LAPORAN Hasil Fix Kirim [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN BANGSAL SAKINAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Program Studi Profesi Ners



Kelompok C : 1.



Nur Intan Indriyati O. Sj. Dai



(20174030088)



2.



Amalina Mazaya Karcy



(20174030094)



3.



Rizka Putri Aprelia



(20174030108)



4.



Rahayu



(20174030043)



5.



Karina Saraswati



(20174030063)



6.



Rizki Rahmadani Putri



(20174030097)



PROGRAM PENDIDIKANPROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2018



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdullilahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah rahmat, hidayah, dan



inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan stase



manajemen keperawatan. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusanpada stase manajemen keperawatan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan kerendahan hati menghaturkan banyak terimakasih kepada: 1.



Dr. dr. Wiwik Kusumawati M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun karya tulis ilmiah.



2.



Novita Kurnia Sari, S.Kep, Ns., M.Kep selaku kepala Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun karya tulis ilmiah.



3.



Novita Kurnia Sari, S.Kep, Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing akademik



4.



Sobran Jamil, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku pembimbing klinik



5.



Seluruh perawat di bangsal Sakinah yang telah bekerja sama dan berkontribusi dalam penyelesaian laporan ini



6.



Serta semua orang yang telah memberikan banyak konstribusi, saran, dan dukungan yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak terdapat kesalahan dan



kekurangan, sehingga saran dan kritik sangat diharapkan untuk kesempurnaan laporan stase manajemen ini. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, khususnya dalam bidang ilmu keperawatan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Penulis



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profesi keperawatan adalah suatu profesi yang menjadi bagian dari masyarakat dan akan terus berubah sejalan dengan masyarakat yang terus berkembang dan mengalami perubahan. Dengan adanya perubahan maka akan berdampak pada perubahan dalam pelayanan/asuhan keperawatan, perkembangan iptek keperawatan, maupun perubahan dalam masyarakat (Nursalam, 2014). Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan profesional yang terintegrasi dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan pada individu, kelompok, atau masyarakat dalam keadaan sehat ataupun sakit (Kemenkes RI, 2010). Dalam melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa keperawatan, menyusun rencana tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan dan mengevaluasi hasil tindakan keperawatan serta mengadakan tindakan selanjutnya adalah definisi dari praktik keperawatan di rumah sakit perawat berlandaskan dengan dasar ilmu keperawatan (Nursalam, 2014). Marquis (2010) menjelaskan dalam pelaksanaan praktik keperawatan menjelaskan perawat memiliki otonomi yang berarti mandiri dan mengetahui risiko yang mungkin terjadi, bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan serta penerapan menggunakan Model Asuhan Keperawatan Professional (MKMP). Model Asuhan Keperawatan Profesional yang umum dilakukan di Rumah Sakit yaitu model keperawatan tim dan model keperawatan primer (Marquis, 2010). Model keperawatan primer adalah metode keperawatan primer dalam pemberian asuhan keperawatan disebut perawat primer (primary nurse). Pada metode keperawatan primer terdapat



kontinuitas



keperawatan



dan



bersifat



komprehensif



serta



dapat



dipertanggungjawabkan. Selain itu diperlukan juga manajemen keperawatan dalam pelaksanaan praktik keperawatan di Rumah Sakit (Organizing of Nursing, 2003). Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan, pengobatan dan bantuan terhadap pasien. Manajemen keperawatan memiliki konsep-konsep manajemen didalamnya seperti : perencanaan, pengorganisasian, implementasi, pengendalian dan evaluasi (Nursalam, 2016). Manajemen pelayanan keperawatan berfokus pada komponen 5 M (man, money, material, method, machine) serta lingkup manajemen keperawatan terdiri dari



3



manajemen operasional/ manajemen layanan dan manajemen asuhan keperawatan (Nursalam, 2016)). Bangsal Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta merupakan ruang rawat inap yang terdiri dari VVIP, Kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3. Bangsal ini merupakan bangsal Maternitas yang diperuntukkan bagi pasien Gravida, nifas, dan masalah reproduksi lainnya. Akan tetapi khusus ruangan VVIP, bangsal ini menerima penyakit umum dengan syarat Non-infeksi. Jumlah tenaga kerja dibangsal ini terdiri dari 3 perawat, 10 bidan dan 1 prakarya. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dibangsal Sakinah terdapat beberapa masalah yang ditemukan diantaranya yaitu, belum terlaksananya operan jaga yang sesuai dengan SOP sehingga berpengaruh pada kurang maksimalnya tingkat kepuasan pasien, belum maksimalnya edukasi memandikan bayi, dan belum maksimalnya pelaksanaan cucui tangan five moments oleh perawat. Oleh karena itu sebagai mahasiswa/mahasiswi Coners PSIK FKIK UMY dituntut untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuannya di dalam bidang manajerial di bangsal Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan bimbingan preceptor akademik dan preceptor klinik. Adanyan praktik di lapangan ini, diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu selama perkuliahan maupun saat profesi ini untuk mengelola ruang perawatan dengan pendekatan proses manajemen. B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tempat praktik mahasiswa Profesi



Ners



Stase Manajemen Keperawatan



dilaksanakan di Bangsal Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, berlangsung mulai 3 sempetmber 2018 sampai 29 september 2018. C. Tujuan 1.



Tujuan Umum Setelah melakukan prakti k manajemen selama 4 minggu diharapkan mahasiswa mampu memahami manajemen keperawatan di Bangsal Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.



2.



Tujuan Khusus Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan di Bangsal Sakina mahasiswa mampu: a.



Melakukan analisa tentang gambaran umum di Bangsal Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.



4



b.



Melakukan analisa aspek manajemen di Bangsal Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.



c.



Mengidentifikasi dan menyusun prioritas permasalahan yang ada di Bangsal Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.



d.



Menyusun rencana kegiatan untuk mengatasi permasalahan yang ada di Bangsal Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.



e.



Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kegiatan yang telah disusun sesuai prioritas diBangsal Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.



D. Cara Pengumpulan Data Dalam melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk identifikasi masalah dilakukan dengan metode: 1.



Observasi Observasi dilakukan untuk memperoleh data kondisi fisik ruangan, proses pelayanan, keadaan inventaris ruangan, dan asuhan keperawatan yang dilakukan ke pasien.



2.



Wawancara mendalam Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat primer, perawat pelaksana, keluarga pasien untuk mengumpulkan data tentang pelayanan yang ada di bangsal Ibnu Sina.



3.



Studi Dokumentsi Kegiatan dilakukan untuk pengumpulan data mengenai ketenagaan, manajemen ruangan, dokumentasi proses keperawatan, prosedur tetap ruangan, inventaris ruangan, hingga karakteristik pasien.



E. Peserta Praktek Mahasiswa tahap profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedoteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan XXV dengan anggota: Nur Intan Indriyati Oktaviana Sj. Dai, Amalina Mazaya Karcy, Rizka Putri Aprelia, Rahayu, Karina Saraswati dan Rizki Rahmadani Putri.



5



BAB II HASIL PENGKAJIAN DAN IDENTIFIKASI MASALAH



A. Gambaran Umum RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta milik Pimpinan Pusat Muhammadiyah awalnya didirikan berupa klinik dan poliklinik pada tanggal 15 Februari 1923 berlokasi pertama di Kampung Jagang Notoprajan No 72 Yogyakarta dan awalnya bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) dengan menyediakan pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa`. Didirikan oleh H.M.Sudjak dan didukung sepenuhnya oleh K.H. Ahmad Dahlan sebagai Ketua Persyarikatan Muhammadiyah. Seiring dengan waktu, nama PKO berubah menjadi PKU (Pembina Kesejahteraan Umat). Pada tahun 1928 klinik dan poliklinik PKO Muhammadiyah pindah lokasi ke Jalan Ngabean No. 12 B Yogayakarta (sekarang Jalan K.H.Ahamd Dahlan).Pada tahun 1936 klinik dan poloklinik PKO Muhammadiyah pindah lokasi lagi ke Jalan K.H.Ahmad Dahlan No 20 Yogyakarta hingga saat ini. Pada tahun 1970-an status klinik dan poliklinik berubah menjadi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Bersamaan dengan berkembangnya berbagai amal usaha di bidang kesehatan, termasuk di dalamnya adalah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta maka Pimpinan Pusat perlu mengatur gerak kerja dari amal usaha Muhammadiyah bidang kesehatan melalui Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No 86/SK-PP/IV-B/1.c/1998 tentang Qaidah Amal Usaha Muhammadiyah Bidang Kesehatan. PKU Muhammadiyah Yogyakarta mempunyai dasar hukum No AHU-88.AHA.01.07.Tahun 2010 dengan tipe rumah sakit B dengan akreditasi PARIPURNA. Falsafah, Dasar Falsafah, Visi, Misi, dan Motto RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta nomor: 251/B-II/BPH-1/XII/2014 sebagai berikut : 1. Falsafah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah adalah perwujudan dari amal shalih sebagai sarana ibadah yang dilandasi iman dan taqwa kepada Allah SWT. 2. Dasar Falsafah a. Misi dakwah islam amar ma’aruf nahi munkar (QS. Ali-imran: 104) b. Keyakinan dasar dalam pelayanan kesehatan (QS. Asy-Syuara: 80) c. Peningkatan mutu pelayanan yang berkelanjutan dengan mengutamakan keselamatan pasien (QS. Al-baqarah: 148, QS. Al-maidah: 32) d. Perwujudan Iman dan amal shaleh (QS. Maryam: 96) 6



e. Sebagai tugas sosial (QS. Al-maidah:2, QS. Al-Ma’uun: 1-7) 3. Visi Visi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta: “Menjadi Rumah Sakit Muhammadiyah Rujukan Terpercaya Dengan Kualitas Pelayanan Yang Islami, Bermutu, Dan Terjangkau“. 4. Misi Misi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebagai berikut : a. Misi Pelayanan Publik/Sosial Memberi pelayanan kesehatan paripurna bagi semua lapisan masyarakat sesuai dengan peraturan/ketentuan perundang-undangan. b. Misi Pendidikan Menyelenggarakan upaya peningkatan mutu Sumber Daya Insani melalui pendidikan dan pelatihan secara profesional yang sesuai ajaran Islam. c. Misi Dakwah Melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar melalui pelayanan kesehatan yang peduli pada kaum dhuafa’. 5. Motto Motto pelayanan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah “AMANAH Melayani dengan Setulus Hati” Antusias, Mutu, Aman, Nyaman, Akurat, handal. 6. Tujuan Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang mampu mendukung tersedianya sarana dan jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi kebutuhan semua lapisan masyarakat.



