Laporan Pendahuluan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATITIS Disusun untuk memenuhi tugas keperawatan kritis yang diamu oleh Ns.Rudiyanto, S.Kep.,M.Kep



Oleh : KADEK TRISNA DAMAYANTI 2017.02.067



PRODI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI BANYUWANGI 2021



Laporan Pendahuluan



Hepatitis



1. Definisi Hepatitis Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia yang disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Putri, 2015). Hepatitis merupakan peradangan luas pada jaringan hati yang menyebabkan nekrosis dan degenarasi sel yang mengenai parenkim, sel-sel kuffer, duktus empedu, dan pembuluh darah (Prastika, 2016). A. Klasifikasi hepatitis menurut Prastika (2016): 1) Hepatitis Virus a) Hepatitis A Penyebabnya adalah virus hepatitis A, dan merupakan penyakit endemis di beberapa negara berkembang. Selain itu hepatitis A merupakan hepatits yang ringan, bersifat akut, sembuh spontan/sempurna tanpa gejala sisa dan tidak menyebabkan infeksi kronik. Penularan penyakit ini melalui fekal oral. Sumber penularannya umumnya terjadi karena pencemaran air minum, makanan yang tidak dimasak, makanan yang tercemar, sanitasi yang buruk, dan personal hygiene yang rendah. Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya IgM antibody serum penderita. Gejalanya bersifat akut, tidak khas bisa berupa demam, sakit kepala, mual dan muntah, sampai icterus, bahkan sampai menyebabkan pembengkakan hati. Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini tetapi hanya pengobatan pendukung dan menjaga keseimbangan nutrisi. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, terutama terhadap makanan dan minuman serta melakukan PHBS. b) Hepatitis B Akut Penyebab penyakit hepatitis B ini adalah HBV yaitu virus hepatitis B dari golongan virus DNA. Masa inkubasinya 60-90 hari. Penularannya vertical terjadi pada masa perinatal dan 5% intra uterine. Penularan horizontal melalui transfuse darah, jarum suntik tercemar, pisau cukur, tattoo, dan transplantasi organ. Gejala hepatitis B akut tidak khas, seperti rasa terlalu lesu, nafsu makan berkurang, demam ringan, nyeri abdomen sebelah kanan, dapat timbul icterus, dan air kencing warna teh. Diagnosis diteggakkan dengan tes fungsi hati serum transaminase (ALT meningkat), serologi



HBsAg dan IgM anti HBC dalam serum. Pengobatan tidak diperlukan antiviral, pengobatan umumnya bersifat simtomasis. Pencegahannya : telah dilakukan penapisan darah sejak tahun1992 terhadap bank darah melalui PMI, Imunisasi yang sudah masuk dalam program nasional : HBO ( 6 bulan). Selain HBsAG, perlu diperiksa HBeAG (hepatitis B E-Antigen, anti-HBe dalam serum, kadar ALT (Alanin Amino Transferase), HBV-DNA (hepatitis B virus-Deoxyribunukleic Acid) serta biopsy hati. Biasanya tanpa gejala. Sedangkan untuk pengobatannya saat ini telah tersedia 7 macam obat untuk hepatitis B. prinsip pengobatan tidak perlu terburu buru tapi jangan terlambat. Adapun tujuan pengobatan memperpanjang harapan hidup, menurunkan kemungkinan terjadinya sirosis hepatis atau hepatoma d) Hepatitis C Penyebab utamanya adalah sirosis dan kanker hati. Etiologi virus hepatitis C termasuk golongan virus RNA (ribo nucleic acid). Masa inkubasi 2-24 minggu. Penularan hepatitis C melalui darah dan cairan tubuh, penularan masa perinatal sangat kecil melalui jarum suntik (IDUs, tattoo) transpaltasi organ, kecelakaan kerja (petugas kesehatan), hubungan seks dapat menularkan tetapi sangat kecil. Kronisitasnya 80% penderita akan menjadi kronik. Pengobatan hepatitis C: kombinasi pegylated interferon dan ribavirin. Pencegahan hepatitis C dengan menghindari faktor resiko karena sampai saat ini belum tersedianya vaksin untuk hepatitis C. e) Hepatitis D Virus hepatitis D paling jarang ditemukan tapi paling berbahaya. Hepatitis D juga disebut virus delta, virus ini memerlukan virus hepatitis B untuk berkembang biak sehingga hanya ditemukan pada orang yang telah terinfeksi virus hepatitis B. tidak ada



