LAPORAN NON KOGNITIF Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I TUJUAN DAN MANFAAT A. Tujuan Penyusunan skala psikologi ini bertujuan untuk mengetahui apakah mahasiswa Universitas Negeri Makassar yang menjadi anggota organisasi Mahasiswa memiliki jiwa kepemimpinan autentik. B. Manfaat Dalam penyusunan skala pengukuran Kepemimpinan Autentik instrumen dalam pengskalaan semoga dapat digunakan dalam pengukuran variabel psikologi serta dapat bermanfaat bagi pembaca guna mengetahui cara untuk membuat dan menyusun sebuah aitem pengukuran skala psikologi.



1



BAB II DASAR TEORI A. Variabel 1. Definisi Luthans



(2011)



mengemukakan



bahwa



kepemimpinan



autentik



merupakan poses yang menarik dari kedua kapasitas psikologi positif dalam konteks organisasi yang maju melibatkan dua hal yaitu self awereness dan self regulated



merupakan



bagian



pengembangan



diri



pada



pemimpin.



Kepemimpinan otentik mencakup pada keyakinan, harapan, optimis, tangguh, transparan, bermoral atau etika, beriorentasi masa depan, dan memberikan prioritas untuk pengembangan diri bagi pemimpin. Avolio dan Luthans (2006) membagi aspek kepemimpinan otentik sebagai berikut: a.



Self awareness (Pemahaman diri) Self awareness merujuk pada pemikiran pribadi tentang pemimpin. Pemahaman tentang sejauh mana individu yang lain. Pemahaman yang dimiliki oleh pemimpin mengenai kelebihan dan kekurangan dalam menjalankan kepemimpinan dalam suatu organisasi.



b.



Perspective moral / ethical (perpsektif moral) Perpsektif moral merujuk pada proses pengaturan diri, dapat dilihat bahwa individu menggunakan stanar nilai dan moral internal. Kapabilitas pemimpin untuk menciptakan serta menunjukkan tujuan untuk mengukur informasi yang relevan sebelum mengambil keputusan. 2



c.



Balanced processing (pengolahan informasi yang seimbang) Balanced processing merupakan perilaku yang mengatur diri sendiri. Hal tersebut merujuk pada kemampuan indibidu untuk menganalisis secara objektif dan mempelajari pendapat orang lain sebelum membuat keputusan. Hal tersebut juga menghindari adanya deskriminasi mengenai masalah tertentu. pengolahan yang seimbang termasuk mempelajari sudut pandang yang berada dari orang-orang yang tidak sepakat dengan pendapat yang telah dikemukakan. Pemimpin dengan pengolahan yang seimbang dilihat sebagai orang yang otentik karena terbuka dengan perpsektif sendiri tetapi juga objektif dalam mempertimbangkan perpsektif orang lain.



d.



Relational transparency (Hubungan transparansi) Relational transparency merujuk pada sikap terbuka dan jujur dalam menampilkan diri sendiri kepada orang lain. Transparansi hubungan terjadi ketika individu berbagi perasaan inti, motivasi, kecenderungan dengan orang lain dalam cara yang tepat. Hal tersebut mencakup aspek positif dan negative dari diri kepada orang lain.



2. Aspek dan Indikator



a.



Self awareness (Pemahaman diri) 1) Mencari masukan untuk memperbaiki diri 2) Mampu memahami kelebihan dan kekuatan yang dimiliki



3



b.



Perspective moral / ethical (perpsektif moral) 1) Tidak menyembunyikan emosi 2) Mengambil keputusan secara logis



c.



Balanced processing (pengolahan informasi yang seimbang) 1) Menganalisis setiap aspek dalam pemecahan permasalahan 2) Mendengarkan pendapat dari berbagai sudut



d. Relational transparency (Hubungan transparansi) 1) Mampu mengungkapkan hal yang dia maksudkan secara terbuka 2) Mengakui kesalahan yang dilakukan. 3. Blue Print lama No 1



2



3



Aspek



Indikator



Aitem F



UF



Jumlah Aitem



Bobot (%)



Self awareness (Pemahaman diri)



Mencari masukan untuk memperbaiki diri



3,6,10,15



2,7



6



14%



Mampu memahami kelebihan dan kekuatan yang dimiliki



1,11,13



4,9



5



12%



Perspective moral/ethical (perpsektif moral)



Tidak menyembunyikan emosi Mengambil keputusan secara logis



19, 5,18



20,24,16



6



14%



26, 23



8, 30, 25



5



12%



Balanced processing (pengolahan informasi



Menganalisis setiap aspek dalam pemecahan permasalahan



35, 21, 31,32



22,36



6



14%



4



4



yang seimbang)



Mendengarkan pendapat dari berbagai sudut



38,40,28



27,41,44



6



14%



Relational transparency (Hubungan transparansi)



Mampu mengungkapkan hal yang dia maksudkan secara terbuka



45,37,47



33, 48



5



12%



46, 42, 34



14,50



5



12%



44



100%



Mengakui kesalahan yang dilakukan Jumlah 4. Soal Lama



PILIHAN JAWABAN



NO



PERNYATAAN



1.



Saya bersedia menerima saran yang nantinya dapat meningkatkan interaksi dengan anggota lainnya. Saya senang mengajak orang lain berbicara mengenai saran-saran yang menyangkut diri saya. Saya menyadari kapan harus mengevaluasi kembali tindakan yang sudah saya lakukan. Saya menyadari bahwa ucapan dan tindakan tertentu dapat memberikan dampak bagi orang lain. Saya mengabaikan setiap masukan yang diberikan oleh rekan saya. Saya memikirkan sendiri perbuatan yang saya lakukan. Saya mampu menganalisis data yang relevan sebelum pengambilan keputusan. Saya mampu mengemukakan sesuatu dengan jelas. Saya mampu mendorong setiap orang untuk mengemukakan gagasannya. Saya sering tidak menyadari bahwa ucapan dan tindakan saya dapat membarikan dampak bagi orang lain. Saya tidak menyadari kapan harus mengevaluasi tindakan pada suatu masalah.



2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.



STS



5



TS



N



S



SS



12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.



28.



29. 30. 31.



