Laporan Geopark Ciletuh - Yulen Binalole - 27011017026 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan kuliah lapangan Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu



Yulen Binalole



270110177026



FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2017



BAB I Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu Georak Ciletuh-Pelabuhanratu ditetapkan sebagai sebuah geopark berskala internasional karena memiliki warisan geologi yang berskala internasional dan keberdaannya sangat langka menjadi bagian dari evolusi bumi Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu terletak di kabupaten sukabumi, provinsi Jawa Barat, Indonesia. Geopark ini memiliki sejumlah keragaman geologi, biologi dan budaya adiluhuq, dan mengusung tema : “ Pengangkatan Batuan Zona Subduksi, Pergeseran Zona Magmatik Purba dan Evolusi Muka Busur”.Secara regional termasuk bagian jampang (pegunungan selatan) berupa batuan sedimen dan vulkanik laut yang berumur 15-20 jt tahun yang tersebar mulai dari CiletuhCiamis Daerah ini dikenal sebagai daerah dengan fenomena geologi sangat kompleks dan rumit. Singkapan batuan disni bersifat bancuh (chaotic) dan campur aduk (malange).Kompleks malange di daerah ini disusun oleh kelompok batuan ultra basa (batuan ofiolit), kelompok batuan metamorfik, kelompok sedimen laut dalam dan kelompok batuan sedimen benua. Semua batuan tersebut terdapat sebagai bongkah-bongkah beraneka yang ukuran yang terkurung dalam matriks serpih tergerus (scally clay) dengan hubungan setiap kontak merupakan komtak tektonik



(gambar 1.1 peta regional ciletuh)



BAB II Geodiversity Ciletuh-Pelabuhanratu



LOKASI PENGAMATAN 1 : CISOLOK A. Stasiun I Nama tempat : Geyser Cisolok Nama wilayah : Sukabumi



Tanggal : 29 November 2018 Waktu : 10.30 WIB Cuaca : Panas (cerah)



(gambar 2.1 Geyser Cisolok)



Di lokasi tersebut memiliki geodiversity yang dimana adanya sumburan air panas. Sungai tersebut merupakan jalur sesar serta bukti adanya aktivitas mamatik dan hidrotermal. Letupan geyser terjadi pada saat panas dari magma memanaskan batuan sehingga terjadi kamampuan untuk memanaskan air bawah tanah yang menghasilkan tekanan cukup diatas suhu titik yang bervariasi 40°-98°. Terdapat batuan tuff dan breksi yang berumur pliosen dimana merupakan formasi Citorek.Geyser Cisolok terdapat endapan traverin dan sulfur



(gambar 2.2 endapan travertin)



(gambar 2.3 tempat pemandian air panas)



Mempunyai management yang dikelola oleh masyarakat setempat. Tempat tersebut di koservasi menjadi tempat wisata tempat pemandian air panas dan juga membuat pagar untuk melindungi dan membatasi geyser tersebut agar para pengunjung tidak masuk dalam daerah geysernya langsung. Serta nilai estetika yang membuat geyser tersebut berbeda dengan tempat air panas yang lain, yaitu sumburan air panas di beberapa titik batuan yang memiliki celah memberikan sumburan dari skala kecil hingga besar.



B. Stasiun II Nama tempat : Karang Hawu Nama wilayah : Sukabumi



Tanggal : 29 November Waktu : 11.56 Cuaca : Cerah (panas)



(gambar 3.1 karang hawu)



Hawu merupakan bahasa Sunda yang berarti “Tungku” jadi karang hawu adalah karang yang membentuk tungku yang dimana merupakan hasil dari erosi oleh air menjadi salah satu geodiversity pada tempat tersebut. Memiliki culture konon tempat Nyi Roro Kidul loncat dari tempat dan tempat tersebut juga menjadi kepercayaan masyarakat sekitar dengan membasuh muka mereka dengan air yang berada di cekungan karag hawu tersebut akang membawa berkah. Terdapat batuan sedimen yang terdiri dari breksi dan pasir kasar.Masyarakat setempat juga membantu dalam melestarikan termpat tersebut dengan menjaga dan membersihkan serta menyediakan jajanan berupa es kelapa muda,bakso dll.



