29 0 133 KB
LAPORAN INSPEKSI SANITASI RUMAH SEHAT DI DESA NUNKURUSKECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Tujuan ................................................................................................... 3 C. Manfaat ................................................................................................. 3 D. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 3 BAB II HASIL A. Gambaran Umum Desa Kedungwuluh Lor ............................................. 4 B. Hasil Isnpeksi Sanitasi Rumah ............................................................... 7 BAB III PEMBAHASAN A. Masalah ................................................................................................. 8 B. Pemecahan Masalah ............................................................................... 14 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................................ 38 B. Saran ..................................................................................................... 38 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 39
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi – tingginyabagi setiap warga negara. Tingkat kesehatan yang tinggi daya produksi manusiaakan meningkat, sehingga dapat pula meningkatkan kesejahteraan bangsa.Kesehatan lingkungan merupakan unsur dari program kesehatan , baik didaerah perkotaan maupun daerah pedesaan. Kesehatan lingkungan yang kurang baik adalah merupakan masalah utama dari timbulnya ganguan penyakit, misalnya : penyebaran penyakit menular dan angka kematian dan kesakitan yang tinggi. Sedangkan perkembanangan ilmu dan teknologi juga akan mengganggu keadaan kesehatan lingkungan masyarakat. Untuk menanggulangi keadaan – keadaan dan akibat-akibat yang tidak baik. Pemerintah pada akhir-akhir ini sangat memperhatikan tentang perumahan. Langkah-langkah pemeritah ini ditempuh untuk menanggulangi masalah perumahan yang timbul dan terdapat di masyarakat, permasalahan yang ada pada umumnya adalah : 1. Kurang seimbangnya antara harga rumah dengan daya beli masyarakat,sehingga bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah makin sulit untuk mendapatkan rumah. Namun bagi masyarakat yang berpenghasilan tinggi akan mudah untuk mendapatkanya. 2. Kurangnya rumah, yang disebabkan makin pesatnya pertambahan penduduk,sedangkan penyediaan rumah yang lamban. Permasalahan tersebut diatas merupakan permasalahan yang banyak dijumpai di perkotaan. Hal ini diakibatkan kota sangat pesat pertambahan pendudknya.Sedangkan bagi masyarakat dipedesaan masalah yang sering timbul adalah : a. Kurang pengetahuan bagi masyarakat desa tentang rumah sehat, baik konstruksirumah, tata Ruang agar rumah tidak mudah sebagai sarang tikus dan lain-lain,kesemuanya itu ditunjau dari segi kesehatan. b. Adat istiadat masyarakat desa yang msih kuat, sehingga tidak jarang rumah yang dibuatnya kurang memenuhi syarat kesehatan. B. Tujuan 1. Untuk mengetahui kondisi perumahan di desa Manusak Kecamatan Kupang Timur 2. Untuk mengetahui sanitasi perumahan di desa Manusak Kecamatan Kupang Timur C. Manfaat 1. Bagi masyarakat Bagi masyarakat terutama adalah untuk memperoleh informasi tentang masalah sanitasi perumahan dan penyakit yang bebasis lingkungan membantu mengatasi masalah tentang
masalah kesehatan lingkunngan terutama masalah sanitasi perumahan dengan memberikan beberapa alternatif dan masukan masukan guna pemecahan masalah. 3. Bagi institusi Bagi institusi, mahasiswa dapat dipergunakan sebagai bahan informasi kepustakaan bagi mahasiswa lainnya 4. Bagi mahasiswa. Bagi mahasiswa yang melaksanakan inspeksi sanitasi perumahan dapat digunakan untuk menambah pengalaman secara langsung di lapangan (dimasyarakat) dari ilmu yang didapat. Selain itu, mahasiswa dapat mengetahui kondisi sanitasi perumahan ataupun lingkungan tempat praktek secara langsung. D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam inspeksi sanitasi rumah ini dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Observasi, dengan datang dan melihat kondisi rumah warga serta melakukan pengisian formulir inspeksi sanitasi rumah yang telah tersedia. 2. Wawancara, melakukan tanya jawab tentang perilaku sehari – hari penghuni rumah sesuai dengan item yang tersedia dalam formulir inspeksi sanitas rumah.
