11 0 190 KB
LAPORAN KASUS PRAKTIK KEBIDANAN STAGE PERSALINAN DI KLINIK PRATAMA NAWANG MEDISTA
Tugas ini diampu oleh Sri Rahayu,S.Kp,Ns,S.Tr.Keb.M.Kes yang disusun oleh :
Yuke Astari NIM. P1337424820002
PRODI PROFESI KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN SEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANG TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN Laporan Kasus Persalinan Klinik Pratama Nawang Medista, telah disahkan oleh pembimbing pada: Hari
:
Tanggal : Dalam Rangka Praktik Fisiologis Holistik Persalinan dan BBL yang telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing klinik dan pembimbing institusi Prodi Profesi Kebidanan Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang Tahun 2021.
Pembimbing Klinik
Mahasiswa
Hj. Nawangsih Zulaikah P, S.Sit,M.Hkes
Yuke Astari NIM. P1337424820002
Mengetahui, Pembimbing Institusi
Sri Rahayu,S.Kp,Ns,S.Tr.Keb.M.Kes NIP. 197408181998032001
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN FISIOLOGIS PADA NY. E USIA 22 TAHUN G1P0A0 USIA HAMIL 39 MGG JANIN TUNGGAL LETAK MEMBUJUR U, PUKI INPARTU KALA 1 FASE AKTIF A. PENGKAJIAN Tanggal
: 13 Februari 2021
Jam
: 04.00 WIB
Tempat
: Klinik Pratama Nawang Medista
B. IDENTITAS PASIEN Identitas pasien
Penanggung jawab Status
: Suami
1. Nama
: Ny. E
1. Nama
: Tn. A
2. Umur
: 22 tahun
2. Umur
: 32 tahun
3. Agama
: Islam
3. Agama
4. Pendidikan
: SMA
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan
: IRT
5. Pekerjaan
6. Suku bangsa : Jawa 7. Alamat
: Islam
: Swasta
6. Suku bangsa : Jawa : Rowosari 1/6
7. Alamat
: Rowosari 1/6
C. DATA SUBYEKTIF 1.
Alasan Datang Ibu mengatakan ingin melahirkan.
2.
Keluhan Utama Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng pada daerah perut dan keluar lendir darah Uraian Keluhan Utama Ibu merasakan kenceng-kenceng pada daerah perut sejak tanggal 12 Februari 2021 pukul 16.00 WIB. Kemudian, sekitar pukul 04,00 kencang makin terasa dan sering BAK. Serta mengeluarkan lendir darah
3.
Tanda-Tanda Persalinan Kontraksi : Kuat, teratur, jarang Frekuensi : 3x dalam 10 menit durasi 35 detik
Lokasi ketidak nyamanan : dari perut bagian bawah menjalar ke punggung PPV
: lendir darah
4.
Riwayat Kesehatan a) Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular maupun tidak menular, penyakit menurun maupun kronis seperti jantung, DM, hipertensi, TBC, asma, malaria, PMS dan HIV/AIDS serta tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu. Saat ini ibu dalam keadaan sehat dan tidak sedang dalam masa pengobatan. b) Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular maupun tidak menular, penyakit menurun maupun kronis seperti jantung, DM, hipertensi, TBC, asma, malaria, PMS dan HIV/AIDS serta tidak ada riwayat kembar
5.