Saya merasa kagum ketika melihat orang lain berprestasi. Saya merasa sedih ketika melihat teman saya mengalami musibah. Saya merasa bahagia ketika mampu mencapai target. Saya merasa biasa saja ketika melihat teman saya sakit. Saya merasa cemburu melihat pencapaian orang lain lebih dari saya. Saya merasa mudah marah ketika suasana ruangan bising. Tindakan yang saya lakukan sesuai dengan keinginan saya. Saya mengambil keputusan berdasarkan nilai hidup yang saya yakini. Saya mampu menyampaikan kebenaran meskipun konsekuensinya berat. Saya memilih tindakan sesuai dengan hati nurani saya. Saya cepat mengambil keputusan saat sedang emosi. saya mengambil keputusan tanpa memperhatikan nilai-nilai yang diyakini. Saya mampu menganalisis data yang relevan sebelum mengambil keputusan. Jika saya menemukan sebuah hambatan dalam pekerjaan maka saya dapat memikirkan cara penyelesaiannya. Jika saya menemukan sebuah permasalah saya biasanya menyelesaikan secara bersama – sama. Saya menyelesaikan masalah dengan terlebih dahulu mencari referensi. Jika saya mengalami sebuah kemunduran maka saya sulit untuk bangkit kembali. Saya mengambil keputusan dengan cepat sesuai yang saya pikirkan. Dalam forum rapat saya selalu menampung pendapat dari rekan saya. Saya menerima sudut pandang yang berbeda dari pemikiran saya. 6



32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.



Saya selalu mengajak orang – orang untuk berdiskusi dalam penyelesaian sebuah masalah. Saya mengabaikan pendapat dari pandangan yang berbeda dalam mengambil keputusan. Saya kurang mampu mengambil keputusan yang sesuai dengan prosedur yang berlaku. Saya mengambil keputusan secara sepihak. Saya mengemukakan hal yang dimaksudkan dengan jelas. Saya mengungkapkan masalah secara terbuka kepada orang lain. Saya mampu menyampaikan pandangan saya secara akurat terhadap kemampuan orang lain. Saya sulit mengakui kelebihan yang orang lain miliki. Saya mengalami kesulitan untuk menjelaskan sesuatu secara akurat. Saya mengakui kesalahan yang telah dilakukan. Saya mampu bertanggung jawab terhadap kesalahan yang saya buat. Saya menutupi setiap kesalahan yang saya lakukan. Saya menutup diri ketika berbuat kesalahan. B. Analisis 1. Validitas Isi Azwar (2012) mengemukakan bahwa validitas isi merupakan validitas yang diestimasikan melalui sebuah pengujian terhadap nilai relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh expert judgment yang relevan dengan konstruk soal yang dibuat. Djali dan Muljono (2015) mengemukakan bahwa validitas isi merupakan sebuah tes yang menguji seberapa jauh mengukur tingkat penguasaan terhadap isi suatu materi konstrak soal tertentu yang umumnya dikuasai sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah diranjang sebelumnya.



7



Validitas isi yang baik merupakan tes yang benar-benar mengukur materi yang ingin diukur serta dalam validitas isi suatu tes tidak mempunyai besaran tertentu yang dihitung berdasarkan statistika, tetapi dipahami bahwa tes itu sudah valid berdasarkan telaah kisi-kisi tes. 2. Uji Keterbacaan Nasrullah (2013) mengemukakan bahwa uji keterbacaan merupakan sebuah instrumen yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa responden maupun expert judgement memahami pernyataan dalam sebuah angket sehingga tidak terjadi adanya kesalahan pemahaman aitem dalam angket tersebut sehingga sebelum angket di sebar untuk di uji ke responden.



3. Validitas Tampang Periantalo (2015) mengemukakan bahwa validitas tampang mengacu pada tampilan sebuah alat ukur. Tujuannya untuk agar subjek termotivasi mengerjakan alat ukur, sehingga subjek dapat mengeluarkan hal yang sebenarnya dalam dirinya. Azwar (2016) mengemukakan bahwa validitas tampang adalah bagian dari validitas isi dalam proses konstruksi tes sebagai alat ukur yang merupakan titik awal evaluasi mengenai kualitas tes dalam hal ini adalah aitem-aitemnya. validitas tampang tidak hanya menyangkut permasalahan tampilan luar berupa sampul tes tetapi juga mengenai permasalahan jenis dan ukuran huruf yang digunakan. Tata letak (layout) soal,



8



kejelasan instruksi, penggunaan lembar jawaban, dan lain-lain. Memberikan perhatian yang layak terhadap hal-hal tersebut dapat meningkatkan motivasi individu dalam menjawab soal tes. Sebaliknya, jika hal-hal tersebut diabaikan dapat menyebabkan subjek tidak bersungguh-sungguh dalam menjawab soal tes sehingga pengukurannya menjadi tidak valid. 4. Indeks Diskriminasi Aitem Sudjana (2006), Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaan - pertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai. Daryanto (2007), “Analisis soal adalah suatu prosedur sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir tes yang kita susun”. Tujuan penelaahan butir soal adalah untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu untuk digunakan. Di samping itu, tujuan analisis butir soal juga untuk membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif serta untuk mengetahui informasi diagnostik pada peserta didik apakah mereka sudah atau belum memahami materi yang telah diajarkan, Amalia, A. N., & Widayati, A. (2012). Periantalo (2015), dalam pengujian daya deskriminasi item banyak model yang digunakan salah satunya adalah model umum yaitu korelasi item dengan skor total. Skor korelasi item dengan skor total bergerak antara 0.00 – 1. Semakin tinggi nilai korelasi item dengan skor total dalam skala, maka



9



semakin bagus daya beda item tersebut. Sebaliknya, semakin rendah nilai korelasi item-skor total, semakin rendah daya beda item tersebut. Apabila daya beda bernilai – (Minus), maka item tersebut tidak memiliki atribut dan dianggap gagal. 