BAB II HASIL INPEKSI SANITASI RUMAH A. Gambaran Umum 1. Keadaan Topografi Topografi adalah kondisi permukaan tanah suatu daerah, apakah berbukit bukit atau lembah. Kondisi topografi suatu daerah dengan daerah yang lain tentu berbeda – beda. Secara umum kondisi topografi dari desa Kedungwuluh Lor adalah berupa dataran tinggi dengan ketinggian 30 – 200 mdpl, danmerupakan salah satu bagian wilayah desa dari kecamatan Patikraja kabupaten banyumas dengan luas wilayah 3,02 km² 2. Keadaan Geografis Desa kedungluwuh Lor adalah salah satu desa di wilayah kecamatan Pakitraja, Kabupaten Banyumas dengan luas wilayah 3.02 km², terbagi menjadi 28 Rt dan 5 Rw dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 1 Jumlah Rt dan Rw Desa Kedungwuluh Lor
No
Wilayah Rw
Jumlah Rt
jumlah Letak geografis Desa Kedungwukuh Lor berbatasan dengan wilayah beberapa desa dan berbatasan dengan kecamatan lain, yaitu: Sebelah Utara :Desa karanganyar dan Desa Panusupan Kecamatan Cilong Sebelah Selatan : Desa Kedungwuluh Kidul.Sebelah Barat :Desa Sawangan Wetan dan Desa Panusupan Kecamatan Cilongok.Sebelah Timur : Desa Sidabowa dan Desa Kedungrandu. 3. Keadaan Demografi a) Kepadatan Penduduk Menurut data dari Badan Statistik Kabupaten Banyumas, “Angka Dalam Patikraja 2008” jumlah kepadatan penduduk Desa Kedungwuluh Lor 3788 jiwa, dengan kepadatan penduduk per km² 1254 jiwa per km². Jumlah KK dan rata-rata tiap KK Desa Kedungwuluh Lor tahun 2008, jumlah kepala keluarga 1181 jiwa dengan jumlah penduduk 3788 jiwa, sehingga rata-rata jiwa per KK 3,21. b) Pertumbuhan Penduduk Dan pada tahun 2008 mengalami pertumbuhan penduduk dengan rincian 1) Jumlah penduduk tahun 2008
: 3.788 jiwa.
2) Pertumbuhan alami
: 36
3) Pertumbuhan migrasi
: 29
4) Pertumbuhan
:7
5) Presentasi pertumbuhan penduduk
: 0,18%
B. Hasil Inspeksi DESA
:Kedungwuluh Lor
KECAMATAN KABUPATEN/KOTA PROPINSI
:Patikraja :Banyumas :Jawa Tengah
NAMA PETUGAS
:Azis Awaludin
TANGGAL INSPEKSI
:26 Oktober 2010 Tabel 5 Hasil inspeksi sanitasi rumah desa Kedunguter
N0 1
nama Bp.Rudi Hartono
nilai 655
BAB III PEMBAHASAN A. Masalah Rumah mempunyai pengaruh penting dalam kehidupan ini salah satunya adalah pengaruh kondisi kesehatan rumah terhadap kesehatan manusia (penghuni rumah). Beberapa komponen rumah yang mempengaruhi kesehatan manusia adalah kontruksi dari banguanan rumah, sarana sanitasi yang ada di rumah serta tidak ketinggalan perilaku penghuni rumah sendiri. Setelah dilakukan inspeksi sanitasi rumah di desa Keduwuluh Lor didapatkan bahwa semua rumah yang diinspeksi termasuk dalam kriteria rumah
keterangan Tidak sehat
tidak sehat. Secara umum komponen yang ada dirumah penduduk desa Kedungwuluh Lor termasuk dalam kondisi yang tidak sehat sehingga dapat mempengaruhi kesehatan penghuni rumah itu sendiri. Adapun dampak yang dapat ditimbulkan dari komponen – komponen rumah (kontruksi, sarana sanitasi dan perilaku penghuni) yang tidak sehat adalah sebagai berikut : 1. Langit-langit Langit – langit rumah berfungsi untuk menahan debu – debu yang berasalal dari atap rumah. Selain itu langit – langit dapat mencegah tikus untuk turun ke lantai rumah. Apabila keberadaan langit – langit tidak diperhatikan maka akan menimbulkan berbagai masalah. Setelah dilakukan inspeksi rumah di desa Kedungwuluh Lor didapat, 4 dari 10 rumah yang tidak memiliki langit – langit. Kondisi langit – langit yang buruk bahkan tidak terdapat langit – langit rumah akan menyebabkan debu – debu yang berasal dari atap akan berjatuhan ke lantai, makanan yang tidak tertutup, sehingga dapat mengganggu kesehatan penghuni rumah. 2. Dinding Fungsi dinding selain untuk menyokong berdirinya rumah juga berfungsi untuk melindungi penghuni dari kondisi alam di luar rumah (angin, hujan, panas dll) serta menghalau kedatangan vektor dan tikus. Menurut Djasio Sanropie (1989)
11
Dari hasil inspeksi sanitasi rumah di desa Kedungwuluh Lor menunjukan bahwa 6 dari 10 rumah sudah berdinding permanen, 1 rumah terbuat dari bukan tembok atau anyaman sedang 3 rumah terbuat semi permanen. 3. Lantai Hasil dari inspeksi rumah di desa Kedungwuluh Lor didapatkan bahwa lantai yang terbuat dari bahan yang kedap air atau diplester atau dikramik ada 6 dari 10 rumah, 1 rumah lantainya masih dari tanah dan 3 rumah
lantainya sudah kedap air namun kondisinya sudah retak dan
berdebu. 4. Jendela ruang keluarga dan kamar tidur serta kebiasaan membuka jendela Dari hasil inspeksi rumah di desa Kedungwuluh Lor, didapatkan bahwa semua rumah telah memiliki jendela ruang keluarga dan jendela kamar tidur.
