Laporan Meet The Expert [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN RESUME MTE STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT



DISUSUN OLEH: Nama



: Adelia Ramadhanti S.Kep



NPM



: 1914901110001



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN 2020



LAPORAN MTE STASE GAWAT DARURAT Nama



: Adelia Ramadhanti



NPM



: 1914901110001



Pemateri



: Erni Yusnita, S.Kep., Ns TRIASE



Triase adalah pemilihan kegawatdaruratan penanganan pasien. 1. Merah : Pasien dengan penurunan kesadaran (emergency) 2. Tindakan : a. Kaji ABC b. Lakukan resusitasi jantung paru (RJP) c. Kaji TTV 3. Kuning : Pasien tidak emergency 4. Hijau : Pasien dengan kesadaran penuh, bisa di ajak komunikasi, tidak mengalami penurunan kesadaran 5. Hitam : Pasien meninggal Tindakan : a. Tetap dilakukan tindakan RJP terlebih dahulu Penatalaksanaan Pasien COVID – 19 di IGD Screening awal 1. Apakah ada demam 14 hari dan batuk pilek 2. Apakah pernah kontak dengan penderita COVID – 19 3. Apakah pernah berpergian ke luar kota Pemeriksaan Penunjang Rontgen Pemakaian APD



Level 2 1. APD seperti biasa 2. Gaun 3. Handscoon 2 lapis 4. Sepatu boot 5. Masker bedah pertama dan masker kedua 6. Face shield 7. Baju dinas 8.



Apron



Level 3 1. Handscoon 3 lapis 2. Hazmat 3. Face shield 4. Kaca mata 5. Sepatu boot



LAPORAN MTE STASE GAWAT DARURAT Nama



: Adelia Ramadhanti



NPM



: 1914901110001



Pemateri



: Diah Retno Wulan, Ns., M.Kep DIAGNOSA KEPERAWATAN DALAM KEGAWATDARURATAN



Pengkajian primer kegawatdaruratan 1. Airway, ex : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas 2. Breathing, ex : Hambatan pertukaran gas 3. Circulation, ex : Resiko syok 4. Disability, ex : Hambatan mobilitas fisik 5. Exposure, ex : Kerusakan integritas jaringan Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada pasien yang datang ke UGD 1. Ketidaefektifan bersihan jalan napas Definisi : Ketidakmampuan membersihkan sekresi dari saluran napas 2. Hambatan pertukaran gas Definisi : Kelebihan atau defisit oksigen dan/atau karbondioksida (abnormal pada nilai AGD dan pH) 3. Risiko syok Definisi :Ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh 4. Hambatan mobilitas fisik Definisi : Keterbatasan dalam gerakan fisik 5. Kerusakan integritas jaringan Definisi : Cidera pada membran mukosa, kornea, sistem integumen, fascia muskolar, otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul sendididan atau ligamen. Intervensi lainnya yang sering muncul 1. Nyeri akut



Definisi : Pengalaman sensorik dan emosional tidak menyenangkan 25 Prioritas II (KUNING)



% Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila tidak segera ditangani dalam jangka waktu singkat. Penanganan dan pemindahan bersifat jangan terlambat. Contoh : patah tulang besar, combutio (luka bakar) tingkat II dan III < 25 %, trauma thorak / abdomen, laserasi luas, trauma



Prioritas III (HIJAU)



bola mata. Perlu penanganan seperti pelayanan biasa, tidak perlu segera. Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir. Contoh luka superficial, luka-



Prioritas 0 (HITAM)



luka ringan. Kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka sangat parah. Hanya perlu terapi suportif. Contoh henti jantung kritis, trauma kepala kritis.



Tabel 3. Klasifikasi berdasarkan Tingkat Keakutan TINGKAT KEAKUTAN Kelas I



KETERANGAN Pemeriksaan fisik rutin (misalnya memar minor)



Kelas II



dapat menunggu lama tanpa bahaya Nonurgen / tidak mendesak (misalnya ruam,



Kelas III



gejala flu) dapat menunggu lama tanpa bahaya Semi-urgen / semi mendesak (misalnya otitis media) dapat menunggu sampai 2 jam sebelum



Kelas IV



pengobatan Urgen / mendesak (misalnya fraktur panggul, laserasi berat, asma); dapat menunggu selama 1



Kelas V



jam Gawat darurat (misalnya henti jantung, syok); tidak boleh ada keterlambatan pengobatan ; situasi yang mengancam hidup



Beberapa petunjuk tertentu yang harus diketahui oleh perawat triage yang mengindikasikan kebutuhan untuk klasifikasi prioritas tinggi. Petunjuk tersebut meliputi : 1.      Nyeri hebat



2.      Perdarahan aktif 3.      Stupor / mengantuk 4.      Disorientasi 5.      Gangguan emosi 6.      Dispnea saat istirahat 7.      Diaforesis yang ekstern 8.      Sianosis 9.      Tanda vital diluar batas normal APD LEVEL 1 :



APD LEVEL 2 :



APD LEVEL 3 :



MTE DIAGNOSA KEPERAWATAN DALAM KEGAWATDARURATAN



OLEH : Nama



: Monika Priyanti



NPM



: 1914901110042



Pemateri



: CT Ibu Diah Retno Wulan, S.Kep.,Ns., M.Kep



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN PROFESI NERS BANJARMASIN, 2019-2020



1. Pengkajian primer kegawatdaruratan



a. Airway b. Breathing c. Circulation d. Disability e. Exposure 2. Diagnose keperawatan yang sering muncul pada pasien yang datang ke ugd Diagnosis : a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b. Hambatan pertukaran gas c. Risiko syok d. Kerusakan integritas jaringan



Ketidak efektifan bersihan jalan nafas (00081) Domain 11. Keamanan/perlindungan Kelas 2. Cidera fisik Definisi : Ketidakmampuan membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran nafas untuk mempertahankan bersihan jalan nafas. Batasan Karakteristik : -



Tidak ada batuk



-



Suara nafas tambahan



-



Perubahan pola nafas



-



Perubahan prekuensi nafas



Label outcome (resolusi diagnosis) : Status pernafasan : kepatenan jalan nafas (frekuensi nafas, pola nafas, usaha membersihkan secret.



Label intervensi : -



Manajemen jalan nafas (RR basic, 16-30 menit)



-



Terapi oksigen



-



Pengaturan posisi



-



Pengisapan jalan nafas. Intervensi lain yang sering muncul :



-



Nyeri akut



-



Hipertermi



LAPORAN RESUME MTE STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT



DISUSUN OLEH: Nama



: Nur Husna Yuliana S.Kep



NPM



: 1914901110053



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN 2020



MTE STASE GADAR Nama : Nur Husna Yuliana S.Kep NPM: 1914901110053 Prodi : Profesi Ners A Oleh : Erni Yusnita , S.Kep., Ns TRIASE Triase merah : keadaan gawat darurat, pasien mengalami penurunan kesadaran GCS E1V1M1, maka pasien masuk ruang resusitasi dan dilakukan RJP Triase kuning : Pasien tidak emergency Triase hijau : keadaan pasien sadar dan mampu berkomunikasi Triase kuning : pasien meninggal tetapi tetap diusahkan dilakukan RJP Di IGD dilakukan Screening, menanyakan kepada setiap pasien apakah ada panas, batuk pilek, sesak napas dan apakah ada kontak dengan pasien yang positif covid 19. Pada saat pandemi trias dilakukan sama seperti biasa, apabila pasien memiliki tiga kategori seperti sesak napas, batuk, demam, spo2