Laporan Novela [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MELAKUKAN PHOTOSHOOT WEDDING DI TORIK PHOTOGRAPHI



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)



(Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Kegiatan PKL)



Di Susun Oleh : NOVELA DYAH SAFITRI (NIS: )



PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK LISTRIK DAN ELEKTRONIK KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO DAN VIDEO SMK NEGERI 3 BUNGO 2022



HALAMAN PENGESAHAN



Judul



: Melakukan Photoshoot wedding di Studio Torik Photografi



Nama NIS Program Keahlian Kompetensi Keahlian



: Novela Dyah Safiti : : Teknik Listrik Dan Elektronik : Teknik Audio Dan Video



Menyetujui,



Guru Pembimbing



Pembimbing DU/DI



ELVITA Y. S.Pd. KASIH NIP



TORIK MURAKAPI S.Pd.



Mengetahui,



Kepala SMK N 3 Bungo



Rahamt Hidayat, S.Pd NIP. 1982 0710 2006041004



Kajur TAV,



Muhtarom Burhani, S.pd NIP.-



Kata Pengantar



Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan jurnal atau laporan Prakerin ini dapat diselesaikan dengan baik. Laporan disusun sebagai pertanggung jawaban siswa selama melaksanakan Kerja Praktek Industri atau Prakerin di Dunia Usaha dan Industri kepada SMK Negeri 3 Bungo. Terselesaikannya penulisan Laporan Prakerin ini merupakan berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik yang bersifat material maupun spiritual. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan ucapan terimakasih kepada yang terhormat : 1.



Bapak Rahmat Hidayat, S.Pd selaku kepala SMK Negeri 3 Bungo.



2.



Bapak / Ibu Guru Jurusan Teknik Elektro SMK Negeri 3 Bungo selaku pembimbing di Jurusan.



3.



Bapak / Ibu guru SMK Negeri 3 Bungo selaku pembimbing Prakerin.



4.



Bapak / Ibu Pembimbing lapangan di DU/DI.



5.



Segenap Keluarga tercinta yang telah banyak memberikan dorongan moril dan materil serta do’a demi keberhasilan Prakerin



6.



Teman – teman seperjuangan yang telah memberikan sumbangan pemikiran dan motivasi.



7.



Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu baik langsung maupun tidak langsung yang ikut memberikan sumbangan dan masukan dalam penulisan laporan ini. Semoga bantuan yang telah diberikan selama pelaksanaan sampai dengan



penulisan laporan Prakerin mendapat imbalan dari Allah SWT. Harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siswa SMK Negeri 3 Bungo pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Pelepat Ilir, Penulis,



Desember 2022



NOVELA DYAH SAFITRI



MOTTO Jika kamu tidak dapat melakukan hal yang besar Lakukan lah dari hal kecil namun dengan cara yang hebat



DAFTAR ISI KASIH NOMOR HALAMAN HALAMAN JUDUL................................................................................................. HALAMAN PENGESAHAN................................................................................... KATA PENGANTAR............................................................................................... DAFTAR ISI............................................................................................................. DAFTAR GAMBAR................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................................. 1.3 Manfaat.................................................................................................... 1.4 Sistematika Penulisan............................................................................... BAB II TIBJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 2.1 Sejarah Singkat Photography.............................................................. 2.2 Pengertian .......................................................................................... BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN................................................................. 1.1 Gambaran umum Perusahaan.............................................................. 1.1.1 Sejarah singkat Perusahaan....................................................... 1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan.......................................................... 1.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan................................................ 1.2. Ruang Lingkup Usaha......................................................................... 1.3. Jadwal Kegiatan.................................................................................. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 1.1 Teori singkat ...................................................................................... 1.2 Bahan dan Alat yang di gunakan......................................................... 1.3 Prosedur Pembuatan ………………………………………………... BAB V PENUTUP................................................................................................... 5.1 Kesimpulan......................................................................................... 5.2 Saran................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ LAMPIRAN……………………………………………………………………...