Sedangkan untuk kebiasaan membuka jendela ruang
keluarga 1 dari 10 rumah yang membuka jendela ruang keluarga setiap hari, sedang 9 rumah membuka jendela keluarga kadang-kadang. Kemudian untuk kebiasaan membuka jendela kamar tidur, 6 dari 10 rumah yang membuka kadang-kadang dan 4 rumah membuka jendela kamar tidur setiap hari Keberadaan jendela ruang keluarga fungsinya sama seperti dengan jendela pada kamar tidur. Yaitu sebagai ventilasi tidak tetap dan jalan masuknya cahaya. Suatu ruang keluarga yang tidak meliliki jendela akan menyebabkan udara menjadi pengap dan lembab sehingga berpotensi untuk menjadi tempat hidup bakteri – bakteri penyebab penyakit. Padahal
apabila udara dapat bersirkulasi dengan baik, bakteri – bakteri dapat keluar bersama udara selain itu cahaya yang masuk dapat membunuh bakteri terutama bakteri TB. 5. Ventilasi Ventilasi adalah proses penyediaan udara segar ke dalam dan pengeluaran udara kotor dari suatu ruangan tertutup secara alamiah maupun mekanis. Tersedianya udara segar dalam rumah atau ruangan amat dibutuhkan manusia, sehingga apabila suatu ruangan tidak mempunyai sistem ventilasi yang baik dan ove crowded maka akan menimbulkan keadaan yang dapat merugikan kesehatan (Gunawan et al., 1982). Hasil inspeksi rumah di desa Kedungwuluh Lor didapat 5 dari 10 rumah yang terdapat ventilasi permanen < 10% dari lantai, sedang 5 rumah lain berventilasi pemanen >10% dari luas lantai. Rumah dengan luas ventilasi kurang dari 10% dari luas lantai dapat beresiko dalam penyebaran penyakit gangguan pernafasan dan TBC. Hal ini disebabkan karena pertukaran udara tidak lancar dan pencahayan kedalam rumah kurang baik. 6. Lubang asap dapur Dari hasil inspeksi rumah yang dilakukan menunjukan bahwa semua rumah ada lubang asap dapur namu luas ventilasinya kurang dari 10% dari luas lantai dapur. 7. Pencahayaan Penerangan ada dua macam, yaitu penerangan alami dan buatan. Penerangan alami sangat penting dalam menerangi rumah
untuk mengurangi
kelembaban. Penerangan alami diperoleh dengan
masuknya sinar matahari ke dalam ruangan melalui jendela, celah maupun bagian lain dari rumah yang terbuka, selain berguna untuk penerangan sinar ini juga mengurangi kelembaban ruangan, mengusir nyamuk atau serangga lainnya dan membunuh kuman penyebab penyakit tertentu, misalnya untuk membunuh bakteri adalah cahaya pada panjang gelombang 4000 A sinar ultra violet (Azwar, 1990). Cahaya matahari disamping berguna untuk menerangi ruangan, mengusir
serangga (nyamuk) dan tikus, juga dapat membunuh
beberapa penyakit menular misalnya TBC, cacar, influenza, penyakit kulit atau mata, terutama matahari langsung. Selain itu sinar matahari
13
yang menga ndung sinar ultra violet baik untuk pertumbuhan tulang anak - anak (Suyono, 1985) Hasil inspeksi rumah di desa Kedungwuluh Lor menunjukan 5 responden memiliki pencahayaan yang kurang terang sehingga sulit untuk membaca sedangkan 5 responden lainnya telah memiliki pencahyaan yang terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan untuk membaca dengan normal. 8. Sarana air bersih Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Dari hasil pengamatan kepemilikan sarana air bersih penduduk di desa Kedungwuluh Lor menunjukan bahwa hanya ada 1 responden dari 10 responden yang memiliki sarana air bersih bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat, 9 responden lainnya memiliki sarana air bersih sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan. 9. Kepemilikan jamban dan kebiasaan membuang tinja Dari hasil inspeksi sanitasi rumah di desa Kedunwuluh Lor didapatkan 6 responden yang memiliki jamban saniter, 2 responden belum memiliki jamban yang saniter, sedang responden tidak memiliki jamban sama sekali. 3 responden. Kebiasaan responden 3 responden membuang tinja sembarangan (sungai,kolam), 4 responden membuang tinja kadangkadang ke jamban dan 3 responden membuangan tinja di jamban setiap hari.
Angka kesakitan penyakit diare di Indonesia masih tinggi. Salah satu penyebab tingginya angka kejadian diare adalah rendahnya cakupan penduduk yang memanfaatkan sarana air bersih dan jamban serta PHBS yang belum memadai. Menurut data dari 200.000 anak balita yang meninggal karena diare setiap tahun di Asia, separuh di antaranya adalah di Indonesia.
14
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat antara lain sebagai berikut : a) Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi b) Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur 10. SPAL Buruknya kualitas sanitasi juga tercermin dari rendahnya persentase penduduk yang terkoneksi dengan sistem pembuangan limbah (sewerage system) Air limbah rumah tangga hendaknya diolah dengan benar, jangan dibuang sembarangan. Hal ini dapat menyebabkan sumber air disekitar dapat tercemar akibat resapan air limbah. Selain itu air limbah yang tidak diolah dapat menjadi alasan kedatangan lalat. Dari hasil inspeksi rumah di desa Kedungwuluh Lor menunjukan 3 rumah dari 10 rumah yang tidak memiliki SPAL sehingga air limbah tergenang di halaman rumah, 4 rumah memiliki SPAL namun jaraknya kurang dari 10m dari sumber air sehingga dapat mencemari sumber air, 1 rumah pembuangan air limbahnya dialirkan ke selokan, dan 2 rumah sudah memiliki SPAL yang sudah cukup saniter sehingga tidak mencemari sumber air yang jaraknya lebih dari 10m dari sumber air. 11. Sarana pembuangan sampah (tempat sampah) Pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat, nyamuk, tikus dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit. Potensi bahaya yang ditimbulkan, antara lain penyakit diare,
kolera, tifus yang dapat menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dapat bercampur dengan air minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai, demikian pula penyakit jamur ( misalnya jamur kulit ). Dari hasil inspeksi sanitasi rumah di desa Kedungwuluh Lor didapat hasil 5 responden dari 10 responden memiliki tempat sampah
15
namun tidak kedap air dan tidak berpenutup, tempat sampah yang digunakan oleh para responden ini memakai temapat6 sampah yang dibuat dari anyaman bambu. Kemudian 5 responden lainnya mempunyai tempat sampah yang kedap air namun tidak berpenutup. 12. Membersihkan rumah dan halaman Rumah dan halaman yang kotor dan tidak rapi tentu akan menjadi habitat yang menyenangkan bagi binatang – binatang. Tikus, kecoa, lalat dan nyamuk akan betah tinggal di tempat – tempat yang kotor lagi tidak terawat. Keberadaan mereka tentu dapat mengganggu kesehatan penghuninya. Maka sudah seahrusnya panghuni rumah untuk selalu membersihkan rumah dan halaman. Dari hasil inspeksi sanitasi rumah di desa Kedungwuluh Lor didapat hasil 5 dari 10 responden yang membersihkan rumah dan halaman kadang-kadang, dan 5 responden lainnya setiap hari membersihakan rumah dan halamannya. 13. Membuang sampah Hasil inspeksi rumah di desa Kedungwuluh Lor didapatkan bahwa 4 responden yang membuang sampah di kebun atau di kolam. 4 responden lainnya membuang sampah kadang-kadang ke tempat sampah, 2 responden setiap hari membuang sampah dtempat sampah. Kebiasaan membuang
sampah secara sembarangan akan
menyebabkan lingkungan tercemar. Hal ini akan menyebabkan tanah tidak subur serta dapat mengundang kedatangan vector penyakit untuk berkembang biak disitu.
16
B. Pemecahan Masalah Dari hasil yang didapatkan seperti pada tabel 4 menunjukan bahwa semua rumah penduduk desa Kedungwuluh Lor yang diinspeksi termasuk dalam kriteria rumah tidak sehat. Mulai dari komponen fisik rumah, sarana saniatasi sampai perilaku penghuni diketemukan masalah yang mempengaruhi kesehatan rumah tersebut. Adapun masalah–masalah yang ditemukan serta upaya pemecahan masalah rumah sehat akan dibahas satu per satu dibawah ini. 1. Rudi Hartono Sesuai dari hasil penilaian rumah sehat, didapat jumlah nilai 655 dengan kreteria rumah tidak sehat, Dengan permasalahan sabagai berikut.
Tabel 6 Masalah dan Upaya Pemecahan Masalah Rumah Sehat Milik Rudi Hartono
No 1
Permasalahan
Tidak ada langit-langit
Rekomendasi a) Hendaknya
langit guna
dibuatkan langit –
menahan debu yang
berasal dari genting serta untuk menghindari
atap rumah sebagai
sarang tikus.
2
Lubang asap dapur tidak ada
a) Karena dapur digunakan sebagai
tempat memasak, dari hasil pembakaran saat memasak akan menghasilkan asap dan CO yang menimbulkan penyakit saluran pernafasan. Sabaiknya dapur ada lubang asap atau jendela agar sirkulasi udara berjalan dengan lancar. b) Apabila di dapur tidak ada lubang asap atau ventilasi, sabaiknya saat memasak pintu selalu terbuka. c) Sebaiknya lubang ventilasi luasnya lebih dari 10% dari luas lantai
17
dapur.
3 Pencahayaan yang kurang terang
a) Sebaiknya pada siang hari gorden jendela dan jendelanya dibuka agar pencahayaan dari sinar matahari dapat masuk dengan baik.
b) Nyalakan lampu apabila jendela sudah dibuka tapi pencahayaan kurang terang. c) Kebersihan dinding harus terjaga tetap bersih, serta penggunaan cat dengan warna yang terang akan menambah penahayaan.
4 SAB milik sendiri dan tidak memenuhi syarat
a) Sebaiknya jarak SAB dengan tempat pembuangan limbah atau
pembuangan tinja lebih dari 10m.
5 Jamban yang bukan leher angsa, disalurkan ke sungai atau sungai
a) Sebaiknya buat jamban sendiri yang tertutup dan sesuai dengan syarat kesehatan agar kotoran tidak mencemari lingkungan. b) Buatlah saluran jamban ke septiktank agar tidak mencemari lingkungan.
6 Tidak mempunyai
SPAL
a) Membuat saluran air limbah yang
sehingga tergenang di halaman rumah.
tertutup
dan dialirkan ke
septiktank, dan harus berjarak lebih dari 10m dari sumber air agar tidak mencemari sumber air.
