Laporan KOAGULASI FLOKULASI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENENTUAN KONDISI PENGENDAPAN OPTIMUM DARI KOAGULASI - FLOKULASI I.



TUJUAN -



Menentukan kondisi optimum pengendapan dari koagulasi dan flokulasi dengan metoda jar test



-



Mendapatkan dosis optimum dari koagulan.



II. ALAT DAN BAHAN a. Alat yang digunakan -



Jar-test kit



-



Stopwatch



-



Gelas Piala 1L, 6 buah



-



Labu ukur 1 liter, 1 buah



-



PH meter



-



Pipet 10 ml, 2 buah



-



Turbiditimeter



-



Pipet 1 ml, 1 buah



-



Kerucut imhorff



b. Bahan yang digunakan -



Tawas



-



Aquadest



III. DASAR TEORI Kekeruhan, slah satu parameter fisik dalam persyaratan kualitas air minum, disebabkan adanya partikel-partikel kecil dan koloid dalam air. Partikel dan koloid itu antara lain zat organik, protein, kuarts, tanah liat, dan lain-lain. Koloid memiliki muatan listrikdi permukaannya yang mengakibatkan kestabilannya dalam air. Untuk menstabilkan muatan koloid digunakan koagulan, seperti ssenyawa garam besi atau garam aluminium sulfat. Destabilisasi koloid ,menggunakan



koagulan dilakukan dengan pengadukan cepat beberapa saat. Lalu dengan pengadukan lambat koloid tidak stabil tersebut akan bertumbukan dan menyatu membentuk flok-flok yang lebih besar. Karena gaya gravitasi, maka flok yang besar akan lebih cepat mengendap. Koagulan garam aluminium sulfat yang umum dipakai adalah tawas (alum).Hidrolisa atom Al dalam air menurut reaksi umum :



Al2(SO4)3 + 6 H2O



2 Al (OH)3 + 6H+ + SO4



Adanya ion H+ akan menyebabkan penurunan pH. Di sisi lain, Proses flokulasi akan berlangsung baik pada pH 6-8, pada saat pembentukan Al (OH)3 secara efektif. Sehingga apabila koagulasi - flokulasi dilakukan pada air dengan alkilasi rendah, perlu contoh reaksi :



Al2(SO4)3. 14 H2O + 3 Ca(OH)3



2 Al (OH) + 3CaSO4 + 14 H2O



Endapan CaSO3 dapat berperan sebagai pembantu pengendapan Jar-test merupakan media simulasi proses koagulasi-flokulasi. Hal ini untuk menentukan dosis koagulan dan kondisi lain, seperti pH, waktu pengendapan, dan lain-lain, yang optimum. Tanpa adanya simulasi ini, biasanya penambahan dosis berlebih sekitar 30-40 %, sehingga berpengaruh terhadap pengolahan air berikutnya.



IV. PROSEDUR KERJA



1. Menyiapkan gelas piala 1 L sebanyak 6 buah 2. Menyiapkan contoh air dan ukur pH dan kekeruhan 3. Dalam masing-masing gelas diisi contoh air sebanyak 400ml. Apabila pH awal tidak netral, pH limbah diatur hingga mencapai kisaran 6-8, kemudian ditaruh dibawah alat jar test. 4. Menambahkan larutan tawas 1% secara bertingkat mulai 1ml, 25ml, 5ml, 7,5ml, dan 10ml ke dalam masing-masing gelas piala. 5. Mengaduk dengan kecepatan 120rpm selama 1 menit. Melanjutkan dengan pengadukan cepat, dengan kecepatan 45rpm selama 10 menit. 6. Menuangkan secara perlahan dan hati-hati larutan dalam gelas kedala kerucut imporf. 7. Membiarkan flok-flok yang terjadi mengendap 8. Mengamati bentuk flok-flok yang terjadi, waktu pengendapan dan volume flok yang terbentuk 9. Mengukur dan mencatat pH, kekeruhan dan warna dari supernatan yang ada.



V. DATA PENGAMATAN



NO.



Volume Al2(SO4)3 (ml)



pH awal



pH akhir



Turbidity Awal



Akhir



1



0



6



-



21,5



21,5



2



2,5



6



5,5



21,5



3,8



3



5



6



5



21,5



2,45



4



7,5



6



4,5



21,5



2,07



5



10



6



5,5



21,5



1,57



VI. ANALISA DATA Pada percobaan kali ini, limbah yang dipilih adalah air sumur bor yang mengandung partikel kecil dan koloid. Air tersebut sebanyak 2 liter ditempatkan di dalam gelas kimia yang masing-masing terisi 500ml air. Untuk membantu proses penggumpalan dan pembentukan flok dari air yang diolah, ditambahkan larutan tawas 1% pada tiap masing-masing gelas kimia dengan volume yang berbeda-beda, yaitu 2,5ml, 5ml, 7,5ml, 10ml. Sebelum diaduk di jar test, air dianalisa kekeruhannya kemudian diaduk dengan kecepatan yang sama selama 5 menit. Proses pengadukan juga membantu untuk mempercepat pembentukan flok dan koagulan. Setelah diaduk, endapan dibiarkan turun dan diukur kembali turbudutasnya, dan dapat dibuktikan bahwa proses koagulasi dan flokulasi dapat mengurangi kekeruhan air. Namun kesalahan dapat terjadi disebabkan oleh kecepatan pengadukan yang tidak sama.



VII. KESIMPULAN Dari percobaan koagulasi-flokulasi dapat disimpulkan bahwa : 1. Turbidity air setelah ditambah tawas 2,5ml adalah 3,8 2. Turbidity air setelah ditambah tawas 5ml adalah 2,45 3. Turbidity air setelah ditambah tawas 7,5ml adalah 2,07 4. Turbidity air setelah ditambah tawas 10ml adalah 1,57



DAFTAR PUSTAKA Tim Penyusun.2015. Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan . Limbah. Palembang. Politeknik Negeri Sriwijaya



TUGAS



1. Tentukan dosis Optimum dari koagulan yang digunakan : Penambahan 10ml Al2(SO4)3 dalam 500ml air adalah kondisi optimum untuk pengurangan partikel dan koloid dalam air.



2. Uraikan mengeai proses koagulasi : Koagulasi adalah proses perubahan cairan atau larutan menjadi gumpalan lunak baik secara keseluruhan maupun sebagian.



3. Uraikan mengenai flokulasi : Flokulasi adalah proses pembentukan flok menggunakan pengelompokan aglomerasi antara partikel dengan koagulan.



4. Uraikan jenis pengolahan air secara fisik : 1. Screening adalah proses pemisahan yang bertujuan untuk menyisihkan padatan yang berukuran relatif besar. 2. Filtrasi adalah proses pemisahan yang bertujuan untuk menyisihkan padatan yang berukuran kecil dan sulit mengendap. 3. Sedimentasi adalah proses pemisahan yang bertujuan untuk partikel kecil yang mudah mengendap. 4. Flotasi adalah proses pemisahan yang bertujuan untuk menyisihkan padatan yang mengapung di permukaan.



LAPORAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH “PENENTUAN KONDISI PENGENDAPAN OPTIMUM DARI KOAGULASI - FLOKULASI”



OLEH : KELOMPOK



: 3 (TIGA)



ANGGOTA



: - INDAH PURNAMA SARI -



(061430400296)



M. FAISAL JULIANSYAH (061430400301) SITI KOMARIAH (061430400306) SURTI (061430400308) SYARIF HIDAYAT HARLANI (061430400309) VEGA AULIA PRATIWI (061430400310)



KELAS



: 2 KA



INSTRUKTUR



: Ir. SITI CHODIJAH, M.T.



JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG



GAMBAR ALAT