Nilai indeks diskriminasi item, Periantalo (2015) Nilai ≥ 0.300 0.250 – 0.299 ≤ 0.249 -(Minus)



Klasifikasi Memuaskan (diterima) Dipertimbangkan Tidak disarankan Gagal/ditolak



Dari kriteria yang telah ditetapkan untuk memilih item berdasarkan daya beda item. Apabila item tersebut memiliki nilai 0.250 - 0.299, item tersebut dapat dipertimbangkan. Item tetap lolos seleksi. Item dipakai jika item yang memiliki nilai ≥ 0.300 terbatas. Item dengan ≤ 0.249 tidak disarankan untuk digunakan. Apalagi item dengan nilai – (Minus). Kedua jenis item ini tidak lolos seleksi. 5. Pengkategorian Respon Spector (Azwar, 2012) mengemukakan bahwa penskalaan respon adalah suatu prosedur penempatan kelima pilihan jawaban termaksud di sepanjang suatu kontinum kuantitatif sehingga ditemukan titik letak masing-masing pilihan jawaban tersebut yang kemudian dijadikan sebagai skor atau nilai. Azwar (Azwar, 2012) mengemukakan bahwa skor bagi pilihan jawaban yang paling kiri selalu adalah yang terkecil (biasanya dijadikan 0) dan secara



10



kumulatif ke kanan semakin besar. Metode ini populer dengan nama Method of Summated Ratings yang mentransformasi jenjang pilihan jawaban ordinal menjadi kuantitas berskala interval. Penskalaan respon dilakukan dengan menggunakan dan mencari hal-hal sebagai berikut: F p=f/N Pk pk-t Z z + () 6. Validitas Faktorial (CFA) Azwar (2016) mengemukakan bahwa validitas factorial merupakan validitas konstrak yang diperlihatkan melalui prosedur statistika multivariat yang disebut analisis factor, untuk menganalisis adanya saling hubungan diantara variable-variabel dan menjelaskan adanya saling hubungan tersebut dalam bentuk kelompok variabel yang terbatas yang disebut faktor. Waltz, Strickland, dan Lenz Azwar (2016) mengemukakan bahwa prosedur EFA membantu pengembangan tes dalam mengenali dan mengidentifikasi berbagai faktor yang membentuk suatu konstrak dengan cara menemukan varians skor terbesar dengan jumlah faktor yang paling sedikit dan dinyatakan dalam bentuk eigenvalue > 1,0.



7. Reliabilitas



11



Azwar (2016) mengemukakan



bahwa reliabilitas



mengacu pada



kepercayaan atu konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Pengukuran dikatakan tidak cermat bila eror pengukurannya terjadi secara random. Antara skor individu yang satu dengan yang lain eror yang tidak konsisten dan bervariasi sehingga perbedaan skor yang diperoleh lebih banyak ditentukan oleh eror, bukan oleh perbedaan yang sebenarnya. Sugiyono (2014) mengemukakan bahwa terdapat empat jenis reliabilitas sebagai berikut: 1.



Reliabilitas tes-retes, yaitu dengan mengulang tes yang sama pada kesempatan kedua.



2.



Reliabilitas bentuk alternatif, yaitu melalui penggunaan bentuk-bentuk tes lainnya.



3.



Reliabilitas belah-separuh (split-half reliability), yaitu dimana skor yang diperoleh untuk tiap individu diperoleh dengan membagi tes melalui berbagai prosedur belah-separuh.



4.



Reliabilitas Kuder-Richardson dan Koefisien Alpha, yaitu dengan menggunakan administrasi tunggal dari suatu bentuk tunggal didasarkan pada konsistensi respons terhadap semua butir soal dalam tes yang dipengaruhi oleh dua sumber varian kesalahan. Azwar (2015) koefisien reliabilitas (rxx’) berada dalam rentang angka dari



0 sampai dengan 1.00. Sekalipun bila koefisien reliabilitas semakin tinggi



12



mendekati angka 1.00 berarti pengukuran semakin reliable, namun dalam kenyataan pengukuran psikologi koefisien sempurna yang mencapai angka rxx’ = 1.00 belum pernah dijumpai. Menurut Azwar (2015) kriteria untuk menentukan reliabilitas suatu tes adalah sebagai berikut: r < 0,20 r = 0,21 – 0,40 r = 0,41 – 0,70 r = 0,71 – 0,90 r = 0,91 – 1



Tidak Reliabel Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi



Menurut Periantalo (2015), ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas suatu instrument penelitian, tergantung dengan skala yang digunakan, dan yang paling sering digunakan ialah teknik Alpha Cronbach yaitu teknik atau rumus untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian reliable atau tidak , bila jawaban yang diberikan responden berbentuk skala seperti 1-3, dan 1-5, serta 1-7 atau jawaban responden yang menginterpretasikan penilaian sikap. 8. Penormaan Supratiknya (2014) mengemukakan bahwa skor mentah atau skor kasar dapat menjadi bermakna sesudah dibandingkan dengan suatu norma atau kriteria dan dikonversikan menjadi nilai. Dalam asesmen atau pengukuran, fase atau langkah ini disebut evaluasi atau penilaian, yaitu pembandingan skor mentah dengan sebuah norma atau standar atau kriteria agar bisa



13



diinterpretasikan atau dimaknai dalam arti diputuskan untuk dimasukan ke dalam kategori kualitas tertentu. Anne, A. & Urbina, S. (2007) mengemukakan bahwa



penormaan



merupakan distribusi sebuah skor antara variabel yang berlainan dan merupakan konsistensi nilai yang divariasikan pada setiap sampel subjek. Azwar (2012) mengemukakan bahwa sisi diagnostika suatu proses pengukuran atribut psikologi adalah pemberian makna item interpretasi terhadap skor skala yang bersangkutan. Interpretasi terhadap skor skala psikologi bersifat normatif, artinya makna skor diacukan pada posisi relative skor terhadap suatu norma (mean) skor populasi teoritik sebagai parameter sehingga hasil ukur yang berupa angka dapat diinterpretasikan secara kualitatif. Acuan normatif tersebut memudahkan pengguna memahami hasil pengukuran.



BAB III HASIL A. Deskripsi Subjek 1. Usia 14



Pada pengambilan sebuah data dengan jumlah subjek sebanyak 100 orang dengan rentang usia 17 – 23 tahun. Pada usia 17 tahun berjumlah 1 orang, usia 18 tahun berjumlah 4 orang, usia 19 tahun berjumlah 28 orang, usia 20 tahun berjumlah 43 orang, usia 21 tahun berjumlah 16 orang, usia 22 tahun berjumlah 6 orang, dan 23 tahun berjumlah 2 orang.



