4 0 884 KB
LAPORAN PENGOLAHAN DATA PASUT METODE ADMIRALTY
Disusun Oleh : Ahmad Baihaqi NIM : 12/330398/TK/39565
PRODI TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2018 1
Alat dan bahan : Data yang digunakan adalah hasil pengamatan pasang surut selama 30 hari atau biasa disebut dengan 29 piantan. 1. Perencanaan dan pengolahan data akan dilaksanakan secara perhitungan manual dan menggunakan program komputer sebagai pembantu: a. Tabel perhitungan metode Admiralty b. Konstanta pengali atau konstanta ketetapan yang digunakan. c. Software Microsoft Excel Metodologi Metodologi yang digunakan sebagai berikut : 1. Mempelajari teori yang berkaitan dengan pasang surut air laut, teori pengolahan data pasang surut metode Admiralty. 2. Melaksanakan proses input data secara manual kedalam tabel perhtiungan metode Admiralty, mengitung data secara manual maupun dengan program komputer. Secara umum, digambarkan seperti diagram di bawah ini :
Data Pasang Surut Air Laut (29 Piantan)
Tabel Perhitungan Pasang Surut
Perhitungan Data Pasang Surut Metode Admiralty
Tidak
Konstanta Pengali Ya
Hasil Akhir Konstanta Harmonik Utama Pasang Surut Air Laut (K1, O1, P1, S2, M2, N2, K2, M4 dan MS4)
2
Langkah Kerja Download data Download data dilakukan melalui website http://www.ioc-sealevelmonitoring.org .
Memastikan data yang dipilih merupakan data selama 30 hari, kemudian lakukan download melalui [show data]
Data diatas merupakan data pengamatan stasiun Lengkawi di Malaysia yang dilakukan pengamatan 07-05-2018 sampai dengan 06-06-2018. Setelah di download , copy data tersebut ke dalam Excel.
3
Penyusun Skema I Sebelum dilakukan pengolahan data pasang surut terlebih dahulu dilakukan proses smoothing data lapangan yang diperoleh dari pengamatan alat, hal ini dilakukan untuk menghilangkan kesalahan (noise), kemudian data tersebut dimasukkan ke dalam kolom-kolom pada skema I. Pada skema I ke arah kanan menunjukkan waktu pengamatan dari pukul 00:00 sampai 23:00 dan ke bawah adalah tanggal pengamatan, dimulai pada tanggal 8 Mei 2018 sampai dengan 5 Juni 2018. Berikut dibawah ini bentuk skema I :
Penyusun Skema II Pengisian tiap kolom-kolom pada skema II dibantu dengan bantuan konstanta pengali yang telah ditetapkan yaitu dengan mengalikan nilai pengamatan dengan harga konstanta pengali tersebut untuk setiap hari pengamatan. Karena pengali dalam daftar hanya berisi bilangan 1 dan -1 kecuali untuk X4 ada bilangan 0 yang dimasukkan dalam perkalian, maka lakukan perhitungan dengan menjumlahkan bilangan yang harus dikalikan dengan 1 dan diisikan pada kolom yang bertanda (+) di bawah kolom X1, Y1, X2, Y2, X4, dan Y4. Lakukan hal yang sama untuk pengali -1 dan isikan ke kolom di bawah tanda (-). Berikut dibawah ini bentuk skema II : 4
Penyusun Skema III Pengisian kolom-kolom pada skema III merupakan hasil penjumlahan dari perhitungan pada kolom-kolom pada skema II. 1. Untuk Xo (+) merupakan penjumlahan antara X1 (+) dengan X1 (-) tanpa melihat tanda (+) dan (-) mulai tanggal 4 November 2014 sampai dengan 2 Desember 2014. 2. Untuk X1, Y1, X2, Y2, X4, dan Y4 merupakan penjumlahan dengan melihat tanda (+) dan (-), untuk mengatasi hasilnya tidak ada yang berjumlah negatif, maka harus ditambahkan dengan ketentuan nilai 2000. Hal ini dilakukan juga untuk kolom X1, Y1, X2, Y2, X4, dan Y4. Berikut dibawah ini bentuk skema III :
5
Penyusun Skema IV Pengisian seluruh kolom-kolom pada skema IV merupakan penjumlahan dari hasil perhitungan skema III dibantu dengan konstanta pengali yang telah ditetapka. Arti indeks pada skema IV : 1. Indeks 00 untuk X berarti Xoo, Xo pada skema III dan indeks 0 pada tabel konstanta pengali. 2.
