Laporan Hasil Pelaksanaan Program Pembelajaran Individual (Nurjannah) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Individual yang di ampu oleh Dra. Sri Widati, M.Pd., Drs. Nia Sutisna, M.Si., Drs. Ahmad Mulyadiprana, M.Pd, dan Drs. Sunaryo, M.Pd



Oleh :



Nurjannah



(1305732)



DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2015



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Program Pembelajaran Individual ini. Penyusunan makalah ini tidak luput dari bantuan, bimbingan serta arahan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada: 1. Dra. Sri Widati, M.Pd., Drs. Nia Sutisna, M.Si., Drs. Ahmad Mulyadiprana, M.Pd, dan Drs. Sunaryo, M.Pd. sebagai dosen pembina mata kuliah Pembelajaran Individual 2. Sahabat-sahabat kami yang setia menemani yang telah banyak memotivasi dalam penyusunan laporan ini. Penulis menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan laporan ini yang masih jauh dari kesempurnaan, baik isi maupun dari sistematika penulisannya.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membanngun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.



Bandung, Mei 2015



Penulis



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................ii DAFTAR ISI....................................................................................................iii BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang......................................................................................1 B. Rumusan Masalah.................................................................................1 C. Tujuan...................................................................................................2 BAB II: KAJIAN TEORI A. Pengertian Program Pembelajaran Individual......................................3 B. Prinsip-prinsip Program Pmebelajaran Individual................................3 BAB III: DESKRIPSI KASUS A. B. C. D. E.



Identifikasi............................................................................................5 Hasil Wawancara Orang Tua................................................................5 Asesmen................................................................................................6 Hasil Asesmen......................................................................................11 Analisis Kebutuhan...............................................................................



BAB IV: PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL A. Profil Anak............................................................................................12 B. Rancangan Program Pembelajaran Individual......................................12 C. Pelaksanaan Program Pembelajaran Individual....................................23 BAB V: PENUTUP A. Simpulan...............................................................................................25 B. Rekomendasi.........................................................................................25 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................iv LAMPIRAN....................................................................................................v



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu landasan utama dalam pendidikan khusus adalah bahwa setiap individu itu beragam dan memiliki keunikan masing-masing. Manusia diciptakan beragam, tidak seragam. Itulah mengapa setiap individu tak dapat disamakan dalam aspek apapun, termasuk layanan pendidikannya. Proses pendidikan merupakan proses membawa seseorang dari keadaan apa adanya menjadi keadaan seharusnya dengan segala potensi yang dimilikinya atau dengan kata lain proses memanusiakan manusia. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa dalam proses pendidikan, tujuan utama yang hendak dicapai ialah mengoptimalkan potensi yang dimiliki masing-masing individu agar menjadi manusia seutuhnya. Kenyataan bahwa potensi tiap individu berbeda membawa kita pada kesimpulan bahwa cara atau proses yang dilakukan dalam pendidikan itu pastilah berbeda-beda juga antar satu dan lainnya. Nyatanya, sistem pendidikan yang kini umum dipakai ialah sistem klasikal dimana setiap orang disama ratakan, baik layanan pendidikan yang didapat maupun standar pencapaiannya. Setiap individu dipaksa menjadi sama, mampu memenuhi standar capaian yang telah ditentukan. Dalam masalah ini, program pembelajaran individual dianggap efektif dilaksanakan untuk mengoptimalkan setiap potensi individu yang beragam. Siswa sebagai pusat pembelajaran menjadikan program ini lebih ramah. Karena itu, penulis



mencoba



menyusun



Program



Pembelajaran



Individual



dan



melaksanakannya secara langsung dalam rangka menambah pengetahuan dan memperkaya pengalaman penulis yang masih sempit di bidang ini. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses penyusunan Program Pembelajaran Individual yang dibuat penulis? 2. Bagaimana pelaksanaan Program Pembelajaran Individual berlangsung? 1