DAFTAR GAMBAR DAFTAR NYA YANG DIBUAT, GAMBAR MASUKAN KE ISI LAPORAN ATAU LAMPIRAN



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan sebuah kesempatan bagi siswa untuk menerapkan teori-teori yang diterima saat proses pembelajaran yang didapat di bangku Sekolah ke dalam dunia kerja yang sebenarnya. SMK NEGERI 3 BUNGO adalah sebuah lembaga pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk mempersiapkan siswa terjun ke dunia kerja, khususnya pada disiplin ilmu yang telah dipelajari selama mengikuti pelajaran dan praktek. Dalam dunia pendidikan hubungan antara teori dan praktek merupakan hal penting untuk membuktikan teori yang telah dipelajari dengan keadaan yang sebenarnya. SMK NEGERI 3 BUNGO mewajibkan seluruh siswa SMK NEGERI 3 BUNGO untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di instansi/perusahaan pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau swasta sebagai salah syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Melalui praktik kerja,siswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku Sekolah ke dalam lingkungan kerja yang sebenarnya serta mendapat kesempatan untuk mengembangkan cara berpikir, menambahkan ide-ide yang berguna dan dapat menambah wawasan siswa terhadap apa yang dikerjakan. Sehubungan dengan itu maka teori-teori yang dipelajari di bangku sekolah dapat dipraktikkan di tempat pelaksanaan PKL yang dalam hal ini bertempat di TORIK PHOTOGRAPHY terutama yang sesuai dengan disiplin ilmu. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa teori yang dipelajari sesuai dengan praktik di lapangan, sehingga teori-teori tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Mengingat sulitnya untuk menghasilkan tenaga kerja yang disiplin, terampil dan bermutu maka banyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara meningkatkan mutu pendidikan serta menyediakan sarana - sarana pendukung agar dihasilkan lulusan yang berkualitas baik.



1.2



Maksud dan Tujuan Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) di TORIK PHOTOGRAPHY antara lain: 1.



Bertujuan untuk memperoleh wawasan tentang pengalaman menjadi karyawan Tata Usaha TORIK PHOTOGRAPHY



2. Bertujuan untuk memperoleh pengalaman dari pekerjaan nyata yang dilakukan sesuai disiplin ilmu yang diperoleh (sesuai latar belakang pendidikan). 3. Dapat menerapkan ilmu yang saya dapatkan di bangku perkuliahan untuk membantu jalannya proses kegiatan belajar mengajar dan praktik di dalam laboratorium multimedia TORIK PHOTOGRAPHY 4. Supaya bisa memahami suatu wawasan di bidang Photo Gaphy UKURAN DAN JENIS HURUF SAMAKAN 1.3



Manfaat



1.3.1



Bagi Siswa Kegunaan yang diperoleh setelah melakukan praktik kerja lapangan bagi siswa antara lain: 1. Menambah



pengalaman



serta



wawasan



tentang



dunia



kerja



yang



sesungguhnya. 2. Meningkatkan wawasan bersosialisasi dengan ruang lingkup kerja. 3. Memperoleh pengalaman dalam menghadapi suatu masalah pekerjaan serta dapat meningkatkan kemampuan menyelesaian masalah yang dihadapi



1.3.2



Bagi Pihak Sekolah Kegunaan yang diperoleh setelah melakukan praktik kerja lapangan bagi Sekolah antara lain: 1. Melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) diharapkan dapat meningkatkan hubungan kemitraan dengan perusahaan terkait. 2. Menciptakan calon-calon tenaga kerja yang berkualitas serta siap untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya sesuai dengan ilmu yang telah didapati.



