Laporan Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Berkembangnya



ilmu



pengetahuan



dan



teknologi



mengakibatkan



penggunaan nikel yang meningkat pesat sebagai bahan baku industri. Hal tersebut dikarenakan nikel memiliki sifat-sifat anti karat, daya tahan, keuletan dan dapat dipadukan dengan bahan logam lain. PT. Aneka Tambang Tbk. Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara adalah salah satu perusahaan yang melakukan operasi penambangan serta pengolahan bijih nikel di Indonesia. PT. ANTAM Tbk. UBPN SULTRA Merupakan salah satu perusahaan terbesar di wilayah ini yang melakukan usaha penambangan endapan nikel tersebut. Kegiatan penambangan yang dilakukan di empat wilayah utamanya, yakni Tambang Utara, Tambang Tengah, Tambang Selatan serta di Pulau Maniang, menghasilkan bijih-bijih nikel yang setelah dimasukkan ke dalam pengolahan di pabrik feni akan menghasilkan hasil akhir berupa feronikel (FeNi). Kadar bijih nikel hasil kegiatan penambangan sangat bervariasi, sehingga untuk memenuhi kebutuhan umpan pabrik perlu dilakukan proses penanganan material secara tepat. Sebelum bijih nikel masuk ke dalam pabrik, perlu terlebih dahulu diketahui nilai kadarnya agar sesuai dengan spesifikasi pabrik. Nilai kadar bijih nikel dapat diketahui dari sampel yang telah dilakukan analisis laboratorium. Sampel merupakan suatu bagian kecil yang dianggap dapat mewakili satu tumpukan bijih. Sampel diambil menggunakan metode tertentu yang sesuai dengan standar Perusahaan. Sampel-sampel yang telah diambil dari suatu tumpukan bijih



2



memiliki karakteristik yang bervariasi, seperti variasi ukuran material dan kandungan air. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil analisis laboratorium yang akurat, maka diperlukan sampel yang betul-betul homogen dan bisa mewakili nilai kadar tumpukannya. Proses preparasi sampel merupakan salah satu proses vital dan memiliki pengaruh besar dalam penentuan nilai kadar bijih hasil produksi tambang. Laboratorium Preparasi Sampel merupakan satuan kerja di PT. ANTAM Tbk. UBPN Sultra yang menangani proses preparasi sampel hasil produksi tambang sebelum masuk ke Laboratorium. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan Kerja Praktek di Satuan Kerja Preparasi Sampel dengan tema “Kajian Preparasi Sampel Hasil Produksi Tambang.



B. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui alur proses preparasi sampel hasil produksi tambang di Satuan Kerja Preparasi Sampel PT. ANTAM Tbk. UBPN Sultra. b. Untuk mengetahui peralatan-peralatan yang digunakan dalam proses preparasi sampel. c. Untuk mengetahui waktu yang diperlukan dalam proses preparasi sampel.



3



C. Manfaat Kerja Praktek 1. Bagi Mahasiswa Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa khususnya tentang kegiatan preparasi sampel hasil produksi tambang. Selain itu kerja praktek ini juga diharapkan mampu memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa tentang dunia kerja di Sektor Industri Pertambangan. 2. Bagi Akademisi Melalui laporan hasil kerja praktek ini diharapkan mampu menjadi bahan masukan bagi pihak Universitas dalam rangka meningkatkan dan memberdayakan Perpustakaan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, khususnya Jurusan Teknik Pertambangan.



4



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. Letak Geografis Perusahaan 1. Lokasi Penambangan Lokasi penambangan bahan galian biji nikel PT Antam Tbk. UBPN Sulawesi Tenggara, secara administrasi terletak di daerah Pomalaa Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Jarak dari ibukota Kabupaten Kolaka ± 30 Km. Secara geografis terletak pada 12131’ BT - 12140’ BT dan 410’ LS - 418’ LS. Pomalaa dipilih sebagai tempat pengolahan feronikel karena bahan baku tersedia di Pomalaa dan sekitarnya. Meskipun sekarang jumlah bijih yang ada di daerah Pomalaa semakin berkurang tetapi pasokan bijih masih ada di Pulau Sulawesi dan Maluku. Pasokan bijih dilakukan dengan menggunakan kapal laut PT Antam Tbk. UBPN Sulawesi Tenggara yang memilki dermaga sendiri. Luas daerah penambangan ± 9000 Ha dan terbagi atas tiga daerah penambangan yaitu: a)



