20 0 804 KB
LAPORAN PELAKSANAAN PEMBINAAN GURU TAHUN PELAJARAN 2019-2020
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pelaksanaan OJT II
OLEH ALI SUPANGAT NIP. 19720623 200501 1004
DIKLAT TENIS CALON PENGAWAS ANGKATAN I BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MANADO TAHUN 2019
1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
Pengesahan Pelaksanaan Pembinaan Guru Tahun Pelajaran
2019 – 2020, disusun sebagai bahan laporan dalam melaksanakan tugas OJT II Diklat Teknis Fungsional Cawas Sekolah disusun oleh: Nama Cawas Jenjang Pengawasan NIP Pangkat/Golongan NUPTK Jenis Kelamin Tempat/Tgl Lahir Pendidikan Terakhir Jenis Kepengawasan Jumlah Madrasah Binaan
: : : : : : : : : :
ALI SUPANGAT, S.Ag.,M.Pd Pengawas SD 19720623 200501 1 004 Penata Tk.I/III/d 3955 7506 5420 0002 Laki-Laki Banyumas, 23 Juni 1972 S2 Pengawas Satuan Pendidikan 2 SD
Palu, 16 Desember 2019
Disahkan oleh : Penguji
Kasnawati, SS, M.Pd M. .
Pembimbing
Zaenul Asyhuri, S.Ag., M.HI.
Mentor
Drs H. Suardi Kandjai, M.Pd
Mengesahkan Kepala Balai DIklat Keagamaan Manado
H. Khaeroni, S.Sos., M.Si.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan ayukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Berkat Petunjuk dan Karunia-Nya kami telah dapat menyelesaikan “Laporan Pelaksanaan Pembinaan Guru”. Laporan Pelaksanaan Pembinaan Guru ini disusun sebagai salah satu tugas dalam pelaksanaan OJT II Diklat Calon Pengawas Pada Balai Diklat Keagamaan Manado. Kami Menyadari Bahwa Laporan Ini dapat tersusun karena atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.
Bapak H. Khaeroni selaku Kepala Balai Diklat Keagamaan Manado yang telah memberikan fasilitas kepada kami.
2.
Bapak M. Zaenul Asyhuri, S.Ag,. M.HI. selaku pembimbing yang telah ikhlas membimbing kami dalam penyusunan laporan sampai selesai sesuai harapan.
3.
Para Widya Iswara Balai Diklat Keagamaan Manado yang telah membimbing dan mengajar kami.
4.
Para panitia diklat calon pengawas angkatan I yang telah melayani kami dengan baik. Harapan Penulis semoga Laporan ini bermanfaat untuk dijadikan
tambahan pengalaman. Selain itu semoga dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah. Simang Raya, Penulis,
Ali Supangat
iii
Desember 2019
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv BAB
BAB
I
II
BAB III
PENDAHULUAN ........................................................................
1
A. B. C. D. E.
Latar Belakang ........................................................................ Landasan Hukum ................................................................... Tujuan dan Saran Pengawasan ................................................ Fokus Masalah Pengawasan .................................................... Tugas Pokok/Ruang Lingkup Pengawasan..............................
1 3 4 5 5
KERANGKA PIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH ........
6
A. Kerangka Pikir ........................................................................ B. Pemecahan Masalah ................................................................
6 7
PENDEKATAN DAN METODE ..............................................
9
A. Pendekatan .............................................................................. 9 B. Metode .................................................................................... 10 BAB IV
HASIL PENGAWASAN PADA SEKOLAH BINAAN ........... 11 A. Hasil Pelaksanaan Pembinaan Guru ........................................ 11 B. Pembahasan Hasil Pengawasan .............................................. 12
BAB V
PENUTUP..................................................................................... 16 A. Simpulan .................................................................................. 16 B. Rekomendasi ............................................................................ 16
iv
Daftar Tabel Daftar lAMPIRAN
v
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah menekankan kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas sekolah yakni kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi penelitian pengembangan dan kompetensi sosial. Kompetensi yang dimaksud mutlak harus dimiliki oleh pengawas madrasahsebagai modal dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sehingga mampu menghasilkan kinerja yang betul-betul efektif dan produktif. Selain dari pada itu ada fungsi dan
peranan pengawas sekolah
sebagai pengaudit penjaminan mutu dalam pelaksanaan standar nasional pendidikan. Kegiatan tersebut melalui pengumpulan data empirik tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru, kepala sekolah termasuk tenaga administrasi sekolah dalam mengolah
dan menganalisis data yang
diperoleh, menafsirkan, memberi balikan kepada guru, kepala sekolah, maupun
tenaga
memanfaatkan
administrasi
hasil
sekolah.Selanjutnya
kegiatanya
dalam
upaya
pengawas meningkatkan
akan dan
mengembangkan kinerja profesional guru, kepala madrasahmaupun tenaga administrasi sekolah.