Riwayat obstetri : a) Riwayat Haid : Menarche : 13 tahun
Nyeri Haid
: tidak ada
Siklus
Lama
: 7 hari
: ±27 hari
Warna darah : Merah kecoklatan Leukhorea Banyaknya
: tidak keputihan
: ±2-3x ganti pembalut
b) Riwayat Kehamilan sekarang : 1) Hamil ke 1, usia 39 minggu 2) HPHT : 21 Mei 2020
HPL : 28 Februari 2021
3) Gerak janin
Pertama kali : Ibu merasakan gerak janin pada usia 20 minggu
Frekuensi dalam 12 jam : ±10 x
4) Tanda bahaya : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri kepala hebat, perdarahan pervaginam, penglihatan kabur, dan oedem pada wajah, kaki dan tangan 5) Kekhawatiran khusus : ibu mengatakan sedikit khawatir dengan kehamilan pertamanya ini 6) Imunisasi TT : Imunisasi TT 5 7) ANC
: 7x
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu: Ibu mengatakan ini kehamilan pertama Kehamilan Persalinan Frek KELUHAN/PENYU Tahun UK Jenis ANC LIT -
Nifas Penolong JK/ BB -
-
Penyulit IMD -
-
Kead
Penyulit Asi eksklusif sekarang -
-
RIWAYAT KB : Pernah / tidak pernah *) Jika pernah : Jenis Kontrasepsi -
Lama Pemakaian -
Keluhan
Alasan dilepas -
Rencana Setelah Melahirka: Ibu mengatakan belum mempunyai rencana ber-KB
anak
-
-
6.
Pola Pemenuhan Kebutuhan Terakhir Kali: a) Nutrisi Makan , Jam
: 18.00 WIB
1) Komposisi
:
Nasi
: 1x @ 1/2 piring (sedang / penuh)
Lauk
: 1 x @1 potong (sedang / besar), jenisnya tempe, ayam
Sayuran
: 1 x @ 1 mangkuk sayur ; jenis sayuran kangkung
Buah
: 1 potong, jenis pisang
Camilan
: jenis biskuit
jumlah: 1 bungkus
2) Pantangan
: Tidak ada pantangan makan
Minum, Jam
: 20.30 WIB
Jenis air putih Jumlah 1 gelas b) Pola Istirahat 1) Jam 23.00 s.d 02.00 WIB 2) Kualitas : Tidur malam kurang efektif 3) Keluhan/masalah : kurang nyenyak karena merasakan kenceng kenceng c) Pola aktifitas
: Ibu tiduran di kasur untuk mengurangi nyeri kenceng-
kenceng d) Pola eliminasi
:
1) Buang Air Kecil , Jam Jumlah
: 22.00 WIB
: ±50 cc ; warna kuning jernih
Keluhan/masalah : BAK sedikit tapi sering 2) Buang Air Besar , Jam : 08.10 WIB Tanggal 12 Februari 2021 : kuning kecoklatan konsistensi lembek / keras*)
Warna
Keluhan/masalah : Tidak ada keluhan
e) Personal hygiene 1) Jam
7.
: 16.00 WIB tanggal 13 Februari 2021
Mandi Ganti Pakaian Keramas Ganti Celana Dalam Gosok Gigi Riwayat Psikososial-spiritual a) Riwayat perkawinan : 1) Status perkawinan : menikah / tidak menikah*), umur waktu menikah : 24 th. 2) Pernikahan ini yang ke 1 sah/ tidak*) lamanya 1 tahun
3) Hubungan dengan suami : baik/ ada masalah b) Persalinan ini diharapkan / tidak*) oleh ibu, suami, keluarga; Respon & dukungan keluarga terhadap persalinan ini : suami dan keluarga mendukung penuh, mulai dari mengantar ibu sampai dengan menemani proses persalinan ibu. c) Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : Ibu segera datang ke tenaga kesehatan setelah mengetahui adanya tanda-tanda persalinan d) Ibu tinggal serumah dengan : dan suami e) Pengambil keputusan utama dalam keluarga : suami Dalam kondisi emergensi, ibu dapat / tidak * mengambil keputusan sendiri. f) Orang terdekat ibu : suami Yang menemani ibu untuk persalinan : tidak ada g) Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan persalinan : tidak ada h) Penghasilan suami perbulan: Rp 2.500.000,00
Cukup/Tidak Cukup*)
i) Praktik agama yang berhubungan dengan persalinan : Tidak ada j) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan : ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh nakes wanita maupun pria; tidak boleh menerima transfusi darah; tidak boleh diperiksa daerah genitalia, lainnya : ................................................................................................. ................ k) Tingkat pengetahuan ibu : Hal-hal yang sudah diketahui ibu : Ibu mengetahui bahwa ibu akan melahirkan, ibu sudah tahu tanda-tanda persalinan Hal-hal yang belum diketahui ibu : Ibu belum mengetahui posisi persalinan dan cara meneran yang baik Hal-hal yang ingin diketahui ibu : Posisi persalinan dan cara meneran yang baik D. DATA OBYEKTIF 1. Pemeriksaan Fisik a) Pemeriksaan Umum: 1) Keadaan umum: Baik
Tensi
: 110/70 mmHg
2) Kesadaran
: Composmentis
Nadi
: 82 x/menit
3) TB
: 158 cm
Suhu /T
: 36,5
4) LILA
: 24 cm
RR
:
22
x/menit 5) BB
: 69 kg
b) Status present Kepala
: Distribusi rambut merata, tidak ada benjolan maupun nyeri tekan
Muka
: Tidak pucat , tidak ada oedem
Mata
: Konjungtiva merah muda, sklera bening, tidak pucat
Hidung
: Simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip
Mulut
: Bibir lembab, lidah bersih, gigi tidak karies, gusi tidak bengkak.
