13 0 464 KB
LAPORAN PRAKTIKUM PERALATAN LIFE SUPPORT INFUS PUMP
Nama
: Nadia Amira Putri
NIM
: ETE10190111
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK ELEKTROMEDIK POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN BANJARMASIN 2020
Unit 4 INFUS PUMP 4.1 Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat mengetahui Pengertian tentang infus pump. 2. Mahasiswa dapat mengetahui bagian bagian dari infus pump. 3. Mahasiswa
mampu
mengetahui
prosedur
operasi
standar
(SOP)
penggunaan infus pump 4. Mahasiswa dapat mengetahui perawatan dari infus pump. 5. Mahasiswa mampu mengetahui prinsip kerja dari infus pump 6. Mahasiswa mampu mengetahui troubleshooting dari infus pump 7. Mahasiswa mampu mengetahui blok diagram infus pump. 4.2 Alat dan bahan Alat : 1. Infus pump Bahan : 1. Kertas 2. Pulpen 3. Obeng 4.3 Teori Dasar 4.3.1 Infus Pump 1. Pengertian Infus Pump Infusion Pump adalah perangkat medis yang digunakan untuk memberikan cairan kedalam tubuh pasien dalam jumlah besar atau kecil, dan dapat digunakan untuk memberikan nutrisi atau obat, seperti insulin atau hormone lainnya, antibiotic, obat kemoterapi, dan penghilang rasa sakit dengan cara yang terkendali. Ada berbagai jenis infus pump, yang digunakan untuk berbagai keperluan dan dalam berbagai lingkungan.Pompa infus menanamkan cairan , obat atau nutrisi ke pasien sistem peredaran darah. Hal ini umumnya digunakan intravena, meskipun subkutan, arteri dan
epidural infus itu sering digunakan. Pompa infus dapat mengelola cairan dengan cara yang akan impractically mahal atau tidak dapat diandalkan jika dilakukan secara manual oleh staf keperawatan. Misalnya mereka dapat mengelola sesedikit 0,1 mL per suntikan jam (terlalu kecil untuk infus), suntikan setiap menit, suntikan dengan berulang bolus diminta oleh pasien, hingga jumlah maksimum per jam (misalnya dalam analgesia yang dikontrol oleh pasien), atau cairan yang volume bervariasi menurut waktu hari. Karena mereka juga dapat menghasilkan cukup tinggi tapi terkontrol tekanan, mereka dapat menginjeksikan sejumlah cairan subkutan (dibawah kulit),atau epidural (hanya dalam permukaan sistem saraf pusat , sebuah tulang belakang lokal yang sangat populer anestesi untuk persalinan). 2. Bagian Infus Pump
Gambar 4.1 komponen atau bagian infus pump Untuk bisa mengenal lebih detail mengenai alat ini, alangkah baiknya kita lihat dulu, bagian – bagian atau komponen penyusun infus pump. a.
Pole Clamp Kita mulai dari bagian belakang, terdapat Pole clamp, yaitu klem yang berfungsi untuk mengklem alat pada tiang infus, agar pengoperasiannya lebih mudah dan tidak mudah goyah.
