Laporan Penelitian Sederhana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENELITIAN SEDERHANA GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENAGA PENGOLAH MAKANAN TERHADAP HIGIENE PERSONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI



Disusun oleh : 1. NazovaDainuri Syahrani



(14120145)



2. Theresia Martha Da Lopez (14120186) 3. Yulia Verawati Hartina



(15120010)



PRODI S-1 ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2019



ii



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat kasih dan karunia-Nya kepada sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan penyusunan sederahana dengan baik. Terselesaikannya laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penelti sampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Joko Prianto, DCN, M.Kes. selaku Kepala Instalasi Gizi RSUD Wonosari yang telah memberikan bimbingan hingga selesainya laporan ini tepat pada waktunya. 2. Sri Suranti, S.Tr.,Gz. selaku Pembimbing Lahan (Clinical Instruktor) yang telah memberikan informasi dan penjelasan mengenai Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit (MSPMRS), serta mengarahkan selama menjalani praktik. 3. Ari Tri Astuti, S.Gz., MPH, RD. selaku Supervisor yang telah menyediakan waktunya untuk memberikan bimbingan mengenai laporan. 4. Ahli Gizi RSUD Wonosari yang telah memberikan informasi dan penjelasan mengenai



Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit



(MSPMRS), serta mengarahkan selama menjalani praktik. 5. Pegawai dan karyawan di instalasi Gizi RSUD Wonosari yang telah memberikan bantuan selama PKL.



Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun demi perbaikan hasil penyusunan laporan ini sangatlah diharapkan. Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.



Wonosari, Oktober 2019



Penyusun



iii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL ............................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ..............................................iii KATA PENGANTAR ..........................................................iv DAFTAR ISI ..........................................................................v



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................1 B. Tujuan .........................................................................2 C. Manfaat .......................................................................2 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................2 B. Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................3 C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................5 D. Definisi Operasional ...................................................5 E. Jenis Data dan Pengumpulan Data .............................9 F. Instrumen Penelitian ..................................................11 G. Cara Analisi Data.......................................................13 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian...........................................................15 B. Pembahasan.................................................................17 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan..................................................................20 B. Saran............................................................................21



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



iv



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan penunjang yang mempunyai tugas mendukung upaya penyembuhan penderita dalam waktu sesingkat mungkin. Penyelenggaraan makanan yang higienis dan sehat menjadi prinsip dasar penyelenggaraan makanan di rumah sakit karena pelayanan makanan rumah sakit diperuntukkan untuk orang sakit dengan ancaman penyebaran kuman pathogen yang tinggi. (Almatsier, 2010). Makanan yang memenuhi syarat tidak hanya memenuhi syarat gizi, menarik, rasanya enak, kelunakannya sesuai akan tetapi juga harus bebas dari mikroorganisme yang dapat membuat makanan menjadi rusak atau busuk atau dapat menghasilkan zat yang berbahaya atau tercemar zat berbahaya bagi manusia. Terjadinya pencemaran dapat dikarenakan oleh berbagai sumber, seperti air yang digunakan tidak memenuhi syarat kesehatan, makanan yang di letakan di tempat yang terbuka sehingga tercemar kuman melalui udara dan lalat, adanya serangga akibat kebersihan yang kurang di jaga di lingkungan dapur, dan yang paling sering adalah akibat makanan yang dijamah oleh tangan (Moehdji, 2017). Penjamah makanan mempunyai peranan penting dalam pengolahan makanan karena dapat menularkan penyakit. Sumber daya manusia sangat mempengaruhi keadaan higiene sanitasi, faktor sumber daya manusia diantaranya adalalah pendidikan yang mengarah pada pengetahuan tentang kebersihan



diri



sendiri



dan



lingkungan(Notoatmodjo,2003).Higiene



perorangan merupakan perilaku bersih, aman dan sehat penjamah makanan untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada makanan mulai dari persiapan bahan makanan sampai penyajian makanan. Beberapa prosedur penting bagi penjamah makanan, yaitu cuci tangan sebelum dan sesudah



1



memegang bahan makanan, memakai alat pelindung diri yang lengkap dan kebersihan serta kesehatan diri (Fatmawati, dkk, 2013). Salah satu sumber penularan penyakit dan penyebab terjadinya keracunan makanan, yaitu makanan dan minuman yang terkontaminasi bahan berbahaya dan tidak memenuhi syarat higiene (Cahyaningsih, dkk., 2009). Perilaku higiene penjamah makanan tidak terlepas dari sikap dan pengetahuan mengenai higiene dan sanitasi makanan. Pengetahuan, sikap dan higiene perorangan penjamah makanan sangat penting dalam penyelenggaraan makanan agar makanan yang dihasilkan terhindar dari kontaminasi. Berdasarkan hasil penelitian Budiyono, dkk. (2008), sebagian besar tingkat pengetahuan penjamah makanan mengenai higiene dan sanitasi masuk kategori kurang. Menurut hasil penelitian Erruliya (2008), terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap higiene dan sanitasi penjamah makanan serta ada hubungan pula antara pengetahuan dengan praktek higiene penjamah makanan. Instalasi gizi RSUD Wonosari adalah bagian penting dalam menyelenggarakan makanan di rumah sakit dan juga di tuntut untuk menyajikan makanan yang sehat dan aman. Instalasi Gizi pada setiap harinya melakukan proses pengolahan dengan menu yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan keadaan pasien yang ada. Bahan makanan yang akan diolah terlebih dahulu dibersihkan lalu dibawah ke ruang persiapan dan dilakukan proses pemotongan sesuai standar porsi kemudian bahan makanan akan dibawah ke bagian pemorsian. Berdasarkan hasil pengamatan di Instalasi Gizi RSUD Wonosari ada beberapa tenaga pengolah makanan yang tidak menggunakan handscoon pada saat menyentuh bahan makanan, alasannya karena tenaga pengolah merasa tidak nyaman menggunakan handscoon, serta terkadang ada tenaga pengolah yang melepas masker pada proses pengolahan.