C. Stasiun III Nama tempat : Samudera Beach Hotel Nama wilayah : Sukabumi



Tanggal : 29 November 2018 Waktu : 13.40 WIB Cuaca : Cerah (panas)



(gambar 4.1 columner joint yang bertumpuk)



(gambar 4.2 Samudra Beach Hotel)



Tempat ini merupakan hotel pertama yang dibangun oleh Ir.Soekarno pada jaman Belanda dan konon katanya menjadi tempat bersemayam Ir.Soekarno. Memiliki geodiversity yaitu terdapat collumner joint yang disusun oleh tuff ini menjadi salah satu perbedaan dengan daerah lain karena setiap collumner joint selalu di susun oleh lava. Mempunyai culture dimana ada sebuah patung yang disebut dengan Arca Gunung tangkil yang terdapat pada cagar alam suka wayana tetapi tidak semua orang bisa melihat patung tersebut hanya orangorang tertentu atau kuncen-kuncen. Adapun biodeiversity pada tempat ini yaitu cagar alam “Suka Wayana” yang didalam cagar alam tersebut terdapat monyet-monyet dan beberapa macan tutul yang sudah langkah. Dari tempat ini bisa di ambil nilai estetika yaitu pada batuan yang lebih tepatnya 2 batuan dulunya menjadi gerbang untuk menuju kerjaan selatan. Management ydi lakukan oleh pemerintah daerah yaitu Dinas Parawisata dan dibantu juga oleh warga setempat



LOKASI PENGAMATAN 2 : CILETUH a) Stasiun I Nama tempat : Kompleks Gunung Badak Nama wilayah : Ciletuh,Sukabumi



Tanggal : 30 November 2018 Waktu : 10.24 WIB Cuaca : Cerah



(gambar 5.1 kompleks gunung badak)



Kompleks Gunung Badak memiliki umur eosin/miosen akhir dilihat dari umur formasi jampang karena kompleks gunung badak tersebut merupakan hasil dari formasi jampang dan juga belum ada penelitian lebih lanjut pada tempat tersebut. Menghasilkan pillow lava yang masuk dalam kolom air sehingga menjadi pembekuam secara cepat dan membentuk lava bantal. Pillow lava tersebut terlihat dengan hijau-hijau yang kecil yang dimana merupakan peperite (mineral sedimen yang akan menggerus terpanaskan). Terdapat juga breksi yang memiliki komponen tapi tidak tergabung. Tidak ditemukan blueschist dan eklogit pada tempat ini. Nilai estetika yaitu Kompleks Gunung yang membentuk Badak apabila dilihat dari jauh. Management pada tempat tersebut dibantu oleh masyarakat dengan menyediakan transportasi (motor laut) untuk menuju ke tempat ini



b) Stasiun II Nama tempat : Pulau Kunti Nama wilayah : Ciletuh, Sukabumi



Tanggal : 30 November 2018 Waktu : 11.56 Cuaca : Cerah



(gambar 6.1 pulau kunti)



Pada pulau kunti memiliki batuan breksi vulkanik dengan komponen matriks yang kasar, ada juga breksi vulkani yang monomik pada pulau kunti sedangkan batuan beku dari sedimen (hasil endapan bawah laut) yang polomik berada pada daerah pengamatan. Perbedaan melang dan olisostrom adalah pada melang adanya struktur scally clay (lempung yang mirip sisik) karena tektonik sedangkan olisostrom dikarenakan gravitasi. Management pada tempat ini sama seperti dengan kompleks gunung badak karena satu daratan yang dimana masyarakat menyediakan transpotasi berupa motor laut untuk menuju ke pulau kunti.



c) Stasiun III Nama tempat : Goa Kunti Nama wilayah : Ciletuh, Sukabumi



Tanggal : 30 November 2018 Waktu : 12.15 WIB Cuaca : Cerah



(gambar 7.1 goa kunti)



(gambar 7.2 greenschist)



Goa Kunti ini terbentuk oleh gerusan ombak saat laut pasang. Geodiversity pada tempat ini adalah batuan metamorf, goa kunti ini tersusun dari banyaknya batuan seperti batuan metamorf, batuan beku. Dan pada metamorf ditemukan adanya greenschist. Memilki culture yang pada zaman dahulu goa tersebut sebagai tempat persembunyian para penjajah



d) Stasiun IV Nama tempat : Geosite Megaampiteater Nama wilayah : Sukabumi



Tanggal : 30 November 2018 Waktu : 16. 50 Cuaca : Cerah



(gambar 7.1 geosite megaampiteter)