1
Hal ini searah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya Bab II pasal 5 yang menyatakan bahwa tugas pokok pengawas madrasahadalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan delapan Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru, evaluasi hasil pelaksanaan program
pengawasan,
dan
pelaksanaan
tugas
kepengawasan
di
daerahkhusus. Dengan demikian, pengawas madrasahdituntut mempunyai kualifikasi dan kompetensi yang memadai untuk mampu melaksanakan tugas pengawasan. Pengawas
sekolah
mempunyai
peranan
strategis
sebagai
penjaminan mutu melalui pembinaan, evaluasi dan monitoring pengawasan terutama dalam pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan pada sekolah binaannya. Pengawas madrasahdituntut memiliki kemampuan dan keterampilan mengembangkan relasi interpersonal sehingga tercipta hubungan harmonis dengan Kepala Madrasah dan Guru sebagai sasaran dan mitra pembinaan. Berdasarkan uraian di atas, Penulis sebagai pengawas sekolah madya
yang bertugas
sebagai
pengawas
pembina
di
lingkungan
Kementerian Agama Kantor Kabupaten Tangerang Banten merasa perlu untuk menyusun laporan pengawasan berupa lapaoran pelaksanaan
2
pembinaan guru dan kepala sekolah sebagai wujud nyata pelaksanaan pembinaan yang telah dilaksanakan pada sekolah binaan. B.
Landasan Hukum 1.
UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3.
Permendiknas RI Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Sekolah.
4.
Peraturan Menteri No.39 Tahun 2009, tentang Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan.
5.
Permeneg PAN dan RB Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya.
6.
Permeneg PAN dan RB Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Permeneg PAN dan RB Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya
7.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 143 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya
8.
Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
9.
Permendikbud RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
3
10. Permendikbud RI Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. 11. Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 12. Permendikbud RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. 13. Surat Edaran Bersama Mendikbud dan Kepala BKN Nomor 1 tahun 2016 dan Nomor 1/SE/XII/2016 tentang penjelasan atas Permeneg PAN dan RB Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Permeneg PAN dan RB Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. C.
Tujuan dan Sasaran Pengawasan Tujuan kegiatan pembinaan guru yang dilaksanakan oleh cawas PAI adalah untuk: 1.
Meningkatnya kompetensi guru (kepribadian, pedagogik, profesional, sosial) dan tugas pokok guru.
2.
Meningkatnya kemampuan guru dalam mengimplementasikan SNP (isi, proses, kompetensi lulusan, penilaian),
3.
Meningkatnya kemampuan
guru dalam menyusun silabus , RPP,
penilaian, bahan ajar dan penulisan butir soal. 4.
Meningkatnya kemampuan guru dalam menyusun Penelitian Tindakan
4
Sasaran pembinaan guru dalam pelaksanaan OJT II ini terdiri dari 2 sekolah yaitu SD Inpres 01 Beingin Jaya dan SD Inpres 02 Beingin Jaya dengan jumlah guru binaan masing-masing sekolah 1 orang guru PAI. D.
Fokus Masalah Pengawasan Secara rinci fokus masalah pengawasan pada pembinaan ini adalah dalam bidang supervisi akademik yaitu meningkatkan kompetensi dan tugas guru, meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplemnetasikan SNP, meningkatkan kemampuan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran dan penilaian serta menyusun PTK.
E.