Indeks 00 untuk Y berarti Yoo, Yo pada skema III dan indeks 0 pada tabel konstanta pengali. Berikut dibawah ini bentuk skema IV
Penyusun Skema V dan Skema VI Untuk menyusun skema V yaitu pengurangan dari nilai X (jumlah) dan Y (jumlah) pada skema IV dan dibantu dengan konstanta pengali yang telah ditetapkan. Begitu pula untuk mengisi kolom dan baris pada skema VI yaitu penjumlahan dari nilai X (jumlah) dan Y (jumlah) pada skema IV dan dibantu dengan konstanta pengali yang 6
telah ditetapkan. Penyusunan skema V dan skema VI sudah memperhatikan data untuk menghitung sembilan unsur utama pembangkit pasang surut (M2, S2, K2, N2, K1, O1, P1, M4 dan MS4). Berikut dibawah ini bentuk skema V dan Skema VI :
Penyusun Skema VII Untuk menyusun skema VII yaitu merupakan penjumlahan dari skema V dan skema VI dan dibantu dengan konstanta pengali yang telah ditetapkan, serta nilai hasil perhitungan f, V, u dan r. Berikut dibawah ini bentuk skema VII :
Penyusun Skema VIII Untuk menyusun skema VIII merupakan perhitungan dari nilai V dan nilai u pada skema VII dibantu dengan konstanta pengali yang telah ditetapkan dan hasil perhitungan f, V, u dan r. Berikut dibawah ini bentuk skema VIII :
7
Penyusun Hasil Akhir Pada skema ini berisikan hasil akhir dari perhitungan metode Admiralty yaitu berupa nilai konstanta harmonik utama pasang surut. Berikut dibawah ini bentuk skemanya : Bentuk tabel skema hasil konstanta harmonic
Penentuan Jenis Pasang Surut Penentuan jenis pasang surut berdasarkan rumus Formzahl hasil perhitungan konstanta Harmonik metode Admiralty. Berikut ini adalah perhitungan rumus Formzahl data pasang surut di DISHIDROS TNI AL : F = (AK1+AO1) / (AM2+AS2) Keterangan : F = bilangan Formzahl. AK1 = amplitudu komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan gaya tarik matahari. 8
AO1 = amplitudu komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan gaya tarik bulan. AM2 = amplitudu komponen pasang surut tunggal ganda yang disebabkan gaya tarik bulan. AS2 = amplitudu komponen pasang surut tunggal ganda yang disebabkan gaya tarik matahari.
Komponen dalam Perhitungan Metode Admiralty Dalam prakteknya perhitungan pasang surut metode Admiralty mengandung sembilan (9) komponen penting berupa konstanta K1, O1, P1, S2, M2, N2, K2, M4 dan MS4 yang harus diperhitungkan, berikut penjelasan komponen tersebut dibawah ini : Tabel 2.10 Komponen Konstanta Harmonik KONSTANTA HARMONIK UTAMA PASANG SURUT Nama Konstanta K1 O1 P1 S2 M2 N2 K2 M4 MS4
Keterangan Konstanta ini dipengaruhi oleh deklinasi bulan dan deklinasi matahari Konstanta ini dipengaruhi oleh deklinasi bulan Konstanta ini dipengaruhi oleh deklinasi matahari Konstanta ini dipengaruhi oleh matahari Konstanta ini dipengaruhi oleh bulan Konstanta ini dipengaruhi oleh perubahan jarak, akibat lintasan bulan yang berbentuk ellips Konstanta ini dipengaruhi oleh perubahan jarak, akibat lintasan matahari yang berbentuk ellips Kecepatan sudutnya dua kali kecepatan sudut M2 Dihasilakn oleh interaksi M2 dan S2 kecepatan sudutnya sama dengan jumlah kecepatan sudut M2 dan S2
Kelompok Harian Tunggal Harian Tunggal Harian Tunggal Harian Ganda Harian Ganda Harian Ganda Harian Ganda Perairan Dangkal Perairan Dangkal
Komponen lain yang terdapat dalam perhitungan pasang surut metode Admiralty sebagai berikut : 1. S0 = muka air laut rata-rata 9
2. T = waktu yang dinyatakan dalam satuan abad (36525 hari surya rata-rata), dihitung dari waktu asal yakni 00.00 GMT (Greenwich Mean Time) tanggal 1 Januari 1900. 3. r = jarak antara pusat bulan atau matahari ke bumi 4. A = amplitude komponen harmonik pasang surut 5. g = kecepatan sudut pasang surut (phase) 6. F = bilangan Formzahl Konstanta pengali (tabel 1)
X1 Y1 X2 Y2 X4 Y4
0 -1 -1 1 1 1 1
1 -1 -1 1 1 0 1
2 -1 -1 1 1 -1 1
3 -1 -1 -1 1 -1 -1
4 -1 -1 -1 1 0 -1
5 -1 -1 -1 1 1 -1
6 1 -1 -1 -1 1 1
KONSTANTA PENGALI SKEMA II (TABEL 1) WAKTU (JAM) 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 -1 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1 -1 -1 1 1 1 1 1 1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1 0 -1 -1 0 1 1 0 -1 -1 0 1 1 -1 -1 -1 1 1 1 -1 -1
17 1 1 -1 1 1 -1
18 -1 1 -1 -1 1 1
19 -1 1 -1 -1 0 1
20 -1 1 -1 -1 -1 1
21 -1 1 1 -1 -1 -1
22 -1 1 1 -1 0 -1
Konstanta pengali (tabel 2) KONSTANTA PENGALI TABEL IV (TABEL II) INDEX KEDUA 0 2 b KONSTANTA PERKALIAN UNTUK 29 HARI -29 -1 0 KONSTANTA PERKALIAN UNTUK 15 HARI -15 1 0 UNTUK 29 HARI 1 1 0 1 1 -1 1 1 -1 1 1 -1 1 -1 -1 1 -1 -1 1 -1 -1 UNTUK 15 HARI DIGUNAKAN 1 -1 0 PERTENGAHAN 15 BARIS 1 -1 1 1 -1 1 1 -1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 HARI TENGAH-TENGAH 1 1 0 1 1 -1 1 1 -1 1 1 -1 1 -1 -1 1 -1 -1 1 -1 -1 UNTUK 15 HARI DIGUNAKAN 1 -1 0 PERTENGAHAN 15 BARIS 1 -1 1