b. Konektor Kabel AC
Di bagian belakang juga terdapat konektor Kabel AC yang disertai dengan Fuse Holder untuk pengamanan apabila terjadi sambungan arus pendek (korsleting). c. Konektor Drip Sensor Konektor ini berfungsi untuk mengkoneksikan drip sensor apabila digunakan d. Konektor Alarm Di dekat Drip Sensor terdapat juga konektor Alarm yang dapat dihubungkan dengan perangkat lain seperti Nurse Call dengan pengaturan tertentu
Gambar 4.2 bagian dalam dari infus pump e. Detektor Udara Dalam Tabung Di Bagian Depan terdapat dua bagian, sisi kanan panel kontrol dan layar display sedangkan di sisi kiri terdapat sistem mekanik. Diantara bagian mekanik tersebut terdapat Detektor Udara, yang berfungsi untuk mendeteksi adanya gelembung udara di dalam tabung (selang) infus. f. Finger Peristaltik
Ini adalah sebuah sistem yang bergerak secara peristaltic dengan diatur oleh sistem mikro komputer agar menekan dan mendorong cairan infus sehingga tetesan sesuai degnan apa yang diinginkan. g. Detektor Kemacetan Dibagian bawah dari sistem mekanik yang bergerak secara peristaltic tersetbut terdapat Detektor kemacetan. Sistem ini berfungsi untuk mendeteksi adanya kemacetan yang terjadi pada selang. Sistem ini terhubung ke alarm sehingga ketika terjadi kemacetan, alarm akan berbunyi. h. Tubing Clamp Penjepit (klemp) selang infus agar dapat denganmudah dikendalikan oleh sistem mekanisme peristaltic. i. Release Lever Tombol pembuka clamp infus saat proses infusion telah selesai dilakukan.
Gambar 4.3 bagian dari infus pump
j. Layar Display Dan Panel Operasi. Seperti yang sudah kita sebutkan diatas, di bagian depan terdapat layar display dan tombol operasi yang digunakan untuk mengatur parameter yang diinginkan pada pelaksanaan infusion. 3. SOP Infus Pump Cara Pengoperasian 1.
Hubungkan alat ke listrik AC dan nyalakan pompa
2.
Tekan tombol power pada panel kontrol
3.
Masukkan set IV botol,isi cairan ke set IV dan udara pembersih dari tabung
4.
Buka pintu alat, jumlah IV set tabung yang bagian lebih rendah dari ruang, melalui semua alur lurus,tekan penjepit untuk melepaskan dan jumlah tabung didalamnnya menutup pintu
5.
Matikan
semua
lampu
didaerah
mengkhawatirkan
,jika
permukaan sensor gelembung dan bersihkan tabung dengan air suling untuk melepaskan alarm 6.
Untuk menambah atau mengurangi volume infus dan debit aliran dengan kenop
7.
Tekan tombol Start untuk memulai infus
8.
Bila ada alarm , ikuti indikasi di daerah mengkhawatirkan . setelah merilis alarm anda bisa restart infussion
9.
Bila menggunakan merk baru set IV atau ada masalah lakukan kalibrasi,untuk lebih jelas lihat manual penggunaan.
4. perawatan infus pump Dalam managemen Rumah Sakit dan Klinik terdapat prosedur bagaimana perawatan alat – alat medis, khususnya alat – alat Elektromedik. Sehingga biaya anggaran service alat kesehatan bisa diminimalisir karena proses perawatan dan pemeliharaan alat yang tepat dan berkesinambungan. Untuk pemeliharaan dan perawatan Infus Pump, berikut:
Bersihkan setelah proses pemakaian selesai, keringkan dari kemungkinan cairan yang menetes pada alat Simpan di tempat dengan suhu udara sejuk, tidak boleh terlalu panas dan tidak boleh terlalu lembab Pengecekan alat secara rutin dengan kalibrasi (uji fungsi) tetesan Pastikan dalam proses tersebut alat bekerja dengan baik Carger baterai hingga penuh sebelum disimpan Cek juga sistem fuse pada alat agar terhindar dari kemungkinan sambungan arus pendek yang berakibat fatal pada alat. 5. Prinsip kerja infus pump Dimulai dari unsur yang terpenting dalam pesawat atau perangkat infus pump, yaitu sebuah sistem pengontrolan kecepatan atau jumlah tetesan cairan infus yang dijalankan oleh sistem mekanik berdasarkan perintah yang dikendalikan secara elektronik (mikro komputer). Sistem ini dilengkapi juga dengan sistem keamanan yang meminimalisir segala kemungkinan yang terjadi seperti kesalahan dosis infus, kecepatan yang tidak tepat, dan juga tidak bolehnya terdapat gelembung udara yang berada dalam tabung serta sitem deteksi kemacetan atau kemampatan pada selang. Sistem kerja atau proses kerja alat ini dimulai dari pemasangan selang pada klem yang terdapat pada mekanik infus pump sehingga selang terhimpit oleh Finger Peristaltik. Pengaturan diinputkan melalui panel kontrol untuk mendapatkan tetesan sesuai resep terapi dokter. Gerigi yang terdapat dalam sistem mekanik bergerak secara peristaltic menekan selang dan mendorong ke bawah sehingga cairan infus mengalir Terdapat satu komponen yang dinamakan drip sensor dimana ia berfungsi untuk menghasilkan pulsa apabila terjadi tetesan pada ruang drip. Pulsa tersebut digunakan untuk memberitahukan sistem mikro
komputer apabila nantinya terjadi kelebihan tetesan (dosis) cairan infus. 6. Troubleshoot dan cara mengatasinya 1.