vaksin tetapi secara otomatis orang akan terlindungi jika telah diberikan imunisasi hepatitis B. f) Hepatitis E Dahulu dikenal sebagai hepatitis non A-non B. etiologi virus hepatitis E termasuk virus RNA. Masa inkubasi 2-9 minggu. Penularan melalui fecal oral seperti hepatitis A. diagnosis dengan didapatkannya IgM dan IgG antiHEV pada penderita yang terinfeksi. Gejalanya ringan menyerupai gejala flu, sampai icterus. Pengobatannya belum ada pengobatan antivirus. Pencegahannya dengan menjaga kebersihan lingkungan, terutama kebersihan makanan dan minuman. Vaksinasi hepatitis E belum tersedia. g) Kemungkinan hepatitis F dan G Masih terdapat perdebatan dalam penelitian hepatitis mengenai kemungkinan adanya virus hepatitis F. Sedangkan virus hepatitis G adalah suatu flavivirus RNA yang mungkin menyebabkan hepatitis fulminant. HGV ditularkan terutama melalui air namun juga dapat ditularkan melalui hubungan seksual.



Kelompok yang beresiko adalah



individu yang telah menjalani transfuse darah, tertusuk jarum suntik secara tidak sengaja, pengguna obat melalui intravena, atau pasien hemodialisis. Beberapa peneliti meyakini bahwa HGV tidak menyebabkan hepatitis yang bermakna secara klinis sehingga mereka tidak lagi mempertimbangkan virus ini sebagai virus hepatitis. Hepatitis Kronik Jika penyakit pasien menetap tidak sembuh secara klinik labolatorik atau gambaran patologik anatomi dalam waktu 4 bulan. Dikatakan hepatitis kronik jika kelainan menetap lebih dari 6 bulan. Ada 2 jenis hepatitis kronik, yaitu: a. Hepatitis kronik persisten biasa yang akan sembuh sempurna b. Hepatitis kronik aktif yang umumnya berakhir menjadi sirosis hepatis 1.2.3



Hepatitis Fulminan Hepatitis yang perjalanan penyakitnya berjalan dengan cepat, icterus menjadi hebat, kuning seluruh tubuh, timbul gejala neurologi/ensefalopati dan masuk ke dalam keadaan koma dan kegagalan hati dan ditemukan tanda-tanda perdarahan. Biasanya penderita meninggal 1 minggu sampai 10 hari.



2. Etiologi Hepatitis Faktor penyebab terjadinya Hepatitis berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut (Soerjono. 2011) : 1. Hepatitis A Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang merupakan virus RNA dari family enterovirus. Virus hepatitis A terutama menyebar melalui tinja. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan. 2. Hepatitis B Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B yang merupakan virus DNA yang berkulit ganda. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah.



Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Penularan biasa terjadi diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik secara bersamaan, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual). Selain itu pula bisa terjadi pada ibu hami yang terinfeksi hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. 3. Hepatitis C Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C yang merupakan virus Rna kecil terbungkus lemak. Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat tranfusi darah. Virus hepatitis C ini sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang belum jelas, penderita” penyakit hati alkoholik” seringkali menderita hepatitis C. 4. Hepatitis D Hepatitis D disebabkan oleh virus hepatitis D yang merupakan virus RNA detektif yang membutuhkan kehadiran hepatitis B. 5. Hepatitis E Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga dapat disebabkan oleh beberapa hal kondisi berikut:







Konsumsi alkohol secara berlebihan Konsumsi alkohol secara berlebihan bisa menyebabkan peradangan pada hati (hepatitis) dan menimbulkan kerusakan permanen pada sel-sel hati, sehingga fungsi hati akan terganggu. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi gagal hati dan sirosis.







Obat-obatan tertentu Penggunaan obat-obatan melebihi dosis dan paparan racun juga dapat menyebabkan peradangan pada hati. Kondisi ini disebut toxic hepatitis.







Penyakit autoimun Pada hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, sistem imun tubuh secara keliru menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan dan kerusakan sel.