B. Profil Bangsal 1. Lokasi bangsal Bangsal Sakinah merupakan bangsal maternitas. Bangsal ini juga menerima pasien umum dan terletak dilantai I yang menghadap kearah barat dan berada dibawah bangsal Sakinah dan disamping kamar operasi.



2. Karakteristik Bangsal Bangsal Sakinah merupakan bangsal rawat inap khusus perempuan yang dapat menerima 14 pasien. Bangsal ini terdiri dari kelas VVIP, kelas I, kelas II, dan kelas III. 7



Kelas



Jumlah Ruang



Jumlah Bed



VVIP



5



5



Kelas I



1



2



Kelas II



1



3



Kelas III



1



4



Berdasarkan permenkes No. 24 tahun 2016 tentang persyaratan teknis bangunan dan prasarana rumah sakit, jarak antar tempat tidur adalah 2,4 m atau antar tepi tempat tidur minimal 1,5m. Berdasarkan observasi luas masing-masing bangsal Sakinah untuk VVIP ± 3,75x6,9 m, kelas I, II dan kelas III ±6,75x3,9 m dan jarak tempat tidur di bangsal Sakinah kelas 3 belum sesuai dengan peraturan pemerintah, di kelas tiga terdapat tempat tidur yang posisinya sama dan jarak antar tempat tidur 80 cm. Namun, berdasarkan observasi dan wawancara pada tanggal 03-07 september 2018 Nurse Station (ruang perawat) di bangsal Sakinah tidak tersusun dengan rapi. Banyak barang-barang tidak sesuai dengan tempatnya dan perawat juga mengatakan kurang nyaman melihat kondisi nurse station. Perawat mengatakan belum sempat merapihkan ruangan. 3. Karakteristik Perawat Perawat pada Bangsal Sakinah berjumlah 14 orang dan semua berjenis kelamin perempuan yang terdiri dari 1 kepala ruang,2 koordinator shift (Tim A dan Tim B), dan 11 perawat pelaksana. Perawat Bangsal Sakinah sistem koordinator ketika shift. 4. Karakteristik Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana Bangsal Sakinah sudah memenuhi kebutuhan pasien dan perawat serta masih dalam keadaan baik dan terawat. 5. Denah Ruang



8



C. PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN 1. PERENCANAAN a. Menyusun Tujuan Kegiatan Proses penyususunan kegiatan di bangsal Sakinah sudah terorganisir dengan baik, teknik yang digunakan adalah langsung secara lisan dan dilakukan oleh koordinator shift kepada perawat yang akan berjaga pada shift selanjutnya saat operan. b. Menyusun Sasaran Kegiatan Proses penyusunan sasaran kegiatan di bangsal Sakinah yaitu disampaikan pada saat operan jaga, perawat



atau bidan yang bertugas



menyampaikan hasil asuhan keperawatan yang sudah dilakukan dan tindakan selanjutnya kepada perawat yang akan bertugas di bangsal Sakinah. Sehingga kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu merupakan kegiatan yang sudah disepakati oleh perawat sata operan jaga. Berdasarkan observasi perawat melakukan operangan jaga diruangan dan perawat terkadang tidak melakukan kegiatan keliling ruangan untuk memastikan tujuan dan sasaran untuk shift selanjutnya serta tidak selalu melakukan perkenalan pada pasien. c. Menentukan alokasi sumber (man, money, method, material, and machine) 1) Man a. Kuantitas No



Pendidikan



Jumlah



1



S1 Keperawatan Ners



1



2



D3 Kperawatan



2



3



D3 Kebidanan



10



4



Non Medis



1 Total



14



Sumber: Kepegawaian RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta 2018



9



b. Kualitas Pelayanan Kualifikasi Pendidikan Formal Tenaga Keperawatan di Ruang Sakinah NO



JENIS PENDIDIKAN







1.



S1 Ners



1



2.



DIII Keperawatan



3



3.



DIII Kebidanan



10



Jumlah



14



%



100



Sumber: Kepegawaian RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta 2018



10



No



Nama Lengkap



Pendidikan Terakhir



Jenis Kelamin



Jabatan



Status Kepegawaian



Pelatihan yang pernah diikuti



1.



Rina Ariyani, Amd.Keb



D3 Bidan



P



Supervisor



Pegawai Tetap



BLS, PPGD, APN



2.



Sriyati S.Kep., Ns



S1 Perawat Ners



P



Perawat Pelaksana



Pegawai Tetap



BLS, PPGD



3.



Ellys Widyani, AMK



D3 Perawat



P



Perawat Pelaksana



Pegawai Tetap



BLS, PPGD



4.



Ristati Nur Wicaksani, AMK



D3 Perawat



P



Perawat Pelaksana



Pegawai Tetap



BLS, PPGD



5.



Indah Wahyuningsih, Amd.Keb



D3 Bidan



P



Bidan Pelaksana



Pegawai Tetap



APN



6.



Murdiyanti, Amd.Keb



D3 Bidan



P



Bidan Pelaksana



Pegawai Tetap



APN



7.



Sarmini, Amd.Keb



D3 Bidan



P



Bidan Pelaksana



Pegawai Tetap



APN



8.



Farida Amalia H, Amd.Keb



D3 Bidan



P



Bidan Pelaksana



Pegawai Tetap



APN



9.



Siti Nuriyah, Amd.Keb



D3 Bidan



P



Bidan Pelaksana



Pegawai Tetap



APN



10.



Siti Marfuah Kurniati, Amd.Keb



D3 Perawat



P



Bidan Pelaksana



Pegawai Tetap



APN



11.



Rieta Prabawaning L, Amd.Keb



D3 Perawat



P



Bidan Pelaksana



Pegawai Tetap



APN



12.



Novita Susanti, Amd.Keb



D3 Bidan



P



Bidan Pelaksana



Pegawai Magang



APN



13.



Okvita Nurrohmah, Amd.Keb



D3 Bidan



P



Bidan Pelaksana



Pegawai Magang



APN



14.



Sumarsih



SMA



P



Pekarya Non Medis



Pegawai Tetap



-



11



a) Money (Uang) RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta bukan merupakan RS milik pemerintah melainkan RS swasta yang berdiri sendiri dan sumber dana berasal dari: 1) Tarif yang dikenakan kepada pasien baik dari rawat inap maupun rawat jalan 2) Sumbangan dari luar RS perorang, yayasan, dan institusi b) Metode 1) Model Penugasan Asuhan Keperawatan Pada Model Asuhan Keperawatan Professional (MAKP) di rumah sakit, ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam bentuk asuhan keperawatan yang dikenal, antara lain metode fungsional, metode tim, metode primer, metode kasus, dan metode keperawatan tim-primer (Hidayah, 2014) Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruang Bangsal Sakinah pada tanggal 03-07 September 2018 dapat disimpulkan bahwa metode penugasan asuhan keperawatan diruang Sakinah menggunakan Metode Tim Modifikasi (MTM) yang terdiri dari metode tim, fungsional, dan metode primer, dimana berfokus pada kesembuhan, mengurangi kecacatan dan memberikan pelayanan keperawatan pada kasus penyakit umum dan kasus ginekologi. 2) Sistem Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 03- 07 September 2018



Sistem pendokumentasian yang berlaku di bangsal



Sakinah adalah sistem SOR (Source Oriented Record) yaitu suatu sistem pendokumentasian yang berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan misalnya dari dokter, perawat, fisioterapi, kerohaniawan dan lain-lain. 12



Pendokumentasian



asuhan keperawatan oleh perawat yang bertanggung jawab pada pasien bersifat rutinitas. Selain itu pendokumentasian yang berlaku di Bangsal Sakinah sesuai dengan KARS sistem pendokumentasian asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP), perawat, bidan dan pemberi pelayanan kesehatan lain dalam waktu 24 jam sesudah pasien masuk rawat inap. Rencana asuhan pasien harus berdasarkan data asesmen awal pasien, rencana asuhan dicatat dalam rekam medis dalam bentuk kemajuan terukur pencapaian sasaran. Kemajuan yang diantisipasi dicatat atau direvisi sesuai kebutuhan berdasarkan hasil asesmen ulang atas pasien oleh praktisi pelayanan kesehatan, rencana asuhan untuk tiap pasien direview dan di verifikasi oleh DPJP dengan mencatat kemajuannya. Asuhan yang diberikan kepada setiap pasien dicatat dalam rekam medis pasien oleh pemberi pelayanan. Berdasarkan



hasil



menggunakan



survey di



instrument



bangsal



dokumentasi



Sakinah



dengan



penerapan



Standar



Asuhan Keperawatan (SAK) di bangsal SAKINAH menurut Depkes adalah:



