Laporan Pembuatan Telur Asin [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PEMBUATAN TELUR ASIN



NAMA



:



KELAS/NAS : XII – A2 / 27



TUJUAN



: Untuk mengetahui proses pembuatan telur asin pada telur bebek.



RUMUSAN MASALAH



: Bagaimana cara pembuatan telur asin pada telur bebek?



DASAR TEORI



:



Telur yang direndam didalam larutan garam akan mengalami osmosis karena telur tersebut ditempatkan ditempat/lingkungan yang konsentrasinya lebih rendah daripada di dalam telur (isi telur). Telur sebagai sel tunggal yang terbungkus cangkang yang memiliki pori-pori dan merupakan membran yang bersifat selektif permeabel, kuning telur sebagai inti. Hal itu menyebabkan garam masuk ke dalam telur melewati membran/cangkang telur karena konsentrasi di dalam lebih tinggi daripada di luar, sehingga telur menjadi asin. Hal ini juga sesuai dengan pengertian osmosis yaitu proses perpindahan molekul-molekul zat terlarut dari konsentrasi rendah (hipotonik) ke konsentrasi tinggi (hipertonik). Sebaiknya telur diamplas terlebih dahulu agar dapat mengikis kalsium yang ada di cangkangnya dan dapat mempermudah molekul masuk ke dalam telur. Adonan bercampur garam tersebut lebih hipotonik dibanding isi telur yang hipertonik. Sehingga menyebabkan hemolisis atau masuknya molekul garam ke dalam telur.



ALAT DAN BAHAN Alat



:



1) Amplas 2) Wadah untuk memeram telur asin 3) Wadah tempat adonan 4) Alat pengaduk Bahan : 1) 2 butir telur bebek 2) Abu gosok secukupnya 3) Garam secukupnya 4) Air secukupnya



CARA KERJA



:



1) Siapkan alat dan bahan untuk pembuatan telur asin 2) Cuci telur hingga bersih, kemudian keringkan 3) Amplas semua permukaan telur agar pori-porinya terbuka 4) Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam, masing-masing secukupnya. Dalam pembuatan setiap adonan, kadar air yang dibutuhkan disesuaikan. Kebutuhan air dinyatakan cukup apabila adonan sudah dapat menempel pada kulit telur. 5) Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan telur. 6) Simpan telur dalam wadah yang telah disediakan selama ± 7 hari. Usahakan agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka. 7) Setelah dirasa atau pemeraman cukup waktunya (+/- 7 hari ). segera bongkar adonan pembalut pada telur. Agar tidak merusak telur pada saat pengbongkaran adonan pembalut, sebaiknya tambahkan sedikit air hingga adonan yang kering menjadi sedikit basah dan gembur. Dengan demikian, adonan dapat dibongkar dengan lebih mudah dan aman. 8) Selanjutnya rebus telur asin. Cuci dahulu telur asin yang hendak direbus hingga bersih. Untuk mencegah retak atau pecahnya telur dalam proses perebusan ini, sebaiknya dilakukan cara perebusan seperti berikut ini. a. Masukkan telur dalam panci perebus yang telah diisi dengan air secukupnya. b. Panaskan dengan api kecil, usahakan agar air perebus menjadi panas namun tidak mendidih (+/- 30 menit). c. Selanjutnya, api dapat dibesarkan hingga air mendidih. 9) Hal ini dilakukan agar putih telur menjadi matang atau mengental terlebih dahulu sebelum mematangkan semua isi telurnya. Sehingga benturan-benturan yang terjadi selama perebusan, tidak akan menyebabkan retak atau pecahnya telur-telur asin tersebut.



ANALISA



:



KESIMPULAN



: