Laporan Perencanaan Tapak Industri Meubel Kota Surakarta [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERENCANAAN TAPAK KAWASAN INDUSTRI PASAR MEUBEL SURAKARTA



Anggita Adelina Dian Rivia H. Lutvi Ramadanti Nuraini Septian Chandra D. N.



I0616006 I0616013 I0616020 I0616027 I0616032



ANALISIS SITE DEFINISI INDUSTRI Sukirno, 1995



Undang-Undang



Hasibuan, 1994



PP No 24



Alfred Weber (dalam



Nomor 53 tahun 1989 (1978 :



tahun



Budiharsono 2001: 23).



tentang



tentang Kawasan



2009



Perindustrian



industri



Nomor 5 Tahun 1984



Kumpulan dari



Industri adalah



Industri secara



perusahaan2 yang kegiatan ekonomi yan mikro diartikan menghasilkan



g mengolah bahan



Hendro dalam Sutanta



Keputusan Presiden



(2010)



Unido



6)



Sintesis



Merupakan suatu usaha Kawasan industri



Pendekatan biaya



Kawasan yang terdapat



dari manusia dalam



adalah kawasan



terkecil yang



kegiatan mengolah suatu



tempat pemusatan



didasarkan atas biaya



sumberdaya lingkungan



kegiatan industri



transportasi terkecil.



menjadi barang yang



sebagai kumpulan menggabungkan atau



barang yang sama mentah, bahan baku, perusahaan2 yang mengolah bahan2 dari atau sangat



barang setengah jadi, dapat



sumberdaya lingkungan pengolahan



Setakat dengan



memiliki nilai guna dan



bersamaan yang



dan/atau barang jadi menghasilkan



menjadi barang yang



pendekatan ini tiga



terdapat aglomerasi di



terdapat dalam



menjadi barang



barang2 yang



bermanfaat bagi



faktor utama yang



dalamnya



suatu pasar



dengan nilai yang



homogeny atau



manusia



mempengaruhi lokasi



lebih tinggi untuk



saling dapat



industri



penggunaannya,



mengganti secara



adalah biaya



termasuk kegiatan



erat.



transportasi, biaya



rancang bangun dan



tenaga kerja, dan



perekayasaan



kekuatan aglomerasi.



industri.



Sukirno, Undang-Undang



Hasibu Hendro Keputusan



1995



Nomor 5 Tahun



an,



dalam



1984 tentang



1994



Sutanta 53 tahun 1989



Perindustrian



(2010)



Unido (1978 : 6)



PP No 24 tahun 2009



Presiden Nomor



Alfred Weber (dalam



Sintesis



Budiharsono 2001: 23).



tentang Kawasan industri



mendefinisikan Kawasan Industri



Pendekatan biaya terkecil



Kawasan yang dilengkapi



(Industrial Estates) adalah



yang



dengan jalan, kemudahan-



sebidang lahan yang dipetak-petak



didasarkan atas biaya



kemudahan umum (public



sedemikian rupa sesuai dengan



transportasi terkecil.



utilities) dengan atau tanpa



rancangan menyeluruh, dilengkapi



Setakat dengan pendekatan bangunan pabrik



dengan jalan, kemudahan-



ini tiga faktor utama yang



kemudahan umum (public



mempengaruhi lokasi



utilities) dengan atau tanpa



industri



bangunan pabrik, yang



adalah biaya transportasi,



diperuntukkan bagi pengarahan



biaya tenaga kerja, dan



industri dan dikelola secara khusus



kekuatan aglomerasi.



(full timer). Kawasan Peruntukan



Kawasan yang sudah



Industri adalah bentangan



ditetapkan dalam RTRW



lahan yang diperuntukkan



sebagai peruntukan industri.



bagi kegiatan Industri berdasarkan Rencana Tata



Ruang Wilayah yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.



KRITERIA KAWASAN INDUSTRI



KOTA SURAKARTA



1. Kawasan yang terdapat kegiatan mengolah suatu sumberdaya lingkungan menjadi barang yang memiliki nilai guna dan terdapat aglomerasi di dalamnya.



2. Kawasan yang dilengkapi dengan jalan, kemudahan-



kemudahan umum (public utilities) dengan atau tanpa



AGLOMERASI INDUSTRI



bangunan pabrik.



3. Kawasan yang sudah ditetapkan dalam RTRW sebagai peruntukan industri.



BERADA DI JALAN UTAMA



DELENEASI KAWASAN INDUSTRI



SKORING Nama Kawasan



Aglomer Jalan Utama Rujukan RTRW asi (0,3)



(0,25)



Jumlah



industri kreatif ramah lingkungan (0,65)



Pasar meubel 2 x 0,3 = 0,6 Industri batik 3 x 0,3 =



3 x 0,25 =



3 x 0,65 = 1,95



3,31



1 x 0,65 = 0,65



2,05



3 x 0,65 = 1,95



3,05



0,75 2 x 0,25 =



Laweyan



0,9



0,5



Industri



2 x 0,3 =



2 x 0,25 =



Sangkar



0,6



0,5



Burung Mojosongo Dari skoring di atas, kawasan yang terpilih yaitu kawasan pasar meubel. Dengan nilai terbesar, yakni 3,31.