Hasil Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Dokumentasi di Ruang SAKINAH No



Aspek yang Dinilai



N



Persentase (%)



1



Pengkajian Keperawatan



5



100%



2



Diagnosa Keperawatan



5



100%



3



Perencanaan Keperawatan



4



80%



4



Tindakan Keperawatan



4



80%



5



Evaluasi Keperawatan



5



100 %



13



6



Catatan Askep/Dokumentasi



5



Pencapaian Rata-rata



100 % 93,3%



Sumber: hasil pengkajian pada tanggal 04 September 2018 Berdasarkan data diatas, pencapaian penerapan dokumentasi asuhan keperawatan di bangsal Sakinah sudah baik. Namun, pada proses perencanaan dan tindakan keperawatan masih perlu ditingkatkan



karena



beberapa



RM



tidak



terdapat



form



perencanaan dan tindakna keperawatan.  Standar Asuhan Keperawatan (SAK) Berdasarkan hasil pengkajian di ruang Sakinah terdapat komponen SAK adalah sebagai berikut : -Diare -Tonsilitis -DHF -Apendiksitis -Post ORIF -Hernia -Ileus -Asuhan keperawtan terkait maternitas ( Mioma, kanker serviks, ibu post partum, kista) -Asuhan keperawatan neonatus sehat ( rawat gabung)



3) Pedoman Kerja Bangsal Sakinah  Standar Operasional Bangsal Sakinah Berdasarkan hasil pengkajian di Bangsal Sakinah, terdapat komponen SOP (Standar oparasional prosedur) terbit tahun 2015.



14



Berikut adalah SOP



(Standar oparasional prosedur )yang



terdapat di bangsal Sakinah: -



Panduan pasien hipermesis gravidarum



-



Panduan pelayaan home visit



-



Panduan payudara saluran tersumbat dan mastitis



-



Panduan penanganan payudara bengkak



-



Panduan memberi minum bayi dengan cangkir



-



Panduan membantu Ibu yang tidak percaya diri dalam menyusui



-



Panduan pemberian susu formula



-



Panduan perawatan tali pusar



-



Panduan penanganan putting terbenam



-



Panduan tata laksana putting lecet



-



Panduan ketentuan pasien rawat diruang sakinah



-



Panduan larangan pemberian susu formula bagi bayi yang tidak ada indikasi



-



Panduan PPI Alat Pelindung Diri



-



Panduan edukasi cara memandikan bayi



-



Panduan pemanfaatan buku KIA



-



Panduan perawatan payudara



-



Panduan pemeriksaan masa peurperium



-



Panduan perawatn luka operasi



-



Panduan memandikan pasien ditemat tidur



-



Panduan perawatan luka perineum



-



Panduan pelaksanaan infeksi masa nifas



-



Panduan cara memerah ASI



-



Penduan mengatur posisi bayi pada payudara



- Penduan membantu keluarga yang bayiya sering menangis



15



- Penduan assesment dan manajemen nyeri - Penduan penanganan anemia gravis - Penduan pemberian informasi dan penkes pasien dan keluarga. 4) Material dan Machine Bangsal Sakinah memiliki beberapa ruangan yang terdiri dari: No



Nama Ruangan



Jumlah



1.



Nurse station



1



2.



Ruang Perawatan Pasien



8



3.



Kamar Mandi Petugas



1



5.



Kamar Mandi Klien



8



6.



Ruangan Penyimpanan Alat



1



Daftar Inventaris Alat Medis Ruang Sakinah bulan September 2018 Standar Alat Medis/Keperawatan No



Nama Alat



Spesifikasi



Jumlah Standar



1



Bak Injeksi



Stainless



6



2



Baskom Mandi



Plastik



20



3



Bengkok



Stainless



3



4



Gelas Ukur



Plastik



8



5



Gunting Biasa



Stainless



1



6



Gunting Verband



Stainless



2



7



Kursi Roda



GEA



2



8



Lampu Baca Rontgen Mika



1



9



Stetoscope Dewasa



3



10



Stetoscope Anak



Littman



1



16



No



Nama Alat



Spesifikasi



Jumlah Standar



11



Penggerus Obat



Keramik



1



12



Tensimeter Dewasa



Omron



2



Digital 13



Pispot



Plastik



8



14



Reflek Hamer



Stainless



1



15



Senter



Plastik



1



16



Tiang Infus



Stainless



14



17



Termometer Digital



For Head



2



18



Timbangan Berat



1



Badan Bayi 19



Torniquet



Elastic



3



20



Syringe Pump



Terumo



1



21



Suction Vertable



Thomas



1



22



Tabung Oksigen sentral



Medika



14



23



Oximeter



Mindray PM 60



1



24



Tensi Meter Raksa



Reister



1



25



Alat Cukur



Megum 1



4



Standar Alat Rumah Tangga NO



NAMA ALAT



SPESIFIKASI



17



JUMLAH



1.



Tempat Tidur Pasien



14



2.



Tempat Tidur Bayi



10



3.



Kasur Pasien



Latex



24



4.



Bantal Pasien



Dakron



14



5.



Jam Dinding



Standar



10



6.



Kursi tunggu pasien



Kayu



8



7.



Gayung Kamar Mandi



Plastik



9



8.



Tempat Sampah Sedang



Plastik



9.



Water Heater



Standar



5



10.



Almari Tempat Linen



Loker



1



11.



Almari Tempat Obat



Loker



1



12.



Komputer



Philips



2



13.



Kulkas kecil



Toshiba



7



14.



Kursi Ruang Perawat



Chitose



5



15.



Meja Ruang Jaga Perawat



Kayu



1



16.



Ember Mandi



Plastik



9



17.



Tempat Sampah Domestik



Plastik



18.



Tempat Sampah Infeksius



Plastik



19.



Tempat



Sampah



Jarum



10 1



Suntik & Kaca 20.



Tempat Sampah Plabot



Plastik



1



21.



Pesawat Telephone



Panasonic



6



22.



Kursi Roda



GEA



2



23.



Calculator



Citizen



1



24.



Rak Piring



Stainless



1



25.



Almari Pasien



Kayu



14



26.



Air Conditioner (AC)



LG



10



18



27.



Troly Linen Kotor



Stainles



1



28.



Dispenser



Sharp



8



29.



Kipas Angin



Miyako



1



Standar Alat Tulis Kantor NO



NAMA ALAT



SPESIFIKASI



1



Buku Tulis Folio



Glatik Kembar



2



Buku Tulis ½ Folio



Glatik Kembar



3



Spidol Marker Hitam



Snowman



4



Pulpen 4 Warna



Pilot



5



Pulpen Hitam



Standart AE 7



6



Pensil



Stladder



7



Penghapus



Stladder



8



Penggaris Besi



Snowpeak



9



Gunting Kertas



Gunindo



1.



10



Stappler



KenKo



2.



11



Penghapus Papan Tulis



Stabill



3.



12



Map Bening



Exclusive



4.



13



Lem



Provinal



5.



14



Pisau Cutter



KenKo L-500



6.



16



Amplop Putih Label PKU



Merpati



7.



15



Blanko Permintaan Barang



Cetak Bendel



8.



16



Blanko Resep Putih



Cetak Bendel



9.



17



Blanko Resep Kuning



Cetak Bendel



10.



18



Blanko Kartu Tunggu



Cetak Bendel



11.



19



Blanko Surat Keterangan



Cetak Bendel



12.



20



Trigonal Clips



Sea Gull



19



Berdasarakan hasil Observasi daftar inventaris alat medis Bangsal Sakinah sebagian besar sudah sesuai dengan permenkes no.56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit.



2. PENGORGANISASIAN a. Struktur Manajemen Pengorganisasian Dari hasil wawancara kepada kepala ruang Bangsal Sakinah, didapatkan hasil bahwa struktur organisasi Bangsal Sakinah belum tersusun dan belum terpampang di ruangan di karenakan bagan struktur organisasi merupakan kewenangan bagian Tata Usaha. Struktur organisasi Bangsal Sakinah sebagai berikut:



20



Manajer Keperawatan Sobran Jamil, S.Kep., Ns



Supervisor Rina Ariyanti, Amd. Keb



TIM B



TIM A 1.



Murdiyanti, Amd. Keb



1.



Sarmini, Amd. Keb



2.



Siti Marfuah, Amd, Keb



2.



Indah W, Amd. Keb



3.



Siti Nuriyah, Amd. Keb



3.



Farida Amalia, Amd. Keb



4.



Rieta P, Amd. Keb



4.



Sriyati, S.Kep., Ns



5.



Novita Susanti, Amd. Keb



5.



Ristati Nur W, AMK



6.



Okvita N, Amd. Keb



6.