Telinga
: Tidak ada penumpukan serumen, tidak ada benjolan
Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar thyroid dan vena jugularis tidak ada nyeri tekan
Ketiak
: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada massa
Dada
: Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Abdomen : Tidak ada bekas operasi, tidak ada pembesaran hati dan kelenjar limpa. Lipat paha : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada massa Vulva
: Tidak oedem, tidak ada varises
Ekstremitas : Turgor kulit baik, tidak oedem, pergerakan normal, kuku jari bersih Refleks patella
: +/+
Punggung : Tidak ada kelainan tulang punggung, tidak ada benjolan Anus
: Tidak ada hemoroid
c) Status Obstetrik 1) Inspeksi: Muka
: Tidak oedem, tidak pucat, tidak ada chloasma gravidarum
Mamae
: Simetris, tidak ada benjolan, putting susu menonjol,
areola menghitam, ASI belum keluar Abdomen : Membesar, terdapat linea nigra Vulva
: Tidak oedem, tidak ada varices, PPV lendir darah
2) Palpasi
Leoplod I : TFU 3 jari dibawah PX . Pada bagian fundus teraba satu bagian bulat besar, lunak, sulit digerakkan (bokong).
Leoplod II
: Pada perut ibu sebelah kiri teraba tahanan
keras dan memanjang seperti papan (punggung). Pada perut ibu sebelah kanan
teraba bagian-bagian kecil dan menonjol
(ekstremitas)
Leoplod III : Pada perut ibu sebelah bawah teraba satu bagian bulat keras (kepala), tidak bisa digoyang
Leoplod IV : bagian terbawah janin sudah masuk PAP, tangan pemeriksa divergen
Penurunan Kepala TFU
: 2/5
: 30 cm
TBJ
: 2.945 gram
3) Auskultasi :
DJJ
: 134 x/menit
2. Pemeriksaan Dalam : tgl/jam : 13 Februari 2021/ 04.00 WIB Vulva/vagina
: Tidak oedem, tidak varises, tidak ada benjolan
Serviks
:
Posisi
: Anterior / Medial/ Posterior *)
Pembukaan
:
Efficement
: 50%
5 cm
Kulit ketuban
: Utuh
Presentasi
: Belakang kepala
POD (Point of direction) Penyusupan
: Ubun-ubun kecil
:0
Penurunan bag. Terbawah : hodge II 3. Pemeriksaan penunjang : -
Tanggal 13 Februari 2021 Rapid Test : NR
E. ANALISA Ny. E umur 22 tahun G1P0A0, hamil 39 minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, letak membujur, presentasi kepala, PUKI, U 2/5 bagian inpartu kala I fase aktif.