7 Sarana pembuangan sarana
a) Buatlah penutup tempat sampah
(tempat sampah) kedap air tapi tidak berpenutup.
agar tidak mengundang datangnya lalat dan tidak menimbulkan bau sampah.
b) Membeli tempat sampah yang sudah kedap air dan ada penutupnya.
18
2. Kasram Sesuai dari hasil penilaian rumah sehat, didapat jumlah nilai 836 dengan kreteria rumah tidak sehat, Dengan permasalahan sabagai berikut. Tabel 7 Masalah dan Upaya Pemecahan Masalah Rumah Sehat Milik Kasram
No Permasalahan
1 Tidak ada langit-langit
Rekomendasi
c) Hendaknya dibuatkan langit – langit guna menahan debu yang berasal dari genting serta untuk menghindari atap rumah sebagai sarang vektor. d) Apabila tidak memungkinkan untuk membuat langit – langit dalam waktu dekat, maka pemilik rumah
harus
sering
membersihkan atap rumah secara rutin.
2 Lubang asap dapur
a) Karena dapur digunakan sebagai tempat memasak, dari hasil pembakaran saat memasak akan menghasilkan asap dan CO yang
menimbulkan penyakit saluran pernafasan. Sabaiknya dapur ada lubang asap atau jendela agar sirkulasi udara berjalan dengan lancar. b) Apabila di dapur tidak ada lubang asap atau ventilasi, sabaiknya saat memasak pintu selalu terbuka. c) Sebaiknya
lubang ventilasi
luasnya lebih dari 10% dari luas lantai dapur.
3 Pencahayaan kurang terang
a) Hendaknya
menambahkan
genteng kaca pada atap rumah agar cahaya matahari dapat masuk.
19
b) Gunakan lampu agar penerangan lebih optimal. c) Kebersihan dinding harus terjaga tetap bersih, serta penggunaan cat dengan warna yang terang akan menambah penahayaan. d) Sebaiknya pada siang hari gorden jendela dan jendelanya dibuka agar pencahayaan dari sinar matahari dapat masuk dengan baik.
4 SAB milik sendiri dan tidak
a) Perbaiki kondisi sanitasi sumur
memenuhi syarat
gali agar air sumur lebih terlindungi b) Sebaiknya jarak SAB dengan tempat pembuangan limbah atau pembuangan tinja lebih dari 10m. c) Sebaiknya
kandang ternak
berjauhan dengan sumber air (lebih dari 10m) d) Buatlah sumur gali baru yang lebih memenuhi syarat kesehatan.
5 Memiliki SPAL namun dialirkan
a) Buatlah septic
tank untuk
ke selokan terbuka
menampung air
limbah dari
rumah
6 Tempat sampah
tidak ada
a) Buatlah penutup tempat sampah
penutupnya.
agar
tidak
mengundang
datangnya lalat dan tidak menimbulkan bau sampah. b) Membeli tempat sampah yang sudah kedap air dan ada penutupnya.
7 Membuka jendela kamar dan
a) Biasakan untuk membuka jendela
ruang keluarga kadang-kadang.
kamar tidur agar sirkulasi udara
lancar dan pencahayan baik di ruang kamar tidur dan ruang keluarga
8 Membersihkan rumah
dan
a) Membersihkan
20
rumah
dan
halaman kadang-kadang
halaman rumah secara rutin setiap hari, agar kondisi rumah dan lingkungan sekitarnya bersih, nyaman, enak dipandang.
9 Membuang tinja bayi kadang-
a) Membuang tinja bayi sebaiknya
kadang di jamban
di jamban, mempunyai
apabila tidak
jamban sendiri
gunakan jamban umum atau jamban tetangga. b) Membuat jamban sendiri.
10 Kadang-kadang
membuang
sampah di tempat sampah.
a) Membuat
TPS
secara
berkelompok dengan para warga lain agar dapat membuang sampah dengan mudah. b) Hendaknya dibuang ke tempat sampah yang telah tersedia.
c) Buat sendiri tempat sampah secara sederhana dapat dengan menggali tanah tapi harus jauh dari pemukiman dan jauh dari sumber air minimal 10 m.
21
3. Hadi Suyoto Sesuai dari hasil penilaian rumah sehat, didapat jumlah nilai 836 dengan kreteria rumah tidak sehat, Dengan permasalahan sabagai berikut. Tabel 8 Masalah dan Upaya Pemecahan Masalah Rumah Sehat Milik Hadi Suyoto No Permasalahan
Rekomendasi
1 Tidak ada langit-langit
a) Hendaknya dibuatkan langit – langit guna menahan debu yang berasal dari genting serta untuk menghindari atap rumah sebagai sarang tikus.
b) Apabila tidak memungkinkan untuk membuat langit – langit dalam waktu dekat, maka pemilik rumah
harus
sering
membersihkan atap rumah secara rutin.
