Laporan KKN POSKO 22 BANJAR - BANYUWANGI - Compressed [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENGABDIAN KOLABORATIF Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Potensi UMKM di Desa Banjar Dengan Menggunakan Asset Based Community Development (ABCD) Oleh: Ketua: Nasiruddin Al Ahsani, Lc., M.Ag. NIP: 19902262019031006 Anggota: Muhammad Muizul Hanani E20182308 Riska Fitriani



S20182161



Fira Safitri



S20181057



Fia Sabila Firdosika



S20182032



Arifatul Khoiriyah



E20182212



Luluk Maulina



E20182333



Siti Halimatus Sa’diyah



U20181051



Reynaldy Pangestu Susanto S20182001 ABD Mukti Ali



S20181102



Mery Andani



S20181022



Fahmi Baharudin



S20182033



Hairus



S20184069



Risma Ulvianita



S20182153



Muhammad Taufik



U20181074



Mamluatus Syarifah



S20182058



Rizal Khoirul Umam



E20182305



LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LP2M) INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER



KATA PENGANTAR Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq dan hidayah bagi kita semua, sehingga program kuliah kerja nyata tahun 2021 Dusun krajan Desa Banjar Kecamatan licin ini dapat terlaksana dan terselesaikan dengan baik laporan KKN ini disusun sebagai bentuk pertanggung jawaban kami secara tertulis kami selama pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) di Dususn Krajan Desa Banjar Kecamatan licin dari tanggal 2 Februari 2021 sampai 2 Maret 2021 Adapun tujuan dari penyusunan pembuatan laporan ini yaitu untuk memberi gambaran dan keterangan program kerja yang telah kami laksanakan di Dusun Krajan Desa Banjar Kecamatan Licin kami menyadari bahwa keberhasilan dan terlaksananya segala program yang telah kami laksanakan bukanlah keberhasilan individu maupun kelompok. Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada : 1. Tim LP2M IAIN Jember selaku penyelenggara Kuliah kerja nyata Participatoris Action Research 2021. 2. Bapak Nasurudin Al Ahasani, Lc., M.Ag. selaku dosen pembimbing lapangan KKN posko 22 Dusun Krajan Desa Banjar Kecamatan Licin. 3. Bapak Sunandi selaku Kepala Desa Banjar beserta jajarannya. 4. Bapak Hapidi selaku Kepala Dusun Rembang 5. Seluruh warga Desa Banjar Kecamatan Licin. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan kepada mahasiswa yang akan mengadakan kuliah kerja nyata (KKN) di tahun yang akan datang.



Banyuwangi, 28 Februari 2021



Penyusun



i



LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN PENGABDIAN KOLABORATIF Laporan Pengabdian Kolaboratif Berlokasi di Desa Banjar Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi Telah disetujui dan disahkan pada:



Hari



: Selasa



Tanggal : 02 Bulan



: Maret



Tahun



: 2021



Oleh:



KKN KELOMPOK 22 Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan



Nasiruddin Al Ahsani, Lc., M.Ag NIP. 19900226 201903 1 006.



Ketua LP2M IAIN Jember



Dr. H. Mustajab, S.Ag. M.Pd.I NIP. 19740905 200710 1 001



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................



i



LEMBAR PENGESAHAN .........................................................



ii



DAFTAR ISI .................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Profil Desa/Desa ..................................................................................



1



1. Peta Desa .......................................................................................



1



2. Monografi Desa .............................................................................



1



3. Sejarah Desa ..................................................................................



12



B. Data dan Peta Aset ..............................................................................



14



1. Aset Individu .................................................................................



14



2. Aset Sosial .....................................................................................



18



3. Aset Fisik ......................................................................................



19



4. Aset Ekonomi ................................................................................



20



5. Aset Agama dan Budaya ...............................................................



22



6. Aset Sumber Daya Alam ...............................................................



23



BAB II PELAKSANAAN PROGRAM KKN Bakti Lingkungan A. Bentuk Kegiatan ..................................................................................



25



B. Deskripsi Proses Kegiatan ...................................................................



26



C. Hasil Kegiatan .....................................................................................



32



D. Dampak Perubahan .............................................................................



32



Pemberdayaan UMKM A. Bentuk Kegiatan ..................................................................................



33



B. Deskripsi Proses Kegiatan ...................................................................



39



C. Hasil Kegiatan .....................................................................................



46



D. Dampak Perubahan .............................................................................



48



iii



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .........................................................................................



49



B. Rekomendasi .......................................................................................



49



DAFTAR PUSTAKA ...................................................................



v



LAMPIRAN ..................................................................................



vi



iv



BAB 1 PENDAHULUAN A. Profil Desa/Dusun 1. Peta Desa



2. Monografi Desa Desa Banjar terletak di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi memiliki luas 829,46 Ha,1 terdiri dari 4 Dusun yaitu Dusun Rembang, Dusun Putuk, Dusun Salakan, dan Dusun Krajan, batas-batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara



: Desa Tamansari, Desa Licin, Desa Kenjo



b. Sebelah Timur



: Desa Jelun, Desa Kenjo



c. Sebelah Selatan : Desa Kluncing, Desa Segobang d. Sebelah Barat



: Perhutani Tamansari, Desa Tamansari



Luas wilayah dengan rincian penggunaan sebagai berikut: No Uraian 1 Luas Pemukiman 2 Luas Persawahan 3 Luas Perkebunan



Luas (Ha/m2) 27240 275,121 16,622



1



Profil Desa Banjar, 2017



1



4 5 6 7 8



Luas Kuburan Luas Pekarangan Luas Taman Luas Perkantoran Luas Prasarana Umum Lainnya Jumlah Luas Wilayah



1,508 175,738 3,424 110,647 829,46



Sedangkan Tanah untuk Fasilitas Perkantoran dan Umum dengan rincian sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19



Uraian Tanah Kas Desa Tanah Bengkok Tanah Titi Sara Kebun Desa Sawah Desa Lapangan Olahraga Perkantoran Pemerintah Ruang Publik atau Taman Kota Tempat Pemakaman Desa atau Umum Tempat Pembuangan Sampah Bangunan Sekolah atau Perguruan Tinggi Pertokoan Fasilitas Pasar Terminal Tanah Untuk Jalan Daerah Tangkapan Air Usaha Perikanan Sutet atau Aliran Listrik Tegangan Tinggi Tempat Ibadah Total Luas



Luas (Ha/m2) 3,425 3,425 3,424 1,055 1,508 0,0004 0,9769 7,850 0,259 0,3353 18,8286



Jumlah Penduduk Desa Banjar Pada tahun 2015 tercatat sebanyak 2.917 jiwa, terdiri atas 1.449 jiwa Laki-laki dan 1.468 jiwa Perempuan yang tersebar di empat dusun.2 Berikut data jumlah penduduk di tiap dusun di Desa



2



RPJM, Desa Banjar, 2020



2



Banjar Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi sesuai hasil pendataan pada tahun 2018. Tabel 1 Jumlah Penduduk di Tiap Dusun Desa Banjar Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 No



DUSUN



Jumlah Penduduk L P TOTAL 1 Krajan 495 492 987 2 Rembang 372 400 772 3 Salakan 286 287 573 4 Putuk 296 289 585 Jumlah 1449 1468 2917 Sumber data: Kantor Desa Banjar



Jumlah KK 446 266 148 150 1010



Tabel 2 Jumlah Penduduk Musiman No 1 2 3 4 5



Uraian Jumlah Laki-laki Jumlah Perempuan Jumlah Total Jumlah Kepala Keluarga Kepadatan Penduduk



Keterangan 1449 1468 2917 1006 KK 9,37 Per km2



Sebagian besar penduduk Desa Banjar bekerja pada sektor Pertanian disusul sektor Perkebunan, Pedagang, jasa secara detail mata pencaharian penduduk Desa Banjar adalah sebagai berikut:



Tabel 3 Mata Pencaharian Penduduk No 1 2 3



Mata Pencaharian Petani Buruh Tani Buruh Migran Perempuan



Laki-Laki



Perempuan



224 290 -



23 317 9



3



4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35



Buruh Migran Laki-laki Pegawai Negeri Sipil Pengrajin Industri Rumah Tangga Pedagang Keliling Peternak Nelayan Montir Dokter Swasta Bidan Swasta Perwat Swasta Pembantu Rumah Tangga TNI POLRI Pensiunan PNS/TNI/POLRI Pengusaha Kecil Menengah Pengacara Notaris Dukun Kampung Terlatih Jasa Pengobantan Alternatif Dosen Swasta Pengusaha Besar Arsitektur Seniman/Artis Karyawan Pengusaha Swasta Karyawan Pengusaha Pemerinrahan Makelar/Broker Sopir Tukang Becak Tukang Ojek Tukang Cukur Tukang Batu/Kayu Kusir Dokar Jumlah Mata Pencaharian Pokok Total Mata Penceharian



6 11 12 23 175 7 5 4 41 34 2 14 10 15 6 221 18



7 10 4 3 1 27 1 7 2 2 12 1 2 16 34



4



Tabel 4 Penduduk Usia Kerja No



Mata Pencaharian



Laki-laki



Perempuan



1



Penduduk Usia 18-56 Tahun Penduduk Usia 18-56 Tahun yang Bekerja Penduduk Usia 18-56 Tahun yang Belum Bekerja atau Tidak Bekerja



682



812



602



132



80



680



Penduduk Usia 0-6 Tahun Penduduk Masih Sekolah 7-18 Penduduk Usia 56 Angkatan Kerja Jumlah Total