USIA 22 Tahun 23 Tahun 17 Tahun 18 Tahun 1% 2% 4% 6%



21 Tahun 16%



19 Tahun 28%



20 Tahun 43%



Kesimpulan : Usia 17 tahun berjumlah 1 orang dengan persentase sebanyak 1%. Usia 18 tahun berjumlah 4 orang dengan persentase sebanyak 4%. Usia 19 tahun berjumlah 28 orang



dengan persentase sebanyak 28%. Usia 20 tahun



15



berjumlah 43 orang dengan persentase sebanyak 43%. Usia 21 tahun sebanyak 16 orang dengan persentase sebanyak 16%. Usia 22 tahun sebanyak 6 orang dengan persentase sebanyak 6%. Usia 23 tahun sebanyak 1 orang dengan persentase sebanyak 2%. 2. Jenis Kelamin



JENIS KELAMIN



LAKI - LAKI 47%



PEREMPUAN 53%



Pada pengambilan sebuah data dengan jumlah subjek sebanyak 100 orang. Subjek yang memiliki jenis kelamin laki – laki sebanyak 47 orang dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 53 orang.



16



Kesimpulan : Subjek yang berjenis kelamin laki – laki sebanyak 47 orang dengan persentase 47% dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 53 orang dengan persentase 53%.



3. Jurusan Pada pengambilan sebuah data dengan jumlah subjek sebanyak 100 orang. Pada jurusan Pend. Teknik Mesin berjumlah 4 orang, Pend. Teknik Elektro berjumlah 1 orang, Matematika berjumlah 4 orang, Pend.Ips berjumlah 2 orang, Geografi berjumlah 48 orang, Psikologi berjumlah 2 orang, Fisika berjumlah 19 orang. Biologi berjumlah 3 orang, Kimia berjumlah 9 orang, Ipa



17



berjumlah 2 orang, Statistika berjumlah 1 orang, Pend Kimia ICP 1 orang, Pend Ipa Reguler berjumlah 1 orang, Pend Ipa berjumlah 3 orang.



JURUSAN ipa reguler statistika pend kimia icp pend ipa 1% 1% 1% 2% kimia 9% biologi 3%



fisika 19%



pend ipa Teknik Mesin Pend.Teknik Elektro matematika 3% 4% 1% 4% pend.ips 2%



geografi 48%



psikologi 2%



Kesimpulan: Pada jurusan Pend.Teknik Mesin berjumlah 4 orang dengan persentase 4%, Pend.Teknik Elektro berjumlah 1 orang dengan persentase 1%, Matematika berjumlah 4 orang dengan persentase 4%, Pend.Ips berjumlah 2 orang dengan persentase 2%, Geografi berjumlah 48 orang dengan persentase 48%, Psikologi berjumlah 2 orang dengan persentase 2%, Fisika berjumlah 19 orang dengan persentase 19%. Biologi berjumlah 3 orang dengan persentase 3%, Kimia berjumlah 9 orang dengan persentase 1%, Ipa berjumlah 2 orang dengan persentase 2%, Statistika berjumlah 1 orang dengan persentase 1%, Pend Kimia ICP 1 orang dengan persentase 1%, Pend Ipa Reguler berjumlah 1



18



orang dengan persentase 1%, Pend Ipa berjumlah 3 orang dengan persentase 3%. 4. Organisasi Pada pengambilan sebuah data dengan jumlah subjek sebanyak 100 orang. Pada UKM MAPHAN berjumlah 14 orang, LPM PENALARAN berjumlah 4 orang, LPM PSIKOGENESIS berjumlah 1 orang, FORCE Berjumlah 1 orang, INTENS berjumlah 6 orang, HMJ FISIKA berjumlah 6 orang, EMC2 berjumlah 1 orang, KONTUR berjumlah 2 orang, ALIDRISI berjumlah 8 orang, SCMM berjumlah 8 orang, SINTALARAS berjumlah 4 orang, HMJ KIMIA berjumlah 5 orang, HMJ GEOGRAFI berjumlah 16 orang, IKBIM berjumlah 1 orang, IPMAS berjumlah 1 orang, UKM OLAHRAGA berjumlah 1 orang, UKM PHINISI CHOIR berjumlah 2 orang, MAPERWA FMIPA berjumlah 4 orang, BEM FMIPA berjumlah 2 orang, KBKMJ KIMIA berjumlah 1 orang, HASRAT berjumlah 3 orang, HMJ FMIPA berjumlah 1 orang, HMPS IPA berjumlah 2 orang, HMPS PEND.IPA berjumlah 3 orang, WANAPANCA 1 orang, dan UKM KSR PMI berjumlah 2 orang.



19



ORGANISASI



HMJ FMIPA 1% HASRAT HMPS PEND.IPA WANAPANCA UKM KSR PMI UKM MAPHAN 3%HMPS IPA 2% 1% 3% 14% KBKMJ KIMIA2% 1% LPM PENALARAN 4% BEM FMIPA 2% LPM PSIKOGENESIS MAPERWA FMIPA 1% 4% INTENS FORCE UKM PHINISI CHOIR 6% 1% 2% UKM OLAHRAGA HMJ FISIKA 1% 6% IPMAS 1% EMC2 IKBIM 1% 1% KONTUR SCMM 2% HMJ GEOGRAFI 8% ALIDRISI 16% HMJ KIMIA 8% SINTALARAS 5% 4%



Pada UKM MAPHAN berjumlah 14 orang dengan persentase 14%, LPM PENALARAN



berjumlah



4



orang



dengan



persentase



4%,



LPM



PSIKOGENESIS berjumlah 1 orang dengan persentase 1%, FORCE berjumlah 1 orang dengan persentase 1%, INTENS berjumlah 6 orang dengan persentase 6%, HMJ FISIKA berjumlah 6 orang dengan persentase 6%, EMC2 berjumlah 1 orang dengan 1%, KONTUR berjumlah 2 orang 2%, ALIDRISI berjumlah 8 orang dengan persentase 8%, SCMM berjumlah 8 orang dengan persentase 8%, SINTALARAS berjumlah 4 orang dengan persentase 4%, HMJ KIMIA berjumlah 5 orang dengan persentase 5%, HMJ GEOGRAFI berjumlah 16 orang dengan persentase 16%, IKBIM berjumlah 1 orang dengan persentase 1%, IPMAS berjumlah 1 orang dengan persentase 20



1%, UKM OLAHRAGA berjumlah 1 orang dengan persentase 1%, UKM PHINISI CHOIR berjumlah 2 orang dengan persentase 2%, MAPERWA FMIPA berjumlah 4 orang dengan persentase 4%, BEM FMIPA berjumlah 2 orang dengan persentase 2%, KBKMJ KIMIA berjumlah 1 orang dengan persentase 1%, HASRAT berjumlah 3 orang dengan persentase 3%, HMJ FMIPA berjumlah 1 orang dengan persentase 1%, HMPS IPA berjumlah 2 orang dengan persentase 2%, HMPS PEND.IPA berjumlah 3 orang dengan persentase 3%, WANAPANCA 1 orang dengan persentase 1%, dan UKM KSR PMI berjumlah 2 orang dengan persentase 2%. 5. Universitas Pada pengambilan sebuah data dengan jumlah subjek sebanyak 100 orang yang merupakan Mahasiswa Universitas Negeri Makassar.



