Laporan Instrumen (Analisis Zat Warna Klorofil) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN INSTRUMEN ANALISIS ZAT WARNA KLOROFIL DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS



Nama



: Thofanda Muharam



Kelas



: XII APL 5



No Absen



: 28



NIS



: 171810223



SMK NEGERI 7 BANDUNG



I. II. III. IV.



V.



Tanggal praktikum : 5 November 2019 Tanggal penyerahan : 13 November 2019 Tujuan : menganalisis zat warna klorofil dengan kromatografi lapis tipis Prinsip dasar : Zat warna klorofil ditotolkan pada plat KLT kemudian dielusi dengan campuran benzen dan aseton. Bercak komponen zat warna sampel hasil elusi diidentifikasi,diukur,dan dihitug Rf-nya Dasar teori :



Kromatografi peertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani Rusia Michael Tswett pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman dengan cara perkolasi ekstrak petroleum eter dalam kolom gelas yang berisi kalsium karbonat (CaCO3). (Gandjar, 2007) Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umumdan paling sering digunakan dalam bidang kimia analisis karena dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis baik secara kuantitatif, kualitatif atau preparatif dalam bidang farmasi, lingkungan, industri dan sebagainya. (Gandjar, 2007) Kromatografi Lapis tipis (KLT) dikembangkan oleh Izmaillof dan Schraiber pada tahun 1938. KLT merupakan bentuk kromatografi planar, selain kromatografi kertas dan elektroforesis. Berbeda dengan kromatografi kolom yang mana fase diamnya diisikan atau dikemas didalamnya, pada kromatografi lapis tipis fase diamnya berupa lapisan yang seragam pada permukaan bidang datar yang didukung oleh lempeng kaca, plat alumunium, atau plat plastik. Dan dapat dikatakan bentuk terbuka dari kromatografi kolom. (Gandjar 2007) Fase gerak pada kromatografi lapis tipis yang dikenal sebagai pelarut pengemang akan bergerak sepanjang fase diam karena pengaruh kapiler pada pengemangan secara menaik (ascending), atau karena pengaruh gravitasi pada pengembangan secara menurun (descending). (Gandjar,2007) Keuntungan Penggunaan Kromatografi Lapis Tipis diantaranya karena kromatografi lapis tipis anyak diguanakan untuk tujuan analisis, identifikasi pemisahan komponen pada KLT juga dapat dilakukan dengan pereaksi warna, fluoresensi, atau dengan radiasi menggunakan sinar ultra violet, KLT dapat dilakukan secara descending dan ascending atai dengan elusi dua dimensi, ketepatan penentuan kadar akan leboh baik karena komponen yang akan ditentukan merupakan bercak yang tidak bergerak. (Gandjar, 2007) Fase diam yang digunakan pada KLTmerupak penyerap berukuran kecil dengan diameter partikel antara 10-30 ยตm. Semakin kecil ukuran rata-rata partikel fase diam dan semakin sempit kisaran ukuran fase diam, maka semakin baik kinerja



KLT dalam hal efisiensinya dan resolusinya. (Gandjar 2007) Penyerap yang paling sering digunakn adalah silika dan serbuk selulosa, sementara mekanisme sorpsi yang utama pada KLT adalah partisi dan adsorsi. Lapisan tipis yang digunakan sebagai penyerap juga dapat dibuat dari silika gel yang telah dimodifikasi, resin penukar ion, gel ekslusi, dan siklodekstrin yng digunakan untuk pemisahan kiral. Beberapa penyerap KLT serupa dengan penyerap yang digunakan pada KCKT. Kebanyakan penyerap diukur keajegan ukurn partikel dan luas permukaannya. (Gandjar, 2007) Pigmen hayati adalah kelas pigmen yang dihasilkan secara alami oleh organisme, mikroorganisme atau makhluk hidup lainnya, terutama dihasilkan oleh tumbuhan, alga, sejumlah bakteri dan beberapa jenis fungi. Pigmen hayati memiliki fungsi metabolik penting, terutama sebagai penangkap energi cahaya atau penetral oksidan (Wikipedia, 2014) Jenis pigmen dalam tanaman menentukan warna dari bahan tanaman itu sendiri. Pigmen antosianin memeri warna jingga, merah, biru larut dalam air dan peka dalam perlakuan panas dan pH. Flavonoid memberikan warna kuning dan tak berwarna larut dalam air dan tahan terhadap panas. Tanin memberikan warna kuning atau tak berwarna mempunyai sifat larut dalam air dan tahan panas. Klorofil memberikan warna hijau larut dalam air dan lemak tahan terhadap panas. Karotenoid memberikan warna kuning dan merah mempunyai sifat larut dalam lemak dan tahan panas. Xantofil memberikan warna kuning, larut dalam air dan tahan panas. (Anonim, 2013) Umumnya zat warna alam terbentuk dari kombinasi tiga unsur yaitu, karbon, hidrogen dan oksigen, tetapi ada beberapa zat warna yang mengandung uinsur lain seperti nitrogen pada indigotin dan magnesium pada klorofil. Jaringan tumbuhan seperti bunga, batang, kulit, kayu, biji, buah, akar dan kayu mempunyai warna-warna karakteristik yang disebut pigmen dalam botani. (Ati Herlina, dkk 2006) Pigmen Klorofil (Chlorophyll) adalah zat pembawa warna hijau pada tumbuh-tumbuhan. Klorofil berasal dari bahasa yunani Khloros (hijau kekuningan) dan phullon (daun). Nama klorofil pada mulanya diberikan pada pigmen-pigmen hijau yang berperan pada proses fotosintesis tanaman tingkat tingi, yang kemudian diperluas kepada semua golongan pigmen porfirin fotosintetik. (Anonim, 2015) Perbedaan dari pigmen klorophil a dan klorophil b sendiri dari perbedaan penyerapan spektrum, kuning-hijau untuk klorofila dan biru-hijau tua untuk klorofil-b. Dengan eluen aseton : heksana dimana pigmen yang memiliki kepolaran leih tinggi akan langsung terikat oleh eluen (aseton) tetapi yang nonpolar akan ikut terbawa oleh eluen (nheksana) dengan urutan kepolaran yaitu klorophil a kemudian klorophil b dan kemudian xanthofil. (Anonim, 2009)



VI.