3. Bgaimana hasil Pelaksanaan Program Pembelajaran Individual? C. Tujuan Tujuan umum Penulisan laporan ini ialah untuk melaporkan proses kerja dari penulis dalam melaksanakan Program Pendidikan Individual sesuai dengan arahan dosen pengampu dalam mata kuliah yang bersangkutan. Adapun tujuan khusus dari penulisan laporan ini ialah: 1. Memahami



proses penyusunan Program Pendidikan Individual yang



dibuat penulis 2. Memahami proses berlangsung 3. Menggambarkan hasil



pelaksanaan



Program



Pendidikan



Individual



pelaksanaan Program Pendidikan Individual



berlangsung



2



BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Program Pembelajaran Individual Program



Pembelajaran



Individual



(PPI)



merupakan



terjemahan



dari



Individualized Educational Program (IEP), yakni sebuah program yang dikembangkan dalam suatau pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus sebagai hasil musyawarah suatu tim yang telah dibentuk sebelumnya. Sesuai namnay, program ini menitikberatkan pada layanan pendidikan yang diberikan secara individual kepada tiap anak. Program Pendidikan Individual adalah suatu program pembelajaran yang diberikan kepada siswa dengan disesuaikan pada hambatan, kebutuhan, dan potensinya sendiri. Artinya, dalam penyusunan Program Pendidikan Individual ini harus didasarkan pada hasil asesmen mendalam yang telah dilakukan sebelumnya. B. Prinsip-prinsip Program Pembelajaran Individual Prinsip-prisnsip dasar dalam Program Pendidikan Individual antara lain: 1. Program Pembelajaran disesuaikan kepada kebutuhan tiap peserta didik 2. Siswa yang mengendalikan program, bukan sebaliknya 3. Bertujuan menyelaraskan antara kebutuhan siswa, tugas, dan perembangan belajar dalam upaya mengembangkan potensi secara optimal 4. Berpusat pada siswa, kurikulum dijadikan hanya sebagi rambu-rambu 5. Menjadikan hasil asesmen sebagi dasar utama 6. Bekerja bersama dengan siswa terkait Adapun komponen-komponen dalam IEP, berdasar The US code (PL94-142): 1. 2. 3. 4. 5.



Taraf kemampuan siswa saat ini ( level of performence) Tujuan umum yang akan dicapai (annual goal) Tujuan pembelajaran khusus (Short-term Objective) Deskripsi tentang Pelayanan pembelajaran Waktu dimulainya kegiatan dan lamanya diberikan evaluasi



Pada pelaksanaannya, Program Pembelajaran Individual memerlukan keterlibatan berbagai pihak selain siswa dan guru. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan



3



Program agar dapat berjalan dengan baik dan selaras. Berikut pihak terkait yang terlibat dalam pelaksanannya secara multi-disipliner: 1.



Bidang edukasi (kepala sekolah, guru kelas, guru PLB, co-teacher)



2.



Bidang kedokteran (dokter anak, neurolog, psikiater, ahli fisioterapi, sensory therapy, okupasi terapi, bina bicara dan lainnya)



3.



Bidang



psikologi



(psikolog



perkembangan,



klinis



anak,



pendidikan)



4



BAB III DESKRIPSI KASUS A. Identifikasi Proses identifikasi dimulai dengan mencari dan menemukan kasus. Penulis kemudian menemukan kasus dari seorang siswa kelas enam Sekolah Dasar yang merupakan murid penulis sendiri. Setelah menemukan, penulis mengumpulkan data-data dari observasi, wawancara kepada orang tua, dan asesmen. Berikut rangkaian kegiatan yang dilakukan: No 1 B.



Kegiatan



Waktu



Tempat



Wawancara



3 April 2015



Rumah anak



3 April 2015 6 April 2015 10 April 2015



Rumah anak



as



Rumah anak



il



2



Orang Tua Observasi



3



Asesmen



H



Wawancara Orang Tua Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa anak sering kali kesulitan dalam mengerjakan soal matematika. Anak sudah duduk di kelas 6, namun beberapa konsep matematika belum dikuasai dengan baik. Anak memiliki prestasi yang cukup baik di sekolah namun di antara mata pelajaran yang lain, nilai matematikanya selalu lebih rendah.