1.3.3 Bagi Instansi / Perusahaan Kegunaan yang diperoleh setelah melakukan praktik kerja lapangan bagi Instansi / Perusahaan antara lain: 1. Memperoleh inovasi dalam perawatan dan trouble shooting terhadap perangkat teknologi informasi yang terdapat pada laboratorium multimedia SMK NEGERI 3 BUNGO. 2. Penghematan biaya perawatan dan trouble shooting terhadap perangkat teknologi informasi yang terdapat pada laboratorium multimedia SMK NEGERI 3 BUNGO .



1.4



Sistematika Penulisan



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Manfaat 1.4 Sistematika Penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah singkat 2.2 Pengertian BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN 3.1 Waktu dan Tempat pelaksanaan PKL 3.2 Gambaran umum Perusahaan 3.2.1 Sejarah singkat Perusahaan 3.2.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.2.3 Struktur Organisasi Perusahaan 3.3 Ruang lingkup usaha 3.4 Jadwal Kegiatan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.4 Hasil 1.5 Pembahasan BAB V PENUTUP 5.3 Kesimpulan 5.4 Saran 1.5



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Photography Fotografi  (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu “Photos”: cahaya dan “Grafo”: Melukis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya.  Fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (Exposure). Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.



2.2 Sejarah Photography Sejarah Fotografi dimulai pada abad ke-19. Tahun 1839 merupakan tahun awal kelahiran fotografi. Pada saat itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen. Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura.  Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar. Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada tahun 1611. Johannes Kepler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas. seniman pada abad-19 menggunakan kamera obscura untuk membuat sketsa



gambar 3D kamera obscura



  Berbagai penelitian dilakukan mulai pada awal abad ke-17 ,seorang ilmuwan berkebangsaan Italia – Angelo Sala menggunakan cahaya matahari untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak. Tapi ia gagal mempertahankan gambar secara permanen. Sekitar tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang berkebangsaan Inggris bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra pada kamera obscura berlensa, hasilnya sangat mengecewakan. Humphrey Davy melakukan percobaan lebih lanjut dengan chlorida perak, tapi bernasib sama juga walaupun sudah berhasil menangkap imaji melalui kamera obscura tanpa lensa. Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanen. Ia melanjutkan percobaannya hingga tahun 1826, inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.



“View from the Window at Le Gras” foto pertama yang berhasil dicetak meskipun masih tampak kabur, dibuat oleh Joseph Nicéphore Niépce   Penelitian demi penelitian terus berlanjut hingga pata tanggal tanggal 19 Agustus 1839, desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (17871851) dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas merkuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling. Januari 1839, Daguerre sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah Perancis berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.



“Boulevard du Temple” foto pertama yang diakui secara umum, dibuat oleh Louis Daguerre   Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Melalui perusahaan Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter, film dan kertas foto. Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka mulailah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera Nikon yang kemudian disusul dengan Canon. Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.



kamera dslr nikon   Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.



BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN



3.1 Gambaran Umum Perusahaan/Bengkel



3.1.1



Sejarah singkat Perusahaan/Bengkel Nama Perusahaan



: Torik Photography & Vidiography



Alamat Perusahaan



: Jl. Batanghari,Kuamang Kuning 1 SPA



Telepon



: + 62 853-8164-0625/ +62 819-2751-4146



E-mail



: [email protected]



Nama Pemilik



: Torik Murakapi, S.Pd.