21



UNIVERSITAS



UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 100%



Kesimpulan: Semua subjek berasal dari Universitas Negeri Makassar yang merupakan Mahasiswa aktif. B. Validitas Isi 22



No 1.



Aitem Saya bersedia menerima saran yang nantinya dapat meningkatkan interaksi dengan anggota lainnya. (F)



2.



Saya senang mengajak orang lain berbicara mengenai saran-saran yang menyangkut diri saya. (F) Saya menyadari kapan harus mengevaluasi kembali tindakannya yang sudah saya lakukan. (F) Saya menyadari bahwa ucapan dan tindakan tertentu dapat memberikan dampak bagi orang lain. (F) Saya mengabaikan setiap masukan yang diberikan oleh rekan saya. (UF)



18



6.



Saya memikirkannya sendiri perbuatan yang saya lakukan. (UF)



15



7.



Saya mampu menganalisis data – data yang relevan sebelum pengambilan keputusan. (F) Saya mampu mengemukakan hal – hal yang dimaksud dengan jelas. (F)



15



9.



Saya mampu mendorong setiap orang untuk mengemukakan gagasannya. (F)



14



10.



Saya sering tidak menyadari bahwa ucapan dan tindakan saya dapat membarikan dampak bagi orang lain. (UF) Saya kadang tidak menyadari kapan harus mengevaluasi tindakan pada suatu masalah. (UF) Saya sulit mendorong setiap orang untuk mengemukakan pendapatnya. (UF)



11



3. 4. 5.



8.



11. 12.



23



Nilai S 15



16 11 17



11



13 10



Nilai V ∑ 15 V: 5( 4-0 ) V: 0.75



Ket. Valid



∑ 18 5(4-0 ) V: 0.90 ∑ 16 V: 5(4-0 ) V: 0.80 ∑ 11 V: 5(4-0 ) V: 0.55 ∑ 17 V: 5(4-0 ) V: 0.85 ∑ 15 V: 5(4-0 ) V: 0.75 ∑ 15 V: 5(4-0 ) V: 0.75 ∑ 11 V: 5(4-0 ) V: 0.55 ∑ 14 V: 5(4-0 ) V: 0.70 ∑ 11 V: 5(4-0 ) V: 0.55



Valid



∑ 13 5(4-0 ) V: 0.65 ∑ 10 V: 5(4-0 ) V: 0.50



Valid



V:



V:



Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid



Tidak Valid



13.



Saya merasa kagum ketika melihat orang berprestasi. (F)



17



14.



Saya merasa sedih ketika melihat teman saya mengalami musibah. (F)



17



15.



Saya merasa bahagia ketika mampu mencapai target. (F)



16



16.



Saya merasa biasa – biasa saja ketika melihat teman saya sakit. (UF)



16



17.



Saya merasa cemburu melihat pencapaian orang lebih dari saya. (UF)



14



18.



Saya merasa mudah marah ketika suasana ruangan bising. (UF)



14



19.



Tindakan yang saya lakukan konsisten sesuai dengan keinginan saya. (F)



15



20.



Saya mengambil keputusan berdasarkan nilai – nilai hidup yang saya yakini. (F)



17



21.



Saya mampu menyampaikan kebenaran meskipun konsekuensinya berat. (F)



17



22.



Saya memilih tindakan sesuai dengan hati nurani saya. (UF)



13



23.



Tindakan – tindakan saya konsisten dengan keyakinan saya. (UF)



12



24.



Saya cepat mengambil keputusan saat sedang emosi. (UF)



17



25.



saya mengambil keputusan tanpa memperhatikan nilai-nilai yang diyakini. (UF) Saya mampu menganalisis data – data yang relevan sebelum mengambil



14



26.



24



15



∑ 17 5(4-0 ) V: 0.85 ∑ 17 V: 5(4-0 ) V: 0.85 ∑ 16 V: 5(4-0 ) V: 0.80 ∑ 16 V: 5(4-0 ) V: 0.80 ∑ 14 V: 5(4-0 ) V: 0.70 ∑ 14 V: 5(4-0 ) V: 0.70 ∑ 15 V: 5(4-0 ) V: 0.75 ∑ 17 V: 5(4-0 ) V: 0.85 ∑ 17 V: 5(4-0 ) V: 0.85 ∑ 13 V: 5(4-0 ) V: 0.65 ∑ 12 V: 5(4-0 ) V: 0.60 ∑ 17 V: 5(4-0 ) V: 0.85 ∑ 14 V: 5(4-0 ) V: 0.70 ∑ 15 V: 5(4-0 ) V:



Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid



27. 28.



29.



30.



keputusan. (F) Jika saya menemukan sebuah hambatan dalam pekerjaan maka saya dapat memikirkan cara penyelesaiannya. (F) Jika saya menemukan sebuah permasalah saya biasanya menyelesaikan secara bersama – sama. (F) Saya menyelesaikan masalah dengan cara mencari referensi. (F) Jika saya mengalami sebuah kemunduran maka saya sulit untuk bangkit kembali. (UF)



14 15



18



13



31.



Saya mengambil keputusan dengan cepat sesuai yang saya pikirkan. (UF)



15



32.



