 lebih besar jika dibandingkan dengan penerimaan kas yang berasal dari penagihan piutang. Jumlah ini sudah termasuk penjualan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan bukan merupakan penerimaan kas pada tahun 2016. Oleh karena itu, jumlah kenaikan piutang ini harus dikurangkan dari laba neto. b. Jika akun persediaan bertambah (berkurang), maka dikurangkan dari (ditambahkan ke) laba neto. Penurunan persediaan sebesar Rp 47.900.000 menunjukkan bahwa beban pokok penjualan lebih besar dibandingkan beban pokok pembelian sebesar Rp 47.900.000. jumlah ini sudah termasuk dalam beban pokok penjualan yang disajikan dalam laporan laba rugi tahun 2016. Dengan demikian, jumlah ini harus ditambahkan ke laba neto. c. Jika akun utang usaha bertambah (berkurang), maka dikurangkan dari (ditambahkan ke) laba neto. Kenaikan utang usaha sebesar Rp 37.800.000 menunjukkan bahwa jumlah barang dagang yang dibeli secara kredit melebihi utang usaha selama tahun 2015. Jumlah tersebut sudah termasuk beban pokok penjualan dalam laporan laba rugi dan bukan merupakan pengeluaran kas pada tahun 2016. Dengan demikian,laba neto harus ditambahkan sebesar Rp 37.800.000. d. Jika akun utang gaji dan beban yang masih harus dibayar bertambah (berkurang), maka ditambahkan ke (dikurangkan dari) laba neto. Kenaikan saldo beban yang masih harus dibayar sebesar Rp 10.200.000 Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



10



Topik 6. Laporan Arus Kas



menunjukkan bahwa jumlah yang dibayarkan kurang dari jumlah yang terutang selama tahun itu. Tetapi jumlah yang dilaporkan dalam laporan laba rugi sebagai beban lebih kecil daripada yang dibayarkan untuk utang tersebut. Oleh karena itu, laba neto harus ditambahkan sebesar Rp 10.200.000. Berikut ringkasan dampak perubahan aset lancar dan liabilitas jangka pendek terhadap laba neto yang diperoleh perusahaan untuk mencari arus kas dari kegiatan operasi. Bertambah



Dampak terhadap



(Berkurang)



Laba Neto



Aset Lancar



Bertambah



Mengurangi



Aset Lancar



Berkurang



Menambah



Liabilitas Jangka Pendek



Bertambah



Menambah



Liabilitas Jangka Pendek



Berkurang



Mengurangi



Kelompok Akun



2. Penyusutan Oleh karena unsur ini merupakan beban nonkas, maka ditambahkan kembali ke laba neto. Beban penyusutan sebesar Rp 36.800.000 merupakan alokasi baya dari aset tetap dan dicatat sebagai berikut: Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan



Rp 36.800.000 Rp 36.800.000



3. Beban pajak dan beban bunga Menambahkan beban pajak dan beban bunga ke laba neto dan kemudian mengurangkan pembayaran atas pajak dan bunga dari laba neto dalam rangka menghitung berapa jumlah arus kas keluar periode berjalan yang digunakan untuk membayar pajak dan bunga. Besarnya beban belum tentu sama dengan besarnya arus kas keluar karena dipengaruhi perubahan saldo utang bunga atau utang pajak. 4. Keuntungan penjualan aset tetap Laporan laba rugi PT. Sehat menunjukkan bahwa penjualan aset tetap menghasilkan keuntungan sebesar Rp 540.000.000 sudah termasuk bagian arus kas dari aktivitas investasi. Jumlah ini juga meliputi keuntungan (gain) yang sudah termasuk dalam laba neto. Untuk menghindari dua kali pelaporan (pelaporan berganda), maka laba neto harus dikurangi sebesar Rp 180.000.000. 5. Pendapatan bunga dan pendapatan dividen Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



11



Topik 6. Laporan Arus Kas



Pendapatan tersebut dikurangkan dari laba neto karena pengelompokannya dalam aktivitas investasi.



2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi 1. Aset tetap Saldo aset tetap neto meningkat Rp 1.579.200.000. hal ini disebabkan adanya: a. Perolehan aset tetap senilai Rp 1.616.000.000. b. Kenaikan akumulasi penyusutan sebesar Rp 36.800.000. Perolehan aset tetap sebesar Rp 1.616.000.000 dilaporkan sebagai unsur pengurang dalam kelompok aktivitas investasi. 2. Investasi jangka panjang Penurunan saldo investasi jangka panjang sebesar Rp 360.000.000 dikarenakan adanya penjualan tunai yang dilakukan PT. Sehat atas saham-saham dari beberapa perusahaan. Jumlah ini dilaporkan sebagai pelepasan investasi dan penambah arus kas neto.