Ellys Widyani, AMK



Pekarya Sumarsih



21



Dari struktur organisasi tersebut dapat diketahui bahwa metode asuhan keperawatan yang dilakukan di Bangsal Sakinah menggunakan metode Tim, yaitu Tim A dan Tim B dan Pekarya. Dalam metode Tim keperawatan pembagian tugas dilakukan oleh pimpinan kelompok atau ketua ruangan. Di bangsal Sakinah udah ada pembagian jobdesk, dan pembagian jobdesk sudah sesuai program yang telah disepakati, jadi ketika perawat sedang bertugas mereka mengetahui tugas mereka masing–masing. Peran dan tugas perawat di Sakinah sebagai berikut : 1. Peranan dan Tugas Perawat a) Tugas Perawat Kepala Ruangan (Supervisor) Tugas seorang perawat kepala ruang atau supervior adalah sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawat primer, orientasi dan merencanakan karyawan baru, menyusun jadwal dinas dan memberi



penugasan



pada



perawat



asisten,



evaluasi



kerja,



merencanakan/menyelenggarakan pengembangan staf (Nursalam, 2014). Berdasarkan hasil pengkajian dengan wawancara kepada kepala ruangan Bangsal Sakinah pada tanggal 03-07 September 2018, didapatkan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab kepala ruang adalah dalam hal perencanaan kegiatan shift, mengarahkan, mengobservasi pasien dan teman-teman sejawat, serta mengevaluasi apa saja yang ada di Bangsal Sakinah. Evaluasi di Bangsal Sakinah dilaksanakan setiap hari seperti adanya planing baru dan bagaimana pelaksanaan perencanaan selama shift. Kepala ruang juga bertanggungjawab mengontrol



kinerja



perawat



22



di



bangsal.



Apabila



terdapat



permasalahan,



kepala



ruang



ikut



andil



dalam



musyawarah



menyelesaikan masalah. b) Tugas Perawat Primer (Koordinator Shift) Fungsi perawat primer (koordinator shift) adalah mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif, membuat tujuan dan rencana keperawatan, melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas, mengomunikasikan dan mengoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain, mengevaluasi keberhasilan yang dicapai, menerima dan menyesuaikan rencana, menyiapkan penyuluhan untuk pulang, melakukan rujukan, dan membuat jadwal perjanjian klinis (Nursalam, 2014). Hasil pengkajian dari wawancara dan observasi di Bangsal Sakinah kepada salah satu koordinator shift diketahui bahwa koordinator shift selalu mengikuti operan jaga. Koordinator shift juga terkadang ikut memberikan asuhan keperawatan kepada pasien pada kondisi tertentu, sebagai contoh memberikan penjelasan kepada pasien terkait informasi kesehatannya. Selain itu, koordinator shift mampu memberi saran dan motivasi pada perawat pelaksana, mampu mengambil



keputusan,



dan



jika



mengalami



kesulitan



selalu



berkoordinasi dengan kepala ruangan maupun tenaga medis lainya. c) Tugas Perawat Pelaksana Seorang tenaga kesehatan yang memiliki dan diberikan tugas pokok



memberikan



melaksanakan



pelayanan



program



medik,



keperawatan



secara



memperhatikan



langsung,



keseimbangan



kebutuhan fisik, mental, sosial dan spiritual klien, membuat laporan harian klien (Nursalam, 2014). Berdasarkan hasil pengkajian observasi dan wawancara pada tanggal 03-07 September 2018 Bangsal Sakinah, diketahui bahwa perawat pelaksana memberikan perawatan secara langsung seperti 23



program medik (memberikan obat dan pemeriksaan laboratorium) dan membantu kepala ruang dalam administratif seperti rujukan klien. b. Jadwal Harian Jadwal shift di bangsal Sakinah di buat oleh kepala ruang Sakinah dan meminta persetujuan oleh Kepala Bidang Keperawatan dan mekanisme perizinan rumah sakit harus ada keterangan kepada kepala ruang baik itu cuti maupun izin sakit. Jumlah perawat atau bidan pada shift pagi berjumlah 3 perawat, siang berjumlah 3 perawat, dan pada malam hari berjumlah 3 perawat . Pada setiap shiftnya terdaoat 1 kordinator shift, 2 perawat pelaksana terkadang ditambah 1 pekarya. 3. KETENAGAAN a) Rekruitmen Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta khususnya bangsal Sakinah, rekruitmen pegawai dilakukan oleh SDI PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Proses seleksi meliputi seleksi dokumen kemudian ujian tulis dan ujian agama. Jika lulus tes tersebut maka akan menjadi pegawai magang. Untuk menjadi pegawai kontrak, maka harus mengikuti ujian kembali dan akan dikontrak selama dua tahun. Kemudian untuk menjadi pegawai tetap aturan disesuaikan oleh kebutuhan SDM. b) Pelatihan Perawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta khususnya bangsal Sakinah mengikuti beberapa pelatihan untuk meningkatkan kompetensi.



24



Pelatihan yang diikuti oleh perawat bangsal Sakinah bervariasi sesuai dengan minat dari perawat masing-masing dan pelatihan yang sesuai dengan yang di butuhkan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Berdasarkan data dari kepegawaian di bangsal Sakinah terdapat 3 perawat mengikuti pelatihan BLS (Basic Life Support) dan 4 orang mengikuti pelatihan PPGD Pada tahun 2014 ada 4 orang perawat (12%) mengikuti seminar, 2 (Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat). Pada data tersebut juga dijelaskan 10 orang bidan pernah mengikuti pelatihan APN (Asuhan Persalinan Normal) c)



Penjadwalan Pembuatan jadwal jaga perawat di bangsal Sakinah diatur oleh kepala



ruangan. Kepala ruang membuat jadwal sesuai porsi



dan kebutuhan di



bangsal setiap harinya di tiap sift. d) Pengembangan Staf Jenjang karir perawat di bangsal Sakinah bervariasi mulai dari perawat S1 yang ada di ruang Sakinah berjumlah 1 orang. Perawat D3 berjumlah 2 orang dan bidan yang berada di bangsal Sakinah berjumlah 10 orang dan bangsal Sakinah memiliki prakarya 1 orang dengan tingkat pendidikan SMA. e) Perhitungan Jumlah Tenaga Berdasarkan hasil rekapitulasi selama 1 bulan, didapatkan efektifitas ruang Sakinah sebagai berikut : Jumlah pasien selama 1 bulan 74 pasien dan 17 bayi. Setelah dilakukan selama 3 hari (3-5 September 2018) didapatkan data 11 orang pasien dan 5 orang bayi. 25



Klasifikasi No



perawatan pasien



1



Minimal care



Rata-Rata Jml



Jam



Jml Jam



Pasien/Hari



Perawatan/Hari



Perawatan/Hari



11



2



22



2



Partial care



5



4



20



3



Total care



0



0



0



16



6



42



Total



1. Metode Need Gilles Rumus kebutuhan tenaga keperawatan di satu unit perawatan adalah: 𝑨×𝑩×𝑪 (𝑪−𝑫)×𝑬



𝑭



=𝑮=H



Keterangan : A = rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari B = rata-rata jumlah pasien/hari C = jumlah hari/tahun D = jumlah hari libur masing-masing perawat E = jumlah jam kerja masing-masing perawat F = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan pertahun G = jumlah perawatan yang diberikan perawat pertahun H = jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut 6𝑥16𝑥365 (365−82)𝑥7



=



35040 1.981



= 17 orang



2. Perhitungan tenaga keperawatan menurut Departemen Kesehatan (DEPKES, 2009). Kebutuhan tenaga keperawatan harus memperhatikan unit kerja yang ada di Rumah Sakit. Secara garis besar terdapat pengelompokan unit kerja di rumah sakit.



Untuk rawat inap perhitungannya berdasarkan klasifikasi pasien yaitu : 



Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus







Jumlah perawatan yang diperlukan/hari/pasien



26







Jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari







Jam kerja efektif tiap perawat 7 jam per hari



Jumlah rata-rata perawatan perhari Klasifikasi No



perawatan pasien



1



Minimal care



Rata-Rata Jml



Jam



Jml Jam



Pasien/Hari



Perawatan/Hari



Perawatan/Hari



11



2



22



2



Partial care



5



4



20



3



Total care



0



0



0



16



6



42



Total



Jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan adalah: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 =



𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑖𝑓𝑡 42 = 6 perawat 7



Loss day = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 + 𝑐𝑢𝑡𝑖 + 𝑙𝑖𝑏𝑢𝑟 𝑛𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓



52 + 12 + 18 82 × 6 492 = = = 1,7 = 2 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 365 − 82 283 283 Tugas non keperawatan = (5 + 2)× 25% = 1,75 = 2 orang Jadi jumlah tenaga keperawatan yang di butuhkan di bangsal Sakinah adalah 6 + 2 + 2 = 10 dan 1 supervisor atau kepala ruang 3. Metode Need (Douglas) Perhitungan metode Need menggunakan rumus sebagai berikut : 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎/ℎ𝑎𝑟𝑖



4 × 16 = 9 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 7



27



Dari hasil perhitungan tenaga keperawatan selama 1 bulan di Bangsal Sakinah, tenaga kesehatan yang dibutuhkan



sesuai dengan



perhitungan menurut Depkes adalah 6 orang di tambah 2 orang dari factor koreksi dan 2 orang tenaga non keperawatan serta di tambah 1 kepala ruang sehingga jumlah perhitungan menurut depkes didapatkan tenaga yang dibutuhkan untuk bangsal Sakinah sebanyak 11 orang. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan selama 3 hari didapatkan jumlah perawat yang ada di Bangsal Sakinah sebanyak 13 orang, jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga keperawatan yang ada dibangsal Sakinah sesuai dengan standar perhitungan Depkes.