Dalam forum rapat saya selalu menampung pendapat dari rekan – rekan saya. (F) Saya selalu menerima sudut pandang yang berbeda dari dari pemikiran saya. (F) Saya selalu mengajak orang – orang untuk berdiskusi dalam penyelesaian sebuah masalah. (F) Saya mengabaikan pendapat dari pandangan yang berbeda dalam mengambil keputusan. (UF) Saya kurang mampu dalam mengambil keputusan yang sesuai dengan prosedur yang berlaku. (UF) Saya selalu mengambil keputusan secara sepihak. (UF)



18



Saya mengemukakan hal – hal yang dimaksudkan dengan jelas. (F)



15



33. 34. 35. 36. 37. 38.



25



17 18 16 12 16



V: 0.75 ∑ 14 V: 5(4-0 ) V: 0.70 ∑ 15 V: 5(4-0 ) V: 0.75



Valid Valid



∑ 18 5(4-0 ) V: 0.90



Valid



∑ 13 5(4-0 ) V: 0.65



Valid



∑ 15 5(4-0 ) V: 0.75 ∑ 18 V: 5(4-0 ) V: 0.90 ∑ 17 V: 5(4-0 ) V: 0.85 ∑ 18 V: 5(4-0 ) V: 0.90 ∑ 16 V: 5(4-0 ) V: 0.80 ∑ 12 V: 5(4-0 ) V: 0.60 ∑ 16 V: 5(4-0 ) V: 0.80 ∑ 15 V: 5(4-0 ) V: 0.75



Valid



V:



V:



V:



Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid



39.



Saya sering mengungkapkan masalah secara terbuka kepada orang lain. (F)



14



40.



Saya mampu menyampaikan pandangan saya secara akurat terhadap kemampuan orang lain. (F) Saya sulit mengakui kelebihan yang orang miliki. (UF)



15



42.



Saya tidak pernah menyampaikan informasi kepada orang lain. (UF)



9



43.



Saya mengalami kesulitan untuk menjelaskan sesuatu secara akurat. (UF)



16



44.



Saya mengakui kesalahan yang telah dilakukan. (F)



13



45.



Saya menyampaikan kebenaran meskipun konsekuensinya berat. (F)



18



46.



Saya mampu bertanggung jawab terhadap kesalahan yang saya buat. (F)



16



47.



Saya selalu menutupi setiap kesalahan yang saya lakukan. (UF)



14



48.



Saya selalu mencari cara agar kesalahan saya tidak diketahui oleh orng lain. (UF)



18



49.



Saya sulit untuk mengakui kesalahan. (UF)



10



50.



Saya menutup diri ketika berbuat kesalahan. (UF)



17



41.



18



∑ 14 5(4-0 ) V: 0.70 ∑ 15 V: 5(4-0 ) V: 0.75 ∑ 18 V: 5(4-0 ) V: 0.90 ∑ 9 V: 5(4-0 ) V: 0.45 ∑ 16 V: 5(4-0 ) V: 0.8 ∑ 13 V: 5(4-0 ) V: 0.65 ∑ 18 V: 5(4-0 ) V: 0.90 ∑ 16 V: 5(4-0 ) V: 0.80 ∑ 14 V: 5(4-0 ) V: 0.70 ∑ 18 V: 5(4-0 ) V: 0.90 ∑ 10 V: 5(4-0 ) V: 0.50 ∑ 17 V: 5(4-0 ) V: 0.85 V:



Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid



Uji validitas isi Skala Kepemimpinan Otentik diberikan kepada 5 orang validator yang merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi UNM. 2 orang yang sedang



26



mengambil mata kuliah Psikometrika Lanjut dengan pertimbangan bahwa kedua orang tersebut paham akan variabel yang digunakan dan ingin mengerjakan uji validitas dan 3 orang yang telah melulusi mata kuliah Psikometrika Lanjut dengan pertimbangan bahwa responden sudah mengetahui tata cara pembuatan aitem karena telah melulusi mata kuliah Psikometrika Lanjut. Berdasarkan valididasi isi yang telah diberikan penilaian oleh kelima validator, dari 50 aitem terdapat 3 aitem dengan kategori tidak valid yaitu 12, 42, 49. Serta 47 aitem dengan kategori valid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 47 aitem Kepemimpinan Autentik tersisah.



C. Uji Keterbacaan KOMENTAR No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18



1 Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Tidak Mengerti Mengerti



2 Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti



UJI KETERBACAAN 3 4 5 Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Tidak Tidak Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti 27



Keterangan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dibuang Dipertahankan



19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29



Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Tidak Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti



Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti



Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti



Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Tidak Mengerti 30 Mengerti Mengerti Mengerti 31 Mengerti Mengerti Mengerti 32 Mengerti Mengerti Mengerti 33 Mengerti Mengerti Mengerti 34 Mengerti Mengerti Mengerti 35 Mengerti Mengerti Mengerti 36 Mengerti Mengerti Mengerti 37 Mengerti Mengerti Mengerti 38 Mengerti Mengerti Mengerti 39 Tidak Tidak Tidak Mengerti Mengerti Mengerti 40 Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti 41 Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti 42 Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti 43 Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti 44 Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti 45 Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti 46 Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti 47 Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Berdasarkan hasil uji keterbacaan yang dilakukan



Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Tidak Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti Mengerti



Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dibuang Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dipertahankan Dibuang



Mengerti Dipertahankan Mengerti Dipertahankan Mengerti Dipertahankan Mengerti Dipertahankan Mengerti Dipertahankan Mengerti Dipertahankan Mengerti Dipertahankan Mengerti Dipertahankan kepada 5 orang subjek yaitu



Mahasiswa dari Fakultas Psikologi, alasan mengapa saya memilih subjek karena subjek merupakan teman dekat sehingga akses untuk mengisi form uji keterbacaan mudah sehingga dari 47 aitem terdapat 3 aitem yang dibuang yaitu 17, 29, dan 39. D. Validitas Tampang



28



Gambar 1



SUBJEK I II III IV V JUMLAH



I 1 1 2 2 1 3



Gambar 2



MODEL II 2 3 3 3 2 1



Gambar 3



KOMENTAR III 3 2 1 1 3 1



Lebih Simpel Simpel dan menarik dan desain sederhana Menarik perhatian Lebih sederhana Penggunaan font dan logo seimbang Jadi gambar yang dipilih dari 5 orang ekspert yaitu gambar 1.