Geosite Megaampitetaer memiliki bentang alam yang beragam, bisa dilihat dari bukit tersebut membentuk ampiteater dan juga adanya zona subduksi dan pergerakan plato jampang yang berumur eason akhir. Terdapat juga zona air terjun yang terlihat merupakan jalur sesar. Nilai estetika adalah pesona pada bentang alam tersebut adapun juga nilai ekonomi dimana terdapat usaha masyarakat menjual jajanan bagi pengunjung yang datng di tempat tersebut dan juga tersedia penginapan. Konservasi yang dilakukan dengan membuat pagar serta tangga-tangga menuju atas untuk pengunjung berfoto tampak terlihat jelas bentang alam tersebut



LOKASI PENGAMATAN 3 : CIMARINJU A. Stasiun I Nama tempat : Curug Cimarinju Nama wilayah : Ciletuh, Sukabumi



Tanggal : 30 November 2018 Waktu : 14.10 Cuaca : Cerah



(gambar 8.1 air terjun curug cimarunji)



Terdapat geodiversity pada tempat tersebut yang dimana batuan sedimen (batuan asal vulkanik) pada tebing air terjun dan tersusun oleh batuan breksi. Proses erosi mengakibatkan terkikisnya tebing tersebut sehingga mengeluarkan air yang akhirnya menjadi air terjun. Pada batuan yang berada pada bawah air terjun adalah hasil dari jatuhan batuan yang berada di atas. Adapun juga anak-anak air terjun yang berkelanjutan ke aliran berikutnya. Memilki struktur geologi yaitu kekar pada tebing. Memiliki culture yaitu tempat tersebut pada zaman dahulu merupakan panggung untuk menampilkan seniman wayang. Geoconservation adalah masyarakat setempat membuat pagar serta jemabatan untuk jalan, membuat selokan untuk tempat mengalirnya air terjun dari atas. Nilai estetika pada tempat ini adalah keindahan air terjunnya terdapat juga nilai ekonomi yaitu sebagai tempat wisata serta tempat jualan dari hasil sekitar seperti akar bahar.



BAB III



KERAGAMAN GEO-BIO-BUDAYA Bentangalam Jenis Batuan Langka dan Fosil Batuan unik



Kampung Budaya (Adat Kasepuhan) Situs Arkeologi Bangunan Bersejarah (jejak Kolonialisme)



Pulau‐Pulau kecil



Kesenian



Gua



Tradisi Legenda / Mitos



Air Terjun Pantai Geyser



Taman Nasional Pertanian  Perkebunan  Budidaya Udang & Lobster  Peternakan  Budidaya Sidat (Belut laut)  Suaka Margasatwa  Cagar Alam  Taman Wisata Alam  Hutan Konservasi  Konservasi Penyu



Kampung Batik



Geyser Cisolok



Samudra Beach Hotel



Karang Hawu



Ciletuh Geopark



pulau kunti yang terdapat 2 geosite juga, yaitu : kompleks gunung badak dan goa kunti



Curug Cimarunji



Geosite Megampiteater Ciletuh



Management



Terdapat Badan Pengelola yang dimana di pimpin oleh Dewan Pembina, dibawahnya itu dibantu oleh Komite Pengarah, Ketua serta Komite Representatif. Dibawah Ketua juga ada Wakil Ketua,Ketua Harian, Wakil Ketua harian dengan Sekretaris dan Wakil sekretaris. Dalam Badan Pengelolah tersebut terdapat juga bebera bidang yang di bagi menjadi 10 bidang yaitu : 1. Bidang Perencanaan Program 2. Bidang Pembangunan 3. Bidang Konservasi dan Edukasi Masyarakat 4. Bidang Penelitian dan Publikasi Ilmiah 5. Bidang Sosialisai,Promosi dan Jejaring Kerjasama Global 6. Bidang Pemberdayaan Masyarakat 7. Bidang Kerjasama dan Pendanaan Alternatif 8. Bidang Keamanan dan Kesehatan 9. Bidang Mutu dan Akuntabilitas Layanan 10. Unit Pengelolah Geosite



LAMPIRAN