Wilayah Utara Yaitu wilayah penambangan sekitar bukit-bukit Pomalaa sebelah utara, batas wilayah daerah utara yaitu sungai Huko-Huko, sedangkan sebelah selatan adalah sungai Komoro. Tambang bagian Utara: DU5 / Sultra dengan luas 2617 Ha.



b) Wilayah Tengah Yang termasuk di dalam wilayah tengah yaitu daerah Tambea, Latumbi, dan daerah sekitar Komoro. Batas wilayah sebelah utara adalah daerah



5



tengah sungai Komoro dan batas sebelah selatan adalah sungai Sapura. Tambang bagian Tengah: DU53 / Sultra dengan luas 3625 Ha. c)



Wilayah Selatan Yaitu wilayah selatan meliputi gugusan bukit-bukit di bagian utara sungai Huko-Huko, Tanjung Batu Kilat, Kayu Angin, Tanjung Lappe. Batas sebelah utara adalah sungai Sapuran dan batas sebelah selatan adalah sungai Huko-Huko.Tambang bagian selatan: DU4 / Sultra dengan luas 727 Ha dan DU52 / Sultra dengan luas 400 Ha. Vegitasi yang tumbuh di daerah ini beragam, mulai dari rerumputan, ilalang, perdu serta pohon besar dengan diameter batang ± 0,5 m. Pomalaa dialiri oleh sungai Huko-Huko, Kumoro. Sungai Huko-Huko merupakan sungai yang mengalir sepanjang tahun.



Gambar 1. Peta Kuasa PT Antam Tbk. UBPN Sultra



6



2. Tata Letak Pabrik PT Antam Tbk. UBPN Sulawesi Tenggara memiliki empat plant yang mengolah bijih nikel (ore) menjadi ferronikel. Ke-empat plant tersebut biasa disebut FeNi 1, FeNi 2, FeNi 3 dan FeNi 4. FeNi 4 dibangun untuk menggantikan FeNi 1, tapi rotary dryer dan rotary kiln pada FeNi 1 masih beroperasi. Selain plant pengolahan ferronikel, PT Antam Tbk. UBPN Sulawesi Tenggara memiliki plant pemisahan udara, pengolahan air dan power plant. Di dalam area pabrik juga tersedia kantor yang digunakan untuk karyawan di bidang engineering. Sedangkan kantor pusat PT Antam Tbk. UBPN Sulawesi Tenggara terletak di luar area pabrik dan berjarak sekitar 500 m dari lokasi pabrik. B. Satuan Kerja Quality Control Quality control merupakan satuan kerja dari PT. ANTAM Tbk. UBPN Sultra yang bertujuan untuk memastikan kadar dari bijih Nikel yang didapat dari Produksi tambang memenuhi spesifikasi umpan pabrik FeNi agar dapat diproses menjadi Ferronikel. Bidang kerja Quality Control dibagi menjadi empat bagian yakni Preparasi Sampel, Laboratorium Instrument, Laboratorium Kimia, Ore Quality Assurance. Satuan kerja tersebut saling berkaitan dalam memastikan kadar yang didapat sesuai dengan Cut Of Grade (COG). Satuan Kerja Quality Control terbagi atas 4 divisi yaitu :