77



88



224



228



310 682 1243



284 812 1412



2 3 4 5 6 7



2705



Pendidikan adalah salah satu instrument penting untuk peningkatan kualitas dan kuantitas Pendidikan. Di Desa Banjar masih terdapat 29 perempuan yang belum tamat SD dan 23 laki-laki yang belum tamat SD. Sedangkan yang menamatkan akademi dan Perguruan Tinggi baru 15 untuk wanita dan 12 untuk laki-laki. Tabel 5 Tingkat Pendidikan No 1 2 3 4 5



Tingkat Pendidikan yang ditamatkan Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat Akademik/PT Jumlah



Laki-laki



Perempuan



23 271 162



29 258 159



214 12 682



351 15 812



5



Tabel 6 Jumlah Lembaga Pendidikan



No



Pendidikan



Jumlah



Status (Terdaftar, Terakredit asi)



1 2 3 4 5 6 7 8



TK SD/Sederajat SLTP/Sederajat SLTA/Sederajat PTN PTS SLB Paud Jumlah



1 3 1 3 8



1 1 2



Jumlah Tenaga Pengajar



Jumlah Siswa/ Mahasiswa



4 24 4 4 36



36 225 34 28 323



Tabel 7 Jumlah Prasarana Kesehatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Uraian Rumah Sakit Umum Daerah Rumah Sakit Umum Swasta Puskesmas Umum Puskesmas Swasta Puskesmas Perawatan Puskesmas Pembantu Poliklinik/Balai Pengobatan Apotik Posyandu Toko Obat



Keterangan 4 -



11



Balai Pengobatan Masyarakat Yayasan/Swasta



-



12 13 14 15



Gedung Meyimpan Obat Jumlah Rumah/Kantor Praktek Dokter Rumah Bersalin Balai Kesehatan Ibu dan Anak



1 1



6



16 17 18 19 20



Rumah Sakit Mata Poskesdes Puskesling Poskestren Polindes



1 Tabel 8



Prasarana Air Bersih Dan Sanitasi No



Uraian



1 Jumlah Sumur Bor 2 Jumlah Sumur Gali Jumlah PAH 3 (Penampungan Air Hujan) 4 Jumlah Mata Air 5 Pangkalan Air Minum Kemasan Jumlah 1 Jumlah Hidran Umum 2 Jumlah Tangki Air Bersih Jumlah No Uraian Saluran Drainase/Pembuangan 1 Air Limbah 2 Sumur Resapan Air Rumahan 3 Sepitank 4 Jumlah MCK Umum 5 Pemilik Jumlah Jamban Keluarga



Kondisi Baik Rusak 8 Unit -



-



3 Unit 11 Unit 5 Unit 3 Unit 5 unit 3 Unit Keterangan Ada 500 m 312 Rumah 312 Rumah 6 Unit 312 KK



Tabel 9 Kondisi Infrastruktur Perhubungan No 1



Uraian Jalan Desa Aspal Makadam



Kondisi Baik (km)



Rusak (km)



1500 700



700 500



7



2



Tanah Sirtu Paving/Beton Jumlah Total Panjang Jalan Jalan Antar Desa Aspal Makadam Tanah Sirtu Paving/Beton Jumlah Total Panjang Jalan



500 500 3200



1200 4400



3300 3300



1400 1400 4700



Tabel 10 Prasarana Energi Dan Penerangan No 1 2 3



Uraian



Keterangan



Listrik PLN Diesel Umum Genset Perbadi



1 Unit 2 Unit



Jumlah KK -



Tabel 11 Prasarana Dan Sarana Kebersihan No 1 2 3 4 5 6 7 8



Uraian Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alat Penghancur Sampah Jumlah Gerobak Sampah Jumlah Tong Sampah Jumlah Truck Pengangkut Sampah Jumlah Satgas Kebersihan Jumlah Anggota Satgas Kebersihan



Keterangan Keterangan Ada



2 Lokasi



Ada



4 Lokasi



Tidak Tidak Ada



Tidak Per-Rumah



Tidak



-



Ada



1 Kelompok



Ada



8



9 10 11 12



Jumlah Pemulung Tempat Pnegolah Sampah Pengolah Sampah/RT Pengolah Sampah Lainnya



Tidak Ada Ada Tidak



Ada Swadaya Tidak



Tabel 12 Sebaran Kemiskinan No 1 2 3 4



Dusun Krajan Salakan Putuk Rembang



Jumlah



%



6 4 8 9



24 22 33 11



Karakteristik Wilayah Pertanian Pertanian Pertanian Pertanian



Tabel 13 Potensi Hasil Pertanian No Uraian 1 Tanaman Pangan Padi Jagung Kedelai Ubi Kayu Cabe 2 Buah-buahan Jeruk Salak Mangga Pepaya Rambutan Duku Pisang Durian 3 Perkebunan Kelapa Kopi Cengkeh



Luas /Ha



Hasil/Ton/Ha



275,121 0,25 1



6 2,5 3



3 0,7 0,25 0,2 1



1 0,5 0,2 2 1



10,230 3,100 2,522



1,50 0,75 0,75



9



Tabel 14 Potensi Perternakan dan Perikanan No 1



2



3



Perkiriaan Jumlah Populasi



Komuditas



2017



2018



Perternakan (ekor) Sapi Kerbau Kambing Ayam



285 34 310 950



315 40 280 900



Perikanan Darat (ton) Keramba Tambak Empang



0,2 3



0,5 4



Perikanan Laut (ton) Hasil Tangkap Ikan



-



-



Tabel 15 Potensi Bahan Galian No 1 2 3 4 5 6 7



Uraian Batu Kali Batu Gunung Batu Kapur Batu Gamping Pasir Pasir Batu Tanah Liat



Keterangan Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada



10



Tabel 16 Potensi Sumber Daya Air No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14



Jenis Sungai Danau Mata Air Waduk Sumur Gali Sumur Pompa Hidran Umum PAM Pipa Sungai Embung Bak Penampung Air Hujan Depot Isi Ulang Sumber Lain



Jumlah Unit 2 4 10 4 -



Keterangan Pemanfaat/ KK 351 19 10 987 -



-



-



-



-



-



-



Kondisi Baik Rusak Baik Rusak -



Tabel 17 Data Lembaga Pemerintahan Desa Banjar No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Uraian Jumlah Aparat Pemerintah Desa Jumlah Perangkat Desa Kepala Desa Sekertaris Desa Kepala Urusan Pemerintahan Kepala Urusan Pembangunan Kepala Urusan Kesejaterahan Rakyat Kepala Urusan Keuangan Kepala Urusan Umum Kepala Urusan Pamong Tani



Keterangan



Pendidikan/ Keterangan



11 Orang Ada Ada Ada Ada



TNI S1 SLTA SLTA



Tidak



-



Ada Ada Ada



SLTA -



11



11 12 13 14 15 16 17 18



Kepala Urusan Keamanan Kepala Dusun Krajan Kepala Dusun Salakan Kepala Dusun Putuk Kepala Dusun Rembang Jumlah Kepala Dusun Yang Aktif Jumlah RT Jumlah RW



Ada Ada Ada Ada Ada



SLTA SLTA SLTA SLTA



4 Oarang



-



23 7



-



Ada 9 Orang



S1



1 4 2 Unit



-



4 Unit



-



48 Unit 1 Unit 10 Unit 10 Unit



-



BADAN PERMUSYAWARATAN DESA 1 2



1 2 3 4 5 6 7 8



Keberadaan BPD Jumlah Anggota BPD LEMBAGA EKONOMI DESA Jumlah BUMDes Jumlah Kelompok Tani Jumlah Kelompok Ternak Jumlah Kelompok Simpan Pinjam Usaha Toko Perikanan Toko Kelontong HomeStay



3. Sejarah Desa Pasca terjadinya pergolakan perjuangan kemerdekaan RI melawan Kolonial Belanda, banyak masyarakat yang mengalami kekalahan saat itu. Demi mencari keselamatan dan melindungi diri, banyak masyarakat yang memilih pindah ke lereng gunung. Lereng Gunung Ijen yang posisinya saat ini berada di sebelah barat Kota Banyuwangi merupakan salah satu tempat yang dipilih masyarakat saat itu. daerah tersebut pada saat itu masih merupakan hutan belantara. Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari mereka menebang pohon yang digunakan untuk mendirikan pemukiman



12



dan lahan pertanian. Desa Banjar sendiri terbentuk bersamaan dengan terbentuknya Desa Licin. Adapun nama Banjar berasal dari beberapa cerita, yaitu: 1. Versi pertama mengatakan bahwa nama Banjar ini sesuai dengan nama tokoh pada kepemimpinan Lurah Elan. Lurah Elan ini memiliki nama julukan Kek Banjar Rejo. menurut versi ini nama Banjar sesuai dengan nama julukan Lurah Elan tersebut. 2. Versi kedua nama Banjar juga bisa diartikan sebagai pasemon bahasa using “di banjar-banjaraken” artinya putra putri keturunan dari seorang tokoh yang memimpin saat itu disebar ke desa desa lain di kawasan tetangga desa. Berikut ini adalah tabel urutan nama Kepala Desa yang pernah memimpin di Desa Banjar. Data ini merupakan hasil wawancara anggota BPD dengan pinisepuh Desa Banjar. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 1999 yaitu alm. Bapak. H. Affandi (± 98 tahun) dan alm. Kyai Ahmad Hasan (± 99 tahun).3 Data nama Kepala Desa Banjar sampai dengan tahun 2021 Tahun No