Alat dan Bahan : Alat : 1. Lempeng gelas 25 x 75 mm (slide mikroskop) 2. Botol kromatografi 250 ml 3. Botol suspensi 4. Erlenmeyer 100 ml 5. Corong pisah 150 ml 6. Batang pengaduk 7. Mikro pipet 8. Kertas saring 100 x 150 mm 9. Gelas kimia 100 ml 10. Botol cuci 250 ml 11. Tabung reaksi 12. Rak tabung 13. Penggaris 14. Pensil Bahan:



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. VII. Prosedur No Prosedur



Silika gel G 254 Daun pandan Kloroform Metanol Petroleum eter/benzin Etanol Benzena Aseton Aquadest : Gambar



pengamatan



Penyiapan zat warna klorofil



1.



Ambil beberapa daun suji,tumbuk halus dalam lumpang tambahkan 30 ml campuran petroleum etr/benzin-etanol (2:1) kemudian aduk.



Daun pandan digunting hingga pendek dan tumbuk sedikit sedikit hingga halus.setelah halus tambahkan pelarut (petroleum benzin dan etanol)



2.



Pindahkan cairan kedalam corong pisah dan tambahkan sedikit air kemudian ekstraksi dengan menocok corong pisah. Ekstraksi dilakukan hingga terbentuk 2 lapisan. Lapisan bawahnya dibuang dan lapisan atasnya ditampung kedalam gelas kimia 100 ml.larutan diuapkan sebentar diatas penangas air.



Pindahkan pelarut yang sudah homogen dengan warna hijau daun. Kemudian, tambahkan air secukupnya dan kocok hingga membentuk 2 lapisan. Buang bagian bawah lapisan dan masukan bagian atas lapisan kedalam gelas kimia 100 ml.



Penotolan zat warna klorofil



1.



Masukan dengan tegak bersandar pada dinding botol. Lempeng tipis yang sudah diberi tetesan ekstrak hijau daun,tutup botol hingga rapat usahakan tidak digoyang goyang agar tidak terkena eluen. Biarkan eluen naik membawa komponen-komponen hijau daun keatas.



Totolkan sampel pada plat slika gel dan masukan kedalam gelas bertutup yang sudah dijenuhkan dan tunggu hingga eluen mencapai batas atas.



2.



Keluarkan lempeng tersebut dari botol,keringkan diudara terbuka. Lihat noda antara lain karoten(orange), klorofil a (biru), klorofil b(hijau), dan xantrofil (kuning). Hitung Rfnya



Keringkan dan hitung Rfnya



VIII. Struktur molekul Klorofil a dan b



:



Xantrofil



Keraton



IX.



X.



Perhitungan : ๐‘—๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘˜ ๐‘˜๐‘œ๐‘š๐‘๐‘œ๐‘›๐‘’๐‘› ๐‘น๐’‡ = ๐‘—๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘˜ ๐‘’๐‘™๐‘ข๐‘’๐‘› 5.9 ๐‘น๐’‡ ๐’Œ๐’๐’๐’“๐’๐’‡๐’Š๐’ ๐’‚ = = 0.84 7 5 ๐‘น๐’‡ ๐’Œ๐’๐’๐’“๐’๐’‡๐’Š๐’ ๐’ƒ = = 0.71 7 7 ๐‘น๐’‡ ๐’Œ๐’†๐’“๐’‚๐’•๐’๐’ = = 1 7 4.5 ๐‘น๐’‡ ๐’™๐’‚๐’๐’•๐’“๐’๐’‡๐’Š๐’ = = 0.64 7 Pembahasan : Praktikum ini membahas tentang komponen komponen zat warna klorofil pada daun pandan. Yang pertama dilakukan tumbuk daun pandan hingga halus kemudian tambahkan pelarut (petroleum benzin dan etanol 2:1), homogenkan hingga pelarut warnanya hijau. Kemudian,pindahkan kedalam corong pisah dan tambahkan air secukupnya. Kocok corong pisah hingga terbentuk lapisan 2



lapisan lalu buang lapisan bawahnya dan ambil bagian atasnya, dan tuangkan pada gelas kimia 100 ml. Dan keringkan dalam penangas air. Setelah kering,totolkan klorofil pada plat slika gel dan celupkan pada eluen yang sudah dijenuhkan. Tumggu hingga eluen mencapai batas atas dan hitung Rf-nya XI. Kesimpulan : dari praktikum ini bahwa zat warna klorofil da;am daun pandan terdapat : 1. Xantrofl : warna kuning dengan Rfnya : 0.64 2. Klorofil a: warna biru dengan Rfnya : 0.84 3. Klorofil b: warna hijau dengan Rfnya : 0.71 4. Karoten : warna orange dengan Rfnya : 1 XII. Daftar pustaka : https://www.academia.edu