7



1. Preparasi Sampel Preparasi sampel adalah tahap awal persiapan sampel sebelum masuk tahap selanjutnya untuk dilakukan analisa laboratorium. Sampel yang akan diolah berasal dari sampel selective mining, sampel re-check dan sampel ore pabrik. Sampling adalah proses seleksi dalam kegiatan observasi, dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative dari suatu populasi. PT. ANTAM Tbk. UBPN SULTRA dalam kegiatan sampling bermitra dengan PT. Dewi Jaya. Kegiatan sampling dilakukan untuk mensupport kegiatan satuan kerja quality control. Sampling yang dilakukan PT ANTAM Tbk. UBPN SULTRA terdiri dari : 1. Selective Mining (SM) Selective mining merupakan tahap awal sebelum kegiatan produksi (pengambilan ore) dilakukan untuk mengetahui kadar nikel dan besi pada lokasi tambang tersebut sesuai dengan spesifikasi pabrik maupun kriteria ekspor. Selective mining dilakukan pada lokasi tambang aktif sesuai dengan data titik bor yang sudah ada. Pengambilan sampel pada selective mining dilakukan dengan cara membuat tumpukan ore dari setiap titik bor yang ingin diketahui kadar Ni dan Fe sebanyak delapan bucket PC 200, kemudian tumpukan tersebut discooping menggunakan scoop 125D sebanyak empat kali pengambilan membentuk lima increment. 2. Re-check Re-check merupakan kegiatan lanjutan dari selective mining yang bertujuan untuk mengkorelasikan hasil SM (data awal) dengan ore yang



8



sudah diproduksi. Pengambilan sampel re-check dilakukan pada ore yang telah diproduksi setiap sepuluh Rit pengangkutan ore, Dimana persatu Rit pengangkutan ore pada dump truck akan membentuk satu tumpukan ore yang menghasilkan satu increment berkisar 18-20 kg. Setiap tumpukan ore dari satu Rit pengangkutan sampel diambil secara diagonal pada dua titik yang berbeda.



2. Laboratorium Instrumen Laboratorium Instrumen bertugas untuk manganalisa kadar dalam ore yang berasal dari sampel inpit drill, selective mining, re-check, ore pabrik dan sampel produk FeNi plant dengan menggunakan analisa X-ray (MagiX FAST) dan XRF tipe Simultix 12. Dari hasil analisa tersebut menghasilkan data kadar Ni, Fe, SiO2 , CaO, MgO, Al2O3, dan Cr2O3. Sampel yang digunakan dalam lab instrumen berbentuk pallete dan Fuse Bead. Namun sampel berbentuk Fuse Bead jarang digunakan dalam analisa sampel karena biaya yang dibutuhkan lebih besar dibandingkan sampel dalam bentuk pallete. Sampel dalam bentuk Fuse Bead biasanya digunakan untuk sampel KFO (Kiln Feed Ore), sedangkan sampel ore digunakan dalam bentuk pallete.



3. Laboratorium Kimia Berbeda dengan laboratorium instrumen, laboratorium kimia melakukan analisa sampel ore dan sampel produk hanya untuk mengetahui kandungan kadar Ni dan Fe. Analisa kadar Ni dan Fe dalam sampel dilakukan secara terpisah. Analisa sampel dilaboratorium kimia dilakukan secara manual oleh analis dengan mencampurkan beberapa senyawa kimia. Hasil dari analisa ini



9



dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor analis, faktor kesalahan pengukuran senyawa kimia dan sebagainya, oleh karena itu analisa sampel laboratorium kimia memerlukan ketelitian yang tinggi. Hasil analisa sampel laboratorium Kimia akan dikorelasikan dengan hasil analisa sampel laboratorium instrumen. 4. Ore Quality Assurance Ore Quality Assurance merupakan bidang yang berkaitan dengan penjaminan mutu bahan tambang. Baik itu bahan tambang yang akan diekspor maupun yang akan dijadikan sebagai umpan pabrik. Ore Quality Assurance bertanggung jawab terhadap perancangan proses kegiatan penjaminan mutu. Perancangan penjaminan mutu tersebut meliputi pemilihan dan perancangan stockyard, grade control stockyard, perawatan bijih, pengujian bijih sampai pada pemindahan bijih. Ore Quality Assurance juga merancang dan menetapkan standar dalam hal pengelolaan bijih, seperti pengambilan sampel, mixing bijih dan blending bijih serta perlakuan lainnya terhadap bijih.