Nama Kepala



Urut



Desa



Nama Julukan



menjadi Kepala



Keterangan



Desa 1



H. Hamid



Abdul



Kek Madi (Permadi)



± 17898 Munculnya



2



Elan



Banjar Rejo



± 1812



nama Banjar (versi 1)



3



H. Mukti



Lurah Wongso



± 1836



4



Kaswati



Karto Wijoyo



± 1857



3



RPJM, Desa Banjar, 2020



13



5



Mangun Joyo



--



± 1866



6



Fauzan



Selosari



± 1871



7



Solehudin Indro --



±1906



8



Kek Mis



Selosari



±1920



9



Asnapun



Sutodiharjo



±1920



10



Raden Sukamto



Antowiryo



±1940



11



H. Mujaini



Arjoko



±1940-1974



12



Pa’i



--



1974-1976



13



RM Suroso



--



1976-1989



14



Kriswiyono



--



1990-1994



15



S. Soetikno



--



1994-1998



16



Hadi Sutrisno



--



1998-2012



17



Isrin



--



2012-2013



18



Nur Hariri S.Pd



--



2013-2018



19



Sunandi



--



PJ. Kepala Desa PJ. Kepala Desa



2018sekarang



B. Pemetaan Asset Pendekatan ABCD memandang aset sebagai gelas terisi penuh yang akan dikembangkan bersama warga. Setidaknya ada 7 aset yang ada dalam suatu masyarakat atau komunitas yang bisa dianalisis. Di Desa Banjar sesuai pengamatan yang telah kami lakukan di beberapa Dusun selama pengabdian, setidaknya dapat dituliskan beberapa aset berdasarkan pembagiannya sebagai berikut: 1. Aset Individu Di dalam pendekatan ABCD yang termasuk pembagian aset fisik diantaranya adalah pengetahuan (knowledge), kecerdasan rasa (empathy), dan keterampilan (skill) yang dimiliki oleh setiap warga



14



dalam suatu komunitas. Di Desa Banjar terdapat berbagai aset individu yang dapat di kelompokkan sebagai berikut :



a. Ahli Kebun Buah Desa Banjar ini termasuk daerah dataran tinggi dimana untuk daerah yang semacam ini tanahnya sangat cocok untuk ditanami berbagai macam buah-buahan, Karena memang dari tempatnya yang cukup strategis yang berada di daerah dataran



15



tinggi, hal ini yang menjadikan para warga sekitar secara tidak langsung memiliki kemampuan untuk menanam buah-buahan. Bahkan disetiap halaman rumah warga hampir rata ada tanaman seperti jeruk, jambu, salak, rambutan, dan lain sebagainya. Untuk salak sendiri ada kebun yang cukup besar yang terletak di Dusun Rembang, lebih tepatnya di deket Wisata Sriwulung. b. Desa Wisata Di Desa Banjar ini memiliki banyak potensi wisata. Salah satu yang sudah cukup dikenal oleh banyak wisatawan dan masyarakat luas adalah wisata yang ada Dusun Putuk. Wisata tersebut Taman Songgo Langit dan area Camp Ground. Wisata tersebut merupakan agrowisata yang dikelola oleh BUMDes Banjar. Selain di Dusun Putuk ada juga wista di Dusun Rembang yang bernama Wisata Sriwulung. Wisata ini merupakan wisata yang masih tetap aktif di masa pandemi karena merupakan wisata yang berbasis olahraga yakni bersepeda. Beda halnya dengan wisata Songgo Langit yang sudah tidak beroperasi selama pandemi. Kedua wisata diatas dikelola langsung oleh masyarakat yang ada di Desa Banjar, ini menunjukkan bahwasanya masyarakat Desa Banjar memiliki kemampuan di dalam mengelola pariwisata. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa sosial media yang digagas oleh karang taruna untuk mempromosikan wisata tersebut terhadap masyarakat luas.



c. Petani dan Berkebun. Daerah Banjar mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan pekebun. Ini menjadi hal yang tidak perlu diragukan lagi, sebab jika melihat dari demografi yang ada Desa Banjar memiliki banyak lahan pertanian dan perkebunan. Mayoritas masyarakat pertanian dari pemerintah sendiri untuk mewadahi itu semua bisa



16



dilihat dengan adanya kelompok tani di setiap dusun yang ada di Desa Banjar. Mayoritas masyarakat Desa Banjar memiliki skill tersendiri dalam menanam berbagai macam tumbuhan pangan serta buahbuahan yang ada di Desa Banjar. d. Memproduksi Gula Aren Gula Aren menjadi salah satu ikon Desa Banjar di kancah Kabupaten dan sekitarnya, dan juga memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan gula aren di daerah lain. Ini dilihat dari adanya inisiatif pemerintah desa di dalam memberikan brand terhadap produk, sehingga gula aren yang dipasarkan keluar dari daerah masih bisa dikenal bahwasanya itu merupakan produk asli Desa Banjar. Di Desa Banjar tidak semua masyakat memiliki kemampuan di dalam memperoduksi gula aren, hanya sebagian orang saja yang memiliki skiil untuk mengolah gula aren. Untuk bisa mengetahui siapa saja yang memiliki skill di dalam pengolahan gula aren bisa dilihat dari adanya papan nama disetiap masing-masing rumah yang memiliki produksi gula aren. e. Religious dan Ramah Desa Banjar memiliki cukup banyak tempat beribadah, berhubung mayoritas penduduknya Muslim, maka disetiap dusun memiliki masjid dan musholah serta tokoh agama yang sangat berpengaruh kepada masyarakat setempat. Kami selama proses pengabdian melihat secara langsung kecekatan masyarakat dalam melaksanakan ibadah secara berjamaah di masjid dan musholah setempat. Bahkan selama kami di Dasa Banjar tempat beribadah terlihat aktif dan ramai. Tidak hanya itu masyarakat Desa Banjar juga sangat antusias dan ramah kepada kami saat kami melakukan proses pengabdian.



17



f. Olahraga Salah satu aset individu Desa Banjar juga memiliki skill yakni di bidang olahraga. Desa Banjar memiliki fasilitas yang cukup baik dalam proses pengembangan skill seperti beberapa cabang olahraga. Di dalam skill olahraga masyarakat Desa Banjar sangat antusias dan rutin dalam mengembangkan skill yang ada, mulai dari bermain bola voli dan juga futsal di setiap minggunya. Tidak hanya itu Desa Banjar memiliki fasilatas lapangan bulutangkis. g. Pekerja Keras Seperti masyarakat Desa pada umumnya, masyarakat Desa Banjar juga tergolong sebagai masyarakat yang berkerja keras, hal ini bisa dilihat dari kegiatan keseharian masyarakat itu masyarakat Desa Banjar berprofesi sebagai buruh tani. 2. Aset Sosial Di



dalam



pemetaan



aset



sosial



kegiatannya



berupa



menginventaris asosiasi dan institusi yang ada pada satu komunitas atau masyarakat. Pemetaan aset sosial dikenal juga dengan sebutan modal sosial. Modal sosial terdiri dari dua kriteria. Pertama, modal sosial fisik yang berupa adanya sebuah grub yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang memiliki tujuan yang sama. Kedua, modal sosial non fisik yang mencangkup ikatan silaturahmi. Di Desa Banjar sesuai pengamatan yang kami lakukan setidaknya ada beberapa aset sosial yang bisa dipetakan sesuai kriteria yang sudah dijelaskan di paragraf sebelumnya; 1) Modal fisik, sesuai penjelasan yang sudah ada sebelumnya bahwasannya yang dimaksud modal fisik disini adalah adanya perkumpulan beberapa orang yang memiliki tujuan yang sama. maka sesuai kriteria pertama ini ada beberapa asset sosial yang ada di Desa banjar salah satunya adalah karang taruna dan IPNU.



18



Kedua perkumpulan diatas merupakan perkumpulan yang sudah terstruktur dan memiliki kegiatan yang sudah diagendakan bersama. Adapun kegiatannya salah satunya adalah mengelola wisata yang ada di Desa Banjar, ini merupakan agenda dari Karang Taruna. Adapun dari IPNU ada kegiatan rutinan yang dilakukan setiap malam jumat, yakni berupa pengambilan secara kolektif ala masyarakat yang berupa beras dan uang yang lebih dikenal dengan istilah “Jimpitan”.



3. Aset Fisik Aset ini digunakan untuk menggambarkan aset yang berwujud yang berada pada lokasi mitra. Aset ini mewakili unsur bangunan, infrastruktur dasar. Hasil pemetaan aset fisik di Desa Banjar dapat dilihat dari gambar dibawah ini:



19



Dalam gambar di atas terdapat beberapa pemetaan aset fisik antara lain: unsur bangunan, yang terdiri dari gedung sekolah, kantor desa, jembatan, masjid, perumahan, dan batas batas desa serta dusun. Unsur infrastruktur di Desa Banjar mewakili antara lain: jalan raya sungai, jalan desa, sumber mata air, forest (hutan), sawah, ladang, dan TPA. 4. Aset Ekonomi Aset ekonomi pada masyarakat di suatu wilayah dapat di keloloa dengan menggunakan pendekatan Leaky Bucket (ember bocor). Dalam suatu wilayah arus pemasukan dam arus keluar roda perekonomian bisa diidentifikasi secara bersama. Roda perekonomian wilayah yang baik sejatinya memiliki arus pemasukan yang lebih tinggi dam minim arus keluar. Apabila arus keluar lebih tinggi di bandingkan arus pemasukan, maka suatu wilayah akan sulit berkembang. Hal ini dikarenakan uang banyak bocor menuju luar wilayah. Oleh karena itu pendekatan Leaky Bucket



dapat



,membantu



mengidentifikisi



(1)



arus



masuk



perekenomian, (2) arus yang ada di dalam, dan (3) arus keluar. Desa Banjar memiliki empat wilayah dusun yang pertama Dusun Krajan, Rembang, Putuk, Salakan. Dari keempat wilayah tersebut memiliki aset ekonomi berupa potensi UMKM serta pengelolaan desa



20



wisata, serta beberapa usaha yang dilakukan di masyarakat di Desa Banjar yakni Toko Kelontong dan Warung Nasi.