Data Ketenagaan kerja yang Ada di ruang Sakinah



Hasil Perhitungan



Perawat Non Perawat Perawat Douglas 17



Ket



Non Perawat



0



13



1



Tidak Cukup



Gillies



9



0



13



1



Cukup



Depkes



11



0



13



1



Cukup



4. PENGARAHAN a) Pendelegasian Berdasarkan hasil observasi, pendelegasian di bangsal Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dilakukan oleh beberapa pihak ke perawat dan oleh perawat ke sesama perawat. Pendelegasian ke perawat misalnya pendelegasian pengoplosan obat oleh apoteker, pendelegasian tindakan



28



invasive (menyuntikan obat) oleh dokter serta pendelegasian pengaturan administrasi oleh pihak administrasi. Hal tersebut merupakan pendelegasian terencana yang diatur oleh SOP rumah sakit. Pendelegasian terencana yang ada di bangsal Sakinah juga termasuk penentuan koordinator shif saat karu tidak jaga di rumah sakit. Kepala bangsal Sakinah menentukan koordinator shif dengan membagi rata jumlah hari menjadi koordinator shif pada tiap perawat. Cara tersebut dianggap cara yang paling adil, sehingga karu tidak melakukan pendelegasin berdasarkan cara yang sistematis. b) Supervisi Supervisi dilakukan oleh kepala ruang. Supervisi dilakukan dengan melakukan pengawasan ke masing-masing ruangan dan pengecekan dilakukan dengan cara melihat kelengkapan rekam medis dan mendata kondisi-kondisi pasien. Perawat yang sedang menjalani supervisi bertanggung jawab atas seluruh kejadian yang ada di rumah sakit. c) Motivasi Berdasarkan hasil wawancara kepada perawat Sakinah, motivasi eksternal yang dapat meningkatkan motivasi perawat adalah menjadi koordinator shif dan jasa perawat. Hal tersebut dianggap dapat meningkatkan motivasi perawat. Sedangkan motivasi internal biasanya dilakukan dengan memberikan reinforcement terhadap pekerjaan yang dilakukan perawat.



29



d) Manajemen Konflik Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruang, konflik di bangsal Sakinah biasa terjadi. Namun semua masalah atau konflik yang terjadi dapat ditangani segera melalui cara musyawarah dengan pimpinan kepala ruang. Semua yang terlibat dalam konflik dikumpulkan dan dilakukan klarifikasi terkait konflik yang terjadi, sampai menemukan jalan keluar. Selain itu Kinerja perawat pelaksana di Bangsal Sakinah menunjukkan sikap disiplin, jujur, dan terbuka. Jika ada yang mengalami kesulitan, langsung diatasi secara bersama–sama dan saling membantu. Biasanya ketika operan jaga, masalah yang ada dipaparkan untuk kemudian dicari solusinya bersama–sama, sehingga semua perawat yang memahami betul kondisi dan keadaan pasien yang ada di Bangsal Sakinah. e) Kepemimpinan Berdasarkan hasil observasi, gaya kepemimpinan yang dianut oleh kepala ruang Sakinah adalah gaya kepemimpinan demokratis. Kepala ruang selalu menanyakan pendapat dan melakukan musyawarah dengan perawat lain sebelum menentukan suatu keputusan. Perawat pelaksana di bangsal Sakinah juga berpendapat bahwa kepala ruang bangsal Sakinah menggunakan gaya kepemimpinan yang demokratis, sehingga tidak ada perawat yang tidak menyukai gaya kepemimpinan serta keputusan yang diambil oleh kepala ruang.



30



f) Reward Berdasarkan



hasil



wawancara



kepada



kepala



ruang,



pemberian



penghargaan nonfinansial antar perawat belum dilakukan. g) Punishment Menurut hasil wawancara dengan kepala ruang bangsal Sakinah, pemberian punishment preventif sudah berjalan sesuai dengan aturan dan tata tertib rumah sakit. Saat seseorang melanggar peraturan dan tata tertib, maka akan dikenakan sangsi berupa SP 1 (peringatan), SP 2 (panggilan), SP 3 (pemecatan). h) Komunikasi a. Kepala ruang dengan perawat Berdasarkan hasil pengkajian dengan metode wawancara kepada perawat, komunikasi kepala ruang dengan perawat adalah baik. Kepala ruang selalu mengkomunikasikan setiap masalah di bangsal dan mendiskusikannya dengan perawat. Kepala ruang juga bersifat terbuka terhadap saran/pendapat. b. Perawat dengan perawat Berdasarkan hasil pengkajian dengan metode wawancara kepada perawat, komunikasi antara perawat dengan perawat terjalin baik secara verbal maupun non verbal. Berdasarkan hasil observasi, antar perawat sering melakukan 3S, menjaga aspek sopan dan santun, saling memberi motivasi dan perhatian satu sama lain, dan bersedia diberi masukan & 31



saran. Pada saat operan, antar perawat melakukan komunikasi terkait kebutuhan pasien, intervensi yang sudah dilaksanakan dan yang belum dilaksanakan serta respon yang terjadi pada pasien. Perawat melakukan operan dengan cara membacakan setiap status pasien dan selanjutnya para perawat berkeliling ke setiap pasien dan menyampaikan kondisi pasien. c. Perawat dengan pasien Berdasarkan hasil pengkajian dengan metode wawancara kepada perawat bangsal, sebagian besar perawat mengatakan bahwa mereka sudah berkomunikasi dengan baik kepada pasien. Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien, perawat selalu menyapa namun tidak memperkenalkan diri sebelum melakukan tindakan, pasien mengatakan perawat meminta persetujuan, menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan. Pasien juga mengatakan perawat mendengarkan keluhan serta menjelaskan dengan baik jika ada pertanyaan. Berdasarkan hasil observasi, terlihat bahwa perawat belum sepenuhnya



menggunakan



komunikasi



terapeutik



kepada



pasien.



Sebagian perawat juga belum melakukan pengecekan ulang terhadap identitas pasien dengan pertanyaan terbuka sebelum melakukan tindakan. d. Perawat dengan profesi lain Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, komunikasi perawat dengan profesi lain (farmasi, fisioterapi, dokter, dan profesi lain)



32



sudah baik dan Miss communication jarang terjadi antar petugas kesehatan. Komunikasi yang dilakukan belum sesuai dengan SBAR. i) Koordinasi Koordinasi di bangsal Sakinah sudah baik. Hal tersebut ditunjukan dengan dilakukannya timbang terima pasien, delegasi serta pemberian tugas pada masing-masing anggota. j) Kolaborasi Kolaborasi di bangsal Sakinah sudah dilakukan dengan baik. Kolaborasi dilakukan dengan tim kesehatan lain atau keluarga. Pada saat melakukan observasi, kepala ruang sudah cukup memahami kondisi-kondisi pasien, sehingga ketika tim kesehatan lain datang, kepala ruang dan perawat bisa mendiskusikan keadaan pasien. Perawat juga sudah melakukan kolaborasi terkait asupan nutrisi masing-masing klien. Hal yang mempermudah perawat dalam melakukan kolaborasi adalah dengan adanya lembar CPPT pada rekam medis yang akan diisi oleh seluruh tenaga kesehatan yang sudah melakukan intervensi pada masing-masing pasien. 5. PENGENDALIAN a. Penilaian kinerja Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang Sakinah, diperoleh data bahwa penilaian kinerja perawat yang bertugas di bangsal Sakinah dilakukan oleh supervisor Sakinah, teman sejawat dan manajer keperawatan bidang keperawatan. Penilaian untuk perawat bangsal Sakinah dinilai oleh 33



supervisor dan 1 teman sejawat (bisa 1 tahun diatas atau 1 tahun dibawah orang yang dinilai) sedangkan penilaian kepala ruang dilakukan oleh bagian bidang keperawatan, 1 kepala ruang bangsal lain dan 1 perawat yang bertugas dibangsal Sakinah. Penilaian kinerja dilakukan setiap 2 tahun sekali untuk penetapan gaji berkala dan setiap 4 tahun sekali untuk kenaikan pangkat perawat. Selain itu, penilaian dilakukan rutin setiap tahun untuk menilai progress kinerja dari perawat. b. Melakukan analisis kegiatan Proses analisis dari setiap kegiatan di bangsal Sakinah dilakukan saat rapat koordinasi yang dilaksanakan sebulan sekali. c. Pelaksanaan SOP Berdasarkan observasi dan wawancara pada tanggal 03-07 september 2018 dibangsal sakinal pemberian edukasi pasien belum sesuai dengan panduan edukasi, perawat mengatakan edukasi yang diberikan hanya seadanya saja. Terutama pada edukasi cara memandikan bayi, perawat tidak pernah elakukan edukasi cara memandikan bayi dengan melibatkan Ibu dan keluarga, perawat hanya memandikan bayi saja tanpa meerikan edukasi pada keluarga. Berdasarkan wawancara salah satu perawat mengatakan dahulu pernah melakukan program edukasi, namun sekarang sudah tidak lagi. Berdasarkan hasil wawancara kepada 2 ibu primpara mengatakan selama dirawat perawat tidak pernah mengajarkan cara memandikan bayi. Menurut hasil observasi pada tanggal 19- 21 spetember 2018 di bangsal sakinah sudah ditemukan poster hand hygiene tetapi keasadaran dalam melakukan cuci tangan masih rendah. Bedasarkan hasil dari SOP ceklis mencuci tangan, tidak semua perawat melakukan cuci tangan sebelum kontak



34



dengan pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah terkena cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien. No. Penilian Perawat 1 1 Sebelum ke pasien 2 Sebleum melakukan  tindakan aseptik 3 Setelah terkena cairan  tubuh pasien 4 Setelah kontak dengan  pasien 5 Setelah kontak dengan  lingkungan sekitar



Perawat 2 



Perawat 3 



















-



-



d. Memonitor Kualitas pelayanan Perawatan Hasil analisis kuisioner tingkat kepuasaan pasien



pada tanggal 10-11



septemer 2018 : Frekuensi Puas 3 Cukup puas 2 Total 10 Sumber : data primer,2018



Percent 60 40 100



Berdasarkan hasil analisiskuisioner tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan di bangsal Sakinah, didapatkan 60 % responden mengatakan sudah puas dengan pelayaan yang ada di bangsal Sakinah sedangkan 40% lainya mengtakan kurang puas. Hal ini dikarenakan, perawat tidak selalu menanyakan nafsu makan dan tidak menayakan pantangan dalam hal makanan pasien. Selain itu perawat juga tidak selalu mengenalkan diri dan menjelaskan perawat yang bertanggung jawab setiap kali pergantian dinas. 35



Berdasarkan wawancara dengan 5 pasien, 3 diantaranya pasien tidak mengetahui nama perawat yang berananggung jawab yang sedang berjaga. Sedangkan berdasarkan hasil observasi, perawat tidak pernah melakukan operan keliling ke kamar-kamar pasien untuk memperkenalkan perawat yang sedang bertugas hari itu.