2 Lantai sudah diplester namun
a) Memperbaiki kondisi lantai yang
banyak yang retak sehingga
retak.
berdebu 3 Luas ventilasi permanen atau jendela < 10% luas lantai
a) Sebaiknya
pemilik rumah
membuka pintu untuk membantu
sirkulasi atau menyalakan kipas angin agar dapat menyebarkan udara dalam ruangan serta membantu
sirkulasi udara
sehingga kondisi rumah tidak mudah pengap.
b) Memperluas ventilasi menjadi > 10% dari luas lantai
4 Lubang asap dapur
a) Apabila di dapur tidak ada lubang asap atau ventilasi, sabaiknya saat memasak pintu selalu terbuka. b) Sebaiknya
lubang ventilasi
luasnya lebih dari 10% dari luas lantai dapur.
c) Buatkan lubang asap dapur secara sederhana dengan cara membuka
22
sedikit atap genteng (dapat dilihat pada lampiran) agar asap dapur dapat keluar ruangan
5 Pencahayaan
a) Hendaknya
menambahkan
genteng kaca pada atap rumah agar cahaya matahari dapat masuk. b) Gunakan lampu agar penerangan lebih optimal.
c) Kebersihan dinding harus terjaga tetap bersih, serta penggunaan cat dengan warna yang terang akan menambah penahayaan. d) Sebaiknya pada siang hari gorden jendela dan jendelanya dibuka agar pencahayaan dari sinar matahari dapat masuk dengan baik.
6 Memiliki SAB sendiri namun tidak
memenuhi syarat kesehatan
a) Perbaiki kondisi sanitasi sumur gali agar air sumur lebih terlindungi
b) Sebaiknya jarak SAB dengan tempat pembuangan limbah atau pembuangan tinja lebih dari 10m. c) Sebaiknya
kandang ternak
berjauhan dengan sumber air (lebih dari 10m) d) Buatlah sumur gali baru yang lebih memenuhi syarat kesehatan.
7 Tidak memiliki jamban
a) Membuat
jamban sederhana
sendiri yang saniter. b) Apabila belum mampu membuat jamban
sendiri
dapat
menggunakan jamban tetangga yang memenuhi syarat atau jamban umum apabila tersedia.
8 Tidak memiliki SPAL
a) Membuat saluran air limbah yang tertutup dan
23
dialirkan ke
septiktank, dan harus berjarak lebih dari 10m dari sumber air agar tidak mencemari sumber air.
9 Tempat sampah tidak kedap air dan tidak berpenutup
a) Membeli tempat sampah yang sudah kedap air dan ada penutupnya.
b) Membuat tempat sampah yang kedap air dan berpenutup mengguanakan jirigen atau drum bekas kemudian dikasih penutup.
10 Membuka keluarga
jendela ruang
a) Bukalah setiap hari jendela ruang keluarga agar sirkulasi udara di
ruangan berjalan dengan baik, dan sinar matahari dapat masuk ke ruangan.
4. Ibu Nisah Sesuai dari hasil penilaian rumah sehat, didapat jumlah nilai 998 dengan kreteria rumah tidak sehat, dengan permasalahan sabagai berikut. Tabel 9 Masalah dan Upaya Pemecahan Masalah Rumah Sehat Milik ibu Nisah
No Permasalahan 1 Lubang asap dapur
Rekomendasi a) Buatkan lubang asap dapur secara
sederhana dengan cara membuka sedikit atap genteng (dapat dilihat pada lampiran) agar asap dapur dapat keluar ruangan. b) Sebaiknya
lubang ventilasi
luasnya lebih dari 10% dari luas lantai dapur. c) Kondisikan pintu dapur yang menghadap keluar dalam keadaan terbuka sedangkan pintu dapur yang menghubungkan dengan bagian rumah lain dalam keadaan tertutup, hal ini dimaksudkan untuk memperlancar sirkulasi
24
udara serta meminimalisir asap dapur masuk ke ruangan lain
2 Ada sumber sarana air bersih milik sendiri tapi tidak
a) Sebaiknya
kandang ternak
berjauhan dengan sumber air
memenuhi syarat
(lebih dari 10m)
b) Perbaiki kondisi sanitasi sumur gali agar air sumur lebih terlindungi. c) Buatlah sumur gali baru yang lebih memenuhi syarat kesehatan.
3 Jarak antara SPAL dengan
a) Sebaiknya jarak antara SPAL
sumber air kurang dari 10m
lebih dari 10m agar SAB tidak tercemar oleh limbah rumah tangga.
4 Ada tempat sampah kedap air tetapi tidak berpenutup.
a) Buatkan tutup tempat sampah agar tidak mengundang binatang datang (lalat, nyamuk, tikus,
anjing, kucing, ayam), serta agar tidak menimbulkan bau yang kurang sedap. b) Belilah temapt sampah yang sudah ada penutupnya dan kedap
air.
5 Kadang-kadang
membuka
jendela kamar.
a) Membuka setiap hari jendela kamar agar sirkulasi udara di
ruangan berjalan dengan baik, dan sinar matahari dapat masuk ke ruangan untuk dapat mengurangi kondisi kamar yang pengap, gelap dan lembab.
6 Kadang-kadang
membuka
jendela ruang keluarga.
a) Hendaknya secara rutin membuka jendela ruang keluarga agar
sirkulasi udara dapat lancar serta cahaya matahari yang masuk dapat lebih optimal sehingga akan mengurangi kepengapan ruangan.
7 Membuang
sampah di
kolam/kebun
a) Sediakan penampungan sampah sementara didekat rumah.
b) Membuat
TPS
25
secara
berkelompok dengan para warga lain.