10



BAB III HASIL KERJA PRAKTEK 1. Peralatan yang Digunakan dalam Proses Preparasi Sampel Peralatan yang digunakan dalam proses preparasi sampel dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. Alat Preparasi Sampel dan Kegunaannya No.



1



2



3



Nama Alat



Foto Alat



Kegunaan



Oven



Untuk mengeringkan sampel dengan Suhu rata-rata 105 °C



Jaw Crusher -20



Untuk menghancurkan material berukuran >20mm



Jaw Crusher -10



Untuk menghancurkan material berukuran >10mm



11



Roll Mill -3



Untuk menghaluskan material berukuran >5mm



5



Disk Mill 100 Mesh



Untuk menghaluskaan material hingga ukuran 100 mesh



6



Vibratory Pulverizer



Untuk menghaluskan material hingga ukuran 200 mesh



7



Sekop



Untuk melakukan mixing secara manual



Mistar Pembatas



Untuk membuat batas pengerjaan antar sampel dengan kode yang berbeda



4



8



12



9



Ayakan 20mm



Untuk menyaring material yang oversize (>20mm)



10



Ayakan 10mm



Untuk menyaring material yang oversize (>10mm)



11



Ayakan 5mm



Untuk menyaring material yang oversize (>5mm)



12



Sendok Sampel (20D, 15D, 10D, 1D)



Untuk mengambil bagian sampel yang representatif dalam sebuah matriks



13



Scoop Mixer



Untuk membantu melakukan mixing



13



Talam



Untuk menampung sampel yang telah diambil dengan sendok



Plastic Bag



Untuk melakukan mixing sampel dengan ukuran 200 mesh



Plastik Berlabel



Untuk menyimpan dan menngidentifikasi sampel final



17



Ayakan 200 Mesh



Untuk menyaring material yang yang berukuran 200 mesh



18



Sieve Shaker



Untuk menggoyang ayakan



14



15



16



14



19



Timbangan Analitik



Untuk menimbang berat sampel final



2. Alur Proses Preparasi Sampel Preparasi sampel adalah pekerjaan yang dilakukan untuk mengolah conto dari lapangan yang masih heterogen dan kasar menjadi material yang homogen dan halus sesuai dengan persyaratan laboratorium. Secara garis besar, proses-proses dalam kegiatan preparasi sampel adalah sebagai berikut : a.



Screening Sampel yang diambil dari produksi maupun recheck memiliki ukuran yang bervariasi. Screening dilakukan untuk memisahkan material yang oversize dan undersize. Material yang oversize akan tertahan diayakan. Kemudian material tersebut akan melalui proses reduksi ukuran hingga dapat lolos ayakan. Proses screening dilakukan bertahap mulai dari ukuran ayakan 20mm, 10mm, 5mm, hingga 200 mesh.



15



Gambar 2. Proses Screening b.



Reduksi ukuran Material yang oversize atau yang tidak lolos ayakan akan direduksi ukurannya menggunakan Jaw Crusher, Roll Mill, Disk Mill dan Vibratory Pulverizer sampai ukuran materialnya berkurang sehingga dapat lolos ayakan. Ukuran material hasil reduksi ukuran disesuaikan dengan ukuran ayakan sehingga tidak ada lagi material yang oversize. Proses reduksi ukuran juga dilakukan secara bertahap yakni dari ukuran -20, -10, -3, 100 mesh hingga 200 mesh.



Gambar 3. Proses Crushing



c.



Mixing Tahap ini ialah proses pencampuran ore yang sejenis dengan perkiraan kadar yang sama. Tujuan mixing ini ialah agar sample yang dipersiapkan dapat



16



merata kadarnya. Agar prinsip keterwakilan dan kemerataan dapat terpenuhi. Mixing dilakukan 3 kali dengan cara dicampurkan menggunakan scop sesuai dengan ukuran sample yang sedang dicampurkan.



Gambar 4. Proses Mixing d.



Reduksi volume Reduksi volume material ini diperlukan karena sample yang mampu diterima oleh laboratorium instrument selaku laboratorium penguji adalah sebanyak 160 gram. Matriks yang dibuat adalah matriks 4x5 dengan pengambilan menggunakan sendok berukuran tertentu secara bertahap mulai dari sendok 20D, 15D, 10D hingga 1D.