2



B. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap tenaga pengolah makanan terhadap higiene personal di Instalasi Gizi RSUD Wonosari. C. Manfaat 1. Bagi Rumah Sakit sebagai bahan monitoring dan evalusi sehingga penyelenggaraan makanan di RSUD Wonosari semakin lebih baik. 2. Bagi tenaga pengolah makanan untuk meningkatkan wawasan terkait higiene personal dan sebagai acuanan dalam memperbaiki higiene personal. 3. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam kegiatan manajemen sistem pelayanan makanan di rumah sakit.



3



BAB II METODE PENELITIAN



A. Jenis dan Rancangan Penyusunan Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif menggunakan metode survei. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud menggambarkan keadaan satu atau lebih variable secara mandiri, yaitu variable tingkat pengetahuan dan sikap tenaga pengolah makanan di Instalasi Gizi RSUD WOnosari. Metode survey merupakan penelitan dimana kesimpulan hasil penelitian akan digeneralisasikan atau berlaku untuk seluruh populasi meskipun hanya diwakili oleh beberapa populasi (sampel). Penelitian ini tidak membandingkan dan mencari hubungan variable satu dengan variabel yang lain. B. Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu : pada tanggal 22 Oktober 2019 Lokasi : Instalasi Gizi RSUD Wonosari C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi atau subjek penelitian ini adalah tenaga pengolah yang bekerja di Instalasi Gizi RSUD Wonosari. 2. Sampel Penelitian 13 tenaga pengolah makanan di Instalasi Gizi RSUD Wonosari. D. Definisi Operasioanal Variabel Higiene personal



Defenisi operasional Tindakan



Cara Ukur



memelihara kebersihan dan kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan dan



4



Parameter



kesehatan fisik. Pengetahuan



segala sesuatu yang Kuesioner diketahui



dan



Skor Baik : 7 - 10 Kurang baik: 0-6



dipahami responden tentang



higiene



personal Sikap



yang kuesioner



Hal-hal menggambarkan kesiapan



Scoring -Positif : 25 – 50 -Negatif : 10- 24



atau



kesediaan responden



untuk



bertindak



dalam



higiene personal



E. Jenis Data dan Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diambil secara langsung kepada tenaga pengolah. Pengumpulan data tingkat pengetahuan dan sikap diperoleh dengan cara tenaga penolah makanan mengisi angket yang diberikan.. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner berisi daftar pertanyaan terkait tingkat pengetahuan dan sikap terhadap higiene personal dari tenagan pengolah makanan di Instalasi Gizi RSUD Wonosari. G. Analisi Data Nilai analisis dan penyajian data hasil penelitian dilakukan secara diskriptif.



5



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Lokasi Peneletian RSUD Wonosari merupakan rumah sakit tipe C, kapasitas tempat tidur kurang lebih 202 TT. RSUD Wonosari memiliki pelayanan gizi swakelola dimana instalasi gizi di RSUD Wonosari bertanggung jawab penuh dalam semua pelaksanaan penyelenggaraan makanan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Instalasi gizi di RSUD Wonosari memiliki tujuan terselenggaranya pelayanan gizi yang bermutu, mudah dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Pelayananan makanana ini hanya meliputi pasien rawat inap saja. B. Gambaran Umum Responden Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah tenaga pengolah di Instalasi Gizi RSUD Wonosari. Total responden adalah sebanyak 11 orang. Dari keseluruahan responden yang ada, diperoleh gambaran



mengenai



karakteritik



meliputi:



jenis



kelamin,



usia,



pendidikan, dan lama bekerja. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dari hasil penelitian,distribusi jenis kelamin pada tenaga pengolah makanan di Instalasi gizi RSUD Wonosari diketahui bahwa seluruh tenaga pengolah berjenis kelamin perempuan (100%). Karakteristik responden berdasarkan usia Tabel 3.1 Distribusi Usia Responden Usia



n



%



36 – 45 tahun



4



36,3%



46 – 55 tahun



6



54,5%



56 – 65 tahun



1



9,09%



Jumlah



11



100%



Berdasarkan tabel 3.1,distribusi mengenai usia sampel tenaga pengolah di Instalasi Gizi RSUD Wonosari diketahui bahwa tenaga 6



pengolah makanan didominasi oleh tenaga dengan usia 46-55 tahun. Hal ini dapat dilihat dari



hasil distribusi bahwa dari 11 tenaga



pengolah makanan terdapat 6 orang tenaga (54,5%) yang memiliki usia 46-55 tahun. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 3.2 Distribusi PendidikanResponden Tingkat Pendidikan Perguruan Tinggi SMA SMP SD Jumlah



n 2 8 1 11



% 18,1% 72,7% 9,0% 100%



Berdasarkan Tabel 3.2, distribusi pendidikan tenaga pengolah makanan di Instalasi Gizi RSUD Wonosari diketahui bahwa tenaga pengolah makanan didominasi oleh tenaga dengan pendidikan terakhir SMA. Hal ini dapat dilihat dari hasil pada tabel diatas bahwa dari 11 tenaga pengolah makanan terdapat 8 orang tenaga pengolah makanan yang memiliki tingkat pendidikan terakhir SMA (72,7%), 2 orang tenaga pengolah dengan tingkat pendidikan terakhir perguruan tinggi (18,1%), dan 1 orang dengan tingkat pendidikan terakhir yaitu SD (9,0%). Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja Tabel 3.3 Distribusi Lama Bekerja Responden Lama Bekerja



n



%



≥5 tahun



10



91%