Laporan Penyuluhan Imunisasi Dasar Lengkap [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN KESEHATAN “CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP”



DISUSUN OLEH : Kelompok IV 1. Andi 2. Frima Novi Lestari 3. Lidya Pande 4. Radiah Diniati 5. Trisda Yanti Azis S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR TA 2020



i



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



Lembar Pengesahan Judul Laporan



: Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap



Jurusan



: S1 Administrasi Rumah Sakit



Anggota Tim



: 1. Andi 2. Frima Novi Lestari 3. Lidya Pande 4. Radiah Diniati 5. Trisda Yanti Azis



Tanggal Pelaksanaan



: 08 Februari 2 020



Tempat



: Puskesmas Bangkala Kota Makassar



Makassar, 08 Februari 2020



Menyetujui, Dosen Pembimbing



Mega Marindrawati R, SKM., M. Kes NIDN.09 130390 02



ii



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena atas berkat rahmat dan kasihnya, kami akhirnya dapat menyelesaikan Proposal perencanaan penyuluhan kesehatan Perilaku membuang sampah pada tempatnya.Proposal perencanaan ini di susun dengan maksud untuk menjadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihakyang telah membantu penyusunan ini, khususnya kepada dosen pengampuh mata kulaih penyuluhan kesehatan rumah sakit yang telah memberikan arahan sehingga proposal perencanaan ini bisa terselesaikan. Kami menyadari masih banyak kekjurangan dan hal – hal yang belum sempurnah, oleh karena itu, penyusun memohon maaf, serta kritik dan saran yang sifatnya membangun yang penyusun harapkan. Semoga proposal perencanaan kegiatan penyuluhan kesehatan ini memberikan manfaat dan menambah pengetahuan.Kami ucapkan terima kasih.



Makassar, 08 Februari 2020



Penyusun



iii



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



DAFTAR ISI Halaman Judul........................................................................................................i Halaman Pengesahan..............................................................................................ii Kata Pengantar........................................................................................................iii Daftar Isi.................................................................................................................iv Daftar Tabel............................................................................................................v Daftar Lampiran......................................................................................................vi Identitas Tim...........................................................................................................1 Mitra Penyuluhan Puskesmas Bangkala Kota Makassar........................................5 Anggaran Kegiatan.................................................................................................5 Uraian Tugas (Dosen & Mahasiswa)......................................................................5 Ringkasan................................................................................................................6 Pendahuluan............................................................................................................7 Metode Penyuluhan................................................................................................8 Jadwal Kegiatan......................................................................................................9 Hasil dan Pembahasan............................................................................................10 Penutup...................................................................................................................19 Daftar Pustaka.........................................................................................................25



iv



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



Daftar Tabel Tabel 1. Identitas Pembimbing...............................................................................1 Tabel 2. Identitas Penyuluh.....................................................................................1 Tabel 4. Anggaran...................................................................................................5 Tabel 6. Jadwal Kegiatan........................................................................................9



v



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



Daftar Lampiran Lampiran 1. Dokumentasi Lampiran 2. Kuesioner



vi



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



A. IDENTITAS TIM 1. Biodata Dosen Pembimbing a. Identitas Diri 1



Mega Marindrawati



Nama



Rockha.SKM.,M.Kes Perempuan Administrasi Rumah Sakit 09 130 390 02 Ujung Pandang, 13 Maret 1990 [email protected] 085145980767



2 3 4 5 6 7



Jenis Kelamin Program Studi NIDN Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Hp b. Riwayat pendidikan No



Pendidikan



Nama institusi



Jurusan



Tahun Masuk



-



1



TK



TK Aisyah Bustanul Atfhal -



lulus 1995-1996



2 3 4 5



SD SMP SMA SARJANA



Cabang Biringkanaya SD Inpres Daya Makassar SMP Negeri 12 Makassar SMA Negeri 6 Makassar S1 Universitas Hasanuddin



1996-2002 2002-2005 2005-2008 2008-2012



Fakultas Kesehatan Masyarakat bagian



6



Epidemiologi MAGISTER S2 Program Pascasarjana Epidemiologi Universitas Hasanuddin



2. Biodata Anggota 1. Biodata Anggota 1 a. Identitas diri



1



Fakultas



2012-2014



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



1 2 3 4 5 6 7



Nama Jenis kelamin Program studi NIM Tempat dan tanggal lahir E-mail No. HP



Frima novi lestari Perempuan S1 Administrasi Rumah Sakit 163145261007 Balong, 18 November 1997 [email protected] 085242129563



b. Riwayat pendidikan No. 1 2 3



NamaInstitusi Jurusan TahunMasuk



SD SDN



SMP SMA 295 MTS Badan Amal SMAN9



Balong - 2003 – 2009



Ujungloe 2009 – 2012



Bulukumba IPA 2012 – 2015



Lulus 2. Biodata anggota 2 a. Identitas diri 1 Nama 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 Nim 5 Tempat Dan Tanggal Lahir 6 E-mail 7 Nomor HP b. Riwayat pendidikan No 1



Nama institusi



SD SMP SDN 216 Inpres SMPN Katangka



2 3



Lidya pande Perempuan S1 Administrasi Rumah Sakit 163145261012 Tana Toraja, 15 Agustus 1998 [email protected] 0813 4234 2991



Jurusan Tahun masuk- 2004-2010 lulus



3. Biodata anggota 3 a. Identitas diri



2



SMA 1 SMAN



Makale



Makale



2010-2013



IPS 2013-2016



3



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



1 2 3 4 5 6 7



Nama Jenis Kelamin Program Studi Nim Tempat Dan Tanggal Lahir E-mail Nomor HP



Trisda Yanti Azis Perempuan S1 Administrasi Rumah Sakit 163145261022 Tayando Yamtel 10 November 1998 [email protected] 085254262117



b. riwayat pendidikan No 1



SD SMP SMA SDN 1 Tayando SMPN 1 Tayando SMAN 1 Tual



Nama institusi



2 3



Yamtel Jurusan Tahun masuk- 2005-2010



Yamtel 2011-2013



IPS 2014-2016



lulus 4. biodata anggota ke 4 a. Identitas diri 1 2 3 4 5 6 7



Nama Jenis Kelamin Program Studi Nim Tempat Dan Tanggal Lahir E-mail Nomor HP



Radiah diniati Perempuan S1 Administrasi Rumah Sakit 163145261016 Kaimana, 29Mei 1998 [email protected] 081342257711



b. Riwayat pendidikan No. 1



NamaInstitusi



2 3



Jurusan TahunMasuk



SD SDN



SMP SMA Matoa SMPN 2 Kaimana SMAN



Kaimana – 2004 – 2010



Lulus



2010 – 2013



1



Kaimana IPS 2013 2016



5. biodata anggota ke 5 a. Identitas diri 3







Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



1 2 3 4



Nama Jenis Kelamin Program Studi Nim



Andi Laki - laki S1 Administrasi Rumah Sakit 163145261022



5 6 7



Tempat Dan Tanggal Lahir E-mail Nomor HP



Tombos, 22 agustus 1997 [email protected] 082188555442



c. Riwayat pendidikan No. 1



Nama Institusi



2 3



Jurusan TahunMasuk



SD SDN



MTS Inpres MTS



Tombos – 2003 – 2009



SMA Sulamul SMAN 1 Peling



Fallah Tombos 2009 – 2012



Tengah IPA 2012



Lulus



– 2015



B. MITRA PENYULUHAN MASYARAKAT SEKITAR RUMAH SAKIT HERMINA KOTA MAKASSAR Kegiatan penyuluhan ini bekerja sama dengan masyarakat diwilayah kerja puskesmas bangkala kota Makassar C. ANGGARAN KEGIATAN Adapun anggaran yang digunakan selama penyuluhan yaitu sebesar Rp.550.000 Terlampir dibawah : NAMA BARANG Transfortasi Print (Kusioner, materi, dll) Leaflet Biaya tak terduga TOTAL



UNIT



D. URAIAN TUGAS (DOSEN DAN MAHASISWA) 1. Uraian Tugas Dosen 4



BIAYA Rp 50.000 Rp 100.000 Rp 50.000 Rp 100.000 Rp 300.000



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



Nama Mega Marindrawati R, SKM., M.Kes



Pembimbing memberikan



Tugas Pokok lapangan arah



dalam



Keterangan untuk kegiatan



penyuluhan kesehatan di Puskesmas Bangkala Makassar, dengan tema : Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap 2. Uraian Tugas Mahasiswa Nama Andi Frima Novi Lestari



Tugas Pokok Keterangan 1. Menyiapkan materi Rencana dan Jadwal Kegiatan Penyuluhan.



