Laporan Hasil Mini Riset [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL MINI RISET “IMPLEMENTASI NILAI AKHLAK DI LINGKUNGAN SMK TRITECH INFORMATIKA MEDAN”



Disusun Oleh : 1. Rexa Maulana



(0701163



2. Hutama Hafiz Huseini



(0701163



3. Ainul Qolby Albantani



(0701163077)



4. Mhd. Akbar Ramadhan T



(0701163110)



JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA T.A 2017/2018



KATA PENGANTAR Alhamdulillah Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan mini riset mata kuliah Akhlak Tasawuf dengan judul “Penerapan Nilai Akhlak Di Lingkungan SMK Tritech Informatika Medan” tepat pada waktu yang telah ditentukan dosen matakuliah. Mini riset ini merupakan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan akhlak pada siswa/siswi SMK Tritech Informatika Medan. Dalam laporan hasil mini riset ini memuat hasil penelitian penulis terhadap akhlak siswa/siswi di SMK Tritech Informatika Medan. Data dan informasi diperoleh berdasarkan yang penulis dapatkan selama menjalankan mini riset di SMK Tritech Informatika Medan. Dalam pengumpulan data mini riset ini penulis banyak mendapat bantuan dari yang bersedia menerima dan memberikan informasi kepada penulis yaitu : 1. SMK Tritech Informatika Medan hal ini telah memberikan kesempatan penulis untuk melakukan mini riset di sekolah ini. 2. Ibu Kepala Sekolah SMK Tritech Informatika Medan 3. Perwakilan salah satu ibu guru di SMK Tritech Informatika Medan 4. Perwakilan salah satu siswa di SMK Tritech Informatika Medan 5. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Hendra Kurniawan selaku dosen pembimbing mata kuliah Akhlak Tasawuf. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan mini riset ini masih terdapat banyak kekurangan – kekurangan. Untuk itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dan semoga laporan mini riset ini dapat menambah wawasan informasi para pembaca terkhusus bagi penulis sendiri. Akhir kata kami mohon maaf apabila dalam pembuatan laporan ini terdapat kesalahan baik itu penulisan maupun penyusunan yang telah penulisan lakukan. Medan, 15 Desember 2017 Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................2 DAFTAR ISI ...........................................................................................................3 BAB I



PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .............................................................................4 1.2. Rumusan Masalah .........................................................................5 1.3. Tujuan dan Manfaat ......................................................................5



BAB II



LANDASAN TEORI 2.1. Implementasi ..................................................................................6 2.2. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak .......................................................6 2.3. Siswa SMK Tritech Informatika Medan..............................................7



BAB III



METODELOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu ........................................................................... 3.2. Metode Penelitian .............................................................................



BAB IV



PENUTUP 4.1. Kesimpulan .................................................................................... 4.2. Saran ..............................................................................................



LAMPIRAN ............................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan bahwa akhlak bersifat abstrak, tidak dapat diukur, dan diberi nilai oleh indrawi manusia (Ritonga, 2005: 9). Untuk memberi penilaian baik atau buruknya seseorang dilihat dari pembuatan yang sudah menjadi kebiasaan. Perbuatan akhlak adalah tingkahlaku yang muncul dari dorongan akhlak ynag berada dalam diri seseorang. Krisis akhlak saat ini disebabkan oleh tidak efektifnya pendidikan nilai dalam arti luas (di rumah,di sekolah,di luar rumah dan sekolah). Oleh karena itu, dewasa ini banyak komentar terhadap pelaksanaan pendidikan nilai yang dianggap belum mampu menyiapkan generasi muda bangsa menjadi warga negara yang lebih baik. Banyaknya perilaku menyimpang peserta didik dan remaja pada umumnya yang tidak sesuai dengan norma agama akhir-akhir ini mendorong berbagai pihak mempertanyakan efektivitas pelaksanaan pendidikan akhlak di sekolah. Seringnya media cetak dan elektronik menayangkan perilaku amoral peserta didik di sekolah -mulai dari penyalahgunaan narkoba, miras, seks bebas hingga tawuran yang sangat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat- seakan menambah panjang daftar “buku dosa” kalangan pendidik sebagai salah satu unsur yang berpengaruh dalam proses pendidikan. Pendidikan akhlak diharapkan akan mampu mengembangkan nilai-nilai yang dimiliki peserta didik menuju manusia dewasa yang berkepribadian sesuai dengan nilai-nilai Islam dan menyadari posisinya dalam melakukan hubunganhubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, manusia dengan dirinya sendiri serta manusia dengan lingkungan di mana ia berada.



SMK Tritech Informatika Medan merupakan salah satu lembaga pendidikan, SMK Tritech Informatika Medan tanggap dengan perkembangan teknologi tersebut. Dengan dukungan SDM yang di miliki sekolah ini siap untuk berkompetisi dengan sekolah lain dalam pelayanan informasi publik. Teknologi Informasi Web khususnya, menjadi sarana bagi SMK Tritech Informatika Medan untuk memberi pelayanan informasi secara cepat, jelas, dan akuntable. Dari layanan ini pula, sekolah siap menerima saran dari semua pihak yang akhirnya dapat menjawab Kebutuhan masyarakat. Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan di SMK Tritech Informatika Medan, terlihat bahwa tingkat intensitas kegiatan belajar di sekolah ini cukup tinggi dan beragam. Hal ini memperkuat alasan penulis untuk menjadikan SMK Tritech Informatika Medan sebagai obyek yang layak diteliti. Selain itu, indikasi adanya perilaku peserta didik yang mengarah pada religious culture dan kontras dengan deskripsi remaja umumnya di kota Medan sebagaimana tergambar sebelumnya, semakin memperkuat alasan penulis dan mendorong penulis untuk mengungkap lebih jauh tentang upaya dan strategi yang dilakukan pihak sekolah dalam pembinaan akhlak peserta didik di SMK Tritech Informatika Medan.



1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, penulis mengemukakan rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana penerapan nilai akhlak terhadap siswa/siswi di SMK Tritech Informatika Medan pada saat ini ?



1.3.Tujuan & Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan nilai akhlak di kalangan siswa/i di SMK Tritech Informatika Medan pada saat ini.



b. Manfaat Diharapkan penelitian ini mempunyai manfaat bagi pihak-



pihak yang berkepentingan terhadap pengelolaan nilai-nilai budi pekerti di sekolah antara lain: 1.



Manfaat teoritis a. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu



pengetahuan dan nilai-nilai budi pekerti. b. Sebagai



bahan



pertimbangan



dalam



mengungkap



permasalahan moral siswa yang memerlukan penelitian lebih lanjut. 2.



Manfaat praktis a. Bagi Kepala sekolah dapat dijadikan



landasan dalam



meningkatkan motivasi dan supervisi mengenai pengelolaan nilai-nilai budi pekerti. b. Berguna bagi



para



pendidik,sebagai



dasar



pertimbangan



dalam pembelajaran khususnya pendidikan akhlak. c. Sebagai motivator



dalam meningkatkan kulitas pendidikan



khususnya pada pendidikan akhlak.



BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Implementasi Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, implementasi diartikan sebagai pelaksanaan(W.J.S. Purwodarminto, 1985:377).Adapun yang dimaksud dalam judul ini adalah pelaksanaan segala jenis kegiatan pendidikan akhlak pada siswa/i SMK Tritech Informatika Medan yang dilakukan untuk meningkatkan akhlak siswanya di dalam lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan seharihari dan masyarakat. 2.2.Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Tujuan utama dari pendidikan islam adalah pembentukan akhlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang-orang yang bermoral, laki-laki maupun perempuan, jiwa yang bersih, kemauan keras, cita-cita yang benar dan akhlak yang tinggi, tahu arti kewajiban dan pelaksanaannya menghormati hakhak manusia, tahu membedakan buruk dengan baik, memilih suatu fadhilah karena cinta pada fadhilah, menghindari suatu perbuatan yang tercela dan mengingat Tuhan dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan. Nilai berasal dari bahasa latin vale’re yang artinya berguna,mampu akan, berdaya, berlaku sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang(Sutarjo Adisusilo, 2013: 56). Nilai adalah suatu perangkat keyakinan ataupun perasaan yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak yang khusus kepada pola pemikiran, perasaan, keterikatan maupaun perilaku. Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha sadar manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam



masyarakat dan kebudayaan. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Jadi anak



pendidikan



didik,



namun



pengetahuan



maupun



latihan-latihan,



atau



bukanlah



mengasuh,



pendidikan



atau memelihara



merupakan pengembangan ketrampilan,



kepandaian dengan melalui



adanya



dari pengalaman-pengalaman.



Lebih



pendidikan juga dapat mengembangkan didik



mendidik



intelektual



maupun



pengajaran, lanjut



lagi,



akhlak



anak



yang dilaksanakan secara bertahap dengan memperhatikan usia maupun



kemampuan



anak.



Sebagaimana



pendapat



J.B.



Sykes,



bahwa education



dapat berarti “give intelectual and moral to a physical or mental faculty”, artinya memberi latihan intelektual dan moral sampai pada latihan fisik, atau moral secara bertahap. Selanjutnya pengertian akhlak, bahwa secara etimologi berasal dari kata bentuk jamak dari mufradat yang berarti tabiat, budi pekerti.Dapat pula diartikan tabiat, perangai dan adat istiadat.Sebagaimana firman Allah dalam AlQur’an : Artinya : “(Agama kami) tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu” (QS. AsSyuaro : 137). Secara



definitif,



akhlak



adalah



budi



pekerti,



watak, kesusilaan



(berdasarkan etik dan moral) yaitu kelakuan baik yang merupakan akibat sikap jiwa yang benar terhadap kholiknya dan sesama manusia.



Akhlak berarti perangai, adat, tabiat, sistem perilaku yang dibuat. Akhlak bisa baik atau buruk(Zakiah Daradjat, 1996: 253). Akhlak islami adalah keadaan yang melekat pada jiwa manusia. Karena itu, suatu perbuatan dapat mencerminkan akhlak jika memenuhi beberapa syarat, antara lain (1) dilukakan secara berulang-ulang. Jika dilakukan sekali satu kali saja atau jarang-jarang, tidak dapat dikatakan akhlak



Pendidikan akhlak adalah pendidikan yang sangat mendasar dan menempati posisi yang sangat penting.Pendidikan akhlak bertujuan untuk membentuk pribadi dan akhlak yang baik.Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilainilai pendidikan akhlak adalah sesuatu hal yang diyakini dan dianggap penting dalam diri dan tindakan manusia yang terkait dengan budi pekerti, kelakuan dan tingkah laku manusia.



2.3. Siswa SMK Tritech Informatika Medan Siswa merupakan individu yang tercatat sedang belajar atau menjalani proses pendidikan di sekolah formal. SMK Tritech Informatika Medan merupakan lembaga pendidikan formal kejuruan yang setara dengan Sekolah Lanjutan



Tingkat



Atas



atau



SMU/SMA



yang



memberikan



pelajaran



keterampilan dalam program keahlian pemasaran dan program keahlian komputer, perbankan, akuntansi yang terletak di Kota Medan . Siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa SMK Tritech Informatika Medan.



BAB III METODOLOGI PENELITIAN



3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi



: SMK Tritech Informatika Medan



Alamat



: JL. Bhayangkara No. 484 Medan - Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung



Waktu



: Rabu, 13 Desember 2017/ 11.30-14.30 WIB



3.2. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui studi kasus di SMK Tritech Informatika Medan. Untuk mengumpulkan data, peneliti melakukan: a. Pengamatan langsung di sekolah, yaitu SMK Tritech Informatika Medan.



b. Wawancara kepada, kepala sekolah, salah satu guru yang mewakili dan salah satu siswa di SMK Tritech Informatika Medan.



3.3. Hasil Wawancara Narasumber 1 : Ibu Ernatati selaku Kepala Sekolah SMK Tritech Informatika Medan Narasumber 2 : Ibu Ainun Mardiah selaku sebagai salah satu guru yang mewakili SMK Tritech Informatika Medan. Narasumber 3 :salah satu Siswa SMK Tritech Informatika Medan Berikut ini adalah paparan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Narasumber. 1. Bagaimana pandangan Ibu



melihat akhlak anak/siswa zaman



sekarang? Setiap orang pasti mempunyai pandangan nya sendiri dalam menilai seseorang. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama berada di lokasi peserta



diketahui bahwa pandangan narasumber dalam melihat akhlak didik sangat



bermacam-macam. Diantaranya



seperti



yang



disampaikan oleh Narasumber, sebagai berikut : Narasumber 1 : “Orangnya lebih have fun, artinya mau senangnya saja tidak memikirkan bagus atau tidak yang dia buat. Kalau dari segi moral 70% yang sekarang ini dia tidak bisa membedakan dari segi pakaian baik atau tidak karna versi jaman sekarang itu digunakan, bagus atau tidaknya dia tidak memikirkan. Ya kita lihat saja anak sekarang pake jilbab dalam berpakaian dia bagus ketika nanti dia bersama laki-laki dia tidak bisa membedakan auratnya sebatasan mana.” Narasumber 2 : “Akhlak siswa zaman sekarang terlalu bebas dalam pergaulan, terlalu menganggap remeh terhadap orang lain serta hal lainnya dan kurang



dalam menjaga adab dan sopam santunnya. Baik itu kepada orang yang lebih tua maupun teman yang sebaya dengan mereka.