3 -1 5 -1 -1 1 1 1 1 1
c 0 0 1 1 1 1 1 -1 -1
4 -1 1 1 1 -1 -1 -1 -1 1
d 0 0 0 -1 -1 -1 1 1 1
-1
-1
1
0
-1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1 -1 -1 -1 -1
-1 -1 1 1 1 1 0 -1 -1 -1 -1 -1 1
1 -1 -1 -1 -1 1 1 1 -1 -1 -1 -1 1
-1 -1 -1 1 1 1 0 -1 -1 -1 1 1 1
-1
1
1
0
1
1
1
-1
10
23 -1 1 1 -1 1 -1
1 1 1 1 1 1
UNTUK 29 HARI
-1 -1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 -1 -1
1 -1 -1 -1 -1 -1
1 -1 -1 -1 1 1
-1 -1 1 1 1 0
SKEMA VI
SKEMA V
Konstanta pengali (tabel 3) KONSTANTA PENGALI UNTUK SEKAM V dan SKEMA VI (TABEL 3) X00 = 1 X10 = 1 -0.01 X12 - Y1b = 0.07 -0 1 X13 - Y1c = X20 = -0.03 1.0 -0.03 X22 - Y2b = 1 0.02 0.038 0 -0.06 X23 - Y2c = -0.06 1 X42 - Y4b = 0.03 X44 - Y4d = 1 Y10 = 1 -0.08 Y12 + X1b = 0.07 -0.02 1 Y13 + X1c = Y20 = -0.03 1 -0.03 Y22 + X2b = 1 0.02 0.032 -0.06 Y23 + X2c = -0.06 1 Y42 + X4b = 0.03 0.01 Y44 + X4d = 1 S0 M2 S2 N2 K1 O1 M4 UNTUK SKEMA VII 696 559 488 566 439 565 507 KONSTANTA P UNTUK SKEMA VII 333 345 327 173 160 307 KONSTANTA p
0.020
-0.035 1 0.08
-0.035 1 0.08 MS4 535 318
Konstanta pengali (tabel 4) NILAI KONSTANTA PENGALI UNTUK NILAI r PADA SKEMA VII (TABEL 4) r (˚)
± tg r
r (˚)
± tg r
0.000
0
180
180
360
1.000
45
135
225
315
0.017
1
179
181
359
1.035
46
134
226
314
0.035
2
178
182
358
1.072
47
133
227
313
0.052
3
177
183
357
1.111
48
132
228
312
0.070
4
176
184
356
1.150
49
131
229
311
0.087
5
175
185
355
1.192
50
130
230
310
0.105
6
174
186
354
1.235
51
129
231
309
0.123
7
173
187
353
1.280
52
128
232
308
11
0.141
8
172
188
352
1.372
53
127
233
307
0.138
9
171
189
351
1.376
54
126
234
306
0.176
10
170
190
350
1.428
55
125
235
305
0.194
11
169
191
349
1.483
56
124
236
304
0.213
12
168
192
348
1.540
57
123
237
303
0.231
13
167
193
347
1.600
58
122
238
302
0.249
14
166
194
346
1.664
59
121
239
301
0.268
15
165
195
345
1.732
60
120
240
300
0.287
16
164
196
344
1.804
61
119
241
299
0.306
17
163
197
343
1.881
62
118
242
298
0.325
18
162
198
342
1.963
63
117
243
297
0.344
19
161
199
341
2.050
64
116
244
296
0.364
20
160
200
340
2.140
65
115
245
295
0.384
21
159
201
339
2.250
66
114
246
294
0.404
22
158
202
338
2.360
67
113
247
293
0.424
23
157
203
337
2.480
68
112
248
292
0.445
24
156
204
336
2.61
69
111
249
291
0.466
25
155
205
335
2.75
70
110
250
290
0.488
26
154
206
334
2.90
71
109
251
289
0.510
27
153
207
333
3.08
72
108
252
288
0.532
28
152
208
332
3.27
73
107
253
287
0.554
29
151
209
331
3.49
74
106
254
286
0.577
30
150
210
330
3.73
75
105
255
285
0.601
31
149
211
329
4.01
76
104
256
284
0.625
32
148
212
328
4.33
77
103
257
283
0.649
33
147
213
327
4.70
78
102
258
282
0.675
34
146
214
326
5.14
79
101
259
281
0.700
35
145
215
325
5.67
80
100
260