C. Asesmen



5



Dalam melakukan asesmen, penulis menggunakan sebuah instrumen yang berdasar pada materi pelajaran matematika kelas 6 dan disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Berikut Instrumen yang penulis susun:



No . 1



Kompetensi Dasar



Indikator/ Materi Soal



a. Menggunakan sifat- 



Menggunakan sifat komutatif



sifat operasi hitung



(pertukaran) asosiatif (pengelompokkan)



termasuk operasi



dan distributif (penyebaran) untuk



campuran, FPB dan



melakukan perhitungan dengan cepat.



KPK







Melakukan perhitungan dengan tepat pada operasi hitung campuran



2



a. Menentukan akar pangkat tiga suatu bilangan kubik b. Menyelesaikan masalah yang melibatkan operasi hitung termasuk







Menentukan KPK dan FPB dari dua







bilangan dan tiga bilangan Menentukan pangkat tiga suatu bilangan







Menentukan akar pangkat tiga bilangan kubik







oleh dua bilangan lain 



Melakukan operasi hitung yang melibatkan bilangan berpangkat tiga



penggunaan akar dan pangkat



Menentukan bilangan kubik yang dibatasi







Memacahkan masalah sehari-hari yang melibatkan operasi hitung termasuk



3



a. Mengenal satuan debit b. Menyelesaikan masalah yang







penggunaan bilangan pangkat tiga Menentukan satuan debit dalam lama waktu yang digunakan untuk memenuhi bak yang sudah ditentukan volumenya



6



No .



Kompetensi Dasar berkaitan dengan



Indikator/ Materi Soal 



satuan debit



Menggunakan hubungan antara satuan luas, volume, kecepatan dan debit dalam perhitungan atau pemecahan masalah



4



a. Menghitung luas segi banyak yang merupakan







Menghitung luas bangun datar segitiga,







belah ketupat, trapesium Menentukan luas segi banyak yang merupakan gabungan dua bangun datar



gabungan dari dua bangun datar







sederhana Menentukan luas lingkaran yang







diketahui diameternya atau jari-jarinya Mengunakan konsep luas lingkaran



sederhana b. Menghitung luas lingkaran



untuk menentukan luas bangun datar yang merupakan gabungan antara bagian dari lingkaran



7



Dari instrumen di atas, berikut kisi-kisi dan lembar kerja siswa yang disusun:



8



No . 1



Kompetensi Dasar



Indikator/ Materi Soal



a. Menggunakan sifat-  sifat operasi hitung termasuk operasi campuran, FPB dan KPK 







2



b. Menentukan akar pangkat tiga suatu bilangan kubik c. Menyelesaikan masalah yang melibatka noperasi hitung termasuk penggunaan akar dan pangkat



  











Menggunakan sifat komutatif (pertukaran) asosiatif (pengelompokkan) dan distributif (penyebaran) untuk melakukan perhitungan dengan cepat. Melakukan perhitungan dengan tepat pada operasi hitung campuran Menentukan KPK dan FPB dari dua bilangan dan tiga bilangan Menentukan pangkat tiga suatu bilangan Menentukan akar pangkat tiga bilangan kubik Menentukan bilangan kubik yang dibatasi oleh dua bilangan lain Melakukan operasi hitung yang melibatkan bilangan berpangkat tiga Memacahkan masalah sehari-



Jenja Juml ng ah Kog Soal nitif C.1 2



Bentuk Soal/Jml/ No Soal PG Isian Uraian Jml no Jm No jml No l . 1 1 1 1 -



C.2



2



1



2



1



2



-



-



C.3



6



2



3,4



2



4,5



2



1,2



C.1



4



3



5,6 ,8



1



6



--



-



C.2



4



9,1 0,1 1



1



3



-



-



C.3



1



-



1



8



-



-



3



-



Ket.



9



Dari kisi-kisi dia atas, disusun oal-soal dalam Lembar kerja Siswa yang terdiri dari 30 soal pilihan ganda, 15 isian, dan 5 essay. Tiap soal memiliki bobot masing-masing dimana kesuluruhan soal berbobot 50. Penilaian (Scorsing) Jenis Soal Pilihan ganda Isian Essay



Jumlah Soal 15 10 5



Bobot per soal 1 2 3



10



D. Hasil Asesmen Dalam jangka waktu mengerjakan soal yang diberikan, yakni 70 menit, anak dapat menjawab seluruh soal. Pada soal pilihan ganda, anak mampu menjawab benar 12 soal sehingga mendapat skor 12, pada soal isian, anak maenjawab benar 6 soal dan mendapat skor 12, pada essay, anak mampu menjawab 1 soal dengan sempurna dan satu soal lain secara kurang sempurna sehingga anak mendapat skor 4,5. Jumlah seluruh skor yang diperoleh adalah 28,5 dari 50. Sehingga nilai yang didapat oleh anak ialah 5,7 dengan skala 1-10. Dari hasil asesmen itu, dapat diketahui bahwa anak telah mampu menggunakan sifat operasi hitung campuran, FPB, dan KPK serta menentukan angkar pangkat tiga bilangan kubik termasuk aplikasinya dalam pemecahan masalah. Adapun kemampuan yang belum dicapai adalah mengerjakan soal yang berkaitan dengan debit yang membutuhkan pemahaman tentang konsep bangun ruang serta bangun datarnya. E. Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan pada anak, diketahui bahwa anak memiliki kesulitan dalam mengerjakan soal yang berkaitan dengan bangun ruang. Anak belum mampu mengenal volume sehingga belum bisa mennyelesaikan soal yang berkaitan dengan debit. Anak yang telah duduk di kelas 6 ke depannya akan banyak mempelajari materi yang terkait dengan konsep geometri sederhana. Sehingga untuk menunjangnya anak harus terlebih dahulu mamp menguasai konsep bangun ruang. Apalagi menginat anak yang sebengar lagi akan menghadapi Ujian Akhir Sekolah. Oleh karena itu, anak dianggap sangat perlu untuk memahami konsep volume pada bangun ruang.



11



BAB IV PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL A. Profil Anak Nama



:S



Jenis Kelamin



: Perempuan



Tempat, tanggal lahir : Bandung, 8 maret 2003 Sekolah Kelas



: SD Negeri Panorama 1



: 6 (Enam)



B. Rancangan Program Pembelajaran Individual Nama Siswa



:S



Kelas/Semester



: 6/2



Mata Pelajaran



: Matematika



Pokok/sub pokok bahsan



: Geometri/Bangun ruang



Pertemuan



:2



Kondisi Awal S merupakan anak pada umumnya yang kini duduk di bangku kelas enam Sekolah Dasar. Usianya 11 tahun. S memiliki kemampuan yang baik dalam beberapa mata pelajaran, namun ia cukup lemah dalam mata pelajaran matematika. Jika dilihat, nilai beberapa mata pelajaran lain seperti IPA, Bahasa Indonesia, dan IPS S sangat memuaskan, namun nilai matematikanya jauh lebih rendah. Ia kesulitan mengerakan soal matematika kelas 6 seperti operasi bilangan campuran dan geometri. Ia seringkali lupa rumus dari beberapa bangun dan masih sering kesulitan melakukan perkalian bilangan di atas 10. 12