F. PENATALAKSANAAN 1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa kondisi ibu dan janin sehat, pembukaan serviks 5 cm. Hasil: ibu dan keluarga mengetahui kondisinya. 2. Menganjurkan ibu untuk minum dan makan saat relaksasi Hasil : ibu meminum air putih saat relaksasi 3. Menganjurkan ibu untuk bebaring miring ke kiri dan mengajari teknik relaksasi saat ada kontraksi dengan mengambil nafas dalam dan panjang. Hasil: ibu berbaring miring ke kiri dan relaksasi saat ada kontraksi. 4. Menganjurkan ibu untuk berkemih Hasil : Ibu bersedia untuk berkemih dan tidak akan menahan buang air kecil 5. Menganjurkan keluarga untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ibu. Hasil : ibu bersedia minum 1 gelas air putih. 6. Menyiapkan partus set. Hasil : partus set telah siap 7. Menyiapkan partograf Hasil : lembar partograf telah siap 8. Memantau kemajuan persalinan dengan mengisi lembar pengawasan dan partograf. Hasil : pemantauan sedang berjalan, dengan mengisi lembar pengawasan dan partograf
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama
Pasien: No. RM
Ny E Umur: 22 tahun Tanggal/Jam: 13 /02/ 2021 08.00 WIB
Ruang:
Tanggal: 13 Februari 2021 Catatan Perkembangan
Nama
(SOAP) Paraf S= Ibu mengatakan merasa kenceng-kenceng yang semakin sering dan kuat Ibu ingin meneran O= TD : 110/70 mmHg
N/RR :84/24 x/menit
S : 36,8 oC
VT : 10 cm
KK : (-) jernih
effacement: 100%
DJJ : 150x/menit
His : 5x/10’ /45”
penyusupan 0 A= Ny E Umur 22 tahun G1P0A0 UK 39 minggu tunggal hidup intra uteri letak membujur presentasi kepala PUKI inpartu kala II P= 1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap Hasil : Ibu dan keluarga mengerti 2. Meminta bantuan bidan lain/ keluarga untuk menyiapkan posisi ibu Hasil : Suami dan bidan telah membantu posisi ibu 3. Membimbing ibu untuk meneran apabila ada his/kontraksi Hasil : Ibu meneran dengan tepat 4. Menyiapkan diri meliputi : a. Memakai celemek, mencuci tangan dan memakai sarung tangan Hasil : Celemek dan sarung tangan terpakai
dan
b. Memeriksa DJJ sesudah kontraksi berhenti Hasil : DJJ 150x/menit 5. Memimpin ibu untuk meneran pada saat ada his dan istirahat bila tidak ada his Hasil : Ibu mengikuti anjuran bidan 6. Menyiapkan handuk di atas perut ibu dan memasang handuk di atas perut ibu, meletakkan kain lipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu dan membuka partus set Hasil : persiapan persalinan sudah siap, kepala janin terlihat 5-6 cm pada vulva 7. Menolong kelahiran bayi a. Kepala 1) Menahan perineum occiput
tampak
saat sub di
bawah
sympisis dengan tangan kanan sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi terlalu cepat 2) Meminta
ibu untuk berhenti
mengejan dan bernapas pendekpendek saat diameter terbesar kepala janin tampak di vulva 3) Menunggu kepala bayi selesai melakukan putaran paksi luar 4) Cek adanya lilitan tali pusat Hasil : tidak terdapat lilitan. b. Melahirkan bahu Setelah
bayi
melakukan
putaran
paksi luar, letakkan kedua tangan secara menarik
biparietal bayi
ke
dengan bawah
lembut untuk
melahirkan bahu atas dan menarik ke
atas untuk melahirkan bahu bawah Hasil : Kedua bahu sudah lahir c. Melahirkan badan dan tungkai bayi Setelah kedua bahu lahir, tangan menyusuri mulai dari kepala bayi, badan dan memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati untuk membantu kelahiran badan Hasil : Bayi Laki-laki lahir spontan pukul 09.10 WIB, menangis kuat 8. Melakukan penanganan bayi baru lahir a. Melakukan