36



Fish Bone (Tingkat kepuasan pasien belum maksimal) -



-



Kurangnya kesadaran SDM dalam memperkenalkan diri



Belum maksimalnya penerapan SOP terkait operan jaga



Terkadang perawat lupa dalam memperkenalkan diri



MANUSIA MATERI AL



Tingkat Kepuasan pasien yang belum maksimal



LINGKUNGAN -



Methode Belum tersedianya metode operan jaga yang didalamnya menerapkan sistem perkenalan diri



Tidak adanya supervisi dalam menerapkan operan yang baik Kurangnya sosialisasi terkait SOP operan jaga 37



Fish Bone Edukasi pasien kurang maksimal Edukasi yang diberikan tergesagesa sehingga proses edukasi tidak efektif



Sudah tersedianya SOP dan buku Panduan terkait pemberian edukasi.



MANUSIA MATERI AL



Pemberian edukasi tidak efektif



LINGKUNGAN



TOOLS



Tidak ada supervisi dan tim promkes yang mengevaluasi perawat terkait edukasi



Media untuk edukasi terbatas



38



Fish Bone Universal Precaution cuci tangan five moments yang belum terlaksana dengan maksimal -



Kurangnya kesadaran perawat terkait pentingnya 5 moment



-



Sebagian perawat mengatakan sering lupa memcuci tangan saat sebelum kepasien



Belum maksimalnya penerapan SOP terkait 5 momen



MANUSIA MATERI AL



cuci tangan five moments yang belum terlaksana dengan maksimal



LINGKUNGAN



Methode - Sudah adanya media edukasi terkait cuci tangan



- Kurangnya suport dari PPI terkait pendisiplinan 5 momen - Dukungan kepala tim yang kurang



- Tersediaya handrub dan wastafel di setiap kamar pasien 39



Analisa Data No



1



Data Fokus Masalah Dari hasil kuisioner didapatkan 60 % responden Tingkat kepuasan pasien belum mengatakan sudah puas dengan pelayanan yang ada di maksimal bangsal Sakinah sedangkan 40% lainya mengatakan kurang puas hal ini dikarenakan, perawat tidak selalu menanyakan nafsu makan dan menanyakan pantangan dalam hal makanan pasien. Selain itu perawat juga tidak selalu mengenalkan diri dan menjelaskan perawat yang bertanggung jawab setiap kali pergantian dinas. Berdasarkan wawancara dari 5 pasien 3 pasien tidak mengetahui nama perawat yang bertanggung jawab yang sedang berjaga. Berdasarkan observasi dan wawancara pada tanggal 03-07 Edukasi pasien kurang maksimal september 2018 dibangsal sakinal pemberian edukasi pasien belum sesuai dengan panduan edukasi, perawat mengatakan edukasi yang diberikan hanya seadanya saja. Terutama pada edukasi cara memandikan bayi, perawat tidak pernah melakukan edukasi cara memandikan bayi dengan



2



melibatkan Ibu dan



keluarga, perawat hanya



memandikan bayi saja tanpa memberikan edukasi pada keluarga. Berdasarkan wawancara salah satu perawat mengatakan dahulu pernah melakukan program edukasi, namun sekarang sudah tidak lagi. Berdasarkan hasil wawancara kepada 2 ibu primipara mengatakan selama dirawat



perawat



tidak



pernah



mengajarkan



cara



memandikan bayi. Menurut hasil observasi pada tanggal 19- 21 September Universal precaution cuci tangan five moments belum diterapkan 2018 di bangsal sakinah sudah ditemukan poster hand secara maksimal 3



hygiene tetapi kesadaran dalam melakukan cuci tangan masih rendah. Berdasarkan hasil dari SOP ceklis mencuci



40



tangan, tidak semua perawat melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah terkena cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien.



41



Prioritas Masalah No 1 2 3



Masalah Tingkat kepuasan pasien belum maksimal Edukasi pasien kurang maksimal



Mg 4



Sv 4



Mn 4



Nc 4



Af 3



Skor 19



Prioritas 1



4



3



4



4



3



18



2



Universal precaution cuci tangan five moments belum diterapkan secara maksimal



3



3



3



3



4



15



3



*Skor tertinggi menunjukkan prioritas Menentukan masalah yang diprioritaskan, digunakan metode pembobotan dengan memperhatikan aspek aspek sebagai berikut : a. Magnitude (Mg) : kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah b. Severity (Sv) : besarnya kerugian yang ditimbulkan c. Manageability (Mn) : kemungkinan masalah bisa dipecahkan d. Nursing Consent (Nc) : melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat e. Affordability (Af) : ketersediaan sumber daya



42



Rentang Nilai : 1 - 5 1 : sangat kurang penting 2 : kurang penting 3 : cukup 4 : penting 5 : sangat penting



43



Alternative Penyelesaian Masalah No



Alternatif Pemecahan Masalah



C



A



R



L



Skor



1



Tingkat kepuasan pasien belum maksimal



4



3



3



4



144



2



Edukasi pasien kurang maksimal



4



3



3



3



108



3



Universal precaution cuci tangan five moments belum diterapkan secara maksimal



4



3



3



2



72



Metode CARL (Capability, Accebility, Readness, Leverage) dengan menggunakan skore nilai 1 (tidak mampu), 2 (cukup mampu), 3 (mampu), 4 (sangat mampu). Kriteria CARL tersebut mempunyai arti : C : Ketersediaan sumber daya (dana dan saran / peralatan) A : Kemudahan, masalah yang ada diatasi atau tidak kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan metode/cara/teknologi serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan atau tujuan pelaksana. R : Kesiapan dari tenaga pelaksanaan maupun kesiapan sasaran seperti keahlian/kemampuan dan motivasi. L : Seberapa besar pengaruh criteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan yang dibahas. Nilai total merupakan hasil perkalian C x A x R x L, urutan ranking atau prioritas adalah nilai tertinggi sampai nilai terendah.



44



45



BAB III PERENCANAAN PENYELESAIAN MASALAH PLANING OF ACTION (POA) No .



Masalah



Pokok Kegiatan



1



Tingkat kepuasan pasien belum maksimal



Diterapkan nya sistem memperke nalkan diri ketika operan jaga



Uraian Kegiatan 1. Berdiskusi dengan karu terkait role play yang akan dilakukan 2. resosialisasi melalui diskusi dan video edukasi terkait operan jaga 3. Melakukan role play oleh mahasiswa perawat 4. Mengevalua si hasil role play dengan perawat dan tingkat



Sasaran



Target



Waktu Tempat Pelaksan aan Semua Terlaksanany Di bangsal perawat di a sistem Sakinah RS bangsal memperkenal Senin, 18 PKU Sakinah RS kan diri Septemb Muhamma PKU ketika operan erdiyah Muhammadiy jaga Minggu, Yogyakarta ah 23 Yogyakarta Septemb er 2018



Penanggung Jawab 1. Nur



Intan



Indriyati O. Sj. Dai 2. Amalina Mazaya



karcy



3. Rahayu 4. Rizki Rahmadani Putri 5. Rizka Putri Aprelia 6. Karina Saraswati



46



kepuasan pasien 2



Edukasi Pasien yang kurang maksimal ( Edukasi cara memandikan bayi)



Perawat mengetahu i panduan terkait edukasi kepada pasien



1. Melakukan resosialisasi kepada perawt terkait buku panduan edukasi yang sudah ada 2. Mencoba melakukan edukasi 3. Melakukan evauasi



Semua perawat di bangsal Sakinah RS PKU Muhammadiy ah Yogyakarta



Perawat dan pasien memahami cara memberikan edukasi sesuai dengan buku panduan



Senin, 10 Septemb er 2018 – 17 Septemb er 2018



Di bangsal Marwah RS PKU Muhamma diyah Yogyakarta



1. Nur



Intan



Indriyati O. Sj. Dai 2. Amalina Mazaya



karcy



3. Rahayu 4. Rizki Rahmadani Putri 5. Rizka Aprelia 6. Karina Saraswati



47



Putri



3.



