Laporan Pengajuan Program Inovasi Catin [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENGAJUAN PROGRAM INOVASI PRAKONSEPSI “EBOOK CATIN ” DI PUSKESMAS TRAUMA CENTER KECAMATAN LOA JANAN ILIR KOTA SAMARINDA



Disusun oleh kelompok II: Debby Yolanda P. S. Fian Nursarita Mustina Sopi Juliana Adilah Azmi L. Messy Lestari Erlina Fitrianti R.



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR JURUSAN KEBIDANAN PRODI PROFESI KEBIDANAN TAHUN 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah swt. karena karunia, rahmat dan hidayah-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan laporan pengajuan program inovasi Ebook Calon Pengantin (Catin) ini. Penyusun berterimakasih kepada orang tua yang selalu memberi support moral, pembimbing institusi dan pembimbing lahan yang selalu sabar memberi bimbingan, serta teman-teman yang memberi semangat serta saran dalam penyelesaian laporan ini. Dengan laporan ini penyusun berharap dapat lebih bisa mengoreksi diri dalam hal membuat asuhan serta berharap bermanfaat bagi orang lain. Laporan ini disusun tidak tentunya tidak luput dari kesalahan, untuk itu penyusun sangat menerima kritik dan saran yang membangun. Penyusun sangat berharap laporan ini dapat berguna di masa sekarang dan yang akan datang. Semoga laporan ini dapat dipahami dan bermanfaaat bagi siapapun yang membacanya.



Samarinda, 22 Februari 2021



Kelompok II



DAFTAR ISI HALAMAN AWAL



i



LEMBAR PENGESAHAN



ii



KATA PENGANTAR



iii



DAFTAR ISI



iv



BAB I



1



A. Latar Belakang



1



B. Tujuan



4



BAB II



5



A. Ebook Calon Pengantin (catin)



5



B. Bentuk Inovasi



6



C. Tim Penyusun



6



D. Sumber Dana



8



DAFTAR PUSTAKA



9



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan kesehatan yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis (Kemenkes RI, 2017). Orientasi kebijakan pembangunan kesehatan di Indonesia telah mengalami pergeseran menuju paradigma sehat. Negara Indonesia membuat program yang dinamakan NAWA CITA yang berisi Sembilan cita-cita. Salah satu programnya adalah meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, masyarakat diharapkan agar dapat lebih mengerti tentang kesehatan agar tidak jatuh sakit. Kementerian Kesehatan meluncurkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau yang dikenal dengan GERMAS



(Kemenkes RI,2017). Paradigma sehat juga



merupakan suatu kebijakan pembangunan kesehatan dalm rangka mencapai SDG’s 2030. Dimana proyeksikan tentang keadaan masyarakat mayoritas hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku sehat, memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata, serta pada derajat kesehatan yang optimal (Badan pusat Statistik, 2016). Demikian program penanggulangan masalah kesehatan di masyarakat mencakup aspek edukatif, yang menangani prilaku di samping aspek medis mengingat pentingnya upaya penerapan aspek edukatif tersebut, maka penyuluhan kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari setiap program kesehatan (Kemenkes RI, 2016).



Peningkatan kesejahteraan pernikahan pada beberapa tahun terakhir ini membuat permasalahan pemeriksaan kesehatan pranikah dianggap sangat penting dan segera dilakukan. Mengingat perempuan yang telah menikah rentan mengalami masalah kesehatan reproduksi. Permasalahan kesehatan reproduksi yang sering muncul adalah infeksi menular seksual (IMS) dan infertilitas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perempuan untuk mencegah permasalah kesehatan reproduksi adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah (premarital care). Perawatan kesehatan pranikah merupakan suatu upaya untuk menghindari kesakitan kematian ibu. Meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat, melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP) juga berdampak terhadap penurunan angka kesakitan dan kematian ibu akibat kehamilan yang tidak direncanakan (Setiawati et al., 2019). Dalam penelitian Setiawati et al, (2019) terdapat 21,25% calon pengantin perempuan dan 30% calom pengantin laki-laki tidak mengetahui pentingnya mempersiakan kesehatan pranikan. Sejalan dengan hasil penelitian Amalia & Siswantara (2018) menyatakan bahwa 62,5% calon pengantin memiliki pengetahuan yang rendah mengenai kesehatan reproduksi dan seksual pranikah. Dalam penelitian lain yang dilakukan pada calon pengantin untuk mengetahui kesiapan dalam menghadapi pernikahan dan kehamilan pertama didapatkan hasil 55,8% calon pengantin belum siap menghadapi kehamilan pertama, hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan calon pengantin mengenai kesehatan reproduksi dan seksual pra konsepsi (Rokhanawati & Edi Nawangsih, 2018).



Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan calon pengantin mengenai kesehatan reproduksi dan seksual adalah dengan memberikan buku saku calon pengantin. Berdasarkan hasil peneltian terhadap intensitas pengetahuan catin pada sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pemberian buku saku kesehatan reproduksi dan seksual bagi catin diperoleh nilai signifikan p- value 0,000 lebih kecil dari α (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan secara statistik diyakini ada pengaruh pemberian buku saku kesehatan reproduksi dan seksual bagi catin terhadap pengetahuan catin tentang reproduksi dan seksual (Evrianasari & Dwijayanti, 2016). Pemberian informasi mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas calon pengantin dengan media buku saku catin tidak hanya dapat diberikan secara langsung, tetapi dapat di modivikasi dengan memanfaatkan teknologi. Pendidikan berbasis teknologi merupakan jalur inovatif untuk pemberian informasi kesehatan. Secara global, penggunaan ponsel semakin cepat pada kalangan kaum muda. Satu dari dua warga di negara berkembang memiliki telepon seluler. Penggunaan telepon seluler juga dapat dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan kesehatan. Aplikasi kesehatan berbasis seluler atau Mobile Health (mHealth) memiliki peluang besar sebagai salah satu intervensi yang efektif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Memberikan materi pendidikan kesehatan seksual yang akurat, komprehensif dan terkini melalui smartphone dapat membantu meningkatkan kesadaran perilaku seksual berisiko serta meningkatkan hasil kesehatan seksual dan reproduksi yang lebih baik (Mayasari et al., 2020).



Dalam penelitian Mayasari et al. (2020) terdapat peningkatan pengetahuan calon pengantin mengenai kesehatan reproduksi dan seksual pranikah yang diberikan pendidikan kesehatan berbasis seluler dengan nilai (pvalue 0,000). Pemberian informasi berupa buku saku calon pengantin dalam bentuk Ebook dapat mempermudah calon pengantin untuk dapat mengakses informasi dimanapun dan kapanpun. Selain itu selama masa pandemic Covid 19 jumlah kunjungan calon pengantin yang ingin melakukan konseling dan pemeriksaan ke Puskesmas mengalami penurunan. Oleh sebab itu penulis laporan ini tertarik dalam melakukan sebuah terobosan inovasi dalam masalah yang di temukan di Puskesmas Trauma Center yang berhubungan dengan pendidikan kesehatan calon pengantin. Maka penulis menemukan inovasi berbentuk sebuah Ebook yang di dalamnya mengandung informasi tentang kesehatan reproduksi dan seksual prakonsepsi. A. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah membaca Ebook catin calon pengantin dapat mengetahui dan memahami mengenai persiapan pernikahan. 2. Tujuan Khusus Setelah membaca Ebook catin, diharapkan calon pengantin dapat : a. Mengetahui dan memahami Ebook catin yang kami buat. b. Mengetahui isi Ebook catin yang berisi informasi dan edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin.



BAB II RANCANGAN KEGIATAN A. Ebook Calon Pengantin (catin) .Inovasi dapat dikatakan juga suatu perubahan yang baru menuju kearah perbaikan, yang lain atau berbeda dari yang sudah ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana atau tidak secara kebetulan. Jenis Inovasi, inovasi terdiri dari 4 jenis, yaitu: 1.



Penemuan ( Invention ) merupakan kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner.



2.