penilaian
sepintas
APGAR SCORE 1 menit pertama Hasil : skor APGAR 9-9-10 b. Keringkan
bayi
kemudian
ganti
handuk basah dengan handuk kering c. Meletakkan bayi di atas perut ibu dengan kepala bayi berada diantara payudara ibu dan diselimuti Hasil : tidak ada tanda bayi asfiksia, Bayi sudah dikeringkan, bayi berada di atas dada ibu d. Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi lain dalam uterus Hasil : Bayi tunggal
13 /02/ 2021 09.11 WIB
KALA III S : Ibu mengatakan perutnya terasa mules dibagian bawah O : Plasenta belum lahir, TFU setinggi pusat, kandung kemih kosong A : Ny E umur 22 tahun P1A0 inpartu kala III
P: 1. Memberitahu bahwa ibu akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi dengan baik Hasil : Ibu bersedia untuk disuntik 2. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, Menyuntikkan oksitosin 10 IU secara IM di 1/3 atas paha lateral Hasil : Oksitosin telah disuntikkan 3. 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat pada sekitar 3 cm dari pusat bayi, dari sisi luar klem penjepit, dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan lakukan penjepitan ke dua pada 2 cm distal dari klem pertama Hasil : tali pusat sudah di klem 4. Potong dan jepit tali pusat dengan umbilical klem Hasil : Tali pusat sudah dipotong 5. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi, letakan bayi secara tengkurap di dada ibu. Hasil : Bayi berada diatas dada ibu 6. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan kering dan pasang topi pada kepala bayi Hasil : ibu dan bayi sudah diselimuti. 7. Memindahkan klem 5-10 cm di depan vulva Hasil : Klem sudah dipindah 8. Meletakkan tangan kiri di atas uterus untuk memeriksa pelepasan plasenta Hasil : Tanda-tanda pelepasan plasenta nampak 9. Melakukan dorso kranial saat kontraksi dan melakukan PTT Hasil : PTT telah dilakukan
10. Melakukan
penegangan
talipusat
dan
dorongan dorso kranial hingga plasenta terlepas Hasil : plasenta terlihat di introitus vagina 11. Melahirkan plasenta dengan menangkap dan memilin searah jarum jam Hasil : Plasenta lahir pukul 09.15 WIB 12. Melakukan masase uterus Hasil : Kontraksi keras 13. Memeriksa plasenta dan memasukkan ke dalam wadah serta menilai perdarahan Hasil : Kotiledon lengkap, selaput dan korion lengkap, perdarahan ± 100 cc 14. Evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum
dan
lakukan
penjahitan
bila
laserasi menyebabkan perdarahan aktif Hasil : Tidak ada laserasi
13 /02/ 2021 10.17 WIB
KALA IV S : Ibu mengatakan perutnya mules-mules O : Kontraksi keras TD : 110/70 mmHg S : 36,6 oC N : 78x/menit
RR : 20 x/menit
TFU : 2 Jari dibawah pusat Kandung kemih kosong A : Ny E umur 22 tahun P1A0 inpartu kala IV P: 1. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan ajarkan ibu serta keluarga untuk melakukan
masase
agar
tidak
terjadi
perdarahan Hasil : uterus berkontraksi dengan baik, ibu dan keluarga mampu melakukan 2. Memantau keadaan bayi dan membiarkan
bayi melakukan kontak kulit dengan ibu dan IMD minimal 1 jam Hasil : Kontak kulit ibu dan bayi masih dilakukan 3. Menyuntikan vit K dan memberikan tetes mata setelah kontak kulit dan IMD selesai Hasil : Vit K dan tetes mata sudah diberikan 4. Melakukan pengukuran antropometri pada bayi. Hasil : BB
: 2900 gr
PB
: 49 cm
Lingkar Kepala : 33 cm Lingkar dada
: 32 cm
Lingkar lengan : 11 cm 5. Lanjutkan
pemantauan
kontraksi
dan