Cuci tangan Perawat 1. Melakukan five moments dapat resosialisasi melakukan terkait five cuci tangan moments five 2. Mengingatk moments an dan secara melakukan teratur pendamping an kepada perawat untuk melakukan five moments



Semua perawat di bangsal Sakinah RS PKU Muhammadiy ah Yogyakarta



Perawat dpat melakukan cuci tangan five moments dengan tepat dna teratur



Rabu, 19 septembe r 2018



Di bangsal Marwah RS PKU Muhamma diyah Yogyakarta



1. Nur



Intan



Indriyati O. Sj. Dai 2. Amalina Mazaya



karcy



3. Rahayu 4. Rizki Rahmadani Putri 5. Rizka Aprelia 6. Karina Saraswati



48



Putri



BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI A. IMPLEMENTASI KEGIATAN 1. Implementasi kegiatan Implementasi kegiatan dilakukan pada minggu ke II dan III stase manajemen keperawatan. Kegiatan yang dilakukan adalah : a. Melakukan



pendampingan



role



play



operan



jaga



untuk



meningkatkan tingkat kepuasan pasien. Kegiatan ini dilakukan dengan 3 tahap yaitu: 1) Mengukur tingkat kepuasan pasien (pre) Hari/Tanggal Tempat



: 10 september – 11 september 2018



: Ruang Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta



Rincian kegiatan : -



Mencari kuesioner terkait tingkat kepuasan pasien



-



Menyebarkan kuesioner keseluruh pasien



-



Mengolah hasil kuesioner yang telah disebarkan



2) Melakukan role play operan jaga ke kamar pasien Hari/Tanggal Tempat



: 13 september – 15 september 2018



: Ruang Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta



Rincian kegiatan : -



Mendiskusikan hasil dari kuesioner kepuasan pasien dengan kepala ruangan di bangsal sakinah



-



Menjelaskan tindak lanjut yang akan digunakan adalah role play operan jaga



-



Menjelaskan teknik role play operan jaga



49



-



Mendampingi perawat/bidan di bangsal saat operan jaga keliling ke kamar pasien



3) Mengukur tingkat kepuasan pasien (post) : 21 september – 23 september 2018



Hari/Tanggal Tempat



: Ruang Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta



Rincian Kegiatan : -



Menyebarkan kuesioner keseluruh pasien



-



Mengolah hasil kuesioner yang telah disebarkan



b. Melakukan pendampingan edukasi cara memandikan bayi kepada ibu dan keluarga Standar Operasional Prosedur (SOP).Kegiatan ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu : 1) Melakukan resosialiasi kepada perawat terkait SOP cara edukasi cara memandikan bayi dengan melibatkan ibu dan keluarga Hari/Tanggal Tempat



: 17 September 2018



: Ruang Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta



Rincian Kegiatan : -



Melakukan diskusi dengan kepala ruang terkait program



-



Melakukan



resosialisasi



kepada



perawat



terkait



SOP



cara



edukasi



cara



memandikan bayi dengan melibatkan iu dan kluarga 2) Melakukan



pendampingan



dalam



melakukan



memandikan bayi Hari/Tanggal Tempat



: 21 September 2018



: Ruang Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta



Rincian kegiatan : -



Mengingatkan perawat ketika akan memandikan bayi untuk melibatkan ibu dan keluarga



-



Mendampingi perawat melakukan edukasi



-



Melakukan evaluasi kepada ibu / keluarga setelah dilakukan edukasi



-



Memberikan reinforcement positif dan memberikan motivasi untuk dapat meningkatkan kualitas edukasi cara memandikan bayi



50



c. Melakukan pendampingan mencuci tangan five moments Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 – 20 September 2018 di Bangsal sakinah. Rincian kegiatan ini yaitu : -



Melakukan resosialisasi terkait cuci tangan 5 moments pada tanggal 19 september 2018



-



Melihat perawat dan mengingatkan perawat untuk melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah terkena cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan linkungan di sekitar pasien.



-



Melakukan evaluasi ceklis yang digunakan sebagai alat ukur melakukan cuci tangan five moments.



-



Memberikan reinforcement positif dan memberikan motivasi untuk dapat meningkatkan cuci tangan five moments.



51



Tabel.4.1 Time Line Kegiatan Mahasiswa Stase Manajemen Keperawatan di Bangsal Sakinah bulan 03-29 september 2018



No



Kegiatan



1



Pengkajian



2



Presentasi



03



04



05



06



07



08



09



10



11



12



13



14



15



hasil pengkajian 3



Revisi laporan



4



Askep 1 pre conference



5



ACC



hasil



POA 6



Mengukur tingkat kepuasaan pasien (pre)



52



16



17



18



19



20



21



22



23



24



25



26



27



28



29



7



Melakukan role play operan jaga ke kamar pasien



8



Mengukur tingkat kepuasaan pasien (post)



9



Pendamping an



dalam



melakukan cuci



tangan



five moments 10



Melakukan resosiolisasi kepada perawat terkait SOP edukasi cara 53



11



12



13 14



15



16



memandikan bayi dengan melibatkan ibu dan keluarga Melakukan pendampinga n dalam melakukan edukasi cara memandikan bayi Laporan conference dan post conference askep 1 MTE 1 dan 2 Laporan conference dan post conference askep 2 Melakukan RONDE keperawatan Evaluasi kegiatan dan menyusun laporan bab 4& 5 54



17 18



19



Laporan hasil Pemasangan lembar balik penkes Revisi hasil



55



B. Hasil dan Pembahasan 1. Melakukan pendampingan role play operan jaga untuk meningkatkan tingkat kepuasan pasien. Hasil sebelum: Hasil tingkat kepuasan pasien pada tanggal 10-11 september 2018 Frekuensi 3 2 10



Puas Cukup puas Total



Percent 60 40 100



Sumber: Data Primer, 2018



Berdasarkan hasil analisis kuisioner tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan di bangsal Sakinah, didapatkan 60 % responden mengatakan sudah puas dengan pelayanan yang ada di bangsal Sakinah sedangkan 40% lainya mengatakan kurang puas. Hal ini dikarenakan, perawat tidak selalu menanyakan nafsu makan dan tidak menanyakan pantangan dalam hal makanan pasien. Selain itu perawat juga tidak selalu mengenalkan diri dan menjelaskan perawat yang bertanggung jawab setiap kali pergantian shift. Berdasarkan wawancara dengan 5 pasien, 3 diantaranya pasien tidak mengetahui nama perawat yang bertanggung jawab yang sedang berjaga. Sedangkan berdasarkan hasil observasi, perawat



tidak



pernah



melakukan



operan



keliling



ke



kamar-kamar



pasien



untuk



memperkenalkan perawat yang sedang bertugas hari itu. Hasil dan sesudah: Menurut Mayangsari (2013), mengucapkan salam, memperkenalkan perawat shift dan membuat kontrak dengan pasien sangat penting dilakukan saat operan jaga agar pasien dapat mengetahui siapa perawat yang dinas selanjutnya. Hal ini juga akan mengurangi anggapan buruk pasien terhadap perawat, yang mana selama ini banyak pasien yang mengatakan perawat judes dan kasar, padahal tidak semua perawat seperti itu. Keluhan dari pasien yang seperti inilah yang sangat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan perawat yang ada di bangsal tersebut. Dalam rangka meningkatkan kepuasan pasien, maka sistem 56



operan jaga yang ada di bangsal Sakinah harus diperbaiki agar lebih optimal yaitu dengan cara lebih menekankan pada berkeliling ke kamar pasien dan memperkenalkan perawat yang akan berjaga pada shift selanjutnya. Menurut Kristianto (2009), tahapan operan jaga yang efektif adalah melakukan doa bersama, serah terima di ruangan nurse station, berkeliling ke kamar pasien, mengucapkan salam pada pasien, memperkenalkan perawat yang akan berjaga di shift selanjutnya dan menutupnya dengan salam. Setelah dilakukan pendampingan selama 3 hari, proses operan jaga yang ada di bangsal sakinah sudah leebih optimal dan berjalan sesuai standar operasional yang ada. Setelah itu dilakukan evaluasi dengan mengukur kembali tingkat kepuasan pasien. Tingkat kepuasan pasien diukur menggunakan kuesioner yang sudah digunakan sebelumnya pada saat pengkajian awal. Hasil analisis kuisiner post role play pada tanggal 21 september – 23 september 2018 :



Puas Cukup puas Total



Frekuensi 5 1 6



Percent 90 10 100



Sumber: Data Primer, 2018



Berdasarkan hasil analisis kuisioner tingkat kepuasan pasien setelah dilakukan role play dan pengawasan proses operan jaga menjadi 90% pasien mengatakan sudah puas dan 10% pasien lainnya mengatakan kurang puas dengan pelayanan yang ada di bangsal sakinah. Berdasarkan hasil observasi, perawat yang ada dibangsal sakinah sudah mulai menerapkan operan keliling dikamar pasien dan memperkenalakn diri masing-masing. 2. Melakukan pendampingan edukasi car memandikan bayi kepada ibu dan keluarga Standar Operasional Prosedur (SOP) Hasil sebelum : Berdasarkan observasi dan wawancara pada tanggal 03-07 september 2018 dibangsal sakinal pemberian edukasi pasien belum sesuai dengan panduan edukasi, perawat mengatakan edukasi yang diberikan hanya seadanya saja. Terutama pada edukasi cara memandikan bayi, 57



perawat tidak pernah elakukan edukasi cara memandikan bayi dengan



melibatkan Ibu dan



keluarga, perawat hanya memandikan bayi saja tanpa meerikan edukasi pada keluarga. Berdasarkan wawancara salah satu perawat mengatakan dahulu pernah melakukan program edukasi, namun sekarang sudah tidak lagi. Berdasarkan hasil wawancara kepada 2 ibu primpara mengatakan selama dirawat perawat tidak pernah mengajarkan cara memandikan bayi. Hasil sesudah Metode edukasi yang dilakukan adalah dengan demonstrasi. Berdasarakan penelitian Virgia (2016), menemukan bahwa pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi atau memperagakan sesuatu sangat berpengaruh terhadap kemampuan seorang dalam memahami dan mengingat materi edukasi yang berikan. Sebelum melakukan pendampingan kami dibantu oleh karu mensosialisaikan kegiatan ini kepada perawat yang berada di bangsal sakinah, dan setiap ada bayi karu selalu mengingatkan untuk melakukan edukasi cara memandikan bayi, namun terkadang hal itu tidak dilakukan oleh perawat. Hal ini dikarenakan dalam rentang 1 miggu program berjalan di skainah rata-rata ibu yang melahirkan multigravida dan mengatakan sudah bisa memandikan bayi dan ibu dengan SC sehingga belum bisa berlajan. Selain itu, perawat juga mengatakan ketika memandikan bayi dengan memberikan edukasi membutuhkan waktu yang lama, sehingga mereka enggan untuk melakukan edukasi. Beberapa kendala tersebut membuat proses pendampingan hanya bisa dilakukan pada tanggal 22 september 2018 kepada seorang ibu dengan cara demonstrasi, setelah dilakukan edukasi ibu dapat menjelaskan kembali cara memandikan bayi dengan benar.