Standar Kompetensi Memahami konsep bangun ruang Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang 2. Mengetahui cara menghitung volume bangun ruang berikut: Balok, kubus, tabung, dan prisma segitiga. Indikator 1. Mengidentifikasi banyaknya sisi, rusuk, dan ciri khusus bangun ruang : a. Balok b. kubus c. tabung d. prisma segi tiga 2. Mengetahui cara menghitung volume bangun ruang: a. Balok b. kubus c. tabung d. prisma segi tiga 3. Mampu mengaplikasikan rumus volume bangun ruang tersebut dalam perhitungan konkret 4. Mampu mengaplikasikan rumus volume bangun ruang tersebut dalam perhitungan semi konkret 5. Mampu mengaplikasikan rumus volume bangun ruang tersebut dalam perhitungan abstrak Kebutuhan Anak Mengingat anak sudah duduk di kelas enam Sekolah Dasar, anak perlu sekali untuk memahami geometri secara lebih mendalam dan aplikasinya, khususnya bangun ruang. Selain karena materi ini menunjang pada materi-materi selanjutnya yang akan dipelajari, anak juga akan segera melaksanakan Ujian Nasional yang tentu saja perlu untuk menguasai materi-materi tersebut. Tujuan Jangka Panjang



13



Anak diharapkan dapat mempu menguasai konsep dan seluruh materi terkait geometri secara baik, termasuk aplikasinya dalam berbagai permasalahan atau tugas yang diberikan. Dengan demikian anak mampu menyelesaikan berbagai permasalah yang berhubungan dengan geometri. Tujuan Jangka Pendek 1. Siswa mampu mengidentifikasi banyaknya sisi, rusuk, dan ciri khusus bangun ruang: a. Balok b. Kubus c. Tabung d. Prisma segi tiga 2. Siswa mampu Mengetahui cara menghitung volume bangun ruang: a. Balok b. kubus c. tabung d. prisma segi tiga 3. Siswa mampu mengaplikasikan rumus volume bangun ruang tersebut dalam perhitungan konkret 4. Siswa mampu mengaplikasikan rumus volume bangun ruang tersebut dalam perhitungan semi konkret 5. Siswa maampu mengaplikasikan rumus volume bangun ruang tersebut dalam perhitungan abstrak Materi Ajar “Bangun Ruang” Submateri



:



1. Pengertian bangun ruang 2. Contoh bangun ruang 3. Macam-macam bangun ruang a. Balok b. Kubus c. Tabung d. Prisma segitiga 4. Sifat-sifat bangun ruang a. Memiliki sisi b. Memiliki rusuk



14



c. Memiliki titik sudut d. Memiliki ciri khusus pada masing-masing bangun ruang tersebut 5. Rumus Volume bangun ruang (Luas alas x tinggi) Balok : p ×l ×t a. 3



b.



Kubus: s × s × s=s



c.



Lingkaran: π r



d.



1 Prisma Segi tiga: × a ×t segitiga× t prisma 2



2



Metode Metode yang digunakan dalam menyampaikan materi ini adalah metode ceramah, simulasi, eksperimen, bermain, dan tanya jawab. Langkah-langkah pembelajaran (Pertemuan Pertama: Sifat Bangun Ruang) 1. Kegiatan Awal a. Mengucapkan salam b. Menanyakan kabar dan kesiapan belajar c. Berdo’a sebelum belajar dimulai d. Guru membuka kegiatan belajar dengan memberi motivasi e. Guru menanyakan pengetahuan siswa tentang bangun ruang seperti rumus luas segitiga, luas persegi panjang, luas persegi, dll. f. Guru menanyakan berkaitan dengan pengetahuan siswa tentang bangun ruang sebelumnya (apersepsi) dengan contoh konkret bangun ruang yang ada di sekitar: 1) Apa bentuk lemari itu? 2) Ada berapa sisinya? 3) Apakah spidol ini merupakan bangun datar? 4) Apa itu bangun ruang? 5) Apa bedanya bangun datar dengan bangun ruang? g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan tanya jawab: 1) Apa bentuk lemari itu benar persegi? 2) Apa bentuk lemari itu balok? Apa bedanya dengan persegi? 3) Apakah gelas berbentuk lingkaran? 4) Apa gelas itu dapat diisi? 2. Kegiatan Inti a. Guru memberikan kertas lipat pada siswa 15