Pengembangan ( Extension ) merupakan pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda.



3.



Duplikasi ( Duplication ) merupakan peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan.



4.



Sintesis ( Synthesis ) merupakan perpaduan konsep dan faktor-faktor yangsudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru Inovasi yang kami buat adalah media informasi yang berupa inovasi jenis



duplikasi dengan menambahkan sentuhan kreatif materi penyuluhan dan design yang menarik. Kami namai inovasi kami “Ebook Calon Pangantin (Catin)”, karena isi informasi dalam Ebook adalah materi tentang Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi calon pengantin.



B. Bentuk Inovasi Inovasi Ebook Catin merupakan media pemberian penyuluhan berbasis selular pada calon pengantin mengenai kesehatan reproduksi dan seksual prakonsepsi. Adapun kekurangan dan Kelebihan dari inovasi ini sendiri yaitu: 1.



Kelebihannya adalah a.



Dapat disimpan ataupun hanya diakses secara online



b.



Dapat di share dan di akses dengan mudah



c.



Dapat di baca sewaktu-waktu



d.



Design dibuat menarik sehingga dapat menarik minat baca dan memudahkan mengingat informasi



2.



Kekurangannya adalah a.



Membutuhkan akses internet untuk mengunduh



b.



Membutuhkan ruang penyimpanan pada smartphone Diharapkan melalui media inovasi Ebook Catin ini dapat menambah



pengetahuan calon pengantin dan dapat dijadikan pedoman dalam mempersiapkan



pernikahan



khususnya



yang



berhubungan



dengan



kesehatan reproduksi dan seksual prakonsepsi. C. Tim Penyusun Dalam penyusunan Ebook Catin kami membentuk kepanitiaan. Berikut adalah pembagian tugas masing-masing: 1.



Ketua



Erlina Fitriani



2.



Wakil



Adilah Azmi L.



3.



Bendahara



Sopi Juliana



4.



Editor 1



Deby Yolanda P.S



5.



Editor 2



Mustina



6.



Editor 3



Fian Nursarita



7.



Editor 4



Messy Lestari



D. Sumber Dana Dalam pembuatan buku saku catin ini tidak membutuhkan biaya sebab buku dibuat dan diedit sendiri oleh Tim penyusun serta disebarkan secara daring melalui media social serta melalui Puskesmas.



DAFTAR PUSTAKA Amalia, R., & Siswantara, P. (2018). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Reproduksi pada Calon Pengantin di Puskesmas Pucang Sewu Surabaya. In Jurnal Biometrika dan Kependudukan (Vol. 7, Issue 1, p. 29). https://doi.org/10.20473/jbk.v7i1.2018.29-38 Evrianasari, N., & Dwijayanti, J. (2016). Pengaruh Buku Saku Kesehatan Reproduksi Dan Seksual Bagi Catin Terhadap Pengetahuan Catin Tentang Reproduksi Dan Seksual Di Kantor Urusan Agama (Kua) Tanjung Karang Pusat Tahun 2017. Jurnal Kebidanan, 3(4), 211–216. Kemenkes RI. (2018). Buku Saku Kespro dan Seksual Bagi Catin. Kemenkes RI. Mayasari, A. T., Hakimi, M., EN, U. H., & Setyonugroho4, W. (2020). Efektivitas Pendidikan Kesehatan Reproduksi Berbasis Seluler pada Calon Pengantin terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 7(1), 18–25. https://doi.org/10.22146/jkr.47128 Rokhanawati, D., & Edi Nawangsih, U. H. (2018). Pendidikan pranikah terhadap kesiapan menghadapi kehamilan pertama pada calon pengantin putri. Jurnal Kebidanan



Dan



Keperawatan



Aisyiyah,



13(1),



81–87.



https://doi.org/10.31101/jkk.317 Setiawati, E., Amran, V., & Sari, N. (2019). Pengetahuan Calon Pengantin tentang Pemeriksaan Kesehatan Pranikah di Kota Padang, Sumatera Barat. Jurnal Kesehatan Cehadum, 1(4), 1–8.