Setalah kami identifikasi aset ekonomi yang ada di Desa Banjar terdapat beberapa sirkel yang berputar tentang pemasukan dan pengeluaran suatu dana yang ada di masyarakat. Pada Toko Kelontong, UMKM, Desa Wisata, serta Warung Nasi, masyarakat Desa Banjar khususnya perputaran uang Gaji, Pendapatan Turis, Bantuan Pemerintah dan Keperluan Rumah Tangga masuk pada sirkel Toko Kelontong, UMKM, Desa Wisata, serta Warung Nasi. Sementara pengeluaran keuangan jatuh pada Jasa Sosial, Biaya Pendidikan, Biaya Kesehatan, dan Pajak.



21



5. Aset Agama dan Budaya Pada identifikasi kali ini pemetaan modal budaya dan agama merupakan langkah yang sangat penting untuk melihat keberadaan kegiatan dan ritual kebudayaan dan keagamaan dalam suatu masyarakat termasuk kelembagaan dan tokoh-tokoh penting yang berperan secara langsung atau tidak langsung terhadap di dalamnya. Penggunaan matriks tingkat kelembagaan dan diagram hubungan kelembagaan akan sangat membantu peserta untuk mengetahui sejauh mana pentingnya keberadaan ritual kebudayaan dan keagamaan yang ada di masyarakat serta pola relasi yang tercipta diantaranya dan kemudian bagaimana memanfaatkannya sebagai peluang untuk menunjang pengembangan perencanaan dan kegiatan bersama. Modal budaya dan agama perlu diintegrasikan dengan modal sosial untuk memberi pemahaman secara komperensif untuk mewujudkan impian bersama. Pada aset kali ini Desa Banjar memiliki aset keagamaan yakni: yang pertama, jamaah tahlil rutinan malam jum’at, khatmil Qur’an di setiap satu bulan sekali dan rotibul haddad yang dilakukan setiap satu minggu sekali. setiap satu bulan sekali dan rotibul haddad yang



Jamaah Tahlil



khatmil Qur'an



Kepala Desa



Takmir Masjid



Jumlah/ Persentase Anggota Kelompok Perempuan Jumlah/ Persentase Anggota Kelompok Laki-laki



Toko/aktor /Pimpinan



Nama Kelompok/ Lembaga



dilakukan setiap satu minggu sekali.



Seluruh Warga Sekitar Dusun Takmir Masjid dan Seluruh Warga Sekitar



Seberapa Penting Pernannya Dalam Kehidupan Masyarakat Sangat Cukup Tidak Penting Penting Penting



Seluruh Warga Sekitar Dusun







Takmir Masjid dan Seluruh Warga Sekitar



✓ 22



Ratubul Ustadz Hadad Ahmad



Seluruh Warga Sekitar Dusun Rembang



Seluruh Warga Sekitar Dusun Rembang







Dalam tabel diatas terdapat tiga kegiatan di dalam aset keagamaan dan budaya yang dilakukan secara rutin oleh masyarakat di Desa Banjar. Di dalam kegiatan di atas yang dilakukan secara rutin dalam kurun waktu satu minggu sekali dan satu bulan sekali. Untuk kegiatan keagamaan dan budaya masyarakat Desa Banjar Kecamatan Licin Kabupaten Banyuawangi sangat antusias dan berpartisipasi karena kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan Ukhwah Islamiyah dan sekaligus mempererat silaturahmi antar warga yang lain. 6. Aset Sumber Daya Alam Aset sumber daya alam adalah potensi alam dan hasil alam yang terdapat pada lokasi mitra. Penggambaran aset sumber daya alam dapat dilakukan dengan menggunakan metode transek atau kalender musim. Transek adakah alat atau metode untuk mengetahui situasi dan sumber daya disuatu wilayah dengan cara berjalan menelusui wilayah tersebut. Hasil kemuadian dibuat dalam bentuk bagan atau gambar irisan muka bumi. Masalah kegiatan keadaan



MUAIM KEMARAU MARET APRIL



MEI



MUSIM DINGIN JUNI



JULI



MUSIM HUJAN



MUSIM PANCAROBA



AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI



PANEN TANAM BANJIR KESEHATAN (WABAH DAN PENYAKIT)



Desa Banjar memiliki potensi sumber daya alam yakni mulai dari potensi tanaman buah serta tanaman bahan pokok. Dalam potensi tanaman buah Desa Banjar memiliki tanaman buah seperti; buah salak,



23



manggis, jeruk, alpukad, dan lain sebagainya. Untuk potensi tanaman pangan terdiri dari; padi, palawija, dan sayur-sayuran yang lainnya. Tidak hanya itu Desa Banjar juga memiliki keadaan 4 musim yang pertama; musim kemarau, musim penghujan, musim dingin, dan juga musim pancaroba. Dari ke empat musim tersebut juga memiliki bulan yang rawan terhadap penyakit seperti; wereng, walang dan sejenis jamur lainnya yang menyerang tumbuhan, penyakit atau hama penyakit ini berada di bulan Januari, Maret, Juli, Agustus, Oktober, November, Desember.



24



BAB II PELAKSANAAN PROGRAM KKN Dalam pengabdian kepada masyarakat yang kami lakukan di Desa Banjar setidaknya ada dua program yang kami laksakan sebagai berikut: 1. Peningkatan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan 2. Peningkatan potensi UMKM Desa Banjar



A. Peningkatan Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan Lingkungan memiliki makna yang sangat luas dan sampai saat ini masih menjadi topik pembicaraan yang masih umum dan cukup fenomomenal. Manusia sering mengartikan lingkungan dengan cara dan gaya yang berbedabeda, bahkan ada yang berpandangan bahwa suasana yang ada di sekitar diartikan sebagai lingkungan. Para ahli Biologi, Ekologi ataupun lingkungan memberikan artian tentang lingkungan yang sedikit berbeda satu sama yang lainnya, namun memiliki substansi yang sama. Lingkungan secara etimologi berarti “ruang lingkup” atau “sekitar” atau “alam sekitar” atau “masyarakat sekitar”, dan lain sebagainya. Lingkungan dapat diartikan sesuatu yang memengaruhi kehidupan makhluk hidup secara kolektif atau lingkungan bisa dikatakan sebagai penjumlahan untuk segala yang ada disekitar seseorang atau sesuatu yang terjadi disekitar makhluk hidup, yang meliputi makhluk hidup dan alam disekitarnya.4 Adapun lingkungan juga bisa dimaknai sebagai kolaborasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam yang hidup diatas tanah maupun yang ada di lautan, yang meliputi ciptaan manusia. Lingkungan juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.5 Mengingat program yang kami laksanakan ini merupakan



4



Dantjie T. Sembel, Toksikologi Libngkungan, (Yogyakarta: CV, ANDI OFFSET. 2015). Hlm 1 Ibid, hlm 2



5



25



kegiatan yang pada intinya ingin meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, maka kegiatan ini kami kategorikan ke dalam jenis kegiatan bakti lingkungan. Berbicara mengenai bakti lingkungan maka tidak akan jauh dari pembahasan mengenai kebersihan dan sampah. Sampah masih menjadi fenomena yang sampai saat ini memang tidak ada habis-habisnya diperbincangkan di berbagai daerah, termasuk juga di Desa Banjar yang menjadi tempat pengabdian kami selama KKN. Desa Banjar Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu daerah yang bisa dikatakan cukup sukses di dalam mengatasi sampah. Hal ini bisa dilihat dari sudah tersedianya tempat sampah di setiap rumah-rumah warga di Dusun Krajan. Kendati demikian ternyata penyediaan tempat sampah belum menyuluruh di setiap dusun. Salah satu dusun yang ada di Desa Banjar masih ada yang belum tersentuh mengenai persediaan tempat sampah. Sesuai pengamatan yang kami lakukan salah satu yang belum tersentuh adalah Dusun Rembang yang kebetulan jarak dusun ini lumayan jauh dari pusat desa (kantor desa). Berangkat dari penjelasan di atas maka kami menjadikan Dusun Rembang sebagai fokus dari pelaksanaan program bakti-bakti lingkungan ini. Melihat cukup adanya potensi-potensi seperti wisata “Sriwulung” dan juga keaktifan karang tarunanya dan juga kekompakan masyarakat yang ada di Dusun Rembang. Kegiatan ini dilakukan karena disekitar lingkungan Dusun Rembang terdapat infrastruktur yang masih kurang optimal. B. Deskripsi Proses Kegiatan Dalam kegiatan Bakti Lingkungan ini yang dalam tema besarnya untuk meningkatkan keperdulian masyarakat terhadap lingkungan kami menjalankan program dengan beberapa langkah sebagai berikut: 1) Observasi Lapangan Observasi ini kami lakukan bersamaan dengan kegiatan rutinan warga Rembang. Observasi pertama dilakukan pada hari Jumat Minggu pertama (05/2/2021). masyarakat Dusun Rembang beserta anggota



26



karang taruna mempunyai kegiatan rutinan berupa bersih-bersih disepanjang jalan dan lingkungan sekitar masyarakat Banjar. Kegiatan ini dimulai dari pukul 07.00 dengan berbagai macam kegiatan, salah satunya memperbaiki jalan yang sudah mengalami kerusakan, ada juga yang melakukan bersih-bersih di jalan dan saluran irigasi.