b. Guru meminta siswa menggambar sebuah persegi c. Kemudian guru memberikan kertas lipat lain pada siswa d. Guru meminya siswa menggambar rangkaian persegi seperti yang digambar guru kemudian mengguntingnya e. Guru membentuk sebuah kubus dari rangka kubus yang dibuat tadi kemudian meminta siswa mengikutinya f. Guru meminta siswa menunjukkan mana persegi dan berapa jumlahnya g. Guru menanyakan ada berapa sisi bangun tersebut, jika siswa belum mampu guru melanjutkan dengan penjelasan mengenai sifat bangun ruang h. Guru mengulangi cara yang sama untuk membuat balok, tabung, dan prisma segitiga 3. Kegiatan akhir a. Guru meminta siswa menyebutkan perbedaan bangun datar dan bangun ruang b. Guru meminta siswa menyimpulkan sifat-sifat bangun ruang c. Guru menyampaikan rencana pada pertemuan berikutnya yang akan membahas rumus volume bangun ruang d. Guru menutup kegiatan belajar dengan do’a Pertemuan Kedua (Rumus Volume Bangun Ruang) 1. Kegiatan Awal a. Mengucapkan salam b. Menanyakan kabar dan kesiapan belajar c. Berdo’a sebelum belajar dimulai d. Guru membuka kegiatan belajar dengan memberi motivasi e. Guru menanyakan berkaitan dengan pengetahuan siswa tentang sifat bangun ruang sebelumnya (apersepsi) dengan contoh konkret bangun



f. g. h. i. j. 2.



ruang yang ada di sekitar: 1) Apa bentuk lemari itu? 2) Ada berapa sisinya? 3) Apakah spidol ini merupakan bangun datar? 4) Apa itu bangun ruang? 5) Apa bedanya bangun datar dengan bangun ruang? Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan tanya jawab: Apa bentuk lemari itu benar persegi? Apa bentuk lemari itu balok? Apa bedanya dengan persegi? Apakah gelas berbentuk lingkaran? Apa gelas itu dapat diisi? Kegiatan Inti



16



a. Guru memperlihatkan beberapa alat peraga berupa jaring-jaring bangun ruang yang terbuat dari kertas lipat atau kertas asturo (Bisa jadi yang telah dibuat bersama pertemuan sebelumnya) b. Guru mengambil salah satu jaring-jaring bangun ruang tersebut (misal: balok) kemudian guru meminta siswa menyebutkan kembali berapa jumlah sisi kubus c. Guru menerangkan kembali bahwa salahs atu ciri utama dari bangun ruang adalah memiliki volume dan menjelaskan apa yang dimaksud volume itu. d. Guru meminta siswa menyebutkan apa bentuk sisi dari salah satu bangun ruang (misal: balok), kemudian guru bertanya apa rumus luas dari persegi panjang yang merupakan bentuk sisi balok tersebut. e. Setelah siswa menyebutkan rumus luas persegi panjang, guru menjelaskan bahwa untuk menghitung volume bangun ruang adalah dengan mengalikan luas alasnya dengan tingginya. f. Guru menanyakan ulang apa bentuk dari alas balok serta rumus luasnya dan meminta siswa menunjukkan mana yang disebut tinggi balok g. Guru meminta siswa menyimpulkan apa rumus balok. h. Guru mengulangi hal yang sama pada bangun ruang yang lain 3. Kegiatan akhir a. Guru meminta siswa menyebutkan kembali apa yang dimaksud dengan volume bangun ruang b. Guru meminta siswa menyebutkan kembali rumus volume bangun ruang c. Guru meminta siswa menyimpulkan pelajaran yang telah didapat d. Guru memberikan evaluasi berupa tes lisan dengan meminta siswa menyebutkan rumus volume bangun ruang yang ada di sekitar atau gambar yang ada di buku e. Guru menutup kegiatan belajar dengan do’a Alat/Sumber 1. Buku panduan Mata Pelajaran Mateamtika kelas 6 (sumber) 2. Kertas lipat (media) 3. Gunting



17



4. Penggaris 5. Lem Penilaian 1. Teknik Penilaian : Tes tulis dan lisan 2. Alat penilaian : Isian singkat dan tanya jawab secara lisan 3. Kriteria penilaian Evaluasi Pertemuan 1 Sifat-sifat Bangun Ruang NO



Bangun Ruang



1



Balok



2



Kubus



3



4



Jumlah



Jumlah



Ciri



rusuk



titik sudut



khusus



...