3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 1. Saham biasa Akun saham biasa meningkat sebesar Rp 250.000.000 jika dibandingkan dengan saldo saham biasa pada tahun 2015. Sementara saldo akun agio saham biasa meningkat sebesar Rp 750.000.000. Kenaikan ini diperoleh dari pengeluaran saham bagi para pemodal secara tunai pada harga pasar. Jumlah ini dilaporkan sebagai unsur penerimaan dari bagian arus kas dalam kelompok aktivitas pendanaan dengan keterangan hasil penerbitan saham biasa. 2. Arus kas yang digunakan untuk pembayaran dividen Dividen tunai sebesar Rp 120.000.000 telah diumumkan dan dibayarkan selama tahun 2016. Oleh karenanya, kenaikan neto dari perkiraan saldo laba (retained earning) adalah sebesar Rp 202.100.000. Jumlah Rp 120.000.000 muncul dari bagian arus kas dalam kelompok aktivitas pendanaan sebagai unsur pengurang atas arus kas neto.



Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



12



Topik 6. Laporan Arus Kas



Berikut adalah ilustrasi Laporan Arus Kas PT. Sehat dengan metode tidak langsung. PT. Sehat Laporan Arus Kas Untuk Periode yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 (dalam ribuan rupiah) Arus kas dari aktivitas operasi Laba neto



322.100



Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba neto menjadi arus kas neto dari aktivitas operasi : Kenaikan saldo piutang usaha



(18.800)



Penurunan saldo persediaan



47.900



Kenaikan saldo utang usaha



37.800



Kenaikan saldo beban yang masih harus dibayar



10.200



Beban penyusutan aset tetap



36.800



Keuntungan penjualan investasi



(180.000)



Kas (neto) dari aktivitas operasi



256.000



Arus kas dari aktivitas investasi Pembelian tanah Pembelian peralatan Hasil dari penjualan investasi



(1.312.000) (304.000) 540.000



Kas (neto) dari aktivitas investasi



(1.076.000)



Arus kas dari aktivitas pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham



1.000.000



Pembayaran dividen (a)



(120.000)



Kas (neto) dari aktivitas pendanaan Kenaikan neto kas dan setara kas



880.000 60.000



Kas dan setara kas pada awal periode



766.700



Kas dan setara kas pada akhir periode



826.700



(a)



Pembayaran ini dapat juga dilaporkan sebagai arus kas dari aktivitas operasi.



Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



13



Topik 6. Laporan Arus Kas



 Ilustrasi Penyusunan Laporan Arus Kas dengan Metode Langsung Arus kas dari aktivitas operasi akan disajikan menurut kelompok-kelompok utama dari penerimaan kas dan pengeluaran kas. Selisih antara kedua kelompok arus kas tersebut merupakan arus kas neto dari aktivitas operasi. PT. Sehat Laporan Arus Kas Untuk Periode yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 (dalam ribuan rupiah) Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan



5.353.700



Pembayaran kas kepada pemasok



(3.074.500)



Pembayaran kas untuk beban gaji dan beban operasi



(1.866.600)



lainnya Pembayaran kas untuk beban bunga



(9.600)



Pembayaran kas untuk beban pajak



(147.000)



Kas (neto) dari aktivitas operasi



256.000



Arus kas dari aktivitas investasi Pembelian tanah Pembelian peralatan Hasil dari penjualan investasi



(1.312.000) (304.000) 540.000



Kas (neto) dari aktivitas investasi



(1.076.000)



Arus kas dari aktivitas pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham



1.000.000



Pembayaran dividen (a)



(120.000)



Kas (neto) dari aktivitas pendanaan



Kenaikan neto kas dan setara kas



880.000



60.000



Kas dan setara kas pada awal periode



766.700



Kas dan setara kas pada akhir periode



826.700



(a)



Pembayaran ini dapat juga dilaporkan sebagai arus kas dari aktivitas operasi.



Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



14



Topik 6. Laporan Arus Kas



1. Penerimaan kas dari para pelanggan Penerimaan dari para pelanggan meliputi penjualan tunai dan penerimaan dari piutang usaha. Penjualan tunai menghasilkan kas secara langsung sedangkan penjualan kredit meningkatkan piutang usaha sebelum diterima sebagai arus kas masuk.