27



Observasi kedua kami lakukan pada hari minggu (08/2/2021). Observasi kami lakukan sambil lalu berpartisipasi mengikuti kegiatan rutinan karang taruna yakni bersih-bersih di wisata “Sriwulung”. Ini merupakan kegiatan rutinan karang taruna di setiap hari minggu. selain bersih-bersih, karang taruna juga mengiinisiasi terbentuknya wisata baru di sekitar “Sriwulung” yaitu wisata “Sumber Astia”. Menurut kepala Dusun Rembang. Wisata ini masih dalam proses pengembangan, mengingat adanya kendala dana di masa pandemi yang lebih banyak diserap bantuan sosial.



28



Dari hasil observasi didapati beberapa informasi terkait lingkungan: 1) sesuai pengamatan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwasanya masyrakat Dusun Rembang terlebih karang taruna yang ada disana memiliki semangat untuk memajukan Dusun Rembang. Selain itu juga terlihat kekompakan masyrakat sekitar bagaimana kepeduliannya terhadap lingkungan, utamayana masalah kebersihan. 2) kami dapati adanya potensi wisata yang masih aktif dan bernilai ekonomi. Yaitu wisata “sriwulung” dimana dimasa pandemi wisata ini masih bisa tetap beroperasi. 2) Konsolidasi Kegiatan ini dilangsungkan Bersama dengan kepala dusun dan karang taruna Dusun rembang. Kegiatan konsolidasi ini merupakan kegiatan yang tujuannya adalah untuk mengetahui lebih lanjut hal apa yang perlu di kembangkan di dusun Rembang. Adapun dalam kegiatan ini dihasilkan poin penting yang berkenaan dengan lingkungan yaitu : di Dusun Rembang masih belum ada fasilitas fisik berupa tempat sampah dan TPA. Hal Ini yang perlu dikembangkan dan difasilitasi mengingat masyakat yang ada sudah cukup memiliki kesadaran mengenai kebersihan lingkungan. Namun masayarakat masih ambigu di dalam memajamemen sampah.



29



3) Sosialisasi Tidak hanya itu kami dalam kegiatan kali ini kami melakukan sosialisasi bakti lingkungan dengan berbagai elemen masyarakat. Tidak hanya itu kami mengundang beberapa pemerintah Desa untuk mensupport adanya kegiatan ini, serta kami mengundang seluruh santri TPQ Dusun Rembang dan sekaligus mengedukasi santri-santri agar peduli terhadap lingkungan.



Dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi terhadap lingkungan merupakan potensi dari tujuh aset metode pengabdian masyarakat salah



30



satunya melatih skill tentang kepedulian lingkungan. Dalam kegiatan kali ini berisi proses seluruh materi lingkungan agar masyarakat dan juga santri sadar akan pentingnya lingkungan untuk memajukan dan meningkatkan potensi baik dari segi ekonomi dan sosial. 4) Realisasi Dalam menjalankan proses realisasi terhadap lingkungan kami berinsiatif dalam pengadaan fasilitas fisik berupa tempat sampah. Di fasilitas ini kami menyediakan fasilitas ini di berberapa titik salah satunya di tempat beribadatan seperti masjid dan musholah serta di tampat yang memeang rawan akan sampah dan juga di tempat wisata yang sudah di jelaskan diatas. Tidak hanya itu kami dibantu dengan kepala Dusun Rembang dan sekaligus penyerahan faasilitas tersebut di beberapa tempat tersebut.



Kegiatan ini berjalan dengan lancar didukung oleh antusias masyarakat sekitar serta kepala Dusun Rembang. Adapun Kendala kendala dan solusi yang di dapat sebagai berikut:



31



Kendala: 1. Minimnya ketersediaan peralatan kebersihan. 2. Minimnya Dana Oprasional dalam pembuatan TPA 3. Kurangnya fasiltas pendukung terhadap menajemen sampah Solusi : 1. Meminta bantuan dari masyarakat sekitar khususnya pemuda karang taruna dalam mengoptimalkan peralatan kebersihan 2. Merealisasikan anggaran baru untuk menyediakan fasilitas TPA 3. Mengadakan dan memberikan fasilitasi terhadap manajemen sampah C. Hasil kegiatan Kerja bakti membersihkan lingkungan yang dilakukan setiap satu minggu sekali di Desa Banjar memiliki dampak positif untuk masyarakat sekitar dan lingkungan, antara lain menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan peduli terhadap lokasi tempat tinggal, selain itu dengan diadakan kerja bakti ini dapat terjalin ikatan sinergi antara satu orang dengan orang lain, masyarakat Desa Banjar sangat antusias melakukan gotong-royong Bersama-sama tanpa mengharapkan upah atau bayaran. Dengan diadakannya kerja bakti ini secara tidak langsung memiliki manfaat penyelamatan lingkungan yang ganda selain lingkungan menjadi bersih juga tertanamkan sebuah rasa memiliki pada lingkungan tempat tinggal harapannya tidak ada orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya lagi setelah memiliki kesadaran yang utuh. Namun terdapat kekurangan dalam kegiatan ini yaitu kurang lengkapnya alat alat kebersihan. D. Dampak Kegiatan Tabel 19 Checklist Evaluasi Dampak Perubahan Hasil Kegiatan Kerja Bakti Komponen Uraian



Kualitas Penilaian Kurang Cukup



Baik



Baik Sekali



32



Partisipasi



Perubahan pola pikir



Keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan kerja bakti. Masyarakat sadar lingkungan



✓ ✓



Revitalisasi peran tokoh lokal



Adanya tokoh lokal yang menggerakkan kegiatan Inisiasi dan Warga kepemilikan masyarakat menjadi pelaku perubahan Keberlanjutan Adanya rencana program tindak lanjut yang dikelola warga



✓ ✓ ✓



Pada tabel diatas terdapat evaluasi hasil kegiatan dimana masyarakat sangat cukup baik dan berpartisipasi atas kegiatan Kerja Bakti serta peduli Lingkungan. A. Meningkatkan dan Pemberdayaan Potensi UMKM Di Indonesia, definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2008 tentang UMKM.1 Pasal 1 dari UU terebut, dinyatakan bahwa Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang buka merupakan anak perusahan atau bukan anak cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.6 Usaha mikro kecil dan menengah



merupakan



pemain



utama



dalam



kegiatan



ekonomi



di



6



Tulus T.H. Tambunan, UMKM di Indonesia, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2009), hal.16



33



Indonesia.masa depan pembangunan terletak pada kemampuan usaha mikro kecil dan menengah untuk berkembang mandiri. Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting dan strategis dalam mengantisipasi perekonomian kedepan terutama dalam



memperkuat



struktur



perekonomian



nasional.



Adanya



krisis



perekonomian nasional seperti sekarang ini sangat mempengaruhi stabilitas nasional, ekonomi dan politik yang imbasnya berdampak pada kegiatankegiatan usaha besar yang semakin terpuruk, sementara UMKM serta koperasi relatif masih dapat mempertahankan kegiatan usahanya. Secara umum, tujuan atau sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tangguh dan mandiri yang memiliki daya saing tinggi dan berperan utama dalam produksi dan distribusi kebutuhan pokok, bahan baku, serta dalam permodalan untuk menghadapi persaingan bebas. UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha di semua sektor ekonomi. Pada prinsipnya, pembedaan antara Usaha Mikro (UMI), Usaha Kecil (UK), Usaha Menengah (UM), dan Usaha Besar (UB) umumnya didasarkan pada nilai aset awal (tidak termasuk tanah dan bangunan), omset rata-rata per tahun, atau jumlah pekerja tetap. Namun definisi UMKM berdasarkan tiga alat ukur ini berbeda menurut negara. Karena itu, memang sulit membandingkan pentingnya atau peran UMKM antar Negara.7 Beberapa keunggulan UKM terhadap usaha besar antara lain adalah sebagai berikut. a) Inovasi dalam teknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk. b) Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil. c) Kemampuan



menciptakan



kesempatan



kerja



cukup



banyak



atau



penyerapannya terhadap tenaga kerja. 7



Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu Penting, (Jakarta: LP3ES, 2012), hal. 11



34



d) Fleksibelitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibanding dengan perusahaan besar yang pada umumnya birokrasi. e) Terdapatnya dinamisme manajerial dan peran kewirausahaan.8 Klasifikasi UMKM Dalam perspektif perkembangannya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar.Selain itu kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisi ekonomi.Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang melibatkan banyak kelompok. Berikut ini adalah klasifikasiUsaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).9 1) Livelhood Activities, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang labih umum biasa disebut sektor informal. Contohnya pedagang kaki lima. 2) Micro Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan. 3) Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor. 4) Fast Moving Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi usaha besar (UB). Peranan UMKM Diakui, bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memainkan peran penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi,



Tiktik Sartika Partomo&Abd. Rachman Soejoedono, “Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi”, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), hal. 13. 9 Ade Resalawati, Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM Indonesia, (Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), hal. 31. 8