Berdasarkan hasil validitas tampang yang diberikan kepada 5 mahasiswa Fakultas Psikologi yaitu berupa tampang berupa sampul tes, soal, kejelasan instruksi dan lain-lain, yang terpilih adalah nomor 1. Alasan memilih 5 orang mahasiswa Fakultas Psikologi karena kelima orang tersebut memiliki minat desain dan sedang memprogramkan mata kuliah psikometrika lanjut. E. Indeks Diskriminasi Aitem No 1 2 3 4



Corrected Item-total Correlation 0.411 0.210 0.309 0.344



29



Keterangan Memuaskan (diterima) Tidak Disarankan Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima)



5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44



0.436 0.125 0.416 0.327 0.174 0.311 0.445 0.456 0.436 0.405 0.507 0.036 0.136 -0.161 0.081 0.062 -0.224 0.040 -0.419 0.396 0.384 0.293 -0.181 0.457 -0.087 0.522 0.428 0.319 0.513 0.368 0.422 0.230 0.069 0.270 0.439 0.421 0.404 0.483 0.353 0.450



Memuaskan (diterima) Tidak Disarankan Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima) Tidak Disarankan Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima) Tidak Disarankan Tidak Disarankan Gagal/ditolak Tidak Disarankan Tidak Disarankan Gagal/ditolak Tidak Disarankan Gagal/ditolak Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima) Tidak Disarankan Gagal/ditolak Memuaskan (diterima) Gagal/ditolak Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima) Tidak Disarankan Tidak Disarankan Tidak Disarankan Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima) Memuaskan (diterima)



30



Berdasarkan hasil analisis menggunakan SPSS 21 diketahui bahwa terdapat 17 aitem yang harus dibuang yakni item nomor 2, 6, 9, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 27, 29, 36, 37, dan 38. karena koefisien korelasi menunjukkan nilai yang lebih kecil dari 0.300. Aitem yang tidak gugur yakni sebanyak 27 aitem. F. Pengkategorian Respon a. Aitem Favorable



Aitem 1 Aitem 3 Aitem 3 Aitem 5 Aitem 6 Aitem 10 Aitem 11 Aitem 13 Aitem 15 Aitem 16 Aitem 18 Aitem 19 Aitem 21 Aitem 23 Aitem 26 Aitem 28 Aitem 31 Aitem 32 Aitem 34 Aitem 35 Aitem 37 Aitem 38 Aitem 40 Aitem 45 Aitem 46 Aitem 47



STS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0



TS 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 2 2



N 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2



b. Aitem Unfavorable



31



S 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3



SS 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4



Aitem 2 Aitem 4 Aitem 7 Aitem 8 Aitem 9 Aitem 14 Aitem 16 Aitem 20 Aitem 22 Aitem 24 Aitem 25 Aitem 27 Aitem 30 Aitem 33 Aitem 36 Aitem 41 Aitem 44 Aitem 48 Aitem 50



SS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0



S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



N 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1



TS 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2



STS 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3



Ket: : Interval



G. Validitas Faktorial (CFA) No 1 2 3 4 5 6 7



Indikato r A1 A4 A11 A14 A15 B5 B12



Standardized Loading Factor (>0.50)



Keterangan



0.5376 0.5768 0.5665 0.5904 0.6244 0.5036 0.5065



Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan



32



8 9 10 11 12 13 14



B30 C28 C35 C41 D33 D39 D42



0.5846 0.5369 0.5671 0.5477 0.5586 0.5289 0.5574



Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan



Berdasarkan hasil analisis validitas faktorial (CFA), terdapat 14 aitem yang sesuai dengan signifikan Standardized Loading Factor (>0.50) yaitu aitem nomor 1, 4, 5, 11, 12, 14, 15, 28,30, 35, 33, 39, 41, dan 42.



H. Reliabilitas



Latent Variable A



Average Variance Extracted Construct Reliability (AVE) (CR) 0.8816 0.9666



A



0.8816



0.9666



Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program STATCAL menunjukkan bahwa skala Kepemimpinan Autentik memiliki reliabilitas yang baik, karena construct



reliability



0.9666



>



0.700



sehingga



dapat



dikatakan



Kepemimpinan Autentik reliabel dengan N=14. I. Penormaan No. Kategori



Jumlah 33



Presentase



skala



1. 2. 3. 4. 5.



> 51 45 – 51 38 – 44 32 – 37 0 – 31



= Sangat Tinggi = Tinggi = Sedang = Rendah = Sangat Rendah



0 19 50 11 20



0% 19 % 50 % 11 % 20%



NORMA SANGAT RENDAH 20%



TINGGI 19%



RENDAH 11%



SEDANG 50%



Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa terdapat empat kategori yaitu sebanyak 19% untuk kategori tinggi, 50% untuk kategori sedang, 11% untuk kategori rendah, 20% untuk kategori sangat rendah. Dapat disimpulkan bahwa kategori terbanyak yaitu sedang dengan persentase 50%. J. Alat ukur 1. Blue Print Baru No



Aspek



Indikator



Aitem



34



Jumlah



Bobot



1



2



3



4



F



UF



Aitem



(%)



Self awareness (Pemahaman diri)



Mencari masukan untuk memperbaiki diri



15



-



1



11%



Mampu memahami kelebihan dan kekuatan yang dimiliki



1,11



4



3



14%



Perspective moral/ethical (perpsektif moral)



Tidak menyembunyikan emosi Mengambil keputusan secara logis



5,12



-



2



13%



-



28, 30,



2



13%



Balanced processing (pengolahan informasi yang seimbang)



Menganalisis setiap aspek dalam pemecahan permasalahan



35



-



1



12%



Mendengarkan pendapat dari berbagai sudut



28



41



2



13%



Relational transparency (Hubungan transparansi)



Mampu mengungkapkan hal yang dia maksudkan secara terbuka



-



33, 39



2



13%



42



14



1



11%



14



100%



Mengakui kesalahan yang dilakukan Jumlah



2. Sampul



35



3. Instruksi Petunjuk Pengisian: Di bawah ini terdapat 47 buah pernyataan, baca dan pahamilah setiap pernyataan tersebut dengan seksama. Kemudian berikan jawaban yang sesuai dengan pikiran, perasaan dan keadaan diri Anda pada lembar jawaban yang telah disediakan dengan cara memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban sebagai berikut: STS



=



Sangat Tidak Sesuai



36



TS



=



Tidak Setuju



N



=



Netral



S



=



Sesuai



SS



=



Sangat Sesuai



Usahakan agar memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya dan jangan sampai ada satu pernyataan yang terlewatkan. Semua pilihan jawaban adalah benar, selama jawaban tersebut dapat menggambarkan diri Anda. Contoh cara menjawab dengan benar:



No 1.