Site terletak di antara Jl. Tentara Pelajar dan Jl. Ahmad Yani, Kelurahan Gilingan Kecamatan Banjarsari







Luas site yang terpilih berdasarkan kebutuhan ruang untuk 10 tahun kedepan



LATAR BELAKANG



• • • •



ANALISIS MAKRO SIRKULASI DAN PENCAPAIAN LOKASI Jalur distribusi bahan baku dari daerah Kalijambe Sragen, Kaliyoso Karanganyar dan Jepara.



Jalur distribusi produk mebel ke daerah Karanganyar, Jawa Timur, Sragen, Purwodadi, Kudus, Pati, Rembang, dll.



ANALISIS MAKRO KEBIJAKAN Jalur distribusi produk mebel ke daerah Boyolali, Semarang, Salatiga, Temanggung, Magelang, dll.



Jalur distribusi produk mebel ke daerah Sukoharjo, Klaten, Yogyakarta, dll.



ANALISIS MEZZO SIRKULASI DAN PENCAPAIAN LOKASI



Sumber Foto: Street View Google Earth



ANALISIS MEZZO PERUNTUKAN TATA GUNA LAHAN DAN AKTIVITAS KEGIATAN



ANALISIS MEZZO CITRA KAWASAN



Sumber Foto: Pwk.ft.uns.ac.id/pasarsolo/pasar-meubel



ANALISIS MIKRO VIEW FROM THE SITE



ANALISIS MIKRO VIEW TOTHE SITE



ANALISIS MIKRO CITRA ZONASI



ANALISIS MIKRO UTILITAS SIRKULASI



• • • •



ANALISIS MIKRO CAGAR BUDAYA



ANALISIS MIKRO VEGETASI



ANALISIS MIKRO RAWAN BENCANA



ANALISIS MIKRO KEBISINGAN



Polusi Suara Tinggi



Polusi Suara Sedang



Polusi Suara



• • •



• • •



ANALISIS MIKRO ARAH ANGIN



ANALISIS MIKRO UTILTAS-PERSAMPAHAN



ANALISIS MIKRO UTILITAS DRAINASE



ANALISIS MIKRO UTILTAS-ORIENTASI MATAHARI



ANALISIS MIKRO PEDESTRIAN DAN PARKIR



ANALISIS MIKRO KETERSEDIAAN FASILITAS UMUM



ANALISIS MIKRO AKTIVITTAS



• •



• •



POTENSI DAN MASALAH • Terdapat cagar budaya • Letak site yang strategis • Sesuai dengan peruntukan RTRW



• Kuranggnya RTH • Sirkulasi tidak baik • Tata letak tidak tertata secara baik • Polusi Industri mengganggu permukiman warga • Adanya potensi bencana kebakaran



ECO-INDUSTRY



KONSEP



WADI EL RABEA ECO-INDUSTRIAL PARK LIBYA



KONSEP



Wadi El Rabea Eco-Industrial Park - Libya



USER KEGIATAN



ALUR KEGIATAN



HUBUNGAN ANTAR AKTIVITAS/RUANG



XXX : Sangat Erat XX : Erat



X : Kurang erat - : Tidak boleh berhubungan



BUBBLE DIAGRAM EKSISTING



BUBBLE DIAGRAM RENCANA SITE



Site Plan



Gapura sebagai landmark dan entrance utama Kawasan Industri Meubel



Pos Keamanan Design Kawasan Industri Meubel tampak depan



ATM Centre sebagai fasilitas penunjang Kawasan Industri Meubel



Design Kawasan Industri Meubel tampak dari Atas



Area Pemasaran



Kantor Administrasi



Food Court



Crafting Area



Taman sebagai public space dan RTH



Mushola dan Toliet



Pengolah an limbah serbuk kayu Area Produksi dengan lantai atas sebagai mess pekerja, dan halaman sebagai space pengerjaan produksi meubel



Gudang sebagai tempat penyimpanan bahan baku sementara



Pos satpam untuk keamanan kawasan sekitar gudang dan produksi



Pembuangan limbah serbuk kayu



TPLS (Tempat Pengolahan Limbah Sampah) sebagai tempat pembuangan dan pengolahan limbah serbuk kayu dari meubel



Permukiman yang sudah ditata ulang yang dilengkapi dengan perbaikan sirkulasi dan RTH



TERIMA KASIH