pencegahan perdarahan dengan Mengawasi ibu tiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada 1 jam kedua 6. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi Hasil : Ibu/keluarga bisa melakukan masase dan tahu cara menilai kontraksi 7. Melakukan dekontaminasi alat Hasil : alat telah direndam klorin 8. Membuang sampah yang terkontaminasi ke dalam sampah basah Hasil : kassa yang terkontaminasi sudah dibuang 9. Membersihkan badan ibu Hasil : badan ibu bersih 10. Melakukan
dekontaminasi
tempat
dan
celemek Hasil : tempat bersalin dan celemek sudah bersih
11. Melepaskan sarung tangan Hasil : sarung tangan telah dilepas 12. Mencuci tangan Hasil : petugas kesehatan sudah mencuci tangan 13. Memakai sarung tangan bersih Hasil : sarung tangan sudah terpasang 14. Melepas sarung tangan dan mencuci tangan Hasil : tangan sudah bersih 15. Mengisi patograf Hasil : patograf telah diisi
PEMBAHASAN Pada laporan kali ini dilakukan Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Fisiologis Pada Ny. E usia 22 tahun G1P0A0 usia hamil 39 minggu Di Klinik Pratama Nawang Medista dan dalam pembahasan ini akan diulas mengenai keseluruhan asuhan mulai dari pengkajian hingga evaluasi serta meninjau hubungan antara asuhan kebidanan yang telah dilakukan dengan jurnal yang ada. 1. Pengkajian Pada laporan ini pengkajian data pasien dilakukan pada tanggal 13 Februari 2021 pukul 04.00 WIB di lakukan di Klinik Pratama Nawang Medista.. Pengkajian dilakukan dengan cara anamnesa mulai dari biodata diri ibu dan suami atau penanggung jawab, data subjektif, data objektif serta pemeriksaan penunjang. Pengkajian data subjektif dilakukan dengan cara wawancara atau anamnesa baik allow anamnesa atau auto anamnesa. Data subjektif yang didapatkan berupa alasan datang, keluhan utama, riwayat kesehatan, riwayat obstetri, riwayat kehamilan yang lalu (jika ada), serta tentang pola-pola pemenuhan kebutuhan terakhir kali. Kemudian
untuk
pemeriksaan
objektif
seperti
pemeriksaan
leopold
(menentukan jumlah janin, apakah intrauterin atau ekstrauterin, dan menentukan letak). Detak Jantung Janin (menetukan keadaan janin), dan juga pemeriksaan head to toe tetp dilakukan sedangkan untuk pemeriksaan objektif lain seperti tanda-tanda persalinan yang telah tertera pada tinjauan teori harus juga diamati untuk memastikan ibu benar dalam prosen inpartu atau tidak dilakukan bersamaan saat pengkajian data subjektif. Untuk pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah rapid test karena saat ini masih pandemic Covid 19 Dalam laporan ini hasil pengkajian sudah sesuai dengan teori yang ada dan didapatkan hasil yang lengkap. Hasil pengkajian ibu bersalin kemudian didokumentasikan pada partograf ibu bersalin. 2. Identifikasi Diagnose Diagnosa dapat ditentukan dari hasil pemeriksaan dan juga anamnesa. Diagnosa untuk ibu bersalin kali ini ditetapkan dari hasil pengkajian data subjektif yaitu alasan datang dan keluhan utama, yang merujuk pada tanda-tanda persalinan. Selain itu digunakan pula hasil pemeriksaan lepold (menentukan
jumlah janin, apakah intrauterin atau ekstrauterin, dan menentukan letak), hasil pemeriksaan detak jantung janin (menentukan keadaan janin), serta hasil pemeriksaan dalam (menentukan pembukaan serviks). Sehingga muncul diagnosa/maslah Ny. E usia 22 tahun G 1P0A0 UK
39