Berdirinya Perusahaan Torik Advertising berawal dari pengalaman pemilik perusahaan saat kuliah di D2 yang mengambil jurusan Photography. Setelah menikah pemilik perusahaan Torik Adversting memberanikan diri untuk membangun sebuah usaha yang di berinama “ TORIK ADVERSTING”. Pemilik perusahaan awalnya memulai usahanya di Rimbo Bujang, baru kemudian pemilik perusahaan memutuskan untuk pindah ke Kuamang Kuning Desa Rejo Sari Kabupaten Merangin Kecamatan Tabir Ilir ,untuk melanjutkan usahanya dan pada tahun 2016 dan kini PerusahaanTORIK ADVERSTING membuka usaha di jalan : Batang Hari, Kuamang Kuning 1 SPA, Yaitu Perusahaan TORIK PHOTOGRAPHY & VIDIOGRAPHY Saat memulai usahanya pemilik Perusahaan hanya bermodal Camera Sonny “ Q 230 “ dan camecorder “MD” dan seiring berjalannya waktu Usahanya pun Semakin berkembang dan dikenal banyak orang Saat ini Perusahaan TORIK PHOTOGRAPHY telah menambah beberapa peralatan yang di gunakan untuk kebutuhan saat melakukuka kegiatan yang di kerjakan Bukan hanya itu TORIK PHPTOGRAPHY juga menyediakan / melayani Pemesanan Spanduk, Undangan, Sablon Kaos, dan Lain-lain.



3.1.2



Visi dan Misi Perusahaan/Bengkel



VISI : -



Menjadi Wiraswasta professional yang mengutamakan kualitas dan kuantitas



MISI : - Melaksanakan perdagangan yang efektif, efesien, responsife, dan transparan. - Mewujudkan optimalisasi penerimaan efisiensi pengeluaran dan efektifitas - Melaksanakan perdagangan dengan penuh tanggung jawab



3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan/Bengkel STRUKTUR PERUSAHAAN TORIK FOTOGRAPHY



Pemilik Perusahaan TORIK MURAKAPI,S.Pd.I



Kariawan Perusahaan



Photo Graphy



Vidio Graphy



Torik Murakapi S.Pd.



Rahmat Ismail Suranto



Susanto



Editing



Editing Photo



Editing Vidio



Devi Hilmawati



Rahmat Ismail



Susanto



Suranto



1.2



Ruang Lingkup Usaha Bidang usaha yang dijalankan TORIK PHOTOGRAPHY antara lain :







Photo Studio In Door & Out Door







Photo Prewedding & Weding Day







Vidio Shoting







Ceak Foto







Edit Photo







Desain Undangan







Desain Spanduk







Sablon Kaos







Dll.



1.3 Jadwal Kerja Perusahaan /Bengkel No.



Hari



Masuk



Istirahat



Pulang



1



Senin-Kamis



08.00



12.00



17.00



2



Jum'at



08.00



12.00 – 13.30



17.00



3



Sabtu



08.00



12.00



17.00



3



Minggu



08.00



12.00



17.00



BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN Hasil Dan Pembahasan Dipisah Poin Isinya, Samakan Spasi, Jenis Dan Huruf Tulisannya 4.1 Hasil Tentang Pembahasa Photo Preweding Foto prewedding menjadi salah satu hal yang biasanya dilakukan pasangan sebelum melakukan pesta pernikahan. Foto prewedding adalah dokumentasi pra nikah yang nantinya akan digunakan dalam undangan atau dipajang di tempat berlangsungnya pesta pernikahan. Tempat melangsungkan foto prewedding bisa bervariasi. Biasanya dalam memilih lokasi tempat foto prewedding, kita akan menyesuaikan dengan tema pakaian yang dikenakan. Namun, ada juga yang menyesuaikan dengan tema pernikahan yang akan dilakukan nantinya. Ada banyak tema prewedding yang bisa dipilih. Banyaknya tema yang ada ini pasti akan membuat kita bingung dalam menentukan pilihan. Oleh karena itu, di bawah ini ada inspirasi beberapa foto prewedding yang paling banyak dilakukan, yaitu:



1. Foto Prewedding Outdoor



Salah satu alasan utamanya adalah karena hasil foto untuk prewedding outdoor akan terlihat lebih natural karena mendapat cahaya alami alias tidak perlu lighting tambahan. Dengan begitu, hasil foto sudah pasti terlihat lebih bagus. Jika melakukan prewedding outdoor, kita bisa menggunakan gaun dan pasangan bisa menggunakan kemeja atau jas untuk menyesuaikan tampilan. Ada banyak spot outdoor yang bisa dipilih. Pemilihan spot outdoor ini bisa menyesuaikan dengan pakaian yang digunakan supaya background foto bisa terlihat bagus.