Masalah
: occlusion alarm :
Penyebab : Adanya sumbatan pada selang infus Perbaikan : lepas selang infus dan bersihkan sumbatannya 2.
Masalah
: infus tidak dapat menetes
Penyebab : adanya kerusakkan pada actuator Perbaikan : cek motor penggerak actuator jika perlu diganti. 7. Blok Diagram Infus Pump
Gambar 4.4 blok diagram infus pump a) Alarm control Alarm control adalah peringatan yang umumnya berupabuzzer untuk mengingatkan bahwa telah terjadisesuatu pada infusion pump (misal: ada gelembungdalam selang) b) Pump sistem Sistem
Pompa
biasanya
berupa
peristaltik
untukmengalirkan cairan sesuai yang kita inginkan. c) Sensor tetesan
pump,
Untuk mengetahui berapa banyak tetesan yang telahkeluar dari kantung infus. Juga sebagai indikator berapa jumlah volume yang telah keluar dari kantung infus. d) Kontrol gelembung udara Sebagai pendeteksi gelembung udara dalam selang. e) Pengatur jumlah tetesan Sebagai pengatur volume cairan yang akandiberikan ke pasien tiap jamnya (mL/h). f)
Display system Sebagai display untuk memonitor kantunginfus tersebut (misal: jumlah tetesan)
4.4 Langkah Praktikum 1. Siapkan infus pump 2. Sambungkan kabel power ke mesin dan sumber listrik 3. Tekan tombol power ON, mesin akan melakukan “self checking”, 4. semua tombol alarm akan menyala. Display akan terbaca JJJJ atau tttt 5. Bila display terbaca JJJJ (posisi 1), berarti harus digunakan set infus 6. Lakukan priming pada set infus, pastikan tidak ada udara di sepanjang selang. 7. Posisikan roller klem di bawah pump. Buka pintu pump, geser klem yang terletak di bawah lalu pasang set infus dan pastikan posisi set infus dalam posisi lurus, tutup kembali pintu pump. 8. Pasang drip sensor pada ruang penetesan (chamber) set infus, di antara permukaan cairan dan drip nozzle 9. Tekan topmbol INFUSION SET “15”19”20”60”, sesuai dengan set infus yang digunakan. Alur kecepatan aliran (Delivery Rate) sesuai yang dikehendaki lalu tekan tombol 10. Kalau sudah, kembalikan alat seperti semula.
4.5 Analisa Jadi pada praktikum dapat diketahui
Daftar Pustaka Anonym. 2015. “INFUS PUMP”. https://djokosoeprijanto.blogspot.com/2015/04/pengertian-infusionpump.html (Diakses 2 desember 2020) GENERATED. 2013. “CARA MENGGUNAKAN INFUS PUMP”. http://elektromedik.blogspot.com/2013/08/cara-menggunakan-infuspump-te-112.html (Diakses 2 Desember 2020). Anonym. 2019. “ Infus Pump.” http://emedicpartners.blogspot.com/2016/10/infusion-pump.html (Diakses pada tanggal 2 desember 2020).