Tugas Pokok/Ruang Lingkup Pengawasan Ruang Lingkup pembinaan guru untuk meningkatkan kemampuan guru dalam: 1. Menyusun administrasi perencanaan pembelajaran 2. Melaksanakan proses pembelajaran 3. Melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik; 4. Membuat dan menggunakan media dan sumber belajar; 5. Membimbing dan melatih peserta didik; 6. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran; 7. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran/ pembimbingan; 8. Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan refleksi hasilhasil yang dicapainya.
5
BAB II KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH
A.
Kerangka Pikir Jabatan
Penagawas
Sekolah/madrasah
merupakan
jabatan
fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. Pengawas sekolah juga memiliki kedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang pengawasan akademik dan manajerial dengan sejumlah tugas pokok dan rinciannya pada sejumlah sekolah binaan yang telah ditetapkan ( Buku Kerja Pengawas sekolah hal : 4-5). Di antara tugas pengawas adalah melakukan pembinaan kepada guru atau kepala di sekolah
binaan baik supervisi akademik maupun
manajerial. Pembinaan mengandung pengertian memberikan pengarahan, bimbingan, contoh dan saran dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Adapun
Supervisi Akademik: adalah serangkaian kegiatan membantu
pendidik dan tenaga pendidikan mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Supervisi akademik bukan penilaian unjuk kerja pendidik melainkan membantu pendidik mengembangkan kemampuan profesionalismenya, sedangkan Supervisi Manajerial adalah serangkaian kegiatan profesional yang dilakukan oleh Pengawas sekolah dalam rangka membantu kepala
6
sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Supervisi manajerial menitikberatkan pada pengamatan aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah. Tugas pembinaan guru dan kepala sekolah yang dilakukan pengawas akan berdampak dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas dan di luar kelas ataupun di luar sekolah, kualitas pengelolaan sekolah sebagai sumber belajar, dan akan meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dan akhirnya akan menjadikan mutu lulusan (siswa) baik out come ataupun impactnya di tengah masyarakat sebagai generasi harapan bangsa. Indikator keberhasilan pembinaan melalui rentang nilai sebagai berikut:
B.
Nomor
Rentang
1
80 - 100
2
70 - 79
3
< 69
Kategori Dapat digunakan untuk contoh guru lain Dapat digunakan untuk contoh guru lain dengan perbaikan ada bagianbagian tertentu. Perlu Pembinaan
Predikat A
B C
Pemecahan Masalah Pemecahan masalah yang ditemukan dalam kegiatan pembinaan guru adalah sebagai berikut: 1.
Pembinaan guru yang dilakukan pengawas menggunakan instrumen yang sudah ditetapkan
7
2.
Hasil Pembinaan guru dianalisis untuk menentukan ketercapaian pemenuhan standar dan kesenjangan antara yang seharusnya dengan kenyataan
3.
Berdasarkan kesenjangan yang ada dijadikan dasar dalam menentukan perogram pembinaan dan atau program pembimbingan dan pelatihan
4.
Tindak lanjut hasil Pembinaan guru yang dilakukan oleh pengawas sekolah dilakukan pemantuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian pada tahun berikutnya.
8
BAB III PENDEKATAN DAN METODE
A.
Pendekatan Dalam pelaksanaan pembinaan guru dan kepala sekolah ini, Penulis sebagai peserta Diklat Calon Pengawas sekolah dalam pelaksanaan On The Job Training (OJT) II menggunakan beberapa pendekatan. Pendekatan ini disesuaikan
dengan
kondisi
sekolah.
Pendekatan
tersebut
antara
lain:direktif, non direktif dan kolaboratif. 1.
Pendekatan direktif Pendekatan langsung adalah “ cara pendekatan terhadap masalah
secara langsung. Pengawas memberikan arahan langsung”. Dalam hal ini tentu peran pengawas lebih dominan. Pengawas juga dapat menggunakan penguatan dan pemberian hukuman. Pada dasarnya pendekatan ini didasarkan pemahaman terhadap psikologi behaviorisme, yaitu adanya respon terhadap stimulus atau rangsangan. Namun para pakar berpendapat, sesuai yang dikutip (Darsono :2016), bahwa “pola ini dianggap kurang efektif dan mungkin kurang manusiawi, karena kepada kepala madrasah yang
disupervisi
tidak
diberi
kesempatan
untuk
mengembangkan
kemampuan dan kreatifitas mereka.” 2.
