Laporan Hasil Observasi Tentang PHBS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BLOK MEKANISME PENYAKIT 1 LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PENILAIAN PHBS PADA TATANAN RUMAH TANGGA (DENGAN BAYI ATAU BALITA) DAERAH KABUPATEN TANGERANG



KELOMPOK B – 13 Disusun Oleh: Muhammad Andre Nilijon



(1102019224)



Misae Fattah Rizki



(1102019125)



Syifa Ulfana Mulyani



(1102018234)



Viona Ayuni Widiaputri



(1102019217)



Vioni Alvida Achya



(1102019218)



Wiwik Anggraini



(1102019219)



Rafi Fahlevi Putra Ahmadi



(1102019225)



Muhammad Fazriel R.H



(1102019226)



Muhammad Faisal Reza



(1102019227)



Neil Author



(1102019228) Dosen Pembimbing: Dr. Maya Trisiswati, MKM



PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI 2020-2021 Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510 Telp. 62.21.4244574 Fax. 62.21.4244574



KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga sampai saat ini kita masih diberikan nikmat kesehatan. Alhamdulillah, atas ridho Allah SWT pelaksanaan Kunjungan Lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 5 Februari 2020 telah terlaksana dengan lancar. Disamping itu laporan ini disusun sebagai perwujudan hasil dari Kunjungan Lapangan ke salah satu rumah keluarga yang memiliki bayi dan balita di daerah Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Pada kesempetan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait dalam kunjungan dan penyusunan laporan ini. Kami berharap dengan adanya laporan ini dapat memberikan manfaat dan motivasi yang berarti bagi para pembaca. Kami juga menyadari dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu jika terdapat banyak kekurangan di dalam pembuatan laporan ini, kami mohon maaf sebesarbesarnya.



Jakarta, 7 Februari 2020



Penyusun



1



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................1 PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3 A.



LATAR BELAKANG............................................................................................................................3



B.



RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................4



C.



TUJUAN PENULISAN.........................................................................................................................4



D.



WAKTU KUNJUNGAN.......................................................................................................................5



E.



TEMPAT KUNJUNGAN......................................................................................................................5



F.



PESERTA KUNJUNGAN.....................................................................................................................5



G.



MANFAAT PENULISAN.....................................................................................................................5



KARAKTERISIK RESPONDEN.........................................................................................................................6 METODE PENELITIAN...................................................................................................................................7 HASIL ANALISIS............................................................................................................................................8 SIMPULAN DAN SARAN.............................................................................................................................12 A.



Simpulan........................................................................................................................................12



B.



Saran..............................................................................................................................................12



LAMPIRAN.................................................................................................................................................13



2



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Program terpadu untuk mengetahui perilaku masyarakat tentang kesehatan adalah program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dimana program ini pendekatannya lebih dititik beratkan pada penilaian terhadap indikator perilaku dirumah tangga (Depkes RI, 2006). Perilaku hidup bersih dan sehat di Indonesia saat ini masih rendah, hal ini terkait dengan berbagai permasalahan kesehatan atau penyebaran penyakit berbasis lingkungan yang secara epidemiologis masih tinggi di Indonesia (Trusilowati, Hanifah, 2007). Pembinaan PHBS di rumah tangga merupakan salah satu upaya strategis untuk menggerakan dan memberdayakan keluarga atau anggota rumah tangga untuk hidup bersih dan sehat. Melalui program ini setiap rumah tangga diberdayakan agar tahu, mau dan mampu menolong diri sendiri dibidang kesehatan dengan mengupayakan lingkungan yang sehat, mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi, serta memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. Setiap rumah tangga juga digerakkan untuk berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat. Program-program yang terdapat dalam program PHBS tidak membuat perbedaan indikator penilaian untuk wilayah atau kawasan tertentu, seperti wilayah pantai, desa atau kota. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan program PHBS di seluruh kawasan Indonesia juga menggunakan 10 indikator PHBS yang harus dipraktikkan dirumah tangga karena dianggap mewakili atau dapat mencerminkan keseluruhan perilaku hidup bersih dan sehat. Indikator PHBS tersebut terdiri dari pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI ekslusif, menimbang balita setiap bulan, ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, tidak merokok dalam rumah, melakukan aktifitas fisik setiap hari serta makan buah dan sayur (Promkes Depkes, 2009). Rumah tangga merupakan unit terkecil dari suatu bangsa yang di dalamnya terjadi interaksi dan komunikasi antara anggota yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan kesehatan. Dalam suatu rumah tangga, ibu mempunyai peran yang sangat besar dalam memberi contoh, teladan, pendidikan, disuatu keluarga daripada ayah. Ibu juga lebih 3



mendominasi dalam memberi pendidikan termasuk di dalam memberikan pendidikan kesehatan di keluarga (Notoatmodjo, 2003). Upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan (penyakit), lebih terpusat pada pengobatan penyakit. Upaya yang dilakukan masyarakat dalam bidang kesehatan hanya untuk mengatasi penyakit yang telah terjadi atau menimpanya. Hal ini kurang efektif karena banyaknya biaya yang dihabiskan untuk pengobatan. Upaya yang lebih efektif dalam mengatasi masalah kesehatan sebenarnya adalah dengan upaya promotif dan preventif dengan memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dengan berperilaku hidup sehat, akan tetapi hal ini belum disadari dan dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat (Kusumawati, 2004). Ditanamkannya PHBS sejak dini dalam rumah tangga dapat menciptakan keluarga yang sehat. Keluarga yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat. Pembinaan PHBS di Rumah Tangga juga ditujukan untuk mempercepat terwujudnya rumah tangga sehat sebagai salah satu pembentuk desa sehat, kecamatan sehat, kabupaten sehat, provinsi sehat dan Indonesia sehat.Oleh karena itu, berbagai upaya pemberdayaan, bina suasana, advokasi dan penggalangan kemitraan dilakukan untuk mempercepat tercapainya Rumah Tangga Sehat. Hal itu yang melatar belakangi dilaksanakannya kunjungan lapangan pada tanggal 5 Feberuari 2020. Selain mengembangkan keterampilan dan pengalaman, manfaat lain yang kami dapatkan adalah mengetahui bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat di salah satu rumah tangga yang berasa di desa Cangkudu kecamatan Balaraja serta dapat memberi wawasan perilaku hidup bersih dan sehat kepada masyarakat. B. RUMUSAN MASALAH 1. Asajakah yang termasuk indikator dalam penerapan PHBS dalam Rumah Tangga? 2. Penerapan PHBS apa saja yang telah dilakukan oleh responden dengan baik? C. TUJUAN PENULISAN 1) Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS. 2) Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.



4



D. WAKTU KUNJUNGAN Kegiatan kunjungan lapangan ini dilakukan pada hari Rabu, 05 Februari 2020 dari pukul 14.00 hinggan 16.00 WIB E. TEMPAT KUNJUNGAN Rumah keluarga yang berada di kampung Ciapus desa Cangkudu Rt 06/Rw 02 kecamatan Balaraja kabupaten Tangerang Provinsi Banten F. PESERTA KUNJUNGAN Peserta yang mengikuti kunjungan lapangan ini adalah mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi kelompok PHBS B-13, diantaranya: 1. Syifa Ulfana Mulyani



(1102018234)



2. Misae Fattah Rizki



(1102019125)



3. Viona Ayuni Widiaputri



(1102019217)



4. Vioni Alvida Achya



(1102019218)



5. Wiwik Anggraini



(1102019219)



6. Muhammad Andre Niljon



(1102019224)



7. Rafi Fahlevi Putra Ahmadi



(1102019225)



8. Muhammad Fazriel R. H



(1102019226)



9. Muhammad Faisal Reza



(1102019227)



10. Neil Author



(1102019228)



G. MANFAAT PENULISAN Manfaat dari penerapan isi makalah ini antara lain: 1.



Seluruh anggota keluarga dan masyarakat menjadi sehat



2.



Anak akan tumbuh cerdas dalam lingkungan yang sehat



3.



Masyarakat akan mampu mewujudkan lingkungan yang sehat



4.



Mampu mencegah dan menaggulangi penyakit dan masalah kesehatan



5.



Biaya untuk kesehatan (penyakit) dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain



5



BAB II KARAKTERISIK RESPONDEN 1. Nama



: Susi



2. Umur



: 38 tahun



3. Alamat Rumah



: Jl. Ciapus Rt 06/Rw 02 ds. Cangkudu kec.



Balaraja kab. Tangerang – Banten 4. Pendidikan



: Sekolah Dasar (SD) atau sederajat



5. Pekerjaan



: Ibu Rumah Tangga



6. Kegiatan di lingkungan



: Tidak mengikuti acara organisasi sekitar



7. Penghasilan per bulan



:-



8. Status



: Menikah memiliki 3 anak



9. Peranan dalam keluarga



: Ibu rumah tangga dengan suami sebagai pencari nafkah tunggal



10. Penghasilan suami per bulan



: Rp3.841.368,19 (sama dengan UMR Kabupaten Tangerang)



6



BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk bentuk studi deskriptif dengan sampel dari salah satu rumah tangga dan responden ibu. Indikator PHBS yang dinilai adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, memberi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan, rumah bebas jentik, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tersedianya air bersih, tersedianya jamban, makan gizi seimbang (makan sayur dan buah setiap hari), melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara menggunakan isian kuesioner dan data dianalisis secara deskriptif.



7



BAB IV HASIL ANALISIS Penerapan PHBS pada Tatanan Rumah Tangga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tujuh Indikator PHBS



Frekuensi %



1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (n=3)



3



100



2. Memberi ASI Ekslusif (n=1)



1



100



3. Menimbang Bayi dan Balita setiap bulan dalam setahun



8



67



4. Menggunakan air bersih



1



100



5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun (n=6)



4



67



6. Menggunakan jamban sehat



1



100



7. Memberantas jenitik nyamuk (n=2) Empat Indikator Gaya Hidup Sehat



1



50



8. Makan sayur-sayuran setiap hari dalam seminggu (n=7)



7



100



9. Makan buah-buahan setiap hari dalam seminggu (n=7)



3



43



10. Melakukan berolahraga setiap hari (n=7)



0



0



11. Tidak merokok di dalam rumah



1



100



(n=12)



No



Jenis TPN



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



Bak Mandi Bak WC Tempayan Ember Dispenser Pot / Vas Bunga Kolam / Aquarium Ban Bekas Botol / Kaleng Bekas Lain-lain Jumlah Jentik



Dalam Rumah Jentik (+) Jentik (-)



≥ 20



Luar Rumah Jentik (+) Jentik (-)



≥ 10



Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian PHBS berdasarkan 11 indikator di atas adalah sebesar 75.2 persen. Hal ini sudah sesuai dengan target pemerintah yang menetapkan 8



kriteria minimal 65 persen rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. Dari sejumlah indikator perilaku hidup bersih dan sehat yang dilaksanakan di keluarga responden, yang paling kurang dilaksanakan adalah memberantas jenitik nyamuk, memakan buah-buahan setiap hari, serta melakukan olahraga setiap hari. Adapun indikator yang telah berjalan dengan baik adalah persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan, pemberian ASI ekslusif, penggunaan air bersih serta jamban yang sehat, memakan sayur-sayuran setiap harinya, dan tidak merokok di dalam rumah. Perilaku penggunaan jamban sehat telah dilakukan oleh responden. Indikator kriteria jamban sehat adalah apabila rumah tangga harus memiliki dan menggunakan jamban leher angsa dan tangki septic atau lubang penampungan kotoran sebagai penampung akhir. Responden juga memiliki tempat penampungan kotoran, tidak langsung dibuang ke kali maupun selokan. Perilaku penggunaan air bersih berdasarkan pengakuan responden menggunakan sumber dari PDAM. Air bersih adalah air yang secara kuantitas tidak berbau, berasa dan berwarna dan secara kuantitas terbebas dari sumber ataupun bahan pencemar. Air yang digunakan responden tidak dipengaruhi oleh jarak dengan tangka septic sehingga dapat dipastikan kebersihan airnya. Adapun sumber air bersih yang umumnya digunakan adalah sumur dan sumber mata air. Responden mengaku berperilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. Hal ini sudah sesuai dengan perilaku kesehatan yang baik, dimana mencuci tangan merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai penularan penyakit. Penggunaan sabun juga sangat dianjurkan karena sabun dapat mengikat kotoran dan lemak, bahkan bisa digunakan untuk membunuh kuman. Responden mencuci tangan apabila akan menyiapkan makan, setelah buang air besar, setelah menceboki anak, dan setiap kali tangannya kotor. Memberantas jentik nyamuk merupakan indikator PHBS yang dilakukan hanya 50% oleh responden. Mereka mengaku melakukan kegiatan pemberantasan jentik nyamuk dengan cara membersihkan bak mandi namun tidak menggunakan penggunaan obat anti nyamuk semenjak 10 tahun yang lalu. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya penyeluhan serta pemberian obat dari pemerintah serta jarangnya dijualnya obat anti nyamuk secara umum. ASI Eksklusif adalah pemberian air susu ibu (ASI) saja tanpa tambahan makanan apapun pada bayi 0-6 bulan. Berdasarkan pernyataan responden ASI Eksklusif memberikan ASI Ekskusif kepada ketiga anaknya sampai anaknya berusia 2 tahun.



9



Responden mengaku melakukan penimbangan hanya 4 kali dalam 6 bulan. Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk. Indikator gaya hidup sehat meliputi makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah. Perilaku makan buah dan sayur setiap hari dilakukan oleh responden. Namun makan buah kurang sering jika anak pertamanya (Agung Permana) mau saja. Hal tersebut juga dikarenakan keuangan keluarga yang kurang bisa mendukung



untuk



membeli



buah-buahan



setiap



harinya.



Padahal



dianjurkan



untuk



mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayur atau sebaliknya setiap hari. Responden sendiri menyatakan tidak melakukan kegiatan olahraga apapun setiap harinya. Terkait dengan kebiasaan merokok, responden mengaku tidak merokok di dalam rumah, namun di teras rumah.



10



BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Indikataor dalam penerapan PHBS tatanan rumah tangga ada 10, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI ekslusif, menimbang balita setiap bulan, ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, tidak merokok dalam rumah, melakukan aktifitas fisik setiap hari serta makan buah dan sayur. Indikator PHBS yang telah dilakukan oleh respon dengan baik adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI ekslusif, ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban sehat, tidak merokok dalam rumah, serta makan sayur-sayuran tiap harinya. B. Saran Perlunya peningkatan informasi mengenai perilaku berolaraga dan efeknya terhadap kesehatan, peningkatan upaya pemberantasan jenitik nyamuk, serta seringnya konsumsi buahbuahan. Jika tidak ditingkatkan dapat menyebabkan tubuh yang bugar dan sehat serta dapat menyebabkan penyakit DBD.



11



LAMPIRAN



12



13



14