4.2 Bahan dan alat



perlengkapan utama untuk pengambilan foto wedding 1. Kamera Utama dan Kamera Cadangan Setidaknya kita harus menyiapkan dua kamera dengan 1 kamera utama dan 1 kamera cadangan. Sangat penting untuk menyiapkan kamera cadangan, jika terjadi suatu masalah pada kamera utama maka proses foto akan tetap berjalan sesuai jadwal karena kita telah mempersiapkan kamera cadangan. 2. Lensa Zoom Medium Class



Lensa 24-70 f2.8 adalah salah satu pilihan yang pas. Focal Length dari dari lensa ini sangat tepat untuk foto wedding dan foto jursnalistik, menawarkan fitur wide dan persfektif yang tajam. 3.  Lensa Tele Kita akan membutuhkan lensa yang lebih panjang untuk mengambil gambar dari kejauhan, seperti saat moment ceremonial. Kebanyakan fotografer wedding akan berdiri dari sisi samping atau depan dari stage dan mengambil jarak yang cukup jauh dari panggung utama, dikarenakan agar tidak menghalangi pandangan para undangan dan agar leluasa mengambil gambar dari kejahuan dengan lensa 70-200mm. Lensa tersebut juga bisa digunakan untuk foto close up.



4.  Lensa Wide dan Lensa Fix Kedua item ini bukan merupakan perlengkapan utama, namun jika kita membawanya maka ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan. Lensa wide dapat mengakomodir kita untuk mendapatkan foto dengan suasana pesta yang detail. Lensa fix membuat kita dapat mengambil gambar di tempat yang kurang cahaya dengan lebih baik dan memberi kita depth of field yang memukau. 5. Flash Speedlight Penggunaan flash eksternal akan sangat membantu jika kita melakukan pengambilan gambar di temapt yang relatif gelap. Kebanyakan fotografer menggunakan flash untuk pengambilan foto wedding di malam hari, dengan bantuan flash kita juga dapat menghasilkan gambar dengan nuansa gelap dan samar. 6. Memory Card dan Baterai Selalu bawa memory card dan baterai yang lebih banyak dari yang kita butuhkan. Biasanya kita akan membutuhkan ruang simpan memory sebesar 50-60 GB dan menggunakan dua set baterai untuk baterai dan flash. Jangan lupa pastikan baterai terisi penuh saat kita bawa. 7. Tripod dan Light Stand Tripod membantu kita untuk mengabadikan moment foto dengan slow shutter dan menjaga kesetabilan gambar. Light stand sangat membantu untuk menempatkan flash external dan mempermudah kita dalam mengatur posisi pencahayaan.



8. Flash Diffuser Penggunaan diffuser di flash eksternal akan membantu untuk menyebarkan cahaya dan membuat gambar lebih soft, jika kita tidak punya cukup waktu untuk mengatur pencahayaan. 9. Tas Kamera Kita pasti akan membutuhkan tempat untuk menyimpan semua perlengkapan yang kita bawa. 10.  Umbrella dan Strobist



Jika kita membutuhkan power cahaya yang lebih kuat dari flash speedlight. Untuk area objek foto yang luas dan kita membutuhkan cahaya lebih untuk mengambil gambar banyak orang maka umbrella dan strobist layak kita masukan dalam list.