35



tidak hanya di negara-negara sedang berkembang (NSB), tetapi juga di negaranegara maju (NM). Di negara maju, UMKM sangat penting, tidak hanya kelompok usaha tersebut menyerap paling banyak tenaga kerja dibandingkan usaha besar (UB), seperti halnya di negara sedang berkembang, tetapi juga kontribusinya terhadap pembentukan atau pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) paling besar dibandingkan kontribusi dari usaha besar.10 Karakteristik Usaha Mikro Usaha kecil di Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan karena pasar yang luas, bahan baku yang mudah didapat serta sumber



daya



manusia



yang



besar



merupakan



variabel



pendukung



perkembangan dari usaha kecil tersebut akan tetapi perlu dicermati beberapa hal seiring perkembangan usaha kecil rumahan seperti: perkembangan usaha harus diikuti dengan pengelolaan manajemen yang baik, perencanaan yang baik akan meminimalkan kegagalan, penguasaan ilmu pengetahuaan akan menunjang keberlanjutan usaha tersebut, mengelola sistem produksi yang efisien dan efektif, serta melakukan terobosan dan inovasi yang menjadikan pembeda dari pesaing merupakan langkah menuju keberhasilan dalam mengelola usaha tersebut. Dalam buku Pandji Anoraga diterangkan bahwa secara umum, sektor usaha memiliki karakteristik sebagai berikut:11 a) Sistem pembukuan yang relatif administrasi pembukuan sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah admistrasi pembukuan standar. Kadangkala pembukuan tidak di up to date sehingga sulit untuk menilai kerja usahanya. b) Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi. c) Modal terbatas



10



Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia, hal. 1 Pandji Anoraga, Ekonomi Islam Kajian Makro dan Mikro, (Yogyakarta: PT. Dwi Chandra Wacana 2010), hal. 32



11



36



d) Pengalaman menejerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbatas. e) Skala ekonomi yang terlalu kecil sehingga sulit mengharapkan untuk mampu menekan biaya mencapai titik efisieni jangka panjang. f) Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat terbatas. g) Kemampuan untuk sumber dana dari pasar modal terendah, mengingat keterbatasan salam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan dana dipasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi standar dan harus transparan. Karakteristik yang dimiliki oleh usaha mikro menyiratkan adanya kelemahankelemahan yang sifatnya potensial terhadap timbulnya masalah. Hal ini menyebabkan berbagai masalah internal terutama yang berkaitan dengan pendanaan yang tampaknya sulit untuk mendapatkan solusi yang jelas.12 Dari teori diatas dapat dikaitkan dengan beberapa potensi dan kegiatan yang ada antara lain, tentang UMKM di Desa Banjar. Pada UMKM kali ini didesa Banjar memiliki potensi yakni pengolahan produksi gula aren, serta produksi kopi utek. Dari potensi yang ada di desa Banjar ini sangat menarik untuk dikaji secara mendalam, karena hal tersebut bukan hanya bersifat potensi saja, tetapi perlu adanya upaya pemberdayaan hingga mampu memberikan manfaat yang sebesar- besarnya untuk masyarakat. Dalam menggali potensi yang ada didesa banjar ini yaitu salah satunya dengan produksi gula aren dan kopi utek, pemerintahan dan mahasiswa harus dapat bersinergi untuk dapat memikirkan bagaimana cara-cara memunculkan klaster-klaster kemandirian tidak hanya diperkotaan tetapi juga dipedesaan. Gula aren adalah pemanis yang terbuat dari sari atau nira pohon aren yang memiliki ciri khas yang berbeda dibandingkann gula pada umumnya.13 Dalam kegiatan dan program kali ini kami berpartisipasi dan sekaligus melihat



12 13



Ibid, hal. 33. https://id.wikipedia.org/wiki/Gula_aren 10 Maret 2021



37



langsung cara produksi pembutan gula aren, mulai dari pengambilan air nira sampai pemsakan hingga siap di pasarkan. Untuk kegiatan yang pertama adalah proses pengambilan air nira, air nira disini di produksi dari pohon aren yang secara khusus hidup dan bertumbuh di Dusun Rembang Desa Banjar. Pada kegiatan kali ini adalah proses pengambilan air nira dari pohon aren, proses ini dilakukan oleh salah satu petani, pohon aren setempat karena dalam kegiatan ini tidak sembarangan orang yang bisa mengambil air nira tersebut sebab menurut warga setempat jika diambil dengan orang yang tidak biasanya air nira tersebut tidak bisa keluar dengan semestinya, itulah yang membuat keunikan dari proses pengambilan air nira di daerah tersebut. Tidak hanya itu proses pengambilan hanya dilakukan pada waktu pagi dan sore hari. Setalah pengambilan proses selanjutnya adalah memasak air nira tersebut sampai mengental dan siap dicetak. Proses ini memakan waktu kurang lebih 6 jam, setalah proses pemasakan dan air nira menjadi mengental kemudian proses percetakan, proses ini dilakukan dengan menggunakan cetakan bambu, setelah dicetak kemudian menunggu hingga gula mengeras dan siap di kemas dan di pasarkan. Tidak hanya itu potensi UMKM yang lain adalah minuman khas yang terdapat di Desa Banjar yang bernama Kopi Utek, kopi di minum tidak sebagai mana mestinya karena penyajian kopi ini menggunkan gula aren yang terpisah dari secangkir kopinya. Cara menikmati kopi ini dengan cara meminum kopi terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan menggitgit gula aren. Kopi ini berpotensi sebagai ajang festival kuliner yang diselenggarakan oleh pemerintah Desa Banjar. Tidak hanya itu kopi ini sudah dijual dan dipasarkan secara online dengan harga jual 25 ribu rupiah per bungkus dengan estimasi perbungkus bisa diseduh sampai 4 kali minum dalam satu cangkir. Dalam jenis kegiatan kali ini adalah meningkatkan potensi UMKM di Desa Banjar. Untuk meningkatkan potensi UMKM perlu adanya fasilitas secara fisik berupa jalan, infrakstruktur dan lain sebagainya. Dalam kesempatan kali



38



ini kami membuat fasilitas fisik yakni pepan penunjuk arah. alasan kami melaksankan kegiatan kali ini agar masyarakat Dusun Rembang bisa meningkatkan potensi dan daya tarik terhadap masyarakat luar. Dalam kegiatan kali ini kami berharap bahwa target kegiatan bisa dengan jangka waktu yang lebih panjang dalam meningkatkan potensi UMKM dari segi ekonomi maupun sosial. B. Proses Kegiatan Dalam Kegiatan kali ini kami melakukan observasi, konsolidasi, dan realisasi. Dalam UMKM di Desa Banjar Memiliki dua Potensi yang pertama pengolahan gula aren dan pemasaran kopi utek. 1) Observasi Lapangan Dalam observasi kali ini kami melakukan kegiatan secara langsung dan terlibat dalam pengolah produksi gula aren mulai dari pengambilan air nira hingga pengolahan sampai siap dipasarkan. Untuk observasi kali ini kami dibantu oleh salah satu warga yang berprosfesi sebagai petani gula aren. Tidak hanya itu kami juga melakukan kegiatan yakni melihat dan mencicipi salah satu kopi khas Desa Banjar yang bernama Kopi Utek dan melihat potensi yang ada. Pada proses kali ini pertama kami sebagian anggota kkn melihat secara langsung adanya proses pengolahan gula aren dengan yang paling mendasar adalah proses pengambilan air nira yang juga disebut Deres. Pada proses ini kami diajak oleh salah satu petani pohon aren untuk melihat proses pengambilan air nira langsung dari pohonnya. Proses ini cukup singkat karena dilakukan di waktu pagi dan sore hari, apabila di luar waktu tersebut air nira tidak bisa keluar. Setelah proses pengambilan air nira, kemudian proses pemasakan air nira pemasakan proses ini dilakukan dengan kurun waktu yang cukup lama kurang lebih 2-6 jam. Setalah air mulai mengental dan siap dicetak dan gula aren siap dipasarkan. Setelah kegitan itu dilakukan kami diperkenalkan dengan salah satu minuman khas Banjar yaitu kopi



39



utek. Kedua potensi ini sudah di kembangkan dan dipasarkan oleh masyarakat Banjar skala kecil.



40



Oleh karana itu kami melihat kedua potensi ini sengat penting untuk di tingkatkan yang lebih luas agar masyarakat luar bisa melihat adanya potensi tersebut. Dengan adanya potensi ini kami berinisiatif dan sekaligus mengajak kelompok Karang Taruna untuk meningkatkan potensi dengan cara membuat infrakstruktur penunjuk arah agar bisa



41



terlihat oleh masyarakat luas bahwa di Desa Banjar memiliki potensi tersebut. 2) Konsolidasi Pada kegiatan kali ini kami melakukan konsolidasi dengan berbagai elemen masyarakat yaitu Karang Taruna serta masyarakat sekitar Dusun Rembang Desa Banjar dan sekaligus kepala Dusun Rembang. Dalam konsolidasi kali kami melakukan rencana pembuatan infrakstruktur dan sekaligus menganggarkan dana kuangan dan menjelasakan bahwa infrakstruktur penunjuk arah ini bisa bermanfaat serta bisa meningkatkan potensi dan pertumbuhan ekonomi di Dusun Rembang Desa Banjar.



Dalam konsolidasi kali ini terdapat kendala dan solusi antara lain; Dalam kendala kali ini kami mengalami kesulitan dalam proses penentuan dan penghitungan dana sebab pembuatan infrakstruktur ini memakan cukup banyak dana namun kendala ini dapat di atasi dengan cara bahwa kami di bantu oleh masyarakat dan juga suadaya dan dari Karang Taruna.



42



3) Realisasi Kegiatan kali ini kami langsung merealisasikan dan membuat infrakstruktur penunjuk arah mulai dari pembelian barang mentah sampai proses pembuatan hingga akhir penyelesaian.