...



...



...



...



...



...



...



...



...



...



...



...



...



...



...



Jumlah sisi



Tabung



Prisma Segi tiga



Pertemuan 2 Alat penilaian menggunakan tes lisan dengan meminta siswa menyebutkan rumus volume bangun ruang dari benda-benda yang ada di sekitar dan dari gambar bangun ruang yang ada. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mencakup: 1. 2. 3. 4.



Apa rumus Volume kubus Apa rumus volume balok Apa rumus volume tabung Apa rumus volume prisma segi tiga



18



Kunci Jawaban Pertemuan 1 Sifat-sifat Bangun Ruang NO



1



Bangun Ruang



Jumlah sisi



Jumlah



Jumlah



rusuk



titik sudut



Ciri khusus



Balok



1.



Memiliki



6



berbentuk panjang, 6



12



8



sisi



persehi biasanya



disebut balok 2. Memiliki 3 pasang sisi yang ukurannya sama.



2



Kubus



Memiliki 5



12



8



6



berbentuk



sisi persegi



dengan ukuran sama 3



4



Tabung



3



2



rusuk



lengkung



0



Prisma Segi tiga



Tidak memiliki titik sudut memiliki



2



sisi



berbentuk segitiga 5



9



6



Dan 3 sisi berbentuk persegi panjang



Pertemuan 2



19



1.



Balok : p ×l ×t



2.



Kubus: s × s × s=s3



3.



Lingkaran: π r 2



4.



1 Prisma Segi tiga: × a ×t segitiga× t prisma 2



Kriteria penilaian: Pertemuan 1 Bobot NO



Jumlah Jumlah sisi



Jumlah rusuk



Ciri khusus titik sudut



1



5



5



5



10



2



5



5



5



10



3



5



5



5



10



4



5



5



5



10



Jumlah



20



20



20



40



Nilai



yang 100



diperoleh



20



Pertemuan 2 1. A jika anak mampu menyebutkan 90-100% seluruh rumus volume bangun ruang yang diminta 2. B jika anak mampu menyebutkan antara 80-90% seluruh rumus volume bangun ruang yang diminta 3. C jika anak mampu menyebutkan antara 60-80% seluruh rumus volume bangun ruang yang diminta 4. D jika anak mampu menyebutkan antara 40-80% seluruh rumus volume bangun ruang yang diminta 5. E jika anak mampu menyebutkan >40% seluruh rumus volume bangun ruang yang diminta.



Mengetahui, Orang tua Siswa



(................................)



Bandung, 2015 Mahasiswa



(................................) Nurjannah



21



C. Pelaksanaan Program Pembelajaran Individual 1. Pertemuan Pertama Waktu Tempat



: Jum’at, 17 April 2015 : SD Adzkia (Rumah Teman Anak)



Proses Pembelajaran Pada pertemuan pertama ini anak diajarkan tentang sifat-sifat bangun ruang. Sesuai Rancangan Program yang telah dibuat, penulis dan anak bersama-sama membuat bangun ruang dari kertas origami pada kegiatan inti. Awalnya anak kebingungan dan beberapa kali bertanya serta meminta bantuan penulis. Anak bahkan masih belum tahu benar nama-nama bangun ruang sehingga ia bingung jika tidak melihat contoh.Namun kelamaan, anak menikmati kegiatan ini. anak bahkan berhasil membuat dua bangun. Kemudian ketika penulis mulai menjelaskan dengan bangun-bangun yang telah dibuat apa saja sifat masing-masing bangun ruang, anak tampak sntusias dan dapat mengikuti dengan baik. Hasil Ketika evaluasi secara lisan, anak menjawab dengan bersemangat meski tidak selalu benar. Ketika diminta mengisi tabel (evaluasi) yang telah disediakan, anak masih menjawab salah di beberapa soal. Skor yang diperoleh anak pada evaluasi ini berdasarkan ketentuan penilaian yang dibuat adalah sebagai berikut:



22



Nilai yang diperoleh NO



Jumlah Jumlah sisi



Jumlah rusuk



Ciri khusus titik sudut



1



5



5



5



5



2



5



5



5



10



3



0



0



5



10



4



0



0



0



5



Jumlah



10



10



15



30



Nilai



yang 65



diperoleh



Secara keseluruhan, hasil dari pelaksanaan program pada pertemuan pertama cukup baik, meski anak tidak serta merta hapal seluruh materi yang diajarkan. Anak mampu memahami secara konkret konsep bangun ruang. Beberapa sifat bangun ruang yang telah dikuasai ialah kubus, balok, dan tabung. Sedangkan sifat bangun prisma segi tiga masih sering keliru.



2. Pertemuan Kedua Waktu



: Sabtu, 9 Mei 201



Tempat: SD Adzkia (Rumah Teman Anak) Proses Pembelajaran



23



Pertemuan kedua ini, anak tidak belajar sendiri, namun bersama teman sebayanya. Penulis akhirnya mengajarkan kedua anak secara bersamaan namun dengan pendekatan individual. Pada pertemuan kali ini, anak tampak lebih sering terpecah kosentrasinya dan bosan. Anak tampaknya berusaha memperhatikan materi yang disampaikan tentang rumus-rumus volume bangun ruang, namun tidak terlalu fokus. Anak sering kali tampak terburu-buru ketika ditanya. Evaluasi Pada pertemuan kedua ini, evaluasi dilaksanakan secara lisan. Evaluasi dilakukan dengan teknik kuis dimana anak dan teamnnya diminta menjawab pertanyaan yang diberikan dan diberi reward bagi yang lebih besar skornya. Anak menjadi sangat antusias. Adapun penilaian yang diberikan pada anak sesuai dengan ketentuan penilaian yang telah dibuat sebelumnya adalah B karena anak mampu menyebutkan antara 80-90% seluruh rumus volume bangun ruang yang diminta Anak mampu menjawab dengan tepat pertanyaan yang diajukan seputar rumus bangun-bangun ruang meski kadang perlu waktu berfikir. Hanya beberapa pertanyaan yang tidak dapat dijawab anak. Hasil Secara umum, anak mampu menangkap materi yang disampaikan dengan baik meskipun pada prosesnya anak beberapa kali tampak terpecah konsentrasinya. Namun ketika diadakan evaluasi, anak menjadi bersemangat kembali dan berusaha menguasai materi yang diebrikan dengan mengulanginya terus-menerus.



24



BAB V PENUTUP A. Simpulan Secara umum, proses pelaksanaan Program Pembelajaran Individual yang dilakukan penulis berjalan lancar sesuai rancangan yang dibuat. Meski demikian, masih terdapat beberapa hambatan yang dialami seperti kesulitan mengatur jadwal dengan anak dan sempitnya waktu yang ada. Selain itu, kurangnya dokumentasi yang dikumpulkan penulis lantaran keterbatasan media dan waktu menjadi kekurangan dalam pelaksanaan program ini. Hasil pelaksanaan program sendiri cukup baik meskipun masih jauh dari harapan. Anak mampu memahami materi yang disampaikan namun belum sepenuhnya menguasai. B. Rekomendasi 1. Kelengkapan dokumentasi akan sangat baik jika lebih diperhatikan mengingat pentingnya hal tersebut 2. Program Pembelajaran Individual ke depannya dapat dikembangkan dengan lebih baik dan dilaksanakan oleh setip Tenaga Pendidik, terutama tenaga pendidik Khusus



25



DAFTAR PUSTAKA Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa. 2009. Model Program pembelajaran Individual. Jakarta: DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Assjari,



Musjafak.



2005.



Program



Pembelajaran



Individual.



http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.PEND.LUAR_BIASA/. diakses pada 19 Mei 2015



4



Lampiran-lampiran Dokumentasi Kegiatan



5



6