+ Penurunan saldo piutang usaha



Penjualan (yang tercatat pada laporan laba rugi)



Penerimaan kas dari pelanggan



- Kenaikan saldo piutang usaha



Penjualan selama tahun 2016 berjumlah Rp 5.372.500.000 untuk menentukan penerimaan kas dari penjualan yang dilakukan kepada pelanggan, penjualan sebesar Rp



5.372.500.000



harus



disesuaikan



dengan



formula



tersebut,



sehingga



perhitungannya adalah sebagai berikut: Penjualan



Rp 5.372.500.000



- Kenaikan dalam piutang uusaha



Rp



Kas yang diterima dari pelanggan



Rp 5.353.700.000



(18.800.000)



2. Pengeluaran kas kepada pemasok Beban pokok penjualan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi adalah Rp 3.160.200.000. Berikut dilakukan penyesuaian atas beban pokok penjualan untuk memperoleh jumlah pengeluaran kas selama tahun 2016.



Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



15



Topik 6. Laporan Arus Kas



+ Kenaikan saldo persediaan atau - Penurunan saldo persediaan



Beban Pokok Penjualan



dan



Pembayaran kas kepada pemasok



+ Penurunan saldo utang usaha atau - Kenaikan saldo utang usaha



Penjualan



Rp 5.372.500.000



- Penurunan dalam persediaan



Rp (47.900.000)



- Kenaikan dalam utang usaha



Rp



Pengeluaran kas untuk pembelian persediaan



(37.800.000) Rp 3.074.500.000



Penurunan persediaan menunjukkan bahwa persediaan yang dijual melebihi biaya dari persediaan yang dibeli sebesar Rp 47.900.000. Jumlah ini telah termasuk dalam unsur beban pokok penjualan pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2016. Dengan demikian, jumlah penurunan persediaan ini dikurangkan dari beban pokok penjualan dalam rangka menentukan pengeluaran kas untuk pembelian barang dagang. Kenaikan dalam utang dagang sebesar Rp 37.800.000 menunjukkan bahwa pembelian dalam jumlah tersebut merupakan pembelian nontunai atau tidak melalui pengeluaran kas. Oleh karena itu, beban pokok penjualan harus dikurangi sebesar Rp 37.800.000 untuk menentukan pengeluaran kas terkait pembelian persediaan.



3. Pengeluaran kas untuk beban gaji dan upah operasi lainnya Beban penyusutan bukan merupakan pengeluaran kas, oleh karenanya dengan metode Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



16



Topik 6. Laporan Arus Kas



langsung, beban ini tidak dilaporkan dalam laporan arus kas. Beban gaji dan upah, serta beban operasi lainnya juga disesuaikan untuk menentukan pengeluaran atas beban-beban operasi tersebut. Beban Operasional (selain penyusutan)



+ Kenaikan saldo biaya dibayar dimuka atau - Penurunan saldo biaya dibayar dimuka



+ Penurunan saldo beban yang masih harus dibayar atau - Kenaikan saldo beban yang masih harus dibayar



Pembayaran kas untuk beban operasional



Beban operasi : Beban gaji dan upah



Rp 1.300.000.000



Beban operasi lainnya



Rp



- Kenaikan beban yang masih harus dibayar Pengeluaran kas untuk beban operasi



576.800.000 Rp



(10.200.000)



Rp 1.866.600.000



4. Pembayaran kas untuk beban bunga Dalam laporan laba rugi PT. Sehat terdapat Beban bunga sebesar Rp 9.600.000. Beban bunga ini berkaitan dengan utang jangka panjang. Dengan anggapan bahwa pembayaran bunga dilakukan pada 31 Desember, maka jumlah beban bunga tersebut seluruhnya dilaporkan sebagai pengeluaran kas pada laporan arus kas.



5. Pengeluaran kas untuk beban pajak Pengeluaran kas untuk beban pajak ditentukan sebagai berikut :



Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



17



Topik 6. Laporan Arus Kas



+ Penurunan saldo utang pajak



Pembayaran kas untuk beban pajak



Beban Pajak



- Kenaikan saldo utang pajak



Oleh karena tidak ada saldo utang pajak pada awal tahun dan akhir tahun, maka beban pajak sebesar Rp 147.000.000 adalah pengeluaran kas untuk tahun 2020.



Bagian yang berbeda dari laporan ini dibandingkan dengan metode tidak langsung, yang mana hanya terdapat pada pelaporan arus kas dari aktivitas operasi.



Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



18



Topik 6. Laporan Arus Kas



Referensi: [1] Weygandt, Jerry J, Donnald E.Kieso, dkk. 2019. Pengantar Akuntansi 2 Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. [2]



Catur Sasongko, Annisa Febriana, dkk. 2018. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.



Integrated Laboratory Universitas Gunadarma-Pengantar Akuntansi 2



19