Laporan Percolation Test [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK “ PERCOLATION TEST“



Dosen Pembimbing : Dwi Sudiarto, S.ST, M.Kes Mata Kuliah



: Pengelolaan Limbah Cair - A



Disusun Oleh



:Kelompok 1



Anggota



: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Nurul Hidayati Raiya Tursina Rahmat Maulidi Sri Arfina Sarah Nadya Sarah Jihan Salsabila Ziya Ulfani



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN ACEH PROGRAM STUDI DIV KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN AJARAN 2018/2019



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam Mencari angka peresapan dan percobaan perkolasi (percolation test), dalambidang resapan atau rembesan, perlu diadakan pengukuran tingkatan tanah untuk dapatmengetahui daya resap tanah terhadap air (Degree Of Permeability Of The Soil) denganmengadakan percobaan pengukuran percolation maka daya resap tanah terhadap air dapatdiketahui pada suatu daerah karena setiap jenis tanah mempunyai daya resap yang berbeda. Cara melakukan percobaan percolation test banyak digunakan untuk membuatseptik tank agar dalam pembuatan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Air kotor yang keluar dari tangki septik melalui pipa penyalur atau pipa pelimpah masih mengandung bakteri dan kotoran yang dapat membahayakan kesehatan untuk menghindari penyebaran penyakit dan pencemaran lingkungan disekitar tangki septik tersebut, sehingga masih diperlukan suatu proses lebih lanjut.Pemrosesan air atau ”efluen” yang keluar dari tangki septik dapat dilakukan dengan pembuatan suatu bidang resapan atau sumur resapan, kita perlu mengetahui daya resap tanah disekitar bangunan tersebut akan dibuat, agar “efluen” yang masuk kedalam bidang resapan tidak mencemari tanah sekitarnya.



B. Rumusan Masalah  



Bagaimana cara mengetahui kemampuan absorbsi tanah ditempat tertentu sebagai bahan pertimbangan desain dari system peresapan permukaan tanah yang sesuai. Bagaimana cara menghitung angka percolation, sehingga diketahui daya resap tanah di suatu tempat



C.Maksud dan Tujuan 



 



Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui kemampuan absorbsi tanah ditempat tertentu sebagai bahan pertimbangan desain dari system peresapan permukaan tanah yang sesuai. Dapat menghitung angka percolation. Untuk memenuhi sebagian tugas dari dosen mata kuliah “PAPLC” sebagai salah satu kewajiban mahasiswa



BAB II DASAR TEORI A. Perkolasi Perkolasi adalah proses mengalirnya air ke bawah secara gravitasi dari suatu lapisan tanah ke lapisan di bawahnya, sehingga mencapai permukaan air tanah pada lapisan jenuh air. Tes perkolasi ini bertujuan untuk menentukan besarnya luas medan peresapan yang diperlukan untuk suatu jenis tanah dari tempat percobaan. Semakin besar daya resap tanah, maka semakin kecil luas daerah peresapan yang diperlukan untuk sejumlah air tertentu. Mengingat setiap daerah memiliki jenis tanah yang berbeda maka daya resap tanahnya juga akan berbeda pula. Proses berlangsungnya air masuk ke permukaan tanah kita kenal dengan infiltrasi, sedang perkolasi adalah proses bergeraknya air melalui profil tanah karena tenaga gravitasi. Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan. Laju infiltrasi dipengaruhi tekstur dan struktur, kelengasan tanah, kadar materi tersuspensi dalam air juga waktu. Daya Perkolasi adalah laju perkolasi yaitu laju perkolasi maksimum yang dimungkinkan dengan besar yang dipengaruhi oleh kondisi tanah dalam daerah tak jenuh. Perkolasi tidak mungkin terjadi sebelum daerah tak jenuh mencapai daerah medan. Istilah daya perkolasi tidak mempunyai arti penting pada kondisi alam karena adanya stagnasi dalam perkolasi sebagai akibat adanya lapisan-lapisan semi kedap air yang menyebabkan tambahan tampungan sementara di daerah tak jenuh. Perkolasi, disebut juga peresapan air ke dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tekstur tanah dan permeabilitasnya. Untuk daerah irigasi waduk Gondang termasuk tekstur berat, jadi perkolasinya berkisar 1 sampai dengan 3 mm/hari. Dengan perhitungan ini nilai perkolasi diambil sesuai eksisting sebesar 2 mm/hari. Laju perkolasi sangat tergantung pada sifat-sifat tanah. Data-data mengenai perkolasi akan diperoleh dari penelitian kemampuan tanah maka diperlukan penyelidikan kelulusan tanah.. Pada tanah lempung berat dengan karakteristik pengolahan (puddling) yang baik, laju perkolasi dapat mencapai 1-3 mm/hari. Pada tanah-tanah yang lebih ringan, laju perkolasi bisa lebih tinggi. Untuk menentukan Iaju perkolasi, perlu diperhitungkan tinggi muka air tanahnya. Sedangkan rembesan terjadi akibat meresapnya air melalui tanggul sawah. Perkolasi juga dapat disimpulkan sebagai gerakan air kebawah dan zone yang jenuh kedalam daerah jenuh (antara permukaan tanah sampai kepermukaan air tanah). Kelengasan tanah menyatakan jumlah air yang tersimpan di antara pori-pori tanah. Kelengasan tanah sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh penguapan melalui permukaan tanah, transpirasi, dan perkolasi. Pada saat kelengasan tanah dalam keadaan kondisi tinggi,