Pernyataan Saya yakin dapat menjadi wirausahawan muda



STS



Pilihan Jawaban TS N S



SS



Jika Anda merasa pilihan jawaban yang Anda berikan kurang sesuai dan ingin menggantinya, maka silahkan berikan tanda dua garis horizontal (=) pada pilihan jawaban tersebut kemudian beri tanda silang (X) pada jawaban yang menurut Anda sesuai. Contoh cara mengganti jawaban dengan benar:



No 1.



Pernyataan Saya yakin dapat menjadi wirausahawan muda



Pilihan Jawaban STS TS N S



SS



4. Soal baru



NO



PILIHAN JAWABAN



PERNYATAAN



STS



1. Saya bersedia menerima saran yang nantinya dapat 1 meningkatkan interaksi dengan anggota lainnya. 2. Saya menyadari bahwa ucapan dan tindakan tertentu dapat memberikan dampak bagi orang lain. 3. Saya mengabaikan setiap masukan yang diberikan oleh rekan saya. 4. Saya tidak menyadari kapan harus mengevaluasi tindakan pada suatu masalah.



37



TS



N



S



SS



5. 6. 7. 8.



9. 10. 11. 12. 13. 14.



Saya merasa kagum ketika melihat orang lain berprestasi. Saya merasa bahagia ketika mampu mencapai target. Saya merasa biasa saja ketika melihat teman saya sakit. Jika saya mengalami sebuah kemunduran maka saya sulit untuk bangkit kembali. Dalam forum rapat saya selalu menampung pendapat dari rekan saya. Saya mengabaikan pendapat dari pandangan yang berbeda dalam mengambil keputusan. Saya mengambil keputusan secara sepihak. Saya sulit mengakui kelebihan yang orang lain miliki. Saya mengakui kesalahan yang telah dilakukan. Saya mampu bertanggung jawab terhadap kesalahan yang saya buat.



BAB IV KESIMPULAN DAN HASIL A. Kesimpulan Kepemimpinan Autentik mencakup pada keyakinan, harapan, optimis, tangguh, transparan, bermoral atau etika, beriorentasi masa depan, dan memberikan prioritas untuk pengembangan diri bagi pemimpin.. Berdasarkan valididasi isi yang telah diberikan penilaian oleh kelima validator, dari 50 aitem



38



terdapat 3 aitem dengan kategori tidak valid yaitu 12, 42, 49. Serta 47 aitem dengan kategori valid. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 47 aitem Kepemimpinan Autentik tersisah. Berdasarkan hasil uji keterbacaan yang dilakukan kepada 5 orang subjek, beberapa aitem yang mengalami perubahan dari segi pemahaman subjek yaitu dari 47 aitem terdapat 3 aitem yang dibuang yaitu 17, 29, dan 39 karena ada beberapa subjek yang tidak memahami aitem tersebut. Selain dari ketiga aitem tersebut subjek memberikan jawaban paham atas pernyataan dari setiap aitem. Analisis daya diskriminasi aitem menggunakan Program SPSS 21 Berdasarkan hasil analisis menggunakan SPSS 21 diketahui bahwa terdapat 17 aitem yang harus dibuang yakni item nomor 2, 6, 9, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 27, 29, 36, 37, dan 38. karena koefisien korelasi menunjukkan nilai yang lebih kecil dari 0.300. Aitem yang tidak gugur yakni sebanyak 27 aitem.



Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program STATCAL menunjukkan bahwa skala regulasi emosi memiliki reliabilitas yang baik, karena construct reliability 0.8816. Berdasarkan diagram dari penormaan dapat diketahui bahwa terdapat lima kategori yaitu sebanyak 0% untuk kategori sangat tinggi, 19% untuk kategori tinggi, 50% untuk kategori sedang, 11% untuk kategori rendah dan 20% untuk



39



kategori sangat rendah. Dapat disimpulkan bahwa kategori terbanyak yaitu sedang dengan persentase 50%. B. Hasil Berdasarkan hasil uji spss 21.0 dan uji statcal yang telah dilakukan jumlah aitem yang sebelumnya berjumlah 44 menjadi 14 aitem dan berdasarkan hasil uji reliabilitas alat ukur termasuk kedalam kategori reliabel dengan nilai 0.8816. Sehingga dapat digunakan dalam mengukur aspek yang hendak di ukur yaitu variabel kepemimpinan autentik.



DAFTAR PUSTAKA Amalia, A.N., & Widayati, A. (2012). Analisis Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta Tahun 2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 10(1). Anne, A., & Urbina, S. (2007). PSYCHOLOGICAL TESTING, seventh edition, Hariono, R. Jakarta: PT Indeks. Arifin, E. Z. (2015). Kesinoniman dalam bahasa Indonesia. Pujangga, 1(1), 1-13.



40



Azwar, S., (2012). Tes Prestasi: Fungsi Dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S., (2015). Penyusunan Skala Psikologi Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S., (2016). Penyusunan Skala Psikologi (edisi dua). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Daryanto., (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Djali, H., & Muljono, P. (2015). Pengukuran dalam bidang pendidikan. Jakarta: Grasindo. Nasrullah, M. (2013). Pengaruh Pengawas Sekolah dan Kinerja Guru terhadap Kualitas Belajar Siswa di MAN Batang (Doctoral dissertation, IAIN Walisongo). Periantalo, J., (2015). Penyusunan Skala Psikologi : Asyik, Mudah & Bermanfaat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purwanto. (2013). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjana. (2006). Metode Statistik. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono., (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Supratiknya, A., (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit USD. Suryabrata, S. (2014). Metodologi Penelitian Cetakan Ke 25. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.



41



LAMPIRAN



42



LAMPIRAN 1.1 Tabulasi



43



LAMPIRAN 1.2 Validitas Isi



44



LAMPIRAN 1.3 Uji Keterbacaan



45



LAMPIRAN 1.4 Validitas Tampang



46



LAMPIRAN 1.5 Dokumentasi



47



LAMPIRAN 1.6 Soal dan Pernyataan Kesediaan



48