43



Dalam pembutan kali ini berlangsung pada tanggal 18 februari di waktu malam hari kegiatan ini adalah membuat struktur papan nama yang terbuat dari besi. Kegiatan ini juga di bantu dengan salah satu warga tukang las untuk merangkai besi yang sudah di beli, serta dibantu oleh salah satu anggota dari Karang Taruna dan kepala Dusun Rembang. Kegiatan ini cukup mengapresiasi kami karena semangat dari anggota Karang Taruna dan kepala Dusun juga mempengaruhi kegiatan kami pada malam ini. Setelah proses tersebut dilanjutkan dengan proses pengecatan papan nama yang telah disediakan.



44



Dalam proses pengecatan kali ini kami di bantu oleh anggota Karang Taruna sebuah papan kayu yang sudah disiapkan, oleh, karenanya itu sangat membantu bagi kami untuk mengatasi keterbatasan dana oprasional. Proses kali ini memakan waktu cukup lama karena cetakan tulisan atau font yang kami gunakan cukup rumit sehingga perlu teliti dan hati-hati dalam proses pengecatan agar hasilnya maksimal. Setelah semua proses pembutan papan infrakstruktur penunjuk arah dibuat mulai dari pengecatan papan, selanjutnya pemasangan papan pada struktur atau kerangka yang telah kami buat.



45



Pada gambar kali ini papan infrakstruktur penunjuk arah sudah setengah jadi dan siap proses pemasangan pada tempat yang di inginkan. Pada pemasangan kali ini kami dibantu oleh seluruh anggota Karang Taruna dan juga kepala Dusun Rembang dalam proses pemasangan ini.



Pada gembar diatas adalah proses kegiatan pemasangan infrakstruktur papan nama penunjuk arah. Dalam proses kali ini kami di bantu oleh seluruh anggota Karang Taruna dan seabgaian masyarakat juga bapak Kepala Dusun Rembang Desa Banjar. Pada pemasangan papan penunjuk arah ini terletak persis ditepi jalan penghubung dari Desa Segobang, Licin, dan juga Banjar sendiri. Proses ini dilakukan pagi hari tanggal 26 februari. Proses kegiatan ini masyarakat sangat antusias dan juga anggota Karang Taruna cukup berpartisipasi dengan baik untuk kita. C. Hasil Kegiatan Desa Banjar merupakan Desa yang memiliki potensi yang cukup besar mulai dari kegiatan UMKM sampai dengan tempat wisata. Dalam potensi ini



46



tentu saja membutuhkan wadah secara fisik agar bisa meningkatkan potensi yang sudah berjalan. Hasil kegiatan ini kami membuat inovasi bahwasannya tidak cukup meningkatkan potensi hanya dengan digital saja, untuk itu kami membuat Infrakstruktur secara fisik yakni papan penunjuk arah agar masyarakat luar bisa melihat atau ada ketertarikan secara visual bahwa Dusun Rembang Desa Banjar memilki potensi yakni tentang proses kegiatan UMKM salah satunya proses produksi Gula Aren serta potensi Desa Wisata yang sudah ada.



47



D. Dampak Perubahan Tabel 19 Checklist Evaluasi Dampak Perubahan Hasil Kegiatan Kerja Bakti Komponen Uraian Keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan Perubahan Lebih pola pikir menghargai kekuatan unik Revitalisasi Adanya tokoh peran tokoh lokal yang lokal menggerakkan kegiatan Inisiasi dan Warga kepemilikan masyarakat menjadi pelaku perubahan Keberlanjutan Adanya rencana program tindak lanjut yang dikelola warga



Kualitas Penilaian Kurang Cukup



Baik



Baik Sekali







Partisipasi



✓ ✓ ✓ ✓



48



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Desa Banjar merupakan Desa yang terletak di lereng gunung Ijen. Menurut sejarah Desa Banjar terbentuk sebagai pelarian masyarakat untuk menyelamatkan diri dari penjajahan pada masa kolonial Belanda. Secara geografis Desa Banjar terletak di Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi memiliki luas 829,46 Ha dan penduduk se banyak 2.917, terdiri dari 4 Dusun yaitu Dusun Rembang, Dusun Putuk, Dusun Salakan, dan Dusun Krajan. Dalam letak geografis diatas terdapat potensi yakni UMKM dan Desa Wisata. Pada kesempatan pengabdian kali ini lokasi KKN kami berada di Desa Banjar. Melihat dari potensi yang sudah di miliki, kami meningkatkan potensi tersebut dengan cara membuat suatu inovasi yakni infrastruktur secara fisik agar masyrakat luar bisa melihat bahwa di Desa Banjar khususnya Dusun Rembang memliki potensi tersebut. Tidak hanya itu kami juga menjaga potensi tersebut dengan mengedepankan lingkungan terhadap masyarakat agar potensi tersebut tetap terjaga. Dengan kami meningkatkan potensi tersebut kami berharap masyarakat Desa Banjar khususnya Dusun Rembang bisa meningkatkan potensi ekonomi serta potensi Desa Wisata dengan pemberdayaan lingkungan, karena kebersihan lingkungan termasuk penunjang optimalisasi Desa Wisata bisa menjaga potensilingkungan sehingga masyarakat luar bisa merasakan dan menikmati potensi tersebut.



B. Rekomendasi Desa Banjar sangat menarik dari segi Desa Wisata dan juga potensi UMKM sehingga sangat di Rekomendasikan untuk masyarakat luas agar bisa menimkati dan mengetahui potensi tersebut.



49



DAFTAR PUSTAKA T. Sembel Dantjie, (2015). Toksikologi Libngkungan, Yogyakarta: CV, ANDI OFFSET. T.H. Tambunan Tulus, (2009), UMKM di Indonesia, Bogor : Ghalia Indonesia, Partomo Tiktik Sartika, Soejoedono Abd. Rachman, (2004), “Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi”, Jakarta: Ghalia Indonesia, Resalawati Ade, (2011),Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM Indonesia, Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Anoraga Pandji, (2010), Ekonomi Islam Kajian Makro dan Mikro, Yogyakarta: PT. Dwi Chandra Wacana. LP2M, (2021) Darft Asset Bassed Community Development (ABCD), IAIN Jember. https://id.wikipedia.org/wiki/Gula_aren 10 Maret 2021 Profil Desa Banjar, 2017 RPJM Desa Banjar, 2020



v



LAMPIRAN MINGGU PERTAMA Pada tanggal 2 Februari 2021, kami mahasiswa KKN melakukan kegiatan pertama KKN yaitu pelepasan mahasiswa KKN di desa Banjar bersama Kepala Desa , perangkat desa dan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan). Pukul 07.30 WIB, kami mahasiswa KKN berangkat bersama-sama menuju balai desa Banjar dari homestay. Pada pukul 08.00 WIB acara dimulai sampai pada pukul 10.00 WIB



Pada tanggal 3 Februari 2021, kami mahasiswa KKN melakukan bagi-bagi masker bersama polisi satgas COVID 19 kec. Licin di balai desa Banjar. Selain bagi-bagi makser, kami juga sosialisasi tentang COVID 19 dan memberi sanksi terhadap masyarakat yang tidak memakai masker. Setelah kegiatan tersebut, kami silaturahmi bersama kepala dusun dan survey ke dusun-dusun di desa Banjar.



vi



Pada tanggal 4 Februari 2021, kami mahasiswa KKN membantu di balai desa Banjar untuk membagikan BST (Bantuan Sosial Tunai). Kami berangkat pukul 08.00 WIB, selesai acara sampai sekitar pukul 13.00 WIB. Pada tanggal yang sama, perwakilan dari kami sebanyak 3 orang, ada yang silaturahmi ke MI Miftahul Huda utuk meminta ijin mengabdi prakter mengajar di MI Miftahul Huda. Pada tanggal yang sama kami juga melakukan pemetaan perdusun yang dilakukan oleh



kelompok masing masing. Pada tanggal yang sama perwakilan dari kelompok melakukan survei ke wisata taman langit yang ada di Dusun putuk



\



Pada tanggal



5 Februari 2021, kami perwakilan dari mahasiswa KKN



berkunjung ke Dusun Rembang untuk silaturrahmi bersama karang taruna Dusun Rembang. Kami berangkat pada pukul 19.00 WIB dan tiba diposko pada pukul 22.00 WIB



Pada tanggal 6 Februari 2021, kami mahasiswa KKN Iain Jember melakukan kegiatan Jumat bersih di Dusun Rembang pada pukul 09.00 WIB. Kami dibagi menjadi dua kelompok untuk yang laki laki membantu pemasangan paving untuk jalan dan bagi yang perempuan membantu membersihkan sisa potongan rumput yang sudah dipotong oleh masyarakat. Pada sore hari pukul 16.00 Kami dari perwakilan mahasiswa KKN berkunjung ke kediaman Ustad yang mengajar di musholla 1 kami disana meminta ijin untuk mengabdi praktek mengajar mengaji.



Pada tanggal 7 Februari 2021, kami berkunjung ke Sriwulung Bike Park. Kita berangkat pada pukul 08.30 WIB. Kami disana membantu membersihkan dan perawatan sumber Atsiya yang berada di sebelah Sriwulung Bike Park bersama dengan karang taruna Dusun Rembang. Sepulang dari Sriwulung Bike Park sekitar pukul 11.00 WIB, kami berkunjung kerumah warga yang memproduksi gula aren dan kopi utek .