Gambar 5. Matriks 4x5



17



Gambar 6. Sendok 20D, 15D, 10D dan 1D e.



Oven Drying Merupakan proses pengeringan kadar air dalam sampel. Proses pengeringan dilakukan menggunakan oven dengan suhu rata-rata 105 °C. Lama pengeringan yakni selama 15-25 menit. Lama pengeringan bergantung pada tingkat kelembaban material. Semakin lembab sampel maka proses pengeringan akan semakin lama pula.



Gambar 7. Proses Pengeringan Setelah semua rangkaian persiapan sample telah usai maka sample dikirim menuju laboratorium instrument dan akan dianalisa kadar unsurnya. Untuk keseluruhan alur Preparasi Sampel dapat dilihat pada flowchart berikut :



Material yang tidak lolos akan dicrushing dengan jaw crusher -20



Sampel dipisahkan berdasarkan kode tali



Screening menggunakan ayakan 20mm



Mixing 3 kali



Material yang tidak lolos akan dicrushing dengan jaw crusher -10



Matriks 4x5 dan sendok 15D



Screening menggunakan ayakan 5mm



Material yang tidak lolos akan dikecilkan dengan Roll Mill -3



Mixing 3 kali



Screening menggunakan ayakan 200 mesh



Disk Mill 100 Mesh



Pengeringan selama 1525 Menit pada suhu 105 °C



Matriks 4x5 dan sendok 10D



Material yang tidak lolos akan dihaluskan dengan Vibratory Pulverizer



Mixing dalam Plastic Bag



Screening 10mm



Matriks 4x5 dan sendok 1D



Mixing 3 kali



Matriks 4x5 dan sendok 20D



Pengemasan



Laboratorium



Gambar 8. Alur Proses Preparasi Sampel



18



19 3. Waktu Proses Preparasi Sampe Tabel 2. Waktu Proses Preparasi Sampel Selective Mining



No



Tanggal



27/4/2018



27/4/2018



30/4/2018



30/4/2018



2/5/2018



2/5/2018



2/5/2018



3/5/2018



7/5/2018



Jam Kedatangan



14:27 WITA



14:27 WITA



09:40 WITA



09:40 WITA



09:32 WITA



09:32 WITA



09:32 WITA



09:45 WITA



09:02 WITA



Jenis Sampel Jumlah Increment



SM 4



SM 4



SM 4



SM 4



SM 4



SM 4



SM 4



SM 4



SM 2



Proses Preparasi



Waktu Kerja (Menit)



Pemisahan Karung (Menit)