5. Kisrun Sesuai dari hasil penilaian rumah sehat, didapat jumlah nilai 834 dengan kreteria rumah tidak sehat, dengan permasalahan sabagai berikut. Tabel 10 Masalah dan Upaya Pemecahan Masalah Rumah Sehat Milik Kisrun No Permasalahan
Rekomendasi
1 Ada langit-langit tetapi sulit dibersihkan dan
a) Membuatkan langit – langit
rawan
permanen agar kebersihan rumah
kecelakaan.
tetap terjaga dengan baik. b) Memperbaiki langit-langit yang yang sudah rusak agar tidak terjadi kecelakaan.
2 Luas ventilasi kurang dari 10% dari luas lantai
a) Sebaiknya
pemilik rumah
membuka pintu untuk membantu sirkulasi atau menyalakan kipas angin agar dapat menyebarkan udara dalam ruangan serta membantu
sirkulasi udara
sehingga kondisi rumah tidak
mudah pengap.
b) Memperluas ventilasi menjadi > 10% dari luas lantai
3 Lubang asap dapur atau luas
a) Buatkan lubang asap dapur secara
ventilasi dapur < 10% dari luas lantai.
sederhana dengan cara membuka sedikit atap genteng (dapat dilihat pada lampiran) agar asap dapur dapat keluar ruangan.
b) Sebaiknya
lubang ventilasi
luasnya lebih dari 10% dari luas lantai dapur.
c) Kondisikan pintu dapur yang menghadap keluar dalam keadaan terbuka sedangkan pintu dapur yang menghubungkan dengan
26
bagian rumah lain dalam keadaan tertutup, hal ini dimaksudkan untuk memperlancar sirkulasi udara serta meminimalisir asap dapur masuk ke ruangan lain.
4 Ada SAB, bukan mlik sendiri
a) Membuat sumber air atau sumur
dan tidak memenuhi syarat
sendiri dengan memenuhi syarat
kesehatan.
kesehatan, yaitu berjarak lebih dari
10m dari
sumber
pencemaran, air tidak keruh, berbau.
5 Tidak memiliki jamban
a) Buatlah jamban sendiri yang sesuai dengan syarat kesehatan agar kotoran tidak mencemari lingkungan. b) Apabila belum mampu membuat jamban sendiri dapat menggunakan jamban tetangga yang memenuhi syarat atau jamban umum apabila tersedia.
6 Memiliki SPAL diresapkan
a) Sebaiknya jarak antara SPAL
tetapi mencemari sumber air.
lebih dari 10m agar SAB tidak
tercemar oleh limbah rumah
tangga.
7 Ada tempat sampah kedap air namun tidak berpenutup.
a) Buatkan tutup tempat sampah agar tidak mengundang binatang datang (lalat, nyamuk, tikus,
anjing, kucing, ayam), serta agar tidak menimbulkan bau yang kurang sedap. b) Belilah temapt sampah yang sudah ada penutupnya dan kedap air.
8 Kadang-kadang
membuka
jendela ruang keluarga.
a) Hendaknya secara rutin membuka jendela ruang keluarga agar
sirkulasi udara dapat lancar serta cahaya matahari yang masuk dapat lebih optimal sehingga akan mengurangi kepengapan ruangan.
9 Membuang tinja bayi kadangkadang di jamban
a) Membuang tinja bayi sebaiknya di jamban, apabila tidak
27
mempunyai
jamban sendiri
gunakan jamban umum atau jamban tetangga. b) Membuat jamban sendiri agar dapat membuang tinja bayi dan keluarga di jamban..
6. Ardi Sesuai dari hasil penilaian rumah sehat, didapat jumlah nilai 508 dengan kreteria rumah tidak sehat, dengan permasalahan sabagai berikut. Tabel 11 Masalah dan Upaya Pemecahan Masalah Rumah Sehat Milik Ardi No Permasalahan 1 Tidak ada langit-langit.
Rekomendasi a) Hendaknya dibuatkan langit –
langit guna menahan debu yang berasal dari genting serta untuk menghindari atap rumah sebagai sarang tikus.
b) Apabila tidak memungkinkan untuk membuat langit – langit dalam waktu dekat, maka pemilik rumah
harus
sering
membersihkan atap rumah secara rutin.
2 Dinding bukan tembok (terbuat
a) Selalu menjaga kondisi dinding
dari anyaman bambu/ilalang)
dengan baik, selalu dalam keadaan bersih, rapi.
b) Segeralah memperbaiki dinding jika terjadi kerusakan. c) Menjaga keutuhan dinding dari rayap, dengan mengkondisikan dinding tidak terkana air.
3 Lantai dari tanah
a) Melakukan pemlesteran lantai agar tidak kotor, gelap dan berdebu. b) Jika pemlesteran tidak dapat dilakukan, rutinlah membersihkan
28
lantai. 4 Luas ventilasi kurang dari 10% dari luas lantai
a) Sebaiknya
pemilik rumah
membuka pintu untuk membantu sirkulasi atau menyalakan kipas angin agar dapat menyebarkan udara dalam ruangan serta membantu
sirkulasi udara
sehingga kondisi rumah tidak mudah pengap. b) Memperluas ventilasi menjadi > 10% dari luas lantai
5 Lubang asap dapur atau luas
a) Buatkan lubang asap dapur secara
ventilasi dapur < 10% dari luas lantai.
sederhana dengan cara membuka sedikit atap genteng (dapat dilihat pada lampiran) agar asap dapur dapat keluar ruangan.
b) Sebaiknya
lubang ventilasi
luasnya lebih dari 10% dari luas lantai dapur. c) Kondisikan pintu dapur yang menghadap keluar dalam keadaan terbuka sedangkan pintu dapur yang menghubungkan dengan bagian rumah lain dalam keadaan
tertutup, hal ini dimaksudkan untuk memperlancar sirkulasi udara serta meminimalisir asap dapur masuk ke ruangan lain.