Pendekatan non direktif Pendekatan non direktif atau tak langsung adalah “cara pendekatan
terhadap permasalahan yang sifatnya tidak langsung.” Dengan memakai pendekatan
ini,
pengawas
tidak
9
secara
langsung
menunjukkan
permasalahan, akan tetapi ia mendengarkan terlebih dahulu keluhan para kepala sekolah. Ia memberikan kesempatan sebanyak mungkin untuk mengutarakan permasalahan yang dihadapinya. 3.
Pendekatan tak langsung Berdasarkan pemahaman psikologi humanistik, yaitu sangat
menghargai orang yang akan dibantu. Disini peran pengawas adalah mendengarkan
keluhan
dan
permasalahan
guru
serta
mencoba
memahaminya. Lebih rincinya peran pengawas adalah mendengarkan, memberi penguatan , menjelaskan, menyajikan dan memecahkan masalah. 4.
Pendekatan Kolaboratif Pendekatan kolaboratif adalah “ cara pendekatan yang memadukan
cara pendekatan direktif dan non-direktif menjadi cara pendekatan baru”. Pada pendekatan jenis ini, pengawas dengan kepala sekolah binaan bersama-sama menetapkan struktur, proses dan kriteria dalam melakukan percakapan terhadap masalah yang dihadapi oleh sekolah. Pada intinya dalam pendekatan ini, kepala sekolah dan pengawas berbagi tanggung jawab.
Dalam
urutan
kerjanya
adalah
menyajikan,
menjelaskan,
mendengarkan, memecahkan masalah dan negoisasi.
B.
Metode Metode yang dipergunakan dalam pembinaan guru ini antara lain: bimbingan terprogram, di sekolah dan tugas mandiri.
10
BAB IV HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pelaksanaan Pembinaan Guru No.
Aspek
Kegiatan
(1)
(2)
(3)
1
2.
1. Menyusun administrasi perencanaan pembelajaran/ 2. program bimbingan;
Bimbingan terprogram melalui fgd dan tugas mandiri penjelasan langsung secara individual dalam penyusunan program perencanaan pembelajaran untuk guru mapel dan 3. penjelasan langsung program bimbingan untuk guru PAI Melaksanakan 1. Supervisi kunjungan proses kelas pembelajaran/ 2. Memantau proses bimbingan oleh guru bimbingan Bk
Sasaran
Target
Metode
(4) Guru –guru PAI Pada : 1. SD Inpres 01 Beringin Jaya 2. SD Inpres 02 Beringin Jaya
(5) (6) 2 guru Tugas mandiri individual
Guru –guru PAI Pada : 1. SD Inpres 01 Beringin Jaya 2. SD Inpres 02 Beringin Jaya
2 guru Tugas mandiri individual
11
Keterca Tindak Kesimpulan paian lanjut (7) (8) (9) (10) Dalam proses 100% 100 % guru sudah Konsultasi, pembinaan, menyusun administrasi diskusi dan serinagkali perencanaan pemberian berbenturan pembelajaran/program contoh dan dengan bimbingan bimbingan kondisi PBM secara yang sedang terprogram berlangsung. Atau guru tidak sedang bertugas di sekolah lain. Hambatan
Dalam proses 100% pembinaan, serinagkali berbenturan dengan kondisi PBM yang sedang berlangsung.
100 % guru sudah Konsultasi, melaksanakan diskusi dan pembelajaran/program pemberian bimbingan contoh dan bimbingan secara terprogram
B.
Pembahasan Hasil Pengawasan 1.