280
0.727
36
144
216
324
6.31
81
99
261
279
0.754
37
143
217
323
7.12
82
98
262
278
0.781
38
142
218
322
8.14
83
97
263
277
0.810
39
141
219
321
9.51
84
96
264
276
0.839
40
140
220
320
11.4
85
95
265
275
0.869
41
139
221
319
14.3
86
94
266
274
0.900
42
138
222
318
19.1
87
93
267
273
0.933
43
137
223
317
28.6
88
92
268
272
0.966
44
136
224
316
57.3
89
91
269
271
12
1.000
45
135
225
315
>
90
90
270
270
PR cos r
+
-
-
+
PR cos r
+
-
-
+
PR sin r
+
+
-
-
PR sin r
+
+
-
-
Konstanta pengali (tabel 5)
0 10 20 30 40
KONSTANTA PENGALI UNTUK SKEMA VII (TABEL 5) N2, MN4, 2MN6 S2, MS4, 2MS6 K1, MK3 w/f W/f wf Wf w 1+W o o o 0.7 -0.214 0.0 0.331 0.0 1.184 -6.6 -0.192 -2.5 0.327 1.6 1.182 -12.3 -0.131 -4.9 0.316 3.1 1.174 -15.5 -0.046 -7.3 0.297 4.6 1.163 -16.5 0.047 -9.6 0.271 5.9 1.147
50 60 70 80 90
-15.6 -13.4 -10.3 -6.6 -2.6
0.134 0.207 0.258 0.284 0.284
-11.8 -13.8 -15.6 -17.1 -18.3
0.239 0.201 0.157 0.107 0.053
7.2 8.3 9.2 9.9 10.4
1.127 1.104 1.077 1.048 1.017
50 60 70 80 90
100 110 120 130 140
1.6 5.6 9.2 12.0 13.7
0.256 0.204 0.131 0.041 -0.058
-19.1 -19.3 -19.0 -17.8 -15.9
-0.003 -0.060 -0.118 -0.173 -0.224
10.6 10.4 10.0 9.1 7.8
0.984 0.953 0.922 0.893 0.807
100 110 120 130 140
150 160 170 180 190
13.6 11.2 6.0 -0.9 -7.8
-0.157 -0.245 -0.307 -0.330 -0.308
-13.1 -9.3 -4.9 0.0 4.9
-0.268 -0.302 -0.323 -0.331 -0.323
6.2 4.3 2.2 0.0 -0.2
0.846 0.830 0.819 0.816 0.819
150 160 170 180 190
200 210 220 230 240
-12.6 -14.9 -14.8 -13.0 -9.8
-0.247 -0.163 -0.067 0.029 0.115
9.3 13.1 15.9 17.8 19.0
-0.302 -0.268 -0.224 -0.173 -0.118
-4.3 -6.2 -7.8 -9.1 -10.0
0.830 0.846 0.867 0.893 0.922
200 210 220 230 240
250 260 270 280 290
-6.0 -1.8 2.6 6.9 10.8
0.186 0.236 0.263 0.265 0.241
19.3 19.1 18.3 17.1 15.6
-0.060 -0.003 0.053 0.107 0.157
-10.4 -10.6 -10.4 -9.9 -9.2
0.953 0.984 1.017 1.048 1.077
250 260 270 280 290
300 310 320 330 340
14.1 16.5 17.5 16.8 13.7
0.192 0.124 0.039 -0.051 -0.133
13.8 11.8 9.6 7.3 4.9
0.201 0.239 0.271 0.297 0.316
-8.3 -7.2 -5.9 -4.6 -3.1
1.104 1.127 1.147 1.163 1.174
300 310 320 330 340
350
8.0
-0.193
2.5
0.327
-0.6
1.182
350
Angle
Angle 0 10 20 30 40
13
360
0.7 -0.214 Angle is (V+u) for K1 f is f (K2)
0.0 0.331 Angle is (2V+u) for K1 f is f (K1)
0.0 1.184 Angle is (3V for M2) minus (2V for N2) (2V for N2)
360
KESIMPULAN Kesimpulan Dari hasil perhitungan data pasang surut air laut menggunakan metode Admiralty untuk menentukan konstanta harmonik pasang surut air laut didapatkan hitungan untuk mencari harga amplitudo (A) dan beda fase (g0) dari data pengamatan selama 29 piantan atau selama 30 hari pengamatan dan muka air laut rata rata atau mean sea level (S0) yang sudah terkoreksi.
14