2. Apa yang menyebabkan moral anak menjadi demikian ? Banyak hal yang dapat mempengaruhi akhlak setiap orang, yang menyebabkannya menjadi sedemikian. Berikut seperti ulasan yang disampaikan oleh Narasumber : Narasumber 1 : “Kenapa itu sampai terjadi, karena dasar agamanya kurang. Kalau dia tau dasar agamanya pasti dia tidak melakukan hal tersebut. Ibu salalu mengatakan kalau dasar agamanya itu, dia akan paham bagaimana lakilaki dan perempuan, sebatas mana dia tidak akan melakukan itu. Seperti pegangan tangan dan lain sebagainya. Karena versi zaman sekarang, merekam lebih happy have fun. Seperti tidak ada masalah, jadi itu semua dianggap baik padahal itu belum tentu baik.” Narasumber 2 : “Moral anak-anak sekarang bisa jadi seperti itu, dikarenakan akibat dari lingkungan sekitarnya juga karena peran lingkungan anak sangat memperngaruhi moral dan prilaku seseorang. Dan factor utama adalah peran lingkungan orang terdekatnya, seperti keluarga dan orang tua. Bisa jadi karena perlakuan orang tua yang membuat moral anak jadi tidak terjaga.”



3. Sebagai



seorang



pendidik,



usaha



apa



yang



dilakukan



guna



mencegah/memperbaiki kerusakan moral anak? Seorang pendidik yang merupakan sebagai orang tua pengganti siswa selama berada di lingkungan sekolah, di tuntut untuk mampu untuk mengontrol perilaku siswa/i serta mengajarkan bagaimana dalam beretika yang baik. Adapun pendapat Narasumber sebagai berikut:



Narasumber 1 : “Yang jaman sekarang ini selalu ibu tekankan dari segi agamanya ya ibu selalu katakana salah satunya dari rumah jangan lepas wudhu itu salah satu mengkodisikan kalau kita tidak batal wudhu untuk menjaga hal-hal yang negative. Yang kedua saat waktu sholat harusnya kita paham islam itu kalau gak kita yang menegakkan itu gimana itukan suatu benteng, yang ketiga controlling orang tua jaman sekarang kalau gak control orang tua 24 jam kan lihat lah sekarang di rumah-rumah sekarangkan sudah gak terdengar ngaji lagi sehabis magrib, jadi minimal lah sehabis magrib ke isya itu jangan keluar lagi ya baca quran, hebatpun seseorang kalau dia tentang agamanya kurang tidak akan jadi apa-apa karna apa karna tadak menghargai untuk dirinya sendiri yang kedua itu ingat harus patuhi orang tua kemanapun kita kalau patuh sama orang tua yakin lah kita karna ridho orang tua adalah ridho nya allah. Selalu ibu katakanlah yakin lah kalian gaada orang tua yang memburukan anaknya untuk masa depannya kenapa anak selalu menentang pendapat orang tua.” Narasumber 2: “Untuk memperbaiki moral siswa pada dasarnya adalah kepercayaan mereka terhadap orang yang mereka anggap dewasa, yang mereka nyaman untuk mengungkapkan semua yang mereka rasakan. Selanjutnya secara perlahan memberitahukan kepada mereka bahwa apa yang mereka lakukan adalah tidak boleh membuat



orang



akan



dan tidak dibenarkan. Karena itu akan



menilai



mereka



secara



negative.



Untuk



mencegahnya dapat dilakukan mulai dari rumah. Orangtua punya peranan penting dalam pencegahan, minimal beri perhatian kepada anak dan buat mereka nyaman untuk mengungkapkan segala yang mereka rasakan tanpa meninggalkan moral dan adab yang telah berlaku”



BAB IV



PENUTUP



4.3. Kesimpulan