Pelaksanaan Pembinaan Guru a. Menyusun administrasi perencanaan pembelajaran. Indikator kategori dan kualifikasi hasil pembinaan guru dapat dinilai berdasarkan kriteria rentang perolehan sebagai berikut: Nomor 1 2 3 4
Setelah
Rentang 86 - 100 71 - 85 55 - 70 ≤ 55
pembinaan
Kategori Amat Baik Baik Cukup Kurang
guru
dalam
Predikat A B C D
perencanaan
pembelajaran
mendapatkan skor dari tiap kegiatan dapat dilihat dalam table berikut: Tabel 4.1 REKAPITULASI PENILAIAN SETELAH PEMBINAAN GURU ASPEK PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Kategori
Nilai
Jumlah
Absen Siswa
Perolehan
KKM
Analisis hari Efektif
Agenda Harian
Jadwal Tatap Muka
Kalender Pendidikan
RPP
Silabus
Nama Guru
Program Semester
No
Program Tahunan
Komponen Perencanaan Pembelajaran
1
Luluk Yulianti
4
4
3
3
3
3
1
3
2
4
30
75
B
2
Saida Alfa
3
3
2
2
4
4
2
3
3
4
30
75
B
Rata-rata
88
88
63
63
88
88
38
75
63
100
Kategori
A
A
c
c
A
A
E
B
C
A
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar aspek kegiatan perencaanaan pembelajaran berada pada kategori “Amat
12
Baik” dengan nilai yang berfariatif. Adapun aspek pembuatan agenda harian mendapatkan skor terendah. Berikut grafi perolehan nilai rata-rata pada penyusun administrasi perencanaan pembelajaran: Grafik 4.1
Penyusun administrasi perencanaan pembelajaran
100
Program Tahunan
90
Program Semester
80
Silabus
70
RPP
60
Kalender Pendidikan
50
Jadwal Tatap Muka
40
Agenda Harian
30 20
Analisis hari Efektif
10
KKM Absen Siswa
0 Nilai Rata-rata
Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata tertinggi terdapat pada penyusunan Program tahunan, nilai rata-rata terendah terdapat pada pembuatan agenda harian guru. Namun secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa guru telah menyusun prencanaan pembelajaran dengan amat baik dengan perolehan nilai nilai rata-rata mencapai 75, termasuk dalam kategori baik. b.
Supervisi administrasi kegiatan pembelajaran. Analisi terhadap perolehan nilai dari hasil supervisi akademik pada
administrasi kegiatan pembelajaran dapat dilihat dalam tebel berikut:
13
Tabel 4.2 Rekapitulasi penilaian setelah pembinaan guru Aspek supervisi administrasi kegiatan pembelajaran
No
1 2
Nama Guru
Luluk Yulianti Saida Alfa
Aspek yang dinilai Komponen Administrasi kegiatan Pembelajaran 1 2 3 Kegiatan Kegiatan Inti Kegiatan Pendahuluan pembelajaran Penutup 88 75
71 76
50 50
Grafik 4.2 Perolehan nilai Supervisi administrasi kegiatan pembelajaran 100 80
Kegiatan Pendahuluan
60 40
Kegiatan Inti pembelajaran
20
Kegiatan Penutup
0 Luluk Yulianti
Saida Alfa
Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa perolehan tertinggi terdapat pada saat guru melakukan kegiatan pendahuluan yaitu mencapai nilai 80, yang dilakukan oleh ibu Luluk Yulianti, sedangkan perolehan terendah terdapat pada saat gulu melakukan kegiatan penutup dengan perolehan nilai 50. c.
Supervisi administrasi penilaian pembelajaran Analisi terhadap perolehan nilai dari hasil supervisi akademik pada
administrasi penilaian pembelajaran dapat dilihat dalam tebel berikut:
14
Tabel 4.3 Rekapitulasi penilaian setelah pembinaan guru Aspek Administrasi penilaian pembelajaran Komponen Administrasi Penilaian Pembelajaran 6
7
8
9
10
Analisis Butir Soal Penilaian
5
Analisis Penilaian Harian
4
Penilaian Keterampilan
3
Penilaian Pengetahuan
2
Menggunakan Buku Nilai
1
Perolehan 11
2
12
9
2
2
3
2
3
54
68
Cukup
2
Saida Alfa
3
4
12
1
10
8
1
2
3
0
3
47
59
Cukup
Rata-rata
75
100
100
13
92
53
38
50
75
25
75
101
63
Cukup
Bank Soal
Nilai
Kategori
12
Jumlah
4
Pengayaan
3
Remedial
Luluk Yulianti
Penilaian Sikap
1
Melakukan Tes
Nama Guru
Dokumen KKM
No
Grafik 2.3
Perolehan rata-rata nilai Supervisi administrasi penilaian pembelajaran Dokumen KKM
100 90
Menggunakan Buku Nilai
80
Melakukan Tes
70
Penilaian Sikap
60
Penilaian Pengetahuan
50
Penilaian Keterampilan
40
Analisis Penilaian Harian
30
Remedial
20
Pengayaan
10
Analisis Butir Soal Penilaian
0
Bank Soal
Nilai Rata-rata
Berdasarkan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai ratarata tertinggi terdapat pada komponen ke dua dan tiga yaitu semua guru sudah
Menggunakan Buku Nilai dan dokumen hasil tes baik penilaian harian, penilaian tengah semester, maupun penilaian akhir semester. Sedangkan nilai terendah terdapat pada komponen ke empat yaitu penilaian sikap.