MINGGU KEDUA Gambar ngajar MI : mulai tanggal 08 februari - 28 februari mahasiswa KKN posko 22 desa Banjar khusunya Dusun Krajan melakukan pengabdian praktek mengajar di MI Miftahul Huda, kami terbagi dengan beberapa kelompok. Kami praktek mengajar dari kelas 1 sampai kelas 3. Kami mengajar mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB.



Gambar ngajar TPQ : kami mahasiswa KKN mengabdi kepada masyarakat dengan praktek mengajar ngaji di dusun Rembang desa Banjar. Kami mulai praktek mengajar mulai tanggal 08 Februari-1 Maret 2021. Kami praktek mengajar TPQ di 2 musholla, yaitu musholla 1 dan musholla Al-Ikhlas. Kami terbagi menjadi 2 kelompok dan masing-masing kemlompok berisikan 8 orang mahasiswa KKN. Setiap harinya, 2 orang mahasiswa untuk musholla 1 dan 2 orang untuk musholla Al-Ikhlas berangkat ke dusun Rembang desa Banjar untuk praktek mengajar . Kami mulai mengajar pada pukul 15.00 WIB sampai pada pukul 17.00 WIB.



Pada tanggal 9 Februari, perwakilan dari kami mahasiswa KKN silaturahmi kepada kepala RA Miftahul Huda untuk meminta waktu pengabdian praktek mengajar di RA Mitahul Huda. Kami berangkat ke kepala sekolah RA sepulang dari kami mengajar di MI Miftahul Huda. Pada tanggal itu juga kami mengikuti kegiatan tentang acara lomba sadar hukum Desa Licin. Kegiatan itu berisi tentang bagaimana tentang mekanisme lomba dan kriteria sadar hukum serta meng edukasi kami dan staff pemerintah desa apa penting tentang hukum.



Pada tanggal 11 Februari 2021, kami mahasiswa KKN melakukan kegiatan pengajian rutinan setiap malam Jum’at di musholla. Kami terbagi menjadi 2 kelompok, bagian kelompok mahasiswa berada di musholla dekat dengan homstay dan untuk mahasiswi berada di musholla dekat dengan balai desa Banjar. Kami berangkat sehabis maghrib sekitar pukul 18.00 WIB sampai dengan setelah sholat isya’ sekitar pukul 19.00 WIB. Gambar kunjungan taman Gandrung dan sendang seruni : Pada tanggal 13 Februati 2021. Kami diajak oleh remaja dari dusun Rembang untuk berkunjung melihat potensi wisata di Banyuwangi, yaitu Taman Gandrung Terakota dan Wisa Pemandian Sendang Seruni. Kami berangkat pada pukul 08.30 WIB. Kita dari mahasiswa KKN dan remaja dari dusun Rembang Desa Banjar berkumpul di pasar Licin, kemudian kita berangkat bersama-sama menuju tempat wisata tujuan pertama yaitu Taman Gandrung Terakota. Kita di tempat tersebut kurang lebih sampai pukul 12.00 WIB. Selanjutnya kita pergi ke tempat wisata yang ke 2 yaitu Wisata Pemandian Sendang Seruni. Kita disana kuranglebih sampai pukul 13.30 WIB



MINGGU KETIGA Pada hari Minggu tanggal (14 Februari 2021) kami melakukan kerja bakti rutinan di Dusun Rembang tepatnya di tempat wisata “sriwulung” kegiatan kerja bakti di mulai sekitar pukul 07;00 sampai sekitar pukul 10;00 kegiatan kerja bakti tersebut dilakukan untuk membersihkan rumput-rumput yang memenuhi jalanan menuju ke wisata “Sriwulung”. Pada hari Senin dan Selasa tanggal (15-16 Februari 2021) kami membantu mengajar di MI Mitahul Huda. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari Senin dan Selasa secara rutin. Di MI Mitahul Huda kami mengajar anak-anak kelas Satu sampai kelas Tiga. Kegiatan tersebut di mulai dari pukul 07.00-08.00 dan dilanjutkan mata pelajaran kedua pukul 08.00-09.00. Disana kami mengajar mata pelajaran umum dan juga mata pelajaran agama.



Pada hari Rabu dan Kamis tanggal (17-18 Februari 2021) kami melakukan pengabdian mengajar di RA Mitahul Huda. Yang mengajar di RA tersebut hanya mahasiswi yang perempuan saja. Kegiatan tersebut di lakukan mulai hari senin sampai dengan hari sabtu. Kita mengajar secara bergantian, dalam satu hari yang



mengajar di RA Mitahul Huda ada tiga orang setiap orangnya mengajar kelas yang berbeda-beda. Ada yang mengajar di kelas A1 ada yang mengajar di kelas A2 dan ada yang mengajar di kelas B. Pada hari Jum’at tanggal (19 Februari 2021) sekitar jam 18.30 kami membantu anak IPNU/IPPNU untuk mengambil jimpitan di rumah-rumah warga. Kegiatan Jimpitan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan satu minggu sekali pada hari Jum’at. Kegiatan tersebut dilakukan untuk membantu perekonomian warga dusun Krajan yang tidak mampu. Pada kegiatan kali ini anggota tersebut sangat antusias kepada kami dan kami sangat bersemangat bahwa kegiataan ini sangat bermanfaat untuk mensejaterahkan masyarakat dari segi ekonomi maupun sosial.



Pada hari Sabtu tanggal (20 Februari 2021) kami melakukan kegiatan keagamaan yaitu khataman Al-Qur'an di musholla al-Hadi di dusun Krajan. Kami mengadakan kegiatan tersebut dengan bekerja sama dengan IPNU/IPPNU. Kegiatan tersebut di mulai pada malam hari setelah sholat isya' sampai jam 20;00. Kemudian khataman Al-Qur’an di lanjutkan pada hari berikutnya yaitu hari Minggu pada pagi hari setelah sholat shubuh yang mana dalam kegiatan tersebut juga melibatkan warga di sekitar musholla. Kegiatan tersebut di mulai dengan Tawasul dan pembacaan surat Al-atihah yang di tujukan untuk almarhumalmarhumah kemudian dilanjutkan dengan acara khataman secara bergantian dengan menggunakan micron kemudian di tutup dengan pembacaan tahlil dan doa khataman Al-Qur’an.



MINGGU KEEMPAT Pada hari Minggu tanggal (21 Februari 2021) kami dibagi menjadi dua bagian, yang mana sebagian anak ada yang melanjutkan khataman Al-Qur’an di mushalla Al-Hadi dan sebagian lainnya ke Dusun untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan gula aren, dimana tahapan pembuatan gula aren yang pertama yaitu proses pemanenan langsung dari pohon aren. Kami bersama-sama pergi ke hutan dengan didampingi salah satu warga Dusun Rembang yang merupakan



penghasil gula Aren. Setelah kami melakukan dan melihat dan membantu proses produksi dan pengolahan gula aren



Pada hari kamis dan jumat tanggal (25-26 Februari 2021) kami melakukan persiapan untuk acara sosialisasi yang akan dilakukan pada tanggal 27 Februari 2021. disini kami berbagi tugas ada yang bagian seksi acara, konsumsi, perlengkapan dll. Kami menyiapkan peralatan apa saja yang di butuhkan untuk acara sosialisasi dan sebagian anak ada yang pergi untuk membeli konsumsi. Pada hari sabtu tanggal (27 Februari 2021) kami melangsungkan kegiatan sosialisasi yang bertempat di musholla al-Hikmah. Acara ini dimulai sekitar jam 15.30 yang mana sosialisasi ini berisikan pentingnya menjaga aset-aset yang berada di desa Banjar. Dalam sosialisasi tersebut yang paling di tekankan adalah masalah lingkungan, lebih khususnya tentang menjaga kebersihan lingkungan dan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Sosialisasi disampaikan kepada seluruh santi dan wali santri dari 2 TPQ yang berada di dusun Rembang. Dalam acara tersebut dihadiri oleh kades banjar, kepala dusun dan beberapa tokoh masyarakat. Tidak hanya sosialisasi, namun juga pemberian hadiah kepada santri berprestasi. Hal ini dilakukan untuk menambah semangat belajar santri tpq yang ada di desa Banjar.



Pada hari minggu tanggal (28 Februari 2021) kami melakukan penyerahan dan peletakan tong sampah bersama kepala dusun Rembang. Tong sampah di letakan pada area yang mudah dijangkau oleh masyarakat diantaranya tong sampah di letakkan di masjid dan juga musholla yang ada di Dusun Rembang.



Pada hari Senin tanggal (01 Maret 2021) kami mahasiswa KKN melakukan kunjungan sekaligus perpisahan ke MI, RA dan BALAI DESA Banjar, kami berangkat pukul 08.00 WIB. Kami berangkat bersama-sama, dan yang kami kunjungi pertama kali yaitu MI. Kami disana perpisahan bertemu dengan kepala sekolah dan dewan guru. Setelah itu foto bersama, setelah dari Mi Kami berpamitan ke RA. Setelah itu kami berpamitan ke Balai Desa banjar. Kemudian sekitar jam 11.00.



Setelah proses perpisaha dengan para staf guru MI dan staff pemerintah desa kami melanjutkan dengan bersilaturahmi sekaligus berpamitan kepada bapak Ahmad selaku guru dari TPQ Dusun Rembang dan disusul dengan foto Bersama dengan santri-santri.



Pada tanggal 2 maret kami memasang papan infrastruktur penunjuk arah, infrastruktur ini di letakkan di sebelah kiri jalan menuju dusun Rembang. Dimana dengan adanya inrastruktur penunjuk arah ini kami berharap dapat meningkatkan perekonomian yang ada di masyarakat dusun Rembang.