11. Cleaning kit dan Lens Hood



Sangat mungkin lensa kamera kita akan menjadi kotor selama proses pemotretan dan hal tersebut meniggalkan noda pada hasil foto karena lensa yang tertutupi noda. Namun jika kita sudah menyiapkan cleaning kit maka kendala tersebut akan sangat mudah untuk diatasi. Sedangkan lens hood berguna untuk menjaga foto kita tetap soft dari cahaya berlebih yang masuk dari sisi samping lensa



4.2 Pembahasan



Cara Memotret Prewedding Outdoor Konsep fotografi harus memuat segala persiapan sampai proses pemotretan itu dilakukan, sehingga gambar yang dihasilkan sesuai dengan ide dari klien maupun fotografer.  Kamu bisa mendapatkan ide untuk memotret acara prewedding berdasarkan hobi klien, pekerjaan klien, gaya prewedding internasional dan lain sebagainya. Tentunya kamu juga harus tahu teknik memotret gambar prewedding outdoor dengan benar.



Seorang fotografer harus memiliki teknik tersendiri untuk memotret foto prewedding di luar ruangan. Adapun langkah-langkah/cara yang baik untuk mendapatkan hasil foto prewedding yang berkualitas seperti berikut ini,



1. Menyiapkan Konsep yang Matang Seperti yang sudah kamu ketahui, bahwa konsep yang matang sangat diperlukan untuk melakukan pemotretan agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Sebagai seorang fotografer yang profesional, kamu bisa memberikan arahan kepada klien agar gambar pemotretan yang dihasilkan sesuai dengan konsep yang indah. Sehingga kamu harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan klien serta mampu memahami karakter dari klien.



2. Memilih Lokasi Serta Komposisi Yang Pas Untuk melakukan pemotretan wedding outdoor tentu berada di luar ruangan, kamu bisa mencari tempat alami yang bernuansa asri seperti, pantai, laut, perbukitan, sawah, perkebunan, dan lain sebagainya. Atau di tempat indah lainnya seperti gedung-gedung tinggi, taman, jalan raya, dan sebagainya. Untuk melakukan pemotretan prewedding outdoor kamu harus mengarahkan klien untuk mengikuti aturan komposisi yang sesuai. Hal tersebut tentu akan menuntut tingkat kekreatifitasan yang kamu miliki tanpa menghilangkan komposisi pada sebuah foto. Namun, kamu juga bisa menanyakan konsep pengambilan foto secara langsung yang sesuai dengan keinginan, terhadap pihak yang bersangkutan (klien).



3. Peralatan Foto Prewedding Setelah memilih lokasi yang pas, tentu kamu juga harus menyiapkan segala peralatan fotografi yang dibutuhkan. Karena cara memotret gambar di outdoor tentu akan berbeda dengan memotret gambar di indoor, sehingga membutuhkan peralatan khusus lainnya. Gunakan alat lighting tambahan untuk melakukan pemotretan pada malam hari. Peralatan yang dibutuhkan lainnya dalam melakukan pemotretan fotografi di outdoor yaitu lensa, kamera, lighting, serta alat pendukung lain. Bawa semua jenis lensa dengan focal length yang bermacam-macam, terutama pada lensa tele dan lensa wide, karena lensa-lensa tersebut sangat penting. Lensa tele merupakan lensa yang sangat berguna untuk mengambil foto ketika candid, sedangkan lensa wide berguna untuk mendapatkan pemandangan yang menarik.



4. Waktu Pemotretan Hal yang harus diperhatikan lainnya yaitu waktu pengambilan gambar prewedding, karena pemotretan outdoor memiliki tantangan tersendiri yang lebih rumit, dimana seorang fotografer harus memperhatikan intensitas cahaya matahari. Pagi hari atau sore hari menjadi waktu yang pas untuk melakukan pemotretan prewedding outdoor, karena intensitas cahaya matahari yang tidak terlalu tinggi. Sehingga foto yang dihasilkan akan terlihat indah dan soft dengan cahaya yang natural. 



Jangan melakukan pemotretan outdoor ketika cahaya matahari sangat terik, karena hal tersebut bisa membuat foto menjadi over exposure atau cahaya yang terlalu tinggi. Sehingga gambar yang dihasilkan akan memudarkan detail foto tersebut.  Sedangkan pada malam hari kamu tetap bisa melakukan pemotretan prewedding dengan bantuan alat lighting tambahan atau pengaturan yang sesuai, sehingga semua bagian tubuh, terutama pada wajah harus mendapatkan cahaya agar menghasilkan foto yang terang.