15
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan Tugas kepengawasan secara umum adalah pengawasan akademik dan manajerial. Salah satunya adalah pembinaan guru. Pembinaan tersebut dilaksanakan sepanjang tahun pelajaran pada sekolah binaan. Dalam laporan praktik pelaksanaan pembinaan guru dan kepala sekolah pada OJT II Diklat Calon Pengawas sekolah ini dilaporkan 2 guru PAI binaan. Hasil yang diperoleh adalah: 1. Aspek kegiatan perencaanaan pembelajaran (50%) berada pada kategori “Amat Baik” dengan nilai yang berfariatif. (10%) berada pada kategori “Baik” (30%) berada pada kategori “Cukup” (10%) berada pada kategori “Kurang” Adapun aspek perencanaan yang mendapatkan skor terendah adalah Agenda Harian mendapatkan skor 38 ( E ) dan skor tertinggi adalah absen siswa dengan skor 100 ( A ).
B.
Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan tersebut maka perlu disampaikan bebarapa hal terkait pembinaan guru: 1. Pembinaan penyusunan perencanaan pembelajaran mutlak terus dilaksanakan. Hal ini karena adanya perubahan penyusunan RPP. 2. Perlu adanya pembinaan khusus kepada guru membuat agenda harian dalam meakukan kegiatan sehari-hari.
16
INSTRUMEN TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Madrasah
: ………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………
Nama Guru
: ………………………………..
Kelas
No
Komponen/Aspek
A 1
Identitas RPP Terdapat: nama satuan pendidikan, kelas/semester, mata pelajaran, materi pokok/tema, alokasi waktu Komponen Utama RPP Minimal memuat 8 komponen utama dan lampiran pendukung RPP: (a) KI; (b) KD dan IPK; (c) TujuanPembelajaran; (d) Materi Pembelajaran; (e) Metode Pembelajaran; (f) Media Pembelajaran dan Sumber Belajar; (g) Langkah-langkah Pembelajaran; (h) Penilaian Hasil Belajar; (i) Lampiran pendukung RPP (materi pembelajaran, instrument penilaian, dll) Kelengkapan Komponen RPP Rumusan KI, KD, dan IPK Mencakup KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 sesuai dengan Permendikbud No 24 Tahun 2016 Kompetensi Dasar(KD) mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (khusus PPKn dan PABP)sedangkan matapelajaran lain mencakup pengetahuan dan ketrampilan Menjabarkan IPK berdasarkan KD dari KI 3, KD dari KI 4, KD dari KI1 dan KD dari KI 2 (khusus PPKn dan PABP) sedangkan mata pelajaran lain KD dari KI 3 dan KD dari KI 4. IPK disusun menggunakan kata kerja opresional yang dapat diukur/dilakukan penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. IPK dari KD pengetahuan menggambarkan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan meliputi faktual, konseptual, prosedural, dan/atau metakognitif IPK dari KD keterampilan memuat keterampilan abstrak dan/atau ketrampilan konkret RumusanTujuan Pembelajaran Mencerminkan pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan Memberikan gambaran proses pembelajaran Memberikan gambaran pencapaian hasil pembelajaran Dituangkan dalam bentuk deskripsi, memuat kompetensi yang hendak dicapai olehpeserta didik Materi Pembelajaran Ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan cakupan materi yang termuat pada IPK atau KD
B 2
C C1 3 4
5
6
7
8 C2 9 10 11 12
C3 13
Tidak Sesuai
17
: ……………………… Hasil Telaah Kurang Lengkap/ Sesuai Sesuai
Catatan
No
14 15
16
17
18 19
20 21 C5 22 23 24
25
C6 26 27
28
Komponen/Aspek
Tidak Sesuai