Minggu, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak membujur, presentasi belakang kepala, U, puki, inpartu kala I fase aktif. Dalam laporan ini identifikasi diagnosa sudah berdasarkan teori, sesuai dan tidak ada kesenjangan. Diagnosa yang telah didapatkan kemudian akan disampaikan pada klien dengan jelas dan terperinci. 3. Antisipasi Masalah Potensial Karena dalam asuhan kebidanan kali ini tidak ada hasil pengkajian yang merujuk pada masalah potensial sehingga antisiasi masalah potensial tidak dilakukan secara khusus sesuai dengan diagnosa masalah potensial, melainkan antisiasi dilakukan dalam penatalaksanaan yaitu tindakan yang akan dilakukan harus sesuai dengan standart yang ada dengan menjaga penularan infeksi dan penatalaksanaan secara tepat. Antisipasi masalah potensial merupakan tindak lanjut dari diagnosa yang didapatkan dalam asuhan kebidanan kali ini antisapasi masalah potensial telah dilakukan sesuai teori yang ada dan dilaksanakan dengan baik. Antisipasi masalah dapat berupa konseling atau anjuran agar masalah yang mungkin terjadi dapat dicegah dan juga untuk menambah pengetahuan klien. 4. Tindakan segera/ kolaborasi Dalam asuhan kali ini tidak membutuhkan tindakan segera dan kolaborasi. 5. Rencana Tindakan Apa yang akan dilakukan untuk klien direncakan berdasarkan data pengkajian dan juga diagnosa yang telah diambil dan ditetapkan. Dalam laporan kali ini rencana tindakan tidak didokumentasikan dalam laporan asuhan kebidanan melainkan hanya berupa planing pemikiran bidan yang kemudian dilaksanakan setelah pemikiran yang matang. Rencana tindakan pada asuhan ibu bersalin ini mengacu pada APN atau asuhan persalinan normal yang terdiri dari 60 langkah yang telah ditetapkan sebagai standart. Dan dalam penatalaksanaannya dilakukan sesuai dengan kala persalinan yang dialami ibu. 6. Pelaksanaan
Pelaksanaan atau dalam laporan asuhan kebidanan kami sebut dengan penatalaksanaan adala apa yang kami lakukan untuk klien berdasarkan diagnosa yang telah ditetapkan. Penatalaksanaan dapat berupa pemberian informasi, konseling, anjuran ataupun rujukan kolaborasi. Dalam laporan ini penatalaksanaan yang dilakukan sesuai dengan kala pada persalinan. Pada kala I penatalaksanaan yang dilakukan berupa: 9. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa kondisi ibu dan janin sehat, pembukaan serviks 5 cm. 10. Menganjurkan ibu untuk minum saat relaksasi 11. Menganjurkan ibu untuk bebaring miring ke kiri dan mengajari teknik relaksasi saat ada kontraksi dengan mengambil nafas dalam dan panjang. dalam penelitian yang dilakukan oleh Ariastuti, (2015) menyimpulkan bahwa dalam persalinan posisi yang sering digunakan pada kala 1 yaitu posisi miring kiri karena posisi ini lebih nyaman dan lebih efektif untuk meneran. Posisi tersebut mungkin baik jika ada masalah bagi bayi yang akan berputar ke posisi oksiput anterior. Posisi berbaring mirng adalah Arah posisi ibu tergantung pada letak ubun – ubun bayi. Jika berada di kiri, maka ibu anjurkan mengambil posisi miring ke kiri sehingga bayi diharapkan bisa berputar, demikian pula sebaliknya. Posisi ini mengharuskan ibu berbaring ke kiri atau ke kanan. Salah satu kakinya di angkat, sedangkan kaki lainya dalam keadaan lurus posisi yang sering disebut posisi lateral ini, umumnya dilakukan bila posisi kepala bayi belum tepat. Menurut Laili, (2017) Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan kecemasan dapat dilakukan dengan berbagai cara, beberapa diantaranya yaitu dengan teknik relaksasi nafas dalam. Relaksasi merupakan metode efektif untuk mengurangi keregangan otot, rasa jenuh dan kecemasan Smeltzer dan Bare (2004) menyatakan manfaat yang dapat dirasakan setelah melakukan teknik Relaksasi Nafas Dalam dapat menghilangkan nyeri, ketentraman hati, dan berkurangnya rasa cemas. Terapi tersebut juga merupakan metode yang sederhana dan mudah diterapkan. 12. Menganjurkan ibu untuk berkemih 13. Menganjurkan keluarga untuk tetap memenuhi kebutuhan nutrisi ibu. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko ibu bersalin terhadap terjadinya keterlambatan proses persalinan yaitu dengan memberi