5.75



5.75



6.3



6.3



6.6



6.6



6.6



9.75



5.38



1



Screening 20



1.6



0.7



1.37



0



0.8



0.5



1.33



0.6



0.33



2



Crushing -20



0.33



0.17



0.5



1.88



2.2



0.37



0.67



0.55



0.25



3



Mixing



0.6



0.38



0.58



0.67



0.93



0.67



0.63



0.38



0.33



4



Matriks dan Sendok 20D



0.37



0.32



0.48



0.58



1.17



1.97



0.87



0.58



0.58



5



Pembersihan Sisa Sampel



1.31



1.31



1.31



1.31



1.31



1.31



1.31



1.31



1.31



6



Screening 10



0



0



0



0



0



0



0



0



0



7



Crushing -10



0.62



0.47



0.42



0.47



1.97



1.7



1.85



1.18



0.27



8



Mixing



0



0



0



0



0



0



0



0



0



9



Matriks dan Sendok 15D



0



0



0



0



0



0



0



0



0



10



Screening 5mm



0.47



0.35



0.82



0.98



0.63



0.52



0.58



0.4



0.33



11



Roll Mill -3



0.50



0.38



1.17



1.35



1.03



1.17



1.25



0.7



0.2



12



Mixing



0.28



0.5



0.5



0.47



0.47



0.4



0.5



0.26



0.17



13



Matriks dan Sendok 10D



0.33



0.53



0.67



0.63



0.73



0.65



0.72



0.58



0.30



14



Oven



21.62



19.35



18.35



17.5



17.35



16.53



18.17



19.5



14.38



15



Disk Mill 100 Mesh



2.17



2.17



2.22



2.17



2.2



2.35



2.28



2.53



0.82



16



Screening 200 Mesh



2.67



2.08



2.17



2.03



2.7



2.58



2.67



2.33



1.2



17



Vibratory Pulverizer



3.53



3.05



3.2



3.05



3.3



3.15



3.52



2.96



1.55



18



Mixing Plastic Bag



1.37



1.45



2.12



2.03



2.03



2.95



1.8



1.53



1.2



19



Matriks dan Sendok 1D



1.33



1.52



1.02



1.05



1.12



0.98



0.95



1.45



0.97



20



Pengemasan



0.87



0.87



0.53



0.5



0.55



0.5



0.47



0.45



0.42



39.96



35.60



37.41



36.68



40.49



38.29



39.56



37.29



24.61



Total (Menit) Rata-Rata (Menit)



36.65



20



Grafik Waktu Kerja Preparasi Sampel SM 25



Waktu Preparasi (Menit)



20



15 27/4/2018 27/4/2018 30/4/2018



10



30/4/2018



2/5/2018 2/5/2018



5



3/5/2018 7/5/2018



0



Tahapan Preparasi



Gambar 9. Geafik Waktu Kerja Preparasi Sampel SM



21 Tabel 3. Waktu Proses Preparasi Sampel Re-Check Tanggal



27/4/2018



27/4/2018



30/4/2018



30/4/2018



30/4/2018



30/4/2018



4/5/2018



3/5/2018



Jam Kedatangan



09:45 WITA



09:45 WITA



10:38 WITA



10:38 WITA



10:38 WITA



10:38 WITA



09:45 WITA



14:27 WITA



Jenis Sampel Jumlah Increment



RC 10



RC 8



RC 8



RC 8



RC 8



RC 8



RC 10



RC 10



No Proses Preparasi



Pemisahan Karung 1



Screening 20



Waktu Preparasi (Menit)



13.45



13.45



14.68



14.68



14.68



14.68



14.83



19.43



5.52



3.17



4.17



1.05



1.08



1.17



3.13



3.4 4.2



2 3



Crushing -20



2.38



2.23



4.5



0.45



0.5



0.5



6.96



Mixing



0.8



1.17



1.03



0.98



0.95



1.07



1.53



1.05



4



Matriks dan Sendok 20D



1.47



1.2



0.83



0.8



0.77



0.7



1.13



1.6



5



Pembersihan Sisa Sampel



1.90



1.90



1.90



1.90



1.90



1.90



6 7



Screening 10



0



0



0



0



0



0



1.90 0



1.90 0



Crushing -10



0.7



1.38



0.7



0.58



0.52



0.53



1.6



0.78



8



Mixing



0



0



0



0



0



0



0



0 0



0



0



0



0



0



0



0



Screening 5mm



0.87



0.98



1.05



0.85



0.83



0.8



0.65



1.01



Roll Mill -3



1.08



0.83



0.62



0.33



0.37



0.3



1.12



0.7



12



Mixing



0.53



0.48



0.52



0.47



0.47



0.5



0.35



0.37



13



Matriks dan Sendok 10D



0.8



0.7



0.62



0.58



0.67



0.62



0.5



0.47



14 15



Oven



20.33



22.52



16.17



15.58



15.67



16.12



21.67



21.21



Disk Mill 100 Mesh



2.05



2.12



2.2



2.05



2.13



2.07



1.97



1.86



16



Screening 200 Mesh



2.28



2.53



3.17



3.2



3.13



3.18



2.41



3.25 3.35



9



Matriks dan Sendok 15D



10 11



17



Vibratory Pulverizer



3.22



3.25



3.35



3.27



3.37



3.3



3.4



18 19



Mixing Plastic Bag



1.6



1.42



2.03



2.08



1.97



1.98



1.2



1.53



Matriks dan Sendok 1D



1.25



1.33



0.8



0.83



0.87



0.83



1.57



0.86



20



Pengemasan



1.03



0.95



0.53



0.5



0.47



0.48



0.51



0.45



47.82



48.17



44.18



35.52



35.65



36.05



51.6



47.99



Total Rata-Rata



43.37



22



Grafik Waktu Proses Preparasi Sampel RC 25



Waktu Proses (Menit)