pengetahuan Memuat materi yang bersifat faktual, konseptual, prosedural, dan/atau metakognitif Cakupan materi sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan Mengakomodasi muatan lokal dapat berupa keunggulan lokal, kearifan lokal, kekinian dll yang sesuai dengan cakupan materi pada KD pengetahuan Menggunakan pendekatan ilmiah dan/atau pendekatan lain yang relevan dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Menerapkan pembelajaran aktif yang bermuara pada pengembangan HOTS Menggambarkan sintaks/tahapan yang jelas (apabila menggunakan model pembelajaran tertentu). Sesuai dengan tujuan pembelajaran Menggambarkan proses pencapaian kompetensi Media Pembelajaran dan Sumber Belajar Mendukung pencapaian kompetensi dan pembelajaran aktifdengan pendekatan ilmiah Sesuai dengan karakterisitik peserta didik Sumber belajar yang digunakan mencakup antara lain bahan cetak, elektronik, alam dan sumber belajar lainnya Memanfaatan teknologi pembelajaran sesuai dengan konsep dan prinsip Techno-Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Langkah kegiatan pembelajaran Memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup Kegiatan pendahuluan memuat : Pengkondisian peserta didik, kegiatan religius, apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, kegiatan dan penilaian yang akan dilakukan Kegiatan Inti Bentuk kegiatan pembelajarannya berupa pembelajaran aktif (active learning) dengan menggunakan berbagai model dan/atau metode pembelajaran dengan pendekatan ilmiah maupun pendekatan lain yang relevan. Sesuai dengan model dan/atau metode pembelajaran yang digunakan Menggambarkan tahapan kegiatan yang runut dan sistematik (dari LOTS menuju HOTS) Menggambarkan kemampuan literasi. Menggambarkan proses pembelajaran yang menimbulkan interaksi multi-arah, antar peserta didik, interaksi peserta didik dengan guru, dan interaksi dengan bahan/alat/lingkungan belajar
18
Hasil Telaah Kurang Lengkap/ Sesuai Sesuai
Catatan
No
Komponen/Aspek
Tidak Sesuai
Hasil Telaah Kurang Lengkap/ Sesuai Sesuai
Catatan
Menggambarkan proses pembelajaran yang menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik Menggambarkan gradasi pencapaian kompetensi dalam pembelajaran Mengembangkan karakter Kegiatan pembelajarannya mendidik dan dialogis yang bermuara pada berkembangnya karakter dan Higher Order Thinking Skills (HOTs) atau Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (KeBiTT) peserta didik.
29
C7 30 31 32
33 34 35 36
Mengintegrasikan keterampilan hidup abad 21 atau dikenal dengan 4C (critical thinking, creativity, collaboration, communication) atau berpikir kritis, bertindak kreatif, bekerjasama, berkomunikasi ke dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan penutup memuat: Rangkuman,kesimpulan,refleksi,penilaian dan tindak lanjut penilaian Penyampaian pencapaian KD dari KI 3 dan KD dari KI 4 ,dan pencapaian tujuan pembelajaran PenilaianHasil Belajar Memuat rancangan penilaian Memuat jenis/tehnik penilaian, bentuk penilaian, instrumen dan pedoman penskoran Mencakup penilaian pengetahuan, keterampilan , dan sikap khusus pada mata pelajaran PPKN dan PABP Sesuai dengan kompetensi (IPK dan atau KD) Sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran Sesuai materi pembelajaran Memuat soal HOTS dan soal-soal keterampilan khusus mata pelajaran (misalnya Agama, Seni Budaya, Bahasa, dll) Jumlah
Mengetahui
Beringin Jaya, 19
November 2019
Kepala Madrasah
Penelaah,
………………………. NIP.
………………… NIP.
20
Lampiran 1. Surat keterangan pelaksanaan pembinaan dari kepala sekolah 2. Daftar hadir pembinaan 3. jadwal
21