Lidya Pande



2. Menyiapkan bahan/materi penyuluhan.



Radiah Diniati



3. Menyiapkan bahan dan membantu menyusun



Trisda Yanti Azis



Laporan Pelaksanaan Penyuluhan setiap selesai pelaksanaan



penyuluhan



sesuai



dengan



sesuai



dengan



penugasannya; 4. Melaksanakan



penyuluhan



penugasannya. 5. Melaksanakan teknis penyusunan Rencana dan Jadwal Kegiatan Penyuluhan. 6. Melaksanakan



teknis



pemrosesan



surat-surat



mengenai permintaan penyuluhan. E. RINGKASAN Salah satu tujuan yang hendak dicapai oleh World Health Organization (WHO) yang telah dirumuskan dalam pertemuan Atlanta tahun 1978 adalah mencapai sehat semua di tahun 2000, yang lebih dikenal dengan Health for all by year 2000. Upaya untuk mencapai tujuan ini berbagai program dengan berbasis Primary Health Care telah dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan. Beberapa indikator yang digunakan WHO untuk mengukur tingkat keberhasilan program-program tersebut, antara lain Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka harapan hidup (life expectancy). Salah satu indikator 5



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



Millenium Development Goals (MDGs) adalah mengurangi kematian anak dengan target menurunkan angka kematian anak di bawah lima tahun (balita) sebesar dua pertiga jumlahnya selama periode tahun 1990 sampai dengan tahun 2015 artinya menurunkan dari 97 per 1000 kelahiran hidup menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup. Indikator kesehatan dalam SDGs 2015 yang merupakan goals ketiga yaitu jaminan kesehatan dan promosi kesehatan bagi semua umur. Kementrian Kesehatan Indonesia telah menyusun program sebagai usaha yang dilakukan untuk menekan Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) pada anak antara lain Program Pengembangan Imunisasi (PPI) pada anak sejak tahun 1956. Program imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi penduduk terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi diberikan kepada populasi yang dianggap rentan terjangkit penyakit menular, yaitu bayi, anak usia sekolah, wanita usia subur, dan ibu hamil. Setiap bayi wajib mendapatkan lima imunisasi dasar lengkap yang terdiridari ; 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-Hb-Hib, 4 dosis polio, 3 dosis hepatitis B, dan 1 dosis campak. Keberhasilan bayi dalam mendapatkan lima jenis imunisasi dasar diukur melalui indikator imunisasi dasar lengkap sebagai landasan untuk mencapai komitmen internasional yaitu Universal Child Immunization (UCI). UCI secara nasional dicapai pada tahun 1990, yaitu cakupan DPTHb-Hib 3, Polio 3 dan Campak minimal 80% sebelum umur 1 tahun, sedangkan cakupan untuk DPT-Hb-Hib 1, Polio 1 dan BCG minimal 90%. Terdapat 2-3 juta kematian anak di dunia setiap tahunnya dapat dicegah dengan pemberian imunisasi, namun sebanyak 22,6 juta anak di seluruh dunia tidak terjangkau imunisasi rutin. Di Indonesia lebih dari 13% anak usia 0-11 bulan belum mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa 32,1% bayi di Indonesia tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap dan 8,7% bayi tidak melakukan imunisasi.



F. PENDAHULUAN Di Indonesia, imunisasi merupakan kebijakan nasional melalui program imunisasi. Imunisasi masih sangat diperlukan untuk melakukan pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), seperti Tuberkulosis (TB), dipteri, pertusis (penyakit pernapasan), campak, tetanus, polio dan hepatitis B. Program imunisasi sangat penting agar tercapai kekebalan masyarakat (population immunity). Program 6



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



Imunisasi di Indonesia dimulai pada tahun 1956 dan pada tahun 1990, Indonesia telah mencapai status Universal Child Immunization (UCI), yang merupakan suatu tahap dimana cakupan imunisasi di suatu tingkat administrasi telah mencapai 80% atau lebih. Saat ini Indonesia masih memiliki tantangan mewujudkan 100% UCI Desa/Kelurahan pada tahun 2014 (Pusat Komunikasi Publik, 2011). Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat, ini terbukti dengan menurunnya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka kesakitan bayi menurun 10% dari angka sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi menurun 5% dari angka sebelumnya menjadi 1,7 juta kematian setiap tahunnya di Indonesia (Depkes RI/2009). Apabila Imunisasi dasar belum pernah diberikan pada usia yang seharusnya tetapi belum mencapai usia 8 tahun, perlu diberikan 4 dosis DPT (1-3 berselang 1-2 bulan dan yang ke-4 diberikan enam bulan kemudian). Apabila umur anak sudah menginjak lebih dari 8 tahun, dapat diberikan Td (ADT=adult), Pada hakekatnya masalah imunisasi tidak luput dari perhitungan untung rugi.Dengan



imunisasi



anak



pasti



dapat



mencapai



keuntungan



bukan



kerugian.Keuntungan pada imunisasi tidak terlihat dalam bentuk materi.Mungkin pula secara langsung dirasakan.Anak yang tidak mendapat imunisasi mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit infeksi dan menular. Penyakit ini mungkin menyebabkan ia cacat seumur hidup, gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak bahkan dapat berakhir dengan kematian.



G.



METODE PENYULUHAN Bertanya kepada peserta apakah peserta sudah pernah mendapatkan



penyuluhan mengenai Imunisasi dasar lengkap, apakah sudah mengetahui jenis dan manfaat Imunisasi serta keadaan yang dialami anak setelah melakukan imunisasi. Pemberian materi penyuluhan dengan menggunkan metode ceramah, materi yang diberikan berisi penjelasan mengenai pengertian, tujuan, manfaat, jenis imunisasi, dan keadaan anak setelah imunisasi. pembagian kuesioner secara bersamaan karena waktu yang tidak memungkinkan untuk melakukan posttes hanya sehingga kami memilih untuk memberikan materi sekaligus membagikan kuesioner.



7



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



Penyampaian



materi



dilakukan



oleh



mahasiswa



Universitas



Megarezky. Dengan memberikan materi yang mudah di mengerti dan menggunakan bahasa yang mudah dicerna oleh sasaran. Kami menggunakan motode tanya jawab dengan sasaran agar lebih dapat mengetahui masalah apa yang ada pada sasaran dan sasaran lebih nyaman pada saat kami memberikan penyuluhan. Serta pembagian brosur yang kami buat dengan kata-kata yang mudah dimengerti dan mudah dibaca oleh sasaran.  Solusinya sebelum melakukan penyuluhan terlebih dahulu kita harus turun langsung melihat apakah lokasi/tempat tersebut bisa digunakan untuk kegiatan penyuluhan atau tidak. Sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dalam penyuluhan seperti : masyarakat ingin pulang cepat, tempat yang tidak strategis untuk melakukan penyuluhan itu juga dapat menghambat berjalannya kegiatan penyuluhan.



H.



JADWAL KEGIATAN



Hari/Tanggal : 08 Februari 2020 Waktu



: 08.00 – 12.00 WITA



Tempat



: Peskesma Bangkala



Topik



: Imunisasi Dasar Lengkap



Peserta



: Masyarakat diwilayah kerja Peskesma Bangkala



Agenda acara : NO



WAKTU



LOKASI



KEGIATAN



Jumat 1



08:00



PKM



08/02/2020



Bangkala



SASARAN Ibu-ibu



NARASUMBER



Yang Pembukaan



memiliki bayi



Pihak Puskesmas dan



balita jumat/ 10.00 2



08/02/2020 Sabtu



3



12.00 26/01/2019



PKM



Penyuluhan



Mamajang



Kesehatan



PKM Mamajang



Pelaksana Warga



(Mahasiswa Unumers)



Istrahat/Pemb erian



Warga



Makanan 8



-



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



sehat



untuk



anak balita



I. HASIL DAN PEMBAHASAN Puskesmas bangkala merupakan satu-satunya puskesmas yang ada di bangkala kecamatan Manggala dengan wilayah kerja ada pada dua kelurahan yaitu kelurahan bangkala dan biring romang serta 17 RW dan terdapat 8 posyandu lansia yang berada diwilayah kerja puskesmas bangkala , 4 posyandu dikelurahan Biring Romang.



A. Keadaan Geografis  Lokasi : Perm.Husada Bakti Jalan Tamangapa Raya 3, Bangkala, Kecamatan Manggala Kota makassar.  Wilayah kerja : Kelurahan Bangkala dan Kelurahan Biring Romang  Luas Wilayah : Wilayah ±2,720 Km² Dan ±0,945 Km²  Titik Koordinat : a. Kelurahan Bangkala : 5º36’47.7”S 119º39’12.1”E b. Kelurahan Biring Romang : 5º10’07.7”S 119º28’49.9”E  Batas Wilayah : a. Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Antang b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa c. Sebelah Timur berbatasan dengan kelurahan Tamangapa



9



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Borong dan Kelurahan Minasaupa



B. Materi Penyuluhan 1. Pengertian Imunisasi Dasar Lengkap Imunisasi dasar lengkap penting untuk melindungi bayi.Setiap bayi di bawah umur 1 tahun, harus mendapatkan imunisasi dasar lengkap.Imunisasi dilakukan untuk mencegah berbagai penyakit pada bayi, melindungi dari wabah, kecacatan dan kematian. Imunisasi berasal dari kata “imun” yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi merupakan pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang (Lisnawati, 2011). Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan (Kemenkes RI, 2013). 2. Tujuan dan manfaat pemberian imunisasi dasar lengkap Tujuan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi dan balita: a. Imunisasi diberikan supaya bayi siap dengan lingkungan baru (setelah lahir) karena tidak ada lagi kekebalantubuh alami yang ia dapatkan dari ibu seperti ketika masih dalam kandungan b. Apabila belum dilakukan vaksinasi dan kemudian terkena kuman yang menular, maka kemungkinan besar tubuhnya belum kuat untuk melawan penyakit tersebut. Sehingga degan adanya imunisasi ini tubuh sang buah hatimenjadi lebih kuat. 3. Manfaat dari Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi: a. Untuk menjaga daya tahan tubuh sang bah hati



10



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



b. Untuk mencegah bayi terkena penyakit-penyakit menular yang berbahaya c. Untuk menjaga buah hati agar selalu sehat d. Sebagai upaya pencegahan dari kecacatan dan kematian e. Sebagai upaya untuk menjaga dan membantu perkembangan sang buah hati secara optimal 4. Jenis – jenis Imunisasi dasar lengkap Program Imunisasi Dasar Lengkap ini meliputi 5 jenis imunisasi yang wajib di berikan kepada bayi. Pada artikeldibawah ini kita akan menjelaskan 5 macam imunisasi dasar pada bayi. Namun kita akan membagi 5 macamimunisasi dasar lengkap pada bayi kedalam empat golongan berdasarkan usia dan jadwal pemberian imunisasitersebut. Apa saja program imunisasi dasar lengkap tersebut? Lalu kapan diberikan imunisasi dasar pada bayi? Mari bundakita simak ulasanya berikut ini: a) Imunisasi Dasar Lengkap: Umur bayi 7 hari: Hepatitis B (HB) O Imunisasi Vaksin Hepatitis B Hepatitis B merupakan jenis penyakit yang menyerang pada hati sehingga apabila sang buah hati terkena penyakitini dapat menyebabkan kerusakan padda hati bahkan dapat menyebabkan kematian. Untuk idealnya, imunisasihepatitis B dosis pertama diberikan sedini mungkin setelah buah hati lahir (apabila memungkinkan < 12 jam). Kemudian imunisasi hepatitis B kedua dilakukan dengan interval 4 minggu dari dosis pertama.Namun anjurannya diberikan ketika bayi berumurminimal 2 bulan.Sedangkan imunisasi yang ketiga dianjurkan setelah 5 bulan. Apabila sang buah hati belum pernah mendapatkan imunisasi hepatitis B semasa bayi, maka imunisasi hepatitis Bini dapat diberikan kapan saja dan sesegera mungkin tanpa harus memeriksakan kadar AntiHBsnya terlebih dulu.Kecuali apabila sang ibu memiliki hepatitis B ataupun sang buah hati pernah menderita penyakit kuning, maka sibayi dianjurkan untuk diperiksa kadar HBsAg dan antiHBs terlebih dahulu. b) Imunisasi Dasar Lengkap: Umur bayi satu bulan: BCG dan Polio 1



11



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



Setelah bayi berumur 1 bulan ada dua macam imunisasi yang diberikan kepada bayi tersebut. Diantara dua macamimunisasi tersebut yaitu: a. Imunisasi Dasar Lengkap: Imunisasi BCG sebaiknya imunisasi BCG diberikan kepada saat bayi untuk yang pertama kali ketika berusia 2-3 bulan. PemberianBCG pada bayi yang usianya kurang dari 2 bulan akan meningkatkan risiko terjangkitnya penyakit tuberculosis padabayi. Hal ini karena daya tahan tubuh bayi belum matang.Selanjutnya apabila bayi telah berusia lebih dari 3 bulan dan belum mendapatkan imunisasi BCG, maka harusdiadakan uji tuberculin terlebih dulu.Uji tuberculin yaitu tes mantoux dengan PPD2TU/PPDRT23.Apabila bilahasilnya negatif, maka dapat diberikan imunisasi BCG.Imunisasi BCG ini tidak membutuhkan booster. b. Imunisasi Dasar Lengkap: Imunisasi Polio Imunisasi polio sendiri juga ada dua macam. Diantara imunisasi polio yang tersedia yaitu imunisasi polio oral (OPV)dan imunisasi polio suntik (IPV). Imunisasi polio oral (OPV) diberikan dengan jadwal pemberian



pada



saat



lahir,



usiadua,



empat,



enam,



dan



18



bulan.Sedangkan untuk imunisasi polio suntik (IPV) diberikan dengan jadwal pemberianpada saet bayi berusia dua, empat, enam dan 18 bulan serta enam dan delapan tahun.Apabila imunisasi polio terlambat diberikan, kita tidak perlu mengulang pemberiannya dari awal.Cukup denganmelanjutkan dan melengkapinya sesuai jadwal.Berapapun interval keterlambatan dari pemberian sebelumnyatidaklah mengapa. c) Imunisasi Dasar Lengkap: Umur bayi 2 bulan: Imunisasi DPT atau HB 1 dan Polio 2 Setelah bayi berumur dua bulan juga ada dua macam imunisasi yang diberikan kepada bayi tersebut. Diantara duamacam imunisasi tersebut yaitu: a.



Imunisasi Dasar Lengkap: DPT atau kepajangan dari Diptheria, Pertusis, dan Tetanus



12



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



Imunisasi DPT diberikan tiga kali sebagai imunisasi dasar kemudian dilanjutkan dengan booster satu kali denganinterval satu tahun setelah DPT3. Ketika anak sudah berusia lima tahun (sebelum masuk TK) diberikan imunisasiDPT (DPaT/Tdap) dan ketika berusia 12 tahun imunisasi Td. Pada perempuan, imunisasi TT perlu diberikan satukali sebelum menikah dan satu kali pada ibu hamil dengan tujuan untuk mencegah tetanus pada bayi yang barulahir. Apabila Imunisasi DPT ini terlambat untuk diberikan, maka berapa pun interval keterlambatannya jangan diulangdari awal, tetapi langsung dilanjutkan imunisasi sesuai jadwal yang ada. Apabila anak kita belum pernahdiimunisasi dasar pada usia kurang dari 12 bulan, maka imunisasi dasar DPT dapat diberikan pada usia anaksesuai dengan jumlah dan interval yang seharusnya. Lalu Bagaimana dengan Pemberian Imunisasi DPT Keempatnya? Imunisasi DPT yang keempat tetap diberikan dengan interval jarak satu tahun dari imunisasi DPT ketiga, dengancatatan sebagai berikut ini:  Apabila imunisasi DPT keempat diberikan sebelum ulang tahun anak yang keempat, maka pemberian imunisasiDPT kelima dapat diberikan sesuai dengan jadwal yang ada paling cepat enam bulan setelahnya.  Apabila imunisasi DPT keempat diberikan setelah ulang tahun anak yang keempat, maka pemberian imunisasiDPT kelima sudah tidak diperlukan lagi. Untuk selanjutnya (setelah bayi berumur 3 dan 4 bulan) imunisasi yang diberikan sama seperti ketika bayi berumur 2 bulan. Hanya saja imunisasi yang diberikan merupakan imunisasi lanjutan dari sebelumnya yaitu untuk bayidengan usia tiga bulan: DPT/ HB 2, Polio 3 dan usia bayi empat bulan adalah DPT/ HB 3, Polio 4 d) Imunisasi Dasar Lengkap: Umur bayi 9 bulan: Imunisasi Campak



13



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



Sebaiknya imunisasi campak diberikan ketika bayi berusia 9 bulan. Untuk dosis penguatan (second opportunitypada crash program campak) diberkan pada usia 24 bulan dan ketika SD kelas 6. Terkadang ada juga program PIN(Pekan Imunisasi Nasional) campak dengan bertujuan sebagai penguatan (strengthening). Selain itu program PINini juga bertujuan untuk mencakup sekitar 5% individu yang diperkirakan tidak memberikan respons imunitas yangbaik pada saat diimunisasi dulu.Untuk anak yang terlambat



atau



mendapat



belum



imunisasi



campak, apabila saat itu anak berusia 9-12 bulan, makaberikan



imunisasi



campak kapan pun saat bertemu. Namun apabila anak berusia lebih dari 1 tahun maka diberikanMMR. Jika telah diberi MMR pada usia 15 bulan maka pada saat bayi berusia 24 bulan atau 2 tahu tidak perlu lagi diberikan imunisasi campak. Catatan : Apabila ada keterlambatan dalam memberikan imunisasi pada anak maka setiap tahap dari imunisasi harus tetap diberikan mulai dari awal (khusus imunisasi hepatitis).Sedangkan untuk imunisasi polio dan DPT tidak perlu mulai dari awal. Cukup dengan melanjutkan imunisasi yang ketinggalan berdasarkan usia pada saat tersebut. 5. Keadaan - kedaan setelah Imunisasi dan dampak anak jika tidak di Uminsasi 



Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masingmasing imunisasi, seperti yang diuraikan di bawah ini.







BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.







DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi akan turun dalam 1 – 2 hari. Di tempat suntikan merah



14



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



dan bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri. 



Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 – 10 hari setelah penyuntikan. Imunisasi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sejak bayi baru



lahir untuk menjaga kesehatannya. Kemudian demi memperpanjang “masa berlaku” perlindungannya, beberapa jenis vaksin utama harus diulangi sesuai dengan jadwal dan jarak yang telah ditentukan. Namun, sebenarnya bukan itu saja yang menjadi alasan kenapa Anda harus membawa anak diimunisasi. Ada tiga alasan penting mengapa imunisasi wajib untuk semua bayi. Pertama karena imunisasi sudah terbilang aman, cepat, dan sangat efektif untuk mencegah penularan penyakit. Kedua, sekali diimunisasi maka setidaknya tubuh anak telah terlindungi dengan baik dari ancaman penyakit tersebut. Ketiga, anak justru berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit dan mengalami gejala yang lebih parah jika tidak diimunisasi. Penyakit tersebut juga berisiko berakibat fatal di kemudian hari. Sebab ketika anak sudah divaksin, otomatis tubuhnya akan dilengkapi dengan sistem imun yang bekerja spesifik untuk menyerang virus penyebab penyakit tertentu. Sebaliknya jika anak tidak diimunisasi, tubuh mereka tidak memiliki sistem pertahanan khusus yang bisa mendeteksi jenis-jenis penyakit berbahaya tersebut. Terlebih sistem imun anak kecil juga belum sekuat dan bekerja semaksimal orang dewasa. Hal ini akan membuat kuman penyakit semakin mudah berkembang biak di dalam tubuh anak. Singkatnya, tanpa vaksinasi si kecil akan lebih berisiko tertular, mengalami sakit yang lebih parah, serta risiko mengalami komplikasi yang juga lebih tinggi. Anda tentu tidak ingin hal tersebut menimpa buah hati kesayangan Anda, ‘kan? Risiko anak tidak diimunisasi bahkan tidak hanya mengorbankan kesehatan anak, tapi orang lain di sekitarnya. Jika anak tidak diimunisasi, virus



15



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



dan kuman yang masuk ke dalam tubuhnya bisa dengan mudah menyebar ke kakak, adik, teman, maupun orang lain di sekitarnya. Pada akhirnya, wabah penyakit pun akan menyebar ke lingkungan sehingga menimbulkan kasus jangkitan penyakit dan kematian yang lebih banyak. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan penyuluhan, yaitu: 1. Tahap Perkenalan dan Penggalian Pengetahuan Peserta Setelah



memberi



salam



dan



perkenalan



pemateri



terlebih



dahulu



menyampaikan maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi disampaikan. Kemudian pemateri memberi materi dan pembagian kuesioner. 2. Evaluasi  Evaluasi Struktur Mahasiswa datang terlambat tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan untuk mempersiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan penyuluhan,semua peserta ada yang tidak datang tepat waktu.  Evaluasi Proses Peserta yang hadir 10 orang (tidak sesuai dengan target yang ditentukan). Pelaksanaan penyuluhan berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tempat yang tidak strategis, tetapi peserta antusias menjawab pertanyaan yang diberikan pemateri dan hampir sebagian besar peserta aktif melontarkan pertanyaan.  Evaluassi Hasil Sebagian besar dari peserta yang hadir mampu menjawab pertanyaan dari mahasiswa tentang materi yang terkait Imunisasi dasar lengkap. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar peserta sudah mengetahui tentang Imunisasi dasar lengkap. Pertanyaan yang muncul dari peserta antara lain:



16



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



1) Bagaimana jika anak saya tidak melakukan imunisasi lengkap, apakah anak saya akan rawat tertular penyakit berbahaya? 2) Bagaimana jika imunisasi tertunda atau mundur dari jadwal? 3) Lebih baik mana setelah imunisasi anak demam atau setelah imunisasi anak tidak demam? 4) Apakah berbahaya jika setelah anak imunisasi lengannya jadi kemerahan bahkan bengkak? Jawaban yang diberikan: 1) Bayi/balita yang tidak imunisasi lengkap tidak mempunyai kekebalan tubuh mereka akan mudah tertular penyakit 2) Setiap anak harus mendapat imunisasi secara teratur dan mengikuti jadwal agar kekebalan dan perlindungan akan optimal jika imunisasi teratur sesuai jadwal dengan jarak sesuai yang direkomendasikan. Kalau ada beberapa imunisasi tertunda berarti anak belum punya kekebalan spesifik sehingga kemungkinan anak akan mudah terserang pnyakit. 3) Baik itu imunisasi yang menyebabkan anak demam atau tidak samasama baik dan aman karena sam-sama bisa melindungi anak dari berbagai penyakit yang berbahaya bahkan mematikan. 4) Reaksi tersebut sangat wajar san tidak berbahaya dan akan hilang dalam beberapa hari Pernyataan Dari Kuesioner Pernyataan dengan jawaban Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju, dan Tidak Setuju. 1. Yang Jawab sangat setuju pada pernyataan Informasi tentang imunisasi sangat penting bagi ibu ada 7 Orang dan yang Setuju ada 3 orang 2. Yang Jawab Setuju pada pernyataan Pendidikan kesehatan tentang imunisasi jika diberikan oleh petugas kesehatan menambah ilmu pengetahuan bagi ibu ada 10 Orang. 3. Yang Jawab Kurang setuju pada pernyataan Efek samping imunisasi sangat membahayakan bayi saya ada 2 Orang dan yang Tidak setuju ada 8 Orang.



17



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



4. Yang jawab Setuju pada pernyataan Imunisasi DPT penting bagi bayi dan perlu melengkapinya sesuai waktu yang ditentukan ada 7 Orang dan yang kurang setuju ada 3 orang. 5. Yang jawab sangat setuju pada pernyataan Dengan memberikan imunisasi pada bayi, selain untuk ia sendiri terlindung dari penyakit juga melindungi kekebalan tubuh bayi ada 10 orang. 6. Yang jawab sangat setuju pada pernyataan Mengingat bahaya penyakit yang ditimbulkan, maka melakukan imunisasi bayi merupakan langkah yang tepat ada 8 orang dan yang setuju ada 2 orang. 7. Yang jawab setuju pada pernyataan Imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah adalah BCG, DPT, Campak, Polio, dan Hepatitis B ada 10 orang.



J. PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil kegiatan penyuluhan kepada masyarakat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Dengan imunisasi anak pasti dapat mencapai keuntungan bukan kerugian.Keuntungan pada imunisasi tidak terlihat dalam bentuk materi. Mungkin pula secara langsung dirasakan. Anak yang tidak mendapat imunisasi mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit infeksi dan menular. Penyakit ini mungkin menyebabkan ia cacat seumur hidup, gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak bahkan dapat berakhir dengan kematian. B. Saran Dari hasil kegiatan penyuluhan imunisasi dasar ini dapat memberikan kesadaran kepada orangtua tentang pentingnya imunisasi bagi bayi dan balita.



18



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



Lampiran DOKUMENTASI



19



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



20



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



21



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



KUESIONER IMUNISASI DASAR LENGKAP Identitas Responden a. Nama Responden



:



b. Umur



:



c. Pendidikan



:



d. Pekerjaan



:



Sikap Ibu Tentang Imunisasi Dasar Lengkap



Keterangan jawaban 1. SS : Sangat setuju 2. S : Setuju 3. KS : Kurang Setuju 4. TS : Tidak setuju No



Pernyataan



SS



1



Informasi tentang imunisasi sangat penting bagi ibu



2



Pendidikan kesehatan tentang imunisasi jika diberikan oleh petugas kesehatan menambah ilmu pengetahuan bagi ibu



3



Efek samping imunisasi sangat membahayakan bayi



4



saya Imunisasi



DPT



penting



bagi



bayi



dan



melengkapinya sesuai waktu yang ditentukan 22



perlu



S



KS



TS



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



5



Dengan memberikan imunisasi pada bayi, selain untuk ia sendiri terlindung dari penyakit juga melindungi



6



kekebalan tubuh bayi Mengingat bahaya penyakit yang ditimbulkan, maka melakukan imunisasi bayi merupakan langkah yang



7



tepat Imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah adalah BCG, DPT, Campak, Polio, dan Hepatitis B



23



Laporan Penyuluhan Puskesmas Bangkala Administrasi Rumah Sakit, UNIMERZ



DAFTAR PUSTAKA Samuel M, Simajuntak, and Indah Nurnisa, “Penyuluhan Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Imunisasi Dengan Pendekatan Promosi Kesehatan Tentang Imunisasi Dasar,”vol. 2, 2019. Depkes RI. 2009. Informasi Dasar Imunisasi Rutin Serta Kesehatan Ibu dan Anak bagi Kader, Petugas Lapangan dan Organisasi Kemasyarakatan. Jakarta: Depkes RI



24