5. Format Foto Format foto RAW merupakan format untuk menciptakan foto prewedding outdoor yang bagus, menarik, serta aman, dibandingkan dengan format Jpeg. Dengan menggunakan format foto raw maka foto yang dihasilkan sangat asli dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya tanpa harus mengalami editan atau pengompresan dari kamera itu sendiri. Selain itu format foto RAW akan memudahkan kamu untuk melakukan editing.



BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan (Buat kesimpulan dari Bab Hasil dan Pembahasan) Program kerja yang dilaksanakan secara garis besar berbagai program yang penyusun rencanakan, baik yang umum maupun yang khusus telah dilaksanakan dengan baik. Terkait dengan pelaksanakan PRAKERIN, banyak manfaat yang diperoleh praktikan yang dapat menjadi pelajaran dan pengalaman untuk masa yang akan datang. Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pengalaman tersebut adalah : 1.



Program PRAKERIN dapat menambah pemahaman dan penghayatan siswa tentang proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah atau lembaga.



2.



Program PRAKERIN, khususnya dalam praktik mengajar merupakan pengalaman langsung sebagai bekal ketika terjun ke dunia pendidikan nantinya.



3.



Program PRAKERIN dapat berjalan dengan lancar apabila didukung dengan kerjasama dan koordinasi yang baik antar semua pihak.



4.



PRAKERIN di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mempunyai program studi Teknik Audio Video merupakan pengalaman yang baru dan menantang. Para siswa dihadapkan dengan situasi yang berbeda dengan sekolah akan menimbulkan karater kerja yang sesuai dibutuhkan



5.2 Saran (lihat contoh saran punya temannya) Dari hasil selama saya melakukan kegiatan PRAKERIN, saya memberikan saran agar PRAKERIN dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik kedepannya serta saya berharap: Kepada para peserta PRAKERIN agar mempersiapkan diri dengan menguasai pelajaran yang akan diterapkan dalam industri, agar memudahkan dalam melakukan praktek kerja lapangan di perusahaan. Saya juga ingin memberikan saran pada pihak perusahaan terutama di Plant Administrasi agar tidak perlu sungkan terhadap anak PKL, usahakan berikan tugasasalkan dengan bimbingan terlebih dahulu sebelum tugas dilaksanakan, agar hasilnya menjadi efektif dan efisien.



DAFTAR PUSTAKA https://www.rentalkamerajogja.com/cara-memotret-prewedding-outdoor/ https://www.orami.co.id/magazine/foto-prewedding https://www.google.com/search?q=studio+photo+pengertian&client=firefox-be&sxsrf=ALiCzsa1UuMgpYRiRMeAbp5raAKQZgcOtw%3A1671461114110&ei=nigY--sBpOs4EP1v6qgA0&ved=0ahUKEwjvkdnv9YX8AhUT1jgGHVa_CtAQ4dUDCA4&uact=5 &oq=studio+photo+pengertian&gs_lcp=Cgxnd3Mtd2l6LXNlcnAQAzIFCCEQoAE 6CggAEEcQ1gQQsAM6BwgAELADEEM6DQgAEIAEELEDEMkDEAo6BwgAEI AEEAo6BQgAEIAEOgYIABAWEB46CAgAEBYQHhAKOgcIABCABBANOgoIA BAFEB4QDRAKOggIABAFEB4QDToICAAQCBAeEA06BwghEKABEApKBAhB GABKBAhGGABQ0AVYhB9gqCJoAXABeACAAb4BiAGKCpIBAzYuNZgBAKA BAcgBCsABAQ&sclient=gws-wiz-serp



LAMPIRAN