nutrisi yang adekuat yang sesuai dengan kondisi fisiologis ibu bersalin yang dimulai dari proses persalinan kala I, yaitu dengan memberikan nutrisi kurang lebih 50-100 kilo kalori energy dalam setiap jam. (Hadianti, 2018) 14. Menyiapkan partus set. 15. Menyiapkan lembar pengawasan dan partograf 16. Memantau kemajuan persalinan dengan mengisi partograf. 7. Evaluasi Evaluasi dilaksanakan pada akhir asuhan kali ini merupakan reaksi klien atau hasil yang telah dilakukan. Dalam dokumentasi evaluasi tidak disendirikan atau dipisah namun dijadisatukan dengan penatalaksanaan yakni pada hasil penatalaksanaan. Evaluasi yang telah dilakukan tidak ada kesenjangan atau perbedaan dengan teori yang telah ada. Tinjauan dengan Jurnal Dalam jurnal Terapi Nyeri Persalinan Non Farmakologi dijelaskan bahwa besarnya rasa nyeri bersifat sangat individual. Dalam proses persalinan hal inilah yang paling dirasakan tidak menyenangkan bahkan menakutkan bagi ibu. Nyeri pada proses persalinan terjadi akibat adanya kerusakan jaringan yang nyata, sehingga dapat dikategorikan sebagai nyeri akut. Mengurangi rasa nyeri dapat diatasi dnegan cara farmakologi (dengan obat) dan non farmakologi (tanpa obat). Secara non farmakologi, nyeri dalam persalinan dapat diringankan dengan melakukan metode rubbing massage, hypnobirthing, waterbirth, akupuntur, akupressur, serta senam yopphyta materna. Metode ini bisa diterapkan secara sendiri-sendiri atau bisa digabung dengan metode lainnya. Pada asuhan kebidanan kali ini terapi nyeri persalinan non farmakologi ini belum begitu diterapkan namun terkadang sudah dilakukan metode rubbing massage namun kurang dilakukan secara intensif sehingga hasil dari nyeri nonfarmakologi antara asuhan dan dengan penelitian belum dapat dibandingkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ariastuti, D. N., Sucipto, E dan Andari, D. I. (2014) ‘Hubungan Antara Posisi Miring Kiri Dengan Proses Mempercepat Penurunan Kepala Janin Pada Proses Persalinan’, Jurnal Kesehatan, pp. 60–64. Aryani, Y., Masrul, M. and Evareny, L. (2015) ‘Pengaruh Masase pada Punggung Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Fase Laten Persalinan Normal Melalui Peningkatan Kadar Endorfin’, Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1), pp. 70–77. doi: 10.25077/jka.v4i1.193. Hadianti, D. N. and Resmana, R. (2018) ‘Kemajuan Persalinan Berhubungan Dengan Asupan Nutrisi’, Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 6(3), p. 231. doi: 10.33366/cr.v6i3.993. Laili, F. and Wartini, E. (2017) ‘Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil’, Jurnal Kebidanan Malahayati, 3(3), pp. 152–156. Available at: http://ejurnal.malahayati.ac.id/index.php? journal=bidan&page=article&op=view&path%5B%5D=1013&path%5B %5D=973. Qonitun, U., & Novitasari, F. (2018). Studi Persalinan Kala Iv Pada Ibu Bersalin Yang Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (Imd) Di Ruang Mina Rumah Sakit Muhammadiyah Tuban. Jurnal Kesehatan, 11(1), 1–8. https://doi.org/10.24252/kesehatan.v11i1.4572