58



Lembar evaluasi edukasi cara memandikan bayi No



Variable yang di nilai



Pasien A



1



Cuci tangan







2



Menyiapkan alat (Handuk, Diapers, Baju)







3



Cek tubuh bayi







4



Membersihkan wajah







5



Memebersihkan rambut







6



Membersihkan area dada dan ektermitas







7



Membersihkan punggung







7



Membersihkan area genetalia







8



Mengeringkan bayi dengan handuk







9



Memakaikan pakaian bayi







Pasien B



3. Melakukan pendampingan mencuci tangan five moments Hasil sebelum Menurut hasil observasi pada tanggal 19- 21 spetember 2018 di bangsal sakinah sudah ditemukan poster hand hygiene tetapi keasadaran dalam melakukan cuci tangan masih rendah. Bedasarkan hasil dari SOP ceklis mencuci tangan, tidak semua perawat melakukan cuci tangan sebelum kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah terkena cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien. Hasil observasi pada tanggal 19 September 2018 No. Penilian Perawat 1 1 Sebelum ke pasien 2 Sebleum melakukan  tindakan aseptik 3 Setelah terkena cairan  tubuh pasien 4 Setelah kontak dengan  pasien 5 Setelah kontak dengan  lingkungan sekitar



59



Perawat 2 



Perawat 3 



















-



-



Hasil sesudah Setelah dilakukan pendampingan didapatka hasil perawat sudah melakukan cucui tangan setelah kontak dengan lingkunga sekitar pasien,namun ada beberapa perawat sering lupa melakukan cuci tangan seblum ke pasien sehingga perlu selalu di ingatkan. Hasil observasi pada tanggal 20 September 2018. No. Penilian Perawat 1 1 Sebelum ke pasien  2 Sebleum melakukan  tindakan aseptik 3 Setelah terkena cairan  tubuh pasien 4 Setelah kontak dengan  pasien 5 Setelah kontak dengan  lingkungan sekitar



Perawat 2 



Perawat 3 



























Mencuci tangan harus menggunakan five moments jika kita akan melakuakan perawatan pada pasien. Mencuci tangan harus dilakukan dengan benar sebelum dan sesudah melakukan tindakan perawatan meskipun memakai sarung tangan atau alat pelindung lain untuk menghilangkan atau mengurangi mikroorganisme yang ada di tangan sehingga penyebaran penyakit dapat dikurangi dan lingkungan terjaga dari infeksi. Ada dua factor yang mempengaruhi perilaku petugas kesehatan terhadap kepatuhan mencuci tangan lima momen yaitu factor personal dan factor lingkungan. Factor personal adalah pengetahuan tentang mencuci tangan. Factor lingkungan adalah kurangnya fasilitas hand hygiene, komite pengendalian infeksi, evaluasi terhadap kepatuhan mencuci tangan. Kurangnya pengetahuan akan pentingnya melakukan hand hygiene dalam mengurangi penyebaran bakteri dan mencegah terjadinya kontaminasi pada tangan. Dalam pelaksanaan cuci tangan five moment di bangsal Sakinah adalah mensosialisasi dan mendampingi perawat atau bidan untuk mencuci tangan, dan mensosialisasi tentang mencuci tangan 5 momen dan bertujuan untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan petugas kesehatan. Penerapan cuci tangan five moments juga harus di dukung oleh kesadaran perawat itu sendiri dalam melindungi diri dan melindungi pasien. Kebiasan mencuci tangan di rumah sakit merupakan perilaku mendasar dalam upaya pencegahan cross infection (infeksi silang). Perawat juga harus memiliki pengetahuan tentang mencuci tangan five moments sebagai upaya untuk mpencegahan infeksi nasokomial di rumah sakit sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan. 60



BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan a. Berdasarkan hasil analisis kuisioner tingkat kepuasan pasien setelah dilakukan role play dan pengawasan proses operan jaga menjadi 90% pasien mengatakan sudah puas dan 10% pasien lainnya mengatakan kurang puas dengan pelayanan yang ada di bangsal sakinah. b. Sebelum dilakukan pendampingan dan resosialisasi edukasi cara memandikan bayi , perawat tidak pernah menjalankan SOP edukasi cara memandikan bayi, setelah dilakukan pendamingan dan resosialisasi perawat menjalankan SOP tersebut, meskipun hanya dilakukan sekali saja. c. Sebelum dilakukan pendampingan dan resosialisasi cuci tangan five moments perawat selalu lupa dalam mencuci tangan sebelum ke pasien, setelah dilakukan pendampingan dna resosialisasi perawat sudah mulai melakukan cuci tangan sebelum ke pasien meskipun masih sering lupa. 2. Saran a. Operan Jaga Diharapkan karu dan supervisor keperawatan dapat melakuaka supervisi terkait proses operan jaga yang dilakukan di bangsal sehingga operan jaga dapat terpantau sesuai dengan SOP b. Edukasi cara memandikan bayi Diharapkan perawat / bidan dapat menerpakan edukasi cara memandikan bayi dengan melibatkan ibu dna keluarga pasien. Selain itu, supervisor keperawatan bai dari kepala ruang maupun dari RS diharapkan untuk melakukan evaluasi terhadap edukasi yang selama ini diberikan di bangsal sakinah. c. Melakuakan cuci tangan five moments Diharpakan perawat dapat meningkatkan kesadaran diri dan saling mengingatkan untuk melakukan cuci tangan five moment 61



DAFTAR PUSTAKA Aziz, Alimul. 2013. Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.



Depkes RI. (2009). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta Ernawati, E., Rachmi, A. T., & Wiyanto, S. (2014). Penerapan Hand Hygiene Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 28(1), 89-94. Fauzia, N., Ansyori, A., & Hariyanto, T. (2014). Kepatuhan Standar Prosedur Operasional Hand Hygiene pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 28(1), 95-98. Hidayah, N. (2014). Manajemen Model Asuhan Keperawatan Profesional (MKMP) Tim dalam Peningkatan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit. Dari journal.uinalauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/download/60/33 Kemenkes RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 1087 Tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit. Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit. Kristianto, Deni. 2009. Hubungan Reward Ucapan Terima Kasih dengan Kedisiplinan Waktu saat Mengikuti Timbang Terima Perawat Ruang Bedah di RSUP dr. Kariadi Semarang. Semarang : Undip Marquis, B.L. & Huston, C.J. (2010). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan: Teori dan Aplikasi. Edisi keempat. Jakarta: EGC. Mayangsari, Fitria. 2013. Gambaran Keefektifan Timbang Terima (Operan) di Ruang Kelas I Non Bedah (Penyakit Dalam) RSUP dr. M Djamil. Padang Nursalam. 2009. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional, Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesioal. (4th ed). Jakarta: Salemba Medika Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesioal. (4th ed). Jakarta: Salemba Medika PERMENKES RI. (2016). PERMENKES RI No. 24: Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit. Jakarta: Menteri Kesehatan RI SOP Rumah Sakit PKU 1 Muhammadiyah Yogyakarta Virgia,Vera. 2017. Pengaruh penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu dalam memandikan bayi. Jurnal keperawatan dan kebidanan - stikes dian husada mojokerto.



62



63



64



LAMPIRAN



65



Lampiran 1 INSTRUMEN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG MARWAH RS PKU 1 YOGYAKARTA



66



Lampiran 2 Check List cara memandikan bayi No



Variable yang di nilai



1



Cuci tangan



2



Menyiapkan alat - Handuk - Diapers - Baju



3



Cek tubuh bayi



4



Membersihkan wajah



5



Memebersihkan rambut



6



Membersihkan area dada dan ektermitas



7



Membersihkan punggung



7



Membersihkan area genetalia



8



Mengeringkan bayi dengan handuk



9



Memakaikan pakaian bayi



67



Pasien A



Pasien B



Lampiran 3 Checklist cuci tangan five moments No. Penilian



Perawat 1



Perawat 2



Perawat 3



1



Sebelum ke pasien







2



Sebleum



















































melakukan



-



-



tindakan aseptik 3



Setelah terkena cairan tubuh pasien



4



Setelah kontak dengan pasien



5



Setelah kontak dengan lingkungan sekitar



68