20



15 27/4/2018



27/4/2018



10



30/4/2018 30/4/2018



30/4/2018 5



4/5/2018 3/5/2018



0



Proses Preparasi



Gambar 10. Grafik Waktu Kerja Preparasi Sampel RC



23



Waktu kerja preparasi sampel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni : a. Jumlah increment Jumlah increment dapat diartikan banyaknya karung sampel yang memiliki kode tali yang sama. Pada umumnya sampel Selective Mining memiliki 4 increment dengan satu kode tali yang sama. Sedangkan sampel Recheck memiliki 10 increment dengan satu kode tali yang sama. Satu increment berisi ±25 Kg sampel. Jadi jika dikalikan dengan total jumlah incrementnya, maka satu kode tali sampel SM memiliki total berat ±100 Kg sedangkan sampel RC ±250 Kg. Oleh karena perbedaan total berat sampel yang jauh, mengakibatkan dibutuhkan waktu yang berbeda pula untuk melakukan preparasi sampel. b. Jumlah boulder Jumlah boulder juga dipengaruhi dari jumlah increment. Semakin banyak jumlah increment, maka peluang adanya boulder juga semakin besar. Boulder akan menghambat proses preparasi sampel pada tahapan screening dan crushing. c. Tingkat kelembaban material Tingkat kelembaban material mempengaruhi waktu preparasi terutama saat proses screening dan pengeringan. Material yang lembab akan sulit untuk dilakukan pengayakan karena materialnya yang lengket. Sehingga material yang berukuran boulder sukar untuk terlepas dari tanah. Dalam proses pengeringan, material yang lembab membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dilakukan proses pengeringan.



24



BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN



A. Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1.



Alur proses preparasi sampel secara umum terdiri atas Proses Ayakan, Proses Reduksi Ukuran Material, Proses Mixing, Proses Reduksi Volume dan Proses Pengeringan. Proses-Proses tersebut bertujuan untuk menghasilkan sampel yang homogen dan siap untuk dianalisis di Laboratorium.



2. Peralatan yang digunakan dalam Proses Preparasi Sampel yakni peralatan yang memiliki spesifikasi Khusus yang seusai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Peralatan-peralatan tersebut digunakan untuk mempermudah dalam melakukan proses preparasi sampel. 3.



Waktu kerja preparasi sampel sangat bergantung kepada Jumlah Increment, Jumlah Boulder dan Tingkat Kelembaban material. Waktu rata-rata yang diperlukan untuk melakukan preparasi sampel adalah 36, 65 menit untuk sampel Selective Mining dan 43,37 menit untuk sampel Re-Check.



B. Saran Berdasarkan pengamatan selama melakukan kegiatan Kerja Praktek di Satuan Kerja Quality Control PT. ANTAM Tbk. UBPN Sultra, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :



25



1. Kepada Pengawas Lapangan Satuan Kerja Preparasi Sampel agar kiranya dapat meningkatkan lagi kinerja pengawasannya selama kegiatan preparasi sampel berlangsung. 2. Kepada para pekerja di satuan kerja Preparasi Sampel agar kiranya dapat lebih memerhatikan lagi penggunaan APD selama bekerja demi mengurangi resiko kecelakaan kerja. Kemudian kami sarankan agar dapat lebih meningkatkan ketelitian kerja dalam melakukan preparasi sampel sehingga hasil sampel yang dikerjakan betul-betul homogen dan representatif. 3. Kepada Pihak Perusahaan agar kiranya dapat melakukan perawatan secara berkala terhadap peralatan preparasi sampel yang rusak sehingga kinerja dan efektivitas kerja dapat ditingkatkan.