infiltrasi air hujan lebih kecil daripada saat kelengasan tanah rendah. Kemampuan tanah menyimpan air tergantung dari porositas tanah. Simpanan permukaan ini terjadi pada depresi-depresi pada permukaan tanah, pada perakaran pepohonan atau di belakang pohon-pohon yang tumbang. Simpanan permukaan menghambat atau menunda bagian hujan ini mencapai limpasan permukaan dan memberi kesempatan bagi air untuk melakukan infiltrasi dan evaporasi. Aliran bawah permukaan merupakan bagian dari presipitasi yang mengalami infiltrasi dalam tanah yang kemudian mengalir di bawah permukaan tanah dan menuju alur sungai sebagai rembesan maupun mata air.



2.2.



Cara Jalankan Test Perkolasi



Tanah yang cocok adalah kunci untuk menyediakan pengolahan limbah yang memadai di tempat.Tanah yang terlalu kasar tidak akan melakukan pekerjaan dengan baik bergerak nutrisi dan bakteri.Lempung atau tanah lempung liat akan melakukan pekerjaan yang sangat baik nutrisi dan bakteri penghapusan tetapi akan memerlukan area perlakuan tanah yang relatif besar.Saturasi musiman tanah akan menyebabkan limbah untuk cadangan jika parit dibangun terlalu dalam. a) Gunakan pengeboran tanah untuk menemukan area yang cocok. Pengeboran tanah harus setidaknya 3 inci dan diameter minimal 3 meter lebih dalam dari bagian bawah sistem pengolahan tanah yang diusulkan.Membosankan bisa saja berhenti segera setelah ada bukti kejenuhan tanah musiman atau batuan dasar.Jumlah lubang membosankan tanah dan menemukan mereka di peta skala situs. Mengevaluasi tekstur tanah (pasir, lempung pasir, lempung berpasir, lempung, lanau lempung, lempung liat, dll) untuk setiap kaki mendalam atau setidaknya di mana perubahan tekstur tanah terjadi. Merekam data ini pada lembar log dari lubang membosankan.Jika Anda menemukan tanah musiman jenuh atau lapisan kedap (batu atau tanah liat) pada kedalaman 3 meter atau lebih dekat ke permukaan tanah, daerah ini tidak cocok untuk unit pengolahan bawah permukaan tanah.Sebuah gundukan pengolahan limbah, bagaimanapun, bisa dipasang di lokasi tersebut jika faktor-faktor lain yang sesuai. Saturasi musiman tanah ditunjukkan dengan warna abu-abu bersama dengan garisgaris merah atau bercak-bercak dan disebut bintik.Bagian bawah parit drainfield harus ditempatkan tidak lebih dekat dari 3 meter dari tanah berbintik-bintik.Meskipun lubang mungkin kering ketika Anda membuat membosankan tanah, tanah akan jenuh selama kondisi basah dan selama operasi dari sistem pengolahan limbah.Sistem akan gagal dalam tanah liat atau yang tidak cukup mengobati limbah di tanah kasar.



Daerah rumput yang diperlukan untuk unit pengolahan tanah tergantung pada laju perkolasi tanah (tekstur tanah) dan jumlah limbah dibuang oleh rumah yang diusulkan atau yang sudah ada.Mengacu pada kode sanitasi setempat untuk diperlukan kemunduran dari bangunan, garis properti, sumur air, dll Ambil setidaknya empat pengeboran tanah di setiap tekstur tanah dalam rangka untuk mencari daerah rumput ukuran yang memadai. b) Membuat jumlah yang memadai lubang uji perkolasi. Jika tekstur tanah seragam atas situs yang dipilih, gunakan setidaknya dua dan sebaiknya tiga lubang uji perkolasi.Jika perubahan tekstur tanah dalam situs, membuat setidaknya dua lubang uji perkolasi di setiap tekstur tanah.Ruang uji lubang perkolasi seragam atas wilayah yang diusulkan untuk unit pengolahan tanah. c) Menggali lubang uji. Lubang uji harus bulat dan setidaknya 6 inci, tapi tidak lebih besar dari 8 inci, dengan diameter.Menggali setiap lubang uji sedalam Anda berniat untuk menggali parit perlakuan tanah.Bagian bawah lubang uji perkolasi harus minimal 3 meter di atas permukaan tanah atau batuan dasar musiman jenuh.Sebuah clam shell-jenis posthole penggali dapat digunakan. Jika Anda menggunakan auger 6-inci, itu ide yang baik untuk mengebor lubang percontohan dengan auger 3 inci.Mengamati dan mencatat tekstur tanah sebagai lubang uji perkolasi sedang digali.



d) Siapkan lubang uji perkolasi. The auger atau posthole penggali yang meleber tanah sepanjang dinding samping dari lubang uji.Oleh karena itu, bagian bawah 12 inci dari dinding samping dan bagian bawah lubang harus tergores atau diskarifikasi dengan tajam, alat runcing seperti pisau.Paku didorong ke dalam 1 x 2 inci papan akan melakukan pekerjaan dengan baik scarifying lubang untuk memberikan terbuka, tanah alami di mana air dapat meresap.Lepaskan semua bahan tanah yang gembur dari dasar lubang uji.Tambahkan 2 inci dari seperempat sampai kerikil tiga perempat inci untuk melindungi bagian bawah dari gerusan ketika air ditambahkan.Kerikil dapat terkandung dalam kantong nilon mesh agar dapat dihapus setelah tes dilakukan dan digunakan untuk tes perkolasi tambahan. e) Bedakan antara kejenuhan tanah dan tanah pembengkakan. Saturasi berarti bahwa rongga antara partikel tanah yang penuh air.Hal ini dapat terjadi dalam waktu singkat.Pembengkakan ini disebabkan oleh intrusi air menjadi partikel tanah individu.Ini adalah proses yang lambat, terutama di tanah liat, dan mengapa waktu perendaman berkepanjangan diperlukan untuk beberapa tanah.



Hati-hati mengisi lubang uji perkolasi dengan air jernih dengan kedalaman minimal 12 inci di atas bagian bawah tanah dari lubang uji.Gunakan selang untuk mencegah air dari mencuci menuruni sisi lubang atau tambahkan air langsung ke percometer. Sebuah lubang berdiameter 6 inci membutuhkan sekitar 1,5 galon per kaki kedalaman. Tanah berpasir yang tidak mengandung tanah liat tidak membengkak.Uji perkolasi dapat melanjutkan segera jika 12 inci air merembes pergi dalam 10 menit atau kurang.Perkolasi prosedur tes untuk berpasir tanah dijelaskan pada langkah 6C. Untuk berkepanjangan perendaman tanah, menjaga kedalaman 12-inci air dalam lubang untuk setidaknya empat jam, dan sebaiknya bermalam.Tambahkan air seperlunya.Anda dapat menggunakan siphon otomatis atau katup untuk menjaga kedalaman air 12-inch. Sebuah katup yang terbuat dari karburator mesin kecil. f) Tingkat perkolasi Ukur. Kecuali untuk tanah berpasir, melakukan pengukuran tingkat perkolasi hari setelah menyelesaikan langkah 5. i.