6 Pencahayaan tidak terang
a) Hendaknya
sehingga kurang jelas untuk membaca normal.
menambahkan
genteng kaca pada atap rumah agar cahaya matahari dapat masuk.
b) Gunakan lampu agar penerangan lebih optimal. c) Kebersihan dinding harus terjaga tetap bersih, serta penggunaan cat dengan warna yang terang akan menambah penahayaan.
e) Sebaiknya pada siang hari gorden jendela dan jendelanya dibuka
29
agar pencahayaan dari sinar matahari dapat masuk dengan baik.
6 SAB milik sendiri dan tidak memenuhi syarat.
a) Sebaiknya kandang ternak dan tempat
pembuang limbah
berjauhan dengan sumber air (lebih dari 10m) b) Perbaiki kondisi sanitasi sumur gali agar air sumur lebih terlindungi. c) Buatlah sumur gali baru yang lebih memenuhi syarat kesehatan.
7 Tidak memiliki jamban
a) Buatlah jamban sendiri yang sesuai dengan syarat kesehatan agar kotoran tidak mencemari lingkungan.
b) Apabila belum mampu membuat jamban
sendiri
dapat
menggunakan jamban tetangga yang memenuhi syarat atau jamban umum apabila tersedia.
8 Tidak ada SPAL, sehingga
a) Membuat saluran air limbah yang
tergenang di halaman rumah
tertutup dan dialirkan ke
septiktank, dan harus berjarak lebih dari 10m dari sumber air agar tidak mencemari sumber air. b) Buatlah saluran limbah secara sederhana dapat menggunakan pipa PVC yang kemudian dialirkan menuju saluran limbah umum.
9 Sarana pembuangan sampah
a) Membeli tempat sampah yang
(tempat sampah) tidak kedap
sudah kedap air dan ada
air dan tidak ada penutupnya.
penutupnya.
b) Membuat tempat sampah yang kedap air dan berpenutup mengguanakan jirigen atau drum bekas kemudian dikasih penutup
10 Kadang-kadang
membuka
a) Membuka setiap hari jendela
30
jendela kamar.
kamar agar sirkulasi udara di ruangan berjalan dengan baik, dan sinar matahari dapat masuk ke ruangan untuk dapat mengurangi kondisi kamar yang pengap, gelap dan lembab.
11 Kadang-kadang
membuka
a) Hendaknya secara rutin membuka
jendela ruang keluarga.
jendela ruang keluarga agar sirkulasi udara dapat lancar serta cahaya matahari yang masuk dapat lebih optimal sehingga akan mengurangi kepengapan ruangan dan menambah pencahayaan.
12 Membersihakan rumah
dan
halaman kadang-kadang
a) Membersihkan
rumah
dan
halaman rumah secara rutin setiap hari, agar kondisi rumah dan lingkungan sekitarnya bersih, nyaman, enak dipandang.
13 Membuang tinja bayi jamban kadang-kadang.
ke
c) Membuang tinja bayi sebaiknya di jamban,
mempunyai
apabila tidak
jamban sendiri
gunakan jamban umum atau
jamban tetangga. d) Membuat jamban sendiri agar dapat membuang tinja bayi dan keluarga di jamban.
7. Ibu Sumirah Sesuai dari hasil penilaian rumah sehat, didapat jumlah nilai 674 dengan kreteria rumah tidak sehat, dengan permasalahan sabagai berikut.
31
Tabel 11 Masalah dan Upaya Pemecahan Masalah Rumah Sehat Milik ibu Sumirah No Permasalahan
Rekomendasi
1 Langit-langit ada, kotor,sulit dibersihkan
dan
rawan
a) Membuatkan langit – langit permanen agar kebersihan
kecelakaan.
rumah tetap terjaga dengan baik. b) Memperbaiki langit-langit yang yang sudah rusak agar tidak terjadi kecelakaan.
2 Dinding semi permanen/setengah
a) Selalu menjaga kebersihan
tembok/pasangan bata/batu yg tidak diplester/papan yg tidak
dinding agar tidak berdebu pada bagian dinding yang tidak
kedap air.
di tembok. b) Bagian dinding yang tidak ditembok dijaga kondisinya, jangan terkena air hujan karena akan membuat cepat keropos. c) Sebaiknya dinding di tembok secara
menyeluruh agar
bangunan rumah kokoh, dan tidak berdebu.
3 Lantai diplesteran namun ada yg retak dan berdebu.
a) Memperbaiki kondisi lantai yang retak agar tidak berdebu.
4 Luas ventilasi permanen 10% dari luas lantai
5 Lubang ventilasi dapur 10m)
9 SPAL
diresapkan
tetapi
a) Sebaiknya jarak antara SPAL
mencemari sumber air (jarak
lebih dari 10m agar SAB tidak
dengan sumber air