Laporan Pendahuluan Pada Anak Sehat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN PADA ANAK SEHAT STASE : ANAK SEHAT Dosen Pembimbing : Ns.Ayu Yuliani S,M.Kep,Sp.Kep.An



Disusun Oleh: Nama



: Meilani



NIM



: P2.06.20.2.18.062



Tingkat



: 2B Keperawatan



Program studi



: DIII Keperawatan Cirebon



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN CIREBON JL.PEMUDA N0.38 TELP.245739 CIREBON 2019/2020



LAPORAN PENDAHULUAN PADA ANAK SEHAT 1. Pendahuluan a. Latar Belakang Menurut Soetjiningsih (2005) istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang berbeda sifat. Peristiwa tersebut saling berkaitan dan sangat sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah dalam perubahan besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolis. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih, 2005). Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa atau orang yang lebih tua di lingkungannya dan anak sangat membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dan memenuhi kebutuhan dasar dalam belajar mandiri anak (Mansur, 2009). Perkembangan personal-sosial adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan. Perkembangan personal meliputi berbagai kemampuan yang di kelompokkan sebagai kebiasaan, kepribadian, watak dan emosional. Perkembangan sosial adalah perkembangan kemampuan anak berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 2012). Kemampuan sosialisasi anak pada usia 4 tahun anak mulai mampu bermain dengan teman, usia 5 tahun anak sudah mulai mampu bermain dengan teman sepermainan (Depdiknas DIY, 2007). Menurut Yusuf (2011) kemampuan sosialisasi pada usia ini sudah tampak jelas karena mereka sudah mulai aktif berhubungan dengan teman sebayanya. 2. Definisi Anak memiliki suatu ciri yang khas selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil, anank menunjukan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangannya yang sesuai dengan usianya.



Pertumbuhan dalam buku SDIDTK (2019) adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan dalam buku SDIDTK (2019) adalah bertambahanya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya. Perkembangan anak akan berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan, terutama pada masa kanak-kanak. Usia anak mulai mengalami perkembangan yang cukup pesat karena anak diusia 4-6 tahun menunjukkan kemampuan aktifitas lebih banyak bergerak, mengembangakn rasa ingin tahu, dan eksplorasi terhadap benda yang ada di sekelilingnya (Susanto, 2011) 3. Ciri-Ciri Prinsip Tumbuh Kembang a. Perkembangan menimbukan perubahan Perkembangan terjadi bersama dengan pertumbuhan, setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. b. Tumbuh pada tahap awal untuk menentukan perkembangan selanjutnya Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahap selanjutnya. c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak. d. Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, dan asosiasi. e. Perkembangan mempunyai pola yang tepat Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudia menuju ke arah kaudal, perkembangan terjadi lebih dahullu di darah proksimal lalu berkembang ke bagian distal.



4. Prinsip-Prinsip Tumbuh Kembang a) Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar Kematangan merupakan proses interaksi yang terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan potensi yang berasal dari latihan dan usaha. Memalui belajar akan memperoleh kemapuan menggunakan sumber yang diwariskan dari potensi yang dimiliki anak. b) Pola perkembangan dapat diramalkan Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak dengan demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik dan terjadi kesinambungan. 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbang anak 1. Faktor keturunan (Herediter) Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbang anak melalui instruksi genetic dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, gangguan pertumbuhan selain disebabkan oleh kelainan kromosom (contoh; syndrome down, syndrome turner) juga diakibatkan oleh factor lingkungan yang kurang memadai. a) Sek : kecukupan dan perkembangan pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. b) Ras : ras/suku bangsa dapat mempengaruhi tumbang anak, beberapa suku bangsa memiliki karakteristik. 2. Faktor Lingkungan a) Lingkungan Internal 1) Intelegensi Pada umunya intelegensi tinggi, perkembangan lebih baik dibandingkan jika intelegensi rendah. 2) Hormon Ada 3 jenis hormone yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik untuk pertumbuhan tinggi badan terutama pada masa kanak-kanak, hormone tiroid menstimulasi pertumbuhan sel interstitial testis, memproduksi testosterone dan ovarium memproduksi estrogen yang mempengaruhi perkembangan dan reproduksi. 3) Emosi



Hubungan yang hangat dengan orangtua, saudara teman sebaya serta guru berpengaruh terhadap perkembangan emosi, sosial, intelektual anak, cara anak berinteraksi dengan keluarga akan mempengaruhi interaksi anak diluar rumah. b) Lingkungan Eksternal 1) Kebudayaan Budaya keluarga /masyarakat mempengaruhi bagaiman anak mempersepsikan dan memahami kesehatan berprilaku hidup sehat. 2) Status sosial ekonomi keluarga Anak yang berada dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sosial ekonomi yang rendah serta banyak punya keterbataan untuk memenuhi kebutuhan primernya. 3) Nutrisi Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat yang didapat dari makanan bergizi. 4) Iklim/cuaca Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak. 5) Olahraga/latihan fisik Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan psikososial anak. 6) Posisi anak dalam keluarga Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak bungsu akan mempengaruhi pola anak setelah diasuh dan dididik dalam keluarga. 6. Periode Perkembangan Menurut Donna L. Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri dari : 1) Periode kanak-kanak awal Terdiri atas anak usia 1-3 tahun yang disebut toddler dan pra sekolah 3-6 tahun. Toddler menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut pada usia pra sekolah. Perkembangan fisik lebih lambat dan relative menetap. 2) Periode kanak-kanak pertengahan Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih meningkat daripada perempuan dan perkembangan motorik lebih sempurna. 3) Periode kanak-kanak akhir



Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia 11-18 tahun. Perkembangannya yang mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas seksual dengan perkembangannya organ reproduksi. 7. Klasifikasi Tumbuh Kembang Tumbuh kembang adalah suatu kesatuan proses dimana seseorang anak tidak hanya tumbuh menjadi besar tapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan. 1.



Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah, besar, ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat, panjang, umur tulangdan keseimbangan elektrolit.



2.



Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil antara lain proses pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologis, psikososial, dan perilaku yang merupakan proses yang unik dan hasil akhir berbeda-beda yang memberi cirri tersendiri pada setiap anak. Dalam Tumbang anak perlu dilakukan berbagai macam imunisasi, dimana imunisasi



merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang di pakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak, dan melalui mulut seperti vaksin Polio. Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu. 8. Pemeriksaan Diagnostik a. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan 1) Berat badan 2) Tinggi badan 3) Lingkar kepala



b. Deteksi dini penyimpangan perkembangan 1) Kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) 2) Tes daya dengar (TDD) c. Deteksi dini penyimpangan mental dan emosional 1) Modified checklistfor autism in toodler (M-CHAT) 9. Pengkajian a. Identitas 1. Identitas anak 2. Identias orang tua b. Genogram Genogram memberikan gambaran tentang riwayat penyakit yang berhubungan dengan sakit anak saat dirawat, tinggal bersama siapa saja, dan keterunan keberapa. c. Riwayat Kesehatan 1. Riwayat Kesehatan Sekarang 2. Riwayat Kesehatan Anak (0-5 tahun) 3. Riwayat Kesehatan Keluarga d. Riwayat Imunisasi Jelaskan riwayat imunisasi yang telah diberikan pada anak saat dilakukan pengkajian e. Riwayat Pertumbuhan Saat Dikaji f. Perkembangan Saat Dikaji -



Gunakan formulir KPSP sesuai usia anak (Ingat tentukan usia anak terlebih dahulu)



-



Tuliskan hasil analisa perkembangan anak



-



Tuliskan hasil penilain perkembangan lainnya : TDL. TDD, KMEE, CHAT, Autis (sesuai dengan kolom pemeriksaan dan usia anak)



g. Pemeriksaan Fisik Gunakan pemeriksaan fisik Head to Toe atau Persistem 10. Masalah Keperawatan 11. Rencana Intervensi Keperawatan N o 1.



Tujuan Setelah dilakukan asuhan



Rencana Intervensi Keperawatan 1. Kaji orang tua bagaimana mengawasi anak



keperawatan selama 1x24 jam masalah dapat teratasi



bermain 2. Berikan



dukungan



orang



tua



agar



Kriteria hasil :



mengawasi anak dengan teliti dan penuh



1. Anak senang dan ceria



kasih sayang



2. Kebutuhan anak terpenuhi (asuh) 3. Tidak ada lagi kecemasan



3. Ajarkan pengawasan anak yang baik 4. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman dalam bermain



dalam pengawasan anak 2.



Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam



1. Kaji berat badan normal dan pola makan anak



masalah dapat teratasi



2. Berikan makanan selingan



Kriteria hasil :



3. Ciptakan suasana tempat makan yang



Asupan nutrisi anak dapat terpenuhi



menarik bagi anak 4. Beritahu ibu untuk menyajikan makanan yang beraneka ragam dan menarik



3.



Setelah dilakukan asuhan



1. Kaji kebutuhan anak setiap hari



keperawatan selama 1x24 jam



2. Anjurkan ibu untuk memotong kuku



masalah dapat teratasi Kriteria hasil : 1. Kuku anak menjadi bersih 2. Anak lebih banyak



anaknya 1 minggu sekali 3. Jelaskan kepada ibu tentang personal hygene pada anak dan orang tua 4. Ciptakan lingkungan yang aman dan bersih untuk anak bermain



bermain di rumah atau di tempat bersih



12. Diagnosa Keperawatan 1. Risiko terhadap cedera berhubungan dengan kurangnya pengawasan dalam bermain. 2. Risiko defisit nutrisi berhubungan dengan pemasukan nutrisi yang tidak adekuat.



3. Risiko defisit personal hygene berhubungan dengan kurangnya pengetahuan orang tua tentang perawatan anaknya.