Jika ada lebih dari 6 inci air di lubang setelah periode pembengkakan semalam, menyelamatkan air yang cukup sehingga 6 inci air tetap berada di atas kerikil (8 inci jika diukur dari dasar lubang).Mengukur penurunan tingkat air ke terdekat 1/16 inch kira-kira setiap 30 menit. Jika memungkinkan, gunakan percometer untuk menentukan perubahan muka air. Sebuah papan adonan juga dapat digunakan sebagai titik acuan bersama-sama dengan pengukur kait untuk akurat menemukan permukaan air.Hook dapat dibuat dari kawat kaku atau kuku 8d.Setelah setiap pengukuran, isi ulang air di lubang sehingga kedalaman cair 6 inci di atas kerikil.Terus melakukan pengukuran sampai tiga tingkat perkolasi berturut-turut bervariasi dengan kisaran tidak lebih dari 10 persen (lihat catatan lapangan sampel, halaman 7).



ii.



Jika tidak ada air tetap di dalam lubang setelah periode pembengkakan semalam, tambahkan 6 inci air jernih di atas kerikil.Mengukur penurunan tingkat cairan ke terdekat 1/16 inch kira-kira setiap 30 menit.Setelah setiap pengukuran, isi ulang air hingga kedalaman 6 inci di atas kerikil.Lanjutkan tingkat penurunan pengukuran air sampai tiga tingkat perkolasi berturut-turut bervariasi oleh tidak lebih dari 10 persen.



iii.



Pada tanah berpasir, atau tanah lain di mana pertama 6 inci air merembes pergi dalam waktu kurang dari 30 menit setelah periode pembengkakan semalam, biarkan sekitar 10 menit antara pengukuran.Pada beberapa tanah yang sangat



berpasir, menggunakan stop watch dan mengukur waktu dalam hitungan detik untuk tingkat air turun 6-5 inci. Refill lubang uji perkolasi setelah setiap pengukuran untuk membawa air ke 6 inci di atas kerikil.Lanjutkan mengambil bacaan sampai tiga tingkat perkolasi berturut-turut bervariasi oleh tidak lebih dari 10 persen



BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Tanggal : 04 November 2019 Waktu : 09:00 – 16:30 WIB Tempat : Workshop 3.2 Alat dan Bahan • • • • • • • • •



- Cangkul - Meter - Parang - Meteran - Ember - Patok - AlatUkur Waktu - Air - KerikilHalus/PasirKasar



3.3 Prosedur Kerja • •











• •







Siapkan alat dan bahan Siapkan lubang. Banyaknya dan lokasi percobaan 6 atau lebih percobaan – percobaan harus dilakukan dengan bentuk lubang yang sama ( uniform ) dalam beberapa tempat sepanjang jalur tanah yang akan di pakai sebagai bidang peresapan. Tipe lubang percobaan dapatberupapersegiataulingkaran dengan ukuran horizontal/diameter 20 – 30 cm dengan kedalaman 50 cm – 70 cm (kedalaman jalur bidang peresapan yang diusulkan akan dibangun). Setelah lubang terbentuk, sisi –sisi dan dasar lubang di garuk – garuk dengan alat seperti sisir secara berhati – hati, dengan maksud agar supaya lapisan tanah pada tepian dinding sisi – sisi dan dasarnya lubang yang telah tergantung dari keadaan semula akibat pengoboran yang mungkun pori – porinya tersumbat, dapat kembalikan lagi sebagai mana seperti keadaan semula. Ditambah kerikil setebal 5 cm Masukkan pipa kecil kedalam botol, kemudian botol beserta pipa dimasukkan kedalam lobang uji. Sebelmnya pada pipa kecil sudah di beri tanda untuk mengetahui resapan air per inch Lakukanpenggemburantanahyaitulubang harus disiram air dan di biarkan jenuh selama 12 jam (min 4 jam) dengan tujuan agar tanah menjadi jenuh dan daya resap tanah bisa dapat diketahui secara maksimal.











Setelah jenuh, hidupkan stopwatch dan catat berapa menit air diresap dalam 1 inch. Pengamatan tersebut dilakukan sampai air diresap 10 inc. lakukan hal yang sama pada ke 6 lubang. Setelah diselesai dicatat semua datanya, selanjutnya dilakukan perhitungan.



4.1 PerhitunganAngka Percolation •



Lakukanpengukuranpenurunanair dengan cara masukkan pipa pvc 3” sebagai penahan alat pengukur peresapan tanah yang berupa bambu dan botol plastik , dan catat berapa waktu yang di perlukan untuk penurunan sedalam 1 inchi dilakukan 10 kali, lalutulis pada table yang telahdisediakan.







Pipa pvcdimasukkankedalamlubang, yang sebelumnyasudahdiisidengan pipa pvckecil dan botolplastic







Pipa pvc



Lubangtanah Pipa pvckecil



BotolPlastik







Cara perhitungan PR per lubang dan PR rata – rata Dijumlahkan data setiapluangperkolasikemudiandibagi 10, karena 10 kali pengukuran, kemudianmasingmasinghasiljumlahtersebutdijumlahkanlagi dan dibagi 6 karena 6 lobang. Sehinggadidapatkanhasilperolation rate



LB 1 Pengukuran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata -rata PR = 1 PR = 2 PR = 3 PR = 4 PR = 5 PR = 6 PR rata







LB 2 5 8 9 10 12 20 32 14 14 15 13,9 13,9 18,5 18,6 14,4 15,1 14 15,75



LB 3 8 9 23 24 13 24 23 24 13 24 18,5



KemudianhasilPercolation rate caramemilhangka yang mendekati.



LB 4 23 24 13 24 9 23 24 13 24 9 18,6



LB 5 14 8 9 10 23 24 13 24 9 10 14,4



di



LB 6 23 24 13 24 9 8 9 24 9 8 15,1



8 9 8 9 23 24 13 24 9 13 14



masukakankecarainterpolasi



denga



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Hasil Pengukuranperkolasisetiaplubang pengukuran



Lb 1



Lb 2



Lb 3



Lb 4



Lb 5



Lb 6



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



02.57 04.59 07.25 10.20 13.46 17.51 21.20 27.39 33.12 40.33



14.21 18.04 20.05 24.35 29.15 35.16 42.37 51.22 1.01 1.50



25.03 60 60 60 60 60 60 60 60 60



03.00 04.35 06.15 09.06 10.53 13.29 15.07 18.33 19.22 33.46



02.49 06.01 08.49 66.01 08.49 12.00 15.44 34.06 60 60



07.38 09.23 12.25 23.36 10.47 42.44 60 60 60 60



Lb 4 3,00 4,58 6,25 9,1 10,88 13,48 16,11 18,55 19,36 33,76



Lb 5 2,81 6,01 8,01 12,00 15,06 27,38 33,65 34,01 60 60



Lb 6 7,63 9,21 12,41 23,6 10,78 43,73 60 60 60 60



Hasil perkolasi yang sudahdiubahkemenit. Caranya pengukuran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Lb 1 2,95 4,08 7,41 10,33 13,76 17,85 22,33 27,65 33,2 40,55



Lb 2 14,35 18,06 20,08 24,58 29,25 35,26 24,61 51,36 1,01 1,5



Lb 3 25,55 60 60 60 60 60 60 60 60 60



LB 1 = 244,46 :10 = 24.446 LB 2 = 218,06 : 10 = 23,806 LB 3 = 565,55 : 10 = 56.555 LB 4 = 135,07 : 10 = 13.507 LB 5 = 259,82 : 10 = 25,982 LB 6 = 346,36 : 10 = 34.636 Jumlah rata- rata perkolasi = 24,446 + 23,806 + 56,555 + 13,507 + 25,982 + 34.636 – 178,932



6 = 29,822



Interpolasi dari hasil 29,822 29,822 = 15 dan 30 30 – 15 = 0,7368 m2 – 0, 5631 m2 15



= 0,1737 m2



29,822 = 15 + 14,822 = 0,5631 m2 + 14,822



x 0,1737 m2



15 = 0,5631 m2 + 0,1716 m2 = 0,7347 Jadi,percolation rate dari 29,822 = 0,7347 m2



4.2 Pembahasan Praktek ini mengenai Percolation Test yaitu percobaan untuk menentukan kemampuan tanah untuk menyerap air dalam perencanaan membangun bidang drainase septictank atau lainnya. Sehinga dapat diketahui usia pemakaian dari suatu bak resapan. Percobaan ini dilakukan di workshop Poltekkes Aceh. Tanah di daerah tersebut lumayan keras sehingga agak sulit dibuat lubang. Selain berlubang tanah tersebut juga berbatu sehinga menambah kesulitan pada saat menggali Daya resap air dihitug dan diamati selama kurang lebih dua jam, padahal Pada saat menghitung daya resap air oleh tanah di enam lubang tersebut ternyataa lubang yang kedua tidak mau menyerap air lagi pada pengukuran kedua, kemudian lubang ke lima tidak mau menyerap pada perhitungan ke Sembilan dan lubang enam tidak mau menyerap pada perhitungan ke 7. Hal itu mungkin dikarenakan tanah didaerah tersebut memiliki tekstur yang keras dan berbtu sehingga sulit menyerap air. Setelah melakukan perhitungan didapatkan hasil percolasi rate nya adalah sebesar 0,7347 m2



BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpula 



Perkolasi adalah proses mengalirnya air ke bawah secara gravitasi dari suatu lapisan tanah ke lapisan di bawahnya, sehingga mencapai permukaan air tanah pada lapisan jenuh air.







Proses berlangsungnya air masuk ke permukaan tanah kita kenal dengan infiltrasi, sedang perkolasi adalah proses bergeraknya air melalui profil tanah karena tenaga gravitasi.







Perkolasi, disebut juga peresapan air ke dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tekstur tanah dan permeabilitasnya.







Cara Jalankan Test Perkolasi iyalah Gunakan pengeboran tanah untuk menemukan area yang cocok, Membuat jumlah yang memadai lubang uji perkolasi, Menggali lubang uji, Siapkan lubang uji perkolasi, Bedakan antara kejenuhan tanah dan tanah pembengkakan,Tingkat perkolasi Ukur.







Praktek Percolation Test yaitu percobaan untuk menentukan kemampuan tanah untuk menyerap air dalam perencanaan membangun bidang drainase septictank atau lainnya. Sehinga dapat diketahui usia pemakaian dari suatu bak resapan.







Setelah melakukan perhitungan didapatkan hasil percolasi rate nya adalah sebesar 0,7347 m2



5.2 Saran 



Untuk melakukan percobaan percolation tes ini harus dilakukan dalam waktu 1x24 jam agar percobaan maksimal







Pipa yang dimasukkan ke dalam lubang percobaan harus lebih panjang dari kedalaman lubang







Saat melakukan percobaan percolation tes semua data waktu harus di catat dengan benar agar dapat dilakukan perhitungan.



No. 1.



Jenis tahapan Praktek Alat dan Bahan



3.



Proses pengukuran diameter dan kedalaman lubang



Dokumentasi/Lampiran 2. Proses membuat lobang pada tanah dengan alat Auger



4. Lubang percolation test



5.



Proses menambahkan pasir kedalam lubang.



6. Proses memasukkkan air sampai jenuh



.7.



Proses memasukkan botol aqua ke dalam



Kelompok 1



DAFTAR PUSTAKA https://www.academia.edu/5352651/PAPLC_-_Percolation_Test http://missgigikuning.blogspot.com/2014/06/laporan-hasil-praktikum-penyehatan-air.html?m=1