Laporan Kunjungan Industri PT. VICTORIA CARE [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PT. Victoria Care Kunjungan



Industri



mahasiswa



Farmasi



Poltekkes



Kemenkes



Bandung



mengunjungi PT. Victoria Care Indonesia yang beralamatkan di Kawasan Industri Candi Blok 5A Gatot Subroto, Krapyak Ngaliyan, Semarang. Perusahaan ini merupakan badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas dan bergerak di bidang produksi kosmetik, perlengkapan mandi dan perawatan kesehatan. Sejak berdiri pada tahun 2007 PT. Victoria Care Indonesia telah mengantongi sertifikat Good Macufacturing Practis (GMP) atau Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM. Saat pertama datang kami mendapat sedikit pengarahan, kami diarahkan menuju Lab pengendalian mutu yang kemudian dipandu oleh Bapak Wahyu. Laboratorium ini dibagi menjadi beberapa bagian, ada yang bersekat/ruangan khusus dan ada yang hanya dibatasi menggunakan garis. Bagian yang pertama adalah ruang fisika, disinilah proses pembuatan produk pertama kali dimulai yaitu proses penimbangan. Proses penimbangan sendiri ada dua yaitu penimbangan kecil menggunakan timbangan analitik, biasanya dilakukan untuk sampling atau percobaan pembuatan sediaan penimbangan inilah yang dilakukan di ruang fisika, yang kedua adalah penimbangan besar yaitu proses penimbangan berskala produksi terdapat di tempat yang terpisah. Selain itu diruang fisika juga dilakukan pengukuran pH menggunakan pH meter, pengukuran kekentalan/viscositas dengan viscometer khususnya untuk sediaan lulur dan handbody. Selanjutnya yaitu ruang kimia, disinilah semua sediaan yang diproduksi diolah dan di uji secara kimiawi diantara uji tersebut yaitu penggunaan string hot plate yang



digunakan untuk melelehkan padatan skala kecil, alat untuk menguji kelembaban produk pada kulit. Ruang ketiga yaitu rak standar bahan baku, sampel bahan baku yang digunakan untuk produksi di letakkan pada tempat khusus dan disimpan dalam rak/lemari standar bahan baku, begitu juga dengan sampel seluruh produk jadi, fungsi dari ruangan ini adalah untuk mengontrol mutu produk apabila sewaktu-waktu diperlukan pengujian ulang. Terdapat beberapa ruang lain seperti ruang uji mikrobiologi, R&D dan ruang standar bahan kemas. Selesai dari lab, dilanjutkan ke bagian produksi, sebelum memasuki ruang produksi setiap orang harus mengenakan kelengkapan seperti penutup kepala, masker, cover shoes dan jaslab. Terdapat 2 lantai area industri, lantai pertama untuk proses filling, pelabelan produk dan juga area packing serta gudang, dan lantai 2 adalah tempat produksi skala besar. Hampir 90% proses produksi sudah otomatis menggunakan mesin, tetapi tetap membutuhkan SDM sebagai operatornya. Dilantai 2 terdapat 3 ruangan utama yaitu : 1. Ruang Mixing Produk Padat dan Cream Produk yang di proses disini adalah sabun, handbody dan shampoo. Untuk sabun dapat menampung sampai dengan 500 kg bahan baku untuk sekali produksi, waktu yang dibutuhkan untuk sekali produksi kurang lebih 4-6 jam kerja, sedangkan untuk cream kapasitasnya sampai 2 ton. Dari proses mixing ini kemudian bahan setengah jadi akan di cetak di lantai 1. 2. Ruang Produksi Produk Halal



Perusahaan ini sudah memiiki produk yang tersertifikasi halal MUI yaitu produk daun sirih dan minyak zaitun. 3. Ruang Produksi Cair Kapasitas produksi mesin ini hingga 2 ton dan dapat menghasilkan sampai 20.000 botol/ 10 ml.



Ruangan-ruangan yang berada dilantai 1 yaitu ruangan yang digunakan untuk proses memasukkan produk kedalam wadah dan labelling. Di akhir proses labelling, akan ada staf yang bertugas untuk mengecek kembali produk-produk tersebut. Jika ada label yang terlipat atau miring maka akan dipisahkan dandilakukan labelling ulang. Untuk produk liquid, produk akan dikemas terlebih dahulu kemudian baru diberi label. Sebaliknya untuk produk liquid dan semisolid,wadah akan diberi label terlebih dahulu selanjutnya diisi dengan produk.



Hal



ini bertujuan



agar tidak



terjadi tumpahnya



produk liquid



dan semisolid ketika proses labelling. Proses Packaging merupakan proses selanjutnya yang akan dilakukan diarea packing. Sebelum produk dimasukkan dalam wadah tersier (kardus) akan ada staf yang bertugas untuk mengecek kembali produk tersebut apakah sudah layak dipasarkan atau belum. Jika ada kesalahan, maka produk tersebut akan dipisahkan untuk



dibenahi



terlebih



dahulu.



Begitu



pula



pada



proses-proses



sebelumnya, bahwa dalam setiap akhir proses akan ada bagian QC (Quality Control) yang akan memeriksa produk-produk tersebut sebelum melanjutkan ke proses selanjutnya. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan kesalahan yang terjadi.



Setelah produk selesai diproduksi, selanjutnya produk telah siap untuk didistribusikan, sebelumnya produk akan disimpan terlebih dahulu digudang penyimpanan. Ketinggian digudang penyimpanan ini mencapai 12 meter. Produk



akan



ditata



dengan



cara



diurutkan



sesuai



abjad



untuk



mempermudah proses pengambilan.Proses pengambilan ini dengan menggunakan metode FIFO (First in First Out) untuk mencegah adanya produk yang kadaluwarsa karena terlalu lama berada di gudang penyimpanan.Tempat terakhir dalam industri ini yaitu area untuk pengolahan limbah. Dalam pengolahan limbah ini akan dipisahkan antara limbah padat dan cair. PT.Victoria Care tidak mengolah limbah padat, melainkan akan diberikan kepada pihak yang berwenang dan dipercaya serta telah bersertifikasi untuk mengolahlimbah padat tersebutSedangkan untuk limbah cair akan diolah oleh IPAL(Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang berada di PT. Victoria Care itu sendiri. Air limbah ini tidak akan langsung dibuang, melainkan akan diuji terlebih dahulu dengan 2 cara. Cara pertama yaitu setelah air limbah ini diolah kemudian akandisiramkan pada tanaman. Selanjutnya tanaman akan dicek secara berkala apakahada tanaman yang mati dan layu setelah pemberian air limbah ini. Cara keduayaitu akan dialirkan ke kolam ikan lalu diperiksa kesehatan ikan tersebut secara berkala.



Jika kedua



pengujian



air limbah



ini telah



selesai, barulah



air limbah akan dibuang ke sungai. Pengujian-pengujian ini perlu dilakukan agar tidak mencemarilingkungan dan membahayakan masyarakat.